SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH PRAKTIKUM
SOSIOLOGI PERTANIAN
“ABCD : Asset Based Community Development”
Oleh : KELOMPOK 3
Kelas : J
ANWAR FUADI 145040200111120
AHMAD NUR KAHFI 145040201111027
AISYAH A ZAIN 145040207111093
JEANNIFERTAMBUNAN 145040200111135
RAFI SEPTIAN EKA 145040200111049
NIKMATUL FATIMAH 145040200111176
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
Pembahasan:
ABCD : Asset Based Community Development
Berbicara mengenai pemberdayaan masyarakat maka akan berkaitan erat dengan
peningkatan kemampuan atau kapasitas masyarakat. Tetapi konsep pemberdayaan
masyarakat ini paling sering digunakan untuk meningkatkan atau memberdayakan
masyarakat miskin. Hal ini disebabkan karena masyarakat miskin sangat membutuhkan
bantuan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Sementara konsep
kemiskinan tersebut juga harus dipahami sebelum melakukan pemberdayaan masyarakat.
Hal ini sangat penting karena sangat menentukan pada saat proses pemberdayaan
masyarakat dan juga sangat penting dalam penyusunan strategi dalam memberdayakan
masyarakat. Jadi, dalam proses pemberdayaan masyarakat pemahaman dan mengerti
tentang konsep kemiskinan dalam masyarakat sangatlah penting.
Proses pemberdayaan masyarakat pemahaman dan mengerti tentang konsep kemiskinan
dalam masyarakat sangatlah penting.
ABCDadalah sebuah pendekatan yang memberikan penekanan yang besar pada aset-
aset yang dimiliki di dalamkomunitas (yang seringkali tidak disadari). Aset adalah segala hal
yang ada dalam komunitas yang berpotensi dalam pengembangan komunitas tersebut. Baik
itu berupa aset individual (seperti kepemilikan lahan, kemampuan menjahit), atau aset
komunitas (seperti keberadaan lokasi komunitas yang bersinggungan dengan potensi
wisata).
ABCD menggerakkan pembangunan komunitas berdasarkan aset yang mereka miliki,
sehingga komunitas diarahkan untuk menemukan dan mengembangkan atau bahkan
menambah aset yang mereka punya untuk kemudian digunakan bagi kemajuan komunitas.
ABCD memastikan dan menyampaikan pada komunitas bahwa segala perubahan baik yang
terjadi adalah bersumber pada kekuatan komunitas, bukan dari pihak luar.
Ada beberapa aset komunitas yang perlu untuk dipahami dalam proses pemberdayaan
masyarakat, yaitu:
1. Modal Manusia(Human Capital)
Sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat menguasai tekologi yang
bermanfaat bagi masyarakat, baik itu teknologi yang sederhana maupun teknologi yang
canggih. Modal ini mewakili unsur pengetahuan, perspektif, mentalitas, keahlian,
pendidikan, kemampuan kerja, dan kesehatan masyarakat yang berguna untuk
meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
2. Modal Fisik (Physical Capital)
Terdiri dari 2 kelompok utama yang merupakansaranayang membantumasyarakat untuk
meningkatkankualitashidupnyayaitu:
a. Bangunan (buildings)
Rumah, pertokoan, perkantoran, gedung perniagaan, dll.
b. Infrastruktur (infrastructures)
Jalan raya, jembatan, jalan kereta api, sarana pembuangan limbah, sarana air bersih
jaringan telepon, dll.
3. Modal Finansial (Financial Capital)
Modal ini mewakili unsur sumber-sumber keuangan yang ada di masyarakat (seperti
penghasilan, tabungan, pendanaan reguler, pinjaman modal usaha, sertifikat surat
berharga, saham, dan sebagainya) yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang derajat
kehidupan masyarakat.
4. Modal Teknologi (Technological Capital)
Modal ini mewakili sistem atau peranti lunak (software) yang melengkapi modal fisik
