SlideShare a Scribd company logo
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
KONTEKS PENGEMBANGAN BUM DESA
Sugeng Budiharsono
KONSEPSI PEMBERDAYAAN
• Hulme dan Turner (1990) menyatakan pemberdayaan
mendorong terjadinya suatu proses perubahan sosial yang
memungkinkan orang-orang pinggiran yang tidak berdaya
untuk memberikan pengaruh yang lebih besar di arena politik
secara lokal, regional maupun nasional.
• Pemberdayaan sifatnya individual, kolektif organisasional dan
sekaligus sistemik. Pemberdayaan juga merupakan suatu
proses yang menyangkut hubungan-hubungan kekuasaan
(kekuatan) yang berubah antara individu, kelompok, dan
lembaga-lembaga sosial.
• Paul (1987) bahwa pemberdayaan adalah pembagian
kekuasaan yang adil (equitable sharing of power) sehingga
meningkatkan kesadaran politis dan kekuasaan kelompok
yang lemah serta memperbesar pengaruh mereka terhadap
“proses dan hasil-hasil pembangunan”.
KONSEPSI PEMBERDAYAAN
(lanjutan)
• Kartasasmita (1995) mengemukakan bahwa upaya
memberdayakan rakyat harus dilakukan melalui tiga
cara:
– Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang
memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang.
– Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh
rakyat dengan menerapkan langkah-langkah nyata,
menampung berbagai masukan, menyediakan prasarana
dan sarana baik fisik (irigasi, jalan dan linstrik), maupun
sosial (sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan) yang
dapat diakses oleh masyarakat lapisan paling bawah.
– Ketiga, memberdayakan rakyat dalam arti melindungi dan
membela kepentingan masyarakat lemah.
KONSEPSI PEMBERDAYAAN
(lanjutan)
• Secara konseptual pemberdayaan atau empowerment
berasal dari kata power (kekuasaan atau
keberdayaan). Karenanya ide utama pemberdayaan
bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan.
• Keberhasilan proses pemberdayaan tergantung pada
dua hal: (1) kekuasaan dapat berubah. Jika
kekuasaan tidak dapat berubah, pemberdayaan tidak
mungkin terjadi dengan cara apapun. (2) Kekuasaan
dapat diperluas.
KONSEPSI PEMBERDAYAAN
(lanjutan)
• Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan
orang-orang yang lemah atau tidak beruntung
• Pemberdayaan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali
kekuasaan melalui perubahan struktur sosial.
• Pemberdayaan adalah suatu cara agar rakyat, komunitas dan
organisasi diarahkan agar mampu menguasai (berkuasa atas)
kehidupannya.
• Pemberdayaan adalah sebuah proses agar orang menjadi
cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai bidang
pengontrolan atas dan mempengaruhi terhadap kejadian serta
lembaga yang mempengaruhi kehidupannya.
• Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya
kelompok rentan dan lemah, untuk: (a) memiliki akses
terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan
mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh
barang-barang dan jasa yang mereka perlukan; (b)
berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan yang
mempengaruhi mereka.
INDIKATOR PEMBERDAYAAN
• keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari
keberdayaan mereka yang menyangkut ekonomi,
kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan dan
kemampuan kultural dan politis.
• Ketiga aspek tersebut dikaitkan dengan empat dimensi
kekuasaan yaitu: kekuasaan di dalam (power wihin),
kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power over)
dan kekuasaan dengan (power with).
• Suatu masyarakat dikatakan berdaya apabila mereka dapat
tampil sebagai pelaku utama dalam memecahkan masalah
dan memenuhi kebutuhannya.
• Masyarakat yang bergantung kepada pihak lain dalam
memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhannya adalah
masyarakat yang tidak berdaya. Dengan demikian,
