Sifat Hakikat manusia diartikan sebagai ciri-ciri karakteristik, yang secara principal (jadi bukan hanya gradual) membedakan manusia dari hewan. Meskipun antara manusia dan hewan banyak kemiripan terutama jika dilihat dari segi biologisnya, Misalnya Orang hutan : bertulang belakang, berjalan tegak, menyusui, melahirkan.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
4. Manusia adalah mahluk Tuhan yang paling sempurna yang memiliki ciri khas yang
secara prinsipil berbeda dari hewan. Ciri khas manusia yang membedakan dengan
hewan ialah hakikat manusia. Disebut “Hakikat Manusia” karena secara hakiki sifat
tersebut hanya dimiliki manusia dan tidak dimiliki hewan.
5. Wujud Sifat Hakikat Manusia
Wujud sifat hakikat manusia ini dikemukakan oleh paham eksistensialisme dengan
maksud menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan, yaitu:Pemilikan
Kata HatiKata hati (conscience of man) juga sering disebut dengan istilah hati
nurani, lubuk hati, suara hati, pelita hati, dsb.Kata hati adalah kemampuan membuat
keputusan tentang yang baik-benar dan yang buruk-salah bagi manusia sebagai
manusia.MoralMoral merupakan suatu perbuatan yang menyertai kata hati. Dengan
kata lain, moral adalah perbuatan itu sendiri.
6. Kemampuan Menyadari Diri
Kaum Rasionalis menunjuk kunci perbedaan manusia dengan hewan pada adanya
kemampuan menyadari diri yang dimiliki oleh manusia. Berkat adanya kemampuan
itu, manusia menyadari bahwa dirinya (akunya) memiliki ciri khas. Hal ini
menyebabkan manusia dapat membedakan dirinya dengan aku-aku yang lain (ia,
mereka) dan dengan yang bukan aku (lingkungan fisik) di sekitarnya. Bahkan bukan
hanya membedakan.Kemampuan Bertanggung JawabTanggung jawab berarti
keberanian untuk menentukan bahwa suatu perbuatan sesuai dengan tuntutan kodrat
manusia dan bahwa hanya karena itu perbuatan itu dilakukan sehingga sanksi apa
pun yang dituntut oleh kata hati, oleh masyarakat, oleh norma-norma agama diterima
dengan penuh kesadaran dan kerelaan.Kemampuan Menghayati KebahagianPada
saat orang menghayati kebahagiaan, aspek rasa lebih berperan daripada aspek nalar.
Oleh karena itu, dikatakan bahwa kebahagiaan itu sifatnya rasional padahal
kebahagiaan yang tampaknya didominasi
7. Kebiasaan Melaksanakan Kewajiban Dan Menyadari Hak
oleh perasaan itu ternyata tidak demikian karena aspek kepribadian yang lain seperti
akal pikiran juga ikut berperan. Bukankan seseorang hanya mungkin menghayati
kebahagiaan jika ia mengerti tentang sesuatu yang menjadi objek rasa bahagianya
itu. Juga orang yang sedang terganggu pikiran atau tidak beres kesadarannya tidak
akan sanggup menghayati kebahagiaan.Rasa KebebasanMerdeka adalah rasa bebas
(tidak merasa terikat oleh sesuatu), tetapi sesuai dengan tuntutan kodrat manusia.
Dalam pernyataan ini sebenarnya ada dua hal yang saling bertentangan yaitu rasa
“bebas” dan “sesuai dengan tuntutan kodrat manusia”. Meskipun antara rasa “bebas”
dan “sesuai dengan tuntutan kodrat manusia” ini bertentangan, tetapi sebenarnya
saling berkaitan.Kebiasaan Melaksanakan Kewajiban Dan Menyadari
HakKewajiban dan hak adalah dua macam gejala yang timbul sebagai manifestasi
dari manusia sebagai makhluk sosial. Jika seseorang mempunyai hak untuk
menuntut sesuatu, tentu ada pihak lain yang berkewajiban untuk memenuhi hak
tersebut.
9. Dimensi-Dimensi Hakikat Manusia
Seseorang (individu manusia) yang sejak kelahirannya (dari penciptaannya) dibekali
dengan hakikat manusia untuk pengembangan diri dan kehidupan selanjutnya, ia
dilengkapi dengan dimensi-dimensi kemanusiaan yang melekat pada diri individu
itu. Dimensi-dimensi itu adalah :Manusia sebagai mahluk pribadi/individu
(individual being)Manusia sebagai mahluk social / dimensi socialManusia sebagai
mahluk susila/ dimensi kesusialaanManusia sebagai makhluk beragama/ Dimensi
keberagaman
10. Pengembangan Dimensi Hakikat Manusia
Pengembangan dimensi keindividuan harus diimbangi dengan dimensi kesosialan.
Pengembangan dimensi kesosialan menuntut interaksinya dengan lingkungan
sehingga harus berinteraksi, bergaul, bekerjasama, dan hidup bersama orang
lain.Pengembangan dimensi pertama, kedua, dan ketiga baru menekankan kehidupan
manusia di dunia. Kehidupan manusia yang lengkap meliputi dunia dan akhirat,
sehingga diperlukan pengembangan dimensi keagamaan. Terdapat 2 jenis
pengembangan dimensi hakikat manusia,yaitu :Pengembangan yang
utuhPengembangan yang tidak utuh
11. Pengembangan yang utuh
Pengembangan dimensi hakikat manusia yang utuh diartikan sebagai pembinaan
terpadu terhadap pembinaan dimensi hakikat manusia sehingga dapat tumbuh dan
berkembang secara selaras. Perkembangan yang dimaksud mencakup yang bersifat
horizontal (yang menciptakan keseimbangan) dan yang bersifat vertical (yang
menciptakan ketinggian martabat manusia). Dengan demikian secara totalitas
membentuk manusia yang utuh.Pengembangan yang tidak utuhPengembangan
dikatakan tidak utuh apabila didalam proses pengembangan ada unsur dimensi
hakikat manusia yang terabaikan untuk ditangani, misalnya dimensi kesosialan
didominasi oleh pengembangan dimensi keindividualan ataupun domain afektif
didominasi oleh pengembangan domain kognitif. Pengembangan yang tidak utuh
berakibat terbentuknya kepribadian yang pincang dan tidak mantap. Pengembangan
yang semacam ini merupakan pengembangan yang patologis.
12. Kesimpulan sempurna. Kepribadian manusia memiliki
Manusia merupakan makhluk yangsifat yang unik, potensial dan dinamis.
Pemenuhan kebutuhan dan pengembangan diri manusia itu tampaknya memang
dapat dilaksanakan dari, untuk dan oleh manusia itu sendiri. Manusia juga memiliki
akal untuk menghadapi kehidupannya di dunia ini. Akal juga memerlukan
pendidikan sebagai obyek yang akan dipikirkan. Fungsi akal tercapai apabila akal itu
sendiri dapat menfungsikan, dan obyeknya itu sendiri adalah ilmu pengetahuan.
Maka dari itu, manusia pada hakikatnya adalah makhluk peadagogis, makhluk sosial,
makhluk individual, dan makhluk beragama.