(seperti teknologi pengairan sawah, teknologi penyaringan air, teknologi pangan, teknologi
cetak jarak jauh dan berbagai teknologi lainnya) yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
5. Modal Lingkungan (Environmental Capital)
Modal ini mewakili sumber daya alam dan sumber daya hayati yang melingkupi suatu
masyarakat. Dapat berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang
tinggi dalam upaya pelestarian alam dn juga kenyamanan hidup. Modal lingkungan terdiri
dari bumi, udara, laut, tumbuhan, binatang, dll.
6. Modal Sosial (Social Capital)
Modal ini mewakili sumber daya sosial (seperti jaringan sosial, kepercayaan masyarakat,
ikatan sosial, dan sebagainya) yang bermanfaat untuk membantu masyarakat memunuhi
kebutuhan hidupnya. Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada
didalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan
(networking) antara warga masyarakat ataupun kelompok masyarakat.
7. Modal Spiritual (Spiritual Capital)
Upaya pemberian bantuan emphaty dan perhatian, kasih sayang, dan unsur utama dari
kebijakan praktis (dorongan utama pada kegiatan pelayanan).
Selain itu, aset juga dijelaskan dalam meningkatkan sumber penghidupan (livelihoods)
masyarakat. Dalamhal ini, United Kingdom Departement for International Development
(DFID) mengidentifikasikan adanya 5 (lima) aset dalamsumber penghidupan (livelihoods)
(dalam Carneyet.al, 1999), yaitu:
a. Aset Manusia
Keterampilan,pengetahuan,kemampuanuntuk bekerjadanpentingnyakesehatanyang
baikagar mampu menerapkanstrategi-strategi dalamsumberpenghidupanyangberbeda.
b. Aset Fisik
Infrastrukturdasar(transportasi,perumahan,air,energi,danalat-alatkomunikasi) danalat-
alat produksi sertacara yangmemampukanmasyarakatuntukmeningkatkansumber
penghidupannya.
c. Aset Sosial
Sumberdayasosial (jaringansosial,anggotakelompok,hubungandankepercayaan,akses
yang luasterhadapinstitusi sosial)untukdapatmeningkatkansumberpenghidupanmereka.
d. Aset Finansial
Sumber-sumberkeuanganyangdigunakanolehmasyarakat(sepertitabungan,pinjaman
atau kredit,pengirimanuang,ataudanapensiun) untukdapatmemilihsumberpenghidupan
yang cocokbagi mereka.
e. Aset Natural
Persediaansumber-sumberalam(sepertitanah,air,biodiversifikasi,sumber-sumberyang
berasal dari lingkungandandapatdigunakandalamsumberpenghidupanmasyarakat.
Aset-aset yang ada di masyarakat atau yang dimiliki oleh masyarakat sangat berperan
dalam proses pemberdayaan masyarakat. Misalnya, dalam proses pemberdayaan masyarakat
peran aset manusia sangat mendukung keberlangsungan pengembangan atau pemberdayaan
kapasitas atau kemampuan masyarakat. Tetapi dalam hal ini peran aset yang lain juga sangat
berperan. Misalnya, untuk meningkatkan aset manusia diperlukan aset fisik seperti sekolah
atau rumah sakit sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan, keahlian, pendidikan,
maupun kesehatan masyarakat. Demikian juga dengan aset fiskal atau aset keuangan sangat
mendukung masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya. Aset sosial sebagai sarana
untuk mengembangkan ikatan sosial atau jaringan sosial dalam memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat. Selain itu, modal atau aset natural dan teknologi sangat penting dalam membantu
masyarakat untuk mengembangkan sumber daya alam yang dimiliki dengan dibantu oleh
penguasaan teknologi yang dapat meningkatkan penggunaan sumber daya alam yang ada di
masyarakat seperti penggunaan teknologi untuk pengembangan pertanian masyarakat agar
nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyaraka
Pemberdayaan masyarakat berbasis aset ini sudah dilakukan oleh lembaga atau
organisasi yang bergerak di bidang pembangunan masyarakat di negara-negara berkembang
seperti United Kingdom Department for International Development (DFID) dan Oxfam.
Lembaga atau organisasi ini mengembangkan aset-aset atau modal yang ada di masyarakat
dalam proses pemberdayaan atau pembangunan masyarakat untuk meningkatkan sumber
penghidupan masyarakat. Aset-aset yang ada di masyarakat dikembangkan dan diberdayakan
untuk meningkatkan sumber penghidupannya. Di Indonesia banyak lembaga atau organisasi
yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat tetapi tidak terlihat yang benar-benar
mengembangkan semua aset yang ada di masyarakat seperti aset manusia, fisik, fiskal, sosial,
dan natural dalam proses pemberdayaan masyarakat. Salah satu program pemberdayaan yang
terkenal di Indonesia saat ini yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM)
Mandiri belum sepenuhnya mengembangkan aset-aset yang ada di masyarakat. Kalau
diperhatikan program ini masih seputar pengembangan manusia (aset manusia), fisik (aset
fisik), ekonomi (aset finansial). Disini ada anggapan bahwa dengan memberdayakan atau
mengembangkan ekonomi masyarakat maka semua aspek yang terkait dengan kesejahteraan
masyarakat akan terpenuhi
ABCD (Pengembangan Komunitas Berbasis Aset) muncul sebagai respon atas
pendekatan berdasarkan kebutuhan (needs-based approach) dalam hal pembangunan
komunitas. Namun, pendekatan berbasis kebutuhan dan bantuan dari pihak luar, ternyata
dapat menghasilkan dua efek samping yang tidak diinginkan.
Efek samping negatif pertama adalah pemimpin yang membuat komunitasnya terlihat
buruk. Melihat bahwa pihak yang akan membantu biasanya memberikan bantuan pada
komunitas yang paling membutuhkan bantuan, maka bukan tidak mungkin seorang pemimpin
komunitas akan ‘melebih-lebihkan’ keadaan komunitasnya agar komunitasnya lah yang akan
menerima bantuan.
Pemimpin komunitas menemukan bahwa cara terbaik untuk menarik bantuan dari pihak luar
adalah dengan membuat permasalahan dalam komunitas terlihat sangat buruk. Bahwa ada
kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi atau ditolong. Kesuksesan seorang pemimpin
komunitas dinilai dari seberapa banyak pihak luar yang tertarik untuk membantu masyarakat,
daripada kemandirian komunitas itu sendiri.
Efek negatif kedua, adalah masyarakat akan mempercayai apa yang dikatakan oleh
pemimpin mereka; mereka akan mulai merasa bahwa diri mereka penuh kekurangan dan
tidak mampu untuk membawa perubahan baik pada diri mereka sendiri dan juga komunitas.
Hal inilah yang menyebabkanmasyarakat dalam komunitas mulai berperilaku selayaknya
konsumen atau klien, bukan sebagai agen perubahan itu sendiri. Dengan kata lain,
masyarakat hanya akan ‘pasrah’ terhadap keadaan mereka dan hanya berharap agar pihak lain
membantu. Dimana semestinya masyarakat sendiri melakukan segala cara agar keadaannya
menjadi lebih baik. Dan ketika keadaan menjadi lebih baik, mereka percaya bahwa hal
tersebut karena bantuan dari pihak lain, bukan dari upaya mereka sendiri.
Kepercayaan bahwa diri tidak mampu mengupayakan perubahan yang lebih baik erat
kaitannya dengan sebuah fenomena psikologis yang bernama learned helplessness. Sebuah
kondisi dimana seseorang tidak lagi mempercayai bahwa upaya dari dirinya dapat membawa
atau menghindarkan dia dari sebuah kondisi negatif.

