Paradigma penelitian ilmiah terdiri atas paradigma positifisme (kuantitatif) dan paradigma fenomenologis (kualitatif). Paradigma positifisme menekankan pada fakta empiris yang dapat diamati secara langsung, sedangkan paradigma fenomenologis lebih menitikberatkan pada pendekatan melalui metodologi jamak berdasarkan interpretasi alamiah. Kedua paradigma memiliki perbedaan dalam pendekatan, tujuan, logika berpikir, instrumen, anal
2. PARADIGMA PENELITIAN ILMIAH
Paradigma Positifisme (Kuantitatif)
scientific inquiry
mengandalkan fakta empiris yang dapat diamati secara langsung.
observasi atau pengamatan itu adalah proses empiris menggunakan
penginderaan kita dan mengenalnya serta mencatat sebagai
kejadian faktual.
memandang gejala lebih bersifat tunggal, statis, konkrit
Paradigma Phenomenologis (Kualitatif)
naturalistic inquiry
proses kajian ilmiah untuk memperoleh pendekatan melalui
metodologi jamak yang terarah( multimethod in focus) berdasarkan
landasan interpretiv naturalistik tentang berbagai masalah manusia
dan masalah sosial dalam memperoleh gambaran yang dan
kompleks yang teranalisa.
Memandang suatu realitas/fenomena/gejala dipandang sebagai
sesuatu yang holistik/utuh
Naturalisitik dilakukan pd kondisi alamiah (natural setting)
Metode etnografi = awalnya lebih banyak digunakan bidang
antropologi budaya
Metode kualitatif = meneliti kondisi objek yang alamiah
3. Ciri perbedaan
Kualitatif/phenomenologis
Kuantitatif/ positivisme
Tujuan
Context of discovery (mencari hipotesis)
pengembangan teori yang sudah
ada menemukan hipotesis
Context of justification (uji hipotesis)
pembuktian teori = empirik ---verifikasi
Paradigma (latar/ seting)
Natural/ alamiah
Positivisme
laboratorium
Pertanyaan
Bagaimana, mengapa
Apakah
Logika berpikir
Induktif
Deduktif
Object penelitian (aspek)
Fokus penelitian
Variabel --- indikator
Instrumen
Peneliti --- partisipant
Observer
Tes & angket/ kuesioner
Data
Kualititaif/ atribut
Kuantitatif/ bilangan
Analisis data
Kategori, deskripsi, sistesis
Persentase
Deskritif & inferensial
statistika
Keabsahan data
Triangulasi: metode dan teori
Kalibrasi: validitas & reliabilitas
Sampel
Ditentukan di lapangan sesuai kebutuhan
(dikemudia)
Probability sampling – ditentukan
terlebih dahulu
Istilah
Paradigma alamiah (bersumber:
langsung dari respondrn)
Paradigma ilmiah (bersumber: teori)
Disain
Timbul setelah terjun di lapangan
(emergent)
Ditentukan sebelum penelitian – sesuai
metode penelitian
Perlakuan
Berubah- ubah
Tetap/ statis
Pendirian
Ekspansionis (mencari perspektif yang
mengarah pada keseluruhan
fenomena)
Reduksionis (mempersempit wilayah
penelitian – objek penelitian –
populasi -- sample
4. PERBEDAAN METODE KUANTITATIF DAN KUALITATIF
A. AKSIOMA
Aksioma dasar
Kuantitatif
Kualitatif
Sifat Realitas
Tunggal, Konkrit,
teramati
Ganda, holistik,
dinamis, hasil
konstruksi dan
pemahaman
Hubungan peneliti
dengan yang diteliti
Independen
Interaktif tidak dapat
dipisahkan
Hubungan variabel
Sebab akibat (kausal)
timbal balik/ interaktif
Kemungkinan
generalisasi
Cenderung membuat
generalisasi
Transferability
Peranan nilai
Cenderung nilai
Terikat nilai
5. B. KARAKTERISTIK KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Karakteristik
kuantitatif
kualitatif
Desain
Spesifik,
jelas, rinci
Ditentukan secara mantap
sejak awal
Menjadi pegangan langkah
demi langkah
Umum
Menunjukan
Menemukan
Tujuan
hubungan antar
variabel
Menguji teori
Mencari generalisasi yang
mempunyai nilai prediktif
Teknik penelitian
Eksperimen,
survey
Kuesioner
Observasi
terstruktur
dan wawancara
Fleksibel
Berkembangan
dan muncul
dalam proses penelitian
pola hubungan
yang bersifat interaktif
Menggambarkan realitas yang
kompleks
Memperoleh pemahaman
makna
Menemukan teori
Partisipant
observation
Indept interview
Dokumentasi
triangulasi
6. Instrumen penelitian
Test,
angket, wawancara
terstruktur
Instrumen yang telah
terstandar
Peneliti
Data
Kuantitaif
Deskriptif
Hasil
pengukuran
variabel yang
dioperasionalkan dengan
menggunakan instrumen
Dokumentasi
Besar
Kecil
Representatif
Tidak
Sampel
Sedapat
mungkin random
Diutentukan sejak awal
sebagai
instrumen (human
instrumen)
Buku catatn, tape
recorder, camera,
handycam dll
pribadi,
catatn lapangan, ucapan
dan tindakan responden,
dokumen lain-lain
representatif
Purposive, snowball
Berkembangn selama
proses penelitian
7. Analisis
Setelah
selesai pengumpulan
data
Deduktif
Menggunakan ststistik
menerus sejak awal sampai
akhir penelitian
Induktif
Mencari pola, model, thema, teori
Hubungan dengan
responden
Berjarak
Empati,
kontak
Penelliti merasa/ lebih tinggi
Jangka pendek
akrap
Kedudukan sama bahkan sebagai
guru, konsultan
Jangka lama
Usulan desain
Luas
Singkat
bahkan sering tanpa
dan rinci
Literatur yang berhubungan
dengan masalah, dan variabel yang
diteliti
Prosedur yang spesifik dan rinci
langkah-langkah
Masalah dirumuskan dengan
spesifik dan jelas
Hipotesis dirumuskan dengan
jelas
Ditulis secara rinci dan jelas
sebelum terjun kelapangan
Terus
Literatur
yang digunakan bersifat
sementara, tidak menjadi pegangan
utama
Prosedur bersifat umum, seperti
akan merencanakan tour/ piknik
Masalah bersifat sementara dan
akan ditemukan setelah studi
pendahuluan
Tidak dirumuskan hipotesis, karena
justru akan menemukan hipotesis
Fokus penelitian ditetapkan setelah
diperoleh data awal dari lapangan
8. Kapan penelitian
dianggap selesai
Setelah semua data yang
direncanakan dapat terkumpul
Kepercayaan terhadap Pengujian validitas dan
hasil penelitian
reliabilitas instrument
Setelah tidak ada data
yang dianggap baru/jenuh
Pengujian kredibilitas,
depensibilitas, proses dan
hasil penelitian
9. PROSES PENELITIAN
Kuantitatif
Merumuskan masalah
Konsep/ teori yang relevan
Mengajukan hipotesis
Menyusun instrumen
Metode/ strategi pendekatan
peneltian (mengumpulkan dan
analisis)
Penemuan
kesimpulan
Kualitatif
Tahap orientasi/ deskripsi
Tahap reduksi/ fokus
Memasuki konteks sosial: ada
tempat, aktor, aktivitas
Menentukan fokus: memilih
diantara yg telah
dideskripsikan
Selection
Mengurai fokus: menjadi
komponen yang lebih rinci