SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
DIBUAT OLEH : KELOMPOK 7
 Desniat Tri Lestari Ndraha (222109041)
 Dorotea Solomasi Buulolo (222109047)
 Dwi Cahyani Zega (222109048)
 Nenty Srisalfani Zebua (222109063)
 Albert Mendrofa (222109004)
Dosen Pengampu : ADRIANUS BAWAMENEWI, S.H., M.H
 Setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang
dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.
 Setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus
menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal
pengembangan iptek itu sendiri.
 Nilai-nilai Pancasila berperan sebagai sebagai rambu
normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya
mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara
berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.
 Setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan
ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal
dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).
 Pluralitas nilai yang berkembang dalam masyarakat Indonesia sekarang ini
seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara
pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan dan
refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam
penentuan keputusan nilai yang tidak ssesuai dengan kepribadiab bangsa.
 Dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan
hidup berada dalam titik nadir yang membahayakan eksistensi hidup
manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan
moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia.
 perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik
global ikut mengancam nilainilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia,
seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa
keadilan. Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring
dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai-
nilai kepribadian bangsa Indonesia.
Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia
dapat di telusuri pada awalnya dalam dokumen negara, yaitu pembukaan Undang-Undang
Dasar 1945 dalam alenia ke empat pembukaan UUD 1945.
Kata “mencerdaskan kehidupan bangsa” mengacu pada pengembangan iptek
melalui Pendidikan. Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu belum banyak di
bicarakan pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Soekarno dalam rangkaian kuliah
umum Pancasila Dasar Falsafah Negara selalu menyinggung perlunya setiap sila
Pancasila di jadikan blueprint. Pancasila sebagai blueprint dalam pernyataan Soekarno
kurang lebih mengandung pengertian yang sama dengan Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan iptek karena sila-sila Pancasila sebagai cetak biru harus masuk ke dalam
seluruh rencana pemikiran dan tindakan bangsa Indonesia.
Konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pernah di kemukakan
oleh Prof. Notonagoro, anggota senat Universitas Gadjah Mada sebagai mana di kutip
oleh Prof. Koesnadi Hardjasoemantri dalam sambutan seminar tersebut, yang menyatakan
bahwa Pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam usaha ilmu pengetahuan untuk
di pergunakan sebagai asas dan pendirian hidup. Daoed Joesoef dalam artikel ilmiahnya
yang berjudul Pancasila, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan menyatakan bahwa
Pancasila adalah gagasan vital yang berasal dari kebudayaan Indonesia, artinya nilai-nilai
yang benar- benar di ramu dari sistem nilai bangsa Indonesia sendiri. Konsep Pancasila
sebagai dasar nilai pengembangan ilmu menurut cara pandang Daoed Joesoef adalah
sebagai tuntunan dan pertimbangan nilai dalam pengembangan iptek.
Prof. Dr T . Jacob menegaskan bahwa Pancasila seharusnya dapat membantu
dan di gunakan sebagai dasar etika ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia.
Untuk itu, lima prinsip besar yang terkandung dalam pancaasila cukup luas dan
mendasar untuk mencakup segala persoalan etik dalam ilmu penetahuan dan
teknologi, yaitu (1) Monoteisme; (2) Humanisme dan solidaritas karya negara;
(3)Nasionalisme dan solidaritas warga negara; (4) Demokrasi dan perwakilan; (5)
keadilan sosial.
Kontowijoyo dalam artikelnya, Pancasila sebagai Orientasi Pengembangan
Humaniora di Indonesia bertitik tolak dari kesadaran bahwa manusia hidup di tengah-
tengah tiga lingkungan, yaitu (1) lingkungan material terkait dengan buatan manusia,
rumah, jembatan dan peralatan (2) lingkungan sosial yaitu organisasi sosial,
sosialisasi, (3) lingkungan simbolik yaitu segala sesuatu yang meliputi makna dan
komunikasi seperti Bahasa, mite, dan nyanyian. Pancasila sebagai kerangka kesadaran
normatif humanisasi dapat merupakan dorongan ke arah dua hal penting
: pertama, universalisasi yaitu melepaskan simbol-simbol dari keterkaitan dengan
struktur, terutama penggunaan symbol untuk kepentingan sebuah kelas sosial, baik
yang datang dari kubu pasar bebas maupun dari negara
perencana. Kedua, transendentalisasi, yaitu meningkatkan derajat kemerdakaan
manusia, kebebasan spiritual untuk melawan dehumanisasi dan subhumanisasi
manusia yang datang dari teknologi dan ilmu pengetahuan.
Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan iptek dapat ditemukan pada sikap masyarakat yang
sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan
sehingga manakala iptek tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan
kemanusiaan, biasanya terjadi penolakan. Pembangunan fasilitas
teknologi acapkali tidak melibatkan peran serta masyarakat sekitar,
padahal apabila terjadi dampak negatif berupa kerusakan fasilitas
teknologi, maka masyarakat yang akan terkena langsung akibatnya.
Masyarakat sudah menyadari perannya sebagai makhluk hidup yang
dikaruniai akal dan pertimbangan moral sehingga kepekaan nurani
menjadi sarana untuk bersikap resisten terhadap kemungkinan buruk
yang terjadi di balik pengembangan iptek. Masyarakat terlebih peka
terhadap isu kemanusiaan di balik pembangunan dan
pengembangan iptek karena dampak negatif pengembangan iptek,
seperti limbah industri yang merusak lingkungan, secara langsung
mengusik kenyamanan hidup masyarakat.
Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia dapat
dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh para penyelenggara negara.
Dokumen pada masa Orde Lama yang meletakkan Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan atau orientasi ilmu.
Dengan demikian, Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman
Orde Lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno dikaitkan langsung
dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada zaman Orde Baru,
Presiden Soeharto menyinggung masalah Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu
ketika memberikan sambutan pada Kongres Pengetahuan Nasional IV, 18 September 1986 di
Jakarta.
Demikian pula halnya dengan zaman Orde Baru, meskipun Pancasila diterapkan
sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan, tetapi penegasan tentang
Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia belum diungkapkan secara
tegas. Penekanannya hanya pada iptek harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan
sehingga dapat memberi jalan bagi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan.
Habibie dalam pidato 1 Juni 2011 menegaskan bahwa penjabaran Pancasila sebagai dasar
nilai dalam berbagai kebijakan penyelenggaraan negara merupakan suatu upaya untuk
mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan.
Dapat disimpulkan bahwa sumber politis dari Pancasila sebagai dasar nilai
pengembangan iptek lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada
kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut

More Related Content

Similar to Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptx

Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...gendhissila
 
5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx
5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx
5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptxllng171201
 
Makalah tentang pancasila
Makalah tentang pancasila Makalah tentang pancasila
Makalah tentang pancasila Fahmy Metala
 
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilaiPendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilaiAnggit Diaz
 
KELOMPOK 7 SMP NEGERI 3 MANANGGU (pancasila).pptx
KELOMPOK 7 SMP NEGERI 3 MANANGGU (pancasila).pptxKELOMPOK 7 SMP NEGERI 3 MANANGGU (pancasila).pptx
KELOMPOK 7 SMP NEGERI 3 MANANGGU (pancasila).pptxmohammadtaufig41
 
Bab vii mengapa pancasila menjadi dasar
Bab vii mengapa pancasila menjadi dasarBab vii mengapa pancasila menjadi dasar
Bab vii mengapa pancasila menjadi dasarAhmad Huzein
 
pancasila implementasinya (2012)
pancasila  implementasinya (2012)pancasila  implementasinya (2012)
pancasila implementasinya (2012)suher lambang
 
Konstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadiKonstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadikerniaElvianaSari
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanFahmy Metala
 
Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RI
Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RIPancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RI
Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RIZeninuramelia
 
Resume PANCASILA RAIHANAH ARTANTI-WPS Office-1.pdf
Resume PANCASILA RAIHANAH ARTANTI-WPS Office-1.pdfResume PANCASILA RAIHANAH ARTANTI-WPS Office-1.pdf
Resume PANCASILA RAIHANAH ARTANTI-WPS Office-1.pdfAra RA
 
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptxRADwiCahyaFitria
 

Similar to Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptx (20)

Tugas persentasi ( pkn )
Tugas persentasi ( pkn )Tugas persentasi ( pkn )
Tugas persentasi ( pkn )
 