More Related Content

What's hot

Organisasi pemerintahan masa depan
Organisasi pemerintahan masa depan Organisasi pemerintahan masa depan
Organisasi pemerintahan masa depan
Frans Dione
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Oswar Mungkasa
 
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjenPatologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjenRahayu Yuri
 
Good Governance
Good GovernanceGood Governance
Good Governance
Shahril Budiman Png
 
Teori manajemen publik
Teori manajemen publikTeori manajemen publik
Teori manajemen publik
Ever Dethan
 
Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
Steelyana Indriasari
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
abu hanafie
 
Organisasi publik dan teknologi informasi fd
Organisasi publik dan teknologi informasi fdOrganisasi publik dan teknologi informasi fd
Organisasi publik dan teknologi informasi fd
Frans Dione
 
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptx
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptxPPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptx
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptx
auliaseftiari
 
1 teori ekonomi politik
1   teori ekonomi politik1   teori ekonomi politik
1 teori ekonomi politik
Badrotuz Zahro
 
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENMewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Transmission Music Group
 
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakatStrategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Pekerja Sosial Masyarakat
 
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
Syarifatul Marwiyah
 
Nurul faizah sintesis model tata pemerintahan
Nurul faizah sintesis model tata pemerintahanNurul faizah sintesis model tata pemerintahan
Nurul faizah sintesis model tata pemerintahan
nurul faizah
 
Reformasi administrasi publik
Reformasi administrasi publikReformasi administrasi publik
Reformasi administrasi publikDalias D' Copsis
 
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Dadang Solihin
 
Pentingnya Inovasi Dalam Praktik dan Pengembangan Administrasi Negara
Pentingnya Inovasi Dalam Praktik dan Pengembangan Administrasi NegaraPentingnya Inovasi Dalam Praktik dan Pengembangan Administrasi Negara
Pentingnya Inovasi Dalam Praktik dan Pengembangan Administrasi Negara
Tri Widodo W. UTOMO
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
Tri Widodo W. UTOMO
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
Muhammad Sharip
 

What's hot (20)

Organisasi pemerintahan masa depan
Organisasi pemerintahan masa depan Organisasi pemerintahan masa depan
Organisasi pemerintahan masa depan
 
Komunikasi politik
Komunikasi politikKomunikasi politik
Komunikasi politik
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjenPatologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
Patologi birokrasi dalam pelaksanaan pemerintahan okjen
 
Good Governance
Good GovernanceGood Governance
Good Governance
 
Teori manajemen publik
Teori manajemen publikTeori manajemen publik
Teori manajemen publik
 
Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
 
Partisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakatPartisipasi masyarakat
Partisipasi masyarakat
 
Organisasi publik dan teknologi informasi fd
Organisasi publik dan teknologi informasi fdOrganisasi publik dan teknologi informasi fd
Organisasi publik dan teknologi informasi fd
 
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptx
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptxPPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptx
PPT DIFUSI INOVASI PERTANIAN.pptx
 
1 teori ekonomi politik
1   teori ekonomi politik1   teori ekonomi politik
1 teori ekonomi politik
 
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMENMewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
Mewirausahakan Birokrasi - REINVENTING GOVERNMEN
 
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakatStrategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
Strategi dan kebijakan pemberdayaan usaha ekonomi masyarakat
 
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
01. PRA (Participatory Rural Appraisal).ppt
 
Nurul faizah sintesis model tata pemerintahan
Nurul faizah sintesis model tata pemerintahanNurul faizah sintesis model tata pemerintahan
Nurul faizah sintesis model tata pemerintahan
 
Reformasi administrasi publik
Reformasi administrasi publikReformasi administrasi publik
Reformasi administrasi publik
 
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Daerah terkait Kinerja Pemban...
 
