Dokumen tersebut membahas sejarah perkembangan bahasa Indonesia, mulai dari asal usulnya dari bahasa Melayu hingga proses pembakuan pada abad ke-20 beserta peresmian nama bahasa Indonesia pada Sumpah Pemuda tahun 1928. Dokumen tersebut juga menjelaskan perbedaan Ejaan Bahasa Indonesia dengan Ejaan yang Disempurnakan serta berbagai ragam bahasa Indonesia.
Materi bahasa Indonesia full
fungsi bahasa,Sejarah dan kedudukan bahasa Indonesia, Hakikat bahasa, Keterampilan berbahasa, Menulis sebagai proses, Penulisan ilmiah
RUMUSAN MASALAH sebagai berikut :
- Bagaimana konsep tentang bahasa ?
- Bagaimana sejarah bahasa Indonesia ?
- Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?
- Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia ?
Materi bahasa Indonesia full
fungsi bahasa,Sejarah dan kedudukan bahasa Indonesia, Hakikat bahasa, Keterampilan berbahasa, Menulis sebagai proses, Penulisan ilmiah
RUMUSAN MASALAH sebagai berikut :
- Bagaimana konsep tentang bahasa ?
- Bagaimana sejarah bahasa Indonesia ?
- Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia ?
- Bagaimana bentuk ragam bahasa Indonesia ?
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Kelompok 2
1. Adinda Azzah N
2. Amrina Rosyada
3. Jeplin
4. Ketut wiranto
5. Yunia Safitri
3. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
bahasa persatuan bangsa Indonesia. Dari sudut pandang linguistik, bahasa
Indonesia adalah sebuah variasi dari bahasa Melayu. Dalam hal ini dasar yang
dipakai adalah bahasa Melayu Riau, tetapi telah mengalami perkembangan
akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja dan proses pembakuan pada awal
abad ke-20. Sampai saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup
dan terus berkembang dengan pengayaan kosakata baru, baik melalui
penciptaan maupun melalui penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Bahasa Indonesia yang dipakai sekarang berasal dari bahasa Melayu. Bahasa
tersebut sejak lama digunakan sebagai bahasa perantara atau bahasa pergaulan,
tidak hanya di Kepulauan Nusantara, tetapi juga di hampir seluruh Asia
Tenggara. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya prasasti-prasasti kuno yang
ditulis dengan menggunakan bahasa Melayu.
4. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Secara resmi, bahasa Indonesia dikumandangkan pada peristiwa Sumpah
Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Peresmian nama bahasa Indonesia tersebut
bermakna politis sebab bahasa Indonesia dijadikan sebagai alat perjuangan oleh
kaum nasionalis yang sekaligus bertindak sebagai perencana bahasa untuk
mencapai negara Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Peresmian nama itu
juga menunjukan bahwa sebelum peristiwa Sumpah Pemuda itu nama bahasa
Indonesia sudah ada. Fakta sejarah menunjukkan bahwa sebelum tahun 1928
telah ada gerakan kebangsaan yang menggunakan nama “Indonesia” dan
dengan sendirinya pada mereka telah ada suatu konsep tentang bahasa
Indonesia.
5. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
1. Naskah Sumpah Pemuda adalah hasil dari Putusan Kongres Indonesia Tahun
1928, yang di dalamnya berisi tiga butir kebulatan tekad sebagai berikut :
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
Bertumpah darah satu, tanah Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia mengaku
Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
Bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
6. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia
Zaman terus berubah, teknologi terus berkembang sehingga Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa untuk segera merevisi pedoman EYD sehingga muncul
PUEBI sebagai bentuk jawaban atas kritikan yang diterima. Selanjutnya EYD
berubah menjadi EBI (Ejaan Bahasa Indonesia) sebagai pedoman umum sejak
akhir 2015 silam. Perubahan yang dilakukan oleh Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Indonesia ini, berlandaskan Peraturan Menteri dan
Kebudayaan Rl Nomor 50 Tahun 2015.
Dalam hal ini, EBI dibentuk atas dasar EYD sebelumnya, hanya saja pada EBI
terdapat penambahan - penambahan aturan dalam penulisan.
7. Perbedaan Ejaan Bahasa Indonesia dengan Ejaan yang Disempurnakan yang dapat
terlihat adalah sebagai berikut.
1) Penambahan huruf vokal diftong. Pada EYD, huruf diftong hanya tiga yaitu ai, au,
dan oi, sedangkan pada EBI, huruf diftong ditambah satu, yaitu ei (misalnya pada
kata geiser dan survei).
2) Penggunaan huruf kapital. Pada EYD tidak diatur bahwa huruf kapital digunakan
untuk menulis unsur julukan, sedangkan dalam EBI, unsur julukan diatur dan
ditulis dengan awal huruf kapital.
