Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit akibat berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan berbagai manifestasi klinis dan dapat dicegah dengan menerapkan prosedur kebersihan dan keamanan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit menurut beberapa ahli kesehatan dan agama. Pengertian sehat meliputi keseimbangan bio-psiko-sosial dan spiritual sedangkan sakit adalah gangguan fungsi normal yang menyebabkan aktivitas terganggu. Dokumen juga menjelaskan cara perawat memenuhi kebutuhan spiritual pasien seperti menganjurkan baca doa dan membaca Alkitab serta contoh rumah sakit yang menerapkannya.
Perawat terdakwa kasus aborsi ilegal terancam hukuman penjara 5,5 tahun karena membantu dokter melakukan aborsi pada tiga pasien dengan mempersiapkan peralatan. Tindakannya melanggar etika keperawatan dan undang-undang kesehatan karena aborsi dapat membahayakan kesehatan pasien dan janin.
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newmateripptgc
Tinjauan singkat sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia menunjukkan adanya perubahan konsep dan pendidikan secara bertahap, dimulai dari periode awal kemerdekaan hingga tahun 1962 dengan masih berorientasi pada keterampilan prosedural, kemudian muncul sekolah-sekolah keperawatan hingga akhirnya dibentuk akademi keperawatan pada tahun 1962 sebagai awal pendidikan tinggi keperawatan meski belum sepenuhny
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat di rumah sakit akibat berbagai mikroorganisme yang dapat menyebabkan berbagai manifestasi klinis dan dapat dicegah dengan menerapkan prosedur kebersihan dan keamanan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep sehat dan sakit menurut beberapa ahli kesehatan dan agama. Pengertian sehat meliputi keseimbangan bio-psiko-sosial dan spiritual sedangkan sakit adalah gangguan fungsi normal yang menyebabkan aktivitas terganggu. Dokumen juga menjelaskan cara perawat memenuhi kebutuhan spiritual pasien seperti menganjurkan baca doa dan membaca Alkitab serta contoh rumah sakit yang menerapkannya.
Perawat terdakwa kasus aborsi ilegal terancam hukuman penjara 5,5 tahun karena membantu dokter melakukan aborsi pada tiga pasien dengan mempersiapkan peralatan. Tindakannya melanggar etika keperawatan dan undang-undang kesehatan karena aborsi dapat membahayakan kesehatan pasien dan janin.
Powerpoint bab 1 sejarah keperawatan newmateripptgc
Tinjauan singkat sejarah perkembangan keperawatan di Indonesia menunjukkan adanya perubahan konsep dan pendidikan secara bertahap, dimulai dari periode awal kemerdekaan hingga tahun 1962 dengan masih berorientasi pada keterampilan prosedural, kemudian muncul sekolah-sekolah keperawatan hingga akhirnya dibentuk akademi keperawatan pada tahun 1962 sebagai awal pendidikan tinggi keperawatan meski belum sepenuhny
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi untuk membunuh organisme penyebab infeksi. Ia menjelaskan definisi sterilisasi dan desinfeksi, istilah terkait, bahan kimia yang digunakan seperti yodium, klorin, alkohol, dan fenol, serta cara-cara melakukan sterilisasi melalui pemanasan, gas, dan sinar ultraviolet. Dokumen ini juga membahas penggunaan antibiotika untuk menghambat pertumbuhan mikro
Dokumen tersebut membahas aspek hukum praktik mandiri perawat di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa perawat diizinkan melakukan tindakan medik tertentu sesuai peraturan, namun perlu pengaturan hukum lebih lanjut untuk perlindungan perawat khususnya di daerah terpencil. Dokumen juga membahas peraturan terkait praktik keperawatan di Indonesia serta usulan Rancangan Undang-Und
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di rumah sakit, puskesmas, dan tingkat pusat;
2. Mengembangkan sistem pelaporan insiden untuk meningkatkan keselamatan pasien;
3. Menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien, termasuk manajemen risiko dan pembelajaran dari insiden.
1. Perspektif merupakan kerangka kerja konseptual yang mempengaruhi pandangan manusia terhadap suatu situasi, termasuk asumsi dan nilai.
2. Perawatan paliatif bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi penyakit mengancam jiwa dengan mengurangi penderitaan dan nyeri secara fisik, psikososial dan spiritual.