Pentingnya Inovasi Dalam Praktik dan Pengembangan Administrasi Negara
Pentingnya Inovasi Dalam Praktik dan Pengembangan Administrasi NegaraPentingnya Inovasi Dalam Praktik dan Pengembangan Administrasi Negara
Pentingnya Inovasi Dalam Praktik dan Pengembangan Administrasi Negara
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
Model implementasi
Model implementasi Model implementasi
Model implementasi
 

Similar to ABCD (Asset Based Comunity Development)

Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakatModul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
pjj_kemenkes
 
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Dadang Solihin
 
005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan
fadilah rahmi
 
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfAmalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Mardhiah19
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6
AbdulAzizm5
 
Tentang livelihood
Tentang livelihood Tentang livelihood
Tentang livelihood
Edwar Fitri
 
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat TeknologiTransformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat TeknologiMelda Amelia
 
Materi Pemberdayaan Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan  Masyarakat.pptMateri Pemberdayaan  Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan Masyarakat.ppt
rois04880
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasian
Doli Siregar
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinOperator Warnet Vast Raha
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Septian Muna Barakati
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Local Community Development Model
Local Community Development ModelLocal Community Development Model
Local Community Development Model
Dadang Solihin
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Dadang Solihin
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wSalma Van Licht
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmYuca Siahaan
 
2006socialcapital proposal
2006socialcapital proposal2006socialcapital proposal
2006socialcapital proposal
Syahyuti Si-Buyuang
 
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptxmaterikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
StikesMucis1
 

Similar to ABCD (Asset Based Comunity Development) (20)

Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Metode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasiMetode pengembangan partisipasi
Metode pengembangan partisipasi
 
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakatModul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
Modul iii kb3 gerakan pemberdayaan masyarakat
 
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi LokalStrategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
Strategi Pemberdayaan Masyarakat dalam Pembangunan Ekonomi Lokal
 
005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan005 konsepsi pemberdayaan
005 konsepsi pemberdayaan
 
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdfAmalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
Amalan Terbaik (Best Practice) Dalam Kesejahtaraan Sosial.pdf
 
Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6Ppt teori pemba.kl6
Ppt teori pemba.kl6
 
Tentang livelihood
Tentang livelihood Tentang livelihood
Tentang livelihood
 
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat TeknologiTransformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
Transformasi Masyarakat Menuju Kemandirian Masyarakat Teknologi
 
Materi Pemberdayaan Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan  Masyarakat.pptMateri Pemberdayaan  Masyarakat.ppt
Materi Pemberdayaan Masyarakat.ppt
 
Pengorganisasian
PengorganisasianPengorganisasian
Pengorganisasian
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
 
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskinMakalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
Makalah pemberdayaan masyarakat pesisir miskin
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Local Community Development Model
Local Community Development ModelLocal Community Development Model
Local Community Development Model
 
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan DaerahOptimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
Optimalisasi Peran dan Fungsi DPRD dalam Pembangunan Daerah
 
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss wPpt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
Ppt pemberdayaan masyarakat 2014 ss w
 
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdmRuang lingkup dan pentingnya eko sdm
Ruang lingkup dan pentingnya eko sdm
 
2006socialcapital proposal
2006socialcapital proposal2006socialcapital proposal
2006socialcapital proposal
 
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptxmaterikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
materikuliahpemberdayaan masyarakat.pptx
 

More from Jean Tambunan

Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaTugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Jean Tambunan
 
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Jean Tambunan
 
Bisnis Plan
Bisnis PlanBisnis Plan
Bisnis Plan
Jean Tambunan
 
AKU dan Bangsaku
AKU dan BangsakuAKU dan Bangsaku
AKU dan Bangsaku
Jean Tambunan
 
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGIPresentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Jean Tambunan
 
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia PematangsiantarSistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Jean Tambunan
 

More from Jean Tambunan (6)

Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas BrawijayaTugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Tugas sosiologi pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
 
Pertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan ManfaatnyaPertanian Organik dan Manfaatnya
Pertanian Organik dan Manfaatnya
 
Bisnis Plan
Bisnis PlanBisnis Plan
Bisnis Plan
 
AKU dan Bangsaku
AKU dan BangsakuAKU dan Bangsaku
AKU dan Bangsaku
 
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGIPresentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
Presentasi atmosfer mata kuliah KLIMATOLOGI
 
