IMPLEMENTASI HASIL
PERENCANAAN KE DALAM
RANCANGAN APB-DESA
BAPPEDA KABUPATEN BOGOR
2016
DASAR HUKUM
1. UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa
2. PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa sebagaimana telah diubah menjadi
PP No. 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PP No. 43 Tahun 2014
tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa
3. PP No. 60 Tahun 2016 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah
mengalami perubahan terakhir dengan PP No. 8 Tahun 2016 tentang
Perubahan Kedua Atas PP No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang
Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
4. Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa
5. Permendagri No. 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan
Desa
6. Permendagri No. 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi Dan Tata
Kerja Pemerintah Desa
7. Permendesa&PDTT No.1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
SINERGI PERENCANAAN DAN
PENGANGGARAN
PERENCANAAN PENGANGGARAN
INFORMASI DAERAH TENTANG
ADD,DD,BHPRD DAN BANKEU KHUSUS
MUSRENBANG DESA
PEMETAAN
POTENSI DAN
PERMASALAHAN
DESA
PENYUSUNAN RKP DESA PENYUSUNAN RAPB DESA
DEFINISI APB DESA
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa, selanjutnya disebut
APBDesa, adalah rencana
keuangan tahunan Pemerintahan
Desa.
Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa terdiri atas bagian
pendapatan, belanja, dan
pembiayaan Desa.
I. PENDAPATAN DESA
Pendapatan Desa meliputi
semua penerimaan uang
melalui rekening desa yang
merupakan hak desa dalam 1
(satu) tahun anggaran yang
tidak perlu dibayar kembali oleh
desa.
JENIS-JENIS PENDAPATAN DESA
a. Pendapatan Asli Desa (PADesa), terdiri atas :
- Hasil usaha, yaitu antara lain hasil Bumdes, tanah kas desa.
- Hasil aset, yaitu antara lain tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian umum,
jaringan irigasi.
- Swadaya, partisipasi dan Gotong royong, adalah membangun dengan kekuatan
sendiri yang melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga, barang yang dinilai
dengan uang.
- Lain-lain pendapatan asli desa, yaitu antara lain hasil pungutan desa.
b. Transfer, terdiri atas :
- Dana Desa
- Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah
- Alokasi Dana Desa (ADD)
- Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi
- Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota.
c. Pendapatan Lain-Lain, terdiri atas :
- Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat, yaitu pemberian
berupa uang dari pihak ke tiga.
- Lain-lain pendapatan Desa yang sah, yaitu antara lain pendapatan sebagai hasil
kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan yang berlokasi di desa.
STRUKTUR PENDAPATAN DESA
Kode Rekening Uraian Anggaran (Rp) Keterangan
1 PENDAPATAN DESA
1 1 Pendapatan Asli Desa
1 1 1 Hasil Usaha
1 1 2 Hasil Aset
1 1 3 Swadaya, partisipasi dan gotong royong
1 1 4 Lain-lain pendapatan asli desa
1 2 Pendapatan Transfer
1 2 1 Dana Desa
1 2 2 Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah Kabupaten
1 2 3 Alokasi Dana Desa
1 2 4 1 Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi
1 2 4 2 Bantuan Keuangan APBD Kabupaten
1 3 Pendapatan Lain-Lain
1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga
yang tidak mengikat
1 3 2 Lain-lain pendapatan desa yang sah
JUMLAH PENDAPATAN (1.1) + (1.2) +
(1.3)
II. BELANJA DESA
Belanja Desa meliputi semua
pengeluaran dari rekening desa yang
merupakan kewajiban desa dalam 1
(satu) tahun anggaran yang tidak
akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh desa.
Belanja desa digunakan untuk
mendanai penyelenggaraan
kewenangan desa.
KETENTUAN ALOKASI BELANJA DESA
a. paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran
belanja Desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa,
pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan
masyarakat Desa
b. paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran
belanja Desa digunakan untuk :
1. penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa
2. operasional Pemerintah Desa
3. tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa
4. insentif rukun tetangga dan rukun warga.
KELOMPOK BELANJA DESA
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa
b. Pelaksanaan Pembangunan Desa
c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa
d. Pemberdayaan Masyarakat Desa
e. Belanja Tak Terduga
PALING
SEDIKIT 70%
DARI TOTAL
BELANJA APB
DESA
BELANJA DESA BERDASARKAN SUMBER PENDAPATAN
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c.
Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; e. Belanja
Tak Terduga; f. penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa; g. Tunjangan-
tunjangan
PENDAPATAN
LAIN-LAIN
a. Pelaksanaan Pembangunan Desa; b. Pemberdayaan Masyarakat Desa
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c.
Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; e. Belanja
Tak Terduga; f. Penghasilan Tetap Kades dan Perangkat desa
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c.
Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; e. Belanja
Tak Terduga
SESUAI DENGAN YANG DITETAPKAN OLEH PEMKAB BOGOR
SESUAI DENGAN YANG DITETAPKAN OLEH PEMPROV JABAR
DANA
DESA
ADD
BHPRD
BANKEU
KAB
BANKEU
PROV
a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c.
Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; e. Belanja
Tak Terduga; f. penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa; g. Tunjangan-
tunjangan
PA DES
JENIS-JENIS BELANJA
1. BELANJA PEGAWAI
DIANGGARKAN KHUSUS UNTUK :
- BELANJA PENGHASILAN TETAP DAN TUNJANGAN KADES DAN
PERANGKAT DESA
- TUNJANGAN KADES DAN PERANGKAT DESA
- TUNJANGAN BPD
CATATAN : DICATAT DALAM KELOMPOK BELANJA
PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA
JENIS-JENIS BELANJA
2. BELANJA BARANG DAN JASA
Barang dan Jasa, digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12
(dua belas) bulan.
Kegiatan-kegiatan yang termasuk belanja barang-jasa antara lain :
- alat tulis kantor
- benda pos
- bahan/material
- pemeliharaan
- cetak/penggandaan
- sewa kantor desa
- sewa perlengkapan dan peralatan kantor
- makanan dan minuman rapat
- pakaian dinas dan atributnya
- perjalanan dinas
- upah kerja
- honorarium narasumber/ahli
- operasional Pemerintah Desa
- operasional BPD
- Operasinal RT/RW
- Dll……
JENIS-JENIS BELANJA
3. BELANJA MODAL
Belanja modal digunakan untuk pengeluaran dalam rangka
pembelian/ pengadaan barang atau bangunan yang nilai
manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan.
Pembelian/pengadaan barang atau bangunan digunakan untuk
kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa.
CONTOH :
- Komputer
- Kursi
- Semen
- Pasir
- Dll….
Belanja tak terduga
Belanja tak terduga adalah kelompok
belanja yang digunakan akibat adanya
keadaan darurat dan/atau keadaan luar
biasa (KLB).
Dalam keadaan darurat dan/atau Keadaan
Luar Biasa (KLB), yaitu keadaan yang
sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan
berulang dan/atau mendesak, pemerintah
desa dapat melakukan belanja yang
belum tersedia anggarannya.
Status Keadaan darurat dan/atau keadaan
luar biasa ditetapkan oleh Bupati
STRUKTUR BELANJA DESA
Kode
Rekening
Uraian Anggara
n (Rp)
Keteran
gan
2 BELANJA DESA
2 1 Bidang Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
2 1 1 Penghasilan tetap dan tunjangan
2 1 1 1 Belanja Pegawai
- Penghasilan Tetap Kepala Desa dan
Perangkat
- Tunjangan Kepala Desa dan
Perangkat
- Tunjangan BPD
2 1 2 Operasional perkantoran
2 1 2 2 Belanja barang dan jasa
- ATK
- Pakaian Dinas
- Pemeliharaan gedung
- Perjalanan dinas
- Pembayaran air, listrik dan telepon
- Alat kebersihan
- dst……
2 1 2 3 Belanja Modal
- Komputer
- Lemari besi
- Meja/kursi
- dst……
2 2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan
Desa
2 2 1 Pembangunan gedung posyandu
2 2 1 2 Belanja barang dan jasa
- Upah kerja
- honor
- dst……
2 2 1 2 Belanja Modal
- Pasir
- Semen
- dst……..
Kode
Rekening
Uraian Anggaran (Rp) Keterangan
2 3 Bidang
Pembinaan
Kemasyarakatan
Desa
2 3 1 Kegiatan ………….
2 3 1 2 - Belanja barang
dan jasa
2 3 1 3 - Belanja modal
2 4 Bidang
Pemberdayaan
Masyarakat Desa
2 4 1 Kegiatan ………….
2 4 1 2 - Belanja barang
dan jasa
2 4 1 3 - Belanja modal
2 5 Belanja Tak
Terduga
JUMLAH BELANJA (2.1) + (2.2) +
(2.3) + (2.4)
+(2.5)
SURPLUS/(DEFISIT) Hasil
pengurangan
jumlah
pendapatan
terhadap jumlah
belanja
III. PEMBIAYAAN DESA
Pembiayaan desa meliputi semua
penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan
diterima kembali, baik pada tahun
anggaran yang bersangkutan maupun
pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
KELOMPOK PEMBIAYAAN
a. Penerimaan Pembiayaan, mencakup :
1. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya, antara lain pelampauan
penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja, dan sisa dana
kegiatan lanjutan.