pemberdayaan harus diartikan sebagai pelaku utama bagi
pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhannya.
TUJUAN PROSES PEMBERDAYAAN
• Meningkatkan kegiatan produksi dan pendapatan
masyarakat dengan tidak akan merubah status quo,
• Memampukan masyarakat yang bergelut dengan
kebutuhan dasar dan selama ini tidak terwakili dalam
struktur perwakilan,
• Memampukan masyarakat yang tidak percaya diri di dalam
menghadapi kelompok yang berkuasa ataupun usaha besar
• Meningkatkan pendidikan dan kemampuan teknologi bagi
masyarakat untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas,
dan
• Memberikan akses informasi yang relevan pada
masyarakat
BUM Desa dan BUMDes
PERMENDESA NO 4 TAHUN 2015 PERMENDAGRI NO 39 TAHUN 2010
Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM
Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari
kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset,
jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-
besarnya kesejahteraan masyarakat Desa.
Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya
disebut BUMDes, adalah usaha desa yang
dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa
yang kepemilikan modal dan
pengelolaannya dilakukan oleh
pemerintah desa dan masyarakat.
Pendirian BUM Desa bertujuan:
 meningkatkan perekonomian Desa;
 mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat
untuk kesejahteraan Desa;
 meningkatkan usaha masyarakat dalam
pengelolaan potensi ekonomi Desa;
 mengembangkan rencana kerja sama usaha antar
desa dan/atau dengan pihak ketiga;
 menciptakan peluang dan jaringan pasar yang
mendukung kebutuhan layanan umum warga;
 membuka lapangan kerja;
 meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui
perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan
pemerataan ekonomi Desa; dan
 meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan
Pendapatan Asli Desa.
BENTUK ORGANISASI BUM DESA
Permendesa No 4/2015 Pasal 7
1) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang
berbadan hukum.
2) Unit usaha yang berbadan hukum sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dapat berupa lembaga
bisnis yang kepemilikan sahamnya berasal dari
BUM Desa dan masyarakat.
3) Dalam hal BUM Desa tidak mempunyai unit-unit
usaha yang berbadan hukum, bentuk organisasi
BUM Desa didasarkan pada Peraturan Desa tentang
Pendirian BUM Desa.
PERLUNYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM
PENGEMBANGAN BUM DESA
• Kondisi masyarakat desa saat ini masih kurang
melek bisnis, sehingga masyarakat agar tidak terus
menerus menjadi stakeholder tetapi diharapkan
menjadi shareholder pada BUM Desa, maka perlu
diberdayakan (dari Stakeholder menjadi
Shareholder).
• Pmberdayaan dalam ini ditekankan atau diarahkan
kepada Community Economic Development.
• Pemberdayaan terutama dikaitkan dengan
business literacy, financial literacy dan banking
literacy.
OKTAGONAL SUMBER DAYA MASYARAKAT DAN DESA YANG
PERLU DIBERDAYAKAN
Modal
Intelektual
Modal
Manusia
(otot)
Modal Sosial
Modal/Sumber
Daya Buatan
Modal/Sumber
Daya Alam
Modal
Spiritual
Lokasi
Strategis
Modal
Finansial
WAKTU
Kesejahteraan,TeknologidanGlobalisasi
ABAD 18 ABAD 19 ABAD 20 ABAD 21
Era
Pertanian
Era
Industrial
Era
Informasi
Era Konsep
dan Kreatif
PEMBERDAYAAN MENGIKUTI
GELOMBANG EKONOMI DUNIA
Sumber: Daniel H. Pink, 2005
PEMBANGUNAN DESA
PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN
EKONOMI MASYARAKAT
Empowerment
Individual
Change
Collective
Change
Community
Empowerment
Individual Empowerment
Community Economic Development:
The Tip of Iceberg
Sumber: Wilson, P. A., 1996
Water
line
PENTAGONAL PENGEMBANGAN EKONOMI
MASYARAKAT
RUANG
MASYARAKAT/
BUDAYA
ATURAN MAIN/
KELEMBAGAAN
SUMBER
DAYA
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