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia PematangsiantarSistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
Sistem Koloid, Kelas 2 IPA 3 SMA Budimulia Pematangsiantar
 

Recently uploaded

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 

Recently uploaded (20)

NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 

ABCD (Asset Based Comunity Development)

  • 1. MAKALAH PRAKTIKUM SOSIOLOGI PERTANIAN “ABCD : Asset Based Community Development” Oleh : KELOMPOK 3 Kelas : J ANWAR FUADI 145040200111120 AHMAD NUR KAHFI 145040201111027 AISYAH A ZAIN 145040207111093 JEANNIFERTAMBUNAN 145040200111135 RAFI SEPTIAN EKA 145040200111049 NIKMATUL FATIMAH 145040200111176 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
  • 2. 2015 Pembahasan: ABCD : Asset Based Community Development Berbicara mengenai pemberdayaan masyarakat maka akan berkaitan erat dengan peningkatan kemampuan atau kapasitas masyarakat. Tetapi konsep pemberdayaan masyarakat ini paling sering digunakan untuk meningkatkan atau memberdayakan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan karena masyarakat miskin sangat membutuhkan bantuan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Sementara konsep kemiskinan tersebut juga harus dipahami sebelum melakukan pemberdayaan masyarakat. Hal ini sangat penting karena sangat menentukan pada saat proses pemberdayaan masyarakat dan juga sangat penting dalam penyusunan strategi dalam memberdayakan masyarakat. Jadi, dalam proses pemberdayaan masyarakat pemahaman dan mengerti tentang konsep kemiskinan dalam masyarakat sangatlah penting. Proses pemberdayaan masyarakat pemahaman dan mengerti tentang konsep kemiskinan dalam masyarakat sangatlah penting. ABCDadalah sebuah pendekatan yang memberikan penekanan yang besar pada aset- aset yang dimiliki di dalamkomunitas (yang seringkali tidak disadari). Aset adalah segala hal yang ada dalam komunitas yang berpotensi dalam pengembangan komunitas tersebut. Baik itu berupa aset individual (seperti kepemilikan lahan, kemampuan menjahit), atau aset komunitas (seperti keberadaan lokasi komunitas yang bersinggungan dengan potensi wisata). ABCD menggerakkan pembangunan komunitas berdasarkan aset yang mereka miliki, sehingga komunitas diarahkan untuk menemukan dan mengembangkan atau bahkan menambah aset yang mereka punya untuk kemudian digunakan bagi kemajuan komunitas. ABCD memastikan dan menyampaikan pada komunitas bahwa segala perubahan baik yang terjadi adalah bersumber pada kekuatan komunitas, bukan dari pihak luar. Ada beberapa aset komunitas yang perlu untuk dipahami dalam proses pemberdayaan masyarakat, yaitu: 1. Modal Manusia(Human Capital) Sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat menguasai tekologi yang bermanfaat bagi masyarakat, baik itu teknologi yang sederhana maupun teknologi yang canggih. Modal ini mewakili unsur pengetahuan, perspektif, mentalitas, keahlian, pendidikan, kemampuan kerja, dan kesehatan masyarakat yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat. 2. Modal Fisik (Physical Capital) Terdiri dari 2 kelompok utama yang merupakansaranayang membantumasyarakat untuk meningkatkankualitashidupnyayaitu: a. Bangunan (buildings)