3. Peran perawat paliatif antara lain mengelola nyeri
Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Dokumen tersebut merangkum tentang proses komunikasi dalam keperawatan. Proses komunikasi meliputi 5 tahapan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Setiap tahapan memerlukan komunikasi antara perawat dan pasien untuk mengumpulkan data pasien, merumuskan masalah, merencanakan tindakan, melaksanakan tindakan, serta mengevaluasi hasilnya. Kemampuan berkomunikasi yang
Penjelasan mengenai apa itu sistem kesehatan nasional, apa saja komponennya, hingga masalah yang terkait sistem kesehatan nasional.
Download: http://adf.ly/aNgHz
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat. Secara ringkas, etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah dalam berhubungan dengan orang lain, sedangkan aspek legal penting untuk memberikan jaminan hukum bagi pelayanan keperawatan gawat darurat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kebijakan dan peraturan terkait
Dokumen tersebut membahas tentang definisi farmakologi sebagai ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem biologi, serta penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, bentuk sediaan, dan keamanan selama kehamilan."
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
Perawat perlu mengaktifkan prosedur respons bencana sebagai tindakan awal ketika banyak korban kecelakaan pesawat akan dikirim ke rumah sakit. Prosedur ini harus diaktivkan sebelum melakukan intervensi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya dokumentasi dalam tindakan keperawatan, mulai dari pengkajian pasien, diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi. Berisi penjelasan mengenai tujuan, jenis, dan metode dokumentasi pada setiap tahapan tersebut."
Pencegahan Infeksi merupakan upaya untuk mencegah transmisi penyakit dan diterapkan dengan mengikuti protokol kebersihan standar seperti cuci tangan dan menggunakan peralatan pelindung. Proses peralatan harus benar agar mencegah penularan penyakit serta menjaga kualitas pelayanan.
Instruksi singkat untuk mencuci tangan dengan hand rub yang mengandung alkohol, meliputi gosokkan telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan jari-jari sambil memutar untuk membersihkan secara merata.
Dokumen tersebut membahas tentang sterilisasi dan desinfeksi untuk membunuh organisme penyebab infeksi. Ia menjelaskan definisi sterilisasi dan desinfeksi, istilah terkait, bahan kimia yang digunakan seperti yodium, klorin, alkohol, dan fenol, serta cara-cara melakukan sterilisasi melalui pemanasan, gas, dan sinar ultraviolet. Dokumen ini juga membahas penggunaan antibiotika untuk menghambat pertumbuhan mikro
Dokumen tersebut membahas aspek hukum praktik mandiri perawat di Indonesia. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa perawat diizinkan melakukan tindakan medik tertentu sesuai peraturan, namun perlu pengaturan hukum lebih lanjut untuk perlindungan perawat khususnya di daerah terpencil. Dokumen juga membahas peraturan terkait praktik keperawatan di Indonesia serta usulan Rancangan Undang-Und
1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien di rumah sakit, puskesmas, dan tingkat pusat;
2. Mengembangkan sistem pelaporan insiden untuk meningkatkan keselamatan pasien;
3. Menerapkan tujuh langkah keselamatan pasien, termasuk manajemen risiko dan pembelajaran dari insiden.
1. Perspektif merupakan kerangka kerja konseptual yang mempengaruhi pandangan manusia terhadap suatu situasi, termasuk asumsi dan nilai.
2. Perawatan paliatif bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi penyakit mengancam jiwa dengan mengurangi penderitaan dan nyeri secara fisik, psikososial dan spiritual.
3. Peran perawat paliatif antara lain mengelola nyeri
Evaluasi merupakan proses penilaian sistematis untuk mengetahui sejauh mana tujuan perawatan telah tercapai dengan membandingkan hasil yang dicapai dengan kriteria yang ditetapkan sebelumnya. Evaluasi dapat berupa formatif untuk menilai proses pelaksanaan perawatan atau sumatif untuk menilai hasil akhir perawatan, dan dilakukan dengan wawancara, observasi, atau studi dokumentasi.
Dokumen tersebut merangkum tentang proses komunikasi dalam keperawatan. Proses komunikasi meliputi 5 tahapan yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Setiap tahapan memerlukan komunikasi antara perawat dan pasien untuk mengumpulkan data pasien, merumuskan masalah, merencanakan tindakan, melaksanakan tindakan, serta mengevaluasi hasilnya. Kemampuan berkomunikasi yang
Penjelasan mengenai apa itu sistem kesehatan nasional, apa saja komponennya, hingga masalah yang terkait sistem kesehatan nasional.
