SlideShare a Scribd company logo
BAHAN KULIAH
P E R I L A K U K E U A N G A N P E R T E M U A N 1 2
Like– Subscribe- share
PENILAIAN
KINERJA
PERUSAHAA
N
P E R I L A K U K E U A N G A N P - 1 2
Agenda
Diakhir Sesi ini mahasiswa/I
mampu membedakan dan
menguraikan tentang :
o Konsep penilaian
konvensioanal
o Pengaruh over-confidence
terhadap penilaian
o Bias kognitif dalam
penilaian
Nilaiekonomi(economicvalue)
Nilai sekarang bersih dari semua manfaat ekonomi di masa depan dan
biaya yang diperkirakan dari investasi yang ada atau prospeknyaKonsep
nilai ekonomi berkaitan dengan kemampuan dasar suatu aktiva atau
suatu klaim untuk memberikan aliran arus kas setelah pajak kepada
pemilik perusahaan. Arus kas ini dapat dihasilkan dari laba atau
pembayaran kontrak, atau likuidasi sebagian atau seluruhnya pada suatu
waktu di masa depan.
Maksudnya :
KONSEP PENILAIAN
KONVENSIONAL
Nilai pasar adalah Nilai buku adalah :
• nilai setiap aktiva atau kumpulan
aktiva pada saat diperdagangkan
dalam suatu transaksi tanpa beban
dan tanpa paksaan.
• Nilai pasar pada suatu saat dapat
dipengaruhi oleh :Pilihan tingkah
laku dari mereka yang terlibat di
pasar,suasana psikologis yang ada
di pasar,sengitnya perang
pengambilalihan,Perubahan
ekonomiPerkembangan industri
Kondisi politik dll
•
Nilai atas aktiva atau kewajiban
yang ditetapkan dalam neraca
yang disusun sesuai dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang
lazim.Nilai buku perlu
penanganan secara konsisten
untuk keperluan akuntasi dan
biasanya memiliki sedikit
hubungan dengan nilai ekonomi
pada saat itu.
Nilai penetapan • Nilai Appraisal adalah
Konsep nilai ini ditetapkan
dalam undang-undang
hukum setempat sebagai
dasar untuk menetapkan
pajak kekayaan. Aturan
penilaian pemerintah ini
bersifat sangat luas dan
mungkin saja tidak
memasukkan nilai pasar ke
dalam perhitungannya
• Nilai appraisal ditentukan
secara subyektif dan
digunakan bila aktiva yang
dinilai tersebut tidak
memiliki nilai pasar secara
jelas. Upaya ini biasanya
dilakukan untuk
menemukan bukti
transaksi yang secara
wajar dapat
diperbandingkan dengan
aktiva yang sedang dinilai
Nilai likuidasi adalah
•
Nilai yang berkaitan dengan
kondisi khusus manakala suatu
perusahaan harus
melikuidasikan sebagian atau
keseluruhan aktiva serta
tagihan-tagihannya.Nilai ini
mencerminkan suasana yang
tidak normal dimana tekanan
waktu dan bahkan paksaan
akan mendistorsi penetapan
nilai yang dibuat oleh penjual
dan pembeli.Dibawah situasi
kegagalan usaha maupun
tekanan kreditor, dan Umumnya
di bawah potensi nilai pasarnya
Nilai pemecahan adalah • Nilai reproduksi adalah
Sebagai variasi dari nilai likuidasi,
konsep nilai pemecahan
berhubungan dengan
pengambilalihan (takeover) dan
restruturisasi kegiatan
perusahaanDengan asumsi bahwa
kombinasi nilai ekonomi dari masing-
masing segmen multiusaha melebihi
nilai perusahaan secara keseluruhan,
karena manajemen masa lalu yang
tidak cakap, atau kesempatan-
kesempatan saat ini tidak diketahui
lebih awal, perusahaan dipecah
menjadi komponen-komponen yang
dapat dilepas kepada pembeli lain
•
Nilai ini merupakan jumlah yang
diperlukan untuk menggantikan
aktiva tetap yang sejenis, atau
merupakan nilai penggantian mesin,
fasilitas atau aktiva sejenis
lainnya.Nilai reproduksi adalah salah
satu dari beberapa tolok ukur yang
digunakan untuk
mempertimbangkan nilai
perusahaan yang masih
berjalan.Permasalahan dalam nilai
reproduksi adalah apakah aktiva
tetap yang dinilai tersebut pada
kenyataannya dapat atau akan
diproduksi lagi tepat sebagaimana
sebelumnnya. Kebanyakan aktiva
fisik mengalami keusangan
tehnologi karena berjalannya waktu,
selain kemunduran fisik karena
pemakaian.
Nilai Jaminan
•
Merupakan nilai aktiva yang
digunakan sebagai jaminan untuk
pinjaman ataupun kredit lainnya.
Nilai jaminan ini umumnnya
dipertimbangkan sebagai jumlah
maksimum kredit yang dapat
diberikan terhadap pegadaian
aktiva tersebut.Kreditor biasanya
menetapkan nilai jaminan yang
lebih rendah dari nilai pasarnya,
untuk memberikan pengamanan
bila terjadi keadaan tidak dapat
membayar, dan preferensi resiko
masing-masing kreditor akan
menentukan besarnya
penyesuaian penurunan harga
pasar yang ada.
Saham preferen
Nilai saham Biasa adalah
merupakan medan tengah antara
hutang dan kepemilikan modal
saham biasa.Sekuritas ini
memberikan serangkaian
pembayaran deviden tunai tetapi
biasanya tidak mempunyai
ketentuan spesifik (atau ekpektasi)
untuk pembayaran kembali saham
tersebut pada nilai par
nya.Investor menempati posisi
yang lebih istimewa dibanding
saham biasa berkenaan dengan
