SlideShare a Scribd company logo
PATO FISIOANATOMI
INFEKSI BAKTERI
KELOMPOK 3 :
ARDHIAN DWI PUTRO U
DANI NOVITA
NUR ‘AENI
INFEKSI BAKTERI
 Streptococcus  Pneumococcus
 Staphylococcus
STREPTOCOCCUS
A. DEFINISI
 Infeksi Streptoccocus adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram
positif Streptococcus.
 Bakteri Streptococcus penyebab penyakit pada manusia dikelompokkan
menjadi 4 grup yaitu :
• Streptococcus grup A
• Streptococcus grup B
• Streptococcus grup C dan G
• Streptococcus grup D dan Enterokokus
B. GEJALA
Infeksi streptococcus yang paling sering ditemukan adalah infeksi
tenggorokan (Strep throat).
Gejalanya muncul secara tiba-tiba, seperti:
1. nyeri tenggorokan
2. merasa tidak enak badan
3. demam
4. menggigil
5. nyeri kepala
6. Mual
7. muntah
8. tedenyut jantung yang meningkat
9. nggorokan tampak merah
0. amandel membengkak
1. kelenjar getah bening di leher membesar.
C. PENGOBATAN
 Menggunakan Antibiotik
 Menggunakan penisilinV per-oral
 Menggunakan penisilin intravena,
 pereda nyeri (analgetik)
 penurun panas (antipiretik)
STAPHYLOCOCCUS
 Merupakan bakteri coccus gram positif
 Berbentuk bulat
 Bersifat nonmotil
 Tidak membentuk spora
 Mengalami lisis
 Cenderung muncul bergerombol menyerupai seikat anggur
DEFINISI
NEXT
INFEKSI STAPHYLOCOCCUS
Infeksi Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) disebabkanoleh bakteri
Staphylococcus aureus – sering disebut “Staph.”Bakteri ini kadang resisten
terhadap antibiotik yang umum digunakan untuk mengobatinya.Jika tanpa
penanganan yang tepat MRSA dapat berakibat fatal.Orang dengan sistem
kekebalan tubuh lemah berpotensi untuk mudah terserang bakteri ini.
NEXT
GEJALA KLINIS
Gejala umum dimulai dengan munculnya benjolan merah kecil yang
menyerupai jerawat, bisulan atau gigitan laba-laba.Ini dapat dengan cepat
berubah menjadi mendalam,menyakitkan abses yang memerlukan
pembedahan melelahkan. Kadang-kadang bakteri tetap terbatas pada kulit.
Tetapi bakteri juga dapat menembus ke dalam tubuh, berpotensi
menyebabkan infeksi yang mengancam tulang,sendi, luka bedah, aliran darah,
katup jantung dan paru-paru, yang pada akhirnya mengancam jiwa seseorang.
NEXT
PENGOBATAN
 Pengobatan dapat mengandalkan vankomisin antibiotik untuk mengobati
kuman resisten.
 Menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri
Staphylococcus Aureus.
DEFINISI
 merupakan diplococcus gram positif
bersifat patogen pada manusia
berbentuk lancet atau berbentuk rantai
memiliki kapsul polisakarida
mudah dilisis dengan agen aktif
PNEUMOKOKUS
INFEKSI PNEUMOKOKUS
• Penyebab : bakteri gram positif Streptococcus pneumonia.
• Penyebaran penyakit melalui perkembang biak didalam jaringan.
• Contoh : pneumonia lobaris menyebabkan komplikasi berupa septikemia,
empiema, endokarditis, perikarditis, meningitis dan arthritis.
• Untuk Pneumonia sekunder oleh Pneumokokus setelah infeksi virus
(campak, influenza) lebih jarang terjadi daripada oleh Streptokokus.
• Pneumokokus tidak menghasilkan toksin
• Infeksi pneumococcus menyebabkan pengeluaran cairan edema fibrin secara
berlebihan ke dalam alveoli, yang di ikuti oleh sel darah merah dan leukosit
yang menyebabkan konsolidasi dari paru-paru.
faktor-faktor yang berpengaruh pada infeksi pneumococcal :
1) Ketidak normalan saluran pernapasan
2) Alkohol atau intoksikasi obat
3) Mekanisme lain
Kekurangan gizi, kelemahan umum, anemia sickle cell, hiposplenisme,
nefrosis atau difisiensi bahan tambahan.
Beberapa penyakit yang disebabkan oleh pneumokokus :
a. Pneumonia
b. Empiema torasik (infeksi pada pleura yang mengelilingi paru-paru)
c. Otitis media (infeksi telinga tengah)
d. Meningitis bakterialis (infeksi selaput otak dan medulla spinalis)
e. Bakteremia (infeksi darah)
f. Endokarditis pneumokokus (infeksi katup jantung)
g. Peritonitis (infeksi pada rongga perut)
h. Artritis pneumokokus
GEJALA KLINIS
-Demam
-Menggigil
-Nyeri tajam pada pleura
-Secara karakteristik berdarah atau berwarna merah kecoklatan.
-Dengan terapi antimikroba, penyakit biasanya hilang secara
bertahap.
PENGOBATAN
Infeksi pneumokokus dapat diobati dengan PenisilinG.
penisilin G dosis tinggi dengan MICs sebesar 0,1-2µg/mL efektif untuk
menangani pneumonia yang disebabkan oleh pneumococcus tetapi tidak
efektif menangani meningitis yang disebabkan oleh strain yang sama.
Untuk infeksi sinus dan telinga diberikan per-oral (melalui mulut) dan untuk
infeksi yang lebih serius diberikan secara intravena (melalui pembuluh
darah).
RESENSI :
http://www.spesialis.info/?penyebab-infeksi-pneumokokus,264
http://putriiandynii.blogspot.com/2014/01/makalah-bakteri-streptococcus.html
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Bronkopneum onia & faringitis
Bronkopneum onia & faringitisBronkopneum onia & faringitis
Bronkopneum onia & faringitis
aaanin
 
