RUMUSAN MASALAH sebagai berikut :
- Bagaimana konsep tentang bahasa ?
- Bagaimana sejarah bahasa Indonesia ?
- Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?
- Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia ?
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
RUMUSAN MASALAH sebagai berikut :
- Bagaimana konsep tentang bahasa ?
- Bagaimana sejarah bahasa Indonesia ?
- Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?
- Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia ?
Ruang lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)Ibrahim Naki
Bahasa merupakan alat yang begitu penting bagi manusia yang perananya tidak perlu dirgukan lagi, hal ini dapat dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli bahasa.
Peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan,di dalam, tempat, dan situasi tertentu. Jadi interaksi yang berlangsung antara seorang pedagang dan pembeli di pasar pada waktu tertentu mengunakan bahasa sebagai alat komunikasinya adalah sebuah peristiwa tutur. Peristiwa serupa kita dapati juga dalam acara diskusi di ruang kuliah, rapat dinas di kantor, sidang di pengadilan, dan sebagainya.
Bagaimana percakapan di bus kota atau sedang di kereta api yang terjadi di antara penumpang yang tidak saling kenal (pada mulanya) dengan topik pembicaraan tidak menentu, tanpa tujuan, dengan ragam bahasa yang berganti-ganti, apakah dapat juga di sebut sebagai peristiwa tutur? Secara sosiolinguistik percakapan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai peristiwa tutur, sebab pokok percakapan tidak menentu (berganti-ganti menurut situasi), tanpa tujuan dilakukan oleh orang-orang yang tidak segaja untuk bercakap-cakap, dan mengunakan ragam bahasa yang berganti-ganti. Sebuah percakapan baru dapat di sebut sebagai sebuah peristiwa tutur kalau memenuhi syarat.
Menurut Dell Hymes (1972) seorang pakar sosiolinguistik terkenal, bahwa suatu peristiwa tutur mempunyai delapan komponen, dan dibentuk menjadi akronim SPEAKING (diangkat dari Wadhaugh 1990):
Tugas ini saya buat sendiri dengan dilampirkan dari berbagai sumber, sebagai salah satu tugas pemenuhan PPBI. Semoga bermanfaat bagi yang membaca. Khususnya bagi saya dan umumnya bagi semuanya. Terima Kasih
Peristiwa tutur adalah terjadinya atau berlangsungnya interaksi linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan,di dalam, tempat, dan situasi tertentu. Jadi interaksi yang berlangsung antara seorang pedagang dan pembeli di pasar pada waktu tertentu mengunakan bahasa sebagai alat komunikasinya adalah sebuah peristiwa tutur. Peristiwa serupa kita dapati juga dalam acara diskusi di ruang kuliah, rapat dinas di kantor, sidang di pengadilan, dan sebagainya.
Bagaimana percakapan di bus kota atau sedang di kereta api yang terjadi di antara penumpang yang tidak saling kenal (pada mulanya) dengan topik pembicaraan tidak menentu, tanpa tujuan, dengan ragam bahasa yang berganti-ganti, apakah dapat juga di sebut sebagai peristiwa tutur? Secara sosiolinguistik percakapan tersebut tidak dapat dikatakan sebagai peristiwa tutur, sebab pokok percakapan tidak menentu (berganti-ganti menurut situasi), tanpa tujuan dilakukan oleh orang-orang yang tidak segaja untuk bercakap-cakap, dan mengunakan ragam bahasa yang berganti-ganti. Sebuah percakapan baru dapat di sebut sebagai sebuah peristiwa tutur kalau memenuhi syarat.
Menurut Dell Hymes (1972) seorang pakar sosiolinguistik terkenal, bahwa suatu peristiwa tutur mempunyai delapan komponen, dan dibentuk menjadi akronim SPEAKING (diangkat dari Wadhaugh 1990):
Tugas ini saya buat sendiri dengan dilampirkan dari berbagai sumber, sebagai salah satu tugas pemenuhan PPBI. Semoga bermanfaat bagi yang membaca. Khususnya bagi saya dan umumnya bagi semuanya. Terima Kasih
Makalah Kesehatan Lingkungan - Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa...Shafa Nabilah Eka Puteri
Mata Kuliah Dasar-Dasar Kesehatan Lingkungan : Dampak Pembukaan Lahan Untuk Perkebunan Kelapa Sawit
Jurusan Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
Struktur Pasar Modal dan penjelasannya yang baru. Semoga membantu. Dibuat dalam rangka menyelesaikan tugas presentasi Ekonomi Bab 4 Semester 2 kelas XI. Terima kasih :D
Materi bahasa Indonesia full
fungsi bahasa,Sejarah dan kedudukan bahasa Indonesia, Hakikat bahasa, Keterampilan berbahasa, Menulis sebagai proses, Penulisan ilmiah
sejarah perkembangan bahasa indonesia begitu luas, hal ini terjadi semenjak dimulainya migrasi nenek moyang indonesia neutro melayu Sejarah (bahasa Yunani: ἱστορία, historia (artinya "mengusut, pengetahuan yang diperoleh melalui penelitian"[1]); bahasa Arab: تاريخ, tārīkh; bahasa Jerman: geschichte) adalah kajian tentang masa lampau, khususnya bagaimana kaitannya dengan manusia.[2][3] Dalam bahasa Indonesia, sejarah, babad, hikayat, riwayat, tarikh, tawarik, tambo, atau histori dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah.[4] Ini adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini mencakup kosmik, geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi sering kali secara umum diartikan sebagai sejarah manusia. Para sarjana yang menulis tentang sejarah disebut ahli sejarah atau sejarawan. Peristiwa yang terjadi sebelum catatan tertulis disebut Prasejarah.
