ugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemeriksaan intra vena pyelografi pada kasus hidronefrosis di instalasi radiologi rumah sakit umum daerah kota Salatiga. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa hidronefrosis dengan cara memasukkan media kontras secara intravena kemudian membuat beberapa proyeksi radiograf."
ugas Radiologi
Dibuat oleh : Fransiska Lumempouw
Stase Kepaniteraan Klinik Radiologi
Universitas Kristen Indonesia
untuk bahan bacaan dan referensi tugas
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pemeriksaan intra vena pyelografi pada kasus hidronefrosis di instalasi radiologi rumah sakit umum daerah kota Salatiga. Pemeriksaan ini dilakukan untuk menegakkan diagnosa hidronefrosis dengan cara memasukkan media kontras secara intravena kemudian membuat beberapa proyeksi radiograf."
Radiografi dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengklasifikasi atresia ani dengan melakukan proyeksi Wangesteen Rice dan lateral prone cross table. Proyeksi tersebut dapat menunjukkan ketiadaan lubang anus dan tingkat sampai mana rektum distal terisi udara. Posisi prone cross table lateral memberikan gambaran udara pada rektum yang lebih jelas.
1. Perforated peptic ulcer or gastric perforation occurs when there is a hole or discontinuity in the wall or membrane of an organ.
2. The most common causes of gastric perforation are peptic ulcers (60%) and blunt abdominal trauma (20-20%).
3. Clinical manifestations include sudden and severe abdominal pain localized to the epigastrium, which can be accompanied by vomiting, nausea, abdominal distension and fever. Diagnosis is confirmed through physical examination findings, imaging studies showing free air or fluid in the abdomen, and laboratory tests.
4. Treatment involves resuscitation, intravenous antibiotics, surgery to repair the perforation, and postoperative care. Complications can include
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Hernia adalah kelainan dimana organ atau jaringan menonjol melalui celah pada dinding yang mengelilinginya. Hernia paling sering terjadi pada dinding perut, terutama di area inggu, paha, dan pusar. Hernia dibagi berdasarkan etiologi, penampakan, lokasi anatomi, sifat, dan klinis. Pemeriksaan hernia meliputi inspeksi, palpasi, dan manuver-manuver seperti Valsalva. Tatalaksana hernia mel
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum tentang anatomi, yang mencakup definisi anatomi sebagai ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan hubungannya, pembagian anatomi menjadi anatomi makroskopis, mikroskopis, dan pertumbuhan, serta istilah-istilah yang berhubungan dengan anatomi seperti istilah posisi, bidang, arah, gerakan, dan bagian-bagian tubuh.
Pemeriksaan radiologi dan laboratorium untuk fisioterapiIshak Majid
Buku ini memberikan penjelasan singkat tentang jenis-jenis pemeriksaan radiologi seperti radiografi konvensional, CT Scan, MRI, USG, dan media kontras. Juga dijelaskan anatomi dasar beberapa bagian tubuh beserta gambar radiologinya serta gambaran radiologi beberapa kondisi yang sering dihadapi fisioterapis seperti tuberculosis, osteoarthritis, hernia nukleus pulposus, stroke. Selain itu dibahas pula jenis-jenis pemeriksaan laborator
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa jenis tumor tulang baik jinak maupun ganas beserta ciri-ciri gambaran radiologisnya. Diantaranya adalah osteoma, osteoid osteoma, osteokondroma, osteosarcoma, fibrosarcoma, Ewing sarcoma, kondrosarcoma, aneurismal bone cyst, dan giant cell tumor beserta gambaran litik, sklerotik, periosteal, dan lainnya pada berbagai bagian tulang.
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Dokumen tersebut membahas kasus peritonitis difus akibat appendisitis perforasi pada pasien laki-laki berusia 14 tahun. Pasien mengeluh nyeri perut selama seminggu dan demam. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda peritonitis. Hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik mendukung diagnosis appendisitis perforasi. Pasien dioperasi dan didiagnosis dengan peritonitis difus akibat appendisitis perforasi.