SiLPA digunakan untuk :
* menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi
belanja.
* mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan.
* mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran belum
diselesaikan.
2. Pencairan Dana Cadangan, digunakan untuk menganggarkan pencairan dana
cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas Desa dalam tahun anggaran
berkenaan.
3. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan, digunakan untuk menganggarkan
hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
KELOMPOK PEMBIAYAAN
B. Pengeluaran Pembiayaan, mencakup :
1. Pembentukan Dana Cadangan, untuk mendanai kegiatan yang penyediaan dananya
tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran.
Dana cadangan ini wajib ditetapkan dengan Peraturan Desa yang berisi :
* penetapan tujuan pembentukan dana cadangan
* program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan
* besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan
* sumber dana cadangan, yaitu dari penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari
penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan
peraturan perundang-undangan.
* tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan.
Catatan : pembentukan dana cadangan tidak dapat melebihi tahun akhir masa jabatan
Kepala Desa.
2. Penyertaan Modal Desa
STRUKTUR PEMBIAYAAN DESA
Kode
Rekening
Uraian Anggaran (Rp) Keterangan
3 PEMBIAYAAN DESA
3 1 Penerimaan Pembiayaan
3 1 1 - SILPA tahun sebelumnya
3 1 2 - Pencairan Dana Cadangan
3 1 3 - Hasil Kekayaan Desa Yang
dipisahkan
Jumlah Penerimaan Pembiayaan
3 2 Pengeluaran Pembiayaan
3 2 1 - Pembentukan Dana Cadangan
3 2 1 - Penyertaan Modal Desa
Jumlah Pengeluaran
Pembiayaan
JUMLAH PEMBIAYAAN DAERAH selisih
penerimaan-
pengeluaran
pembiayaan
SiLPA tahun anggaran
berkenaan
Surplus/(defisit) +
Jumlah
Pembiayaan
Daerah
URAIAN DEFINISI RINCIAN/KETERANGAN
Pendapatan Desa
a. Pendapatan Asli Desa (PADesa)
- Hasil usaha hasil Bumdes, tanah kas desa
- Hasil aset tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian
umum, jaringan irigasi
- Swadaya, partisipasi dan Gotong
royong
membangun dengan kekuatan sendiri yang
melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga,
barang yang dinilai dengan uang
- Lain-lain pendapatan asli desa hasil pungutan desa di luar surat keterangan, surat Rekomendasi dan
surat pengantar
b. Transfer
- Dana Desa dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa
yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan
untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan
kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
- Bagian dari Hasil Pajak Daerah
Kabupaten/ Kota dan Retribusi
Daerah
- Alokasi Dana Desa (ADD) dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota
dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi
Khusus
- Bantuan Keuangan dari APBD
Provinsi
- Bantuan Keuangan APBD
Kabupaten/Kota
c. Pendapatan Lain-Lain
- Hibah dan Sumbangan dari pihak
ketiga yang tidak mengikat
pemberian berupa uang dari pihak ketiga
- Lain-lain pendapatan Desa yang sah pendapatan sebagai hasil kerjasama dengan pihak
ketiga dan bantuan perusahaan yang berlokasi di
URAIAN DEFINISI RINCIAN/KETERANGAN
Belanja Desa
a. Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
b. Pelaksanaan Pembangunan
Desa
c. Pembinaan Kemasyarakatan
Desa
d. Pemberdayaan Masyarakat
Desa
e. Belanja Tak Terduga
URAIAN DEFINISI RINCIAN/KETERANGAN
Pembiayaan Desa
a. Penerimaan Pembiayaan
- Sisa lebih perhitungan
anggaran (SiLPA) tahun
sebelumnya
pelampauan penerimaan pendapatan
terhadap belanja, penghematan belanja,
dan sisa dana kegiatan lanjutan
a. menutupi defisit anggaran apabila
realisasi pendapatan lebih kecil dari
pada realisasi belanja
b. mendanai pelaksanaan kegiatan
lanjutan
c. mendanai kewajiban lainnya yang
sampai dengan akhir tahun anggaran
belum diselesaikan
- Pencairan Dana Cadangan digunakan untuk menganggarkan
pencairan dana cadangan dari rekening
dana cadangan ke rekening kas Desa
dalam tahun anggaran berkenaan
- Hasil penjualan kekayaan
desa yang dipisahkan
digunakan untuk menganggarkan hasil
penjualan kekayaan desa yang
dipisahkan
b. Pengeluaran Pembiayaan
- Pembentukan Dana Cadangan untuk mendanai kegiatan yang penyediaan
dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya
dibebankan dalam satu tahun anggaran.
