SlideShare a Scribd company logo
BAB I 
PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
Pembangunan Sumber daya manusia merupakan suatu permasalahan 
yang dihadapi oleh Negara maju maupun negara berkembang. Pelaksanaan 
hukum dibidang kepegawaian yang, berperadapan modern, demokratis, adil, dan 
bermoral tinggi, sangat diperlukan bagi Pegawai Negeri Sipil yang merupakan 
unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang 
menyeleggarakan pelayanan secara adil dan merata, menjaga persatuan dan 
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-undang 
Dasar 1945. untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintah dan 
pembangunan diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang berprofesional, 
bertanggungjawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan 
berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada 
sistem prestasi kerja. 
Sistem prestasi kerja adalah sistem kinerja objektif Pegawai Negeri Sipil 
dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kompentensinya. Dengan demikian, 
diperoleh penilaian yang objektif terhadap kinerjanya. Penyusunan standar 
Kompetensi jabatan merupakan kegiatan dinamis, dengan mengikuti 
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, standar Kompetensi Jabatan 
harus selalu dievaluasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi. 
Kebijakan Pemerintahan di bidang penyempurnaan administrasi negara 
(PAN) ini juga dapat dilihat pada hampir semua ketetapan MPR tentang aparatur 
negara yang mengamanatkan agar penempatan pegawai negeri haruslah rasional, 
sesuai bakat, kecakapan dan kealihan mereka. Sasaran penyempurnaan 
administrasi menurut Tjokroamidjojo (1998) sebaiknya adalah pada tujuh wilayah 
berikut: pembiayaan, pembangunan, penyusunan program pembangunan, 
orientasi pegawai negeri, administrasi pembangunan daerah, partisipasi 
masyarakat, penjagaan stabilitas pembangunan, dan pelaksana yang bersih. 
1
Pegawai negeri mempunyai peranan yang amat penting sebab Pegawai 
Negeri merupakan unsur aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintah 
dan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan negara. Kelancaran 
pelaksanaan pemerintah dan pembangunan nasional terutama sekali tergantung 
pada kesempurnaan aparatur negara yang pada pokoknya tergantung juga dari 
kesempurnaan pegawai negeri. kepentingan publik adalah sentral, maka 
menjadikan administrator publik sebagai profesional yang proaktif adalah mutlak, 
yaitu administrator publik yang selalu berusaha meningkatkan responsibilitas 
objektif dan subjektifnya serta meningkatkan aktualisasi dirinya. Dengan semakin 
bertambahnya volume dan kompleksitas tugas-tugas lembaga pemerintahan maka 
tanggungjawab administrasi semakin besar pula. 
Hakekat fungsi manajemen kepegawaian pemerintahan disertai dengan 
struktur sebagai pelaksana hukum yang profesional dengan cara proporsional. 
Pelaksanan kewibawaan pemerintah akan melahirkan pemerintahan yang bersih 
dan berwibawa. Hal ini berlaku jika pemerintah bertindak berdasarkan hukum 
sebagai pangkal lahirnya pemerintahan yang bersih. Pemerintahan disebut 
berwibawa, mana kala ketentuan perundangundangan memuat sistem nilai 
masyarakat berkenaan dengan objek yang diaturnya. 
Ada sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh birokrasi Indonesia 
berkenaan dengan Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang dimaksudkan adalah 
Pegawai Negeri Sipil yang ditempatkan dan bekerja di lingkungan birokrasi untuk 
menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagaimana telah ditetapkan. 
Permasalahan tersebut antara lain besarnya jumlah PNS dan tingkat pertumbuhan 
yang tinggi dari tahun ke tahun, rendahnya kualitas dan ketidaksesuaian 
kompetensi yang dimiliki, kesalahan penempatan dan ketidakjelasan jalur karier 
yang dapat ditempuh. Oleh karena itu penulis mengankat judul “Pembinaan 
disiplin kerja pegawai negeri sipil”. 
1.2 Rumusan Masalah 
1. Apa yang dimaksud dengan Pembinaan Pegawai? 
2. Bagaimana proses pembinaan pegawai? 
2
3. Apa yang dimaksud dengan disiplin kerja Pegawai? 
4. Bagaimana implementasi pembinaan pegawai di indonesia? 
1.3 Tujuan 
1. Untuk mengetahui pengertian tentang Pembinaan Pegawai 
2. Untuk mengetahui proses pembinaan pegawai. 
3. Untuk mengetahui pengertian disiplin kerja pegawai. 
4. Untuk mengetahui implementasi pembinaan pegawai di Indonesia. 
3
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. Pembinaan Pegawai 
1. Pengertian pembinaan pegawai 
Miftah Thoha (1997: 16) dalam bukunya yang berjudul “Pembinaan 
Organsiasi” Pembinaan merupakan totalitas kegiatan yang bersifat mengikat 
atau memaksa meliputi pengendalian, pengaturan dan pengawasan pegawai, 
sehingga terwujudnya pegawai yang bertanggungjawab, disiplin, mampu 
mengemban tugas sesuai dengan kompetensinya, supaya dapat mencapai 
prestasi kerja yang efektif dan efisien. Jadi inti dari definisi pembinaan pegawai 
menurut Miftah Thoha adalah suatu upaya pengendalian dan pengawasan 
pegawai yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mempertahankan 
kedisiplinan, tanggung jawab, kepatuhan pegawai terhadap kebijakan atau 
aturan yang berlaku dalam organisasi. 
Musanef (1991:11) bukunya yang berjudul “Manajemen Kepegawaian” 
mendefinisikan Pembinaan sebagai suatu proses pengendalian, pemeliharaan, 
pengawasan dan pengelolaan sumber daya aparatur, infrastruktur, sumberdaya 
finansial, waktu, metode dan sistem disiplin kerja yang didasarkan pada prinsip 
keteraturan untuk pencapaian prestasi kerja pegawai yang profesional, efektif 
dan efisien. Jadi inti dari definisi pembinaan pegawai menurut Musanef adalah 
upaya pengendalian, pengawasan dan pengelolaan semua sumber daya dalam 
organisasi (6M) secara sistematis dan terstruktur untuk menunjang pencapaian 
tujuan organisasi. 
Tri Ubaya Sakti (1999) mendefinisikan pembinaan adalah Segala suatu 
tindakan yang berhubungan langsung dengan perencanaan, penyusunan, 
pembangunan, pengembangan, pengarahan, penggunaan serta pengendalian 
segala sesuatu secara berdaya guna dan berhasil guna. Jadi definisi 
Pembinaan merupakan tugas yang terus menerus di dalam pengambilan 
keputusan yang berwujud suatu perintah khusus/umum dan instruksi-intruksi, 
dan bertindak sebagai pemimpin dalam suatu organisasi atau lembaga. Usaha- 
4
usaha pembinaan merupakan persoalan yang normatif yakni menjelaskan 
mengenai bagaimana perubahan dan pembaharuan dalam pembinaan. 
Miftah Thoha (1997:16-17). dalam bukunya yang berjudul “Pembinaan 
Organisasi” mendefinisikan, pengertian pembinaan bahwa : 
a. Pembinaan adalah suatu tindakan, proses, atau pernyataan menjadi lebih 
baik. 
b. Pembinaan merupakan suatu strategi yang unik dari suatu sistem 
pambaharuan dan perubahan (change). 
c. Pembinaan merupakan suatu pernyataan yang normatif, yakni menjelaskan 
bagaimana perubahan dan pembaharuan yang berencana serta 
pelaksanaannya. 
d. Pembinaan berusaha untuk mencapai efektivitas, efisiensi dalam suatu 
perubahan dan pembaharuan yang dilakukan tanpa mengenal berhenti. 
2. Tujuan Pembinaan Pegawai 
Undang–Undang No. 43 tahun 1999, pasal (2) tentang Pokok–Pokok 
Kepegawaian memberikan jaminan kedudukan serta kepastian hukum bagi 
