Uji silang serasi atau crossmatch merupakan serangkaian tes yang dilakukan sebelum transfusi darah untuk memastikan kecocokan antara darah donor dan penerima serta mendeteksi kemungkinan adanya antibodi yang dapat mengurangi umur hidup sel darah donor atau bahkan merusaknya. Tes ini bertujuan mencegah terjadinya reaksi transfusi dan memberikan manfaat maksimal dari transfusi untuk pasien. Ada beberapa metode crossmatch, yaitu mayor (ant
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s testDewi Fitriani
pemeriksaan coomb's test dilakukan dengan dua metode yaitu metode direct dan indirect.
1. Direct : mendeteksi antibodi pada permukaan eritrosit
2. Indirect : Mendeteksi anti-Ab eritrosit dalam serum
uji cocok serasi 1 donor merupakan....
Uji yang dilakukan Untuk mengetahui apakah eritrosit donor dapat hidup d dalam tubuh pasien (resipien). Dan apakah ada / tidak antibodi komplit (tipe IgM) maupun antibodi inkomplit (tipe IgG) dalam serum / plasma pasien (mayor) maupun dalam serum / plasma donor yang melawan sel pasien (minor).
Transfusi Darah 5. pemeriksaan coomb’s testDewi Fitriani
pemeriksaan coomb's test dilakukan dengan dua metode yaitu metode direct dan indirect.
1. Direct : mendeteksi antibodi pada permukaan eritrosit
2. Indirect : Mendeteksi anti-Ab eritrosit dalam serum
uji cocok serasi 1 donor merupakan....
Uji yang dilakukan Untuk mengetahui apakah eritrosit donor dapat hidup d dalam tubuh pasien (resipien). Dan apakah ada / tidak antibodi komplit (tipe IgM) maupun antibodi inkomplit (tipe IgG) dalam serum / plasma pasien (mayor) maupun dalam serum / plasma donor yang melawan sel pasien (minor).
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Uji Silang Serasi
Merupakan suatu seri pemeriksaan yang
dilakukan pretransfusi untuk menjamin kecocokan
darah yang akan ditransfusikan bagi resipien dan
mendeteksi kemungkinan adanya Ab yang tidak
diharapkan dalam serum resipien yang dapat
mengurangi umur hidup atau menghancurkan
eritrosit donor
3. Tujuan
1.Mencegah terjadinya reaksi transfusi
2.Memberi keyakinan akan manfaat transfusi
yang maksimal untuk penderita
( Menaikkan kesempatan hidup sel darah
donor dalam tubuh pasien )
4. Macam Uji Silang Serasi
1.Mayor Crossmatch
-Sel darah donor dicampur dengan serum resipien
-Bila dalam serum resipien terdapat Ab terhadap sel
donor maka terjadi destruksi sel donor
2.Minor Crossmatch
-Serum donor dicampur dengan sel darah resipien
-Bila dalam serum donor terdapat Ab terhadap sel
resipien, maka terjadi destruksi sel resipien
5. APLIKASI KLINIS UJI SILANG SERASI
• Mendeteksi ada tidaknya antibodi , baik antibodi
komplet (IgM) maupun antibodi inkomplet (IgG)
yang terdapat dalam serum / plasma pasien
maupun dalam plasma donor yang mempunyai arti
klinis yang dapat menyebabkan kerusakan sel
darah merah
• Memastikan bahwa transfusi darah yang diberikan
sesuai /kompatibel dan tidak menimbulkan reaksi
apapun pada pasien serta sel-sel darah dapat
mencapai masa hidup maksimum setelah diberikan
• Cek akhir uji kecocokan golongan darah ABO
7. PRINSIP DASAR UJI SILANG SERASI
• REAKSI ANTIGEN ANTIBODI
• DILAKUKAN DALAM FASE DAN MEDIUM
BERBEDA . MENGAPA ?
8. MENGAPA DILAKUKAN PADA FASE
/MEDIUM YANG BERBEDA?