2. TUJUAN UMUM MATA KULIAH
Mahasiswa dapat mengetahui dan
menjelaskan konsep pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia.
Mahasiswa memiliki kesadaran terhadap
pembinaan dan pengembangan bahasa
Indonesia.
Mahasiswa dapat melakukan pembinaan
dan pengembangan bahasa Indonesia di
lingkungan yang bersifat formal dan non
formal.
3. KONSEP
A. Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Pembinaan yang diturunkan dari kata
membina yang memiliki makna “Proses
membina” atau “Tindakan membina”
Kata pengembangan adalah sebuah bentuk
nomina yang menurut tata bahasa proses
diturunkan dari verbal tindakan
mengembangkan yang bermakna “Hal
mengembangkan” atau “Proses
Mengembangkan”. Sementara itu,
perkembangan yang berarti “Keadaan
berkembang” atau “Hal Berkembang”.
4. PEMBINAAN BAHASA
Pembinaan bahasa Indonesia adalah usaha
yang dilakukan dengan sadar, terencana,
dan sistematis mengenai peningkatan
mutu bahasa Indonesia dengan baik dan
benar sehingga masyarakat pemakai
bahasa Indonesia memiliki kebanggaan dan
kegairahan untuk menggunakannya.
5. MENGAPA HARUS DILAKUKAN
PEMBINAAN?
Karena kemampuan berbahasa Indonesia
masyarakat Indonesia sangat tidak
memuaskan.
Banyak orang Indonesia yang memiliki
sikap negatif terhadap bahasa Indonesia.
6. Masalah yang Dihadapi dalam
Pembinaan Bahasa Indonesia
Hasil pembinaan bahasa Indonesia selama
ini sangat memprihatinkan.
Pelaksanaan pembinaan bahasa Indonesia
kurang terencana dan sistematis.
Para penduduk, pemimpin, dan tokoh
masyarakat kurang berperan serta dalam
pembinaan bahasa Indonesia.
7. KOMPONEN DALAM
PEMBINAAN BAHASA
Masyarakat Indonesia yang akan dibina
Proses pembinaan
Hasil pembinaan
Perangkat pembinaan
Keadaan dalam masyarakat yang akan
dibina
8. JALUR PEMBINAAN
Pembinaan bahasa Indonesia kepada siswa
melalui pendidikan formal, dalam hal ini
melalui pengajaran bahasa.
Pembinaan kepada masyarakat umum
melalui jalur penyuluhan. Materi
penyuluhan: tata bunyi, ejaan, morfologi,
sintaksis, dan diksi.
10. PENGEMBANGAN
Pengembangan bahasa memiliki arti proses
mengembangkan bahasa atau tindakan
mengembangkan bahasa.
Pembinaan Bahasa adalah proses membina
bahasa atau tindakan membina bahasa.
Objek pengembangan dan pembinaan bahasa
adalah bahasa itu sendiri.
Sasaran pengembangan bahasa adalah subtansi
bahasa.
Sasaran pembinaan bahasa adalah masyarakat
pengguna bahasa.
11. Lanjutan
Perkembangan bahasa Indonesia adalah
suatu tindakan yang dilakukan dengan
sadar, terencana, dan terarah agar bahasa
Indonesia menjadi berkembang dalam arti
bahasa Indonesia menjadi lengkap dan
sempurna menjadi satu bahasa yang dapat
digunakan untuk mewadahi berbagai
keperluan komunikasi verbal.
12. Alasan Pengambangan Bahasa
Indonesia
Bahasa Indonesia memiliki tiga situs politik,
yaitu sebagai bahasa nasional, dan bahasa
negara.
Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia
adalah satu-satunya bahasa yang harus
digunakan dalam menjalankan birokrasi dan
administrasi kenegaraan secara lisan seperti
dalam pidato kenegaraan. Oleh karena itu
perlu ada penyempurnaan dari tatanan
fonologi, ejaan, morfologi, kosakata, dan
sebagainya.
13. Tujuan Pengembangan
Untuk membuat bahasa Indonesia secara
linguistik menjadi lengkap dan sempurna,
sehingga dapat memenuhi tugasnya
sebagai bahasa negara, yakni bahasa yang
diggunakan untuk menjalankan aktivtas
kenegaraan.
Untuk menjadikan bahasa Indonesia
menjadi bahasa yang satu, modern, baku,
dan cendekia.
14. FUNGSI PENGEMBANGAN
Pengambangan bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat:
1) Yang mengarahkan bahasa Indonesia menjadi bahasa
yang satu.
2) Yang mengarahkan bahasa Indonesia agar menjadi
bahasa yang modern.
3) Yang mengarahkan bahasa Indonesia menjadi bahasa
yang cendekia
Fungsi perkembangan Bahasa Indonesia bagi
kebudayaan Nasional adalah:
1) Pembinaan dan pengembangan kebudayaan nasional
2) Pewarisan nilai-nilai kebudayaan nasional
15. STRATEGI PENGEMBANGAN
Strategi pengembangan menyangkut
masalah:
1) Komponen Pengembangan
2) Proses pengembangan
3) Orientasi bahasa sumber pengembangan
16. Lanjutan
Komponen-komponen pengembangan
bahasa Indonesia itu adalah:
1) Bahasa yang akan dikembangkan.
2) Alat atau instrument pengembangan
3) Sasaran dari bahasa itu yang akan
dikembangkan.
4) Keadaan lingkungan bahasa yang akan
dikembangkan.
5) Hasil pengembangan yang diharapkan.
18. TUGAS KELOMPOK MAHASISWA
KLP 1: MEMBUAT MAKALAH DENGAN
TOPIK KEDUDUKAN DAN FUNGSI
BAHASA INDONESIA.
KLP II : POLA PEMBINAAN BAHASA
INDONESIA DALAM MASYARAKAT
MULTIBAHASA
KLP III: POLA PEMBINAAN BAHASA
INDONESIA DALAM MASYARAKAT
MULTIKULTURAL
KLP IV: PEMBINAAN BAHASA INDONESIA
DAN PENGAJARAN BAHASA
INDONESIA
19. Aturan PenyusunanTugas
Tugas disusun sesuai dengan sistematika penulisan
makalah, yaitu:
A. Judul
B.Abstrak
C.Pendahuluan
D. Pembahasan
E. Simpulan
Daftar Pustaka (Minimal 5 buku).
Tugas ditulis diketik dengan ukuran font:Time
New Roman, Zise 12, Spasi 1,5 Cm
Sumber Materi: Buku, Internet, dan jurnal.
21. IDENTITAS BAHASA INDONESIA
1
• Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata
untuk menyatakan kelamin.
• Bahasa Indonesia menggunakan kata tertentu untuk
menyatakan jamak
2
• Bahasa Indoneisa tidak mengenal perubahan bentuk kata
untuk menyatakan waktu.
• Susunan kelompk kata bahasa Indonesia biasanya
menggunakan DM
3
• Bahasa Indonesia mengenal lafal bak
23. TUJUAN DAN SASARAN
PEMBINAAN
Pembinaan bahasa merupakan usaha sadar
dan terncana yang dilakukan dengan sadar
untuk menjadikan orang indonesia
menjadi bangga memiliki bahasa Indonesia,
cinta bahasa kepada bahasa Indonesia, dan
menjadi dapat serta mampu menggunakan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar,
(Halim, 1979).
24. KENAPA PERLU?
Pembinaan bahasa Indonesia perlu dilakukan
karena bagi sebagian besar anak dan orang
Indonesia bukanlah bahasa ibu atau bahasa
pertama.
Agar kelak menjadi orang Indonesia yang
memiliki karakter sebagai orang Indonesia.
Ada kemungkinan anak Indonesia tidak
merasa bangga memiliki bahasa Indonesia
dan tidak mampu berbahasa Indonesia
dengan tertib dan benar.
25. BAHASA INDONESIA PADA
MEDIA MASSA CETAK
Peran Pers dalam perkembangan bahasa
Indonesia besar sekali, tanpa keikutan
Pers dalam penggunaan bahasa Indonesia
perkembangannya itu tidak akan terjadi,
Mohamad (1975).