deviden masa berjalan dan juga
untuk pengembalian pokok
investasi ketika terjadi likuidasi
perusahaan.
• Cara yang paling sederhana untuk mendekati
penilaian atas selembar saham biasa adalah
dengan mengestimasi kemungkinan tingkat laba
per lembar saham di masa depan, dengan
mengkapitalisasikan laba ini pada tingkat
diskonto yang tepat yang mencerminkan
ekspektasi pengembalian dalam lingkup
preferensi resiko pribadi investor
tersebut.Rumus sederhananya adalah sebagai
berikut :nilai per saham = laba per saham
(proyeksi)tingkat diskonto (ekspektasi investor
atas pengembalian)
• Pendekatan yang lebih spesifik untuk
mengestimasi nilai saham biasa adalah dengan
mengkapitalisasikan deviden yang diharapkan.
Ukuran keteraturan dan kecenderungan
pembayaran deviden kepada pemegang saham
mempunyai dampak yang sangat penting
terhadap nilai saham biasa. Namun terdapat
juga tingkat ketidakpastian deviden di masa
depan. Deviden tidak hanya tergantung kepada
kemampuan perusahaan untuk berhasil tapi
juga menurut kebujakan dewan direksi
perusahaan. Pendekatan penilaian melalui
deviden melibatkan proyeksi deviden per saham
yang diharapkan dan mendiskontokannya
dengan standar pengembalian yang sesuai bagi
investor
Nilai Obligasi
•
nilai dasar obligasi terletak
pada penilaian investor atas
daya tarik relatif dari aliran
penerimaan bunga di masa
depan dan prospek pemulihan
akhir pokok obligasi pada saat
jatuh tempo. (Helfert,1997)Nilai
obligasi dihitung dengan
menambahkan nilai sekarang
dari pembayaran bunga yang
akan diterima sampai jatuh
tempo dengan nilai sekarang
dari pembayaran kembali pokok
pinjaman.
Menilai arus kas perusahaan
Pada dasarnya perusahaan yang berjalan
merupakan serangkaian atus kas masa depan.
Langkah-langkah menilai arus kas perusahaan
(Helfert,1997) :Laba operasi perusahaan
bersangkutan harus diramalkan untuk sejumlah
tahun di masa depan.Mengubah pola laba operasi
menjadi arus kas, dengan menyesuaikan hasil laba
setelah pajak untuk penghapusan penyusutan dan
amortisasi, serta untuk pajak yang
ditangguhkanMenentukan pengeluaran modal masa
depan yang diperkirakan akan dilakukan untuk
mendukung tingkat laba sekarang maupun setiap
perubahan yang diantisipasi dalam operasi.
Menganalisisnya untuk memperoleh nilai akhir (nilai
pasar) perusahaan pada saat itu. Nilai akhir adalah
jumlah nilai sekarang dari semua arus kas masa
depan .
Menilai perusahaan yang sedang
berjalan
• Penilaian ini diperlukan untuk mencari
nilai total suatu perusahaan sebagai
kesatuan usaha yang berjalan ketika
pembelian dan penjualan sedang
dipertimbangkan, tetapi juga
memutuskan perubahan nilai sepanjang
waktu.
• Jika pola tahunan ditambah nilai akhir
telah didiskontokan pada standar
pengembalian yang sesuai yaitu biaya
modal tertimbang nilai sekarang bersih
hasinya adalah perkiraan yang layak atas
total nilai perusahaan
• Jalan pintas dalam menilai perusahaan
yang berjalan adalah dengan
menggunakan rasio harga/laba dan
menentukan total nilai pasar ekuitas
saham biasa dan saham preverent
PENGARUHOVERCONFIDENCE
TERHADAPPENILAIAN
• Overconfidence atau percaya diri lebih merupakan seberapa dominan perasaan atau prasangka
individu dalam memahami pengetahuan dan batas kemampuan seseorang itu sendiri (Pradhana
2018).
• Overconfidence mengakibatkan kepercayaan berlebih dengan kemampuan yang dimiliki (kemampuan
overestimate) dalam memprediksi harga saham yang kemudian akan meremehkan risiko (risiko
underestimate) penurunan terhadap portofolionya.
• Nugraha (2016), menyatakan bahwa overconfidence merupakan penyebab pokok yang memberikan
pengaruh terhadap keputusan investasi dalam berinvestasi.
• Overconfidence berpengaruh secara negatif pada pengambilan keputusan investasi (Kengatharan &
Kengatharan, 2014).
• Overconfidence adalah kecondongan untuk terlalu yakin atas prediksi dan kemampuan demi
keberhasilan (Jannah dan Ady, 2017). Keadaan tersebut merupakan sesuatu yang wajar sekaligus
cermin untuk peringkat kepercayaan individu dalam memperoleh sesuatu. Tak bisa disangkal jika
manusia memiliki tingkat percaya diri yang tidak rendah, tak terkecuali dalam pengambilan keputusan
investasi. Maka, investor yang memiliki overconfidence dapat mengakibatkan kemampuan
overestimate dalam memprediksi harga saham yang kemudian akan risiko underestimate terhadap
portofolionya (Pradhana, 2018).
• Wulandari & Iraman (2014). Penelitian tersebut menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi
seseorang dalam pengambilan keputusan tidak selalu adalah kepercayaan diri yang berlebih