Download: http://adf.ly/aNgHz
Aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat pptElon Yunus
Dokumen tersebut membahas tentang aspek etik dan legal dalam keperawatan gawat darurat. Secara ringkas, etik merupakan prinsip yang menyangkut benar dan salah dalam berhubungan dengan orang lain, sedangkan aspek legal penting untuk memberikan jaminan hukum bagi pelayanan keperawatan gawat darurat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai kebijakan dan peraturan terkait
Dokumen tersebut membahas tentang definisi farmakologi sebagai ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem biologi, serta penggolongan obat berdasarkan keamanan, cara pemakaian, sumber, bentuk sediaan, dan keamanan selama kehamilan."
Sistem perkemihan terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah dan menghasilkan urin, yang kemudian dibawa oleh ureter ke kandung kemih. Kandung kemih menampung urin sebelum dikeluarkan melalui uretra.
Perawat perlu mengaktifkan prosedur respons bencana sebagai tindakan awal ketika banyak korban kecelakaan pesawat akan dikirim ke rumah sakit. Prosedur ini harus diaktivkan sebelum melakukan intervensi lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya dokumentasi dalam tindakan keperawatan, mulai dari pengkajian pasien, diagnosa keperawatan, perencanaan tindakan, implementasi, dan evaluasi. Berisi penjelasan mengenai tujuan, jenis, dan metode dokumentasi pada setiap tahapan tersebut."
Pencegahan Infeksi merupakan upaya untuk mencegah transmisi penyakit dan diterapkan dengan mengikuti protokol kebersihan standar seperti cuci tangan dan menggunakan peralatan pelindung. Proses peralatan harus benar agar mencegah penularan penyakit serta menjaga kualitas pelayanan.
Instruksi singkat untuk mencuci tangan dengan hand rub yang mengandung alkohol, meliputi gosokkan telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari, dan jari-jari sambil memutar untuk membersihkan secara merata.
Template bagi petugas kesehatan untuk mempresentasikan kepentingan dan program cuci tangan (higiene tangan) yang ada di lingkungan fasilitas pelayanan kesehatan mereka. Template ini diadaptasi dari WHO, dan bisa digunakan di rumah sakit atau klinik guna mengedukasi petugas kesehatan lainnya. Isi dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang infeksi nosokomial atau infeksi yang didapatkan selama dirawat di rumah sakit. Angka kejadian infeksi nosokomial cukup tinggi, sekitar 5-10% dari seluruh pasien rawat inap. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya antara lain kondisi tubuh pasien, jenis agen infeksi, kontak dengan sumber infeksi, dan penggunaan alat medis seperti kateter. Dampaknya ber
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017Drift
Thinking about your sales team's goals for 2017? Drift's VP of Sales shares 3 things you can do to improve conversion rates and drive more revenue.
Read the full story on the Drift blog here: http://blog.drift.com/sales-team-tips
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, (2) Mencakup pengertian, tujuan, unsur-unsur, etiologi, dan langkah-langkah pelaksanaan keselamatan pasien, (3) Langkah-langkah pelaksanaan mencakup standar kebersihan, dekontaminasi, desinfeksi, sterilisasi, dan metode sterilisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk pengertian, tanggung jawab hukum rumah sakit dan tenaga kesehatan, hak-hak pasien, serta langkah-langkah untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang orientasi pencegahan dan pengendalian infeksi bagi dokter internship. Tujuannya adalah memahami prinsip-prinsip PPI dan menerapkannya di fasyankes. Dokumen ini menjelaskan konsep dasar infeksi, ruang lingkup program PPI, kewaspadaan isolasi, penanganan limbah, dan prinsip-prinsip lainnya untuk mencegah penularan infeksi.
Dokumen tersebut membahas program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan, meliputi konsep dasar infeksi, kewaspadaan standar, dan langkah-langkah pencegahan seperti kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, dan penempatan pasien."
Kewaspadaan umum (universal precautions) pjj_kemenkes
Modul ini membahas langkah-langkah kewaspadaan universal dalam pencegahan penularan infeksi, termasuk cuci tangan, penggunaan alat pelindung diri seperti sarung tangan, dan pengelolaan limbah medis. Langkah-langkah ini perlu dilaksanakan dengan ketat khususnya dalam tindakan medis invasif yang berisiko terpapar darah dan cairan tubuh pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan untuk neonatus, bayi, dan balita melalui penerapan kewaspadaan standar, teknik aseptik, dan pengelolaan lingkungan yang baik."
