SlideShare a Scribd company logo
Macam-macam Kritik Sastra
Oleh:
Cahyo Hasanudin, M.Pd.
FPBS IKIP PGRI BOJONEGORO
Macam-macam kritik
Sastra
bentuk
Pelaksanaan
(praktik
kritiknya)
Orientasi
atau
pendekatann
ya
kritik
teoretis
Kritik
terapan
(praktik)
kritik
judisial
Kritik
induktif
kritik
impresioni
stik
Kritik
mimetik
kritik
ekspresif
Kritik
pragmatik
kritik
objektif
Macam-macam kritik Sastra berdasar penulis kritik dan juga corak
kritiknya (Pradopo, 2009: 98)
Kritik sastrawan
 ditulis oleh
sastrawan
Kritik umum  ditulis oleh
umum (kritikus ini tidak terkenal
sebagai sastrawan atau tokoh
sastra akademik
Kritik akademik
 ditulis oleh
akademisi
corak
ekspresif
Corak
impresion
istik
Bercorak sama
dengan kritik
sastrawan
Bercorak
ilmiah
Jacob Sumarjo dan
Wiratmo Sukito
Pradopo (2002: 18) mengatakan bahwa kritik sastra
berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Kritik teoritis (Theoretical criticism)
Bidang kritik sastra yang berupa prinsip-prinsip kritik
sebagai dasar pembahasan karya sastra yang konkret
(Abrams, 1981: 35-36)
2. Kritik terapan (Applied criticism) atau kritik praktik
(Practical criticism)
pembicaraan karya-karya sastra dan sastrawan-
sastrawannya (Abrams, 1981: 36)
Pradopo (2002: 19) mengatakan bahwa kritik sastra
berdasarkan pelaksanaannya dibagi menjadi tiga, yaitu:
1. Kritik judisial (Judicial criticism)
Kritik sastra yang berusaha menganalisis dan menerangkan
efek-efek karya sastra berdasarkan pokoknya, organisasinya
teknik, serta gayanya, dan mendasarkan pertimbangan
individual kritikus atas dasar standar-standar umum
tentang kehebatan dan keluarbiasaan sastra (Abrams, 1981:
36)
Berusaha menerangkan atau menganalisis efek-efek karya
sastra berdasarkan hakikatnya, organisasinya, teknik, dan
gayanya sehingga memperoleh standar umum tentang
kehebatan keunggulan sastra, sedangkan penilaiannya
berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan sebelum
penilaian itu dilakukan (yudiono, 2009: 45)
Kritik judisial ialah kritik sastra yang berusaha menganalisis dan
menerangkan efek-efek karya sastra berdasarkan pokoknya,
organisasinya, teknik dan gayanya. Kritik judisial mendasarkan
pertimbangan-pertimbangan individu kritikus atas dasar
standar umum tentang kehebatan dan keluarbiasaan sastra
(Pradopo, 2013: 95)
2. Kritik Induktif (Inductive criticism)
kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian karya sastra
berdasarkan fenomena-fenomena yang ada secara objektif.
Kritik induktif meneliti gejala-gejala sastra secara objektif,
tanpa menggunakan standar-standar yang tetap yang
berasal dari luar dirinya (Hudson, 1955: 270-271)
Kritik induktif adalah kritik sastra yang menguraikan
bagian-bagian atau unsur-unsur karya sastra berdasarkan
fenomena-fenomenanya yang ada secara objektif
(Pradopo, 2013: 95)
Kritik induktif dapat dilihat pada sejumlah penelitian karya
sastra melalui skripsi dan tesis, yang mencoba
mengungkapkan berbagai gejala dan menyimpulkannya
dalam rumusan-rumusan tertentu (Yudiono, 2009: 47)
3. Kritik Impresionistik
Kritik sastra yang berusaha menggambarkan dengan kata-
kata sifat-sifat yang terasa dalam bagian-bagian khusus
atau dalam sebuah karya sastra dan menyatakan
tanggapan-tanggapan (impresi) kritikus yang ditimbulkan
secara langsung oleh karya sastra (Abrams, 1981: 35)
Kritik impresionistik oleh T.S. Eliot (1960: 3-4) disebut juga
“kritik estetik”. Dalam kritik tersebut kritikus menunjukkan
kesan-kesannya untuk mengagumkan pembacanya, untuk
menimbulkan kesan-kesan indah kepada pembaca.
Kritik impresionistik tampak pada sejumlah artikel kritik
sastra populer di koran dan majalah yang cenderung
mengungkapkan kesan-kesan kritikus (Yudiono, 2009: 47)
Pradopo (2002: 19) mengatakan bahwa kritik sastra
berdasarkan orientasi atau pendekatannya dibagi menjadi tiga,
yaitu:
1. Kritik Mimetik (Mimetic criticism)
Memandang karya sastra sebagai tiruan aspek-aspek alam
(Abrams, 1979: 8), pencerminan atau penggambaran dunia
dan kehidupan. Kriteria utama yang dikenakan pada karya
sastra adalah “kebenaran” penggambaran terhadap objek
yang digambarkan, atau yang hendaknya digambarkan.
Yudiono (2009: 44) mengatakan kritik sastra yang
menekankan perhatian atau analisisnya pada ketepatan
atau kesesuaian karya sastra dengan objek yang dilukisnya
Pradopo (2002: 19) mengatakan bahwa kritik sastra
berdasarkan orientasi atau pendekatannya dibagi menjadi tiga,