  • 3. Rumah, pertokoan, perkantoran, gedung perniagaan, dll. b. Infrastruktur (infrastructures) Jalan raya, jembatan, jalan kereta api, sarana pembuangan limbah, sarana air bersih jaringan telepon, dll. 3. Modal Finansial (Financial Capital) Modal ini mewakili unsur sumber-sumber keuangan yang ada di masyarakat (seperti penghasilan, tabungan, pendanaan reguler, pinjaman modal usaha, sertifikat surat berharga, saham, dan sebagainya) yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang derajat kehidupan masyarakat. 4. Modal Teknologi (Technological Capital) Modal ini mewakili sistem atau peranti lunak (software) yang melengkapi modal fisik (seperti teknologi pengairan sawah, teknologi penyaringan air, teknologi pangan, teknologi cetak jarak jauh dan berbagai teknologi lainnya) yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 5. Modal Lingkungan (Environmental Capital) Modal ini mewakili sumber daya alam dan sumber daya hayati yang melingkupi suatu masyarakat. Dapat berupa potensi yang belum diolah dan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi dalam upaya pelestarian alam dn juga kenyamanan hidup. Modal lingkungan terdiri dari bumi, udara, laut, tumbuhan, binatang, dll. 6. Modal Sosial (Social Capital) Modal ini mewakili sumber daya sosial (seperti jaringan sosial, kepercayaan masyarakat, ikatan sosial, dan sebagainya) yang bermanfaat untuk membantu masyarakat memunuhi kebutuhan hidupnya. Norma dan aturan yang mengikat warga masyarakat yang ada didalamnya dan mengatur pola perilaku warga, juga unsur kepercayaan (trust) dan jaringan (networking) antara warga masyarakat ataupun kelompok masyarakat. 7. Modal Spiritual (Spiritual Capital) Upaya pemberian bantuan emphaty dan perhatian, kasih sayang, dan unsur utama dari kebijakan praktis (dorongan utama pada kegiatan pelayanan). Selain itu, aset juga dijelaskan dalam meningkatkan sumber penghidupan (livelihoods) masyarakat. Dalamhal ini, United Kingdom Departement for International Development (DFID) mengidentifikasikan adanya 5 (lima) aset dalamsumber penghidupan (livelihoods) (dalam Carneyet.al, 1999), yaitu: a. Aset Manusia Keterampilan,pengetahuan,kemampuanuntuk bekerjadanpentingnyakesehatanyang baikagar mampu menerapkanstrategi-strategi dalamsumberpenghidupanyangberbeda. b. Aset Fisik
  • 4. Infrastrukturdasar(transportasi,perumahan,air,energi,danalat-alatkomunikasi) danalat- alat produksi sertacara yangmemampukanmasyarakatuntukmeningkatkansumber penghidupannya. c. Aset Sosial Sumberdayasosial (jaringansosial,anggotakelompok,hubungandankepercayaan,akses yang luasterhadapinstitusi sosial)untukdapatmeningkatkansumberpenghidupanmereka. d. Aset Finansial Sumber-sumberkeuanganyangdigunakanolehmasyarakat(sepertitabungan,pinjaman atau kredit,pengirimanuang,ataudanapensiun) untukdapatmemilihsumberpenghidupan yang cocokbagi mereka. e. Aset Natural Persediaansumber-sumberalam(sepertitanah,air,biodiversifikasi,sumber-sumberyang berasal dari lingkungandandapatdigunakandalamsumberpenghidupanmasyarakat. Aset-aset yang ada di masyarakat atau yang dimiliki oleh masyarakat sangat berperan dalam proses pemberdayaan masyarakat. Misalnya, dalam proses pemberdayaan masyarakat peran aset manusia sangat mendukung keberlangsungan pengembangan atau pemberdayaan kapasitas atau kemampuan masyarakat. Tetapi dalam hal ini peran aset yang lain juga sangat berperan. Misalnya, untuk meningkatkan aset manusia diperlukan aset fisik seperti sekolah atau rumah sakit sebagai sarana untuk mengembangkan pengetahuan, keahlian, pendidikan, maupun kesehatan masyarakat. Demikian juga dengan aset fiskal atau aset keuangan sangat mendukung masyarakat untuk meningkatkan perekonomiannya. Aset sosial sebagai sarana untuk mengembangkan ikatan sosial atau jaringan sosial dalam memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Selain itu, modal atau aset natural dan teknologi sangat penting dalam membantu masyarakat untuk mengembangkan sumber daya alam yang dimiliki dengan dibantu oleh penguasaan teknologi yang dapat meningkatkan