pegawai negeri menyatakan bahwa pembinaan pegawai negeri sipil tujuan 
untuk: 
a. Memupuk kesetiaan dan ketaatan: pembinaan pegawai ditujukan untuk 
mengembangkan kesetiaan dan ketaatan pegawai negeri sipil kepada 
Undang- Undang Dasar 1945, Pancasila dan NKRI 
b. Meningkatkan rasa pengabdian, tanggung jawab dan komitmen Pegawai 
negeri sipil, Pembinaan pegawai ditujukan untuk menamkan semangat 
pengabdian, komitmen dan tanggung jawab PNS sebagai pelayan 
masyarakat 
c. Meningkatkan kedisiplinanisiplin dan produktivitas kerja, Pembinaan pegawai 
di tujukan untuk menanamkan kedisiplinan PNS dalam mencapai prestasi 
kerja yang optimal. 
d. Mewujudkan suatu layanan organisasi dan pegawai yang bersih dan 
berwibawa, pembinaan pegawai ditujukan untuk mewujudkan Clean & Good 
Governance. 
e. Meningkatkan kompetensi, dengan pembinaan PNS secara tidak langsung 
berguna untuk meningkatkan daya saing dalam dunia kerja. 
5
3. Pentingnya Pembinaan Pegawai 
Miftah Thoha (2002: 68) berpendapat bahwa terdapat 5 alasan tentang 
pentingnya pembinaan anatara lain: 
a. kualitas kerja pegawai: dengan adanya pembinaan, Pegawai di tuntut agar 
dapat bekerja pofesional sehingga dapat memperkuat daya saing Organisasi 
sektor publik. 
b. Persaingan global: Setiap organisasi dalam persaingan global memerlukan 
pembinaan pegawai untuk mempertahankan kemampuan teknis, teoritis, 
konseptual, dan moral pegawai agar prestasi kerjanya baik dan mampu 
mencapai hasil yang optimal. 
c. Perkembangan teknologi: dengan adanya pembinaan pegawai, aparatur 
PNS mampu mengoperasikan teknologi moderen supaya poduktifitas dan 
kompetensi Organisasi sektor publik dapat ditingkatkan. 
4. Dasar Hukum Pembinaan Pegawai 
a. Pancasila dan UUD 1945. 
b. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil 
(PNS). 
c. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang 
Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, 
pembinaan dilaksanakan berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi 
kerja. 
d. Keputusan Presiden Nomor: 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, 
Tugas,Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga 
Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, 
terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor: 9 Tahun 2004. 
e. PP No 42 Tahun 2004 Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai 
Negeri Sipil 
6
f. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. 
B. Proses Pembinaan pegawai 
1. Menentukan teknik pembinaan 
Mintzberg dalam Miftah Thoha (1997:18) bukunya Pembinaan 
Organsiasi menggambarkan empat cara mengenai teknik-teknik dalam suatu 
pembinaan, yaitu : 
a. Teknik Adaptif, Teknik pembinaan pegawai yang sifatnya relatif mudah, 
fleksibel misalnya bimbingan dan konselin. 
b. Teknik Perencanaan, Teknik pembinaan ini memberikan pedoman tentang 
prosedur pembinaan yang sistematik dalam menganalisis lingkungan dan 
lembaga/organisasi. 
c. Teknik Sistematik dan Terstruktur. Teknik yang berdasarkan pilihan yang 
rasional mengenai pemecahan masalah dan hambatan dalam membina 
pegawai. 
d. Teknik Inkrementalisme Logis. Merupakan suatu teknik pembinaan yang 
mempunyai gagasan yang jells mengenai tujuan lembaga/organisasi dalam 
membina pegawainya. 
2. Menentukan strategi pembinaan 
Menurut Robert H. Hayes yang dalam Musanef (1991:213) dalam 
bukunya Manajemen kepegawaian di indonesai mengidentifikasikan lima ciri 
utama dari strategi pembinaan yaitu : 
a. Wawasan waktu, Strategi dipergunakan untuk menggambarkan estimasi 
waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembinaan pegawai 
dan menilai hasil dari pembinaan. 
b. Dampak (impact). Dengan mengikuti suatu strategi pembinaan tertentu, 
dampak akhirnya akan sangat berarti. 
c. Pemusatan Upaya (concentration of effort). Sebuah stategi yang yang efektif 
mengharuskan pusat kegiatan yang menjadi kajian utama pembinaan. 
d. Pola Keputusan (pattern decision). Keputusan-keputusan harus saling 
menunjang, artinya anatara kebijakan organisasi dengan pembinaan 
pegawai harus sinkron. 
7
e. Peresapan, Suatu strategi mencakup spektrum kegiatan yang luas mulai dari 
proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan dalam 
pelaksanaannya. 
3. Materi pembinaan 
Materi pembinaan mencakup mengenai pengaturan sumber-sumberyang 
diperlukan, antara lain 4M 1T : Men (pegawai), biaya (money), 
peralatan (Machine), perlengkapan (materials), waktu (Time) yang diperlukan, 
hal tersebut harus sudah tersedia bila diperlukan. Soewarno (1994: 133) 
berpendapat bahwa Materi pembinaan yang meliputi bagaimana 
mengalokasikan dalam pelaksanaan suatu kegiatan yang berhubungan dengan 
prosedur pengambilan keputusan dan cara-cara mengorganisasikannya, 
sehingga bahan-bahan pembinaan tersebut dapat diinformasikan dalam 
pelaksanaannya. Materi pembinaan sangat diperlukan dalam persiapannya baik 
dalam bentuk standar atau formulir yang dapat digunakan untuk 
menggambarkan hal-hal yang penting daripada kegiatan pembinaan tersebut. 
4. Hasil pembinaan 
Hasil pembinaan adalah kesesuaian dari tujuan dilakukanya pembinaan 
pegawai terhadap sasaran- sasaran dari pembinaan yang ditentukan oleh 
adanya perubahan dan perbaikan kedisiplinan, produktifitas kerja, prestasi 
pegawai yang lebih optimal. Pada suatu deretan, fakta-fakta dan pandangan 
untuk waktu yang akan datang, maka harus menyimpulkan apa yang akan 
mempengaruhi tujuan dari kegiatan tersebut “hasil yang akan dicapai”. 
C. Disiplin kerja pegawai 
Keith Davis dalam bukunya Human Behavior at Work dalam Miftah Thoha 
(1997:22) mengemukakan definisi dari disiplin kerja adalah “Dicipline is 
Management action to enforce organization standars”. disiplin kerja adalah 
pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. 
Selain itu Keith Davis juga mengemukakan beberapa cara atau metode dalam 
rangka meningkatan disiplin kerja pegawai atau personil antara lain adalah: 
1. Manajemen kepegawaian di lingkungan lembaga pemerintah. 
Dengan pengaturan pengelolaan manajemen sumber daya manusia secara 
profesional, diharapkan pegawai bekerja secara produktif. Hal ini dimaksudkan 
8
agar terwujudnya keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan 
dan kemampuan organisasi/ lembaga pemerintah. 
2. Penetapan sistem prosedur yang efisien dan efektif dengan membuat format 
evaluasi yang sistematik, sehingga pegawai akan disiplin karena penilaian yang 
jelas. Dalam penilaian sistem kerja pegawai ruang lingkup pengukuran adalah 
5W + 1H, yaitu Who, What, Whay, When, Where, and How, seperti halnya yang 
dikemukakan oleh Andrew F. Sikula yang dikutip oleh Anwar Prabu 
Mangkunegara dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan 
mendefinisikan 5W + 1H. 
3. Pemberian apresiasi terhadap pegawai yang disiplin, kedisiplinan merupakan 
kunci terwujudnya tujuan suatu organisasai, karena dengan terwujudnya 
kedisiplinan yang baik berarti pegawai sadar dan menjalankan tugas dan 
fungsinya dengan baik. Menurut Malayu Hasibuan (2002:214) dalam bukunya 
yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menyebutkan indikator-indikator 
yang mempengaruhi terhadap disiplin, yaitu sebagai berikut: Tujuan 