yaitu:
1. Kritik Mimetik (Mimetic criticism)
Orientasi mimetik memandang karya sasta sebagai tiruan,
cerminan, ataupun representasi alam maupun kehidupan
(Pradopo, 2013: 94)
Karya sastra itu suatu tiruan aspek-aspek alam,
pencerminan dunia nyata. Yang menjadi pusat perhatian
ialah kebenaran pembayangan terhadap objek yang
digambarkan atau hendaknya yang digambarkan (Suyitno,
2009: 21)
2. Kritik Pragmatik (Mimetic criticism)
Kritik pragmatik bertujuan untuk mencapai efek-efek
tertentu pada pembaca (Audience) (Abrams, 1979: 14).
Efek-efek tersebut misalnya kesenangan estetik,
pendidikan, ataupun tujuan-tujuan politik. Kritik sastra ini
memandang karya sastra terutama sebagai alat untuk
mencapai tujuan, sebagai alat untuk mendapatkan sesuatu
yang diharapkan. Tentu saja, ada variasi-variasi dalam
penelaahan dan renik-reniknya, tetapi kecenderungan
utama teori pragmatik adalah memahami karya sastra
sebagai sesuatu yang dibuat untuk mendapatkan efek
kepada pembaca yang berupa tanggapan-tanggapan yang
diperlukan (Abrams, 1981: 37)
2. Kritik Pragmatik (Mimetic criticism)
Memandang karya sastra sebagai sarana untuk mencapai
tujuan, untuk mencapai efek tertentu pada pembaca,
misalnya kenikmatan, keindahan, pendidikan, sosial, politik.
Kecenderungan pendekatan ini ialah menilai sejauh mana
keberhasilan karya sastra itu dalam mencapai tujuan
(Suyitno, 2009: 22)
Kritik sastra pragmatik berarti kritik sastra yang menelaah
manfaat karya sastra bagi masyarakat atau publik pembaca
(Yudiono, 2009: 44)
2. Kritik Pragmatik (Mimetic criticism)
Kritik sastra pragmatik memandang karya sastra sebagai
sarana untuk mencapai tujuan pada pembaca (tujuan
keindahan, jenis-jenis emosi, ataupun pendidikan).
Orientasi ini cenderung menimbang nilai berdasarkan pada
berhasilnya mencapai tujuan (Pradopo, 2013: 94)
3. Kritik Ekspresif (Exspressive criticism)
Terutama menghubungkan karya sastra dengan pengarang.
Kritik ini mendefinisikan karya sastra dengan pengarang.
Kritik ini mendefiniskan karya sastra sebagai curahan,
ucapan, dan proyek pikiran dan perasaan pengarang.
(Abrams, 1981: 37).
Orientasi ekspresif memandang karya sastra sebagai
ekspresi, luapan, ucapan perasaan sebagai hasil imajinasi
pengarang, pikiran-pikiran, dan perasaannya. Orientasi ini
cenderung menimbang karya sastra dengan keasliannya,
kesejatiannya, atau kecocokan dengan visium atau keadaan
pikiran dan kejiwaan pengarang (Pradopo, 2013: 94)
3. Kritik Ekspresif (Exspressive criticism)
Kritik sastra itu merupakan hasil curahan pengalaman jiwa
pengarang. Yang menjadi pusat perhatian ialah jiwa pengarang.
Sebuah mana keberhasilan pengarang dalam mengekspresikan
jiwanya itu dalam wujud karya sastranya (Suyitno, 2009: 21)
Kritik sastra yang menelaah hubungan karya sastra dengan dunia
batin (pengalaman jiwa) pengarang (Yudiono, 2009: 44)
Memandang karya karya sastra sebagai ekspresis, luapan, ucapan
perasaan sebagai hasil imajinasi pengarang, pikiran-pikiran, dan
perasaan. Orientasi ini cenderung menimbang karya sastra
dengan keasliannya, kesejatiannya, atau kecocokan dengan
visium atau keadaan pikiran dan kejiwaan pengarang (Pradopo,
2013: 94)
4. Kritik Objektif (Objective criticism)
Mengganggap karya sastra sebagai suatu yang mandiri,
bebas dari sekitarnya, bebas dari sekitarnya, bebas dari
penyair, pembaca ataupun dunia sekitarnya, seperti
kompleksitas, koherensi, keseimbangan, integritas, dan
saling hubungan antara unsur-unsur pembentuknya
(Abrams, 1979: 26)
4. Kritik Objektif (Objective criticism)
Karya sastra sebagai sesuatu yang mandiri, otonom, bebas
dari pengarang, pembaca, dan dunia sekelilingnya.
Orientasi ini cenderung menerangkan karya sastra atas
kompleksitas, koherensi, keseimbangan, integritas, dan
saling hubungan antarunsur yang membentuk karya sastra
(Pradopo, 2013: 94)
Kritik sastra yang menelaah struktur karya sastra dengan
kemungkinan membebaskannya dari dunia pengarang,
pembaca, dan situasi zamannya (Yudiono, 2009: 44)
4. Kritik Objektif (Objective criticism)
Karya sastra itu sesuat yang mandiri. Karya sastra itu
sesuatu keutuhan yang berdiri sendiri, tersusun dari
bagian-bagian yang saling berjalinan erat secara batiniah.
Dengan kata lain, pendekatan ini hanya memperhatikan
faktor-faktor internal karya sastra, tidak mengkaitkannya
dengan faktor-faktor eksternal (Suyitnoo, 2009: 21)

