SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Download to read offline
PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS
INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN
A. PENDAHULUAN
Tantangan yang dihadapi pada masa sekarang ini dalam mengelola
perguruan tinggi (PT) paling tidak mencakup tiga hal, pertama dengan adanya
perubahan paradigma baru yang dipicu dengan perkembangan teknologi yang
sedemikian cepat, kedua : dalam penyelenggaraan perguruan tinggi dengan
munculnya Badan Layanan Umum (BLU), dan ketiga : persaingan yang
sedemikian ketat baik dengan perguruan tinggi yang ada di dalam maupun
luar negeri.
Mengantisipasi perubahan yang terjadi dan juga dalam rangka untuk
menghadapi tantangan tersebut, setiap perguruan tinggi harus mempunyai
rencana induk pengembangan yang komprehensif dan terarah. Penyusunan
Rencana Strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh setiap
perguruan tinggi agar semua program dan kegiatan yang dirumuskan dapat
sinkron dengan tantangan yang dihadapi.
Disamping hal tersebut dalam rangka untuk menghadapi akreditasi
institusi yang sebentar lagi akan diimplementasikan, perguruan tinggi harus
mempunyai guideline yang memang benar-benar dapat dijadikan sebagai acuan
dalam setiap aspek penyelenggaraan proses pembelajaran. Ketersediaan
Renstra yang berkualitas merupakan prasyarat yang harus dipenuhi bagi
akreditasi institusi agar perguruan tinggi layak memperoleh penilaian yang
baik.
B. RASIONAL
Banyak cara dalam penyusunan rencana strategik sebuah lembaga sesuai
dengan konsep yang dikembangkan para ahli manajemen, akan tetapi bila
sebuah lembaga telah memiliki acuan yang telah ditetapkan sebaiknya acuan
tersebut sebagai rujukan utama. Teori dan konsep rencana strategi sebagian
besar lahir dari konsep bisnis, misalnya: IE (Internal-Eksternal) matrik, SPACE
(Strategic Position and Action Evaluation) matrik, Grand Strategy matrik, TOWS
matrik dan BCG, dan sebagai penetapan alternative strategi dapat
menggunakan QSPM (Quantitative Strategies Planning Matriks). Diantara
konsep-konsep tersebut yang tidak menggunakan parameter bisnis adalah:
Matrik TOWS. Sehingga dalam penyusunan renacana strategis yang akan
dibahas akan mengambil rujukan Inmendiknas No: 1/U/2002 yang
menggunakan konsep TOWS matrik.
Dengan mempelajari Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999, tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disusul dengan Keputusan Kepala
Lembaga Administrasi Negara Nomor : 589/IX/6/Y/99 tentang penjelasan
teknis penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, juga
merujuk pada Instruksi Mendiknas No. 1/U/2002 tentang Pelaksanaan
Akuntabilitas di lingkungan Depdiknas, maka penyusunan Rencana Strategi
sekolah sebaiknya, menggunakan referen peraturan tersebut, agar
memudahkan para Manajemen maupun Pelaksana dalam menyusun laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam bentuk Laporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
Pengembangan sistematika penulisan rencana strategi dimungkinkan
untuk dikembangkan lebih rinci maupun lebih komprehensif, hal tersebut
sangat tergantung pada kesiapan tim penyusun renstra lembaga yang
bersangkutan. Dalam dokumen rencana strategik perlu dilampiri Renstra
dalam bentuk matrik yang mengikuti format PS yang dikeluarkan oleh
Lembaga Administrasi Negara (LAN). Dalam matrik tersebut telah tersusun
sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam bentuk LAKIP.
Penyusunan rencana strategi sebuah lembaga yang perlu
dipertimbangkan adalah adanya kaitan yang erat antara Renstra dan LAKIP,
sehingga petugas penyusun laporan akuntabilitas akan dengan mudah melihat
keterkaitan antara keduanya. Dengan logika demikian maka dapat
disimpulkan bahwa laporan akuntabilitas tersebut merupakan satu tolok ukur
keberhasilan dari renstra lembaga tersebut.
Semoga penjelasan teknis penyusunan dokumen renstra ini dapat
membantu tim penyusun renstra lembaga untuk memahami langkah-langkah
penyusunan. Akhirnya dengan harapan semoga penyusunan renstra di
masing-masing lembaga memiliki persepsi yang sama dan tidak menutup
kemungkinan setiap lembaga untuk mengembangkan sesuai dengan dinamika
yang terjadi di lingkungan masing-masing.
C. KONSEP RENCANA STRATEGIS
1) Pengertian.
Rencana strategis dalam teori manajemen dikenal dengan istilah
“manajemen strategis”. Konsep manajemen strategis sering digunakan
dalam dunia bisnis. Dan dalam sistem manajemen modern
mengimplementasikan konsep tersebut dalam sebuah organisasi lebih
sering disebut dengan istilah “Rencana Strategis” atau merupakan
Strategi yang direncanakan atau disesain sesuai dengan kondisi
lingkungan yang ada. Berikut beberapa ahli manajemen
mendiskripsikan pengertian strategi:
a. Strategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaftif
terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan
kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi (Argyris :
1985 , Mintzberg : 1979 , Steiner dan Miner : 1977 ).
b. Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai
keunggulan bersaing (Porter : 1985).
c. Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti
debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas,
pemerintah dan lain-lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh
semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan (Andrews : 1980 ,
Chaffe : 1985).
d. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa
meningkat) dan terus menerus, dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di
masa depan (Hamel dan Prahalad : 1995).
e. Strategic management can be defined as the art and science of
formulating, implementing, and evaluating cross-functionals that
enable an organization to achieve its objective (Fred R. David ;
2003)
Dari beberapa pengertian yang diutarakan para ahli manajemen
tersebut pada dasarnya menjelaskan bahwa strategi mengandung
pengertian-penertian sebagai berikut:
a. Merupakan tujuan jangka panjang untuk mencapai keunggulan
bersaing.
b. Merupakan respon jang adaftif terhadap kondisi yang akan datang.
c. Merupakan kegiatan terus menerus yang senantiasa meningkat.
d. Yang selalu berorientasi pada pelanggan/ kastemer.
e. Merupakan kekuatan motivasi bagi penyelenggara dan masyarakat
f. Selalu bertitik tolak dari peluang dan ancaman, kekuatan dan
kelemahan
g. Selalu berangkat dari apa yang dapat terjadi dan bukan apa yang
terjadi
h. Merupakan paduan konsep dan seni dalam merumuskan,
melaksanakan dan mengevaluasi untuk mencapai tujuan
organisasi.
2) Fungsi Perencanaan.
a. Penerjemah kebijakan Umum: kebijakan umum ditetapkan oleh
pimpinan, perlu diterjemahkan secara konkrit, jelas, komprehensi
dan bertahap.
b. Perkiraan yang bersifat ramalan: perkiraan masa depan yang
dianalisis secara ilmiah berdasarkan fakta dan data masa lalu dan
sekarang
c. Berfungsi ekonomi: sumber daya yang terbatas, maka
pemanfaatannya perlu perencanaan yang matang sesuai dengan
kebutuhan
d. Memastikan suatu kegiatan: rencana yang mengatur hak dan
kewajiban, tugas dan tanggung jawab serta wewenang mereka,
sehingga staf akan bekerja dengan penuh kepastian.
e. Alat koordinasi: koordinasi merupakan kegiatan penting dalam
pelaksanaan fungsi manajemen dalam mencapai tujuan, kaitan
pekerjaan satu dgn yang lain, kapan dan bagaimana pelaksanaan,
sehingga menjadi terpadu dan harmonis
f. Alat/sarana pengawasan: manajer untuk mengetahui apakah suatu
kegiatan telah dilakukan dengan hasil memuaskan, realisasi
sesuai/tidak.
3) Macam Perencanaan.
a. Dilihat dari sisi waktu :
(1) Perencanaan Jangka Panjang: perencanaan masih berbentuk
garis-garis besar yang bersifat sangat strategis dan umum,
rencana menjangkau waktu 20 – 30 tahun ke depan.
(2) Perencanaan Jangka Menengah: perencanaan jangka panjang
dipecah menjadi beberapa tahapan pelaksanaan jangka
menengah, setiap tahapan disesuaikan dengan prioritas,
dengan rentang waktu 3 – 5 tahun.
(3) Perencanaan Jangka Pendek: kurun waktu paling lama satu
tahun, mungkin satu bulan, kwartal, atau tengah tahun.
Perencanaan ini lebih konkret, rinci, terukur dan sasaran jelas,
penjadwalan, metode dan sumber daya.
b. Dilihat dari sisi tingkatan manajemen :
(1) Perencanaan Strategis: seni dan ilmu untuk pembuatan,
penerapan, dan evaluasi keputusan strategis antar fungsi yang
memungkinkan organisasi mencapai tujuan.
(2) Perencanaan Operasional: merupakan bagian dari rencana
strategis, lebih mengarah pada bidang fungsional, sifatnya
spesifik dan jangka pendek.
4) Pendekatan
Pendekatan dalam membuat perencanaan sebuah organisasi