Dapat bersumber dari penyisihan atas
penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan
yang penggunaannya telah ditentukan
secara khusus berdasarkan peraturan
perundang-undangan
- ditempatkan pada rekening tersendiri
- tidak melebihi tahun akhir masa
jabatan Kepala Desa
- ditetapkan dengan peraturan desa
- Penyertaan Modal Desa
NO KELOMPOK BELANJA
PA-
DESA
PENDAPATAN TRANSFER
PENDAPATAN
LAIN-LAIN
DANA DESA ADD BHPRD
BANKEU
PROV
BANKEU KAB
HIBAH DAN
SUMBANGAN
LPADES
YANG
SAH
1 Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa
V V V V, K V, K V, K V
2 Pelaksanaan
Pembangunan Desa
V V V V V, K V, K V, K V
3 Pembinaan
Kemasyarakatan
Desa
V V V V, K V, K V, K V
4 Pemberdayaan
Masyarakat Desa
V V V V V, K V, K V, K V
5 Belanja Tak Terduga V V V V, K V, K V, K V
PENGANGGARAN RENCANA BELANJA BERDASARKAN SUMBER PENDAPATAN
Keterangan :
V : kegiatan yang direncanakan dapat dianggarkan melalui sumber dana dimaksud
K : kegiatan yang direncanakan dapat dianggarkan sesuai dengan ketentuan pemberi bantuan, pemberi hibah, atau pemberi
sumbangan
TATACARA PENGALOKASIAN ADD (PP No. 47 Tahun 2015)
NILAI ADD
ALOKASI UNTUK SILTAP
BERDASARKAN KETENTUAN
ALOKASI SILTAP
ALOKASI BELANJA DI
LUAR SILTAP
≤500.000.000 Maks 60% Maks 300.000.000 Maks 200.000.000
>500.000.000 -
700.000.000
Antara 300.000.000 – maks 50% 300.000.000 –
350.000.000
Antara 200.000.000 –
350.000.000
>700.000.000 –
900.000.000
Antara 350.000.000 – maks 40% 350.000.000 –
360.000.000
Antara 350.000.000 –
540.000.000
>900.000.000 Antara 360.000.000 – maks 30% Min 360.000.000 Min 540.000.000
SUSUNAN ORGANISASI Komposisi
Kades
Sekdes 70%-80% dari Siltap Kades per
bulan
Perangkat desa non Sekdes 50-%-60% dari siltap Kades per
bulan
PORSI SILTAP
SOTK DESA (Permendagri 84/2015)
Susunan
organisasi
Pola Maksimal Pola Minimal
Kepala Desa Sekretaris Desa Sekretaris Desa
Perangkat Desa : Sekretaris Desa Sekretaris Desa
- Urusan tata usaha dan umum - Urusan Umum dan Perencanaan
- Urusan keuangan - Urusan keuangan
- Urusan perencanaan
Pelaksana Kewilayahan Pelaksana Kewilayahan
Pelaksana Teknis Pelaksana Teknis
- Seksi pemerintahan - Seksi pemerintahan
- Seksi kesejahteraan - Seksi kesejahteraan dan pelayanan
- Sseksi pelayanan
 Berhak mendapatkan Penghasilan Tetap dari ADD
Contoh perhitungan
Desa A akan mendapatkan ADD dari Pemerintah Kabupaten Bogor tahun
2017 sebesar Rp 504.000.000. Jika Desa A memiliki struktur organisasi
pola maksimal dengan jumlah Kadus sebanyak 5 orang, maka :
1. Alokasi Siltap dari ADD berada antara Rp 300.000.000 – maks 50%
atau antara Rp 300.000.000 – Rp 350.000.000.
2. Jumlah aparat desa yang memperoleh siltap :
 Kepala Desa = 1 orang
 Sekretaris Desa = 1 orang
 Kepala Urusan = 3 orang
 Kepala Dusun = 5 orang
 Kepala Seksi = 3 orang
 Total perangkat desa diluar Sekdes = 11 orang
Penerima Siltap Komposisi
Siltap
Besaran Per
bulan
Siltap Per tahun
(12 bulan)
Kades (1 orang) 3.300.000 39.600.000
Sekdes (1 orang) 80% dari siltap
Kades
2.640.000 31.680.000
Perangkat non Sekdes (1 orang) 60% dari Siltap
Kades
1.980.000 23.760.000
Perangkat non Sekdes (11 orang) 21.780.000 261.360.000
Total 27.720.000 332.640.000
Jika ditetapkan siltap Kepala Desa per bulan sebesar Rp 3.300.000, maka :
Kesimpulan :
1. Besaran siltap tidak boleh melampaui ketentuan yang berlaku
2. Besaran siltap dapat ditetapkan dengan Peraturan Bupati
berdasarkan pertimbangan tertentu
3. Pasca ditetapkannya siltap, sisa ADD dapat dipergunakan untuk
belanja desa (4 kelompok belanja + belanja tak terduga)
IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KE DALAM RANCANGAN APB-DESA

  • 1.