More Related Content

What's hot

Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Khansha Hanak
 
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
Coral Reef
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastraPenulis
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
Nur Arifaizal Basri
 
PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi
Rubyrubi26
 
Materi Esai
Materi EsaiMateri Esai
Materi Esai
Wendi kuswiandi
 
Teks ceramah
Teks ceramahTeks ceramah
Teks ceramah
Nola Oktaviani
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Lestari Moerdijat
 
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Johanes Rionaldo Sitinjak
 
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Syaiful Ahdan
 
Power point teks puisi
Power point teks puisiPower point teks puisi
Power point teks puisi
suhartonotono9
 
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre MakroRangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
SitiFatimatusJahroh
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
vina serevina
 
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepangKelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
Mitha Ye Es
 

What's hot (20)

Ppt sejarah sastra
Ppt sejarah sastraPpt sejarah sastra
Ppt sejarah sastra
 
Kritik sastra ppt (2)
Kritik sastra ppt (2)Kritik sastra ppt (2)
Kritik sastra ppt (2)
 
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
Teks eksposisi (BAHASA INDONESIA KELAS X SMT 1)
 
Makalah Penulisan Karangan
Makalah Penulisan KaranganMakalah Penulisan Karangan
Makalah Penulisan Karangan
 
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
5. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastrawan
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUANMAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
MAKALAH BAHASA INDONESIA KEILMUAN
 
PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi PPT Teks Eksplanasi
PPT Teks Eksplanasi
 
Materi Esai
Materi EsaiMateri Esai
Materi Esai
 
Teks ceramah
Teks ceramahTeks ceramah
Teks ceramah
 
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat IndonesiaKemajemukan Masyarakat Indonesia
Kemajemukan Masyarakat Indonesia
 
linguistik historis komparatif
linguistik historis komparatiflinguistik historis komparatif
linguistik historis komparatif
 