3) Penggunaan huruf tebal. Dalam EYD, fungsi huruf tebal ada tiga, yaitu menuliskan
judul buku, bab, dan semacamnya, mengkhususkan huruf, serta menulis lema atau
sublema dalam kamus. Dalam EBI, fungsi ketiga dihapus.
8. Fungsi Bahasa Indonesia
Lambang Kebanggaan
Kebangsaan
01 02
Alat Pemersatu Suku
Budaya dan Bahasanya
04
Alat Perhubungan
Antar warga
03
Lambang Indentitas
Nasional
9. Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Bahasa Resmi
Kenegaraan
01 02
Alat Pegembangan
Kebudayaan, Ilmu
Pengetahuan dan
Teknologi
04
Alat Perhubungan
pada Tingkat Nasional
03
Bahasa Pengatar
dalam Pendidikan
Bahasa Indonesia
10. Ragam Bahasa
Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut
pemakaian, yang berbeda-beda menurut topik
yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara,
kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta
menurut medium pembicara. Ragam bahasa ini
timbul karena latar belakang budaya, sejarah,
ataupun letak geografis. Akibatnya muncul
berbagai variasi bahasa Indonesia
11. Ragam Bahasa Indonesia
Keterampilan berbahasa setiap individu seseorang dapat diukur
melalui kekayaan perbendaharaan kosakatanya. Artinya,
semakin banyak kosakata yang dikuasai setiap individu
seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat keterampilan
berbahasanya. Dengan demikian, kekayaan kosakata yang
memadai bisa tercermin dari penggunaan bahasa seseorang
dalam menyatakan pikiran, perasaan, pengalaman, dan gagasan
kepada orang lain secara jelas dan tepat, baik dalam bentuk
lisan maupun tulisan . Seiring dengan peralihan zaman dan
perkembangan IPTEK, bahasa Indonesia yang kian hari banyak
dipakai atau digunakan oleh beragam etnik penuturnya
mengalami perubahan, baik dalam bentuk kaidah tata bunyi,
pembentukan kata, tata makna, dan lain sebagainya. Perubahan
kaidah, baik yang menyangkut masalah kelisanan dan
keberaksaraan yang seperti inilah yang dianggap sebagai
bentuk ragam bahasa.
12. 1. Ragam Lisan dan Ragam Tulis
Bahasa Indonesia ragam lisan sangat berbeda dengan bahasa
Indonesia ragam tulis. Ada pendapat yang menyatakan bahwa
ragam tulis adalah pengalihan ragam lisan ke dalam ragam tulis
(huruf). Pendapat ini tidak dibenarkan seratus persen, sebab
tidak semua ragam bahasa lisan dapat dituliskan. Sebaliknya,
tidak semua ragam tulis dapat dilisankan. Kaidah yang berlaku
bagi ragam lisan belum berlaku bagi ragam tulis.
13. 2. Ragam Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku
Pada dasarnya, antara ragam bahasa tulis dan ragam lisan
bahasa Indonesia juga terdapat ragam baku dan tidak baku.
Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui
oleh sebagian besar warga masyarakat pemakainya sebagai
kerangka rujukan norma bahasa dalam penggunaannya.
Sedangkan, ragam tidak baku adalah ragam yang tidak
dilembagakan dan ditandai dengan ciri-ciri yang
menyimpang dalam norma ragam baku.
14. 3. Ragam Baku Tulis dan Ragam Baku Lisan Bahasa Indonesia
Dalam kehidupan berbahasa, manusia sudah mengenal ragam
bahasa tulis dan lisan, ragam bahasa baku dan tidak baku. Oleh
sebab itu, muncul istilah ragam bahasa baku tulis dan ragam
bahasa baku lisan. Ragam bahasa baku tulis adalah ragam yang
dipakai dengan resmi dalam buku-buku pelajaran atau buku-buku
ilmiah. Saat ini, pemerintah mendahulukan pembakuan ragam
baku tulis.
15. Ragam Bahasa Indonesia Formal dan Nonformal
Bahasa Indonesia mempunyai ragam bahasa formal dan
nonformal. Artinya, penggunaan bahasa Indonesia, oleh penutur
bisa didasarkan atau digunakan sesuai situasi formal atau
nonformal. Contoh sederhana dari ragam bahasa formal adalah
penulisan surat resmi bahasa Indonesia, pidato kenegaraan, dan
lain sebagainya. Sedangkan, contoh ragam bahasa Indonesia
nonformal adalah bahasa dalam komunikasi sehari-hari, menulis
surat pribadi, dan lain-lain.
16. CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, infographics & images by Freepik
Terimakasih