menurut (Husein Umar: 2001) ada beberapa pendekatan, yaitu:
a. Pendekatan Atas – Bawah (Top – Down Approach): Perencanaan
dibuat pimpinan, unit dibawahnya tinggal melaksanakan.
b. Pendekatan Bawah – Atas (Bottom – Up Approach): Pimpinan
memberikan gambaran situasi dan kondisi (visi, misi, tujuan
sasaran dan sumber daya), memberi kewenangan kepada unit di
bawah.
c. Pendekatan Campuran (Combination Approach): Pimpinan
memberikan petunjuk perencanaan secara garis besar, rencana
detail diserahkan kpd kreativitas unit di bawahnya.
d. Pendekatan Kelompok (Group Approach): Perencanaan dibuat oleh
sekelompok tenaga ahli, biasanya Biro Perencanaan.
5) Tahapan Strategi
Menurut (David: 2003) “The strategic management process consists
of three stages: strategy formulation, strategy implementation, and
strategy evaluation. Pada dasarnya proses manajemen strategis
mengikuti 3 tahapan tersebut, yaitu: rumusan kebijakaan strategi,
strategi pelaksanaan dan strategi evaluasi. Dokumen rencana strategi
akan berisi kebijakan strategi dan rancangan strategi pelaksanaan,
sedangkan pelaksanaan dan strategi evaluasi dalam bentuk laporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP).
The strategic formulation includes developing a vision and mission,
identifying an organization’s external opportunities and threats,
determining internal strengths and weaknesses, establishing long-term
objectives, generating alternative strategies, and choosing particular
strategies to pursue. Sebagian besar dokumen rencana strategis
merupakan uraian tentang “strategic formulation” secara garis-garis
besar dari sebuah lembaga atau organisasi.
Strategy implementation requires a firm to establish annual objectives,
devise policies, motivate employees, and allocate resources so that formulated
strategies can be executed. Strategi implemetasi dapat digunakan sebagai
lampiran dokumen rencana strategis dalam bentuk matrik atau format,
hal tersebut akan mempermudah dalam penyusunan laporan
akuntabilitas.
Strategy evaluation is the final stage in strategic management,…
and three fundamental strategy evaluation activities are:
a. Reviewing external and internal factors that are the bases for
current strategies
b. Measuring performance, and
c. Taking corrective actions.
Strategi evaluation akan menjadi bagian penting dari laporan
akuntabilitas kinerja sebuah lembaga atau organisasi.
6) Model-model penyusunan rencana strategis.
D. STRATEGI PENYUSUNAN RENSTRA.
1. Tim penyusun
Tim penyusun renstra disarankan merupakan representasi dari
seluruh unit kerja yang ada di lembaga tersebut. Akan lebih efektif
bila anggota tim tersebut adalah mereka yang langsung menangani
program di setiap unit kerja. Jumlahnya lebih baik tidak lebih dari 5
orang sebagai tim inti. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka
tim tersebut dapat melakukan presentasi dihadapan staf pimpinan
dan staf lain yang relevan untuk mendapatkan masukan, kritik dan
saran-saran.
2. Strategi penyusunan.
Strategi penyusunan dapat ditempuh melalui tim kecil penyusunan
renstra. Kegiatan menjaring informasi dapat ditempuh melalui
brainstorming kemudian disusun dalam satu sistematika yang
ditetapkan. Untuk mencari masukan tidak harus melalui pertemuan
formal akan tetapi dapat ditempuh dengan cara konsultasi pada
pimpinan unit kerja yang di perlukan informasinya dan dianjurkan
juga menjaring informasi dari “stake holders” lainnya, seperti orang
tua (komite sekolah), Dinas Pendidikan atau pihak-pihak lain yang
peduli terhadap sekolah tersebut. Dalam menyusun kerangka pikir
renstra harus selalu memperhitungkan visi, misi, tupoksi
lembaga/unit dan kebijakan pimpinan. Penyempurnaan perlu
dilakukan terus menerus sejalan dengan kebijakan pimpinan lembaga
maupun kebijakan pendidikan nasional.
E. SISTEMATIKA DAN KOMPONEN RENSTRA
Penulisan dokumen rencana stratejik menurut Inmendiknas No.
1/U/2002 disarankan dengan struktur penulisan seperti berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Dasar Hukum
C. Tujuan.
D. Sasaran.
BAB II : ORGANISASI DAN TATA KERJA.
A. Organisasi
B. Tugas Pokok dan Fungsi
C. Mekanisme Kerja.
BAB III : RENCANA STRATEGIS.
A. Visi, Misi dan Nilai-nilai.
B. Tujuan, Sasaran dan Aktivitas Organisasi.
C. Analisa Lingkungan Internal (ALI) dan Analisa
Lingkungan Eksternal (ALE).
D. Strategi pendekatan kebijakan.
E. Program dan Kegiatan.
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN.
1. Matrik Rencana strategis model PS
2. Matrik Jadwal Pentahapan.
3. Matrik Diskripsi Program.
F. PENJELASAN TEKNIS PENULISAN
Untuk mempermudah dalam penyusunan rencana strategis, berikut
diberikan penjelasan teknis sebagaimana aturan dalam mengembangkan
penyusunan Renstra. Penggunaan susunan kalimat sepenuhnya diserahkan
pada tim penyusun Renstra lembaga yang bersangkutan, selama memenuhi
persyaratan : keterbacaan dan mudah dimengerti oleh pembacanya.
Susunan dalam naskah akademis Rencana Strategis dibuat secara
sistematis sebagai berikut :
KATA PENGANTAR :
Kata pengantar merupakan pengantar dari Pimpinan Unit Kerja yang
bersangkutan dan uraiannya pada umumnya berisi tentang : Pentingnya
penyusunan renstra, kebijakan pokok lembaga, keterlibatan seluruh
unsur, proses penyusunan dan ucapan terima kasih.
DAFTAR ISI
Daftar Isi merupakan petunjuk bagi pembaca untuk mecari halaman
berapa yang akan dibaca. Daftar Isi dapat dibuat lebih rinci sesuai
dengan rincian yang ditulis. Kata Pengantar dan Daftar Isi diberikan
nomor halaman menggunakan romawi kecil (i, ii, iii… dst). Sedangkan
untuk Bab I sampai Lampiran nomor halaman mengunakan angka (1, 2,
3… dst).
BAB I : PENDAHULUAN
A. Rasional.
Rasional berisi uraian tentang perlunya penyusunan
renstra dalam mencapai visi dan misi lembaga,
dukungan peraturan dan perundangan yang
mewajibkan lembaga menyusun renstra. Kebijakan-
kebijakan penting dari pimpinan Departemen maupun
Direktorat Jenderal yang dapat dijadikan rujukan akan
lebih melengkapi rasional yang akurat. Pendekatan
manajemen baik secara konsep maupun pengalaman
emperik, penjelasan teknis juga perlu diperhatikan.
Uraian rasional cukup singkat, jelas dan mudah
dimengerti sehingga pembaca dapat mengikuti alur
pemikiran tentang penyusunan renstra.
B. Dasar Hukum
Dasar hukum memuat daftar urutan UU, PP, Perpres,
Inpres, Permendiknas dan Instruksi Menteri maupun SK
Dirjen sebagai landasan hukum yang mewajibkan
penyusunan renstra atau merupakan suplemen tentang
Rencana Strategis.
C. Tujuan Penulisan
Menjelaskan tujuan penulisan Renstra tersebut, yaitu
penyusunan renstra dalam mencapai visi dan misi
lembaga.
D. Sasaran Penulisan
Sasaran yang dimaksud adalah sasaran penulisan atau
indikator keberhasilan dari penulisan renstra ini,
merupakan pernyataan hasil yang hendak dicapai.
BAB II : ORGANISASI DAN TATA KERJA.
A. Organisasi
Menjelaskan dasar hukum dari struktur organisasi
sekolah yang bersangkutan, baik melalui narasi maupun
bagan struktur organisasi, atau menggunakan keduanya
yaitu narasi dan bagan struktur organisasi.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Menjelaskan tugas pokok dan fungsi sekolah dari eselon
yang paling tinggi sampai eselon yang rendah. Biasanya
diambil dari SK Organisasi dan Tata Kerja lembaga
tersebut (contoh : untuk Dit.Jen Mutendik dari
Permendiknas Nomor: 8 Tahun 2005).
C. Mekanisme Kerja.
Menjelaskan mekanisme kerja lembaga baik internal
maupun eksternal, dapat diambil dari SK yang berlaku
dan dapat dilengkapi atau dijelaskan dengan bagan
mekanisme kerja internal dan eksternal.
BAB III : RENCANA STRATEGIS.
A. Kebijakan Nasional Strategis
Dalam kerangka penulisan renstra kebijakan nasional
tidak dimasukkan, tetapi akan lebih lengkap bila
kebijakan nasional tersebut perlu dimunculkan sebagai
acuan penulisan dan pengembangan rencana strategi.
Kebijakan Nasional Strategis diambil dari kebijakan
tingkat Nasional, biasanya sudah tertuang dalam
Program Pembangunan Nasional (Propenas) dan
Rencana Strategis yang disusun oleh Departemen
Pendidikan Nasional atau Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah. Dari beberapa
kebijakan yang ada diambil kebijakan yang sesuai
dengan Tupoksi lembaga.
B. Visi, Misi dan Nilai-nilai.
Menjelaskan visi, misi dan nilai-nilai yang disusun
dengan urutan :
1. Visi : diambil dari visi lembaga (kalau sudah ada),
kalau belum ada maka perlu disusun terlebih
dahulu.
2. Misi : diambil dari misi lembaga (kalau sudah ada)
3. Nilai-nilai : berisi tentang nilai-nilai dasar atau
falsafah yang dijunjung tinggi oleh seluruh
staf untuk dijadikan landasan operasional