Leaflet bronkopneumonia
Leaflet bronkopneumoniaLeaflet bronkopneumonia
Leaflet bronkopneumonia
Warnet Raha
 
INFEKSI ASAL UDARA
INFEKSI ASAL UDARAINFEKSI ASAL UDARA
INFEKSI ASAL UDARA
Nia Hardianti
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
Muhammad Ihsanuddin
 
Streptococcus beta hemolitikus grup a
Streptococcus beta hemolitikus grup aStreptococcus beta hemolitikus grup a
Streptococcus beta hemolitikus grup a
Haidar Estrada
 
2. penyakit kelainan faring
2. penyakit kelainan faring2. penyakit kelainan faring
2. penyakit kelainan faring
fikri asyura
 
TONSILITIS
TONSILITISTONSILITIS
TONSILITIS
Muhammad Nasrullah
 
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan AtasInfeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
soroylardo2
 
Ppt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akutPpt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akut170691
 
Tonsilitis kronis
Tonsilitis kronisTonsilitis kronis
Tonsilitis kronisAmir Zakwan
 
Lp faringitis
Lp faringitisLp faringitis
Lp faringitis
maelmery
 
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)Betari Wanda Saskia
 

What's hot (20)

Dhf
DhfDhf
Dhf
 
Bronkopneum onia & faringitis
Bronkopneum onia & faringitisBronkopneum onia & faringitis
Bronkopneum onia & faringitis
 
Laringitis 2 AKPER PEMKAB MUNA
Laringitis 2 AKPER PEMKAB MUNA Laringitis 2 AKPER PEMKAB MUNA
Laringitis 2 AKPER PEMKAB MUNA
 
Leaflet bronkopneumonia
Leaflet bronkopneumoniaLeaflet bronkopneumonia
Leaflet bronkopneumonia
 
INFEKSI ASAL UDARA
INFEKSI ASAL UDARAINFEKSI ASAL UDARA
INFEKSI ASAL UDARA
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
Streptococcus beta hemolitikus grup a
Streptococcus beta hemolitikus grup aStreptococcus beta hemolitikus grup a
Streptococcus beta hemolitikus grup a
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Ppt pneumonia
Ppt pneumoniaPpt pneumonia
Ppt pneumonia
 
2. penyakit kelainan faring
2. penyakit kelainan faring2. penyakit kelainan faring
2. penyakit kelainan faring
 
Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Nafas
Bakteri Penyebab Infeksi Saluran NafasBakteri Penyebab Infeksi Saluran Nafas
Bakteri Penyebab Infeksi Saluran Nafas
 
