Dokumen tersebut membahas konsep seni teater meliputi definisi drama, unsur-unsur drama, jenis-jenis teater (tradisional, modern, kontemporer), dan contoh penerapannya. Drama didefinisikan sebagai karya yang memiliki dua dimensi sastra dan pertunjukan, yang terdiri atas naskah, pementasan, dan penonton. Teater tradisional bersumber dari cerita rakyat setempat, teater modern dipengaruhi Barat namun menggunakan
2. KONSEP KARYA TEATER
Moulton: “drama (pentas) sebagai hidup manusia yang dilukiskan
dengan action (Life presented in action).”
Hassanudin: “drama adalah karya yang memiliki dua dimensi sastra
(sebagai genre sastra) dan dimensi pertunjukan. Pengertian drama
sebagai genre pertunjukan lebih terfokus sebagai suatu karya yang
lebih berorientasi pada seni pertunjukan.”
Astone dan George Savona: “drama adalah susunan dialog para
tokohnya (yang disebut dengan haupttext) dan petunjuk pementasan
untuk pedoman sutradara yang disebut nebentext atau teks samping.”
3. TIGA UNSUR DRAMA
(1) unsur naskah,
(2) unsur pementasan, dan
(3) unsur penonton
Unsur pementasan terdiri atas berbagai komponen, yakni tatabusana
(kostum), tata rias, pencahayaan, tata suara, sutradara dan para
pemain.
Unsur naskah, pementasan, dan penonton adalah syarat mutlak dalam
pementasan drama.
4. UNSUR-UNSUR TEATER
Tubuh manusia sebagai unsur utama (Pemeran/ pelaku/
pemain/aktor)
Gerak sebagai unsur penunjang (gerak tubuh, gerak suara, gerak
bunyi dan gerak rupa ).
Suara sebagai unsure penunjang (kata, dialog, uacapan pemeran )
Bunyi sebagai efek Penunjang (bunyi benda, efek dan musik )
Rupa sebagai unsur penunjang ( cahaya, skeneri, rias dan kostum )
Lakon sebagai unsur penjalin (cerita, non cerita, fiksi dsan narasi )
5. NASKAH LAKON
naskah lakon adalah sebuah rangkaian peristiwa yang disampaikan
melalui dialog tokoh-tokoh yang ada didalamnya
Salah satu ciri teater modern adalah digunakanya naskah lakon
sebagai acuan sebagai bahan pokok untuk mementaskan sebuah
pertunjukan teater
Unsur pokok di dalam teater adalah konflik.
Konflik dalam teater: konflik manusia dengan manusia, konflik
manusia dengan dirinya sendiri, konflik manusia dengan lingkungan,
konflik manusia dengan tuhan
6. JENIS TEATER
(1) Teater Tradisional
Ciri-ciri khas kedaerahan terletak pada suasana yang berlangsung
selama pertunjukan, stilisasi elemen-elemen pendukung pertunjukan,
serta sistem pelatihan yang dihasilkan dari sistem berguru atau
nyantrik.
Fungsi teater tradisional: (1) alat pendidikan anggota masyarakat
pemilik cerita lisan tersebut; (2) alat penebal perasaan solidaritas
kolektif; (3) alat seseorang menegur orang lain yang melakukan
kesalahan; (4) alat protes terhadap ketidakadilan; (5) kesempatan
seseorang melarikan diri untuk sementara dari kehidupan nyata yang
membosankan ke dunia khayalan yang indah
8. JENIS TEATER
(2) Teater Modern
Teater modern “bertolak dari teater modern Barat namun dalam
perkembangannya semakin dipengaruhi dan memanfaatkan teater
daerah/tradisional sebagai sumber”
Modernisasi teater modern Indonesia mencerminkan tiga jalur
perkembangan; yakni: (1) jalur pembaratan yang menggeser
masyarakat Indonesia yang berwajah petani menjadi wajah
keterpelajaran; (2) jalur nasionalisme di masa prakemerdekaan yang
telah berjalan lebih dari setengah abad; (3) pada saat berakhirnya
satu tatanan politik negara yang berakhir dengan sebuah peristiwa
benturan besar yang dikenal sebagai gerakan G30S PKI.
10. Ciri Teater Modern
tumbuh di kota-kota besar.
persinggungan budaya setempat dengan budaya barat.
sastra tulis (drama) yang berbentuk lakon.
penggarapannya mengikuti konsep dramaturgi barat.
Penonton teater modern umumnya dari golongan terpelajar
11. (3) Teater Kontemporer
Teater kontemporer merupakan salah satu cara baru atau merupakan
teater yang mencoba membuka perspektif baru dalam
memperlakukan teater.
Teater kontemporer merupakan suatu pengembangan cara-cara
berteater yang mengarah pada objek-objek kekinian