- Pembangunan industri di Indonesia bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan taraf hidup dan pendapatan.
- Sektor industri berperan penting dalam pembangunan ekonomi dengan kontribusi terhadap PDB, penyerapan tenaga kerja, dan ekspor.
- Kebijakan industri di Indonesia telah mengalami beberapa fase perkembangan sejak Orde Lama hingga masa krisis ekonomi.
Industrialisasi adalah suatu keadaan yang ditandai dengan menjadi lebih pentingnya sektor industri dalam perekonomian. Makna praktis industrialisasi adalah memajukan tenaga produktif menjadi lebih modern, dapat diakses secara massal, dan tinggi kualitas. Industrialisasi yang berhasil mensyaratkan adanya kenaikan yang signifikan dari produktivitas pertanian.
Industrialisasi adalah suatu keadaan yang ditandai dengan menjadi lebih pentingnya sektor industri dalam perekonomian. Makna praktis industrialisasi adalah memajukan tenaga produktif menjadi lebih modern, dapat diakses secara massal, dan tinggi kualitas. Industrialisasi yang berhasil mensyaratkan adanya kenaikan yang signifikan dari produktivitas pertanian.
Title: Towards an Integral Cinema: The Application of Integral Theory to Cinematic Media Theory and Practice
2010 Integral Theory Conference
Paper and Presentation
July 30, 2010
Presented By Mark Allan Kaplan, Ph.D.
ABSTRACT: This presentation will provide an introduction to the application of Integral Theory to cinematic media theory and practice. An integral historical and theoretical analysis of Germaine Dulac’s “integral cinema movement” of the 1920s will be presented, suggesting an early introduction of integral consciousness into cinematic media that corresponds to and predates both Jean Gebser’s and Ken Wilber’s Integral Theories. The application of Integral Theory to cinematic media will be set within the context of the integral movement, and defining characteristics and evaluation criteria of what may constitute an integral cinematic work will be introduced using the theories and works of Dulac, Gebser, and Wilber. A summary of the testing of these evaluation criteria with the viewing of several motion pictures will be presented, suggesting that several past and recent films demonstrate qualities that could be said to constitute an integral cinematic work. An integral analysis of the cinematic creation process and the nature of the cinematic medium will be presented, along with a preliminary typology of forms of Integral Cinematic Creation. The potential benefits and challenges for the application of integral consciousness and Integral Theory to cinematic theory and practice will be discussed, and an integral analysis of the current state of cinematic media will be presented, suggesting that Integral Theory is the natural application for this moment in the evolution of the cinema.
Incorporating Adolescent Brain Development Research into Youth Programming National Safe Place
This webinar will review adolescent brain development research and provide tips for practical application in youth programming. During the webinar, we will provide an overview of how the teen brain functions and outline ways in which adults can structure opportunities and interactions that will encourage cognitive development, help youth recognize risks and opportunities and minimize factors that inhibit brain development.
Theory of Change Mapping using a Youth Development Example4Good.org
Harvard researcher Carol Weiss advises communities desiring to make mindful social change that there is nothing as practical as good theory. Because change takes time, it’s important to track and document the process by which one aims to initiate and enforce change. Relaying your message of change to the public may sound challenging and difficult, but it can be done! Every community needs a roadmap for success that clearly states assumptions, inputs, outputs, and outcomes. This webinar will use a youth development as one example of how to take an idea and translate it into what is called a “theory of change.”
Bab 8 teori pembangunan. Tugas Mata Kuliah Administrasi Pembangunan. Dosen Pe...rivasardiana
Teori Pembangunan
Mata kuliah : Administrasi Pembangunan
Kelas : B
Dosen Pengampu : Dr. Bambang Kusbandrijo, MS
Dosen FISIP Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Istilah industrialisasi secara ekonomi diartikan sebagai kegiatan mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau barang setengah jadi, dapat pula diartikan sebagai himpunan perusahaan-perusahaan sejenis dimana kata industry dirangkai dengan kata yang menerangkan jenis industrinya. Misalnya, industry obat-obatan, industry garmen, industry perkayuan, dsb.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Proses industrialisasi dan pembangunan
industri merupakan satu jalur kegiatan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat dalam arti
tingkat hidup yang lebih maju maupun taraf
hidup yang lebih bermutu.