(overconfidence). Menurut penelitian tersebut, rasa percaya diri adalah penilaian yang subyektif untuk
mengukur tingkat pengetahuan dan kemampuan dalam pengambilan keputusan investasi investasi,
sehingga dianggap wajar apabila overconfidence tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan
investasi.
• Perilaku manajerial yang overconfidence dapat meningkatkan nilai perusahaan juga memperhatikan
sumber pembiayaan. Struktur modal menjadi penting karena dapat mengakibatkan terjadi bankruptcy
sehingga berpengaruh pada kegiatan perusahaan. Manajer yang overconfidence dengan
memperhatikan sumber pembiayaan yang tepat maka akan terhindar dari risiko kebangkrutan. Bukti
empirik yang menguji hubungan pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan telah banyak
dilakukan. Perusahaan yang memiliki kesempatan investasi yang luas biasanya akan memerlukan
penggunaan hutang dalam struktur modal yang tinggi sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan.
Teori struktur modal tentang urutan pendanaan mulai dari internal financing, hutang dan equity dikenal
dengan Pecking Order Hypothesis. Teori trade-off menjelaskan jika pembiayaan cenderung
menggunakan hutang karena dengan hutang akan mengurangi cost of capital perusahaan sehingga
akan ditentukan struktur modal yang optimal.
Bias adalah gangguan ketidakakuratan dalam pengukuran. Beberapa
bias penilai (rater biases) yang paling umum terjadi adalah:
1. Hallo effect, yaitu penyimpangan bersifat pendapat pribadi/subjektif.
2. The error of central tendency, yaitu penilai tidak senang memberikan penilaian
jelek atau baik kepada pegawai.
3. The leniency and strictness biases, yaitu penilai terlalu lunak atau terlalu keras.
4. Personal prejudice, yaitu penilaian dipengaruhi oleh prasangka yang tidak baik
terhadap suatu kelompok masyarakat.
5. The recency effect, yaitu penilai mendasarkan penilaiannya pada perilaku kerja
yang paling akhir terjadi.
BIAS KOGNITIF DALAM PENILAIAN
B i a s k o g n i t i f a t a u p r a s i k a p k o g n i t i f a d a l a h k o n d i s i y a n g
t e r j a d i k e t i k a a l a m b a w a h s a d a r s a l a h d a l a m b e r p i k i r
s e h i n g g a a k a n m e n i m b u l k a n k e s a l a h a n d a l a m b e r p i k i r,
m e m p r o s e s , d a n m e n a f s i r k a n i n f o r m a s i . h a l i n i j u g a
d a p a t m e m p e n g a r u h i r a s i o n a l i t a s d a n k e a k u r a t a n d a l a m
m e n e n t u k a n k e p u t u s a n d a n p e n i l a i a n
Bias kognitif
adalah kesalaha
n sistematis
dalam berpikir
yang
mempengaruhi
cara kita
mengambil
keputusan dan
memberikan
penilaian.
Bagaimana bias mempengaruhi penilaian?
Bias Penilaian hampir selalu mengikuti.
Konsekuensi
1: Bias Anda dalam penilaian akan berbanding lurus dengan siapa yang membayar Anda untuk melakukan
penilaian dan berapa banyak Anda dibayar.
Konsekuensi 2: Anda akan lebih bias saat menilai perusahaan di mana Anda sudah memiliki posisi (long atau
short) di perusahaan tersebut.
Salah satu bias kognitif yang paling umum adalah bias konfirmasi. Bias konfirmasi adalah ketika seseorang
mencari dan menafsirkan informasi (baik itu berita, data statistik, atau pendapat orang lain) yang mendukung
asumsi atau teori yang sudah mereka miliki.
Beberapa spesialis pemasaran
menggunakan bias kognitif untuk membujuk
pelanggan membeli produk atau jasa.
Pemasar mengumpulkan informasi tentang
kepercayaan, preferensi, dan ketakutan
pelanggan dan mengoordinasikan
penawaran dengan mereka.
Misalnya, asumsikan bahwa saya menawarkan
untuk menjual mobil kepada Anda dan saya
meminta $250. Anda membalas dengan $200. Anda
mungkin berpikir ini adalah kesepakatan yang bagus
karena Anda membeli mobil dengan harga lebih
murah dari harga yang diminta; namun, penawaran
balasan Anda sangat dipengaruhi oleh harga yang
saya minta, dan kemungkinan besar Anda tidak
akan terlalu menyimpang darinya
Bisakah bias memengaruhi kinerja perusahaan?
Bias tidak hanya memengaruhi produktivitas tetapi juga retensi.
Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan orang-orang yang
menerima diskriminasi memiliki kemungkinan tiga kali lebih
besar untuk meninggalkan pekerjaan. Perputaran karyawan
yang tinggi berdampak pada profitabilitas perusahaan. Lebih
banyak turnover berarti lebih banyak perekrutan
Dampak bias kognitif pada bisnis bisa besar karena
menghambat pengambilan keputusan. Manajer
mungkin mempekerjakan kandidat yang salah,
mungkin menerapkan strategi pertumbuhan yang
salah, atau gagal memahami teknologi dan
informasi baru yang dapat semakin meningkatkan
bisnis
TERIMAKASIH
LIKE – SUBSCRIBE-SHARE