dalam mencapai visi dan misi lembaga.
C. Tujuan, Sasaran dan Aktivitas Organisasi.
1. Tujuan : menjelaskan tujuan dari setiap misi lembaga,
yang dapat diuraikan dalam satu atau beberapa
tujuan.
2. Sasaran : menguraikan tentang sasaran setiap tujuan,
sebaiknya penulisan sasaran dengan pernyataan
kuantitatif yang hendak dicapai dalam jangka
panjang.
3. Aktivitas Organisasi : menguraikan daftar kegiatan
manajemen mulai dari penyusunan renstra,
koordinasi, memfasilitasi, konsolidasi, pengendalian
melalui monitor dan evaluasi, tindak lanjut hasil ME
dan penulisan laporan akuntabilitas kinerja instansi
pemerintah (LAKIP)
D. Analisa Lingkungan Internal (ALI) dan Analisa
Lingkungan Eksternal (ALE).
1. Analis Lingkungan Internal (ALI)
Menguraikan analisa lingkungan internal terbagi
dalam 2 kondisi yaitu :
a. Kekuatan : menguraikan tentang potensi yang
dimiliki lembaga yang diperkirakan akan mampu
memberikan dukungan yang kuat untuk mencapai
visi dan misi lembaga.
b. Kelemahan : menguraikan tentang kelemahan
lembaga yang diperkirakan akan menghambat
tetapi dibutuhkan dalam mencapai visi dan misi
lembaga.
2. Analisa Lingkungan Eksternal (ALE)
Menguraikan hasil analisa lingkungan eksternal yang
terbagi dalam 2 kondisi :
a. Peluang : menguraikan kondisi peluang yang ada
di luar lembaga, yang memungkinkan dapat
mendukung tercapainya visi dan misi lembaga.
b. Ancaman : menguraikan kondisi di luar lembaga
yang merupakan ancaman lembaga atau minimal
akan menghambat lembaga dalam mencapai visi
dan misi lembaga.
E. Strategi pendekatan kebijakan.
Menguraikan strategi pendekatan yang perlu di tempuh
dengan cara anallisa strategi TOWS, menjadi strategi: S –
O; S – T; W – O; dan W – T dan rumusan strategi tersebut
dapat juga dijadikan kebijakan sekolah.
1. Strategi S–O: Optimalkan S dan O sehingga menjadi
strategi yang produktif dan efektif.
2. Strategi S–T: Optimalkan S dan menekan T sehingga
menjadi strategi yang produktif.
3. Strategi W–O: Minimalkan W dan optimalkan O
sehingga menjadi strategi yang dapat memanfaatkan
peluang dalam mencapai visi dan misi.
4. Strategi W–T: Minimalkan W dan T atau pertahankan
kondisi W dan T kalau bisa di minimize dengan
strategi ini.
Dalam merumuskan strategi pendekatan matrik TOWS
diperlukan kemampuan dan wawasan yang cukup luas
khususnya tentang kebijakan lembaga yang
bersangkutan, tupoksi lembaga, arah visi dan misi.
Strategi yang dihasilkan merupakan kebijakan makro
dari sekolah tersebut, oleh karena itu dalam
penulisannya memiliki cakupan yang luas. Rumusan
kebijakan ini akan menjadi rujukan dalam penetapan
program-program lembaga, selanjutnya diuraikan
menjadi kegiatan yang lebih terinci, realistis dan terukur.
F. Program dan Kegiatan.
Pada dasarnya menguraikan program jangka panjang
dalam bentuk kegiatan – kegiatan yang harus dilakukan
dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Program
dinyatakan dalam kata benda dan merupakan program
dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan sebelumnya. Program dan kegiatan ini
disarankan mengacu pada program dan kegiatan setiap
unit kerja atau sub unit kerja, seperti kebijakan yang
disebutkan sebelumnya. Dalam dokumen Renstra cukup
sampai program-program lembaga..
Program : merupakan pernyataan kumpulan kegiatan
yang mengacu pada tujuan dan tupoksi Unit Kerja
tersebut (biasanya dalam bentuk kalimat yang
dibendakan)
Kegiatan : merupakan uraian dari program dalam
bentuk kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran,
sesuai dengan kebijakan lembaga. Penulisan kegiatan
dalam bentuk kalimat kerja dan terukur secara kuantitas
yang akan dicapai dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
Penulisan kegiatan bila diuraikan dalam matrik PS-
1/2/3/4/5 maka kegiatan tersebut pernyataannya harus
sudah terukur.
BAB IV : PENUTUP
Dalam uraian penutup menjelaskan proses penyusunan
yang berhasil dengan baik atas dukungan semua pihak, dan
hasilnya akan dapat bermanfaat bagi seluruh pimpinan
maupun staf sehingga semua pihak dapat memberikan
kontribusi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari.
Biasanya juga termasuk ungkapan terima kasih.
LAMPIRAN.
Dalam lampiran dokumen renstra dapat dilampirkan beberapa matrik
sebagai ringkasan dokumen renstra. Matrik tersebut antara lain:
1. Matrik Rencana strategis model PS
2. Matrik Pentahapan.
3. Matrik Diskripsi Program.
G. PENUTUP
Demikian penjelasan teknis penyusunan rencana strategi sekolah dengan
rujukan Inmendiknas Nomor: 1/U/2000. Namun demikian tidak menutup
kemungkinan masing-masing sekolah dapat mengembangkan sesuai dengan
kebijakan maupun tuntutan sekolah setempat. Yang terpenting adalah
dokumen Rencana Strategi dapat diukur untuk diketahui tingkat kinerjanya
melalui laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Semoga penjelasan
teknis ini dapat membantu tim dalam menyusun rencana strategi lembaga dan
laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP).
LAMPIRAN:
1. Format matrik Perencanaan Stratejik (format PS).
2. Format matrik Jadwal Pentahapan
3. Format matrik Diskripsi Program
PENTAHAPAN DAN PROSES PENYUSUNAN RENSTRA PENDIDIKAN TINGGI
No TAHAPAN KEGIATAN PESERTA HARI Keterangan Pelaksana
1 Persiapan 1.1. Sosialisasi akan
diselenggarakannya
renstra oleh Ketua
bersama Kepala
penjaminan mutu, biro
perencanaan dan
panitian anggaran
seluruh civitas
akademika
- 1. Bisa dilakaukan
serempak atau
per fakultas,
mahasiswa,
karyawan, pusat
studi, unit-unit,
dll.
2. Semua satuan
tugas diminta
berpartisipasi dan
menyiapkan
data-data penting
di satuan tugas
masing-masing
Panitia
Penyusun
1.2. Surat resmi dari
Ketua berupa
pemberitahauan akan
dilaksanakan renstra
dan instruksi untuk
menyiapkan data –data
akademik dan non
akademik.
Surat pada dekan,
guru besar, ketua-
ketua unit/biro,
kepala-kepala
jurusan, dll.
- Panitia
Workshop
1.3. Pembentukan Tim Unsur yang harus - 1. Tim inti Panitia
Penyusunan Renstra
secara resmi dengan SK
ketua
dimasukkan:
Kepala penjaminan
mutu, Biro
Perencanaan,
Kepala P3M,
Kepala Lembaga
Penelitian, ketua
jurusan, kepala
perpustakaan,
ketua-ketua
lembaga/pusat, dll
yang dipandang
strategis.
penyusunan
renstra sebaiknya
tidak lebih dari
10 orang
2. Ketua, Dekan,
sebaiknya
menjadi tim
pengarah.
Penyusun
2 Pelaksanaan 2.1. Workshop renstra
Tahap I (menghasilkan
draft umum renstra)
Seluruh civitas
akademika
(pimpinan, dosen,
perwakilan mhs,
perwakilan
karyawan, dll)
4 hari efektif: dg
agenda:
1. Membangun
pemahaman
mendalam ttg
renstra (tujuan,
metode, proses).
2. Merumuskan
aspek
fundamental (visi,
misi, nilai)
3. Merumuskan
aspek strategis
(problem/isu
strategis, tujuan
Sebaiknya peserta
workshop tidak lebih
dari 50 orang.
Pani
strategis,
program
strategis,
penganggaran.
4. Merumuskan
aspek
operasional
(rencana
tahunan)
2.2. Workshop Renstra
Tahap II (menghasilkan
draft renstra II)
Tim inti
penyusunan
renstra yang telah
dibentuk.
3 hari efektif:
Memformulasikan,
menselaraskan, dan
mensikronkan hasil
workshop tahap I
dengan melengkapi
data-data detail yang
lebih akurat.
Selama workshop tim
inti sebaiknya tidak
ada tugas lain
sehingga bisa efektif.
2.3. Workshop Renstra
Tahap III (Finalisasi
substansi)
menghasilkan draft
final
Tim Inti
penyusunan yang
telah dibentuk
2 hari efektif sda
3 Editing Final edit Dilakukan oleh
fasilitator/ahli
renstra
2 hari efektif
4 Pengesahan Penandatanganan hasil
renstra oleh Ketua
- - -
5 Cetak dokumen
restra
Penggandaan hasil
renstra dalam bentuk
buku
Petugas
penggandaan
- -
6 Sosialisasi hasil
renstra
Pertemuan seluruh
civitas akademika
Ketua didampingi
tim inti penyusun
renstra
- -
Catatan:
1. Yang perlu fasilitasi dan asistensi langsung oleh ahli penyusunan renstra adalah tahap 2 dan 3. Tahap 1, 4, 5, dan 6 bisa dilaksanakan tanpa
Asistensi ahli renstra.
2. Kalau proses nya lancar ahli penyusunan renstra akan intensif bekerja bersama tim inti selama 11 hari.
3. Pada tahap 2 , antara workshop 1, 2 dan 3 ada jeda antara 1sampai 2 minggu guna mengumpulkan data yang biasa terpisah-pisah, disamping
untuk menyiapkan draft-draft.
4. Bila dukungan kebijakan untuk menyusun renstra dari ketua kuat, dan tim inti penyusun dapat bekerja intensif, maka dalam jangka waktu 2
bulan sudah selesai kesecara keseluruhan tahapan.
5. Untuk beaya alhi renstra sejak menyiapkan manual/panduan penyusunan renstra sampai selesai, teridiri:
a. Transport , 3 kali workshop dan 1 kali editing final hasil renstra
b. Akomodasi (total nya 11 hari)
c. Honorarium ahli penyusunan renstra dari persiapan sampai akhir 25 juta.
OPTIMALKAN