Bab 3 membahas anatomi dasar yang terlihat dalam gambar radiologi seperti thoraks yang menampilkan paru-paru, jantung, tulang rusuk, trakea, dan aorta."
Trauma uretra jarang terjadi dan lebih sering pada pria. Penatalaksanaan trauma uretra tergantung lokasi trauma, kondisi hemodinamik serta trauma organ lainnya dengan mempertimbangkan komplikasi jangka panjang. Uretra pria terbagi menjadi uretra posterior dan anterior, sedangkan uretra wanita pendek dan lebih fleksibel. Penyebab trauma umumnya karena trauma tumpul seperti kecelakaan.
1. Malformasi ano-rektal terjadi akibat kelainan perkembangan anus dan rektum selama embrio.
2. Ada berbagai jenis malformasi seperti atresia ani, malformasi rektum, dan Hirschsprung.
3. Diagnosa didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan penunjang seperti röntgen dan biopsi.
1. This document discusses atresia ani, or imperforate anus, which is a congenital malformation of the anorectal region.
2. It classifies the different types of atresia ani as high, intermediate, or low based on the location of the rectum. It may occur with or without associated fistulae.
3. Diagnosis involves inspection, inverted X-rays to determine the type, and additional imaging like BNO and IVP before definitive surgery. Surgical treatment depends on the type and may involve emergency or elective procedures like anoplasty or colostomy followed by pull-through surgery.
Radiografi dapat digunakan untuk mendeteksi dan mengklasifikasi atresia ani dengan melakukan proyeksi Wangesteen Rice dan lateral prone cross table. Proyeksi tersebut dapat menunjukkan ketiadaan lubang anus dan tingkat sampai mana rektum distal terisi udara. Posisi prone cross table lateral memberikan gambaran udara pada rektum yang lebih jelas.
1. Perforated peptic ulcer or gastric perforation occurs when there is a hole or discontinuity in the wall or membrane of an organ.
2. The most common causes of gastric perforation are peptic ulcers (60%) and blunt abdominal trauma (20-20%).
3. Clinical manifestations include sudden and severe abdominal pain localized to the epigastrium, which can be accompanied by vomiting, nausea, abdominal distension and fever. Diagnosis is confirmed through physical examination findings, imaging studies showing free air or fluid in the abdomen, and laboratory tests.
4. Treatment involves resuscitation, intravenous antibiotics, surgery to repair the perforation, and postoperative care. Complications can include
Orchitis adalah kondisi inflamasi akut pada testis yang biasanya disebabkan oleh infeksi virus seperti mumps. Pada kasus ini, pasien mengeluh nyeri pada buah zakar kiri selama 4 hari disertai demam dan bengkak pipi, yang didiagnosis menderita orchitis sebelah kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan penunjang.
Hernia adalah kelainan dimana organ atau jaringan menonjol melalui celah pada dinding yang mengelilinginya. Hernia paling sering terjadi pada dinding perut, terutama di area inggu, paha, dan pusar. Hernia dibagi berdasarkan etiologi, penampakan, lokasi anatomi, sifat, dan klinis. Pemeriksaan hernia meliputi inspeksi, palpasi, dan manuver-manuver seperti Valsalva. Tatalaksana hernia mel
Dokumen tersebut memberikan gambaran umum tentang anatomi, yang mencakup definisi anatomi sebagai ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan hubungannya, pembagian anatomi menjadi anatomi makroskopis, mikroskopis, dan pertumbuhan, serta istilah-istilah yang berhubungan dengan anatomi seperti istilah posisi, bidang, arah, gerakan, dan bagian-bagian tubuh.