dan Kemampuan, Teladan dan Pimpinan, Balas jasa, Keadilan, Pengawasan 
melekat, Sanksi (hukuman), Ketegasan, Hubungan kemanusiaan. 
Dengan ditegakannya disiplin dalam kerja segala sesuatunya akan berjalan 
secara teratur, tertib dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang digariskan dan 
sebagai akibat lebih lanjut dalam monitoring dan pengawasan kerja akan lebih 
mudah untuk dilaksanakan baik dalam jangka panjang maupun sebaliknya serta 
peningkatan dalam kerja semakin tinggi. 
D. Implementasi sistem pembinaan PNS di Indonesia 
Dalam penjelasan UU no 8 tahun 1974 tentang Pokok- pokok kepegawaian 
dinyatakan bahwa: ”dalam upaya meningkatkan mutu dan keterampilan serta 
memupuk gairah kerja, perlu dilaksanakan pembinaan pegawai negeri sipil 
dengan sebaik- baiknya atas dasar sistem prestasi kerja, sehingga bakat dan 
kemampuan yang ada di masing- masing pegawai negeri sipil dapat 
dikembangkan secara wajar”. Dari penjelasan tersebut selanjutnya dapat diketahui 
bahwa sistem pembinaan Pegawai Negeri Sipil Indonesia menganut perpaduan 
sistem karir dan sistem prestasi kerja. Dengan demikian unsur- unsur yang baik 
dari sistem karir dan sistem prestasi kerja dapat dimanfaatkan secara serasi. 
9
1. Sistem karier 
Sistem karier adalah sistem kepegawaian dimana pengangkatan 
pertama seorang pegawai didasarkan atas keahlian dan profesionalitas 
pegawai tersebut, sedangkan promosi jabatan selanjutnya didasarkan atas 
masa kerja, kesetiaan, dan syarat- syarat objektif lainya. Sistem pembinaan 
karier pegawai harus disusun sedemikian rupa, sehingga menjamin terciptanya 
kondisi objektif yang dapat mendorong peningkatan prestasi pegawai. Hal 
tersebut dapat dimungkinkan apabila penempatan pegawai negeri sipil 
didasarkan atas tingkat keserasian antara persyaratan jabatan dengan kinerja 
pegawai yang bersangkutan. 
Hardianto berpendapat Komponen yang terkait dengan sistem 
pembinaan karier pegawai meliputi :Pertama, Misi, Sasaran dan Prosedur 
Organisasi, yang merupakan indikator umum kinerja, kebutuhan prasarana dan 
sarana termasuk kebutuhan kualitatif dan kuantitatif sumber daya manusia. 
Kedua, Peta jabatan yang merupakan refleksi komposisi jabatan, yang secara 
vertikal menggambarkan struktur kewenangan tugas dan tanggung jawab 
jabatan dan secara horisontal menggambarkan pengelompokkan jenis dan 
spesifikasi tugas dalam organisasi. 
Ketiga, Standar kompetensi, yaitu tingkat kebolehan, lingkup tugas dan 
syarat jabatan yang harus dipenuhi untuk menduduki suatu jabatan agar dapat 
tercapai sasaran organisasi yang menjadi tugas, hak, kewajiban dan tanggung 
jawab dari pemangku jabatan. Keempat, Alur karier, yaitu pola alternatif lintasan 
perkembangan dan kemajuan pegawai negeri sepanjang pengabdiannya dalam 
organisasi. Sesuai bahwa perkembangan karier pegawai harus mendorong 
peningkatan prestasi pegawai. Dalam sistem karier terdapat 2 jenis anatara lain 
adalah: 
a. Sistem karier tertutup, 
dalam sistem karier tertutup pangkat dan jabatan dalam 
suatuorganisasi hanya dapat diduduki oleh pegawai yang telah ada dalam 
organisasi itu, sehingga tertutup untuk orang luar. Keuntungan dari sistem 
karier tertutup memiliki beberapa kelebihan antara lain: Pertama 
memberikan prioritas kepada pegawai dalam satu organisasi untuk 
mengembangkan diri dalam menduduki suatu jabatan tanpa mendapat 
saingan dari luar organsiasi. 
10
Kedua, mendorong para pegawai untuk bekerja dengan semangat 
kerja yang tinggi. Ketiga, rasa aman dan nyaman pegawai terjamin. 
Keempat, memungkinkan perpindahan pegawai antar unit atau anata bagian 
dalam suatu organsiasi baik secara mutasi promosi maupun mutasi biasa. 
Sedangkan kerugian dari sistem karier tertutup adalah untuk memperoleh 
tenaga ahli yang profesional sangat terbatas, organisasi kurang berkembang 
karena tidak memperoleh pemikiran baru dari luar organsiasi. 
b. Sistem karier terbuka 
Sistem karier terbuka, pangkat dan jabatan dalam satu organsasi dapat 
diduduki oleh pegawai dari luar organsasi yang didasarkan pada keahlian 
dan profesionalitas pegawai yang bersangkutan. Keuntungan dari sistem 
karier terbuka adalah Pertama, hanya pegawai yang benar- benar memiliki 
kecakapan yang tinggi dan berprestasi dapat menduduki suatu jabatan atau 
mendapat kenaikan pangkat.. Kedua, mempermudah pengawasan 
dikarenakan penempatan seorang pegawai didasarkan keahlian dan 
profesionalitas yang dimiliki oleh seorang pegawai sehingga kesalahan – 
kesalahan dalam kerja relatif kecil. 
2. Sistem Prestasi 
Sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian dimana untuk 
mengangkat seseorang dalam suatu jabatan didasarkan atas kecakapan dan 
prestasi yang telah dicapainya. Kecakapan tersebut dibuktikan dengan lulus 
ujian, dan prestasi dibuktikan secara nyata. Penyeleggaraan ujian, bukan saja 
pengangkatan dalam jabatan, tetapi juga untuk kenaikan pangkat dan gaji 
harus lulus ujian. Keuntungan sistem prestasi kerja adalah adanya ukuran yang 
tegas yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan kenaikan pangkat dan 
jabatan seseorang, karena kenaikan pangkat dan jabatan hanya didasarkan 
atas kecakapan yang dibuktikan dengan lulus ujian dan prestasi terbukti 
dengan nyata. 
Sistem prestasi kerja dapat mendorong pegawai untuk mempertinggi 
kecakapan dan memperbesar prestasi kerjanya. Undang-Undang Nomor 43 
11
Tahun 1999, menganut sistem perpaduan yaitu perpaduan antara unsur-unsur 
yang baik dalam system karier dan system prestasi kerja. Sehingga untuk 
melaksanakan pembinaan Pegawai Negeri Sipil, maka perlu adanya 
pengaturan: Formasi, Pengadaan, Pengujian Kesehatan, Peggajian, 
Kepangkatan, Jabatan, Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, Daftar Urut 
Kepangkatan, Cuti, Perawatan, Pendidikan dan Latihan, Penghargaan, 
Peraturan Disiplin, Pemberhentian dan Pensiun. 
BAB III 
PENUTUP 
A. Kesimpulan 
Dalam pembinaan dibidang Pegawai Negeri Sipil, diperlukan adanya 
kebijaksanaan manajemen Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana yang tercantum 
dalam pasal 13 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, yaitu mencakup penetapan 
norma, standar, prosedur, formasi, pengangkatan, pengembangan kualitas sumber 
daya Pegawai Negeri Sipil, Pemindahan, Gaji, Tunjangan, Kesejahteraan, 
Pemberhentian, Hak, Kewajiban dan Kedudukan Hukum. Dalam hal kepangkatan 
dan jabatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, maka dilaksanakan 
berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja dan 
jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya 
tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan. 
B. Saran 
Perlu ada suatu perangkat personil yang kuat dalam menangani suatu 
penempatan dalam jabatan agar menghindari terjadinya kepentingan politik, 
menetapkan Undang- Undang tentang kepegawaian yang konsisten, berdasarkan 
sistem pembinaan disiplin kerja pegawai negeri sipil. 
12
DAFTAR PUSTAKA 
Hasibuan, Malayu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi 
aksara. 
Miftah Thoha, 1997, Pembinaan Organsiasi. Jakarta : Mutiara Ilmu 
Musanef, 1991, Manajemen Kepegawaian di Indonesai. Suranaya : Apolo 
Widjaja, A.W.1988, Administrasi Kepegawaian: Suatu Pengantar. Jakarta: 
Rajawali Press. 
13