PERAN SEKTOR INDUSTRI
DALAM PEMBANGUNAN
EKONOMI
Peranan industri dalam perkembangan
struktural pada suatu perekonomian
indikatornya adalah sumbangan sektor industri
pengolahan (manufacturing) terhadap PDB,
tenaga kerja yang terserap, serta sumbangan
komoditi industri terhadap ekspor barang dan
Jasa mengalami perbaikan atau sebaliknya
(Arsyad, 2004:354)
3. 1. Industri padat modal
adalah industri yang dibangun dengan modal
yang jumlahnya besar untuk kegiatan
operasional maupun pembangunannya
2. Industri padat karya
adalah industri yang lebih dititik beratkan pada
sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam
pembangunan serta pengoperasiannya.
GOLONGAN / MACAM
INDUSTRI BERDASARKAN
BESAR KECIL MODAL
4. Jenis-jenis industri berdasarkan klasifikasi atau
penjenisannya
(Berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986)
1. Industri kimia dasar
contoh: seperti industri semen, obat-obatan, kertas,
pupuk, dsb.
2. Industri mesin dan logam dasar
misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan
bermotor, tekstil.
3. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan
ringan, es, minyak goreng curah
4. Aneka industri
misalkan: seperti industri pakaian, industri makanan dan
minuman, dan lain-lain.
5. 1. Industri rumah tangga, Adalah industri yang jumlah
karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri kecil, Adalah industri yang jumlah karyawan/
tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah, Adalah
industri yang jumlah karyawan/tenaga kerja berjumlah
antara 20-99 orang.
4. Industri besar, Adalah industri yang jumlah karyawan/
tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
JENIS-JENIS INDUSTRI
BERDASARKAN JUMLAH
TENAGA KERJA
6. PENGGOLONGAN INDUSTRI BERDASAKAN PEMILIHAN
LOKASI
1. Industri yang berorientasi pada pasar (market oriented
industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen.
2. Industri yang berorientasi pada tenaga kerja (man power
oriented industry)
Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk
karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak
pekerja/pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri yang berorientasi pada bahan baku (supply oriented
industry)
Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada
untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.
4. Industri yang tidak terkait oleh persyaratan yang lain
Yaitu industri yang dapat didirikan dimana saja, karena bahan baku, tenaga
kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan dimana saja.
7. - Pendalaman struktur
industri sejauh mungkin
terkait dengan sektor
ekonomi lainnya.
- Pengembangan industri
permesinan dan
elektronika
- Pengembangan indutri
kecil
- Pengembangan ekspor
hasil industri
- Pengembangan Litbang
terapan, rancang
bangun dan
perekayasaan, serta
perangkat lunak
- Pengembangan
kewiraswastaan dan
tenaga profesi
- Replita I Industri terfokus
pada sektor pertanian;
- Replita II Pengembangan
Industri bahan mentah
domestik terkait pertanian
- Replita III Melindungi
pengusaha lemah secara
ekonomi, promosi ekspor
padat karya dan industri
broad based
- Replita IV penyetaraan
sektor indsutri dengan
sektor pertanian,
pengembangan industri
substitusi impor,
penguasaan teknologi,
pengembangan orientasi
ekspor
- Replita V swasembada,
mengahsilkan barang
- Fokus utama pada BUMN
yang bergerak dalam
sektor manufaktur
- Adanya privatisasi
perusahaan domestik dan
nasionalisasi perusahaan
asing (De Javasche Bank,
Garuda Indonesia
Airways,
- Lahirnya RUE (Rencana
Urgensi Ekonomi) yang
kemudian diganti dengan
REPLITA
- Lahirnya Program
Benteng untuk wiraswasta
pribumi dengan
memberikan lisensi impor
Orde Lama1 Orde Baru2 Krisis dan
Pemulihan3
FASE PEMBANGUNAN INDUSTRI INDONESIA
8. Struktur industri yang umumnya oligopolistik dan terkonsentrasi
akan rentan terhadap gejolak eksternal yang tercermin dari
rendahnya kandungan teknologi, ketergantungan yang tinggi
pada barang modal dan input antara dari luar negeri, serta
lemahnya keterkaitan antar industri (Kuncoro, 2010:276).