More Related Content

Similar to P-12 PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN.pptx

Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
DYa Shienta
 
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.pptANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ISRAFIL MUNAWARAH, SE,. M.Ak
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis
Riky Obicha
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Universitas Mulawarman Samarinda
 
Manajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanManajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanMas Tri Sragen
 
1. tujuan dan fungsi manajemen keuangan
1.  tujuan dan fungsi manajemen keuangan1.  tujuan dan fungsi manajemen keuangan
1. tujuan dan fungsi manajemen keuangan
Ratih Aryati
 
Manajemen investasi dan portofolio new.ppt
Manajemen investasi dan portofolio new.pptManajemen investasi dan portofolio new.ppt
Manajemen investasi dan portofolio new.ppt
RiniRatnaNafitaSari1
 
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Andina Primadini
 
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
AxellaLivi
 
PPT_Tactical Financing Decisions.pptx
PPT_Tactical Financing Decisions.pptxPPT_Tactical Financing Decisions.pptx
PPT_Tactical Financing Decisions.pptx
SagitaCharolinaSihom
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
dewihartinah
 
EVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA DENGAN TUJUAN YANG REALISTIS
EVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA  DENGAN TUJUAN YANG REALISTISEVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA  DENGAN TUJUAN YANG REALISTIS
EVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA DENGAN TUJUAN YANG REALISTIS
LitapuspitaRPerdana
 
PPT.KELOMPOK 7.pptx
PPT.KELOMPOK 7.pptxPPT.KELOMPOK 7.pptx
PPT.KELOMPOK 7.pptx
RahmaZaujatul1
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
Enchii Enchii
 
Fungsi keuangan _ Bisnis Pengantar
Fungsi keuangan _ Bisnis PengantarFungsi keuangan _ Bisnis Pengantar
Fungsi keuangan _ Bisnis Pengantar
Yunikka Rahmawati
 
K6 RASIO AKTIVITAS & SOLVAeeBILITAS.pptx
K6 RASIO AKTIVITAS & SOLVAeeBILITAS.pptxK6 RASIO AKTIVITAS & SOLVAeeBILITAS.pptx
K6 RASIO AKTIVITAS & SOLVAeeBILITAS.pptx
SahlimaHutagalung
 
Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
Alk bab 3   analisis aktivitas investasiAlk bab 3   analisis aktivitas investasi
Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
ilhamka4
 
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerjaMetode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
Indra Yu
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
ayuruby
 

Similar to P-12 PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN.pptx (20)

Presentasi
PresentasiPresentasi
Presentasi
 
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.pptANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
ANALISISIS RASIO Lap.Keu.ppt
 
Tugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar BisnisTugas Pengantar Bisnis
Tugas Pengantar Bisnis
 
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGANANALISIS LAPORAN KEUANGAN
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
 
Manajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaanManajemen keuangan perusahaan
Manajemen keuangan perusahaan
 
1. tujuan dan fungsi manajemen keuangan
1.  tujuan dan fungsi manajemen keuangan1.  tujuan dan fungsi manajemen keuangan
1. tujuan dan fungsi manajemen keuangan
 
Manajemen investasi dan portofolio new.ppt
Manajemen investasi dan portofolio new.pptManajemen investasi dan portofolio new.ppt
Manajemen investasi dan portofolio new.ppt
 
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
Manajemen Modal kerja, Manajemen Kas, Manajemen Surat berharga, dan Manajemen...
 