More Related Content

What's hot

Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGANPeraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGANAdelina Hutauruk
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Fajar Jabrik
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daerahaRian Saifulloh
 
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etikaMikhail Rasyid
 
Makalah sistem perkantoran
Makalah sistem perkantoranMakalah sistem perkantoran
Makalah sistem perkantoranArini Febriani
 
Paparan JATIM 12 April 2022.pptx
Paparan JATIM 12 April 2022.pptxPaparan JATIM 12 April 2022.pptx
Paparan JATIM 12 April 2022.pptxnurulkusuma2
 
Contoh matrik jadwal pelaksanaan program
Contoh matrik jadwal pelaksanaan programContoh matrik jadwal pelaksanaan program
Contoh matrik jadwal pelaksanaan programImam Suyanto
 
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015Joko Riswanto
 
Bab 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN:APLIKASI...
Bab 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN:APLIKASI...Bab 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN:APLIKASI...
Bab 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN:APLIKASI...Kasi Irawati
 
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPBTatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPBBogor Agricultural University
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritRidho Fitrah Hyzkia
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja93220872
 

What's hot (20)

Contoh pengisian anjab
Contoh pengisian anjabContoh pengisian anjab
Contoh pengisian anjab
 
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGANPeraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
Peraturan Pemerintah No. 66 tentang KESEHATAN LINGKUNGAN
 
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]Makalah perencanaan strategis [lengkap]
Makalah perencanaan strategis [lengkap]
 
Tugas Kepemimpinan Dan Inovasi
Tugas Kepemimpinan Dan InovasiTugas Kepemimpinan Dan Inovasi
Tugas Kepemimpinan Dan Inovasi
 
Analisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan PublikAnalisis Kebijakan Publik
Analisis Kebijakan Publik
 
PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard PPT Balanced Scorecard
PPT Balanced Scorecard
 
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
13 masalah pengelolaan keuangan negara dan daeraha
 
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
1.01 peningkatan integritas dan nilai etika
 
Makalah sistem perkantoran
Makalah sistem perkantoranMakalah sistem perkantoran
Makalah sistem perkantoran
 
Penganggaran Berbasis Kinerja
Penganggaran Berbasis KinerjaPenganggaran Berbasis Kinerja
Penganggaran Berbasis Kinerja
 
Paparan JATIM 12 April 2022.pptx
Paparan JATIM 12 April 2022.pptxPaparan JATIM 12 April 2022.pptx
Paparan JATIM 12 April 2022.pptx
 
Contoh matrik jadwal pelaksanaan program
Contoh matrik jadwal pelaksanaan programContoh matrik jadwal pelaksanaan program
Contoh matrik jadwal pelaksanaan program
 
proposal beasiswa daerah
proposal beasiswa daerahproposal beasiswa daerah
proposal beasiswa daerah
 
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung  Usulan Anggaran tahun 2015
Tata Cara Pembuatan TOR /KAK sebagai data dukung Usulan Anggaran tahun 2015
 
01 penyusunan peta jabatan & abk
01 penyusunan peta jabatan & abk01 penyusunan peta jabatan & abk
01 penyusunan peta jabatan & abk
 
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakanPertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
Pertemuan ke 12 - evaluasi kebijakan
 
Bab 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN:APLIKASI...
Bab 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN:APLIKASI...Bab 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN:APLIKASI...
Bab 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEDEKATAN DENGAN PELANGGAN:APLIKASI...
 
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPBTatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
Tatacara Penyusunan TOR, RAB serta Teknik Perencanaan Aktivitas RKA IPB
 
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem MeritPengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
Pengukuran Indeks Penerapan Sistem Merit
 
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator KinerjaPerencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
Perencanaan Pembangunan Daerah Indikator Kinerja
 

Viewers also liked

TOR RENSTRA STAIN metro 2015 2020
TOR RENSTRA STAIN metro 2015   2020TOR RENSTRA STAIN metro 2015   2020
TOR RENSTRA STAIN metro 2015 2020aghaku
 
Renstra distan ppb 2016 2021
Renstra distan ppb 2016 2021Renstra distan ppb 2016 2021
Renstra distan ppb 2016 2021pandirambo900
 
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014Randy Wrihatnolo
 
1. presentasi renstra 20162017
1. presentasi renstra 201620171. presentasi renstra 20162017
1. presentasi renstra 20162017Saeful Fadillah
 
Contoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotest
Contoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotestContoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotest
Contoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotestShavira Isnaini
 
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy ( Perencanaan dan...
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy  ( Perencanaan dan...ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy  ( Perencanaan dan...
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy ( Perencanaan dan...Kartika Dwi Rachmawati
 
Test analogi verbal (korelasi makna)
Test analogi verbal (korelasi makna)Test analogi verbal (korelasi makna)
Test analogi verbal (korelasi makna)Untung Suropati
 
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRA
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRAPetunjuk teknis penyusunan RENSTRA
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRAJamaludin ..
 
