Bronkopneumonia adalah peradangan paru yang terlokalisir pada bronkiolus dan alveolus, sering menimpa anak-anak. Penyebabnya bakteri, virus, jamur atau benda asing. Gejalanya sulit bernapas, demam, batuk berdahak, dan bunyi pernapasan tidak normal di paru. Pengobatannya meliputi oksigen, cairan, dan obat batuk untuk mengatasi infeksi dan gejala. Faringitis adalah radang tenggorokan akib
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Bronkopneumonia
Bronkopneumonia disebut juga
pneumonia lobularis yaitu suatu
peradangan pada parenkim paru yang
terlokalisir yang biasanya mengenai
bronkiolus dan juga mengenai alveolus
disekitarnya, yang sering menimpa anak-
anak dan balita, yang disebabkan oleh
bermacam-macam etiologi seperti
bakteri, virus, jamur dan benda asing.
3. Kebanyakan kasus pneumonia
disebabkan oleh mikroorganisme, tetapi
ada juga sejumlah penyebab non infeksi
yang perlu dipertimbangkan.
Bronkopneumonia lebih sering
merupakan infeksi sekunder terhadap
berbagai keadaan yang melemahkan
daya tahan tubuh tetapi bisa juga
sebagai infeksi primer yang biasanya kita
jumpai pada anak-anak dan orang
dewasa.
4. Tanda Gejala
Bronkopneumonia
Kesulitan dan sakit pada saat pernafasan contohnya adalah
Nyeri pleuritik, Nafas dangkal dan mendengkur, Takipnea
(Nafas Cepat)
Bunyi nafas di atas area yang menglami konsolidasi :
Mengecil, kemudian menjadi hilang dan juga terdengar
Krekels, ronkhi paru.
Gerakan dada tidak simetris.
Menggigil dan demam 38,8 ° C sampai 41,1°C, delirium.
Diafoesis.
Anoreksia.
Malaise.
Batuk kental, produktif Sputum kuning kehijauan kemudian
berubah menjadi kemerahan atau berkarat.
Gelisah.
Sianosis Area sirkumoral, dasar kuku kebiruan.
Masalah-masalah psikososial : disorientasi, ansietas, takut mati.
5.
6. Pengobatan Bronkopneumonia
Terapi Oksigen. Pemberian oksigen
umumnya tidak diperlukan, kecuali untuk
kasus yang berat.
Hidrasi Cairan. Bila ringan hidrasi oral,
tetapi jika berat dehidrasi dilakukan
secara parenteral. (menggunakan infus)
Simptomatik terhadap batuk. Bila
terdapat obstruksi jalan napas, dan lendir
serta ada febris, diberikan bronkodilator
7. Faringitis
Faringitis adalah radang pada faring
karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri
pada waktu menelan makanan ataupun
kerongkongan terasa kering. Gangguan
ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau
virus. Bakteri yang biasa menyerang
penyakit ini adalah Streptococcus
pharyngitis. Peradangan juga dapat
terjadi karena terlalu banyak merokok,
ditandai dengan rasa sakit saat menelan
dan rasa kering di kerongkongan.
8. Penyebab Faringitis
Virus, hampir 80% Penyakit Radang Tenggorokan
disebabkan oleh virus, dapat menyebabkan
demam
Batuk dan pilek. Dimana batuk dan lendir (ingus)
dapat membuat tenggorokan teriritasi
Virus coxsackie (hand, foot, and mouth disease)
Alergi. Alergi dapat menyebabkan iritasi
tenggorokan ringan yang bersifat menetap
Bakteri streptokokus, dipastikan dengan Kultur
tenggorok. Tes ini umumnya dilakukan di
laboratorium menggunakan hasil usap tenggorok
pasien. Dapat ditemukan gejala klasik dari kuman
streptokokus seperti nyeri hebat saat menelan,
terlihat bintik-bintik putih, muntah dan bernanah
pada kelenjar amandelnya, disertai pembesaran
kelenjar amandel
Merokok.
9.
10. Gejala umum radang tenggorokan
akibat infeksi virus sebagai berikut:
Rasa pedih atau gatal dan kering.
Batuk dan bersin.
Sedikit demam atau tanpa demam.
Suara jadi serak atau parau.
Hidung basah dan adanya cairan di
belakang hidung.
11. Cara mengatasi faringitis
Istirahat yang cukup
hindari rokok dan minuman berakohol
Hindari makanan yang digoreng dan
berminyak
Minum air putih hangat yang banyak
Berkumur dengan air-garam hangat