Pemeriksaan radiologi dan laboratorium untuk fisioterapiIshak Majid
Buku ini memberikan penjelasan singkat tentang jenis-jenis pemeriksaan radiologi seperti radiografi konvensional, CT Scan, MRI, USG, dan media kontras. Juga dijelaskan anatomi dasar beberapa bagian tubuh beserta gambar radiologinya serta gambaran radiologi beberapa kondisi yang sering dihadapi fisioterapis seperti tuberculosis, osteoarthritis, hernia nukleus pulposus, stroke. Selain itu dibahas pula jenis-jenis pemeriksaan laborator
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa jenis tumor tulang baik jinak maupun ganas beserta ciri-ciri gambaran radiologisnya. Diantaranya adalah osteoma, osteoid osteoma, osteokondroma, osteosarcoma, fibrosarcoma, Ewing sarcoma, kondrosarcoma, aneurismal bone cyst, dan giant cell tumor beserta gambaran litik, sklerotik, periosteal, dan lainnya pada berbagai bagian tulang.
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
Dokumen tersebut membahas kasus peritonitis difus akibat appendisitis perforasi pada pasien laki-laki berusia 14 tahun. Pasien mengeluh nyeri perut selama seminggu dan demam. Pemeriksaan fisik menunjukkan tanda-tanda peritonitis. Hasil pemeriksaan laboratorium dan diagnostik mendukung diagnosis appendisitis perforasi. Pasien dioperasi dan didiagnosis dengan peritonitis difus akibat appendisitis perforasi.
Bab 3 membahas anatomi dasar yang terlihat dalam gambar radiologi seperti thoraks yang menampilkan paru-paru, jantung, tulang rusuk, trakea, dan aorta."
Trauma uretra jarang terjadi dan lebih sering pada pria. Penatalaksanaan trauma uretra tergantung lokasi trauma, kondisi hemodinamik serta trauma organ lainnya dengan mempertimbangkan komplikasi jangka panjang. Uretra pria terbagi menjadi uretra posterior dan anterior, sedangkan uretra wanita pendek dan lebih fleksibel. Penyebab trauma umumnya karena trauma tumpul seperti kecelakaan.
1. Malformasi ano-rektal terjadi akibat kelainan perkembangan anus dan rektum selama embrio.
2. Ada berbagai jenis malformasi seperti atresia ani, malformasi rektum, dan Hirschsprung.
3. Diagnosa didasarkan pada riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan penunjang seperti röntgen dan biopsi.
1. This document discusses atresia ani, or imperforate anus, which is a congenital malformation of the anorectal region.
2. It classifies the different types of atresia ani as high, intermediate, or low based on the location of the rectum. It may occur with or without associated fistulae.
3. Diagnosis involves inspection, inverted X-rays to determine the type, and additional imaging like BNO and IVP before definitive surgery. Surgical treatment depends on the type and may involve emergency or elective procedures like anoplasty or colostomy followed by pull-through surgery.
Dokumen tersebut membahas tentang keperawatan gawat darurat pada trauma abdomen yang mencakup anatomi trauma abdomen, jenis trauma seperti trauma tusuk dan tumpul, tanda dan gejala seperti nyeri abdomen, dan penatalaksanaan seperti pemeriksaan fisik, kolaborasi dengan dokter, dan komplikasi seperti perdarahan dan peritonitis.
Colon in loop adalah pemeriksaan radiologi untuk menilai usus besar dengan cara memasukkan zat kontras ke dalam usus besar melalui rektum dan mengamati pergerakannya. Pemeriksaan ini berguna untuk mendeteksi kelainan seperti tumor, divertikula, dan radang usus besar.
Invaginasi atau intususepsi adalah kondisi darurat akut dimana bagian usus masuk ke dalam lumen usus bagian distal yang menyebabkan obstruksi dan strangulasi usus. Gejalanya berupa nyeri perut kolik, muntah, dan berak lendir darah. Diagnosis didukung dengan pemeriksaan fisik, radiologi, dan ultrasonografi. Pengobatannya meliputi reposisi manual atau bedah, tergantung tingkat obstruksinya.
Dokumen tersebut merupakan laporan hasil pemeriksaan X-Ray abdomen oleh seorang dokter radiologi. Ringkasannya adalah:
1. Laporan mendeskripsikan hasil pemeriksaan X-Ray abdomen yang menunjukkan pola udara usus dan organ dalam perut yang normal.