More Related Content

What's hot

Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
Fernando GintingSuka
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
Nabilameidina
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
Ridho D'vhavoline
 
Makalah rekrutmen msdm rs
Makalah rekrutmen msdm rsMakalah rekrutmen msdm rs
Makalah rekrutmen msdm rs
Nizar Hayeu
 
Pengintegrasian sdm
Pengintegrasian sdmPengintegrasian sdm
Pengintegrasian sdm
IKHSAN MAHRURI
 
Konsep dasar administrasi organisasi dan manajemen
Konsep dasar administrasi organisasi dan manajemenKonsep dasar administrasi organisasi dan manajemen
Konsep dasar administrasi organisasi dan manajemenFaizal Rahman
 
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
Uni Azza Aunillah
 
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptxPPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
FebyrikaAnggie1
 
Hubungan industrial
Hubungan industrial Hubungan industrial
Hubungan industrial iv4nnavi
 
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptx
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptxAUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptx
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptx
muhammad izzuddin
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdm
Maful Hidayat
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
Putrii Wiidya
 
Tugas rangkuman materi msdm
Tugas rangkuman materi msdmTugas rangkuman materi msdm
Tugas rangkuman materi msdm
sumiati sumi
 
Analisis Lingkungan Eksternal SDM
Analisis Lingkungan Eksternal SDMAnalisis Lingkungan Eksternal SDM
Analisis Lingkungan Eksternal SDM
Anandhita Pramudya Hadi
 
Asas asas manajemen
Asas asas manajemenAsas asas manajemen
Asas asas manajemen
Indah Arista Putri
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Muhammad Fahri
 
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasi
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasiPentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasi
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasiyanerwin
 

What's hot (20)

Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Studi kasus msdm
Studi kasus msdmStudi kasus msdm
Studi kasus msdm
 
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
Perubahan dan Pengembangan Organisasi tugas ke 2
 
Makalah rekrutmen msdm rs
Makalah rekrutmen msdm rsMakalah rekrutmen msdm rs
Makalah rekrutmen msdm rs
 
Pengintegrasian sdm
Pengintegrasian sdmPengintegrasian sdm
Pengintegrasian sdm
 
Konsep dasar administrasi organisasi dan manajemen
Konsep dasar administrasi organisasi dan manajemenKonsep dasar administrasi organisasi dan manajemen
Konsep dasar administrasi organisasi dan manajemen
 
Teori manajemen klasik
Teori manajemen klasikTeori manajemen klasik
Teori manajemen klasik
 
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptxPPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
PPT KEL.4 MSDM (DISIPLIN KERJA).pptx
 
Hubungan industrial
Hubungan industrial Hubungan industrial
Hubungan industrial
 
Fokus Human Capital
Fokus Human CapitalFokus Human Capital
Fokus Human Capital
 
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptx
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptxAUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptx
AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA new.pptx
 
Analisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdmAnalisis jabatan msdm
Analisis jabatan msdm
 
Contoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaanContoh kasus dalam perusahaan
Contoh kasus dalam perusahaan
 
Tugas rangkuman materi msdm
Tugas rangkuman materi msdmTugas rangkuman materi msdm
Tugas rangkuman materi msdm
 
kompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdmkompensasi dalam sdm
kompensasi dalam sdm
 
Makalah organisasi
Makalah organisasiMakalah organisasi
Makalah organisasi
 
Analisis Lingkungan Eksternal SDM
Analisis Lingkungan Eksternal SDMAnalisis Lingkungan Eksternal SDM
Analisis Lingkungan Eksternal SDM
 
Asas asas manajemen
Asas asas manajemenAsas asas manajemen
Asas asas manajemen
 
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuanAsas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
Asas desentralisasi, dekosentrasi dan tugas pembantuan
 
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasi
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasiPentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasi
Pentingnya manajemen sumber daya manusia dalam organisasi
 

Viewers also liked

Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
 
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tri Widodo W. UTOMO
 
Manajemen asn
Manajemen asnManajemen asn
Manajemen asn
hadiarnowo
 
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektifStrategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektiftandurpaica
 
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Putri Sanuria
 
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah  studi kasus ...Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah  studi kasus ...
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...
Researcher Syndicate68
 
Pembaruan Sistem Pembinaan Karir Jaksa
Pembaruan Sistem Pembinaan Karir JaksaPembaruan Sistem Pembinaan Karir Jaksa
Pembaruan Sistem Pembinaan Karir Jaksa
MAPPI FHUI - Masyarakat Pemantau Peradilan Indonesia
 
Prinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publikPrinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publikario_pradana
 
MANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASN
MANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASNMANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASN
MANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASN
Kurniawan Saputra
 
Arah Reformasi Birokrasi dan Pembinaan Pegawai Negeri
Arah Reformasi Birokrasi dan Pembinaan Pegawai NegeriArah Reformasi Birokrasi dan Pembinaan Pegawai Negeri
Arah Reformasi Birokrasi dan Pembinaan Pegawai Negeri
Deddy Supriady Bratakusumah
 
Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...
Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...
Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...Noviyarti Badri
 
Penyusunan Roadmap dan Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi
Penyusunan Roadmap dan Dokumen Usulan Reformasi BirokrasiPenyusunan Roadmap dan Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi
Penyusunan Roadmap dan Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
ASN Presentasi
ASN PresentasiASN Presentasi
ASN Presentasi
Ilham Ismail
 
Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Pemda
Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi PemdaGrand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Pemda
Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi PemdaTri Widodo W. UTOMO
 
Kode etik pegawai negeri sipil / PNS
Kode etik pegawai negeri sipil / PNSKode etik pegawai negeri sipil / PNS
Kode etik pegawai negeri sipil / PNS
DIANTO IRAWAN
 
Etika profesi PNS
Etika profesi PNSEtika profesi PNS
Etika profesi PNS
Rozi Gunawansyah
 
Peng. Manajemen, Controlling
Peng. Manajemen, ControllingPeng. Manajemen, Controlling
Peng. Manajemen, Controlling
Detia Rosani Buldan
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen PenelitianSri Handayani
 
Pengawasan
PengawasanPengawasan

Viewers also liked (20)

Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
 
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
Tuntutan Reformasi Kebijakan Diklat Aparatur Untuk Mewujudkan Keluaran Diklat...
 