TONSILITIS
TONSILITISTONSILITIS
TONSILITIS
 
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan AtasInfeksi Saluran Pernafasan Atas
Infeksi Saluran Pernafasan Atas
 
Ppt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akutPpt bronkhitis akut
Ppt bronkhitis akut
 
Tonsilitis kronis
Tonsilitis kronisTonsilitis kronis
Tonsilitis kronis
 
Clostridium sp
Clostridium spClostridium sp
Clostridium sp
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Askep hiv
Askep hivAskep hiv
Askep hiv
 
Lp faringitis
Lp faringitisLp faringitis
Lp faringitis
 
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
 

Viewers also liked

Laporan projek ict kel. 2
Laporan projek ict kel. 2Laporan projek ict kel. 2
Laporan projek ict kel. 2
Titi Suryati
 
Presentation1 liisa
Presentation1 liisaPresentation1 liisa
Presentation1 liisaLisa Pinto
 
Staphylococcus Spp
Staphylococcus SppStaphylococcus Spp
Staphylococcus Spp
Zari Esa M. Saleh
 
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
Nur Djufry
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakterikikikamila
 
Real time PCR
Real time PCRReal time PCR
Real time PCR
Pratyay Seth
 
kelompok B bakteri
kelompok B bakterikelompok B bakteri
kelompok B bakteri
Desriani Desriani
 
Staphylococcus aureus
Staphylococcus  aureusStaphylococcus  aureus
Staphylococcus aureusJuby Raju
 
Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureusStaphylococcus aureus
Staphylococcus aureus
Dr. Samira Fattah
 
Bakteriologi dasar kuliah
Bakteriologi dasar   kuliahBakteriologi dasar   kuliah
Bakteriologi dasar kuliah
hari budin
 

Viewers also liked (11)

Laporan projek ict kel. 2
Laporan projek ict kel. 2Laporan projek ict kel. 2
Laporan projek ict kel. 2
 
Presentation1 liisa
Presentation1 liisaPresentation1 liisa
Presentation1 liisa
 
Staphylococcus Spp
Staphylococcus SppStaphylococcus Spp
Staphylococcus Spp
 
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI "BAKTERI"
 
Mikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi BakteriMikrobiologi Bakteri
Mikrobiologi Bakteri
 
Real time PCR
Real time PCRReal time PCR
Real time PCR
 
kelompok B bakteri
kelompok B bakterikelompok B bakteri
kelompok B bakteri
 
Staphylococcus aureus
Staphylococcus  aureusStaphylococcus  aureus
Staphylococcus aureus
 
Staphylococcus aureus
Staphylococcus aureusStaphylococcus aureus
Staphylococcus aureus
 
Bakteriologi dasar kuliah
Bakteriologi dasar   kuliahBakteriologi dasar   kuliah
Bakteriologi dasar kuliah
 
Bacteriology
BacteriologyBacteriology
Bacteriology
 

Similar to Patofisioanatomi

A1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptxA1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptx
dinaayuSeptiani
 
Pneumonia 2019
Pneumonia 2019Pneumonia 2019
Pneumonia 2019
LannaHarumiya1
 
copy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptxcopy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptx
AyuAgustriani1
 
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptxFARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
212ff05074
 
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaAsuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Bella Citra H
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniakhairil10
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
Septian Muna Barakati
 
Askep Pneumonia.docx
Askep Pneumonia.docxAskep Pneumonia.docx
Askep Pneumonia.docx
KPSRSUI
 
pneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdfpneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdf
david792933
 
17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pblRyryy Part II
 
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Nurleli Kurniati
 
Intan Prima Andini- IIK Bhaktiwiyata Kediri - Lengkap.pptx
Intan Prima Andini- IIK Bhaktiwiyata Kediri - Lengkap.pptxIntan Prima Andini- IIK Bhaktiwiyata Kediri - Lengkap.pptx
Intan Prima Andini- IIK Bhaktiwiyata Kediri - Lengkap.pptx
yunnatulmunawwaroh
 

Similar to Patofisioanatomi (20)

A1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptxA1 PNEUMONIA.pptx
A1 PNEUMONIA.pptx
 