2. Juga menjelaskan beberapa kondisi patologis seperti pneumoperitoneum, ileus obstruksi, dan volvulus beserta gambaran radiologisnya.
3. Merangkum anatomi normal dan
Ruptur esofagus (juga dikenal sebagai sindrom Boerhaave) adalah rupturnya dinding esofagus.
Trauma hepar merupakan salah satu jenis trauma yang paling sering ( > 90% dari seluruh kasus). Trauma hepar merupakan penyebab kematian paling sering pada trauma abdomen.
Intussussepsi adalah masuknya bagian usus proksimal ke dalam bagian distalnya. Gejala awal hampir sama dengan diare. Insidensi tertinggi pada anak berumur 6-12 bulan. Penyebab utamanya adalah idiopatik pada anak di bawah satu tahun dan gastroenteritis yang menyebabkan hiperperistaltik. Pengelolaannya meliputi perbaikan kondisi kesehatan, reposisi usus secara manual atau barium enema, dan operasi bila repos
1. Apendisitis adalah peradangan pada usus buntu yang merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering. 2. Penyebabnya adalah obstruksi lumen usus buntu yang menyebabkan infeksi, umumnya akibat infeksi bakteri. 3. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan pendukung seperti laboratorium dan radiologi.
Presentasi kasus appendisitis perforasi Dody.pptxrezaaulia27
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang kasus pasien dengan keluhan nyeri perut ditambah gejala lain seperti mual dan lemas. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium didiagnosis menderita appendisitis akut. Pasien mendapat tatalaksana berupa antibiotik, analgesik, cairan infus dan direkomendasikan operasi appendektomi.
Dokumen tersebut membahas tentang Hirschsprung Disease yang merupakan penyakit gangguan sistem saraf entrik usus akibat kegagalan migrasi sel saraf parasimpatis. Penyakit ini ditandai dengan ketidakhadiran sel ganglion pada bagian distal usus dan perlu dilakukan pembedahan untuk menghilangkan bagian usus yang tidak berganglion.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penyakit Hirschsprung pada neonatus. Penyakit ini disebabkan oleh ketidakhadiran ganglion pada usus sehingga menyebabkan gangguan peristaltik dan obstruksi usus. Gejala yang ditimbulkan antara lain konstipasi, muntah, distensi abdomen. Diagnosa didukung dengan pemeriksaan barium enema dan biopsi rektum. Penatalaksanaannya meliputi terapi konservatif, kolostomi sementara, dan
Similar to Pemeriksaan Radiologi Tr. Digestivus - Kuliah .pdf (20)
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
6. Organ padat, menyerap sinar opaq (putih)
pada film
contoh : tulang, batu
Organ yang tidak padat, meneruskan sinar
luscent (hitam) pada film.
contoh : udara dalam usus, udara
intraperitoneal
11. Pneumoperitoneum adalah gambaran udara
bebas pada intraperitoneal / kavum peritoneum
Normal : udara tidak terdapat pada kavum
peritoneum, retroperitoneal, dinding usus,
maupun sistem bilier
Penyebab : perforasi organ berongga, trauma
iatrogenik, trauma tumpul abdomen, setelah
proses pembedahan abdomen, manipulasi
transperitoneal, needle biopsi
12. SUBDIAFRAGMATIC GAS
Adanya udara / free air dibawah diafragma kanan maupun kiri
Paling sering karena perforasi GI 60 – 80 % kasus pneumoperitoneum
Terlihat pada X- foto thorax maupun abdomen posisi erek
Minimal udara 5 cc
13. CUPOLA SIGN :
Gambaran lusensi bentuk arkuata yang melapisi permukaan
vertebra thorakal bawah dan diproyeksikan pada bagian bawah
jantung
14. CONTINOUS DIAFRAGMA
SIGN :
Terdapat free air yang banyak
dibawah diafragma, struktur asli
dari diafragma yang kontinyu akan
dapat terviasualisasi.