    IMPLEMENTASI HASIL PERENCANAAN KEDALAM RANCANGAN APB-DESA BAPPEDA KABUPATEN BOGOR 2016
  • 2.
    DASAR HUKUM 1. UUNo.6 Tahun 2014 tentang Desa 2. PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa sebagaimana telah diubah menjadi PP No. 47 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas PP No. 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa 3. PP No. 60 Tahun 2016 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagaimana telah mengalami perubahan terakhir dengan PP No. 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas PP No. 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 4. Permendagri No. 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa 5. Permendagri No. 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa 6. Permendagri No. 84 Tahun 2015 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa 7. Permendesa&PDTT No.1 Tahun 2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa
  • 3.
    SINERGI PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN PERENCANAANPENGANGGARAN INFORMASI DAERAH TENTANG ADD,DD,BHPRD DAN BANKEU KHUSUS MUSRENBANG DESA PEMETAAN POTENSI DAN PERMASALAHAN DESA PENYUSUNAN RKP DESA PENYUSUNAN RAPB DESA
  • 4.
    DEFINISI APB DESA AnggaranPendapatan dan Belanja Desa, selanjutnya disebut APBDesa, adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa terdiri atas bagian pendapatan, belanja, dan pembiayaan Desa.
  • 5.
    I. PENDAPATAN DESA PendapatanDesa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh desa.
  • 6.
    JENIS-JENIS PENDAPATAN DESA a.Pendapatan Asli Desa (PADesa), terdiri atas : - Hasil usaha, yaitu antara lain hasil Bumdes, tanah kas desa. - Hasil aset, yaitu antara lain tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian umum, jaringan irigasi. - Swadaya, partisipasi dan Gotong royong, adalah membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga, barang yang dinilai dengan uang. - Lain-lain pendapatan asli desa, yaitu antara lain hasil pungutan desa. b. Transfer, terdiri atas : - Dana Desa - Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/Kota dan Retribusi Daerah - Alokasi Dana Desa (ADD) - Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi - Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota. c. Pendapatan Lain-Lain, terdiri atas : - Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat, yaitu pemberian berupa uang dari pihak ke tiga. - Lain-lain pendapatan Desa yang sah, yaitu antara lain pendapatan sebagai hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan yang berlokasi di desa.
  • 7.
    STRUKTUR PENDAPATAN DESA KodeRekening Uraian Anggaran (Rp) Keterangan 1 PENDAPATAN DESA 1 1 Pendapatan Asli Desa 1 1 1 Hasil Usaha 1 1 2 Hasil Aset 1 1 3 Swadaya, partisipasi dan gotong royong 1 1 4 Lain-lain pendapatan asli desa 1 2 Pendapatan Transfer 1 2 1 Dana Desa 1 2 2 Bagian dari Hasil Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten 1 2 3 Alokasi Dana Desa 1 2 4 1 Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi 1 2 4 2 Bantuan Keuangan APBD Kabupaten 1 3 Pendapatan Lain-Lain 1 3 1 Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat 1 3 2 Lain-lain pendapatan desa yang sah JUMLAH PENDAPATAN (1.1) + (1.2) + (1.3)
  • 8.
    II. BELANJA DESA BelanjaDesa meliputi semua pengeluaran dari rekening desa yang merupakan kewajiban desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh desa. Belanja desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan kewenangan desa.
  • 9.
    KETENTUAN ALOKASI BELANJADESA a. paling sedikit 70% (tujuh puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk mendanai penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa b. paling banyak 30% (tiga puluh perseratus) dari jumlah anggaran belanja Desa digunakan untuk : 1. penghasilan tetap dan tunjangan kepala Desa dan perangkat Desa 2. operasional Pemerintah Desa 3. tunjangan dan operasional Badan Permusyawaratan Desa 4. insentif rukun tetangga dan rukun warga.
  • 10.
    KELOMPOK BELANJA DESA a.Penyelenggaraan Pemerintahan Desa b. Pelaksanaan Pembangunan Desa c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa d. Pemberdayaan Masyarakat Desa e. Belanja Tak Terduga PALING SEDIKIT 70% DARI TOTAL BELANJA APB DESA
  • 11.
