Dokumen tersebut membahas tentang tata kelola kasus rujukan dan rujuk balik pasien diabetes melitus tipe 2, mencakup identifikasi kasus rujukan, kriteria rujukan, penatalaksanaan prarujukan, rujukan balik dari rumah sakit, dan program rujuk balik untuk pasien diabetes yang kondisinya telah stabil.
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Orientasi Prediabetes Rujukan.pptx
1. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
Tata kelola kasus Rujukan dan Rujuk Balik
Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
1
HIKMAT PERMANA
PERKENI
RS DR HASAN SADIKIN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
Materi
1. Pendahuluan
2. Rujukan ke tingkat RS
• Identifikasi kasus rujukan
• Kriteria rujukan
• Penatalaksanaan prarujukan
• Rujuk
3. Rujukan balik dari RS
4. Ringkasan
2
3. • Beban penyakit kronis makin besar
• Transisi epidemiologis:
• Turunnya kematian akibat penyakit menular (28,1%) dan naiknya kematian
PTM (59,5%)
• (RISKESDAS 2007 dan 2013)
PENDAHULUAN
4. Data penyakit kronis dalam Riskesdas tahun 2013 menunjukkan prevalensi dari
• penyakit Stroke 12,1% per 1000,
• Penyakit Jantung Koroner 1,5% per 1000,
• Gagal Jantung 0,3% per 1000,
• Diabetes Melitus 6,9% per 1000,
• Gagal Ginjal 0,2% per 1000,
• Kanker 1,4% per 1000,
• Penyakit Paru Kronik Obstruktif 3,7% per 1000
Penyakit kronis memerlukan biaya kesehatan yang relatif mahal, terlebih bila
kondisinya berkembang menjadi tidak terkendali dan terjadi komplikasi.
SISTEM RUJUKAN TERKENDALI
MUTU PELAYANAN TETAP DIPERTAHANKAN
5.
6. Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan berupa fasilitas kesehatan tingkat pertama dan fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan.
Fasilitas kesehatan tingkat pertama sebagaimana dimaksud pada ayat dapat berupa:
puskesmas;
praktik dokter;
praktik dokter gigi; dan
klinik pratama.
Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan sebagaimana dimaksud pada ayat berupa:
klinik utama;
rumah sakit umum; dan
rumah sakit khusus.
Fasilitas Kesehatan
11. Sehat (70%*) Mengeluh Sakit (30%*)
FKTP
80 %
*Sumber : Susenas 2010
PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
MEWUJUDKAN PARADIGMA SEHAT
FKRTL
20%
KIE, Self care
Promosi Kesehatan
SEHAT ADALAH HARTAKU
YANG HARUS KUJAGA DAN KUPELIHARA
Yang Sehat Tetap Sehat
Yang sehat Tidak Sakit
sehat / rujuk balik
sakit
meninggal
UKBM(Posyandu, Posyandu Lansia, Posbindu
PTM, Polindes, Poskesdes, Desa Siaga)
PPT KEMKES BY HIKMAT 2020
12. PERAN FASKES TINGKAT PERTAMA
DI ERA JKN
GATE KEEPER
Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang berperan sebagai kontak pertama
dan penapis rujukan sesuai dengan standar pelayanan
12
PPT KEMKES BY HIKMAT 2020
13. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 001 TAHUN 2012
TENTANG
SISTEM RUJUKAN PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN
SISTEM RUJUKAN
Pasal 3
Sistem Rujukan pelayanan kesehatan merupakan penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal.
Pasal 11
(1) Setiap pemberi pelayanan kesehatan berkewajiban merujuk pasien bila keadaan penyakit atau permasalahan kesehatan
memerlukannya, kecuali dengan alasan yang sah dan mendapat persetujuan pasien atau
keluarganya.
(2) Alasan yang sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pasien tidak dapat ditransportasikan atas alasan medis,
sumber daya, atau geografis.
Kompetensi dan severity
alasan medis,
sumber daya, atau
geografis.
PPT KEMKES BY HIKMAT 2020
15. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
Materi
1. Pendahuluan
2. Rujukan ke tingkat RS
• Identifikasi kasus rujukan
• Kriteria rujukan
• Penatalaksanaan prarujukan
• Rujuk
3. Rujukan balik dari RS
4. Ringkasan
15
16. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
Identifikasi Kasus Rujukan di Layanan Primer
16
• Evaluasi klinis pasien DM secara berkala (meliputi usia, BMI, dan gejala klinik)
• Pantau GDP dan/atau GDPP setiap bulan dan/atau HbA1c setiap 3-6 bulan
• Jika ada kecurigaan klinis diperiksa fungsi ginjal, lipid serum, funduskopi dan
elektrokardiografi (EKG)
• Tetapkan ada atau tidak komplikasi yang diperlukan pengelolaan khusus
17. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
Kriteria Rujukan
17
• Pasien DMT1
• DM dengan kehamilan (DM Gestasional)
• DM dengan komplikasi akut
• DM dengan komplikasi kronik yang kompleks dan berat (misalnya
gagal jantung, gagal ginjal stadium 4-5, post stroke akut)
• Gula darah tidak terkendali dengan 2-3 obat oral dan atau insulin basal
dengan dosis >20 unit/hari
18. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
INDIKASI
MEDIS
SUMBER
DAYA
MANUSIA
KETERSEDIAAN FARMASI
Kriteria Rujukan
Cont...
19. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
Penatalaksanaan Pra-Rujukan
19
• Pasien DM baru tanpa komplikasi dirawat di Layanan Primer
• Diberikan edukasi tentang pola hidup sehat (nutrisi dan latihan fisik,
dan kebiasaan baik) sesuai dengan prinsip pengelolaan DM
• Obat oral dan insulin basal yang tersedia dimanfaatkan sepenuhnya
sebelum pasien dianggap perlu untuk dirujuk
• Melakukan tindakan awal yang secukunya untuk pasien gawat yang
disiapkan untuk dirujuk (misalnya infus NaCl untuk kasus kegawatan
hiperglikemia atau infus Dextrose untuk kasus hipoglikemia berat)
20. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
Materi
1. Pendahuluan
2. Rujukan ke tingkat RS
• Identifikasi kasus rujukan
• Kriteria rujukan
• Penatalaksanaan prarujukan
• Rujuk
3. Rujukan balik dari RS
4. Ringkasan
20
22. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
Rujuk Balik adalah pelimpahan tugas dan tanggung jawab dari pelayanan
kesehatan tingkatan yang lebih tinggi ke pelayanan kesehatan tingkatan yang
lebih rendah bila kondisi pasien telah terkontrol/ stabil tetapi masih
membutuhkan pelayanan lanjutan jangka panjang.
Pelaksanaannya dilakukan oleh pelayanan kesehatan tingkatan yang lebih
rendah (FKTP) dengan alasan untuk kemudahan, efisiensi serta pelayanan
berkelanjutan sehingga tidak terjadi fragmentasi dalam sistem pelayanan
kesehatan.
23. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
PRB
Program rujuk balik adalah Program pelayanan kesehatan yang diberikan
kepada penderita penyakit kronis dengan kondisi stabil dan masih
memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan jangka panjang yang
dilaksanakan di FKTP atas rekomendasi/rujukan balik dari dokter
spesialis/subspesialis yang merawat
JANGAN LUPA JIKA AKAN MERUJUK BALIK …
• BUAT SURAT RUJUK BALIK dan
• LAPOR KE PIC PRB
24. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
PESERTA FKTP FKRTL
Lebih mudah memperoleh
pelayanan kesehatan yang
dibutuhkan khususnya
dalam memperoleh obat-
obat yang diperlukan
karena pasien tidak harus
ke RS tetapi cukup ke FKTP
Dapat meningkatkan
kemampuan medisnya
melalui bimbingan dari
dokter
spesialis/subspesialis
Mengurangi tingginya
pelayanan di RS sehingga
dapat meningkatkan
kualitas pelayanan
spesialistik di RS
Pembiayaan diluar costing
menurun
CME secara tidak langsung
berjalan
CME secara tidak langsung
berjalan
Mendapatkan obat mudah
dan cepat
Fokus pada kasus yang
kompleks
Fokus pada multikompleks
PPT KEMKES BY HIKMAT 2020
25. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
Rujuk Balik dan Rawat di Layanan Sekunder
25
• Dokter layanan sekunder menganalisis pasien
yang dirujuk
• Pasien DM gagal dengan obat oral dirujuk balik
dengan memberikan nasehat perubahan jenis
atau dosis obat oral atau memberikan insulin
basal dosis inisiasi, dan sekaligus memberikan
edukasi kepada pasien dan/atau keluarganya
• Pasien yang dirujuk balik, bukan berdasarkan
hasil kendali glikemik, namun berdasarkan
berat dan kompleksnya penyakit atau
komplikasinya
• Semua dokter pada setiap fasilitas kesehatan
bertanggung jawab terhadap capaian kendali
glikemik pasien
• DMT1
• DM + kehamilan
• DM dengan komplikasi kronik yang kompleks
dan berat (misalnya gagal jantung, gagal ginjal
stadium 4-5, post stroke akut)
• DM dengan terapi insulin basal-bolus
RUJUK BALIK DIRAWAT DI LAYANAN SEKUNDER
26. KOMPLIKASI
• Diabetic Neuropathy
• Infeksi ringan
• ulkus teratasi dan gula darah telah terkontrol
• Hipoglikemia telah teratasi dan perbaikan setelah
tata laksana medis
KOMORBID
• Lansia dengan tanpa OAD
• Obesitas
• Tekanan darah Diastole < 85 mmHg dengan monoterapi
• Tekanan darah systole < 115 dengan monoterapi
• Pasien dengan CAD tanpa keluhan
3 BULAN
• Pasien selama 3 bulan menggunakan obat dan dosis
yang sama
• Kunjungan bulan ke-3