penggunaan sumber daya alam yang ada di masyarakat seperti penggunaan teknologi untuk pengembangan pertanian masyarakat agar nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan masyaraka Pemberdayaan masyarakat berbasis aset ini sudah dilakukan oleh lembaga atau organisasi yang bergerak di bidang pembangunan masyarakat di negara-negara berkembang seperti United Kingdom Department for International Development (DFID) dan Oxfam. Lembaga atau organisasi ini mengembangkan aset-aset atau modal yang ada di masyarakat dalam proses pemberdayaan atau pembangunan masyarakat untuk meningkatkan sumber penghidupan masyarakat. Aset-aset yang ada di masyarakat dikembangkan dan diberdayakan
  • 5. untuk meningkatkan sumber penghidupannya. Di Indonesia banyak lembaga atau organisasi yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat tetapi tidak terlihat yang benar-benar mengembangkan semua aset yang ada di masyarakat seperti aset manusia, fisik, fiskal, sosial, dan natural dalam proses pemberdayaan masyarakat. Salah satu program pemberdayaan yang terkenal di Indonesia saat ini yaitu Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri belum sepenuhnya mengembangkan aset-aset yang ada di masyarakat. Kalau diperhatikan program ini masih seputar pengembangan manusia (aset manusia), fisik (aset fisik), ekonomi (aset finansial). Disini ada anggapan bahwa dengan memberdayakan atau mengembangkan ekonomi masyarakat maka semua aspek yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat akan terpenuhi ABCD (Pengembangan Komunitas Berbasis Aset) muncul sebagai respon atas pendekatan berdasarkan kebutuhan (needs-based approach) dalam hal pembangunan komunitas. Namun, pendekatan berbasis kebutuhan dan bantuan dari pihak luar, ternyata dapat menghasilkan dua efek samping yang tidak diinginkan. Efek samping negatif pertama adalah pemimpin yang membuat komunitasnya terlihat buruk. Melihat bahwa pihak yang akan membantu biasanya memberikan bantuan pada komunitas yang paling membutuhkan bantuan, maka bukan tidak mungkin seorang pemimpin komunitas akan ‘melebih-lebihkan’ keadaan komunitasnya agar komunitasnya lah yang akan menerima bantuan. Pemimpin komunitas menemukan bahwa cara terbaik untuk menarik bantuan dari pihak luar adalah dengan membuat permasalahan dalam komunitas terlihat sangat buruk. Bahwa ada kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi atau ditolong. Kesuksesan seorang pemimpin komunitas dinilai dari seberapa banyak pihak luar yang tertarik untuk membantu masyarakat, daripada kemandirian komunitas itu sendiri. Efek negatif kedua, adalah masyarakat akan mempercayai apa yang dikatakan oleh pemimpin mereka; mereka akan mulai merasa bahwa diri mereka penuh kekurangan dan tidak mampu untuk membawa perubahan baik pada diri mereka sendiri dan juga komunitas. Hal inilah yang menyebabkanmasyarakat dalam komunitas mulai berperilaku selayaknya konsumen atau klien, bukan sebagai agen perubahan itu sendiri. Dengan kata lain, masyarakat hanya akan ‘pasrah’ terhadap keadaan mereka dan hanya berharap agar pihak lain membantu. Dimana semestinya masyarakat sendiri melakukan segala cara agar keadaannya menjadi lebih baik. Dan ketika keadaan menjadi lebih baik, mereka percaya bahwa hal tersebut karena bantuan dari pihak lain, bukan dari upaya mereka sendiri.
  • 6. Kepercayaan bahwa diri tidak mampu mengupayakan perubahan yang lebih baik erat kaitannya dengan sebuah fenomena psikologis yang bernama learned helplessness. Sebuah kondisi dimana seseorang tidak lagi mempercayai bahwa upaya dari dirinya dapat membawa atau menghindarkan dia dari sebuah kondisi negatif.