PASAR
Sumber: D. W. Marcouller, 2006
PERBEDAAN ANTARA PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
DAN PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT
No PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
(PEL)
PENGEMBANGAN EKONOMI
MASYARAKAT (PEM)
1. Fokus utama pada pengembangan
ekonomi dan kerja yang layak
Fokus kepada isu sosial seperti
kemiskinan, eksklusi sosial, dan
business illiteracy, dan financial and
banking system illiteracy.
2. Digagas oleh berbagai kalangan luas
(pusat, provinsi dan kabupaten/kota)
seperti pemerintah, dunia usaha,
organisasi masyarakat madani, dan
donor
Digagas oleh beragam aktor, seperti
LSM atau organisasi internasional
3. Mencakup berbagai pendekatan,
melibatkan pelaku usaha lokal,
masyarakat, dan kelompok sosial dan
politik
Berusaha melibatkan kelompok
termarjinalkan dan masyarakat miskin
Sumber: Rodriguez-Pose, A. and S. Timjstra, 2005
Saran: Pengembangan BUM Desa sebaiknya menggunakan pendekatan PEL pada saat
masyarakat sudah melek bisnis
DARI PEM KE PEL
Masyarakat dan
aparat
pemerintah desa
yang belum
melek bisnis dan
keuangan
Pemberdayaan
Masyarakat
Pengembangan
Ekonomi
Masyarakat
Berkelanjutan
Pengembangan
Ekonomi Lokal
1. Meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat
2. Meningkatkan
kualitas hidup
manusia
3. Mengurangi
kemiskinan
DEFINISI DAN PRASYARAT PEL
• Definis PEL adalah usaha mengoptimalkan SUMBER DAYA LOKAL yang
melibatkan PEMERINTAH, DUNIA USAHA, MASYARAKAT LOKAL dan
ORGANISASI MASYARAKAT MADANI untuk mengembangkan ekonomi
pada suatu wilayah secara berkelanjutan (Panduan Pengembangan
Ekonomi Lokal, Bappenas)
• Prasyarat PEL
– PEL adalah proses multistakeholder, sehingga merupakan proses yang
melibatkan stakeholder kunci, terutama dunia usaha, masyarakat dan
pemerintah, dalam seluruh tahapan PEL.
– Adanya komitmen yang kuat dari Kepala Desa dalam PEL, yang
diimplementasikan terutama dengan adanya program/kegiatan serta
anggarannya setiap tahunnya dalam rentang waktu yang lama.
– Strong leadership (khususnya dari Kepala Desa amat diperlukan dalam
membangunan komitmen. Aplikasinya adalah tersediannya anggaran untuk
PEL dari Pemerintah Desa yang terlibat sampai waktu tertentu.
– Membangun komitmen antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat,
akademisi dan organisasi masyarakat madani yang kuat.
– Pemerintah dan masyarakat harus menyadari bahwa PEL bukan “proyek”
dari pemerintah namun dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk
masyarakat. Pemerintah hanya memfasilitasi saja.
– Perubahan mindset terutama dalam hal: kedisiplinan, kebersihan, moral
yang baik (tidak korupsi), keamanan, kesopansantunan, keramahtamahan,
dan mengubah mindset stakeholder desa bahwa PEL merupakan milik dan
kebutuhan bagi desa.
TERIMA KASIH
CURRICULUM VITAE
1. Nama : Dr. Ir. Sugeng Budiharsono
2. Tempat/tgl lahir : Cirebon, 13 Juli 1960
3. Pendidikan/ short
courses
: Sarjana Pertanian, IPB, 1983
Doktor Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan,
IPB, 1995
Short course on Local Economic Development, ITC ILO, Turin,
Italia, 2009
Short course on Local Governance and Rural Development,
Wageningen University and Research, CDI, Netherlands, 2010
Short course on Market Access for Sustainable Development,
Wageningen University and Research, CDI, Netherlands, 2013
4. Pengalaman
Pekerjaan
: Gerson Lehrman Group Council Member
Dosen pasca sarjana Universitas Indonesia, 2006 – sekarang
dan Institut Pertanian Bogor, 2001 – sekarang
Chief Technical Advisor for Local Economic Development,
BAPPENAS, 2006-2014
Pengajar pada International short course on Local Economic
Development, Wageningen University and Research CDI The
Netherlands, di Johannesburg, South Africa.

