TAPE SINGKONG 
Nama Kelompok : 
>Fauziah Fitriani 
>Maulidiyah Hutami Widyadana 
>Muhammad Agung Nugroho 
>Nassarullah Hamid 
>Nur Aini 
>Raras Nurwijayanti
Pengertian Fermentasi 
• Fermentasi adalah proses produksi energi dalam 
sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). 
Secara umum, fermentasi adalah salah satu 
bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat 
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan 
fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan 
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron 
eksternal. 
• Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. 
Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, 
asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa 
komponen lain dapat juga dihasilkan dari 
fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi 
dikenal sebagai bahan yang umum digunakan
TAHAP PEMBUATAN TAPE 
SINGKONG 
*) Alat : 
• Baskom 
• Kain Lap 
• Kompor 
• Panci Kukus 
• Penyaring 
• Piring 
• Pisau 
• Sendok & Garpu 
*) Bahan : 
• Air secukupnya 
• Daun pisang 
• Ragi yang telah 
dihaluskan 
• Singkong 2 kg
*) Cara Kerja : 
• Siapkan semua alat dan bahan. 
• Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga 
kesat. 
• Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan. 
• Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong. 
• Sementara menunggu singkong kering, masukkan air 
ke dalam panci samapai kira – kira terisi seperempat 
lalu panaskan hingga mendidih. 
• Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam 
panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, 
kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa 
ditusuk dengan garpu. 
• Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak 
lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan.
• Sambil mengipas – ngipas, teman satu kelompok kami 
menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah 
singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom 
yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang. 
• Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan 
singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan ragi 
yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan 
• Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup 
kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus 
benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang 
maksimal. 
• Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, 
diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak 
dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
AEROB & ANAEROB 
• Fermentasi Aerob (proses respirasi), yaitu disimilasi bahan-bahan 
yang disertai dengan pengambilan oksigen. Semua organisme 
untuk hidupnya memerlukan sumber energi yang diperoleh dari 
hasil metabolisme bahan pangan, di mana organisme itu berada 
Bahan energi yang paling banyak digunakan mikroorganisme 
untuk tumbuh adalah glukosa. Dengan adanya oksigen maka 
mikroorganisme dapat mencerna glukosa menghasilkan air, 
karbondioksida dan sejumlah besar energi. Contoh : fermentasi 
asam asetat, asam nitrat, dan sebagainya. 
• Fermentasi Anaerob, yaitu fermentasi yang tidak membutuhkan 
adanya oksigen, Beberapa mikroorganisme dapat mencerna bahan 
energinya tanpa adanya oksigen. Jadi hanya sebagian bahan 
energi itu dipecah, yang dihasilkan adalah sebagian dari energi, 
karbondioksida dan air, termasuk sejumlah asam laktat, asetat, 
etanol, asam volatil, alkohol dan ester. Biasanya dalam fermentasi 
ini menggunkan mikroba yeart, jamur dan bakteri.
KESIMPULAN 
• Pada umumnya pembuatan tape singkong, setelah ditaburi ragi, 
akan ditutup dengan rapat agar tidak ada udara yang masuk ke 
dalam wadah penyimpanan. Ini di seseabkan karena pada 
pembutan tape singkong ini memanfaatkan bakteri anaerob, yaitu 
bakteri yang tidak memerlukan udara dalam proses fermentasinya. 
Tape dibungkus daun pisang untuk membuat suasana menjadi 
mikroaerob agar singkong tidak berwarna putih dan rasa menjadi 
alkoholik. pada tahap awal akan terjadi proses aerob, jika terbuka 
akan mudah terkontaminasi. pada hari kedua terjadi proses 
anaerob pembentukan citarasa alkohol oleh khamir sehingga butuh 
tertutup. Berikutnya jika ada udara maka alkohol akan dioksidasi 
menjadi asam asetat sehingga menjadi asam.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa tape singkong 
yang tidak dibungkus atau ditutup dalam proses 
pembuatannya, maka akan berpengaruh pada 
warna tape yang seharusnya kekuning kuningan 
bersih, menjadi berwarna agak putih dan pucat. 
Dari segi rasa, tape yang ditutup rapat, akan 
terasa lebih manis, sedangkan yg dibiarkan 
terbuka, akan tersa asam. Tape yang dibungkus 
akan mengalami proses fermentasi yang lebih 
cepat dibandingkan tape yang tidak di tutup.
Foto-foto 
Foto tahap mengupas kulit 
singkong
Foto tahap singkong 
telah dikupas 
Foto tahap mencuci 
singkong yang telah 
dikupas
Foto tahap 
peragian singkong Foto tahap 
singkong dibungkus 
daun pisang
Thanks For 
The 
Attention

Pembuatan tape singkong kimia terapan_xi ipa 2

  • 1.
    TAPE SINGKONG NamaKelompok : >Fauziah Fitriani >Maulidiyah Hutami Widyadana >Muhammad Agung Nugroho >Nassarullah Hamid >Nur Aini >Raras Nurwijayanti
  • 2.
