MONITORING AND EVALUATING SOCIAL MARKETING PROGRAMS
1. MONITORING AND EVALUATING
CHAPTER 10
OLEH:
INDAH LISTIANTI (0802515087)
UTS KAMPANYE PEMASARAN SOSIAL SMPR
PEMINATAN STRATEGIC MARKETING PUBLIC RELATIONS
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA
2018
2. HOW DO OUR CLIENTS OR PEOPLE
WE SERVE VIEW US?
HANDS-ON
01
WHAT MUST WE EXCEL AT TO
ACHIEVE OUR GOALS WITH
RESPECT TO THE CHALLENGE WE
ARE ADDRESSING WITH THIS
PROGRAM?
02
03
USING
BALANCED
SCORECARDS
FOR
PROGRAM
MONITORING
Program Dashboards atau Balanced
Scorecards (BSC) diperkenalkan oleh
Kaplan and Norton (1992) sebagai
cara bagi manajer untuk mendapatkan
gambaran kinerja suatu organisasi di
beberapa area secara bersamaan.
04
Sebuah balanced scorecard untuk social marketing
programs harus mencerminkan 4 perspektif:
HOW DO WE CONTINUE TO LEARN,
IMPROVE, AND CREATE VALUE?
HOW DO OUR FUNDERS AND
STAKEHOLDERS SEE US?
3. BSC dirancang untuk menghubungkan tindakan jangka
pendek dari program dengan strategi jangka panjang
untuk meningkatkan keberlanjutan lingkungan,
kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan sosial.
Manfaat mengadopsi pendekatan BSC bagi Woodward dkk
(2004) termasuk:
Helping to align the organization around its mission
and strategies
Facilitating, monitoring, and assessing implementation
Supporting greater communication and collaboration
Assigning accountability for performance to all levels
of the organization
Providing continual feedback on strategy and
opportunities for adjustment
4. Penelitian studi kasus adalah salah satu
jenis metodologi penelitian yang, ketika
dilakukan dengan baik, dapat memberi-
kan bukti efektivitas program, efisiensi,
kesetaraan, dan keberlanjutan.
USING
CASESTUDY
RESEARCH
INSOCIAL
MARKETING
Flyvbjerg (2006) menjelaskan lima kesalahpahaman
umum tentang studi kasus:
1. Pengetahuan teoritis lebih berharga daripada pengetahuan praktis
2. Seseorang tidak dapat menggeneralisasi dari satu kasus, oleh karena
itu studi kasus tunggal tidak dapat berkontribusi pada
pengembangan ilmiah
3. Studi kasus paling berguna untuk menghasilkan hipotesa, sedangkan
metode lain lebih cocok untuk pengujian hipotesis dan
pembangunan teori
4. Studi kasus mengandung bias terhadap verifikasi
5. Seringkali sulit untuk meringkas studi kasus tertentu.
5. EVALUATIONBalch dan Sutton (1997) menyoroti perlunya evaluasi
program yang dilakukan dengan baik untuk
mendokumentasikan efektivitas dan efisiensi upaya
pemasaran sosial. Namun, mereka juga menarik
perhatian pada karakteristik unik dari pendekatan
pemasaran sosial yang perlu dipertimbangkan
dalam merancang evaluasi ini
6. Kesimpulan Ross dkk. secara keseluruhan
tentang efektivitas program pemasaran sosial:
EVALUATING
SOCIAL
MARKETING
PROGRAMS
1. Intervensi pemasaran sosial dapat menyebabkan perubahan positif
dalam perilaku individu dan di kalangan profesional, organisasi, dan
pembuat kebijakan.
2. Persaingan muncul sebagai strategi yang kuat dalam merancang
intervensi untuk mengatasi kedua kekuatan kompetitif internal
(seperti dengan membantu orang untuk mengatasi keinginan dan
membangun keterampilan mereka untuk menangani emosi dan
konflik) dan kekuatan eksternal (seperti dengan mengoreksi perkiraan
berlebihan orang-orang dari prevalensi norma sosial untuk praktik
tidak sehat tertentu dan membangun jalur untuk mendorong berjalan
di masyarakat berpenghasilan rendah).
3. Menggunakan pendekatan teoritis suara, dikombinasikan dengan
penelitian konsumen, merupakan prasyarat penting untuk efektivitas
program.
7. Program pemasaran sosial adalah serangkaian
eksperimen yang terinformasi dengan baik
yang dilakukan dari waktu ke waktu yang
secara konstan memeriksa, menguji, dan
menyempurnakan elemen bauran pemasaran
untuk memenuhi mengubah kebutuhan dan
realitas kelompok prioritas.
PUTTING
EVALUATION
INTO
PRACTICE
1. Does the proposed evaluation explicitly address questions that are
worth knowing the answer to?
2. Does the proposed evaluation reflect the program’s model of effects,
or how it is supposed to work?
3. Is the unit of analysis (the population sample being analyzed) the
same as the priority group for the program?
4. Is exposure to the program elements carefully assessed and
monitored?
5. Does the evaluation use research designs and time frames that fit the
context of the program?
5 pertanyaan agar rencana evaluasi yang diusulkan masuk akal dan
cocok untuk program pemasaran sosial:
8. SEQUENCING
TIMEFRAMES
AND
BEHAVIORAL
IMPACTS
BY THOMAS WILSON
Hal ini merupakan praktik yang tidak menguntungkan bahwa
pendanaan publik dan swasta untuk pemasaran sosial dan
program perubahan sosial terjadi pada siklus dua, tiga, dan
terkadang lima tahun. Periode waktu ini dapat memberikan
kesempatan kepada lembaga pendanaan untuk meninjau
apakah bantuan mereka masih diperlukan atau tepat.