More Related Content

What's hot

Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdes
Tri Cahyono
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Sugeng Budiharsono
 

What's hot (20)

Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan PerdesaanKonsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
Konsep Pembangunan Kawasan Perdesaan
 
Powerpoint desa
Powerpoint desaPowerpoint desa
Powerpoint desa
 
Strategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdesStrategi pengembangan bumdes
Strategi pengembangan bumdes
 
Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah Perencanaan Pembangunan Daerah
Perencanaan Pembangunan Daerah
 
PENGUATAN DAN REGULASI BARU BUMDESA
PENGUATAN DAN REGULASI BARU BUMDESAPENGUATAN DAN REGULASI BARU BUMDESA
PENGUATAN DAN REGULASI BARU BUMDESA
 
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
Strategi Pengembangan Koperasi & UMKM - 2018
 
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakatStrategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
 
Presentasi uu desa versi terbaru
Presentasi uu desa versi terbaruPresentasi uu desa versi terbaru
Presentasi uu desa versi terbaru
 
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan DaerahPenyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Penyusunan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
 
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
Penanggulangan Kemiskinan & Upaya Mensinergikan Peran Multipihak
 
Pemberdayaan ppt
Pemberdayaan pptPemberdayaan ppt
Pemberdayaan ppt
 
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran PemerintahPerencanaan dan Penganggaran Pemerintah
Perencanaan dan Penganggaran Pemerintah
 
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah Tugas dan Fungsi DPRD  dalam Pembangunan Daerah
Tugas dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Strategi peningkatan pad
Strategi peningkatan padStrategi peningkatan pad
Strategi peningkatan pad
 
Skema Bisni Bumdes
Skema Bisni Bumdes Skema Bisni Bumdes
Skema Bisni Bumdes
 
Kesejahteraan sosial dasar
Kesejahteraan sosial dasarKesejahteraan sosial dasar
Kesejahteraan sosial dasar
 
Tata kelola dan administrasi Bumdes
Tata kelola dan administrasi Bumdes   Tata kelola dan administrasi Bumdes
Tata kelola dan administrasi Bumdes
 
Penyusunan Anggaran berbasis Kinerja
Penyusunan Anggaran berbasis KinerjaPenyusunan Anggaran berbasis Kinerja
Penyusunan Anggaran berbasis Kinerja
 
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisiPengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
Pengembangan ekonomi lokal berbasis blue economy revisi
 
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung TimurBuku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur
 

Viewers also liked

ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
Adijaya Group
 

Viewers also liked (20)

12. klasifikasi jenis usaha bum desa
12. klasifikasi jenis usaha bum desa12. klasifikasi jenis usaha bum desa
12. klasifikasi jenis usaha bum desa
 
22. bumdes dalam alur regulasi
22. bumdes dalam alur regulasi22. bumdes dalam alur regulasi
22. bumdes dalam alur regulasi
 
11. pengelolaan bum desa
11. pengelolaan bum desa11. pengelolaan bum desa
11. pengelolaan bum desa
 
13. bum desa bersama
13. bum desa bersama13. bum desa bersama
13. bum desa bersama
 
10. organisasi bum desa
10. organisasi bum desa10. organisasi bum desa
10. organisasi bum desa
 
Final peraturan pemerintah no.22.2015
Final peraturan pemerintah no.22.2015Final peraturan pemerintah no.22.2015
Final peraturan pemerintah no.22.2015
 
04. belanja desa
04. belanja desa04. belanja desa
04. belanja desa
 
03. pendapatan desa
03. pendapatan desa03. pendapatan desa
03. pendapatan desa
 
Mendorong bu mdes-menjadi-kekuatan-baru-ekonomi-desa
Mendorong bu mdes-menjadi-kekuatan-baru-ekonomi-desaMendorong bu mdes-menjadi-kekuatan-baru-ekonomi-desa
Mendorong bu mdes-menjadi-kekuatan-baru-ekonomi-desa
 
Penguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdesPenguatan kelembagaan bumdes
Penguatan kelembagaan bumdes
 
PELATIHAN P4W-PARTISIPASI PEMDES 2016
PELATIHAN P4W-PARTISIPASI PEMDES 2016PELATIHAN P4W-PARTISIPASI PEMDES 2016
PELATIHAN P4W-PARTISIPASI PEMDES 2016
 
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESAIMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA
 
09. pendirian bum desa
09. pendirian bum desa09. pendirian bum desa
09. pendirian bum desa
 
Bumdes bs
Bumdes bsBumdes bs
Bumdes bs
 
21. hutan desa
21. hutan desa21. hutan desa
21. hutan desa
 
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaanPemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
Pemetaan desa untuk percepatan pembangunan desa dan kawasan perdesaan
 
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
ANALISIS KINERJA BADAN USAHA MILIK DESA (BUMDes) DAN IMPLIKASINYA BAGI KEMAND...
 