• Reaksi antigen antibodi yang dilakukan pada fase dan
medium yang berbeda karena jenis2 antibodi golongan
darah mempunyai karakter yang berbeda
• Antibodi seperti anti M,N,P, Lua ,Lub bereaksi baik dalam
medium saline di suhu kamar, tapi kurang baik reaksinya
dalam medium albumin
• Antibodi sistim Rhesus bereaksi baik dalam medium
albumin tetapi tidak dalam medium saline( kecuali anti E)
• Anti Kell, Duffy, Kidd baru tampak reaksinya dengan
antiglobulin
9. SEBELUM MELAKUKAN UJI SILANG SERASI
Lakukan tes validasi reagensia / alat:
• Anti serum A
• Anti Serum B
• Anti D
• Coomb’s serum
• Bovine Albumin 22 %
• Anti Sera
10. Uji Silang Serasi
• Harus dilakukan 3 fase, mayor, minor dan
auto
• Untuk permintaan lebih dari satu kantong,
tidak boleh dilakukan metoda pooling, baik
pada uji cocok serasi mayor maupun minor.
• Ada instruksi kerja / SOP , lembar
kerja/lembar pemeriksaan
• Hasil terdokumentasi dengan baik
11. BAHAN PEMERIKSAAN
• CONTOH DARAH PASIEN : darah tanpa anti
koagulan / darah dengan antikoagulan yang
berumur kurang dari 48 jam
• CONTOH DARAH DONOR : darah dalam
antikoagulan yang diambil dari slang kantong darah
• REAGENSIA : Saline / NaCl 0,9 %
Bovine Albumin 22 %
Coomb’s serum
Coombs Control Cell ( CCC)
12. PERALATAN
• Tabung gelas ukuran 12 X 75 mm
• Inkubator ( waterbath ) 37ºC
• Sentrifuge
• Objek glass
• Mikroskop
13. PERSIAPAN UJI SILANG SERASI
• SERUM RESIPIEN : jernih bebas dari SDM
• SUSPENSI S.D.M. RESIPIEN 5% DALAM SALINE
, setelah sel dicuci
• PLASMA DONOR yang jernih bebas dari sel2
darah
• SUSPENSI S.D.M. DONOR 5% DALAM SALINE ,
setelah sel dicuci
14. TEKNIK UJI SILANG SERASI
FASE I ( FASE SUHU KAMAR )
2 tts serum pasien 2 tts plasma donor
1 tts sel donor susp 5 % 1 tts sel pasien susp 5 %
I ( MAYOR ) II ( MINOR )
KOCOK-KOCOK
CENTRIFUGASI 3000 rpm/15” atau 1000 rpm/ 1 menit
BACA REAKSI ---Hemolisis / agglutinasi . Bila tidak ada reaksi---
lanjut fase II
TABUNG I & II
III AC
2 tts serum pasien
15. TEKNIK UJI SILANG SERASI
FASE II ( FASE INKUBASI 37 º C)
I (MAYOR) II (MINOR)
2 TTS BOVINE ALB 22 %
KOCOK-KOCOK
INKUBASI 37 ° C SELAMA 15 MENIT
CENTRIFUGASI 3000 rpm / 15” atau 1000 rpm / 1 menit
BACA REAKSI ------Bila tidak ada reaksi ----lanjut fase III
III AC
16. TEKNIK UJI SILANG SERASI
FASE III ( FASE ANTIGLOBULIN )
I (MAYOR) II (MINOR)
TABUNG I& II CUCI DENGAN SALINE 3 X
2 TTS COOMB’S SERUM
KOCOK KOCOK
CENTRIFUGASI 3000 rpm/15 “ atau 1000 rpm/ 1 menit
Bila tidak ada reaksi , hasil kompatibel
III AC
17. • Tambahkan 1 tetes CCC
1 tetes CCC
I ( MAYOR ) II (MINOR) III AC
Putar 3000 rpm15 ‘’
Baca bila aglutinasi pemeriksaan benar
18. INTERPRETASI HASIL UJI
SILANG SERASI
• Bila Mayor dan Minor fase 1 sampai fase 3 tidak
menunjukkan reaksi aglutinasi dan atau hemolisis