Patient Safety dan Pencegahan Infeksi Dalam Asuhan Neonatus, Bayi Dan Balita:
1. Masalah Keselamatan Utama Dalam Perawatan Ibu Dan Bayi
2. Beban Perawatan Ibu Dan Bayi Yang Tidak Aman
Dokumen tersebut membahas tentang pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit, meliputi dasar hukum, tujuan, definisi, manajemen, strategi, dan kebijakan terkait kebersihan tangan, penggunaan APD, pemilahan limbah, serta pembersihan lingkungan untuk mencegah terjadinya infeksi di rumah sakit.
Konsep patient safety membahas tentang pentingnya keselamatan pasien selama mendapatkan perawatan kesehatan di rumah sakit. Hal ini mencakup pengertian, tujuan, standar, dan indikator patient safety serta aspek hukumnya. Patient safety bertujuan menciptakan budaya keselamatan pasien dan menurunkan insiden kecelakaan medis dengan mengidentifikasi pasien dengan benar, meningkatkan komunikasi, dan mengurangi risiko infeksi rumah sakit.
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukCahya
Gizi buruk pada anak balita disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein akibat kurangnya makanan bergizi selama waktu yang lama, penyakit kronis, atau gangguan pencernaan. Data tahun 2012 menunjukkan tingkat gizi buruk tertinggi di Kota Cirebon dibanding kota-kota lainnya, mungkin karena masih banyaknya masyarakat miskin yang kurang akses terhadap makanan bergizi.
Dokumen tersebut membahas tentang sifat cahaya, optik geometrik termasuk lensa dan kesesatannya, serta anatomi dan fungsi mata. Dibahas pula penyimpangan penglihatan dan teknik koreksinya.
Terapi panas merupakan terapi yang menggunakan panas untuk meningkatkan pemulihan jaringan. Metode terapi panas meliputi kompres panas, termal, dan radiasi panas seperti sinar inframerah. Panas bermanfaat untuk meredakan nyeri otot dan sendi, meningkatkan sirkulasi darah, serta mempercepat reaksi kimia dalam tubuh.
Dokumen tersebut membahas tentang remaja dan masalah kesehatan remaja khususnya di Indonesia, mencakup:
1. Definisi remaja dan kelompok usia remaja
2. Masalah kesehatan umum dan reproduksi yang dihadapi remaja
3. Perilaku berisiko remaja seperti hubungan seks, merokok, dan konsumsi napza
4. Penyakit menular seksual dan HIV/AIDS pada remaja
Sistem reproduksi wanita terdiri atas alat genitalia eksterna seperti vulva, vagina, dan payudara serta alat genitalia internal seperti uterus, tuba falopi, dan ovarium. Organ-organ ini bekerja sama untuk proses reproduksi melalui pengaruh hormon seperti estrogen, progesteron, dan hormon lainnya."
1. Perawat memiliki peran penting dalam pemberian obat yang tepat, termasuk mengawasi respon pasien dan efek samping obat.
2. Perawat bertanggung jawab untuk memberikan informasi kepada pasien tentang obat, mendokumentasikan pemberian obat, dan menyimpan obat dengan benar.
3. Pasien berhak untuk mengetahui alasan pemberian obat dan menolak obat tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang standar makanan rumah sakit yang terdiri dari makanan umum, khusus, dan diet pemeriksaan. Jenis makanan umum meliputi makanan biasa, lunak, saring, dan cair yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Diet khusus misalnya TETP, rendah garam, dan diabetes bertujuan memenuhi kebutuhan gizi pasien. Diet pemeriksaan seperti benzidine, kecap, dan bowl digunakan untuk mempersiapkan p
2. Pengertian
Menurut Supari (2005), patient safety adalah bebas dari cidera
aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan
medis dan kesalahan pengobatan. Accidental injury disebabkan karena
error akibat dari melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak
mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission).
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini
termasuk : assesment/analisa resiko, identifikasi dan pengelolaan hal
yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insident dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini
mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya dilakukan (DepKes RI, 2006).
3. ASPEK HUKUM TERHADAP PATIENT
SAFETY
Aspek hukum terhadap “patient safety” atau keselamatan pasien adalah
sebagai berikut
1. UUTentang Kesehatan & UUTentang Rumah Sakit
Keselamatan Pasien sebagai Isu Hukum
Pasal 53 (3) UU No.36/2009
“Pelaksanaan Pelayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa
pasien.”