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
 
Bab vii
Bab viiBab vii
Bab vii
 
5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx
5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx
5. PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA.pptx
 
Makalah tentang pancasila
Makalah tentang pancasila Makalah tentang pancasila
Makalah tentang pancasila
 
Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII Pancasila kelompok VII
Pancasila kelompok VII
 
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilaiPendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
Pendidikan populis berwawasan budaya atau nilai
 
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunanPancasila sebagai paradigma pembangunan
Pancasila sebagai paradigma pembangunan
 
KELOMPOK 7 SMP NEGERI 3 MANANGGU (pancasila).pptx
KELOMPOK 7 SMP NEGERI 3 MANANGGU (pancasila).pptxKELOMPOK 7 SMP NEGERI 3 MANANGGU (pancasila).pptx
KELOMPOK 7 SMP NEGERI 3 MANANGGU (pancasila).pptx
 
Bab vii mengapa pancasila menjadi dasar
Bab vii mengapa pancasila menjadi dasarBab vii mengapa pancasila menjadi dasar
Bab vii mengapa pancasila menjadi dasar
 
Pkn 131009184717-phpapp02
Pkn 131009184717-phpapp02Pkn 131009184717-phpapp02
Pkn 131009184717-phpapp02
 
bab 1 boat guru
bab 1 boat gurubab 1 boat guru
bab 1 boat guru
 
pancasila implementasinya (2012)
pancasila  implementasinya (2012)pancasila  implementasinya (2012)
pancasila implementasinya (2012)
 
tugas pancasila ok.docx
tugas pancasila ok.docxtugas pancasila ok.docx
tugas pancasila ok.docx
 
Konstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadiKonstribusi pemuda pancasila jadi
Konstribusi pemuda pancasila jadi
 
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunanMakalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
Makalah pancasila sebagai sumber nilai dan paradigma pembangunan
 
Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RI
Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RIPancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RI
Pancasila sebagai Falsafah, Ideologi dan Dasar Negara RI
 
Resume PANCASILA RAIHANAH ARTANTI-WPS Office-1.pdf
Resume PANCASILA RAIHANAH ARTANTI-WPS Office-1.pdfResume PANCASILA RAIHANAH ARTANTI-WPS Office-1.pdf
Resume PANCASILA RAIHANAH ARTANTI-WPS Office-1.pdf
 
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
1_PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA.pptx
 
Kelompok edi prasojo
Kelompok edi prasojoKelompok edi prasojo
Kelompok edi prasojo
 

More from DataWaruwu

Kel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
Kel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptxKel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
Kel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptxDataWaruwu
 
ai-tech-agency-infographics.pptx
ai-tech-agency-infographics.pptxai-tech-agency-infographics.pptx
ai-tech-agency-infographics.pptxDataWaruwu
 
162599-smart-technology-template-16x9.pptx
162599-smart-technology-template-16x9.pptx162599-smart-technology-template-16x9.pptx
162599-smart-technology-template-16x9.pptxDataWaruwu
 
关爱留守老人2.pptx
关爱留守老人2.pptx关爱留守老人2.pptx
关爱留守老人2.pptxDataWaruwu
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pptxDataWaruwu
 
Persamaan dan pertidaksamaan linear.pptx
Persamaan dan pertidaksamaan linear.pptxPersamaan dan pertidaksamaan linear.pptx
Persamaan dan pertidaksamaan linear.pptxDataWaruwu
 
ppt matematika.pptx
ppt matematika.pptxppt matematika.pptx
ppt matematika.pptxDataWaruwu
 

More from DataWaruwu (9)

Kel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
Kel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptxKel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
Kel 4 - ppt - Pendidikan Kewarganegaraan.pptx
 
BK.pptx
BK.pptxBK.pptx
BK.pptx
 
ai-tech-agency-infographics.pptx
ai-tech-agency-infographics.pptxai-tech-agency-infographics.pptx
ai-tech-agency-infographics.pptx
 
162599-smart-technology-template-16x9.pptx
162599-smart-technology-template-16x9.pptx162599-smart-technology-template-16x9.pptx
162599-smart-technology-template-16x9.pptx
 
关爱留守老人2.pptx
关爱留守老人2.pptx关爱留守老人2.pptx
关爱留守老人2.pptx
 
BK.pptx
BK.pptxBK.pptx
BK.pptx
 
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pptxPANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pptx
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA.pptx
 