Kritik dan esai
Kritik dan esaiKritik dan esai
Kritik dan esai
 
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
Sastra Indonesia (Angkatan 30-an - Pujangga Baru)
 
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
Bab iv nilai dan norma konstitusional uud nri 1945
 
Power point teks puisi
Power point teks puisiPower point teks puisi
Power point teks puisi
 
penulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustakapenulisan daftar pustaka
penulisan daftar pustaka
 
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre MakroRangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
Rangkuman Bab 1 Mengeksplorasi Teks Akademik Dalam Genre Makro
 
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
TES, PENGUKURAN, PENILAIAN DAN EVALUASI (DINI&ORNELA)
 
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepangKelompok 4 sastra indo di masa jepang
Kelompok 4 sastra indo di masa jepang
 

Viewers also liked

KRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAKRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAFaraz Sonia
 
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
Coral Reef
 
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
Coral Reef
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
Tika Mazda
 
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasaPertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
 
Tenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijckTenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijckHisyam Fayrus
 
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra BandinganTeori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Syukrina Rahmawati
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
 
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesiaPembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Awanda Siti Hajar
 
Bab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni BudayaBab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni Budaya
Bayu Ariantika Irsan
 
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni BudayaBab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
Bayu Ariantika Irsan
 

Viewers also liked (14)

KRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRAKRITIK DAN ESAI SASTRA
KRITIK DAN ESAI SASTRA
 
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
7. kritik terapan dalam krititik sastra indonesia modern
 
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
6. teori kritik sastra indonesia modern pada periode kritik sastra akademik
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasaPertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
Pertemuan ke ix peran media massa dalam pengemembangan dan pembinaan bahasa
 
Kritik sastra
Kritik sastraKritik sastra
Kritik sastra
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
 
Tenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijckTenggelamnya kapal van der wijck
Tenggelamnya kapal van der wijck
 
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra BandinganTeori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
Teori dan Metode dalam Kajian Sastra Bandingan
 
Pembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan biPembinaan dan pengembangan bi
Pembinaan dan pengembangan bi
 
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesiaPembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
Pembinaan dan pengembangan bahasa indonesia
 
Bab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni BudayaBab III Kelas XI Seni Budaya
Bab III Kelas XI Seni Budaya
 
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni BudayaBab IV Kelas XI Seni Budaya
Bab IV Kelas XI Seni Budaya
 

Similar to 2. macam macam kritik sastra

02 pengantar ke arah kritik sastra
02 pengantar ke arah kritik sastra02 pengantar ke arah kritik sastra
02 pengantar ke arah kritik sastraFandy Cez
 
Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosa
Nuril anwar
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)
Nuril anwar
 
KRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxKRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptx
AbiAziz3
 
Review buku kritik_sastra
Review buku kritik_sastraReview buku kritik_sastra
Review buku kritik_sastraWinda Ayu
 
Tugas kritik sastra
Tugas kritik sastraTugas kritik sastra
Tugas kritik sastra
SMK Negeri 2 Denpasar, Bali
 
Kritik Sastra
Kritik SastraKritik Sastra
Kritik Sastra
Winda Luthfia
 
1. hakikat kritik sastra
1. hakikat kritik sastra1. hakikat kritik sastra
1. hakikat kritik sastra
Coral Reef
 
Kritik satra
Kritik satraKritik satra
Kritik satra
Via Nugraha
 
KRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxKRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptx
RhimaIntan
 
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1ErFani RetNo
 
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaJurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaDesy Sri Cahyani
 
Kritik Seni Kelas X SMAN 73 Jakarta
Kritik Seni Kelas X SMAN 73 JakartaKritik Seni Kelas X SMAN 73 Jakarta
Kritik Seni Kelas X SMAN 73 Jakarta
Meisya Arlina Pratiwi
 
Keterampilan menulis populer
Keterampilan menulis populerKeterampilan menulis populer
Keterampilan menulis populer
Universitas Nahdlatul Wathan Mataram
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Raden Mas Fatah
 
Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..
Siti Kusmainawati
 
Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..
Arwifach Reza
 
Lembar kerja mahasiswa 6
Lembar kerja mahasiswa 6Lembar kerja mahasiswa 6
Lembar kerja mahasiswa 6ErFani RetNo
 

Similar to 2. macam macam kritik sastra (20)

02 pengantar ke arah kritik sastra
02 pengantar ke arah kritik sastra02 pengantar ke arah kritik sastra
02 pengantar ke arah kritik sastra
 
Kritik sastra prosa
Kritik sastra prosaKritik sastra prosa
Kritik sastra prosa
 
Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)Kritik sastra prosa(rev 01)
Kritik sastra prosa(rev 01)
 
KRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxKRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptx
 
Review buku kritik_sastra
Review buku kritik_sastraReview buku kritik_sastra
Review buku kritik_sastra
 
Tugas kritik sastra
Tugas kritik sastraTugas kritik sastra
Tugas kritik sastra
 
Kritik sastra ppt
Kritik sastra pptKritik sastra ppt
Kritik sastra ppt
 
Kritik Sastra
Kritik SastraKritik Sastra
Kritik Sastra
 
1. hakikat kritik sastra
1. hakikat kritik sastra1. hakikat kritik sastra
1. hakikat kritik sastra
 
Kritik satra
Kritik satraKritik satra
Kritik satra
 
KRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptxKRITIK SASTRA.pptx
KRITIK SASTRA.pptx
 
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
Lengkap lembar kerja mahasiswa 1
 
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi IndonesiaJurnal Kajian Puisi Indonesia
Jurnal Kajian Puisi Indonesia
 
A310060126
A310060126A310060126
A310060126
 
Kritik Seni Kelas X SMAN 73 Jakarta
Kritik Seni Kelas X SMAN 73 JakartaKritik Seni Kelas X SMAN 73 Jakarta
Kritik Seni Kelas X SMAN 73 Jakarta
 
Keterampilan menulis populer
Keterampilan menulis populerKeterampilan menulis populer
Keterampilan menulis populer
 
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
Materi kuliah pengantar kajian sastra ii, 'pendekatan dalam pengkajian sastra' 1
 
Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..
 
Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..Tugas kajian cerita anak..
Tugas kajian cerita anak..
 
Lembar kerja mahasiswa 6
Lembar kerja mahasiswa 6Lembar kerja mahasiswa 6
Lembar kerja mahasiswa 6
 

Recently uploaded

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 

Recently uploaded (20)