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.pptmodul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
modul-manajemen-stratejik-bab-9-mei-2010.ppt
 
PPT_Tactical Financing Decisions.pptx
PPT_Tactical Financing Decisions.pptxPPT_Tactical Financing Decisions.pptx
PPT_Tactical Financing Decisions.pptx
 
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGANPPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
PPT - PSAK 109 TENTANG INSTRUMEN KEUANGAN
 
EVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA DENGAN TUJUAN YANG REALISTIS
EVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA  DENGAN TUJUAN YANG REALISTISEVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA  DENGAN TUJUAN YANG REALISTIS
EVALUASI DAN PENGENDALIAN HIDUP USAHA DENGAN TUJUAN YANG REALISTIS
 
PPT.KELOMPOK 7.pptx
PPT.KELOMPOK 7.pptxPPT.KELOMPOK 7.pptx
PPT.KELOMPOK 7.pptx
 
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
TEORI AKUNTANSI (LABA) bab.10
 
Laba
LabaLaba
Laba
 
Fungsi keuangan _ Bisnis Pengantar
Fungsi keuangan _ Bisnis PengantarFungsi keuangan _ Bisnis Pengantar
Fungsi keuangan _ Bisnis Pengantar
 
K6 RASIO AKTIVITAS & SOLVAeeBILITAS.pptx
K6 RASIO AKTIVITAS & SOLVAeeBILITAS.pptxK6 RASIO AKTIVITAS & SOLVAeeBILITAS.pptx
K6 RASIO AKTIVITAS & SOLVAeeBILITAS.pptx
 
Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
Alk bab 3   analisis aktivitas investasiAlk bab 3   analisis aktivitas investasi
Alk bab 3 analisis aktivitas investasi
 
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerjaMetode evaluasi dan kontrol kinerja
Metode evaluasi dan kontrol kinerja
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UAS 2
 

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT)

PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptxPERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk managementTata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEKMANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Pertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptxPertemuan 11.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptxPERTEMUAN 9-10.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptxMateri 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptxMateri 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptxMateri 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan PerusahaanMateri 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptxMateri 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Center For Economic Policy Institute (CEPAT)
 

More from Center For Economic Policy Institute (CEPAT) (20)

PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptxPERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
PERTEMUAN 14 RISK REGISTERED RISK MANAGEMENT.pptx
 
Tata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk managementTata kelola Perusahaan & Risk management
Tata kelola Perusahaan & Risk management
 
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEKMANAJEMEN MODAL KERJADAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
MANAJEMEN MODAL KERJA DAN PEMBIAYAAN MODAL JANGKA PENDEK
 
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
PERTEMUAN 12 MANAJEMEN RISIKO BISNIS TINGKATKORPORASI, STRATEGI BISNIS DAN PR...
 
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.pptMateri 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
Materi 12 Dividen (Konsep dan Kebijakan) manajemen Keuangan.ppt
 
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 11 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Pertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptxPertemuan 11.pptx
Pertemuan 11.pptx
 
PERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptxPERTEMUAN 9-10.pptx
PERTEMUAN 9-10.pptx
 
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 10 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptxMateri 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
Materi 8 ANALISIS RISIKO BISNIS - RISIKO PADA INDUSTRI FARMASI.pptx
 
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptxMateri 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
Materi 9 MANAJEMEN KEUANGAN RISK AND RETURN TRADE-OFF.pptx
 
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptxMateri 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
Materi 7 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Kualitas.pptx
 
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 7 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptxMateri 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
Materi 5 MANAJEMEN KEUANGAN SAHAM DAN OBLIGASI.pptx
 
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptxMateri 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
Materi 5-6 ANALISIS RISIKO BISNIS - Risiko Keuangan dan Proyek.pptx
 
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptxMateri 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
Materi 4 Nilai waktu Dari Uang.pptx
 
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 4 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan PerusahaanMateri 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
Materi 3 MANAJEMEN KEUANGAN Perencanaan Keuangan dan Pertumbuhan Perusahaan
 
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptxMateri 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
Materi 3 ANALISIS RISIKO BISNIS1.pptx
 
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptxMateri 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
Materi 2 MANAJEMEN KEUANGAN.pptx
 

Recently uploaded

Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
ErvinYogi
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
DebiCarolina2
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
AnisaSyahfitri1
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
 

Recently uploaded (8)

Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
 
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
 

P-12 PENILAIAN KINERJA PERUSAHAAN.pptx

  • 1. BAHAN KULIAH P E R I L A K U K E U A N G A N P E R T E M U A N 1 2 Like– Subscribe- share
  • 2. PENILAIAN KINERJA PERUSAHAA N P E R I L A K U K E U A N G A N P - 1 2
  • 3.
  • 4. Agenda Diakhir Sesi ini mahasiswa/I mampu membedakan dan menguraikan tentang : o Konsep penilaian konvensioanal o Pengaruh over-confidence terhadap penilaian o Bias kognitif dalam penilaian
  • 5. Nilaiekonomi(economicvalue) Nilai sekarang bersih dari semua manfaat ekonomi di masa depan dan biaya yang diperkirakan dari investasi yang ada atau prospeknyaKonsep nilai ekonomi berkaitan dengan kemampuan dasar suatu aktiva atau suatu klaim untuk memberikan aliran arus kas setelah pajak kepada pemilik perusahaan. Arus kas ini dapat dihasilkan dari laba atau pembayaran kontrak, atau likuidasi sebagian atau seluruhnya pada suatu waktu di masa depan. Maksudnya : KONSEP PENILAIAN KONVENSIONAL
  • 6. Nilai pasar adalah Nilai buku adalah : • nilai setiap aktiva atau kumpulan aktiva pada saat diperdagangkan dalam suatu transaksi tanpa beban dan tanpa paksaan. • Nilai pasar pada suatu saat dapat dipengaruhi oleh :Pilihan tingkah laku dari mereka yang terlibat di pasar,suasana psikologis yang ada di pasar,sengitnya perang pengambilalihan,Perubahan ekonomiPerkembangan industri Kondisi politik dll • Nilai atas aktiva atau kewajiban yang ditetapkan dalam neraca yang disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang lazim.Nilai buku perlu penanganan secara konsisten untuk keperluan akuntasi dan biasanya memiliki sedikit hubungan dengan nilai ekonomi pada saat itu.
  • 7. Nilai penetapan • Nilai Appraisal adalah Konsep nilai ini ditetapkan dalam undang-undang hukum setempat sebagai dasar untuk menetapkan pajak kekayaan. Aturan penilaian pemerintah ini bersifat sangat luas dan mungkin saja tidak memasukkan nilai pasar ke dalam perhitungannya • Nilai appraisal ditentukan secara subyektif dan digunakan bila aktiva yang dinilai tersebut tidak memiliki nilai pasar secara jelas. Upaya ini biasanya dilakukan untuk menemukan bukti transaksi yang secara wajar dapat diperbandingkan dengan aktiva yang sedang dinilai Nilai likuidasi adalah • Nilai yang berkaitan dengan kondisi khusus manakala suatu perusahaan harus melikuidasikan sebagian atau keseluruhan aktiva serta tagihan-tagihannya.Nilai ini mencerminkan suasana yang tidak normal dimana tekanan waktu dan bahkan paksaan akan mendistorsi penetapan nilai yang dibuat oleh penjual dan pembeli.Dibawah situasi kegagalan usaha maupun tekanan kreditor, dan Umumnya di bawah potensi nilai pasarnya
  • 8. Nilai pemecahan adalah • Nilai reproduksi adalah Sebagai variasi dari nilai likuidasi, konsep nilai pemecahan berhubungan dengan pengambilalihan (takeover) dan restruturisasi kegiatan perusahaanDengan asumsi bahwa kombinasi nilai ekonomi dari masing- masing segmen multiusaha melebihi nilai perusahaan secara keseluruhan, karena manajemen masa lalu yang tidak cakap, atau kesempatan- kesempatan saat ini tidak diketahui lebih awal, perusahaan dipecah menjadi komponen-komponen yang dapat dilepas kepada pembeli lain • Nilai ini merupakan jumlah yang diperlukan untuk menggantikan aktiva tetap yang sejenis, atau merupakan nilai penggantian mesin, fasilitas atau aktiva sejenis lainnya.Nilai reproduksi adalah salah satu dari beberapa tolok ukur yang digunakan untuk mempertimbangkan nilai perusahaan yang masih berjalan.Permasalahan dalam nilai reproduksi adalah apakah aktiva tetap yang dinilai tersebut pada kenyataannya dapat atau akan diproduksi lagi tepat sebagaimana sebelumnnya. Kebanyakan aktiva fisik mengalami keusangan tehnologi karena berjalannya waktu, selain kemunduran fisik karena pemakaian. Nilai Jaminan • Merupakan nilai aktiva yang digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman ataupun kredit lainnya. Nilai jaminan ini umumnnya dipertimbangkan sebagai jumlah maksimum kredit yang dapat diberikan terhadap pegadaian aktiva tersebut.Kreditor biasanya menetapkan nilai jaminan yang lebih rendah dari nilai pasarnya, untuk memberikan pengamanan bila terjadi keadaan tidak dapat membayar, dan preferensi resiko masing-masing kreditor akan menentukan besarnya penyesuaian penurunan harga pasar yang ada.