Test angka
Test angkaTest angka
Test angkaino13
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORJoko Riswanto
 
40 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 340 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 3Mamuk Prasetyo
 

Viewers also liked (11)

TOR RENSTRA STAIN metro 2015 2020
TOR RENSTRA STAIN metro 2015   2020TOR RENSTRA STAIN metro 2015   2020
TOR RENSTRA STAIN metro 2015 2020
 
Renstra distan ppb 2016 2021
Renstra distan ppb 2016 2021Renstra distan ppb 2016 2021
Renstra distan ppb 2016 2021
 
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014
Pedoman Penyusunan Rencana Strategis Kementerian/Lembaga 2010-2014
 
1. presentasi renstra 20162017
1. presentasi renstra 201620171. presentasi renstra 20162017
1. presentasi renstra 20162017
 
Contoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotest
Contoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotestContoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotest
Contoh soal psikotest dan tips menghadapi tes psikotest
 
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy ( Perencanaan dan...
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy  ( Perencanaan dan...ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy  ( Perencanaan dan...
ETIKA BISNIS, Lingkungan manajerial, Planning and Strategy ( Perencanaan dan...
 
Test analogi verbal (korelasi makna)
Test analogi verbal (korelasi makna)Test analogi verbal (korelasi makna)
Test analogi verbal (korelasi makna)
 
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRA
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRAPetunjuk teknis penyusunan RENSTRA
Petunjuk teknis penyusunan RENSTRA
 
Test angka
Test angkaTest angka
Test angka
 
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TORTATA CARA PENYUSUNAN TOR
TATA CARA PENYUSUNAN TOR
 
40 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 340 soal dan pembahasan dimensi 3
40 soal dan pembahasan dimensi 3
 

Similar to OPTIMALKAN

Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susantidwipuji95
 
Makalah m.stratejik . 2
Makalah m.stratejik . 2Makalah m.stratejik . 2
Makalah m.stratejik . 2MAHPUDIN AJAH
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maAgungsupriatna55
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maAgungsupriatna55
 
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2AliMusaaa
 
SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, Strategic Management Process, Universitas Mercu...
SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, Strategic Management Process, Universitas Mercu...SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, Strategic Management Process, Universitas Mercu...
SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, Strategic Management Process, Universitas Mercu...Rame Priyanto
 
Makalah manajemen stratejik.1
Makalah manajemen stratejik.1Makalah manajemen stratejik.1
Makalah manajemen stratejik.1MAHPUDIN AJAH
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Long term-objective and Generic S...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Long term-objective and Generic S...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Long term-objective and Generic S...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Long term-objective and Generic S...parluhutan silitonga
 
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...nelda pratiwi
 
1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...
1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...
1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...ana_sari
 
Makalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategiMakalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategiandi arfan
 
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...Wina Winarsih
 
Manajemen strategik.pptx
Manajemen strategik.pptxManajemen strategik.pptx
Manajemen strategik.pptxKKNMADEPACET
 
ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834ayi_sujana23
 

Similar to OPTIMALKAN (20)

Penyusunan rencana strategis
Penyusunan rencana strategisPenyusunan rencana strategis
Penyusunan rencana strategis
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji SusantiRingkasan materi uas Dwi Puji Susanti
Ringkasan materi uas Dwi Puji Susanti
 
Makalah m.stratejik . 2
Makalah m.stratejik . 2Makalah m.stratejik . 2
Makalah m.stratejik . 2
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
 
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y maMakalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
Makalah uas, manajemen stratejik agung supriatna 11150479 kela 5 y ma
 
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
Makalah Manajemen Stratejik Ke-2
 
2.ppt
2.ppt2.ppt
2.ppt
 
SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, Strategic Management Process, Universitas Mercu...
SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, Strategic Management Process, Universitas Mercu...SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, Strategic Management Process, Universitas Mercu...
SM, Rame Priyanto, Hapzi Ali, Strategic Management Process, Universitas Mercu...
 
Makalah manajemen stratejik.1
Makalah manajemen stratejik.1Makalah manajemen stratejik.1
Makalah manajemen stratejik.1
 
Makalah manajemen stratejik.1
Makalah manajemen stratejik.1Makalah manajemen stratejik.1
Makalah manajemen stratejik.1
 
MakalahManajemen Strateji
MakalahManajemen StratejiMakalahManajemen Strateji
MakalahManajemen Strateji
 
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Long term-objective and Generic S...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Long term-objective and Generic S...SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   Long term-objective and Generic S...
SM , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA Long term-objective and Generic S...
 
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...
8, KWH, Nelda Ratna Pratiwi, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Dasar Manajemen dan Fu...
 
1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...
1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...
1,sm,lusianasari,prof.dr.hapzi ali,cma,manajemenstrategi,universitasmercubuan...
 
Makalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategiMakalah manajemen strategi
Makalah manajemen strategi
 
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
Sm,winarsih,hapzi ali,strategic implementation from short term strategy, func...
 
Manajemen strategik.pptx
Manajemen strategik.pptxManajemen strategik.pptx
Manajemen strategik.pptx
 
susilawati 11150205
susilawati 11150205susilawati 11150205
susilawati 11150205
 
ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834ayi sujana 11150834
ayi sujana 11150834
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...jumadsmanesi
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmeunikekambe10
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
UNGGAH PEGANGAN LOKAKARYA DAN PENDAMPINGAN INDIVIDU DALAM KEGIATAN PEMBEKALAN...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmmaksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 