Manajemen asn
Manajemen asnManajemen asn
Manajemen asn
 
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektifStrategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
Strategi perencanaan sumber daya manusia yang efektif
 
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
 
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah  studi kasus ...Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah  studi kasus ...
Samiaji pengukuran dan evaluasi kinerja manajemen pns di daerah studi kasus ...
 
Pembaruan Sistem Pembinaan Karir Jaksa
Pembaruan Sistem Pembinaan Karir JaksaPembaruan Sistem Pembinaan Karir Jaksa
Pembaruan Sistem Pembinaan Karir Jaksa
 
Prinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publikPrinsip paradigma administrasi publik
Prinsip paradigma administrasi publik
 
MANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASN
MANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASNMANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASN
MANAJEMEN SDMADALAM PERSPEKTIF UU ASN
 
MANAJEMEN KOPERASI
MANAJEMEN KOPERASIMANAJEMEN KOPERASI
MANAJEMEN KOPERASI
 
Arah Reformasi Birokrasi dan Pembinaan Pegawai Negeri
Arah Reformasi Birokrasi dan Pembinaan Pegawai NegeriArah Reformasi Birokrasi dan Pembinaan Pegawai Negeri
Arah Reformasi Birokrasi dan Pembinaan Pegawai Negeri
 
Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...
Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...
Pedoman Penyusunan Road Map Reformasi Birokrasi K/L dan Pemda, Mengacu pada P...
 
Penyusunan Roadmap dan Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi
Penyusunan Roadmap dan Dokumen Usulan Reformasi BirokrasiPenyusunan Roadmap dan Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi
Penyusunan Roadmap dan Dokumen Usulan Reformasi Birokrasi
 
ASN Presentasi
ASN PresentasiASN Presentasi
ASN Presentasi
 
Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Pemda
Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi PemdaGrand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Pemda
Grand Design dan Road Map Reformasi Birokrasi Pemda
 
Kode etik pegawai negeri sipil / PNS
Kode etik pegawai negeri sipil / PNSKode etik pegawai negeri sipil / PNS
Kode etik pegawai negeri sipil / PNS
 
Etika profesi PNS
Etika profesi PNSEtika profesi PNS
Etika profesi PNS
 
Peng. Manajemen, Controlling
Peng. Manajemen, ControllingPeng. Manajemen, Controlling
Peng. Manajemen, Controlling
 
Instrumen Penelitian
Instrumen PenelitianInstrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
 
Pengawasan
PengawasanPengawasan
Pengawasan
 

Similar to Manajemen Sumberdaya Aparatur - pembinaan dan kedisiplinan kerja pegawai

Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasiPeningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Oktav77
 
Pentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsPentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsJerry Makawimbang
 
etikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptx
etikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptxetikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptx
etikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptx
LauraGreen887065
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
fadhliamin5
 
Manajemen ASN 4 des.pdf
Manajemen ASN 4 des.pdfManajemen ASN 4 des.pdf
Manajemen ASN 4 des.pdf
DediWahyudi41
 
Laporan aktualisasi yuyun
Laporan aktualisasi yuyunLaporan aktualisasi yuyun
Laporan aktualisasi yuyun
temanna #LABEDDU
 
Kelompok 4_OTOLA KEPEGAWAIAN_XI OTKP 2.pptx
Kelompok 4_OTOLA KEPEGAWAIAN_XI OTKP 2.pptxKelompok 4_OTOLA KEPEGAWAIAN_XI OTKP 2.pptx
Kelompok 4_OTOLA KEPEGAWAIAN_XI OTKP 2.pptx
MuftiNurAlamsyah2
 
dinamika pembinaan manajemen PNSD
dinamika pembinaan manajemen PNSDdinamika pembinaan manajemen PNSD
dinamika pembinaan manajemen PNSDRustan Amarullah
 
Tugas metlid
Tugas metlidTugas metlid
Tugas metlidstiemb
 
Tugas metlid agus rizal
Tugas metlid agus rizalTugas metlid agus rizal
Tugas metlid agus rizalstiemb
 
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...dulkamad
 
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiHubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiTurino Djunaidi
 
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM KemendagriKti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
b hendarsyah
 
390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx
390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx
390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx
GopinSembiring
 
Yuk belajar nulis....2
Yuk belajar nulis....2Yuk belajar nulis....2
Yuk belajar nulis....2
Conk ChoLeeh
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
natta sanjaya
 
Memasukan Presentasi Ke dalam Blog
Memasukan Presentasi Ke dalam BlogMemasukan Presentasi Ke dalam Blog
Memasukan Presentasi Ke dalam Blog
Tesalonika05
 
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
AGUS SETIYONO
 

Similar to Manajemen Sumberdaya Aparatur - pembinaan dan kedisiplinan kerja pegawai (20)

Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasiPeningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
Peningkatan kompetensi pns melalui diklat administrasi
 
Pentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pnsPentingnya disiplin bagi pns
Pentingnya disiplin bagi pns
 
etikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptx
etikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptxetikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptx
etikaprofesii-150325050146-conversion-gate01.pptx
 
Manajemen ASN
Manajemen ASNManajemen ASN
Manajemen ASN
 
Manajemen ASN 4 des.pdf
Manajemen ASN 4 des.pdfManajemen ASN 4 des.pdf
Manajemen ASN 4 des.pdf
 
Laporan aktualisasi yuyun
Laporan aktualisasi yuyunLaporan aktualisasi yuyun
Laporan aktualisasi yuyun
 
Kelompok 4_OTOLA KEPEGAWAIAN_XI OTKP 2.pptx
Kelompok 4_OTOLA KEPEGAWAIAN_XI OTKP 2.pptxKelompok 4_OTOLA KEPEGAWAIAN_XI OTKP 2.pptx
Kelompok 4_OTOLA KEPEGAWAIAN_XI OTKP 2.pptx
 
dinamika pembinaan manajemen PNSD
dinamika pembinaan manajemen PNSDdinamika pembinaan manajemen PNSD
dinamika pembinaan manajemen PNSD
 
Tugas metlid
Tugas metlidTugas metlid
Tugas metlid
 
Tugas metlid agus rizal
Tugas metlid agus rizalTugas metlid agus rizal
Tugas metlid agus rizal
 
Reformasi birokrasi
Reformasi birokrasiReformasi birokrasi
Reformasi birokrasi
 
Sistem dp3
Sistem dp3Sistem dp3
Sistem dp3
 
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
Makalah pengaruh motivasi pegawai terhadap disiplin kerja pada kantor kecamat...
 
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweaiHubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
Hubungan disiplin dengan kinerja pegaweai
 
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM KemendagriKti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
Kti kompetensi pemerintahan-bambang hendarsyah-BPSDM Kemendagri
 
390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx
390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx
390245690-Contoh-Kasus-Perilaku-Organisasi.docx
 
Yuk belajar nulis....2
Yuk belajar nulis....2Yuk belajar nulis....2
Yuk belajar nulis....2
 
Kelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptxKelompok 1.pptx
Kelompok 1.pptx
 
Memasukan Presentasi Ke dalam Blog
Memasukan Presentasi Ke dalam BlogMemasukan Presentasi Ke dalam Blog
Memasukan Presentasi Ke dalam Blog
 
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
Analisis pengaruh-pengembangan-sdm-terhadap-kinerja-pegawai-pada-badan-kepega...
 

