2. Faktor--Faktor Pembentukan Tanah
Ada beberapa faktor penting
yang
mempengaruhi
proses
pembentukan tanah. Faktor-faktor
tersebut
dapat
dirumuskan
dengan rumus sebagai berikut:
T= f (i o b t
w
)
3. klim
Unsur-unsur iklim yang mempengaruhi
proses pembentukan tanah terutama ada
dua, yaitu:
a. Suhu/Temperatur
Suhu akan berpengaruh terhadap
proses pelapukan bahan induk. Apabila
suhu tinggi, maka proses pelapukan akan
berlangsung cepat sehingga pembentukan
tanah akan cepat pula.
(i
4. b. Curah hujan
Curah hujan akan berpengaruh
terhadap
kekuatan
erosi
dan
pencucian tanah, sedangkan pencucian
tanah yang cepat menyebabkan tanah
menjadi asam (pH tanah menjadi
rendah).
T= f (i o b t
w
)
5. rganisme
Organisme
sangat
berpengaruh
terhadap proses pembentukan tanah
dalam hal:
a. Membuat proses pelapukan baik
pelapukan organik maupun pelapukan
kimiawi.
b. Membantu proses pembentukan humus
c. Kandungan unsur-unsur kimia yang
terdapat pada tanaman berpengaruh
terhadap sifat-sifat tanah
ob t
T= f (i o
w
6. ahan Induk
Bahan induk terdiri dari batuan
vulkanik, batuan beku, batuan sedimen
(endapan), dan batuan metamorf.
Batuan induk itu akan hancur
menjadi bahan induk, kemudian akan
mengalami pelapukan dan menjadi
tanah.
T= f (i o b t
b
w
)
7. opografi/Relief
Keadaan relief suatu daerah akan
mempengaruhi:
a. Tebal atau tipisnya lapisan
b. Sistem drainase/pengaliran
Daerah yang drainasenya jelek
seperti sering tergenang menyebabkan
tanahnya menjadi asam.
T= f (i o b t
w
)
8. aktu
Proses pembentukan tanah yang terus
berjalan, maka induk tanah berubah berturutturut menjadi:
Tanah muda
Tanah dewasa
Tanah tua.
Tanah sangat tua
T= f (i o b t
w
w
)
10. Sifat Fisik dan Kimia Tanah
Sifat Fisik :
•
•
•
•
•
Warna Tanah
• Ruang Pori Total
Tekstur
• Infiltrasi
Struktur
• Permeabilitas
Kadar Air
• Stabilitas
Agregat
Bulk Density (Kerapatan
Isi)
11. Sifat Fisik dan Kimia Tanah
Sifat Kimia :
• Derajat Kemasaman
Tanah (pH)
• C-Organik
• N-Total
• P-Bray
• Kalium (K)
•
•
•
•
Natrium (Na)
Kalsium (Ca)
Magnesium (Mg)
Kapasitas Tukar
Kation (KTK)
• Kejenuhan Basa
(KB)
12. JENIS -JENIS TANAH YANG ADA DI INDONESIA
Tanah Humus
Tanah Pasir
Tanah Alluvial /
Tanah Endapan
Tanah Podzolit
Tanah Vulkanik /
Tanah Gunung Berapi
Tanah Laterit
Tanah Mediteran /
Tanah Kapur
Tanah Gambut /
Tanah Organosol
13. JENIS -JENIS TANAH YANG ADA DI INDONESIA
Tanah Humus
Tanah Pasir
Tanah Alluvial /
Tanah Endapan
Tanah Podzolit
Tanah humus adalah tanah
yang sangat subur terbentuk
dari lapukan daun dan batang
pohon di hutan hujan tropis
yang lebat.
Tanah Vulkanik /
Tanah Gunung Berapi
Tanah Laterit
Tanah Mediteran /
Tanah Kapur
Tanah Gambut /
Tanah Organosol
Nilam Mustika Rusdi
14. JENIS -JENIS TANAH YANG ADA DI INDONESIA
Tanah Humus
Tanah Pasir
Tanah Alluvial /
Tanah Endapan
Tanah Podzolit
Tanah Vulkanik /
Tanah Gunung Berapi
Tanah Laterit
Tanah Mediteran /
Tanah Kapur
Tanah Gambut /
Tanah Organosol
Tanah pasir adalah tanah
yang bersifat kurang baik
bagi
pertanian
yang
terbentuk dari batuan beku
serta batuan sedimen yang
memiliki butir kasar dan
berkerikil.