OPTIMALKAN

  • 1. PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENDIDIKAN
  • 2. A. PENDAHULUAN Tantangan yang dihadapi pada masa sekarang ini dalam mengelola perguruan tinggi (PT) paling tidak mencakup tiga hal, pertama dengan adanya perubahan paradigma baru yang dipicu dengan perkembangan teknologi yang sedemikian cepat, kedua : dalam penyelenggaraan perguruan tinggi dengan munculnya Badan Layanan Umum (BLU), dan ketiga : persaingan yang sedemikian ketat baik dengan perguruan tinggi yang ada di dalam maupun luar negeri. Mengantisipasi perubahan yang terjadi dan juga dalam rangka untuk menghadapi tantangan tersebut, setiap perguruan tinggi harus mempunyai rencana induk pengembangan yang komprehensif dan terarah. Penyusunan Rencana Strategis merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh setiap perguruan tinggi agar semua program dan kegiatan yang dirumuskan dapat sinkron dengan tantangan yang dihadapi. Disamping hal tersebut dalam rangka untuk menghadapi akreditasi institusi yang sebentar lagi akan diimplementasikan, perguruan tinggi harus mempunyai guideline yang memang benar-benar dapat dijadikan sebagai acuan dalam setiap aspek penyelenggaraan proses pembelajaran. Ketersediaan Renstra yang berkualitas merupakan prasyarat yang harus dipenuhi bagi akreditasi institusi agar perguruan tinggi layak memperoleh penilaian yang baik. B. RASIONAL Banyak cara dalam penyusunan rencana strategik sebuah lembaga sesuai dengan konsep yang dikembangkan para ahli manajemen, akan tetapi bila sebuah lembaga telah memiliki acuan yang telah ditetapkan sebaiknya acuan tersebut sebagai rujukan utama. Teori dan konsep rencana strategi sebagian besar lahir dari konsep bisnis, misalnya: IE (Internal-Eksternal) matrik, SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) matrik, Grand Strategy matrik, TOWS matrik dan BCG, dan sebagai penetapan alternative strategi dapat
  • 3. menggunakan QSPM (Quantitative Strategies Planning Matriks). Diantara konsep-konsep tersebut yang tidak menggunakan parameter bisnis adalah: Matrik TOWS. Sehingga dalam penyusunan renacana strategis yang akan dibahas akan mengambil rujukan Inmendiknas No: 1/U/2002 yang menggunakan konsep TOWS matrik. Dengan mempelajari Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disusul dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 589/IX/6/Y/99 tentang penjelasan teknis penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, juga merujuk pada Instruksi Mendiknas No. 1/U/2002 tentang Pelaksanaan Akuntabilitas di lingkungan Depdiknas, maka penyusunan Rencana Strategi sekolah sebaiknya, menggunakan referen peraturan tersebut, agar memudahkan para Manajemen maupun Pelaksana dalam menyusun laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam bentuk Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Pengembangan sistematika penulisan rencana strategi dimungkinkan untuk dikembangkan lebih rinci maupun lebih komprehensif, hal tersebut sangat tergantung pada kesiapan tim penyusun renstra lembaga yang bersangkutan. Dalam dokumen rencana strategik perlu dilampiri Renstra dalam bentuk matrik yang mengikuti format PS yang dikeluarkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN). Dalam matrik tersebut telah tersusun sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam bentuk LAKIP. Penyusunan rencana strategi sebuah lembaga yang perlu dipertimbangkan adalah adanya kaitan yang erat antara Renstra dan LAKIP, sehingga petugas penyusun laporan akuntabilitas akan dengan mudah melihat keterkaitan antara keduanya. Dengan logika demikian maka dapat disimpulkan bahwa laporan akuntabilitas tersebut merupakan satu tolok ukur keberhasilan dari renstra lembaga tersebut.
  • 4. Semoga penjelasan teknis penyusunan dokumen renstra ini dapat membantu tim penyusun renstra lembaga untuk memahami langkah-langkah penyusunan. Akhirnya dengan harapan semoga penyusunan renstra di masing-masing lembaga memiliki persepsi yang sama dan tidak menutup kemungkinan setiap lembaga untuk mengembangkan sesuai dengan dinamika yang terjadi di lingkungan masing-masing. C. KONSEP RENCANA STRATEGIS 1) Pengertian. Rencana strategis dalam teori manajemen dikenal dengan istilah “manajemen strategis”. Konsep manajemen strategis sering digunakan dalam dunia bisnis. Dan dalam sistem manajemen modern mengimplementasikan konsep tersebut dalam sebuah organisasi lebih sering disebut dengan istilah “Rencana Strategis” atau merupakan Strategi yang direncanakan atau disesain sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada. Berikut beberapa ahli manajemen mendiskripsikan pengertian strategi: a. Strategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaftif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi organisasi (Argyris : 1985 , Mintzberg : 1979 , Steiner dan Miner : 1977 ). b. Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing (Porter : 1985). c. Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti debtholders, manajer, karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah dan lain-lain, baik secara langsung maupun tidak langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang dilakukan oleh perusahaan (Andrews : 1980 , Chaffe : 1985).
  • 5. d. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (Hamel dan Prahalad : 1995). e. Strategic management can be defined as the art and science of formulating, implementing, and evaluating cross-functionals that enable an organization to achieve its objective (Fred R. David ; 2003) Dari beberapa pengertian yang diutarakan para ahli manajemen tersebut pada dasarnya menjelaskan bahwa strategi mengandung pengertian-penertian sebagai berikut: a. Merupakan tujuan jangka panjang untuk mencapai keunggulan bersaing. b. Merupakan respon jang adaftif terhadap kondisi yang akan datang. c. Merupakan kegiatan terus menerus yang senantiasa meningkat. d. Yang selalu berorientasi pada pelanggan/ kastemer. e. Merupakan kekuatan motivasi bagi penyelenggara dan masyarakat f. Selalu bertitik tolak dari peluang dan ancaman, kekuatan dan kelemahan g. Selalu berangkat dari apa yang dapat terjadi dan bukan apa yang terjadi h. Merupakan paduan konsep dan seni dalam merumuskan, melaksanakan dan mengevaluasi untuk mencapai tujuan organisasi. 2) Fungsi Perencanaan. a. Penerjemah kebijakan Umum: kebijakan umum ditetapkan oleh pimpinan, perlu diterjemahkan secara konkrit, jelas, komprehensi dan bertahap.
  • 6. b. Perkiraan yang bersifat ramalan: perkiraan masa depan yang dianalisis secara ilmiah berdasarkan fakta dan data masa lalu dan sekarang c. Berfungsi ekonomi: sumber daya yang terbatas, maka pemanfaatannya perlu perencanaan yang matang sesuai dengan kebutuhan d. Memastikan suatu kegiatan: rencana yang mengatur hak dan kewajiban, tugas dan tanggung jawab serta wewenang mereka, sehingga staf akan bekerja dengan penuh kepastian. e. Alat koordinasi: koordinasi merupakan kegiatan penting dalam pelaksanaan fungsi manajemen dalam mencapai tujuan, kaitan pekerjaan satu dgn yang lain, kapan dan bagaimana pelaksanaan, sehingga menjadi terpadu dan harmonis f. Alat/sarana pengawasan: manajer untuk mengetahui apakah suatu kegiatan telah dilakukan dengan hasil memuaskan, realisasi sesuai/tidak. 3) Macam Perencanaan. a. Dilihat dari sisi waktu : (1) Perencanaan Jangka Panjang: perencanaan masih berbentuk garis-garis besar yang bersifat sangat strategis dan umum, rencana menjangkau waktu 20 – 30 tahun ke depan. (2) Perencanaan Jangka Menengah: perencanaan jangka panjang dipecah menjadi beberapa tahapan pelaksanaan jangka menengah, setiap tahapan disesuaikan dengan prioritas, dengan rentang waktu 3 – 5 tahun. (3) Perencanaan Jangka Pendek: kurun waktu paling lama satu tahun, mungkin satu bulan, kwartal, atau tengah tahun. Perencanaan ini lebih konkret, rinci, terukur dan sasaran jelas, penjadwalan, metode dan sumber daya.