Recently uploaded

Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
rtkwbc
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 

Recently uploaded (12)

Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 

Manajemen Sumberdaya Aparatur - pembinaan dan kedisiplinan kerja pegawai

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Sumber daya manusia merupakan suatu permasalahan yang dihadapi oleh Negara maju maupun negara berkembang. Pelaksanaan hukum dibidang kepegawaian yang, berperadapan modern, demokratis, adil, dan bermoral tinggi, sangat diperlukan bagi Pegawai Negeri Sipil yang merupakan unsur aparatur negara yang bertugas sebagai abdi masyarakat yang menyeleggarakan pelayanan secara adil dan merata, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintah dan pembangunan diperlukan Pegawai Negeri Sipil yang berprofesional, bertanggungjawab, jujur dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja. Sistem prestasi kerja adalah sistem kinerja objektif Pegawai Negeri Sipil dalam menjalankan tugasnya berdasarkan kompentensinya. Dengan demikian, diperoleh penilaian yang objektif terhadap kinerjanya. Penyusunan standar Kompetensi jabatan merupakan kegiatan dinamis, dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, standar Kompetensi Jabatan harus selalu dievaluasi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan organisasi. Kebijakan Pemerintahan di bidang penyempurnaan administrasi negara (PAN) ini juga dapat dilihat pada hampir semua ketetapan MPR tentang aparatur negara yang mengamanatkan agar penempatan pegawai negeri haruslah rasional, sesuai bakat, kecakapan dan kealihan mereka. Sasaran penyempurnaan administrasi menurut Tjokroamidjojo (1998) sebaiknya adalah pada tujuh wilayah berikut: pembiayaan, pembangunan, penyusunan program pembangunan, orientasi pegawai negeri, administrasi pembangunan daerah, partisipasi masyarakat, penjagaan stabilitas pembangunan, dan pelaksana yang bersih. 1
  • 2. Pegawai negeri mempunyai peranan yang amat penting sebab Pegawai Negeri merupakan unsur aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintah dan pembangunan dalam rangka mencapai tujuan negara. Kelancaran pelaksanaan pemerintah dan pembangunan nasional terutama sekali tergantung pada kesempurnaan aparatur negara yang pada pokoknya tergantung juga dari kesempurnaan pegawai negeri. kepentingan publik adalah sentral, maka menjadikan administrator publik sebagai profesional yang proaktif adalah mutlak, yaitu administrator publik yang selalu berusaha meningkatkan responsibilitas objektif dan subjektifnya serta meningkatkan aktualisasi dirinya. Dengan semakin bertambahnya volume dan kompleksitas tugas-tugas lembaga pemerintahan maka tanggungjawab administrasi semakin besar pula. Hakekat fungsi manajemen kepegawaian pemerintahan disertai dengan struktur sebagai pelaksana hukum yang profesional dengan cara proporsional. Pelaksanan kewibawaan pemerintah akan melahirkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Hal ini berlaku jika pemerintah bertindak berdasarkan hukum sebagai pangkal lahirnya pemerintahan yang bersih. Pemerintahan disebut berwibawa, mana kala ketentuan perundangundangan memuat sistem nilai masyarakat berkenaan dengan objek yang diaturnya. Ada sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh birokrasi Indonesia berkenaan dengan Sumber Daya Manusia (SDM). SDM yang dimaksudkan adalah Pegawai Negeri Sipil yang ditempatkan dan bekerja di lingkungan birokrasi untuk menjalankan tugas pokok dan fungsi sebagaimana telah ditetapkan. Permasalahan tersebut antara lain besarnya jumlah PNS dan tingkat pertumbuhan yang tinggi dari tahun ke tahun, rendahnya kualitas dan ketidaksesuaian kompetensi yang dimiliki, kesalahan penempatan dan ketidakjelasan jalur karier yang dapat ditempuh. Oleh karena itu penulis mengankat judul “Pembinaan disiplin kerja pegawai negeri sipil”. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud dengan Pembinaan Pegawai? 2. Bagaimana proses pembinaan pegawai? 2
  • 3. 3. Apa yang dimaksud dengan disiplin kerja Pegawai? 4. Bagaimana implementasi pembinaan pegawai di indonesia? 1.3 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian tentang Pembinaan Pegawai 2. Untuk mengetahui proses pembinaan pegawai. 3. Untuk mengetahui pengertian disiplin kerja pegawai. 4. Untuk mengetahui implementasi pembinaan pegawai di Indonesia. 3
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pembinaan Pegawai 1. Pengertian pembinaan pegawai Miftah Thoha (1997: 16) dalam bukunya yang berjudul “Pembinaan Organsiasi” Pembinaan merupakan totalitas kegiatan yang bersifat mengikat atau memaksa meliputi pengendalian, pengaturan dan pengawasan pegawai, sehingga terwujudnya pegawai yang bertanggungjawab, disiplin, mampu mengemban tugas sesuai dengan kompetensinya, supaya dapat mencapai prestasi kerja yang efektif dan efisien. Jadi inti dari definisi pembinaan pegawai menurut Miftah Thoha adalah suatu upaya pengendalian dan pengawasan pegawai yang dilakukan secara berkesinambungan untuk mempertahankan kedisiplinan, tanggung jawab, kepatuhan pegawai terhadap kebijakan atau aturan yang berlaku dalam organisasi. Musanef (1991:11) bukunya yang berjudul “Manajemen Kepegawaian” mendefinisikan Pembinaan sebagai suatu proses pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan pengelolaan sumber daya aparatur, infrastruktur, sumberdaya finansial, waktu, metode dan sistem disiplin kerja yang didasarkan pada prinsip keteraturan untuk pencapaian prestasi kerja pegawai yang profesional, efektif dan efisien. Jadi inti dari definisi pembinaan pegawai menurut Musanef adalah upaya pengendalian, pengawasan dan pengelolaan semua sumber daya dalam organisasi (6M) secara sistematis dan terstruktur untuk menunjang pencapaian tujuan organisasi. Tri Ubaya Sakti (1999) mendefinisikan pembinaan adalah Segala suatu tindakan yang berhubungan langsung dengan perencanaan, penyusunan, pembangunan, pengembangan, pengarahan, penggunaan serta pengendalian segala sesuatu secara berdaya guna dan berhasil guna. Jadi definisi Pembinaan merupakan tugas yang terus menerus di dalam pengambilan keputusan yang berwujud suatu perintah khusus/umum dan instruksi-intruksi, dan bertindak sebagai pemimpin dalam suatu organisasi atau lembaga. Usaha- 4