, hasil diinterpretasikan kompatibel (cocok)
darah dapat keluar
• Bila Mayor dan Minor fase 1 sampai fase 3
menunjukkan adanya reaksi aglutinasi dan atau
hemolisis , hasil diinterpretasikan inkompatibel
(tidak cocok) darah tidak dapat keluar
19. ANTIBODI PADA FASE UJI
SILANG SERASI
FASE I : Fase suhu kamar dengan medium saline
• Fase ini dapat mendeteksi :
1. Antibodi yang komplet ( IgM / Cold antibodi )
misalnya terdapat pada ketidak cocokan pada
penetapan golongan darah ABO
2. Adanya Alloantibodi (antibodi komplet )seperti :
anti M, anti Lewis, anti N, anti P1, anti A1
3. Adanya auto antibodi : anti-H, anti-I
20. • FASE II : Fase inkubasi 37ºC didalam
medium Bovine Albumin
• Fase ini dapat mendeteksi :
beberapa antibodi sistim Rhesus
seperti : anti D, anti E, anti c
antibodi inkomplet lain :anti- K, Fya, Fyb,Jka,
S, Lea, Leb
Mengapa 37ºC ?
Memberi kesempatan kepada antibodi untuk
coated pada sel
21. • FASE III : Fase antiglobulin .
• Pada fase ini akan terdeteksi aglutinasi
antibodi inkomplet : anti D, anti E, anti C, anti
Duffy, anti Kell, anti Kidd, anti S dll.
22. YANG PERLU DIPERHATIKAN
• Suhu inkubasi 37 º C
• Lama inkubasi minimal 15 menit, jika waktu
dikurangi maka antibodi inkomplet tidak akan
coated dengan sempurna sehingga akan
lepas pada waktu pencucian
• Cara pencucian sel untuk menghilangkan sisa
globulin yang bebas harus sempurna. Karena
sisa glubulin yang tertinggal akan dapat
menetralisir anti globulin serum (
Coomb’s serum )
23. AGAR REAKSI SILANG TIDAK
MEMBERIKAN HASIL NEGATIP PALSU
• Saline harus bersih, jernih, tidak berwarna, tidak
terkontaminasi serum
• Suhu inkubator harus tepat
• Lama inkubasi harus tepat
• Pencucian sel darah merah harus bersih
• Hasil negatip harus dikontrol dengan
menggunakan CCC
25. Ditemukan oleh Dr Yves Lapierre dari Perancis
tahun 1985
3 tahun R+D di DiaMed, Switzerland
Pertama kali digunakan untuk pemeriksaan rutin
pada tahun 1988 di Eropa
Sederhana, mudah dan cepat
Hasil reaksi stabil dapat disimpan / foto
copy
“No-washing step”
Sampel yang diperlukan sedikit
Pembacaan reaksi makroskopis
Mengurangi limbah
METODA GEL
26. • ID Dispensor
• Autopipette 10, 25, 50 ul
• Pipette tips
• Test tubes
• Working table
• Incubator 37ºC
• ID-centrifuge
• Pen marker
MATERIAL
28. Prinsip Teknologi Gel Test
Material gel dengan “Sephadex”
Aglutinasi yang berukuran besar akan
berada pada permukaan gel
Aglutinasi yang lebih kecil ukurannya
dapat lewat pori-pori gel, tergantung
ukurannya
Sel yang tidak beraglutinasi akan langsung
mengendap di dasar
31. PEMBUATAN SUSPENSI SEL 1%
Ambil ID Diluent 2
: 1 ml
Pipet 10 ul sel donor
(PRC) kedalam tabung
yang berisi 1 ml ID
Diluent 2
Campur sel donor 1%
dan ambil 50 ul masukkan
kedalam microtube