Ani pneumonia
Ani pneumoniaAni pneumonia
Ani pneumonia
 
Ani pneumonia
Ani pneumoniaAni pneumonia
Ani pneumonia
 
Askep kmb 1(musriani) AKPER PEMKAB MUNA
Askep kmb 1(musriani) AKPER PEMKAB MUNA Askep kmb 1(musriani) AKPER PEMKAB MUNA
Askep kmb 1(musriani) AKPER PEMKAB MUNA
 
Pneumoni1
Pneumoni1Pneumoni1
Pneumoni1
 
Pneumoni1
Pneumoni1Pneumoni1
Pneumoni1
 
Pneumonia 2019
Pneumonia 2019Pneumonia 2019
Pneumonia 2019
 
copy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptxcopy-of-infeksi.pptx
copy-of-infeksi.pptx
 
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptxFARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
FARMAKOTERAPI REFANI ADHA 12171014.pptx
 
Asuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan PneumoniaAsuhan Keperawatan Pneumonia
Asuhan Keperawatan Pneumonia
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumoniaAsuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
Asuhan keperawatan pada klien dengan bronkopneumonia
 
Faringitis dan tonsilitis AKPER PEMKAB MUNA
Faringitis dan tonsilitis AKPER PEMKAB MUNA Faringitis dan tonsilitis AKPER PEMKAB MUNA
Faringitis dan tonsilitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Faringitis dan tonsilitis AKPER PEMKAB MUNA
Faringitis dan tonsilitis AKPER PEMKAB MUNAFaringitis dan tonsilitis AKPER PEMKAB MUNA
Faringitis dan tonsilitis AKPER PEMKAB MUNA
 
Makalah tuberculosis
Makalah tuberculosisMakalah tuberculosis
Makalah tuberculosis
 
Askep Pneumonia.docx
Askep Pneumonia.docxAskep Pneumonia.docx
Askep Pneumonia.docx
 
pneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdfpneumonia fk unand.pdf
pneumonia fk unand.pdf
 
17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl17291060 modul-batuk-pbl
17291060 modul-batuk-pbl
 
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpnBab ii-tinjauan-pustaka-brpn
Bab ii-tinjauan-pustaka-brpn
 
Intan Prima Andini- IIK Bhaktiwiyata Kediri - Lengkap.pptx
Intan Prima Andini- IIK Bhaktiwiyata Kediri - Lengkap.pptxIntan Prima Andini- IIK Bhaktiwiyata Kediri - Lengkap.pptx
Intan Prima Andini- IIK Bhaktiwiyata Kediri - Lengkap.pptx
 
Pneumonia
PneumoniaPneumonia
Pneumonia
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptxPENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
SRIWIDOWATI5
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CAREGerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
liamasliha1
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 

Recently uploaded (9)

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptxPENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
PENGELOLAAN POSYANDU ILP DI WILAYAH.pptx
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CAREGerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
Gerakan Sayang Ibu dan Bayi WOMEN_CENTERED_CARE
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 