Panduan BUMDes
Panduan BUMDesPanduan BUMDes
Panduan BUMDes
 
15. apbnp 2015
15. apbnp 201515. apbnp 2015
15. apbnp 2015
 
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpkSlide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa  kpk
Slide laporan kajian sistem pengelolaan keuangan desa kpk
 

Similar to Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desa

Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat PesisirPemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Sugeng Budiharsono
 
Pengelolaan dan pendayagunaan zis
Pengelolaan dan pendayagunaan zisPengelolaan dan pendayagunaan zis
Pengelolaan dan pendayagunaan zis
Firman Nugraha
 
3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...
3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...
3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...
ManunggalingKawula1
 
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptxmaterikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
StikesMucis1
 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN OLEH KELOMPOK NELAYAN DI DESA PALANG KECAMATA...
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN OLEH KELOMPOK NELAYAN DI DESA PALANG KECAMATA...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN OLEH KELOMPOK NELAYAN DI DESA PALANG KECAMATA...
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN OLEH KELOMPOK NELAYAN DI DESA PALANG KECAMATA...
MOH AFIFI A. JAMI'
 
ABCD (Asset Based Comunity Development)
ABCD (Asset Based Comunity Development)ABCD (Asset Based Comunity Development)
ABCD (Asset Based Comunity Development)
Jean Tambunan
 
Tugas pemberdayaan masyarakat
Tugas pemberdayaan masyarakatTugas pemberdayaan masyarakat
Tugas pemberdayaan masyarakat
bambangpoenya
 

Similar to Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desa (20)

Pemberdayaan masyarakat dan pngembangan bum desa
Pemberdayaan masyarakat dan pngembangan bum desaPemberdayaan masyarakat dan pngembangan bum desa
Pemberdayaan masyarakat dan pngembangan bum desa
 
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat PesisirPemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
Pemberdayaan dan Kelembagaan Masyarakat Pesisir
 
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
Isu pembangunan (MAP UNTIRTA 2014)
 
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakatModul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6
 
Pengelolaan dan pendayagunaan zis
Pengelolaan dan pendayagunaan zisPengelolaan dan pendayagunaan zis
Pengelolaan dan pendayagunaan zis
 
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
 
3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...
3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...
3. STRATEGI PEMBERDAYAAN MASY DLM PENANGANAN KEMISKINAN EKSTREM - 27-09-2022 ...
 
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosialAmalan terbaik dalam pembangunan sosial
Amalan terbaik dalam pembangunan sosial
 
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptxmaterikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
 
Chapter ii 2
Chapter ii 2Chapter ii 2
Chapter ii 2
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Local Community Development Model
Local Community Development ModelLocal Community Development Model
Local Community Development Model
 
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN OLEH KELOMPOK NELAYAN DI DESA PALANG KECAMATA...
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN OLEH KELOMPOK NELAYAN DI DESA PALANG KECAMATA...PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN OLEH KELOMPOK NELAYAN DI DESA PALANG KECAMATA...
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN OLEH KELOMPOK NELAYAN DI DESA PALANG KECAMATA...
 
002 desa mandiri
002 desa mandiri002 desa mandiri
002 desa mandiri
 
Ekdes 6
Ekdes 6Ekdes 6
Ekdes 6
 
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi LokalModel Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
Model Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengembangan Ekonomi Lokal
 
ABCD (Asset Based Comunity Development)
ABCD (Asset Based Comunity Development)ABCD (Asset Based Comunity Development)
ABCD (Asset Based Comunity Development)
 
Pemberdayaan masyarakat kp 3
Pemberdayaan masyarakat kp 3Pemberdayaan masyarakat kp 3
Pemberdayaan masyarakat kp 3
 
Tugas pemberdayaan masyarakat
Tugas pemberdayaan masyarakatTugas pemberdayaan masyarakat
Tugas pemberdayaan masyarakat
 

More from riyanto apri (7)