Persamaan dan pertidaksamaan linear.pptx
Persamaan dan pertidaksamaan linear.pptxPersamaan dan pertidaksamaan linear.pptx
Persamaan dan pertidaksamaan linear.pptx
 
ppt matematika.pptx
ppt matematika.pptxppt matematika.pptx
ppt matematika.pptx
 

Recently uploaded

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 

Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu.pptx

  • 1. DIBUAT OLEH : KELOMPOK 7  Desniat Tri Lestari Ndraha (222109041)  Dorotea Solomasi Buulolo (222109047)  Dwi Cahyani Zega (222109048)  Nenty Srisalfani Zebua (222109063)  Albert Mendrofa (222109004) Dosen Pengampu : ADRIANUS BAWAMENEWI, S.H., M.H
  • 2.  Setiap ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) yang dikembangkan di Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.  Setiap iptek yang dikembangkan di Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal pengembangan iptek itu sendiri.  Nilai-nilai Pancasila berperan sebagai sebagai rambu normatif bagi pengembangan iptek di Indonesia, artinya mampu mengendalikan iptek agar tidak keluar dari cara berpikir dan cara bertindak bangsa Indonesia.  Setiap pengembangan iptek harus berakar dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri atau yang lebih dikenal dengan istilah indegenisasi ilmu (mempribumian ilmu).
  • 3.  Pluralitas nilai yang berkembang dalam masyarakat Indonesia sekarang ini seiring dengan kemajuan iptek menimbulkan perubahan dalam cara pandang manusia tentang kehidupan. Hal ini membutuhkan renungan dan refleksi yang mendalam agar bangsa Indonesia tidak terjerumus ke dalam penentuan keputusan nilai yang tidak ssesuai dengan kepribadiab bangsa.  Dampak negatif yang ditimbulkan kemajuan iptek terhadap lingkungan hidup berada dalam titik nadir yang membahayakan eksistensi hidup manusia di masa yang akan datang. Oleh karena itu, diperlukan tuntunan moral bagi para ilmuwan dalam pengembangan iptek di Indonesia.  perkembangan iptek yang didominasi negara-negara Barat dengan politik global ikut mengancam nilainilai khas dalam kehidupan bangsa Indonesia, seperti spiritualitas, gotong royong, solidaritas, musyawarah, dan cita rasa keadilan. Oleh karena itu, diperlukan orientasi yang jelas untuk menyaring dan menangkal pengaruh nilai-nilai global yang tidak sesuai dengan nilai- nilai kepribadian bangsa Indonesia.
  • 4. Sumber historis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia dapat di telusuri pada awalnya dalam dokumen negara, yaitu pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 dalam alenia ke empat pembukaan UUD 1945. Kata “mencerdaskan kehidupan bangsa” mengacu pada pengembangan iptek melalui Pendidikan. Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu belum banyak di bicarakan pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia. Soekarno dalam rangkaian kuliah umum Pancasila Dasar Falsafah Negara selalu menyinggung perlunya setiap sila Pancasila di jadikan blueprint. Pancasila sebagai blueprint dalam pernyataan Soekarno kurang lebih mengandung pengertian yang sama dengan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek karena sila-sila Pancasila sebagai cetak biru harus masuk ke dalam seluruh rencana pemikiran dan tindakan bangsa Indonesia. Konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pernah di kemukakan oleh Prof. Notonagoro, anggota senat Universitas Gadjah Mada sebagai mana di kutip oleh Prof. Koesnadi Hardjasoemantri dalam sambutan seminar tersebut, yang menyatakan bahwa Pancasila merupakan pegangan dan pedoman dalam usaha ilmu pengetahuan untuk di pergunakan sebagai asas dan pendirian hidup. Daoed Joesoef dalam artikel ilmiahnya yang berjudul Pancasila, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan menyatakan bahwa Pancasila adalah gagasan vital yang berasal dari kebudayaan Indonesia, artinya nilai-nilai yang benar- benar di ramu dari sistem nilai bangsa Indonesia sendiri. Konsep Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu menurut cara pandang Daoed Joesoef adalah sebagai tuntunan dan pertimbangan nilai dalam pengembangan iptek.