Pasal 32n UU No.44/2009
“Pasien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit.
Pasal 58 UU No.36/2009
1) “Setiap orang berhak menuntutG.R terhadap seseorang, tenaga
kesehatan, dan/atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian
akibat kesalahan atau kelalaian dalam Pelkes yang diterimanya.”
2) “…..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan
penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan
darurat.”
4. Tujuan Sistem Patient safety
tujuan keselamatan pasien secara internasional adalah:
1. Identify patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)
2. Improve effective communication (meningkatkan komunikasi yang
efektif)
3. Improve the safety of high-alert medications (meningkatkan
keamanan dari pengobatan resiko tinggi)
4. Eliminate wrong-site, wrong-patient, wrong procedure surgery
(mengeliminasi kesalahan penempatan, kesalahan pengenalan
pasien, kesalahan prosedur operasi)
5. Reduce the risk of health care-associated infections (mengurangi
risiko infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan)
6. Reduce the risk of patient harm from falls (mengurangi risiko pasien
terluka karena jatuh)
(Buku Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah sakit, Depkes R.I. 2006)
5. Tujuan Sistem Keselamatan Pasien Rumah
Sakit adalah:
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di
Rumah Sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit
terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya KejadianTidak Diharapkan di
Rumah Sakit
4. Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi
penanggulangan KTD
6. Elemen Patient safety
1. Adverse drug events(ADE)/ medication errors (ME) (ketidakcocokan
obat/kesalahan pengobatan)
2. Nosocomial infections (infeksi nosokomial)
3. urgical mishaps (kecelakaan operasi)
4. Pressure ulcers (tekanan ulkus)
5. Blood product safety/administration (keamanan produk
darah/administrasi)
6. Antimicrobial resistance (resistensi antimikroba)
7. Immunization program (program imunisasi)
8. Falls (terjatuh)
9. Blood stream – vascular catheter care (aliran darah – perawatan kateter
pembuluh darah)
10. Systematic review, follow-up, and reporting of patient/visitor incident
reports (tinjauan sistematis, tindakan lanjutan, dan pelaporan
pasien/pengunjung laporan kejadian)
7. Etiologi
1. Kesalahan Medis (Medical Error)Kesalahan yang
terjadi dalam proses asuhan medis yang
mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan
cedera pada pasien. (KKP-RS)
2. KejadianTidak Diharapkan (KTD)/ Adverse
EventSuatu kejadian yang mengakibatkan
cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena
suatu tindakan (commission) atau karena tidak
bertindak (ommision), dan bukan karena
“underlying disease” atau kondisi pasien (KKP-RS).
3. Nyaris Cedera (NC)/ Near MissSuatu kejadian
akibat melaksanakan suatu tindakan (commission)
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (omission), yang dapat mencederai pasien,
tetapi cedera serius tidak terjadi.
8. Jenis kesalahan berdasarkan kontribusi manusia pada
terjadinya suatu kesalahan :
1. Kesalahan aktif (active errors), terjadi pada level
petugas kesehatan atau staf RS yang bekerja
didepan dan efeknya terjadi hampir secara tiba-tiba
2. esalahan tersembunyi (letent errors), terjadi dalam
level manajemen seperti design yang kurang baik,
instalansi yang tidak tepat, pemeliharaan yang
gagal, keputusan manajemen yang buruk, dan
struktur organisasi yang kurang baik. Kesalahan
tersembunyi sulit untuk dicatat sehingga sering
kesalahan seperti ini tidak dapat dikenal (Reason,
2000)
9. Langkah – Langkah Pelaksanaan
Patient Safety
WHO Sembilan solusi keselamatan Pasien
1. Perhatikan nama obat, rupa dan ucapan mirip (look-alike,
sound-alike medication names)
2. Pastikan identifikasi pasien
3. Komunikasi secara benar saat serah terima pasien
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
5. Kendalikan cairan elektrolit pekat
6. Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan
pelayanan
7. Hindari salah kateter dan salah sambung slang
8. Gunakan alat injeksi sekali pakai
9. Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi
nosokomia
10. UNIVERSAL PRECAUTION
Universal Precaution (Kewaspadaan
Universal) adalah tindakan pengendalian
infeksi yang dilakukan oleh seluruh tenaga
kesehatan untuk mengurangi resiko
penyebaran infeksi dan didasarkan pada
prinsip bahwa darah dan cairan tubuh dapat
berpotensi menularkan penyakit baik berasal
dari pasien maupun petugas kesehatan.