  • 5. usaha pembinaan merupakan persoalan yang normatif yakni menjelaskan mengenai bagaimana perubahan dan pembaharuan dalam pembinaan. Miftah Thoha (1997:16-17). dalam bukunya yang berjudul “Pembinaan Organisasi” mendefinisikan, pengertian pembinaan bahwa : a. Pembinaan adalah suatu tindakan, proses, atau pernyataan menjadi lebih baik. b. Pembinaan merupakan suatu strategi yang unik dari suatu sistem pambaharuan dan perubahan (change). c. Pembinaan merupakan suatu pernyataan yang normatif, yakni menjelaskan bagaimana perubahan dan pembaharuan yang berencana serta pelaksanaannya. d. Pembinaan berusaha untuk mencapai efektivitas, efisiensi dalam suatu perubahan dan pembaharuan yang dilakukan tanpa mengenal berhenti. 2. Tujuan Pembinaan Pegawai Undang–Undang No. 43 tahun 1999, pasal (2) tentang Pokok–Pokok Kepegawaian memberikan jaminan kedudukan serta kepastian hukum bagi pegawai negeri menyatakan bahwa pembinaan pegawai negeri sipil tujuan untuk: a. Memupuk kesetiaan dan ketaatan: pembinaan pegawai ditujukan untuk mengembangkan kesetiaan dan ketaatan pegawai negeri sipil kepada Undang- Undang Dasar 1945, Pancasila dan NKRI b. Meningkatkan rasa pengabdian, tanggung jawab dan komitmen Pegawai negeri sipil, Pembinaan pegawai ditujukan untuk menamkan semangat pengabdian, komitmen dan tanggung jawab PNS sebagai pelayan masyarakat c. Meningkatkan kedisiplinanisiplin dan produktivitas kerja, Pembinaan pegawai di tujukan untuk menanamkan kedisiplinan PNS dalam mencapai prestasi kerja yang optimal. d. Mewujudkan suatu layanan organisasi dan pegawai yang bersih dan berwibawa, pembinaan pegawai ditujukan untuk mewujudkan Clean & Good Governance. e. Meningkatkan kompetensi, dengan pembinaan PNS secara tidak langsung berguna untuk meningkatkan daya saing dalam dunia kerja. 5
  • 6. 3. Pentingnya Pembinaan Pegawai Miftah Thoha (2002: 68) berpendapat bahwa terdapat 5 alasan tentang pentingnya pembinaan anatara lain: a. kualitas kerja pegawai: dengan adanya pembinaan, Pegawai di tuntut agar dapat bekerja pofesional sehingga dapat memperkuat daya saing Organisasi sektor publik. b. Persaingan global: Setiap organisasi dalam persaingan global memerlukan pembinaan pegawai untuk mempertahankan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral pegawai agar prestasi kerjanya baik dan mampu mencapai hasil yang optimal. c. Perkembangan teknologi: dengan adanya pembinaan pegawai, aparatur PNS mampu mengoperasikan teknologi moderen supaya poduktifitas dan kompetensi Organisasi sektor publik dapat ditingkatkan. 4. Dasar Hukum Pembinaan Pegawai a. Pancasila dan UUD 1945. b. PP No. 53 Tahun 2010 tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri Sipil (PNS). c. Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian, pembinaan dilaksanakan berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja. d. Keputusan Presiden Nomor: 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas,Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen, sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor: 9 Tahun 2004. e. PP No 42 Tahun 2004 Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil 6
  • 7. f. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. B. Proses Pembinaan pegawai 1. Menentukan teknik pembinaan Mintzberg dalam Miftah Thoha (1997:18) bukunya Pembinaan Organsiasi menggambarkan empat cara mengenai teknik-teknik dalam suatu pembinaan, yaitu : a. Teknik Adaptif, Teknik pembinaan pegawai yang sifatnya relatif mudah, fleksibel misalnya bimbingan dan konselin. b. Teknik Perencanaan, Teknik pembinaan ini memberikan pedoman tentang prosedur pembinaan yang sistematik dalam menganalisis lingkungan dan lembaga/organisasi. c. Teknik Sistematik dan Terstruktur. Teknik yang berdasarkan pilihan yang rasional mengenai pemecahan masalah dan hambatan dalam membina pegawai. d. Teknik Inkrementalisme Logis. Merupakan suatu teknik pembinaan yang mempunyai gagasan yang jells mengenai tujuan lembaga/organisasi dalam membina pegawainya. 2. Menentukan strategi pembinaan Menurut Robert H. Hayes yang dalam Musanef (1991:213) dalam bukunya Manajemen kepegawaian di indonesai mengidentifikasikan lima ciri utama dari strategi pembinaan yaitu : a. Wawasan waktu, Strategi dipergunakan untuk menggambarkan estimasi waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan pembinaan pegawai dan menilai hasil dari pembinaan. b. Dampak (impact). Dengan mengikuti suatu strategi pembinaan tertentu, dampak akhirnya akan sangat berarti. c. Pemusatan Upaya (concentration of effort). Sebuah stategi yang yang efektif mengharuskan pusat kegiatan yang menjadi kajian utama pembinaan. d. Pola Keputusan (pattern decision). Keputusan-keputusan harus saling menunjang, artinya anatara kebijakan organisasi dengan pembinaan pegawai harus sinkron. 7
  • 8. e. Peresapan, Suatu strategi mencakup spektrum kegiatan yang luas mulai dari proses alokasi sumber daya sampai dengan kegiatan dalam pelaksanaannya. 3. Materi pembinaan Materi pembinaan mencakup mengenai pengaturan sumber-sumberyang diperlukan, antara lain 4M 1T : Men (pegawai), biaya (money), peralatan (Machine), perlengkapan (materials), waktu (Time) yang diperlukan, hal tersebut harus sudah tersedia bila diperlukan. Soewarno (1994: 133) berpendapat bahwa Materi pembinaan yang meliputi bagaimana mengalokasikan dalam pelaksanaan suatu kegiatan yang berhubungan dengan prosedur pengambilan keputusan dan cara-cara mengorganisasikannya, sehingga bahan-bahan pembinaan tersebut dapat diinformasikan dalam pelaksanaannya. Materi pembinaan sangat diperlukan dalam persiapannya baik dalam bentuk standar atau formulir yang dapat digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang penting daripada kegiatan pembinaan tersebut. 4. Hasil pembinaan Hasil pembinaan adalah kesesuaian dari tujuan dilakukanya pembinaan pegawai terhadap sasaran- sasaran dari pembinaan yang ditentukan oleh adanya perubahan dan perbaikan kedisiplinan, produktifitas kerja, prestasi pegawai yang lebih optimal. Pada suatu deretan, fakta-fakta dan pandangan untuk waktu yang akan datang, maka harus menyimpulkan apa yang akan mempengaruhi tujuan dari kegiatan tersebut “hasil yang akan dicapai”. C. Disiplin kerja pegawai Keith Davis dalam bukunya Human Behavior at Work dalam Miftah Thoha (1997:22) mengemukakan definisi dari disiplin kerja adalah “Dicipline is Management action to enforce organization standars”. disiplin kerja adalah pelaksanaan manajemen untuk memperteguh pedoman-pedoman organisasi. Selain itu Keith Davis juga mengemukakan beberapa cara atau metode dalam rangka meningkatan disiplin kerja pegawai atau personil antara lain adalah: 1. Manajemen kepegawaian di lingkungan lembaga pemerintah. Dengan pengaturan pengelolaan manajemen sumber daya manusia secara profesional, diharapkan pegawai bekerja secara produktif. Hal ini dimaksudkan 8
  • 9. agar terwujudnya keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan organisasi/ lembaga pemerintah. 