15. JENIS -JENIS TANAH YANG ADA DI INDONESIA
Tanah Humus
Tanah Pasir
Tanah Alluvial /
Tanah Endapan
Tanah Podzolit
Tanah Vulkanik /
Tanah Gunung Berapi
Tanah Laterit
Tanah Mediteran /
Tanah Kapur
Tanah Gambut /
Tanah Organosol
Tanah aluvial adalah tanah
yang dibentuk dari lumpur
sungai yang mengendap di
dataran rendah yang memiliki
sifat tanah yang subur dan
cocok untuk lahan pertanian.
16. JENIS -JENIS TANAH YANG ADA DI INDONESIA
Tanah Humus
Tanah Pasir
Tanah Alluvial /
Tanah Endapan
Tanah Podzolit
Tanah Vulkanik /
Tanah Gunung Berapi
Tanah Laterit
Tanah Mediteran /
Tanah Kapur
Tanah Gambut /
Tanah Organosol
Tanah podzolit adalah tanah
subur yang umumnya berada
di pegunungan dengan curah
hujan yang tinggi dan bersuhu
rendah / dingin.
17. JENIS -JENIS TANAH YANG ADA DI INDONESIA
Tanah Humus
Tanah Pasir
Tanah Alluvial /
Tanah Endapan
Tanah Podzolit
Tanah Vulkanik /
Tanah Gunung Berapi
Tanah Laterit
Tanah Mediteran /
Tanah Kapur
Tanah Gambut /
Tanah Organosol
Tanah vulkanis adalah tanah
yang terbentuk dari lapukan
materi letusan gunung berapi
yang subur mengandung zat
hara yang tinggi. Jenis tanah
vulkanik dapat dijumpai di
sekitar lereng gunung berapi.
18. JENIS -JENIS TANAH YANG ADA DI INDONESIA
Tanah Humus
Tanah Pasir
Tanah Alluvial /
Tanah Endapan
Tanah Podzolit
Tanah Vulkanik /
Tanah Gunung Berapi
Tanah Laterit
Tanah Mediteran /
Tanah Kapur
Tanah Gambut /
Tanah Organosol
Tanah laterit adalah tanah
tidak subur yang tadinya subur
dan kaya akan unsur hara,
namun unsur hara tersebut
hilang karena larut dibawa oleh
air hujan yang tinggi. Contoh :
Kalimantan Barat dan Lampung.
19. JENIS -JENIS TANAH YANG ADA DI INDONESIA
Tanah Humus
Tanah Pasir
Tanah Alluvial /
Tanah Endapan
Tanah Podzolit
Tanah Vulkanik /
Tanah Gunung Berapi
Tanah Laterit
Tanah Mediteran /
Tanah Kapur
Tanah Gambut /
Tanah Organosol
Tanah
Mediteran / Tanah
Kapur
Tanah mediteran adalah tanah
sifatnya tidak subur yang
terbentuk
dari
pelapukan
batuan yang kapur. Contoh :
Nusa Tenggara, Maluku, Jawa
Tengah dan Jawa Timur.
20. JENIS -JENIS TANAH YANG ADA DI INDONESIA
Tanah Humus
Tanah Pasir
Tanah Alluvial /
Tanah Endapan
Tanah Podzolit
Tanah Vulkanik /
Tanah Gunung Berapi
Tanah Laterit
Tanah Mediteran /
Tanah Kapur
Tanah Gambut /
Tanah Organosol
Tanah organosol adalah jenis
tanah yang kurang subur
untuk bercocok tanam yang
merupakan hasil bentukan
pelapukan tumbuhan rawa.
Contoh : rawa Kalimantan,
Papua dan Sumatera.
22. • Kelas I
Ciri- ciri : tanah datar, butiran tanah agak
halus, mudah diolah, sangat responsif terhadap
pemupukan dan memiliki system pengaliran air
yang baik.
• Kelas II
Ciri–ciri : lereng landai, butiran tanahnya
halus sampai agak kasar.
• Kelas III
Ciri-ciri : tanah terletak di daerah yang agak
miring dengan sistem pengairan air yang kurang
baik.
• Kelas IV
Ciri-ciri : tanah terletak pada wilayah yang
23. • Kelas V
Ciri-ciri : terletak di wilayah yang datar atau
agak cekung, namun
permukaannya banyak
mengandung batu dan tanah liat.
• Kelas VI,
Ciri-ciri : ketebalan tanahnya tipis dan terletak
di daerah yang agak curam dengan kemiringan lahan
sekitar 30-45 %.
• Kelas VII
Ciri-ciri terletak di wilayah yang sangat curam
dengan kemiringan antara 45-65 % dan tanahnya
sudah mengalami erosi berat.
• Kelas VIII
Ciri-ciri : terletak di daerah dengan kemiringan