11. PRINSIP UNIVERSAL PRECAUTION
–Menjaga Higyene sanitasi individu
Higyene sanitasi ruangan
Sterilisasi peralatan
Dasar kewaspadaan universal meliputi :
Pengelolaan alat kesehatan (dekontaminasi, disinfeksi dan
sterilisasi)
Cuci tangan untuk mencegah infeksi silang
Penggunaan alat pelindung diri ( sarung tangan, masker, apron,
sepatu boot )
Pengelolaan jarum dan alat tajam
Pengelolaan Limbah
12. Standart Pengendalian Infeksi –
Asepsis
Keadaan bebas dari mikroorganisme yang dapat
menimbulkan penyakit pathogen.
Ada dua jenis aspsis :
Asepsis medik, dengan cara membersihkan debu,
memcuci, merebus, isolasi, dll.
Tujuan: Membantu megurangi jumlah mikroorganisme
dan Mencegah penyebaran pada orang lain.
Asepsis bedah, dengan cara steril.
Tujuan:Menjaga semua obyek atau benda bebas dari
mikroorganisme.
13. Septik : mencegah terjadinya kontaminasi
oleh mikroorganisme pada jaringan bahan
dan alat steril.
Aseptik : mencegah terjadinya infeksi dengan
menghambat/menghancurkan tumbuhnya
organisme pahogen pada luka.
14.
15. DEKONTAMINASI
ADALAH PROSEDUR PEMBERSIHAN PERALATAN SEBELUM
DILAKUKAN DISINFEKSI DAN STERILISASI
PAKAI SARUNGTANGAN
BILAS BENDAYANGTERKONTAMINASI DENGAN AIR DINGIN
YG MENGALIR
CUCI DENGAN AIR HANGAT DAN SABUN
GUNAKAN SIKAT UNTUK MEMBUANG BAHAN ORGANIK DARI
SEMUA PERMUKAANTERMASUK SEMUA LAPISAN DAN
LEKUKAN
BILAS DENGAN AIR HANGAT
BIARKAN KERING OLEH UDARA
GANTI LARUTAN DETERGEN MINIMAL SETIAP HARI
BERSIHKAN SIKAT DAN WASKOM
LEPAS SARUNGTANGAN DAN CUCITANGAN
16. DESINFEKSI
Adalah tindakan untuk membunuh kuman
pathogen dan apathogen tetapi tidak dengan
sporanya pada alat-alat perawatan,
kedokteran dan permukaan jaringan dengan
menggunakan bahan disinfektan atau
dengan cara mencuci, mengoles, merendam
dan menjemur.
Tujuan : Memelihara peralatan dalam
keadaan siap pakai.
17. Pelaksanaan
Disinfeksi dengan cara mencuci
Mencuci dengan sabun, dibersihkan, disiram dan dibasahi
alkohol 70 %.
Mencuci luka kotor dengan H2O2 3%, bethadin.
Mencuci kulit / jaringan tubuh yang akan dioperasi
dengan laruta iodium tintura 3 % dilanjutkan dengan alcohol 70%.
Mencuci vulva sublimate 1:1000 / PK 1:1000
Dengan mengoles
Dengan merendam
Tangan dengan lysol 0,5 %.
Alat –alat dengan lysol 3-5 % +2 jam.
Tenun dengan lysol 3-5 % +24 jam.
Dengan menjemur dibawah sinar matahari Kasur, bantal tiap permukaan 2
jamAlat-alat: urinal, pispot.
18. Sterilisasi
Adalah suatu tindakan untuk membunuh kuman pathogen adan
apathogen beserta sporanya pada alat perawatan dan kedokteran
dengan cara merebus, stoom, panas tinngi atau menggunakan
Hal – hal yang perlu diperhatikan:
Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
Peralatan harus bersi dan masih berfungsi.
Peralatan yang dibungkus harus diberi label : nama, jenis peralatan, jumlah tgl
dab jam disterilkan.
Menyusun peralatan harus sedemikia rupa sehingga seluruh bagian dapat
disterilkan.
Waktu mensterilkan setiap jenis harus tepat.
Tidak boleh menambah peralatan lain dalam sterilisator, sebelum waktu
mensterilkan selesai.
Memindahkan peralatan yang sudah steril ketempatnya dengan korentang steril.
Saat mendinginkan peralatan steril dilarang membuka bungkusnya.
Bila terbuka harus disterilkan kembali.