Ditemukan pada kasus
pneumoperitoneum masif
15. Free air dibawah diafragma kiri yang
overlapping dengan udara dalam struktur
fundus gaster
16. DECUBITUS ABDOMEN SIGN
udara bebas akan
menempati titik tertinggi
gambaran lusen antara
dinding abdomen dan
hepar
cukup sensitif bisa untuk
mengkonfirmasi berbagai
gambaran yang mirip
Pasien perlu ditempatkan
dalam posisi ini selama 10
menit
17. RIGLER’S SIGN
gambaran dimana dua sisi
dari dinding bowel dapat
tervisualisasi pada foto
polos abdomen
double wall sign atau gas
relief sign atau serosal sign
tanda ini tidak terlalu
sensitif, dan akan muncul
apabila volume free air
mencapai 1 liter (
moderate)
18. TRIANGLE SIGN
area lusensi bentuk
triangular diantara loop –
loop usus
free air terjebak diantara 3
loop usus yang
berdekatan, atau diantara
2 loop usus dan
peritoneum parietal
tidak spesifik, namun
sensitifitasnya sangat
tinggi
Lokasi paling sering :lateral
bawah abdomen
19. LIGAMENTUM
FALCIFORME SIGN
Normal tidak terlihat
sebagai struktur yang
terpisah dari hepar
Free air pita vertikal dari
soft tissue yang paralel
dengan batas kanan korpus
vertebra
Jumlah besar free air dan
tidak sensitif
20. FOOTBALL SIGN
bayangan bentuk oval besar
yang membatasi tepi perifer
kavum peritoneum
Sering pada bayi
2 % kasus pneumoperitoneum
pada dewasa
menyerupai bentuk oval besar
dari American football
pneumoperitoneum masif
21.
22. Usus Halus Kolon
Haustra - +
Valvula
conniventes
+ _
Jumlah loop >>>> <<<<
Letak loop Sentral Perifer
Radius curvatura
loop
Kecil Besar
Diameter lumen 30-50mm > 50 mm
Massa feses - +
27. Pemeriksaan kel ludah
submandibula dan kel
Parotis.
Menggunakan kontras
media water soluble
yang dimasukkan
melalui muara saluran
kel ludah.
Ind: batu, stenosis,
tumor
28.
29. Upper GI Study
Barium (BaSo4)
Water Soluble
Esofagografi
Oesophagus Maag Duodenum (OMD)
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36. Small bowel study
Barium (BaSo4)
Periodik imaging
45. Menggunakan gelombang ultrasonik
Tidak invasif, aman, relatif murah, cepat
Tidak memerlukan persiapan khusus
Tampak jelas: hepar, bilier, pankreas, lien, ren,
ascites
Cairan gelombang suara diteruskan, tidak
dapat dipantulkan : anechoic
Padat gelombang suara dipantulkan :
hiperechoic
56. Merupakan teknik pencitraan yang
menggunakan kombinasi X-Ray dengan
Computer untuk menghasilkan gambaran
cross sectional dari suatu organ
Pada kasus Gastrointestinal menggunakan
kontras peroral dan intravena
Pada kasus massa hepar dilakukan dynamic
contrast (4 fase)
Syarat : kadar creatinin darah harus < 2 mg/dl
Kontraindikasi : pasien yang alergi kontras
57. CT Scan 4 fase (dynamic contrast) :
Early arterial (18-25 detik)
Indikasi: Paling baik memerlihatkan angiografi dari arteri
hepatika
Late arterial (35-40 detik)
Indikasi: Untuk mendeteksi dan melihat karakteristik dan tumor
yang hipervaskular
Portal venous (parenchymal) (70 detik)
Indikasi: Selalu dilakukan pada semua pemeriksaan CT Scan
Equilibrium (delayed) (2-10 menit)
Indikasi: Sebagai tambahan untuk melihat karakteristik atau
kecurigaan pada tumor hepar
Terutama pada kasus hemangioma atau cholangiocarcinoma