    Pengertian Fermentasi •Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. • Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan
  • 3.
    TAHAP PEMBUATAN TAPE SINGKONG *) Alat : • Baskom • Kain Lap • Kompor • Panci Kukus • Penyaring • Piring • Pisau • Sendok & Garpu *) Bahan : • Air secukupnya • Daun pisang • Ragi yang telah dihaluskan • Singkong 2 kg
  • 4.
    *) Cara Kerja: • Siapkan semua alat dan bahan. • Kupas singkong dan kikis bagian kulit arinya hingga kesat. • Potong singkong yang telah dikupas sesuai keinginan. • Cuci hingga bersih singkong yang telah dipotong. • Sementara menunggu singkong kering, masukkan air ke dalam panci samapai kira – kira terisi seperempat lalu panaskan hingga mendidih. • Setelah air mendidih masukkan singkong ke dalam panci kukus, lalu kukus hingga singkong ¾ matang, kira – kira ketika ‘daging’ singkong sudah bisa ditusuk dengan garpu. • Setelah matang, angkat singkong yang telah ¾ masak lalu taruh di suatu wadah, kemudian didinginkan.
  • 5.
    • Sambil mengipas– ngipas, teman satu kelompok kami menyiapkan wadah sebagai tempat untuk mengubah singkong menjadi tape. Wadah itu terdiri dari baskom yang bawahnya dilapisi dengan daun pisang. • Setelah singkong benar – benar dingin, masukkan singkong ke dalam wadah lalu taburi dengan ragi yang telah dihaluskan dengan menggunakan saringan • Singkong yang telah diberi ragi ini kemudian ditutup kembali dengan daun pisang. Singkong ini harus benar – benar tertutup agar mendapatkan hasil yang maksimal. • Setelah singkong ditutupi dengan daun pisang, diamkan selama 1-2 hari hingga sudah terasa lunak dan manis. Saat itulah singkong telah menjadi tape.
  • 6.
    AEROB & ANAEROB • Fermentasi Aerob (proses respirasi), yaitu disimilasi bahan-bahan yang disertai dengan pengambilan oksigen. Semua organisme untuk hidupnya memerlukan sumber energi yang diperoleh dari hasil metabolisme bahan pangan, di mana organisme itu berada Bahan energi yang paling banyak digunakan mikroorganisme untuk tumbuh adalah glukosa. Dengan adanya oksigen maka mikroorganisme dapat mencerna glukosa menghasilkan air, karbondioksida dan sejumlah besar energi. Contoh : fermentasi asam asetat, asam nitrat, dan sebagainya. • Fermentasi Anaerob, yaitu fermentasi yang tidak membutuhkan adanya oksigen, Beberapa mikroorganisme dapat mencerna bahan energinya tanpa adanya oksigen. Jadi hanya sebagian bahan energi itu dipecah, yang dihasilkan adalah sebagian dari energi, karbondioksida dan air, termasuk sejumlah asam laktat, asetat, etanol, asam volatil, alkohol dan ester. Biasanya dalam fermentasi ini menggunkan mikroba yeart, jamur dan bakteri.
  • 7.
    KESIMPULAN • Padaumumnya pembuatan tape singkong, setelah ditaburi ragi, akan ditutup dengan rapat agar tidak ada udara yang masuk ke dalam wadah penyimpanan. Ini di seseabkan karena pada pembutan tape singkong ini memanfaatkan bakteri anaerob, yaitu bakteri yang tidak memerlukan udara dalam proses fermentasinya. Tape dibungkus daun pisang untuk membuat suasana menjadi mikroaerob agar singkong tidak berwarna putih dan rasa menjadi alkoholik. pada tahap awal akan terjadi proses aerob, jika terbuka akan mudah terkontaminasi. pada hari kedua terjadi proses anaerob pembentukan citarasa alkohol oleh khamir sehingga butuh tertutup. Berikutnya jika ada udara maka alkohol akan dioksidasi menjadi asam asetat sehingga menjadi asam.
  • 8.
    • Jadi dapatdisimpulkan bahwa tape singkong yang tidak dibungkus atau ditutup dalam proses pembuatannya, maka akan berpengaruh pada warna tape yang seharusnya kekuning kuningan bersih, menjadi berwarna agak putih dan pucat. Dari segi rasa, tape yang ditutup rapat, akan terasa lebih manis, sedangkan yg dibiarkan terbuka, akan tersa asam. Tape yang dibungkus akan mengalami proses fermentasi yang lebih cepat dibandingkan tape yang tidak di tutup.
  • 9.
    Foto-foto Foto tahapmengupas kulit singkong
  • 10.
    Foto tahap singkong telah dikupas Foto tahap mencuci singkong yang telah dikupas
  • 11.
    Foto tahap peragiansingkong Foto tahap singkong dibungkus daun pisang
  • 12.
    Thanks For The Attention