Spesifikasi teknis penyajian peta desa
Spesifikasi teknis penyajian peta desaSpesifikasi teknis penyajian peta desa
Spesifikasi teknis penyajian peta desa
 
Perlakuan akuntansi sektor publik desa di indonesa
Perlakuan akuntansi sektor publik desa di indonesaPerlakuan akuntansi sektor publik desa di indonesa
Perlakuan akuntansi sektor publik desa di indonesa
 
Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desa
Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desaPemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desa
Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desa
 
Digital Fundraising
Digital FundraisingDigital Fundraising
Digital Fundraising
 
Perencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatifPerencanaan partisipatif
Perencanaan partisipatif
 
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIFMENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
 
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIFMENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN  PARTISIPATIF
MENGENAL METODE DAN TEHNIK (RRA) & (PRA) SEBAGAI PENDEKATAN PARTISIPATIF
 

Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan bum desa

  • 1. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KONTEKS PENGEMBANGAN BUM DESA Sugeng Budiharsono
  • 2. KONSEPSI PEMBERDAYAAN • Hulme dan Turner (1990) menyatakan pemberdayaan mendorong terjadinya suatu proses perubahan sosial yang memungkinkan orang-orang pinggiran yang tidak berdaya untuk memberikan pengaruh yang lebih besar di arena politik secara lokal, regional maupun nasional. • Pemberdayaan sifatnya individual, kolektif organisasional dan sekaligus sistemik. Pemberdayaan juga merupakan suatu proses yang menyangkut hubungan-hubungan kekuasaan (kekuatan) yang berubah antara individu, kelompok, dan lembaga-lembaga sosial. • Paul (1987) bahwa pemberdayaan adalah pembagian kekuasaan yang adil (equitable sharing of power) sehingga meningkatkan kesadaran politis dan kekuasaan kelompok yang lemah serta memperbesar pengaruh mereka terhadap “proses dan hasil-hasil pembangunan”.
  • 3. KONSEPSI PEMBERDAYAAN (lanjutan) • Kartasasmita (1995) mengemukakan bahwa upaya memberdayakan rakyat harus dilakukan melalui tiga cara: – Pertama, menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat untuk berkembang. – Kedua, memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh rakyat dengan menerapkan langkah-langkah nyata, menampung berbagai masukan, menyediakan prasarana dan sarana baik fisik (irigasi, jalan dan linstrik), maupun sosial (sekolah dan fasilitas pelayanan kesehatan) yang dapat diakses oleh masyarakat lapisan paling bawah. – Ketiga, memberdayakan rakyat dalam arti melindungi dan membela kepentingan masyarakat lemah.
  • 4. KONSEPSI PEMBERDAYAAN (lanjutan) • Secara konseptual pemberdayaan atau empowerment berasal dari kata power (kekuasaan atau keberdayaan). Karenanya ide utama pemberdayaan bersentuhan dengan konsep mengenai kekuasaan. • Keberhasilan proses pemberdayaan tergantung pada dua hal: (1) kekuasaan dapat berubah. Jika kekuasaan tidak dapat berubah, pemberdayaan tidak mungkin terjadi dengan cara apapun. (2) Kekuasaan dapat diperluas.
  • 5. KONSEPSI PEMBERDAYAAN (lanjutan) • Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang yang lemah atau tidak beruntung • Pemberdayaan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali kekuasaan melalui perubahan struktur sosial. • Pemberdayaan adalah suatu cara agar rakyat, komunitas dan organisasi diarahkan agar mampu menguasai (berkuasa atas) kehidupannya. • Pemberdayaan adalah sebuah proses agar orang menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai bidang pengontrolan atas dan mempengaruhi terhadap kejadian serta lembaga yang mempengaruhi kehidupannya. • Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah, untuk: (a) memiliki akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa yang mereka perlukan; (b) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan yang mempengaruhi mereka.