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 

2. macam macam kritik sastra

  • 1. Macam-macam Kritik Sastra Oleh: Cahyo Hasanudin, M.Pd. FPBS IKIP PGRI BOJONEGORO
  • 3. Macam-macam kritik Sastra berdasar penulis kritik dan juga corak kritiknya (Pradopo, 2009: 98) Kritik sastrawan  ditulis oleh sastrawan Kritik umum  ditulis oleh umum (kritikus ini tidak terkenal sebagai sastrawan atau tokoh sastra akademik Kritik akademik  ditulis oleh akademisi corak ekspresif Corak impresion istik Bercorak sama dengan kritik sastrawan Bercorak ilmiah Jacob Sumarjo dan Wiratmo Sukito
  • 4. Pradopo (2002: 18) mengatakan bahwa kritik sastra berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Kritik teoritis (Theoretical criticism) Bidang kritik sastra yang berupa prinsip-prinsip kritik sebagai dasar pembahasan karya sastra yang konkret (Abrams, 1981: 35-36) 2. Kritik terapan (Applied criticism) atau kritik praktik (Practical criticism) pembicaraan karya-karya sastra dan sastrawan- sastrawannya (Abrams, 1981: 36)
  • 5. Pradopo (2002: 19) mengatakan bahwa kritik sastra berdasarkan pelaksanaannya dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Kritik judisial (Judicial criticism) Kritik sastra yang berusaha menganalisis dan menerangkan efek-efek karya sastra berdasarkan pokoknya, organisasinya teknik, serta gayanya, dan mendasarkan pertimbangan individual kritikus atas dasar standar-standar umum tentang kehebatan dan keluarbiasaan sastra (Abrams, 1981: 36) Berusaha menerangkan atau menganalisis efek-efek karya sastra berdasarkan hakikatnya, organisasinya, teknik, dan gayanya sehingga memperoleh standar umum tentang kehebatan keunggulan sastra, sedangkan penilaiannya berdasarkan ukuran yang telah ditetapkan sebelum penilaian itu dilakukan (yudiono, 2009: 45)
  • 6. Kritik judisial ialah kritik sastra yang berusaha menganalisis dan menerangkan efek-efek karya sastra berdasarkan pokoknya, organisasinya, teknik dan gayanya. Kritik judisial mendasarkan pertimbangan-pertimbangan individu kritikus atas dasar standar umum tentang kehebatan dan keluarbiasaan sastra (Pradopo, 2013: 95)
  • 7. 2. Kritik Induktif (Inductive criticism) kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian karya sastra berdasarkan fenomena-fenomena yang ada secara objektif. Kritik induktif meneliti gejala-gejala sastra secara objektif, tanpa menggunakan standar-standar yang tetap yang berasal dari luar dirinya (Hudson, 1955: 270-271) Kritik induktif adalah kritik sastra yang menguraikan bagian-bagian atau unsur-unsur karya sastra berdasarkan fenomena-fenomenanya yang ada secara objektif (Pradopo, 2013: 95) Kritik induktif dapat dilihat pada sejumlah penelitian karya sastra melalui skripsi dan tesis, yang mencoba mengungkapkan berbagai gejala dan menyimpulkannya dalam rumusan-rumusan tertentu (Yudiono, 2009: 47)
  • 8. 3. Kritik Impresionistik Kritik sastra yang berusaha menggambarkan dengan kata- kata sifat-sifat yang terasa dalam bagian-bagian khusus atau dalam sebuah karya sastra dan menyatakan tanggapan-tanggapan (impresi) kritikus yang ditimbulkan secara langsung oleh karya sastra (Abrams, 1981: 35) Kritik impresionistik oleh T.S. Eliot (1960: 3-4) disebut juga “kritik estetik”. Dalam kritik tersebut kritikus menunjukkan kesan-kesannya untuk mengagumkan pembacanya, untuk menimbulkan kesan-kesan indah kepada pembaca. Kritik impresionistik tampak pada sejumlah artikel kritik sastra populer di koran dan majalah yang cenderung mengungkapkan kesan-kesan kritikus (Yudiono, 2009: 47)
  • 9. Pradopo (2002: 19) mengatakan bahwa kritik sastra berdasarkan orientasi atau pendekatannya dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Kritik Mimetik (Mimetic criticism) Memandang karya sastra sebagai tiruan aspek-aspek alam (Abrams, 1979: 8), pencerminan atau penggambaran dunia dan kehidupan. Kriteria utama yang dikenakan pada karya sastra adalah “kebenaran” penggambaran terhadap objek yang digambarkan, atau yang hendaknya digambarkan. Yudiono (2009: 44) mengatakan kritik sastra yang menekankan perhatian atau analisisnya pada ketepatan atau kesesuaian karya sastra dengan objek yang dilukisnya