Patofisioanatomi

  • 1. PATO FISIOANATOMI INFEKSI BAKTERI KELOMPOK 3 : ARDHIAN DWI PUTRO U DANI NOVITA NUR ‘AENI
  • 2. INFEKSI BAKTERI  Streptococcus  Pneumococcus  Staphylococcus
  • 3. STREPTOCOCCUS A. DEFINISI  Infeksi Streptoccocus adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri gram positif Streptococcus.  Bakteri Streptococcus penyebab penyakit pada manusia dikelompokkan menjadi 4 grup yaitu : • Streptococcus grup A • Streptococcus grup B • Streptococcus grup C dan G • Streptococcus grup D dan Enterokokus
  • 4. B. GEJALA Infeksi streptococcus yang paling sering ditemukan adalah infeksi tenggorokan (Strep throat). Gejalanya muncul secara tiba-tiba, seperti: 1. nyeri tenggorokan 2. merasa tidak enak badan 3. demam 4. menggigil 5. nyeri kepala 6. Mual 7. muntah 8. tedenyut jantung yang meningkat 9. nggorokan tampak merah 0. amandel membengkak 1. kelenjar getah bening di leher membesar.
  • 5. C. PENGOBATAN  Menggunakan Antibiotik  Menggunakan penisilinV per-oral  Menggunakan penisilin intravena,  pereda nyeri (analgetik)  penurun panas (antipiretik)
  • 6. STAPHYLOCOCCUS  Merupakan bakteri coccus gram positif  Berbentuk bulat  Bersifat nonmotil  Tidak membentuk spora  Mengalami lisis  Cenderung muncul bergerombol menyerupai seikat anggur DEFINISI
  • 7. NEXT INFEKSI STAPHYLOCOCCUS Infeksi Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA) disebabkanoleh bakteri Staphylococcus aureus – sering disebut “Staph.”Bakteri ini kadang resisten terhadap antibiotik yang umum digunakan untuk mengobatinya.Jika tanpa penanganan yang tepat MRSA dapat berakibat fatal.Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah berpotensi untuk mudah terserang bakteri ini.
  • 8. NEXT GEJALA KLINIS Gejala umum dimulai dengan munculnya benjolan merah kecil yang menyerupai jerawat, bisulan atau gigitan laba-laba.Ini dapat dengan cepat berubah menjadi mendalam,menyakitkan abses yang memerlukan pembedahan melelahkan. Kadang-kadang bakteri tetap terbatas pada kulit. Tetapi bakteri juga dapat menembus ke dalam tubuh, berpotensi menyebabkan infeksi yang mengancam tulang,sendi, luka bedah, aliran darah, katup jantung dan paru-paru, yang pada akhirnya mengancam jiwa seseorang.
  • 9. NEXT PENGOBATAN  Pengobatan dapat mengandalkan vankomisin antibiotik untuk mengobati kuman resisten.  Menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus Aureus.
  • 10. DEFINISI  merupakan diplococcus gram positif bersifat patogen pada manusia berbentuk lancet atau berbentuk rantai memiliki kapsul polisakarida mudah dilisis dengan agen aktif PNEUMOKOKUS
  • 11. INFEKSI PNEUMOKOKUS • Penyebab : bakteri gram positif Streptococcus pneumonia. • Penyebaran penyakit melalui perkembang biak didalam jaringan. • Contoh : pneumonia lobaris menyebabkan komplikasi berupa septikemia, empiema, endokarditis, perikarditis, meningitis dan arthritis. • Untuk Pneumonia sekunder oleh Pneumokokus setelah infeksi virus (campak, influenza) lebih jarang terjadi daripada oleh Streptokokus. • Pneumokokus tidak menghasilkan toksin • Infeksi pneumococcus menyebabkan pengeluaran cairan edema fibrin secara berlebihan ke dalam alveoli, yang di ikuti oleh sel darah merah dan leukosit yang menyebabkan konsolidasi dari paru-paru.
  • 12. faktor-faktor yang berpengaruh pada infeksi pneumococcal : 1) Ketidak normalan saluran pernapasan 2) Alkohol atau intoksikasi obat 3) Mekanisme lain Kekurangan gizi, kelemahan umum, anemia sickle cell, hiposplenisme, nefrosis atau difisiensi bahan tambahan.
  • 13. Beberapa penyakit yang disebabkan oleh pneumokokus : a. Pneumonia b. Empiema torasik (infeksi pada pleura yang mengelilingi paru-paru) c. Otitis media (infeksi telinga tengah) d. Meningitis bakterialis (infeksi selaput otak dan medulla spinalis) e. Bakteremia (infeksi darah) f. Endokarditis pneumokokus (infeksi katup jantung) g. Peritonitis (infeksi pada rongga perut) h. Artritis pneumokokus
  • 14. GEJALA KLINIS -Demam -Menggigil -Nyeri tajam pada pleura -Secara karakteristik berdarah atau berwarna merah kecoklatan. -Dengan terapi antimikroba, penyakit biasanya hilang secara bertahap.
  • 15. PENGOBATAN Infeksi pneumokokus dapat diobati dengan PenisilinG. penisilin G dosis tinggi dengan MICs sebesar 0,1-2µg/mL efektif untuk menangani pneumonia yang disebabkan oleh pneumococcus tetapi tidak efektif menangani meningitis yang disebabkan oleh strain yang sama. Untuk infeksi sinus dan telinga diberikan per-oral (melalui mulut) dan untuk infeksi yang lebih serius diberikan secara intravena (melalui pembuluh darah).