  • 6. INDIKATOR PEMBERDAYAAN • keberhasilan pemberdayaan masyarakat dapat dilihat dari keberdayaan mereka yang menyangkut ekonomi, kemampuan mengakses manfaat kesejahteraan dan kemampuan kultural dan politis. • Ketiga aspek tersebut dikaitkan dengan empat dimensi kekuasaan yaitu: kekuasaan di dalam (power wihin), kekuasaan untuk (power to), kekuasaan atas (power over) dan kekuasaan dengan (power with). • Suatu masyarakat dikatakan berdaya apabila mereka dapat tampil sebagai pelaku utama dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhannya. • Masyarakat yang bergantung kepada pihak lain dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhannya adalah masyarakat yang tidak berdaya. Dengan demikian, pemberdayaan harus diartikan sebagai pelaku utama bagi pemecahan masalah dan pemenuhan kebutuhannya.
  • 7. TUJUAN PROSES PEMBERDAYAAN • Meningkatkan kegiatan produksi dan pendapatan masyarakat dengan tidak akan merubah status quo, • Memampukan masyarakat yang bergelut dengan kebutuhan dasar dan selama ini tidak terwakili dalam struktur perwakilan, • Memampukan masyarakat yang tidak percaya diri di dalam menghadapi kelompok yang berkuasa ataupun usaha besar • Meningkatkan pendidikan dan kemampuan teknologi bagi masyarakat untuk meningkatkan inovasi dan kreatifitas, dan • Memberikan akses informasi yang relevan pada masyarakat
  • 8. BUM Desa dan BUMDes PERMENDESA NO 4 TAHUN 2015 PERMENDAGRI NO 39 TAHUN 2010 Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar- besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya disebut BUMDes, adalah usaha desa yang dibentuk/didirikan oleh pemerintah desa yang kepemilikan modal dan pengelolaannya dilakukan oleh pemerintah desa dan masyarakat. Pendirian BUM Desa bertujuan:  meningkatkan perekonomian Desa;  mengoptimalkan aset Desa agar bermanfaat untuk kesejahteraan Desa;  meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi Desa;  mengembangkan rencana kerja sama usaha antar desa dan/atau dengan pihak ketiga;  menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga;  membuka lapangan kerja;  meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi Desa; dan  meningkatkan pendapatan masyarakat Desa dan Pendapatan Asli Desa.
  • 9. BENTUK ORGANISASI BUM DESA Permendesa No 4/2015 Pasal 7 1) BUM Desa dapat terdiri dari unit-unit usaha yang berbadan hukum. 2) Unit usaha yang berbadan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa lembaga bisnis yang kepemilikan sahamnya berasal dari BUM Desa dan masyarakat. 3) Dalam hal BUM Desa tidak mempunyai unit-unit usaha yang berbadan hukum, bentuk organisasi BUM Desa didasarkan pada Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa.
  • 10. PERLUNYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENGEMBANGAN BUM DESA • Kondisi masyarakat desa saat ini masih kurang melek bisnis, sehingga masyarakat agar tidak terus menerus menjadi stakeholder tetapi diharapkan menjadi shareholder pada BUM Desa, maka perlu diberdayakan (dari Stakeholder menjadi Shareholder). • Pmberdayaan dalam ini ditekankan atau diarahkan kepada Community Economic Development. • Pemberdayaan terutama dikaitkan dengan business literacy, financial literacy dan banking literacy.
  • 11. OKTAGONAL SUMBER DAYA MASYARAKAT DAN DESA YANG PERLU DIBERDAYAKAN Modal Intelektual Modal Manusia (otot) Modal Sosial Modal/Sumber Daya Buatan Modal/Sumber Daya Alam Modal Spiritual Lokasi Strategis Modal Finansial
  • 12. WAKTU Kesejahteraan,TeknologidanGlobalisasi ABAD 18 ABAD 19 ABAD 20 ABAD 21 Era Pertanian Era Industrial Era Informasi Era Konsep dan Kreatif PEMBERDAYAAN MENGIKUTI GELOMBANG EKONOMI DUNIA Sumber: Daniel H. Pink, 2005
  • 14. PEMBERDAYAAN DAN PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT Empowerment Individual Change Collective Change Community Empowerment Individual Empowerment Community Economic Development: The Tip of Iceberg Sumber: Wilson, P. A., 1996 Water line