    BELANJA DESA BERDASARKANSUMBER PENDAPATAN a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; e. Belanja Tak Terduga; f. penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa; g. Tunjangan- tunjangan PENDAPATAN LAIN-LAIN a. Pelaksanaan Pembangunan Desa; b. Pemberdayaan Masyarakat Desa a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; e. Belanja Tak Terduga; f. Penghasilan Tetap Kades dan Perangkat desa a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; e. Belanja Tak Terduga SESUAI DENGAN YANG DITETAPKAN OLEH PEMKAB BOGOR SESUAI DENGAN YANG DITETAPKAN OLEH PEMPROV JABAR DANA DESA ADD BHPRD BANKEU KAB BANKEU PROV a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa ; b. Pelaksanaan Pembangunan Desa; c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa; d. Pemberdayaan Masyarakat Desa; e. Belanja Tak Terduga; f. penghasilan tetap Kades dan Perangkat Desa; g. Tunjangan- tunjangan PA DES
  • 12.
    JENIS-JENIS BELANJA 1. BELANJAPEGAWAI DIANGGARKAN KHUSUS UNTUK : - BELANJA PENGHASILAN TETAP DAN TUNJANGAN KADES DAN PERANGKAT DESA - TUNJANGAN KADES DAN PERANGKAT DESA - TUNJANGAN BPD CATATAN : DICATAT DALAM KELOMPOK BELANJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DESA
  • 13.
    JENIS-JENIS BELANJA 2. BELANJABARANG DAN JASA Barang dan Jasa, digunakan untuk pengeluaran pembelian/pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 (dua belas) bulan. Kegiatan-kegiatan yang termasuk belanja barang-jasa antara lain : - alat tulis kantor - benda pos - bahan/material - pemeliharaan - cetak/penggandaan - sewa kantor desa - sewa perlengkapan dan peralatan kantor - makanan dan minuman rapat - pakaian dinas dan atributnya - perjalanan dinas - upah kerja - honorarium narasumber/ahli - operasional Pemerintah Desa - operasional BPD - Operasinal RT/RW - Dll……
  • 14.
    JENIS-JENIS BELANJA 3. BELANJAMODAL Belanja modal digunakan untuk pengeluaran dalam rangka pembelian/ pengadaan barang atau bangunan yang nilai manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan. Pembelian/pengadaan barang atau bangunan digunakan untuk kegiatan penyelenggaraan kewenangan desa. CONTOH : - Komputer - Kursi - Semen - Pasir - Dll….
  • 15.
    Belanja tak terduga Belanjatak terduga adalah kelompok belanja yang digunakan akibat adanya keadaan darurat dan/atau keadaan luar biasa (KLB). Dalam keadaan darurat dan/atau Keadaan Luar Biasa (KLB), yaitu keadaan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan berulang dan/atau mendesak, pemerintah desa dapat melakukan belanja yang belum tersedia anggarannya. Status Keadaan darurat dan/atau keadaan luar biasa ditetapkan oleh Bupati
  • 16.
    STRUKTUR BELANJA DESA Kode Rekening UraianAnggara n (Rp) Keteran gan 2 BELANJA DESA 2 1 Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa 2 1 1 Penghasilan tetap dan tunjangan 2 1 1 1 Belanja Pegawai - Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat - Tunjangan Kepala Desa dan Perangkat - Tunjangan BPD 2 1 2 Operasional perkantoran 2 1 2 2 Belanja barang dan jasa - ATK - Pakaian Dinas - Pemeliharaan gedung - Perjalanan dinas - Pembayaran air, listrik dan telepon - Alat kebersihan - dst…… 2 1 2 3 Belanja Modal - Komputer - Lemari besi - Meja/kursi - dst…… 2 2 Bidang Pelaksanaan Pembangunan Desa 2 2 1 Pembangunan gedung posyandu 2 2 1 2 Belanja barang dan jasa - Upah kerja - honor - dst…… 2 2 1 2 Belanja Modal - Pasir - Semen - dst…….. Kode Rekening Uraian Anggaran (Rp) Keterangan 2 3 Bidang Pembinaan Kemasyarakatan Desa 2 3 1 Kegiatan …………. 2 3 1 2 - Belanja barang dan jasa 2 3 1 3 - Belanja modal 2 4 Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa 2 4 1 Kegiatan …………. 2 4 1 2 - Belanja barang dan jasa 2 4 1 3 - Belanja modal 2 5 Belanja Tak Terduga JUMLAH BELANJA (2.1) + (2.2) + (2.3) + (2.4) +(2.5) SURPLUS/(DEFISIT) Hasil pengurangan jumlah pendapatan terhadap jumlah belanja
  • 17.
    III. PEMBIAYAAN DESA Pembiayaandesa meliputi semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun-tahun anggaran berikutnya.
  • 18.