2. Penetapan sistem prosedur yang efisien dan efektif dengan membuat format evaluasi yang sistematik, sehingga pegawai akan disiplin karena penilaian yang jelas. Dalam penilaian sistem kerja pegawai ruang lingkup pengukuran adalah 5W + 1H, yaitu Who, What, Whay, When, Where, and How, seperti halnya yang dikemukakan oleh Andrew F. Sikula yang dikutip oleh Anwar Prabu Mangkunegara dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan mendefinisikan 5W + 1H. 3. Pemberian apresiasi terhadap pegawai yang disiplin, kedisiplinan merupakan kunci terwujudnya tujuan suatu organisasai, karena dengan terwujudnya kedisiplinan yang baik berarti pegawai sadar dan menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik. Menurut Malayu Hasibuan (2002:214) dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia menyebutkan indikator-indikator yang mempengaruhi terhadap disiplin, yaitu sebagai berikut: Tujuan dan Kemampuan, Teladan dan Pimpinan, Balas jasa, Keadilan, Pengawasan melekat, Sanksi (hukuman), Ketegasan, Hubungan kemanusiaan. Dengan ditegakannya disiplin dalam kerja segala sesuatunya akan berjalan secara teratur, tertib dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang digariskan dan sebagai akibat lebih lanjut dalam monitoring dan pengawasan kerja akan lebih mudah untuk dilaksanakan baik dalam jangka panjang maupun sebaliknya serta peningkatan dalam kerja semakin tinggi. D. Implementasi sistem pembinaan PNS di Indonesia Dalam penjelasan UU no 8 tahun 1974 tentang Pokok- pokok kepegawaian dinyatakan bahwa: ”dalam upaya meningkatkan mutu dan keterampilan serta memupuk gairah kerja, perlu dilaksanakan pembinaan pegawai negeri sipil dengan sebaik- baiknya atas dasar sistem prestasi kerja, sehingga bakat dan kemampuan yang ada di masing- masing pegawai negeri sipil dapat dikembangkan secara wajar”. Dari penjelasan tersebut selanjutnya dapat diketahui bahwa sistem pembinaan Pegawai Negeri Sipil Indonesia menganut perpaduan sistem karir dan sistem prestasi kerja. Dengan demikian unsur- unsur yang baik dari sistem karir dan sistem prestasi kerja dapat dimanfaatkan secara serasi. 9
  • 10. 1. Sistem karier Sistem karier adalah sistem kepegawaian dimana pengangkatan pertama seorang pegawai didasarkan atas keahlian dan profesionalitas pegawai tersebut, sedangkan promosi jabatan selanjutnya didasarkan atas masa kerja, kesetiaan, dan syarat- syarat objektif lainya. Sistem pembinaan karier pegawai harus disusun sedemikian rupa, sehingga menjamin terciptanya kondisi objektif yang dapat mendorong peningkatan prestasi pegawai. Hal tersebut dapat dimungkinkan apabila penempatan pegawai negeri sipil didasarkan atas tingkat keserasian antara persyaratan jabatan dengan kinerja pegawai yang bersangkutan. Hardianto berpendapat Komponen yang terkait dengan sistem pembinaan karier pegawai meliputi :Pertama, Misi, Sasaran dan Prosedur Organisasi, yang merupakan indikator umum kinerja, kebutuhan prasarana dan sarana termasuk kebutuhan kualitatif dan kuantitatif sumber daya manusia. Kedua, Peta jabatan yang merupakan refleksi komposisi jabatan, yang secara vertikal menggambarkan struktur kewenangan tugas dan tanggung jawab jabatan dan secara horisontal menggambarkan pengelompokkan jenis dan spesifikasi tugas dalam organisasi. Ketiga, Standar kompetensi, yaitu tingkat kebolehan, lingkup tugas dan syarat jabatan yang harus dipenuhi untuk menduduki suatu jabatan agar dapat tercapai sasaran organisasi yang menjadi tugas, hak, kewajiban dan tanggung jawab dari pemangku jabatan. Keempat, Alur karier, yaitu pola alternatif lintasan perkembangan dan kemajuan pegawai negeri sepanjang pengabdiannya dalam organisasi. Sesuai bahwa perkembangan karier pegawai harus mendorong peningkatan prestasi pegawai. Dalam sistem karier terdapat 2 jenis anatara lain adalah: a. Sistem karier tertutup, dalam sistem karier tertutup pangkat dan jabatan dalam suatuorganisasi hanya dapat diduduki oleh pegawai yang telah ada dalam organisasi itu, sehingga tertutup untuk orang luar. Keuntungan dari sistem karier tertutup memiliki beberapa kelebihan antara lain: Pertama memberikan prioritas kepada pegawai dalam satu organisasi untuk mengembangkan diri dalam menduduki suatu jabatan tanpa mendapat saingan dari luar organsiasi. 10
  • 11. Kedua, mendorong para pegawai untuk bekerja dengan semangat kerja yang tinggi. Ketiga, rasa aman dan nyaman pegawai terjamin. Keempat, memungkinkan perpindahan pegawai antar unit atau anata bagian dalam suatu organsiasi baik secara mutasi promosi maupun mutasi biasa. Sedangkan kerugian dari sistem karier tertutup adalah untuk memperoleh tenaga ahli yang profesional sangat terbatas, organisasi kurang berkembang karena tidak memperoleh pemikiran baru dari luar organsiasi. b. Sistem karier terbuka Sistem karier terbuka, pangkat dan jabatan dalam satu organsasi dapat diduduki oleh pegawai dari luar organsasi yang didasarkan pada keahlian dan profesionalitas pegawai yang bersangkutan. Keuntungan dari sistem karier terbuka adalah Pertama, hanya pegawai yang benar- benar memiliki kecakapan yang tinggi dan berprestasi dapat menduduki suatu jabatan atau mendapat kenaikan pangkat.. Kedua, mempermudah pengawasan dikarenakan penempatan seorang pegawai didasarkan keahlian dan profesionalitas yang dimiliki oleh seorang pegawai sehingga kesalahan – kesalahan dalam kerja relatif kecil. 2. Sistem Prestasi Sistem prestasi kerja adalah suatu sistem kepegawaian dimana untuk mengangkat seseorang dalam suatu jabatan didasarkan atas kecakapan dan prestasi yang telah dicapainya. Kecakapan tersebut dibuktikan dengan lulus ujian, dan prestasi dibuktikan secara nyata. Penyeleggaraan ujian, bukan saja pengangkatan dalam jabatan, tetapi juga untuk kenaikan pangkat dan gaji harus lulus ujian. Keuntungan sistem prestasi kerja adalah adanya ukuran yang tegas yang dapat digunakan untuk mempertimbangkan kenaikan pangkat dan jabatan seseorang, karena kenaikan pangkat dan jabatan hanya didasarkan atas kecakapan yang dibuktikan dengan lulus ujian dan prestasi terbukti dengan nyata. Sistem prestasi kerja dapat mendorong pegawai untuk mempertinggi kecakapan dan memperbesar prestasi kerjanya. Undang-Undang Nomor 43 11
  • 12. Tahun 1999, menganut sistem perpaduan yaitu perpaduan antara unsur-unsur yang baik dalam system karier dan system prestasi kerja. Sehingga untuk melaksanakan pembinaan Pegawai Negeri Sipil, maka perlu adanya pengaturan: Formasi, Pengadaan, Pengujian Kesehatan, Peggajian, Kepangkatan, Jabatan, Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan, Daftar Urut Kepangkatan, Cuti, Perawatan, Pendidikan dan Latihan, Penghargaan, Peraturan Disiplin, Pemberhentian dan Pensiun. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dalam pembinaan dibidang Pegawai Negeri Sipil, diperlukan adanya kebijaksanaan manajemen Pegawai Negeri Sipil, sebagaimana yang tercantum dalam pasal 13 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999, yaitu mencakup penetapan norma, standar, prosedur, formasi, pengangkatan, pengembangan kualitas sumber daya Pegawai Negeri Sipil, Pemindahan, Gaji, Tunjangan, Kesejahteraan, Pemberhentian, Hak, Kewajiban dan Kedudukan Hukum. Dalam hal kepangkatan dan jabatan sebagaimana dimaksud dalam pasal 17, maka dilaksanakan berdasarkan prinsip profesionalisme sesuai dengan kompetensi, prestasi kerja dan jenjang pangkat yang ditetapkan untuk jabatan itu serta syarat obyektif lainnya tanpa membedakan jenis kelamin, suku, agama, ras atau golongan. B. Saran Perlu ada suatu perangkat personil yang kuat dalam menangani suatu penempatan dalam jabatan agar menghindari terjadinya kepentingan politik, menetapkan Undang- Undang tentang kepegawaian yang konsisten, berdasarkan sistem pembinaan disiplin kerja pegawai negeri sipil. 12
  • 13. DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu, 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi aksara. Miftah Thoha, 1997, Pembinaan Organsiasi. Jakarta : Mutiara Ilmu Musanef, 1991, Manajemen Kepegawaian di Indonesai. Suranaya : Apolo Widjaja, A.W.1988, Administrasi Kepegawaian: Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press. 13