  • 7. b. Dilihat dari sisi tingkatan manajemen : (1) Perencanaan Strategis: seni dan ilmu untuk pembuatan, penerapan, dan evaluasi keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan. (2) Perencanaan Operasional: merupakan bagian dari rencana strategis, lebih mengarah pada bidang fungsional, sifatnya spesifik dan jangka pendek. 4) Pendekatan Pendekatan dalam membuat perencanaan sebuah organisasi menurut (Husein Umar: 2001) ada beberapa pendekatan, yaitu: a. Pendekatan Atas – Bawah (Top – Down Approach): Perencanaan dibuat pimpinan, unit dibawahnya tinggal melaksanakan. b. Pendekatan Bawah – Atas (Bottom – Up Approach): Pimpinan memberikan gambaran situasi dan kondisi (visi, misi, tujuan sasaran dan sumber daya), memberi kewenangan kepada unit di bawah. c. Pendekatan Campuran (Combination Approach): Pimpinan memberikan petunjuk perencanaan secara garis besar, rencana detail diserahkan kpd kreativitas unit di bawahnya. d. Pendekatan Kelompok (Group Approach): Perencanaan dibuat oleh sekelompok tenaga ahli, biasanya Biro Perencanaan. 5) Tahapan Strategi Menurut (David: 2003) “The strategic management process consists of three stages: strategy formulation, strategy implementation, and strategy evaluation. Pada dasarnya proses manajemen strategis mengikuti 3 tahapan tersebut, yaitu: rumusan kebijakaan strategi, strategi pelaksanaan dan strategi evaluasi. Dokumen rencana strategi akan berisi kebijakan strategi dan rancangan strategi pelaksanaan,
  • 8. sedangkan pelaksanaan dan strategi evaluasi dalam bentuk laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP). The strategic formulation includes developing a vision and mission, identifying an organization’s external opportunities and threats, determining internal strengths and weaknesses, establishing long-term objectives, generating alternative strategies, and choosing particular strategies to pursue. Sebagian besar dokumen rencana strategis merupakan uraian tentang “strategic formulation” secara garis-garis besar dari sebuah lembaga atau organisasi. Strategy implementation requires a firm to establish annual objectives, devise policies, motivate employees, and allocate resources so that formulated strategies can be executed. Strategi implemetasi dapat digunakan sebagai lampiran dokumen rencana strategis dalam bentuk matrik atau format, hal tersebut akan mempermudah dalam penyusunan laporan akuntabilitas. Strategy evaluation is the final stage in strategic management,… and three fundamental strategy evaluation activities are: a. Reviewing external and internal factors that are the bases for current strategies b. Measuring performance, and c. Taking corrective actions. Strategi evaluation akan menjadi bagian penting dari laporan akuntabilitas kinerja sebuah lembaga atau organisasi. 6) Model-model penyusunan rencana strategis. D. STRATEGI PENYUSUNAN RENSTRA. 1. Tim penyusun
  • 9. Tim penyusun renstra disarankan merupakan representasi dari seluruh unit kerja yang ada di lembaga tersebut. Akan lebih efektif bila anggota tim tersebut adalah mereka yang langsung menangani program di setiap unit kerja. Jumlahnya lebih baik tidak lebih dari 5 orang sebagai tim inti. Untuk mendapatkan hasil yang optimal maka tim tersebut dapat melakukan presentasi dihadapan staf pimpinan dan staf lain yang relevan untuk mendapatkan masukan, kritik dan saran-saran. 2. Strategi penyusunan. Strategi penyusunan dapat ditempuh melalui tim kecil penyusunan renstra. Kegiatan menjaring informasi dapat ditempuh melalui brainstorming kemudian disusun dalam satu sistematika yang ditetapkan. Untuk mencari masukan tidak harus melalui pertemuan formal akan tetapi dapat ditempuh dengan cara konsultasi pada pimpinan unit kerja yang di perlukan informasinya dan dianjurkan juga menjaring informasi dari “stake holders” lainnya, seperti orang tua (komite sekolah), Dinas Pendidikan atau pihak-pihak lain yang peduli terhadap sekolah tersebut. Dalam menyusun kerangka pikir renstra harus selalu memperhitungkan visi, misi, tupoksi lembaga/unit dan kebijakan pimpinan. Penyempurnaan perlu dilakukan terus menerus sejalan dengan kebijakan pimpinan lembaga maupun kebijakan pendidikan nasional. E. SISTEMATIKA DAN KOMPONEN RENSTRA Penulisan dokumen rencana stratejik menurut Inmendiknas No. 1/U/2002 disarankan dengan struktur penulisan seperti berikut : KATA PENGANTAR DAFTAR ISI BAB I : PENDAHULUAN A. Rasional
  • 10. B. Dasar Hukum C. Tujuan. D. Sasaran. BAB II : ORGANISASI DAN TATA KERJA. A. Organisasi B. Tugas Pokok dan Fungsi C. Mekanisme Kerja. BAB III : RENCANA STRATEGIS. A. Visi, Misi dan Nilai-nilai. B. Tujuan, Sasaran dan Aktivitas Organisasi. C. Analisa Lingkungan Internal (ALI) dan Analisa Lingkungan Eksternal (ALE). D. Strategi pendekatan kebijakan. E. Program dan Kegiatan. BAB IV : PENUTUP LAMPIRAN. 1. Matrik Rencana strategis model PS 2. Matrik Jadwal Pentahapan. 3. Matrik Diskripsi Program. F. PENJELASAN TEKNIS PENULISAN Untuk mempermudah dalam penyusunan rencana strategis, berikut diberikan penjelasan teknis sebagaimana aturan dalam mengembangkan penyusunan Renstra. Penggunaan susunan kalimat sepenuhnya diserahkan pada tim penyusun Renstra lembaga yang bersangkutan, selama memenuhi persyaratan : keterbacaan dan mudah dimengerti oleh pembacanya. Susunan dalam naskah akademis Rencana Strategis dibuat secara sistematis sebagai berikut : KATA PENGANTAR :
  • 11. Kata pengantar merupakan pengantar dari Pimpinan Unit Kerja yang bersangkutan dan uraiannya pada umumnya berisi tentang : Pentingnya penyusunan renstra, kebijakan pokok lembaga, keterlibatan seluruh unsur, proses penyusunan dan ucapan terima kasih. DAFTAR ISI Daftar Isi merupakan petunjuk bagi pembaca untuk mecari halaman berapa yang akan dibaca. Daftar Isi dapat dibuat lebih rinci sesuai dengan rincian yang ditulis. Kata Pengantar dan Daftar Isi diberikan nomor halaman menggunakan romawi kecil (i, ii, iii… dst). Sedangkan untuk Bab I sampai Lampiran nomor halaman mengunakan angka (1, 2, 3… dst). BAB I : PENDAHULUAN A. Rasional. Rasional berisi uraian tentang perlunya penyusunan renstra dalam mencapai visi dan misi lembaga, dukungan peraturan dan perundangan yang mewajibkan lembaga menyusun renstra. Kebijakan- kebijakan penting dari pimpinan Departemen maupun Direktorat Jenderal yang dapat dijadikan rujukan akan lebih melengkapi rasional yang akurat. Pendekatan manajemen baik secara konsep maupun pengalaman emperik, penjelasan teknis juga perlu diperhatikan. Uraian rasional cukup singkat, jelas dan mudah dimengerti sehingga pembaca dapat mengikuti alur pemikiran tentang penyusunan renstra. B. Dasar Hukum Dasar hukum memuat daftar urutan UU, PP, Perpres, Inpres, Permendiknas dan Instruksi Menteri maupun SK Dirjen sebagai landasan hukum yang mewajibkan
  • 12. penyusunan renstra atau merupakan suplemen tentang Rencana Strategis. C. Tujuan Penulisan Menjelaskan tujuan penulisan Renstra tersebut, yaitu penyusunan renstra dalam mencapai visi dan misi lembaga. D. Sasaran Penulisan Sasaran yang dimaksud adalah sasaran penulisan atau indikator keberhasilan dari penulisan renstra ini, merupakan pernyataan hasil yang hendak dicapai. BAB II : ORGANISASI DAN TATA KERJA. A. Organisasi Menjelaskan dasar hukum dari struktur organisasi sekolah yang bersangkutan, baik melalui narasi maupun bagan struktur organisasi, atau menggunakan keduanya yaitu narasi dan bagan struktur organisasi. B. Tugas Pokok dan Fungsi Menjelaskan tugas pokok dan fungsi sekolah dari eselon yang paling tinggi sampai eselon yang rendah. Biasanya diambil dari SK Organisasi dan Tata Kerja lembaga tersebut (contoh : untuk Dit.Jen Mutendik dari Permendiknas Nomor: 8 Tahun 2005). C. Mekanisme Kerja. Menjelaskan mekanisme kerja lembaga baik internal maupun eksternal, dapat diambil dari SK yang berlaku dan dapat dilengkapi atau dijelaskan dengan bagan mekanisme kerja internal dan eksternal. BAB III : RENCANA STRATEGIS. A. Kebijakan Nasional Strategis
  • 13. Dalam kerangka penulisan renstra kebijakan nasional tidak dimasukkan, tetapi akan lebih lengkap bila kebijakan nasional tersebut perlu dimunculkan sebagai acuan penulisan dan pengembangan rencana strategi. Kebijakan Nasional Strategis diambil dari kebijakan tingkat Nasional, biasanya sudah tertuang dalam Program Pembangunan Nasional (Propenas) dan Rencana Strategis yang disusun oleh Departemen Pendidikan Nasional atau Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Dari beberapa kebijakan yang ada diambil kebijakan yang sesuai dengan Tupoksi lembaga. B. Visi, Misi dan Nilai-nilai. Menjelaskan visi, misi dan nilai-nilai yang disusun dengan urutan : 1. Visi : diambil dari visi lembaga (kalau sudah ada), kalau belum ada maka perlu disusun terlebih dahulu. 2. Misi : diambil dari misi lembaga (kalau sudah ada) 3. Nilai-nilai : berisi tentang nilai-nilai dasar atau falsafah yang dijunjung tinggi oleh seluruh staf untuk dijadikan landasan operasional dalam mencapai visi dan misi lembaga. C. Tujuan, Sasaran dan Aktivitas Organisasi. 1. Tujuan : menjelaskan tujuan dari setiap misi lembaga, yang dapat diuraikan dalam satu atau beberapa tujuan. 2. Sasaran : menguraikan tentang sasaran setiap tujuan, sebaiknya penulisan sasaran dengan pernyataan