  • 9. Saham preferen Nilai saham Biasa adalah merupakan medan tengah antara hutang dan kepemilikan modal saham biasa.Sekuritas ini memberikan serangkaian pembayaran deviden tunai tetapi biasanya tidak mempunyai ketentuan spesifik (atau ekpektasi) untuk pembayaran kembali saham tersebut pada nilai par nya.Investor menempati posisi yang lebih istimewa dibanding saham biasa berkenaan dengan deviden masa berjalan dan juga untuk pengembalian pokok investasi ketika terjadi likuidasi perusahaan. • Cara yang paling sederhana untuk mendekati penilaian atas selembar saham biasa adalah dengan mengestimasi kemungkinan tingkat laba per lembar saham di masa depan, dengan mengkapitalisasikan laba ini pada tingkat diskonto yang tepat yang mencerminkan ekspektasi pengembalian dalam lingkup preferensi resiko pribadi investor tersebut.Rumus sederhananya adalah sebagai berikut :nilai per saham = laba per saham (proyeksi)tingkat diskonto (ekspektasi investor atas pengembalian) • Pendekatan yang lebih spesifik untuk mengestimasi nilai saham biasa adalah dengan mengkapitalisasikan deviden yang diharapkan. Ukuran keteraturan dan kecenderungan pembayaran deviden kepada pemegang saham mempunyai dampak yang sangat penting terhadap nilai saham biasa. Namun terdapat juga tingkat ketidakpastian deviden di masa depan. Deviden tidak hanya tergantung kepada kemampuan perusahaan untuk berhasil tapi juga menurut kebujakan dewan direksi perusahaan. Pendekatan penilaian melalui deviden melibatkan proyeksi deviden per saham yang diharapkan dan mendiskontokannya dengan standar pengembalian yang sesuai bagi investor Nilai Obligasi • nilai dasar obligasi terletak pada penilaian investor atas daya tarik relatif dari aliran penerimaan bunga di masa depan dan prospek pemulihan akhir pokok obligasi pada saat jatuh tempo. (Helfert,1997)Nilai obligasi dihitung dengan menambahkan nilai sekarang dari pembayaran bunga yang akan diterima sampai jatuh tempo dengan nilai sekarang dari pembayaran kembali pokok pinjaman.
  • 10. Menilai arus kas perusahaan Pada dasarnya perusahaan yang berjalan merupakan serangkaian atus kas masa depan. Langkah-langkah menilai arus kas perusahaan (Helfert,1997) :Laba operasi perusahaan bersangkutan harus diramalkan untuk sejumlah tahun di masa depan.Mengubah pola laba operasi menjadi arus kas, dengan menyesuaikan hasil laba setelah pajak untuk penghapusan penyusutan dan amortisasi, serta untuk pajak yang ditangguhkanMenentukan pengeluaran modal masa depan yang diperkirakan akan dilakukan untuk mendukung tingkat laba sekarang maupun setiap perubahan yang diantisipasi dalam operasi. Menganalisisnya untuk memperoleh nilai akhir (nilai pasar) perusahaan pada saat itu. Nilai akhir adalah jumlah nilai sekarang dari semua arus kas masa depan . Menilai perusahaan yang sedang berjalan • Penilaian ini diperlukan untuk mencari nilai total suatu perusahaan sebagai kesatuan usaha yang berjalan ketika pembelian dan penjualan sedang dipertimbangkan, tetapi juga memutuskan perubahan nilai sepanjang waktu. • Jika pola tahunan ditambah nilai akhir telah didiskontokan pada standar pengembalian yang sesuai yaitu biaya modal tertimbang nilai sekarang bersih hasinya adalah perkiraan yang layak atas total nilai perusahaan • Jalan pintas dalam menilai perusahaan yang berjalan adalah dengan menggunakan rasio harga/laba dan menentukan total nilai pasar ekuitas saham biasa dan saham preverent
  • 12. • Overconfidence atau percaya diri lebih merupakan seberapa dominan perasaan atau prasangka individu dalam memahami pengetahuan dan batas kemampuan seseorang itu sendiri (Pradhana 2018). • Overconfidence mengakibatkan kepercayaan berlebih dengan kemampuan yang dimiliki (kemampuan overestimate) dalam memprediksi harga saham yang kemudian akan meremehkan risiko (risiko underestimate) penurunan terhadap portofolionya. • Nugraha (2016), menyatakan bahwa overconfidence merupakan penyebab pokok yang memberikan pengaruh terhadap keputusan investasi dalam berinvestasi. • Overconfidence berpengaruh secara negatif pada pengambilan keputusan investasi (Kengatharan & Kengatharan, 2014). • Overconfidence adalah kecondongan untuk terlalu yakin atas prediksi dan kemampuan demi keberhasilan (Jannah dan Ady, 2017). Keadaan tersebut merupakan sesuatu yang wajar sekaligus cermin untuk peringkat kepercayaan individu dalam memperoleh sesuatu. Tak bisa disangkal jika manusia memiliki tingkat percaya diri yang tidak rendah, tak terkecuali dalam pengambilan keputusan investasi. Maka, investor yang memiliki overconfidence dapat mengakibatkan kemampuan overestimate dalam memprediksi harga saham yang kemudian akan risiko underestimate terhadap portofolionya (Pradhana, 2018). • Wulandari & Iraman (2014). Penelitian tersebut menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi seseorang dalam pengambilan keputusan tidak selalu adalah kepercayaan diri yang berlebih (overconfidence). Menurut penelitian tersebut, rasa percaya diri adalah penilaian yang subyektif untuk mengukur tingkat pengetahuan dan kemampuan dalam pengambilan keputusan investasi investasi, sehingga dianggap wajar apabila overconfidence tidak berpengaruh terhadap pengambilan keputusan investasi.