    KELOMPOK PEMBIAYAAN a. PenerimaanPembiayaan, mencakup : 1. Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya, antara lain pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan. SiLPA digunakan untuk : * menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja. * mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan. * mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran belum diselesaikan. 2. Pencairan Dana Cadangan, digunakan untuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas Desa dalam tahun anggaran berkenaan. 3. Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan, digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan.
  • 19.
    KELOMPOK PEMBIAYAAN B. PengeluaranPembiayaan, mencakup : 1. Pembentukan Dana Cadangan, untuk mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran. Dana cadangan ini wajib ditetapkan dengan Peraturan Desa yang berisi : * penetapan tujuan pembentukan dana cadangan * program dan kegiatan yang akan dibiayai dari dana cadangan * besaran dan rincian tahunan dana cadangan yang harus dianggarkan * sumber dana cadangan, yaitu dari penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan peraturan perundang-undangan. * tahun anggaran pelaksanaan dana cadangan. Catatan : pembentukan dana cadangan tidak dapat melebihi tahun akhir masa jabatan Kepala Desa. 2. Penyertaan Modal Desa
  • 20.
    STRUKTUR PEMBIAYAAN DESA Kode Rekening UraianAnggaran (Rp) Keterangan 3 PEMBIAYAAN DESA 3 1 Penerimaan Pembiayaan 3 1 1 - SILPA tahun sebelumnya 3 1 2 - Pencairan Dana Cadangan 3 1 3 - Hasil Kekayaan Desa Yang dipisahkan Jumlah Penerimaan Pembiayaan 3 2 Pengeluaran Pembiayaan 3 2 1 - Pembentukan Dana Cadangan 3 2 1 - Penyertaan Modal Desa Jumlah Pengeluaran Pembiayaan JUMLAH PEMBIAYAAN DAERAH selisih penerimaan- pengeluaran pembiayaan SiLPA tahun anggaran berkenaan Surplus/(defisit) + Jumlah Pembiayaan Daerah
  • 21.
    URAIAN DEFINISI RINCIAN/KETERANGAN PendapatanDesa a. Pendapatan Asli Desa (PADesa) - Hasil usaha hasil Bumdes, tanah kas desa - Hasil aset tambatan perahu, pasar desa, tempat pemandian umum, jaringan irigasi - Swadaya, partisipasi dan Gotong royong membangun dengan kekuatan sendiri yang melibatkan peran serta masyarakat berupa tenaga, barang yang dinilai dengan uang - Lain-lain pendapatan asli desa hasil pungutan desa di luar surat keterangan, surat Rekomendasi dan surat pengantar b. Transfer - Dana Desa dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat - Bagian dari Hasil Pajak Daerah Kabupaten/ Kota dan Retribusi Daerah - Alokasi Dana Desa (ADD) dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus - Bantuan Keuangan dari APBD Provinsi - Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota c. Pendapatan Lain-Lain - Hibah dan Sumbangan dari pihak ketiga yang tidak mengikat pemberian berupa uang dari pihak ketiga - Lain-lain pendapatan Desa yang sah pendapatan sebagai hasil kerjasama dengan pihak ketiga dan bantuan perusahaan yang berlokasi di
  • 22.
    URAIAN DEFINISI RINCIAN/KETERANGAN BelanjaDesa a. Penyelenggaraan Pemerintahan Desa b. Pelaksanaan Pembangunan Desa c. Pembinaan Kemasyarakatan Desa d. Pemberdayaan Masyarakat Desa e. Belanja Tak Terduga
  • 23.
    URAIAN DEFINISI RINCIAN/KETERANGAN PembiayaanDesa a. Penerimaan Pembiayaan - Sisa lebih perhitungan anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya pelampauan penerimaan pendapatan terhadap belanja, penghematan belanja, dan sisa dana kegiatan lanjutan a. menutupi defisit anggaran apabila realisasi pendapatan lebih kecil dari pada realisasi belanja b. mendanai pelaksanaan kegiatan lanjutan c. mendanai kewajiban lainnya yang sampai dengan akhir tahun anggaran belum diselesaikan - Pencairan Dana Cadangan digunakan untuk menganggarkan pencairan dana cadangan dari rekening dana cadangan ke rekening kas Desa dalam tahun anggaran berkenaan - Hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan digunakan untuk menganggarkan hasil penjualan kekayaan desa yang dipisahkan b. Pengeluaran Pembiayaan - Pembentukan Dana Cadangan untuk mendanai kegiatan yang penyediaan dananya tidak dapat sekaligus/sepenuhnya dibebankan dalam satu tahun anggaran. Dapat bersumber dari penyisihan atas penerimaan Desa, kecuali dari penerimaan yang penggunaannya telah ditentukan secara khusus berdasarkan peraturan perundang-undangan - ditempatkan pada rekening tersendiri - tidak melebihi tahun akhir masa jabatan Kepala Desa - ditetapkan dengan peraturan desa - Penyertaan Modal Desa
  • 24.