• Setiap 3 bulan dalam terapi OAD tunggal ataupun
kombinasi OAD
• Setiap 3 bulan Dalam terapi OAD tunggal tercapai target
• Setiap 3 bulan DM tipe 1
• Setiap 3 bulan dengan komplikasi kronis
• Setiap 3 bulan DM dengan Kehamilan
• Setiap 3 bulan dengan Hipertensi
• Setiap 3 bulan dengan Retinopati atau katarak
• Setiap 3 bulan dengan TBC Paru
• Setiap 3 bulan dengan nefropati
• Setiap 3 bulan dengan dislipidemia
• Setiap 3 bulan Lansia dengan OAD
TERCAPAI TARGET
• GDP <80 mg/dl, dalam terapi OAD tunggal
• GDPP <140 mg/dl dalam terapi OAD tunggal
• HbA1c < 6.5 % dalam terapi OAD tunggal
• DM tipe 2 dengan GDP <80 mg/dl dalam terapi
Insulin dengan Dosis < 20 unit perhari
• DM tipe 2 dengan GDPP <130 mg/dl dalam terapi
Insulin Dosis <20 unit perhari
• DM tipe 2 dengan HbA1c <6.5 % dalam terapi
Insulin Dosis < 20 unit perhari
• TG < 200 tanpa obat anti lipid
• LDL < 100 tanpa obat anti lipid
KRITERIA RUJUK BALIK DM
27. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
Materi
1. Pendahuluan
2. Rujukan ke tingkat RS
• Identifikasi kasus rujukan
• Kriteria rujukan
• Penatalaksanaan prarujukan
• Rujuk
3. Rujukan balik dari RS
4. Ringkasan
27
28. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
28
DIAGNOSIS DMT2
KONSULTASI KE EDUKATOR
PERENCANAAN MAKANAN MEDIS
AKTIFTAS FISIK
BERAT RINGAN NYA KEADAAN KLINIS
KELOLA DALAM KURUN 3-6 BULAN,
JIKA TIDAK TERKONTROL RUJUK
PPK1
FKRTL
MENGELOLA HYPERGLIKEMIA AKUT
EVALUASI RETINOPATI
RENCANAKAN TERAPI INTENSIF
KASUS TERTENTU REFER KE
ENDOKRINOLOGIS, JIKA MEMERLUKAN DRIP
INSULIN ATAU
HBA1C TIDAK TERCAPAI TARGET DALAM 3-6
BULAN TERAPI REFER KE ENDOCRINOLOGIS
EDUKASI PASIEN JIKA DILAKUKAN RUJUK
BALIK KE FKTP
RINGKASAN 1
29. Pelatihan Terakreditasi: Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2 secara Komprehensif bagi Dokter di FKTP
RINGKASAN
Pasien DMT2 Baru di FKTP
Pemeriksaan Klinis
Laboratorium/Funduskopi/EKG
Tetapkan keadaan dan adanya
Komplikasi/komorbiditas:
• Pasien DMT1
• Dm dengan kehamilan (DM Gestasional + DMT2
dengan kehamilan)
• DM dengan komplikasi aku
• DM dengan komplikasi kronik yang kompleks dan
berat misalnya (gagal jantung jantung, gagal ginjal
stadium 4-5, post stroke akut, TB)
TIDAK
Terapi Non-farmakologis
(Pola hidup sehat) +/-
Metformin
HbA1c belum tercapai
dalam 3 bulan
• Yang belum mendapat
menformin, berikan metformin
• Yang telah mendapatkan
metformin ditambah
Sulfonilurea
HbA1c belum tercapai
dalam 3 bulan
• Yang belum mendapat Sulfonilurea,
berikan Sulfonilurea
• Yang telah mendapatkan
Sulfonilurea ditambah Insulin basal
HbA1c belum tercapai
dalam 3 bulan
• Yang belum mendapat Insulin
basal, ditambahkan Insulin basal
• Yang telah mendapatkan Insulin
basal titrasi sampai dosis sekitar
20 U/hari
HbA1c belum tercapai
dalam 3 bulan
YA
FKRTL
• Dokter layanan sekunder menganalisis
yang dirujuk penyebab kegagalan
pengobatan atau memastikan adanya
komplikasi atau komorbiditas
• Pasien yang gagal dengan obat oral
dirujuk balik dengan memberikan nasihat
perubahan jenis atau dosis obat oral atau
memberikan insulin basal dosis
inisiasi/titrasi/intensifikasi insulin basal
plus/bolus, dan sekaligus memberikan
edukasi kepada pasien dan/atau keluarg
• Pasien yang dirujuk balik, bukan hanya
berdasarkan hasil glikemik, namun
berdasarkan berat dan kompleksnya
penyakit atau ada tidakny akomplikasinya
RINGKASAN 2
Dokter di FKTP sebagai gate keeper mempunyai tugas:
Menyelenggarakan kesehatan dasar masyarakat melalui pelayanan kesehatan dasar berdasarkan kompetensi dan kewenangannya,
Mengatur pelayanan kesehatan lanjutan melalui sistem rujukan, penasehat, konselor, dan
Pendidik untuk mewujudkan keluarga sehat, dan
manajer sumber daya.
Sedangkan fungsi dokter di layanan primer sebagai gate keeper adalah kontak pertama pasien, penapis rujukan serta sebagai kendali mutu dan biaya