  • 13. • Perilaku manajerial yang overconfidence dapat meningkatkan nilai perusahaan juga memperhatikan sumber pembiayaan. Struktur modal menjadi penting karena dapat mengakibatkan terjadi bankruptcy sehingga berpengaruh pada kegiatan perusahaan. Manajer yang overconfidence dengan memperhatikan sumber pembiayaan yang tepat maka akan terhindar dari risiko kebangkrutan. Bukti empirik yang menguji hubungan pengaruh struktur modal terhadap nilai perusahaan telah banyak dilakukan. Perusahaan yang memiliki kesempatan investasi yang luas biasanya akan memerlukan penggunaan hutang dalam struktur modal yang tinggi sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan. Teori struktur modal tentang urutan pendanaan mulai dari internal financing, hutang dan equity dikenal dengan Pecking Order Hypothesis. Teori trade-off menjelaskan jika pembiayaan cenderung menggunakan hutang karena dengan hutang akan mengurangi cost of capital perusahaan sehingga akan ditentukan struktur modal yang optimal.
  • 14. Bias adalah gangguan ketidakakuratan dalam pengukuran. Beberapa bias penilai (rater biases) yang paling umum terjadi adalah: 1. Hallo effect, yaitu penyimpangan bersifat pendapat pribadi/subjektif. 2. The error of central tendency, yaitu penilai tidak senang memberikan penilaian jelek atau baik kepada pegawai. 3. The leniency and strictness biases, yaitu penilai terlalu lunak atau terlalu keras. 4. Personal prejudice, yaitu penilaian dipengaruhi oleh prasangka yang tidak baik terhadap suatu kelompok masyarakat. 5. The recency effect, yaitu penilai mendasarkan penilaiannya pada perilaku kerja yang paling akhir terjadi.
  • 15. BIAS KOGNITIF DALAM PENILAIAN B i a s k o g n i t i f a t a u p r a s i k a p k o g n i t i f a d a l a h k o n d i s i y a n g t e r j a d i k e t i k a a l a m b a w a h s a d a r s a l a h d a l a m b e r p i k i r s e h i n g g a a k a n m e n i m b u l k a n k e s a l a h a n d a l a m b e r p i k i r, m e m p r o s e s , d a n m e n a f s i r k a n i n f o r m a s i . h a l i n i j u g a d a p a t m e m p e n g a r u h i r a s i o n a l i t a s d a n k e a k u r a t a n d a l a m m e n e n t u k a n k e p u t u s a n d a n p e n i l a i a n Bias kognitif adalah kesalaha n sistematis dalam berpikir yang mempengaruhi cara kita mengambil keputusan dan memberikan penilaian.
  • 16. Bagaimana bias mempengaruhi penilaian? Bias Penilaian hampir selalu mengikuti. Konsekuensi 1: Bias Anda dalam penilaian akan berbanding lurus dengan siapa yang membayar Anda untuk melakukan penilaian dan berapa banyak Anda dibayar. Konsekuensi 2: Anda akan lebih bias saat menilai perusahaan di mana Anda sudah memiliki posisi (long atau short) di perusahaan tersebut. Salah satu bias kognitif yang paling umum adalah bias konfirmasi. Bias konfirmasi adalah ketika seseorang mencari dan menafsirkan informasi (baik itu berita, data statistik, atau pendapat orang lain) yang mendukung asumsi atau teori yang sudah mereka miliki. Beberapa spesialis pemasaran menggunakan bias kognitif untuk membujuk pelanggan membeli produk atau jasa. Pemasar mengumpulkan informasi tentang kepercayaan, preferensi, dan ketakutan pelanggan dan mengoordinasikan penawaran dengan mereka.
  • 17. Misalnya, asumsikan bahwa saya menawarkan untuk menjual mobil kepada Anda dan saya meminta $250. Anda membalas dengan $200. Anda mungkin berpikir ini adalah kesepakatan yang bagus karena Anda membeli mobil dengan harga lebih murah dari harga yang diminta; namun, penawaran balasan Anda sangat dipengaruhi oleh harga yang saya minta, dan kemungkinan besar Anda tidak akan terlalu menyimpang darinya Bisakah bias memengaruhi kinerja perusahaan? Bias tidak hanya memengaruhi produktivitas tetapi juga retensi. Misalnya, sebuah penelitian menunjukkan orang-orang yang menerima diskriminasi memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk meninggalkan pekerjaan. Perputaran karyawan yang tinggi berdampak pada profitabilitas perusahaan. Lebih banyak turnover berarti lebih banyak perekrutan Dampak bias kognitif pada bisnis bisa besar karena menghambat pengambilan keputusan. Manajer mungkin mempekerjakan kandidat yang salah, mungkin menerapkan strategi pertumbuhan yang salah, atau gagal memahami teknologi dan informasi baru yang dapat semakin meningkatkan bisnis