  • 5. Prof. Dr T . Jacob menegaskan bahwa Pancasila seharusnya dapat membantu dan di gunakan sebagai dasar etika ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Untuk itu, lima prinsip besar yang terkandung dalam pancaasila cukup luas dan mendasar untuk mencakup segala persoalan etik dalam ilmu penetahuan dan teknologi, yaitu (1) Monoteisme; (2) Humanisme dan solidaritas karya negara; (3)Nasionalisme dan solidaritas warga negara; (4) Demokrasi dan perwakilan; (5) keadilan sosial. Kontowijoyo dalam artikelnya, Pancasila sebagai Orientasi Pengembangan Humaniora di Indonesia bertitik tolak dari kesadaran bahwa manusia hidup di tengah- tengah tiga lingkungan, yaitu (1) lingkungan material terkait dengan buatan manusia, rumah, jembatan dan peralatan (2) lingkungan sosial yaitu organisasi sosial, sosialisasi, (3) lingkungan simbolik yaitu segala sesuatu yang meliputi makna dan komunikasi seperti Bahasa, mite, dan nyanyian. Pancasila sebagai kerangka kesadaran normatif humanisasi dapat merupakan dorongan ke arah dua hal penting : pertama, universalisasi yaitu melepaskan simbol-simbol dari keterkaitan dengan struktur, terutama penggunaan symbol untuk kepentingan sebuah kelas sosial, baik yang datang dari kubu pasar bebas maupun dari negara perencana. Kedua, transendentalisasi, yaitu meningkatkan derajat kemerdakaan manusia, kebebasan spiritual untuk melawan dehumanisasi dan subhumanisasi manusia yang datang dari teknologi dan ilmu pengetahuan.
  • 6. Sumber sosiologis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek dapat ditemukan pada sikap masyarakat yang sangat memperhatikan dimensi ketuhanan dan kemanusiaan sehingga manakala iptek tidak sejalan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan, biasanya terjadi penolakan. Pembangunan fasilitas teknologi acapkali tidak melibatkan peran serta masyarakat sekitar, padahal apabila terjadi dampak negatif berupa kerusakan fasilitas teknologi, maka masyarakat yang akan terkena langsung akibatnya. Masyarakat sudah menyadari perannya sebagai makhluk hidup yang dikaruniai akal dan pertimbangan moral sehingga kepekaan nurani menjadi sarana untuk bersikap resisten terhadap kemungkinan buruk yang terjadi di balik pengembangan iptek. Masyarakat terlebih peka terhadap isu kemanusiaan di balik pembangunan dan pengembangan iptek karena dampak negatif pengembangan iptek, seperti limbah industri yang merusak lingkungan, secara langsung mengusik kenyamanan hidup masyarakat.
  • 7. Sumber politis Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia dapat dirunut ke dalam berbagai kebijakan yang dilakukan oleh para penyelenggara negara. Dokumen pada masa Orde Lama yang meletakkan Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan atau orientasi ilmu. Dengan demikian, Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pada zaman Orde Lama belum secara eksplisit dikemukakan, tetapi oleh Soekarno dikaitkan langsung dengan dimensi kemanusiaan dan hubungan antara ilmu dan amal. Pada zaman Orde Baru, Presiden Soeharto menyinggung masalah Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu ketika memberikan sambutan pada Kongres Pengetahuan Nasional IV, 18 September 1986 di Jakarta. Demikian pula halnya dengan zaman Orde Baru, meskipun Pancasila diterapkan sebagai satu-satunya asas organisasi politik dan kemasyarakatan, tetapi penegasan tentang Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu di Indonesia belum diungkapkan secara tegas. Penekanannya hanya pada iptek harus diabdikan kepada manusia dan kemanusiaan sehingga dapat memberi jalan bagi peningkatan martabat manusia dan kemanusiaan. Habibie dalam pidato 1 Juni 2011 menegaskan bahwa penjabaran Pancasila sebagai dasar nilai dalam berbagai kebijakan penyelenggaraan negara merupakan suatu upaya untuk mengaktualisasikan Pancasila dalam kehidupan. Dapat disimpulkan bahwa sumber politis dari Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan iptek lebih bersifat apologis karena hanya memberikan dorongan kepada kaum intelektual untuk menjabarkan nilai-nilai Pancasila lebih lanjut