  • 15. PENTAGONAL PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT RUANG MASYARAKAT/ BUDAYA ATURAN MAIN/ KELEMBAGAAN SUMBER DAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN PASAR Sumber: D. W. Marcouller, 2006
  • 16. PERBEDAAN ANTARA PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DAN PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT No PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL (PEL) PENGEMBANGAN EKONOMI MASYARAKAT (PEM) 1. Fokus utama pada pengembangan ekonomi dan kerja yang layak Fokus kepada isu sosial seperti kemiskinan, eksklusi sosial, dan business illiteracy, dan financial and banking system illiteracy. 2. Digagas oleh berbagai kalangan luas (pusat, provinsi dan kabupaten/kota) seperti pemerintah, dunia usaha, organisasi masyarakat madani, dan donor Digagas oleh beragam aktor, seperti LSM atau organisasi internasional 3. Mencakup berbagai pendekatan, melibatkan pelaku usaha lokal, masyarakat, dan kelompok sosial dan politik Berusaha melibatkan kelompok termarjinalkan dan masyarakat miskin Sumber: Rodriguez-Pose, A. and S. Timjstra, 2005 Saran: Pengembangan BUM Desa sebaiknya menggunakan pendekatan PEL pada saat masyarakat sudah melek bisnis
  • 17. DARI PEM KE PEL Masyarakat dan aparat pemerintah desa yang belum melek bisnis dan keuangan Pemberdayaan Masyarakat Pengembangan Ekonomi Masyarakat Berkelanjutan Pengembangan Ekonomi Lokal 1. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat 2. Meningkatkan kualitas hidup manusia 3. Mengurangi kemiskinan
  • 18. DEFINISI DAN PRASYARAT PEL • Definis PEL adalah usaha mengoptimalkan SUMBER DAYA LOKAL yang melibatkan PEMERINTAH, DUNIA USAHA, MASYARAKAT LOKAL dan ORGANISASI MASYARAKAT MADANI untuk mengembangkan ekonomi pada suatu wilayah secara berkelanjutan (Panduan Pengembangan Ekonomi Lokal, Bappenas) • Prasyarat PEL – PEL adalah proses multistakeholder, sehingga merupakan proses yang melibatkan stakeholder kunci, terutama dunia usaha, masyarakat dan pemerintah, dalam seluruh tahapan PEL. – Adanya komitmen yang kuat dari Kepala Desa dalam PEL, yang diimplementasikan terutama dengan adanya program/kegiatan serta anggarannya setiap tahunnya dalam rentang waktu yang lama. – Strong leadership (khususnya dari Kepala Desa amat diperlukan dalam membangunan komitmen. Aplikasinya adalah tersediannya anggaran untuk PEL dari Pemerintah Desa yang terlibat sampai waktu tertentu. – Membangun komitmen antara pemerintah, dunia usaha, masyarakat, akademisi dan organisasi masyarakat madani yang kuat. – Pemerintah dan masyarakat harus menyadari bahwa PEL bukan “proyek” dari pemerintah namun dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat. Pemerintah hanya memfasilitasi saja. – Perubahan mindset terutama dalam hal: kedisiplinan, kebersihan, moral yang baik (tidak korupsi), keamanan, kesopansantunan, keramahtamahan, dan mengubah mindset stakeholder desa bahwa PEL merupakan milik dan kebutuhan bagi desa.
  • 20. CURRICULUM VITAE 1. Nama : Dr. Ir. Sugeng Budiharsono 2. Tempat/tgl lahir : Cirebon, 13 Juli 1960 3. Pendidikan/ short courses : Sarjana Pertanian, IPB, 1983 Doktor Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan, IPB, 1995 Short course on Local Economic Development, ITC ILO, Turin, Italia, 2009 Short course on Local Governance and Rural Development, Wageningen University and Research, CDI, Netherlands, 2010 Short course on Market Access for Sustainable Development, Wageningen University and Research, CDI, Netherlands, 2013 4. Pengalaman Pekerjaan : Gerson Lehrman Group Council Member Dosen pasca sarjana Universitas Indonesia, 2006 – sekarang dan Institut Pertanian Bogor, 2001 – sekarang Chief Technical Advisor for Local Economic Development, BAPPENAS, 2006-2014 Pengajar pada International short course on Local Economic Development, Wageningen University and Research CDI The Netherlands, di Johannesburg, South Africa.