1. PENALARAN
• AGUNG PRAYUDHA .L (10112368)
• DANIEL ()
• M. IQBAL MANSYUR ()
2. PENALARAN
• suatu proses berpikir dalam menarik suatu
kesimpulan (natijah) yang berupa
pengetahuan
• menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan
dengan kegiatan 'berpikir', dan bukan hanya
dengan 'perasaan' saja
• merupakan suatu kegiatan berpikir yang
mempunyai karakteristik tertentu dalam
menentukan kebenaran
3. Tidak semua kegiatan berpikir harus bersifat logis dan analitis
Berpikir merupakan suatu kegiatan untuk menemukan
pengetahuan yang benar. Apa yang disebut benar bagi tiap
orang adalah tidak sama
Benar bagi kita, belum tentu bagi orang lain; benar bagi orang
lain, belum tentu bagi kita. Maka oleh sebab itu, proses
kegiatan berpikir untuk dapat menghasilkan pengetahuan
yang benar, itupun berbeda-beda
4. Manusia mengetahui mana yang benar dan mana yang salah,
mana yang baik dan mana yang buruk, serta mana yang indah
dan mana yang jelek.
Sadar ataupun tidak, mau ataupun tidak, rela ataupun tidak;
secara terus-menerus manusia dipaksa harus mengambil
pilihan : mana jalan yang benar dan mana jalan yang salah,
mana tindakan yang baik dan mana tindakan yang buruk,
serta mana yang dikatakan indah dan mana yang dikatakan
jelek
5. Manusia, adalah satu-satunya makhluk Tuhan yang mampu
mengembangkan pengetahuan ini dengan sungguh-sungguh
Makhluk lainnya hanyalah : ada yang hanya
dianugerahi akal saja, dan ada yang hanya
dianugerahi nafsu saja; jadi selain manusia, tidak dianugerahi
kedua-duanya. Apapun alasannya, hanya manusia yang
mampu "mengembangkan" pengetahuan tersebut
Binatang juga sebenarnya mempunyai pengetahuan, namun
pengetahuannya hanya "terbatas" pada kelangsungan
hidupnya saja (survival)
6. Contoh Penalaran
Seekor kera, misalnya, dia tahu mana buah jambu yang
enak dan mana yang tidak, dia tahu mana buah
pisang yang segar dan mana yang tidak. Atau seperti anak
tikus, dia tahu mana kucing yang ganas dan mana yang
tidak
Anak tikus ini tentu saja diajari oleh induknya untuk
sampai pada pengetahuan bahwa kucing itu berbahaya
bagi dirinya. Jadi anak tikus juga sebenarnya pernah
ditatar oleh induknya masing-masing
7. Dalam hal ini, berbeda dengan tujuan pendidikan manusia,
anak tikus hanya ditatar dan diajari mengenai hal-hal yang
menyangkut kelangsungan hidupnya saja. Sedangkan
manusia, dia mampu mengembangkan pengetahuannya untuk
mengatasi "berjuta kebutuhan" demi kelangsungan hidupnya
Manusia memikirkan hal-hal baru, menjelajah ufuk baru,
karena manusia hidup bukan cuma sekedar untuk
kelangsungan hidupnya saja, namun lebih dari itu
8. Manusia mampu mengembangkan kebudayaan; manusia
mampu memberi makna kepada kehidupan; manusia mampu
'memanusiakan" diri dalam hidupnya; dan masih banyak lagi
pernyataan semacam ini, semua itu hakikatnya menyimpulkan
bahwa manusia dalam hidupnya mempunyai tujuan
tertentu yang lebih tinggi dari sekedar kelangsungan
hidupnya. Inilah salah satu yang menyebabkan manusia
mampu mengembangkan pengetahuannya
9. Pengetahuan ini mampu dikembangkan manusia disebabkan 2 hal
utama, yakni :
1. Manusia mempunyai bahasa
Sebab pertama yang menyebabkan manusia mampu
mengembangkan pengetahuannya, adalah karena manusia
mempunyai bahasa yang mampu "mengkomunikasikan" informasi
dan jalan pikiran yang melatarbelakangi informasi tersebut.
2. Manusia mempunyai kemampuan berpikir
Sebab kedua yang menjadikan manusia mampu mengembangkan
pengetahuannya dengan "cepat" dan "mantap" adalah
karena manusia mempunyai kemampuan berpikir menurut suatu
alur (plot) kerangka berpikir tertentu. Setting pola pikir, atau
mindset. Secara garis besar, cara berpikir semacam ini
disebut penalaran
10. Berdasarkan 2 kelebihan inilah yang "memungkinkan"
manusia mampu mengembangkan pengetahuannya,
yakni bahasa yang bersifat komunikatif, dan pikiran yang
mampu menalar.
Tentu saja tidak semua pengetahuan berasal dari proses
penalaran, sebab berpikir pun "tidak" semuanya berdasarkan
penalaran. Jadi, tidak semua kegiatan berpikir menyandarkan
diri pada penalaran.
11. Manusia juga bukan hanya semata-mata makhluk yang
berpikir, bukan cuma sekedar Homo Sapiensyang steril.
Manusia adalah makhluk yang berpikir sempurna (kamilul
qorihah), merasa, mengindera, dsb.