  • 10. Pradopo (2002: 19) mengatakan bahwa kritik sastra berdasarkan orientasi atau pendekatannya dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Kritik Mimetik (Mimetic criticism) Orientasi mimetik memandang karya sasta sebagai tiruan, cerminan, ataupun representasi alam maupun kehidupan (Pradopo, 2013: 94) Karya sastra itu suatu tiruan aspek-aspek alam, pencerminan dunia nyata. Yang menjadi pusat perhatian ialah kebenaran pembayangan terhadap objek yang digambarkan atau hendaknya yang digambarkan (Suyitno, 2009: 21)
  • 11. 2. Kritik Pragmatik (Mimetic criticism) Kritik pragmatik bertujuan untuk mencapai efek-efek tertentu pada pembaca (Audience) (Abrams, 1979: 14). Efek-efek tersebut misalnya kesenangan estetik, pendidikan, ataupun tujuan-tujuan politik. Kritik sastra ini memandang karya sastra terutama sebagai alat untuk mencapai tujuan, sebagai alat untuk mendapatkan sesuatu yang diharapkan. Tentu saja, ada variasi-variasi dalam penelaahan dan renik-reniknya, tetapi kecenderungan utama teori pragmatik adalah memahami karya sastra sebagai sesuatu yang dibuat untuk mendapatkan efek kepada pembaca yang berupa tanggapan-tanggapan yang diperlukan (Abrams, 1981: 37)
  • 12. 2. Kritik Pragmatik (Mimetic criticism) Memandang karya sastra sebagai sarana untuk mencapai tujuan, untuk mencapai efek tertentu pada pembaca, misalnya kenikmatan, keindahan, pendidikan, sosial, politik. Kecenderungan pendekatan ini ialah menilai sejauh mana keberhasilan karya sastra itu dalam mencapai tujuan (Suyitno, 2009: 22) Kritik sastra pragmatik berarti kritik sastra yang menelaah manfaat karya sastra bagi masyarakat atau publik pembaca (Yudiono, 2009: 44)
  • 13. 2. Kritik Pragmatik (Mimetic criticism) Kritik sastra pragmatik memandang karya sastra sebagai sarana untuk mencapai tujuan pada pembaca (tujuan keindahan, jenis-jenis emosi, ataupun pendidikan). Orientasi ini cenderung menimbang nilai berdasarkan pada berhasilnya mencapai tujuan (Pradopo, 2013: 94)
  • 14. 3. Kritik Ekspresif (Exspressive criticism) Terutama menghubungkan karya sastra dengan pengarang. Kritik ini mendefinisikan karya sastra dengan pengarang. Kritik ini mendefiniskan karya sastra sebagai curahan, ucapan, dan proyek pikiran dan perasaan pengarang. (Abrams, 1981: 37). Orientasi ekspresif memandang karya sastra sebagai ekspresi, luapan, ucapan perasaan sebagai hasil imajinasi pengarang, pikiran-pikiran, dan perasaannya. Orientasi ini cenderung menimbang karya sastra dengan keasliannya, kesejatiannya, atau kecocokan dengan visium atau keadaan pikiran dan kejiwaan pengarang (Pradopo, 2013: 94)
  • 15. 3. Kritik Ekspresif (Exspressive criticism) Kritik sastra itu merupakan hasil curahan pengalaman jiwa pengarang. Yang menjadi pusat perhatian ialah jiwa pengarang. Sebuah mana keberhasilan pengarang dalam mengekspresikan jiwanya itu dalam wujud karya sastranya (Suyitno, 2009: 21) Kritik sastra yang menelaah hubungan karya sastra dengan dunia batin (pengalaman jiwa) pengarang (Yudiono, 2009: 44) Memandang karya karya sastra sebagai ekspresis, luapan, ucapan perasaan sebagai hasil imajinasi pengarang, pikiran-pikiran, dan perasaan. Orientasi ini cenderung menimbang karya sastra dengan keasliannya, kesejatiannya, atau kecocokan dengan visium atau keadaan pikiran dan kejiwaan pengarang (Pradopo, 2013: 94)
  • 16. 4. Kritik Objektif (Objective criticism) Mengganggap karya sastra sebagai suatu yang mandiri, bebas dari sekitarnya, bebas dari sekitarnya, bebas dari penyair, pembaca ataupun dunia sekitarnya, seperti kompleksitas, koherensi, keseimbangan, integritas, dan saling hubungan antara unsur-unsur pembentuknya (Abrams, 1979: 26)
  • 17. 4. Kritik Objektif (Objective criticism) Karya sastra sebagai sesuatu yang mandiri, otonom, bebas dari pengarang, pembaca, dan dunia sekelilingnya. Orientasi ini cenderung menerangkan karya sastra atas kompleksitas, koherensi, keseimbangan, integritas, dan saling hubungan antarunsur yang membentuk karya sastra (Pradopo, 2013: 94) Kritik sastra yang menelaah struktur karya sastra dengan kemungkinan membebaskannya dari dunia pengarang, pembaca, dan situasi zamannya (Yudiono, 2009: 44)
  • 18. 4. Kritik Objektif (Objective criticism) Karya sastra itu sesuat yang mandiri. Karya sastra itu sesuatu keutuhan yang berdiri sendiri, tersusun dari bagian-bagian yang saling berjalinan erat secara batiniah. Dengan kata lain, pendekatan ini hanya memperhatikan faktor-faktor internal karya sastra, tidak mengkaitkannya dengan faktor-faktor eksternal (Suyitnoo, 2009: 21)