Kebijakan industri tradisional yaitu penentuan target sektor dan
industri dengan mengabaikan dimana letak lokasi industri
(Aspasial).
Perspektif spasial pembangunan industri dengan berbasis kluster
(Industrial cluster) merupakan strategi pembangunan nasional
yang telah diatur dalam Perpres No. 28 tahun 2008 tentang
kebijakan industri nasional.
REFORMASI KEBIJAKAN
INDUSTRI
9. Alasan Penting.
Utk mengurangi atau menghemat devisa
Melakukan proteksi impor
Memenuhi kebutuhan sendiri akan berbagai
barang industri.
Semangat kemerdekaan di bidang ekonomi di nsb
mengembangkan kegiatan ekonomi di dalam
negeri
INDUSTRI SUBSTITUSI
IMPOR
Masalah ISI:
Kualitas barang yang dihasilkan di Dalam Negeri
sebagai barang substitusi import sering lebih rendah
daripada hasil produksi Luar Negeri, sehingga sulit
untuk di ekspor.
BIAYA PRODUKSI, biaya (modal) awal industrialisasi
sangat besar sementara modal terbatas, sehingga
terpaksa mendatangkan modal dari luar negeri.
10. Menurut Anne Krueger (1978) wakil presiden bank
dunia, menerangkan bahwa Industri Promosi Ekspor ini
dapat mendorong pertumbuhan disebabkan karena:
Kaitan sektor pertanian dan sektor industri
Skala ekonomis (economies of scale)
Meningkatnya Persaingan
Dampak Kekurangan divisa
INDUSTRI PROMOSI
EKSPOR
Masalah IPE:
Elastisitas pasar internasional sangat rendah
Adanya kebijakan proteksi oleh negara-negara
maju terhadap produk yang berteknologi
sederhana
11. Dalam menghadapi pasar tunggal di ASEAN yang akan dimulai pada
Desember 2015 mendatang, orientasi kebijakan industri yang
berorientasi pada daya saing dengan atau tanpa investor asing.
Beberapa kebijakan yang berorientasi pada daya saing yaitu:
Pengembangan kawasan industri
Peningkatan kemampuan teknologi dan inovasi
Hilirisasi industri
Peningkatan standarisasi produk industri
Modernisasi pabrik-pabrik
Mendorong ekspor produk unggulan
STRATEGI INDUSTRI
INDONESIA MENGHADAPI
ME-ASEAN (AEC)
12. Depresi yang sangat tajam tidak serta-merta meningkatkan
ekspor sehingga, sisi supply juga mengalami ganguan karena
ketergantungan yang tinggi terhadap impor barang modal dan
bahan baku.
Guncangan ekonomi global yang terjadi berdampak pada
penurunan produksi karena keterbatasan barang modal dan
tidak adanya pengeluaran investasi.
Peluang penigkatan produksi terbuka lebar seiring dengan
membaiknya perekonomian regional dan global.
URGENSI PENGUTAMAAN
EKSPOR
13. Indonesia meraih daya saing industri manufaktur pada sumber
daya alam sejak tahun yaitu dengan RCA lebih dari 1.
Revealed Comparative Advantage (RCA) adalah indeks yang
mengukur kinerja ekspor suatu komoditas dengan mengevaluasi
peranan ekspor suatu komoditas dalam ekspor total suatu negara
yang menunjukkan daya saing ekspor komoditi tersebut di pasar
dunia.
Nilai indeks yang lebih dari satu menunjukkan pangsa pasar
komoditas yang diekspor didalam total ekspor suatu negara lebih
besar daripada pangsa rata-rata dari komoditas yang
besangkutan dengan ekspor dunia.
TINGKAT KINERJA EKSPOR-
IMPOR INDONESIA
DI DUNIA