  • 14. kuantitatif yang hendak dicapai dalam jangka panjang. 3. Aktivitas Organisasi : menguraikan daftar kegiatan manajemen mulai dari penyusunan renstra, koordinasi, memfasilitasi, konsolidasi, pengendalian melalui monitor dan evaluasi, tindak lanjut hasil ME dan penulisan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP) D. Analisa Lingkungan Internal (ALI) dan Analisa Lingkungan Eksternal (ALE). 1. Analis Lingkungan Internal (ALI) Menguraikan analisa lingkungan internal terbagi dalam 2 kondisi yaitu : a. Kekuatan : menguraikan tentang potensi yang dimiliki lembaga yang diperkirakan akan mampu memberikan dukungan yang kuat untuk mencapai visi dan misi lembaga. b. Kelemahan : menguraikan tentang kelemahan lembaga yang diperkirakan akan menghambat tetapi dibutuhkan dalam mencapai visi dan misi lembaga. 2. Analisa Lingkungan Eksternal (ALE) Menguraikan hasil analisa lingkungan eksternal yang terbagi dalam 2 kondisi : a. Peluang : menguraikan kondisi peluang yang ada di luar lembaga, yang memungkinkan dapat mendukung tercapainya visi dan misi lembaga. b. Ancaman : menguraikan kondisi di luar lembaga yang merupakan ancaman lembaga atau minimal
  • 15. akan menghambat lembaga dalam mencapai visi dan misi lembaga. E. Strategi pendekatan kebijakan. Menguraikan strategi pendekatan yang perlu di tempuh dengan cara anallisa strategi TOWS, menjadi strategi: S – O; S – T; W – O; dan W – T dan rumusan strategi tersebut dapat juga dijadikan kebijakan sekolah. 1. Strategi S–O: Optimalkan S dan O sehingga menjadi strategi yang produktif dan efektif. 2. Strategi S–T: Optimalkan S dan menekan T sehingga menjadi strategi yang produktif. 3. Strategi W–O: Minimalkan W dan optimalkan O sehingga menjadi strategi yang dapat memanfaatkan peluang dalam mencapai visi dan misi. 4. Strategi W–T: Minimalkan W dan T atau pertahankan kondisi W dan T kalau bisa di minimize dengan strategi ini. Dalam merumuskan strategi pendekatan matrik TOWS diperlukan kemampuan dan wawasan yang cukup luas khususnya tentang kebijakan lembaga yang bersangkutan, tupoksi lembaga, arah visi dan misi. Strategi yang dihasilkan merupakan kebijakan makro dari sekolah tersebut, oleh karena itu dalam penulisannya memiliki cakupan yang luas. Rumusan kebijakan ini akan menjadi rujukan dalam penetapan program-program lembaga, selanjutnya diuraikan menjadi kegiatan yang lebih terinci, realistis dan terukur. F. Program dan Kegiatan. Pada dasarnya menguraikan program jangka panjang dalam bentuk kegiatan – kegiatan yang harus dilakukan
  • 16. dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Program dinyatakan dalam kata benda dan merupakan program dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Program dan kegiatan ini disarankan mengacu pada program dan kegiatan setiap unit kerja atau sub unit kerja, seperti kebijakan yang disebutkan sebelumnya. Dalam dokumen Renstra cukup sampai program-program lembaga.. Program : merupakan pernyataan kumpulan kegiatan yang mengacu pada tujuan dan tupoksi Unit Kerja tersebut (biasanya dalam bentuk kalimat yang dibendakan) Kegiatan : merupakan uraian dari program dalam bentuk kegiatan-kegiatan untuk mencapai sasaran, sesuai dengan kebijakan lembaga. Penulisan kegiatan dalam bentuk kalimat kerja dan terukur secara kuantitas yang akan dicapai dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Penulisan kegiatan bila diuraikan dalam matrik PS- 1/2/3/4/5 maka kegiatan tersebut pernyataannya harus sudah terukur. BAB IV : PENUTUP Dalam uraian penutup menjelaskan proses penyusunan yang berhasil dengan baik atas dukungan semua pihak, dan hasilnya akan dapat bermanfaat bagi seluruh pimpinan maupun staf sehingga semua pihak dapat memberikan kontribusi dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Biasanya juga termasuk ungkapan terima kasih. LAMPIRAN.
  • 17. Dalam lampiran dokumen renstra dapat dilampirkan beberapa matrik sebagai ringkasan dokumen renstra. Matrik tersebut antara lain: 1. Matrik Rencana strategis model PS 2. Matrik Pentahapan. 3. Matrik Diskripsi Program. G. PENUTUP Demikian penjelasan teknis penyusunan rencana strategi sekolah dengan rujukan Inmendiknas Nomor: 1/U/2000. Namun demikian tidak menutup kemungkinan masing-masing sekolah dapat mengembangkan sesuai dengan kebijakan maupun tuntutan sekolah setempat. Yang terpenting adalah dokumen Rencana Strategi dapat diukur untuk diketahui tingkat kinerjanya melalui laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Semoga penjelasan teknis ini dapat membantu tim dalam menyusun rencana strategi lembaga dan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP). LAMPIRAN: 1. Format matrik Perencanaan Stratejik (format PS). 2. Format matrik Jadwal Pentahapan 3. Format matrik Diskripsi Program
  • 18. PENTAHAPAN DAN PROSES PENYUSUNAN RENSTRA PENDIDIKAN TINGGI No TAHAPAN KEGIATAN PESERTA HARI Keterangan Pelaksana 1 Persiapan 1.1. Sosialisasi akan diselenggarakannya renstra oleh Ketua bersama Kepala penjaminan mutu, biro perencanaan dan panitian anggaran seluruh civitas akademika - 1. Bisa dilakaukan serempak atau per fakultas, mahasiswa, karyawan, pusat studi, unit-unit, dll. 2. Semua satuan tugas diminta berpartisipasi dan menyiapkan data-data penting di satuan tugas masing-masing Panitia Penyusun 1.2. Surat resmi dari Ketua berupa pemberitahauan akan dilaksanakan renstra dan instruksi untuk menyiapkan data –data akademik dan non akademik. Surat pada dekan, guru besar, ketua- ketua unit/biro, kepala-kepala jurusan, dll. - Panitia Workshop 1.3. Pembentukan Tim Unsur yang harus - 1. Tim inti Panitia
  • 19. Penyusunan Renstra secara resmi dengan SK ketua dimasukkan: Kepala penjaminan mutu, Biro Perencanaan, Kepala P3M, Kepala Lembaga Penelitian, ketua jurusan, kepala perpustakaan, ketua-ketua lembaga/pusat, dll yang dipandang strategis. penyusunan renstra sebaiknya tidak lebih dari 10 orang 2. Ketua, Dekan, sebaiknya menjadi tim pengarah. Penyusun 2 Pelaksanaan 2.1. Workshop renstra Tahap I (menghasilkan draft umum renstra) Seluruh civitas akademika (pimpinan, dosen, perwakilan mhs, perwakilan karyawan, dll) 4 hari efektif: dg agenda: 1. Membangun pemahaman mendalam ttg renstra (tujuan, metode, proses). 2. Merumuskan aspek fundamental (visi, misi, nilai) 3. Merumuskan aspek strategis (problem/isu strategis, tujuan Sebaiknya peserta workshop tidak lebih dari 50 orang. Pani
  • 20. strategis, program strategis, penganggaran. 4. Merumuskan aspek operasional (rencana tahunan) 2.2. Workshop Renstra Tahap II (menghasilkan draft renstra II) Tim inti penyusunan renstra yang telah dibentuk. 3 hari efektif: Memformulasikan, menselaraskan, dan mensikronkan hasil workshop tahap I dengan melengkapi data-data detail yang lebih akurat. Selama workshop tim inti sebaiknya tidak ada tugas lain sehingga bisa efektif. 2.3. Workshop Renstra Tahap III (Finalisasi substansi) menghasilkan draft final Tim Inti penyusunan yang telah dibentuk 2 hari efektif sda 3 Editing Final edit Dilakukan oleh fasilitator/ahli renstra 2 hari efektif 4 Pengesahan Penandatanganan hasil renstra oleh Ketua - - -
  • 21. 5 Cetak dokumen restra Penggandaan hasil renstra dalam bentuk buku Petugas penggandaan - - 6 Sosialisasi hasil renstra Pertemuan seluruh civitas akademika Ketua didampingi tim inti penyusun renstra - - Catatan: 1. Yang perlu fasilitasi dan asistensi langsung oleh ahli penyusunan renstra adalah tahap 2 dan 3. Tahap 1, 4, 5, dan 6 bisa dilaksanakan tanpa Asistensi ahli renstra. 2. Kalau proses nya lancar ahli penyusunan renstra akan intensif bekerja bersama tim inti selama 11 hari. 3. Pada tahap 2 , antara workshop 1, 2 dan 3 ada jeda antara 1sampai 2 minggu guna mengumpulkan data yang biasa terpisah-pisah, disamping untuk menyiapkan draft-draft. 4. Bila dukungan kebijakan untuk menyusun renstra dari ketua kuat, dan tim inti penyusun dapat bekerja intensif, maka dalam jangka waktu 2 bulan sudah selesai kesecara keseluruhan tahapan. 5. Untuk beaya alhi renstra sejak menyiapkan manual/panduan penyusunan renstra sampai selesai, teridiri: a. Transport , 3 kali workshop dan 1 kali editing final hasil renstra b. Akomodasi (total nya 11 hari) c. Honorarium ahli penyusunan renstra dari persiapan sampai akhir 25 juta.