    NO KELOMPOK BELANJA PA- DESA PENDAPATANTRANSFER PENDAPATAN LAIN-LAIN DANA DESA ADD BHPRD BANKEU PROV BANKEU KAB HIBAH DAN SUMBANGAN LPADES YANG SAH 1 Penyelenggaraan Pemerintahan Desa V V V V, K V, K V, K V 2 Pelaksanaan Pembangunan Desa V V V V V, K V, K V, K V 3 Pembinaan Kemasyarakatan Desa V V V V, K V, K V, K V 4 Pemberdayaan Masyarakat Desa V V V V V, K V, K V, K V 5 Belanja Tak Terduga V V V V, K V, K V, K V PENGANGGARAN RENCANA BELANJA BERDASARKAN SUMBER PENDAPATAN Keterangan : V : kegiatan yang direncanakan dapat dianggarkan melalui sumber dana dimaksud K : kegiatan yang direncanakan dapat dianggarkan sesuai dengan ketentuan pemberi bantuan, pemberi hibah, atau pemberi sumbangan
  • 25.
    TATACARA PENGALOKASIAN ADD(PP No. 47 Tahun 2015) NILAI ADD ALOKASI UNTUK SILTAP BERDASARKAN KETENTUAN ALOKASI SILTAP ALOKASI BELANJA DI LUAR SILTAP ≤500.000.000 Maks 60% Maks 300.000.000 Maks 200.000.000 >500.000.000 - 700.000.000 Antara 300.000.000 – maks 50% 300.000.000 – 350.000.000 Antara 200.000.000 – 350.000.000 >700.000.000 – 900.000.000 Antara 350.000.000 – maks 40% 350.000.000 – 360.000.000 Antara 350.000.000 – 540.000.000 >900.000.000 Antara 360.000.000 – maks 30% Min 360.000.000 Min 540.000.000 SUSUNAN ORGANISASI Komposisi Kades Sekdes 70%-80% dari Siltap Kades per bulan Perangkat desa non Sekdes 50-%-60% dari siltap Kades per bulan PORSI SILTAP
  • 26.
    SOTK DESA (Permendagri84/2015) Susunan organisasi Pola Maksimal Pola Minimal Kepala Desa Sekretaris Desa Sekretaris Desa Perangkat Desa : Sekretaris Desa Sekretaris Desa - Urusan tata usaha dan umum - Urusan Umum dan Perencanaan - Urusan keuangan - Urusan keuangan - Urusan perencanaan Pelaksana Kewilayahan Pelaksana Kewilayahan Pelaksana Teknis Pelaksana Teknis - Seksi pemerintahan - Seksi pemerintahan - Seksi kesejahteraan - Seksi kesejahteraan dan pelayanan - Sseksi pelayanan  Berhak mendapatkan Penghasilan Tetap dari ADD
  • 27.
    Contoh perhitungan Desa Aakan mendapatkan ADD dari Pemerintah Kabupaten Bogor tahun 2017 sebesar Rp 504.000.000. Jika Desa A memiliki struktur organisasi pola maksimal dengan jumlah Kadus sebanyak 5 orang, maka : 1. Alokasi Siltap dari ADD berada antara Rp 300.000.000 – maks 50% atau antara Rp 300.000.000 – Rp 350.000.000. 2. Jumlah aparat desa yang memperoleh siltap :  Kepala Desa = 1 orang  Sekretaris Desa = 1 orang  Kepala Urusan = 3 orang  Kepala Dusun = 5 orang  Kepala Seksi = 3 orang  Total perangkat desa diluar Sekdes = 11 orang
  • 28.
    Penerima Siltap Komposisi Siltap BesaranPer bulan Siltap Per tahun (12 bulan) Kades (1 orang) 3.300.000 39.600.000 Sekdes (1 orang) 80% dari siltap Kades 2.640.000 31.680.000 Perangkat non Sekdes (1 orang) 60% dari Siltap Kades 1.980.000 23.760.000 Perangkat non Sekdes (11 orang) 21.780.000 261.360.000 Total 27.720.000 332.640.000 Jika ditetapkan siltap Kepala Desa per bulan sebesar Rp 3.300.000, maka : Kesimpulan : 1. Besaran siltap tidak boleh melampaui ketentuan yang berlaku 2. Besaran siltap dapat ditetapkan dengan Peraturan Bupati berdasarkan pertimbangan tertentu 3. Pasca ditetapkannya siltap, sisa ADD dapat dipergunakan untuk belanja desa (4 kelompok belanja + belanja tak terduga)