1) Diet untuk penyakit jantung dan pembuluh darah berfokus pada mengurangi asupan lemak jenuh, kolesterol, dan meningkatkan serat
2) Terdapat beberapa jenis diet untuk penyakit jantung yang disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakitnya
3) Diet untuk stroke berfokus pada memenuhi kebutuhan gizi pasien serta memperbaiki efek samping stroke seperti gangguan menelan
Dokumen tersebut membahas tentang diet pra-operasi dan pasca-operasi untuk pasien yang akan menjalani berbagai jenis pembedahan. Terdapat beberapa jenis diet pra-operasi dan pasca-operasi yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien dan jenis pembedahannya, mulai dari makanan cair hingga makanan padat. Diet disusun untuk mempersiapkan tubuh pasien sebelum operasi dan memulihkan kondisi setelah operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang diet yang dianjurkan untuk berbagai gangguan pada saluran pencernaan, termasuk diet untuk disfagia, hematemisis-melena, penyakit lambung, penyakit usus inflamasi, divertikulosis, dan divertikulitis. Diet-diet tersebut dirancang untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan memenuhi kebutuhan gizi pasien.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis diet yang diberikan kepada pasien berdasarkan gangguan sistem tubuh dan penyakitnya. Terdapat diet makanan biasa, makanan lunak, makanan saring, makanan cair jernih, cair penuh, cair kental, serta diet khusus untuk pemeriksaan keseimbangan lemak dan kolonoskopi.
Dokumen tersebut membahas tentang diet pra-operasi dan pasca-operasi untuk pasien yang akan menjalani berbagai jenis pembedahan. Terdapat beberapa jenis diet pra-operasi dan pasca-operasi yang diberikan sesuai dengan kondisi pasien dan jenis pembedahannya, mulai dari makanan cair hingga makanan padat. Diet disusun untuk mempersiapkan tubuh pasien sebelum operasi dan memulihkan kondisi setelah operasi.
Dokumen tersebut membahas tentang diet yang dianjurkan untuk berbagai gangguan pada saluran pencernaan, termasuk diet untuk disfagia, hematemisis-melena, penyakit lambung, penyakit usus inflamasi, divertikulosis, dan divertikulitis. Diet-diet tersebut dirancang untuk mengurangi gejala, mencegah komplikasi, dan memenuhi kebutuhan gizi pasien.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis diet yang diberikan kepada pasien berdasarkan gangguan sistem tubuh dan penyakitnya. Terdapat diet makanan biasa, makanan lunak, makanan saring, makanan cair jernih, cair penuh, cair kental, serta diet khusus untuk pemeriksaan keseimbangan lemak dan kolonoskopi.
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
1) Diet pada penyakit jantung dan pembuluh darah bertujuan untuk menurunkan risiko penyakit dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol serta meningkatkan serat.
2) Diet stroke bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien serta memperbaiki efek stroke dengan memberikan makanan sesuai tahap pemulihan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang standar makanan rumah sakit yang terdiri dari makanan umum, khusus, dan diet pemeriksaan. Jenis makanan umum meliputi makanan biasa, lunak, saring, dan cair yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Diet khusus misalnya TETP, rendah garam, dan diabetes bertujuan memenuhi kebutuhan gizi pasien. Diet pemeriksaan seperti benzidine, kecap, dan bowl digunakan untuk mempersiapkan p
Dokumen tersebut membahas empat jenis bentuk makanan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit berdasarkan kebutuhan gizi dan kondisi medis, yaitu: makanan biasa, makanan lunak, makanan saring, dan makanan cair. Setiap jenis makanan memiliki persyaratan, tujuan pemberian, dan indikasi yang berbeda-beda.
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHpjj_kemenkes
Modul ini membahas diet yang tepat untuk penderita penyakit jantung dan pembuluh darah. Topik utama meliputi faktor risiko penyakit jantung, diet umum pencegahan, diet dislipidemia, diet jantung, dan diet stroke. Diet disarankan mengurangi lemak jenuh, meningkatkan serat, dan mengendalikan kolesterol serta trigliserida untuk mencegah penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, fungsi, dan jenis-jenis diet. Terdapat empat jenis diet yaitu diet padat, lunak, saring, dan cair yang dibedakan berdasarkan tekstur makanannya. Dokumen juga memberikan contoh menu makanan dan bahan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi untuk masing-masing jenis diet.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis diet dan hubungannya dengan penyakit. Terdapat diet biasa untuk pasien tanpa gangguan sistem tubuh, diet lunak untuk pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta diet cair untuk pasien yang sulit makan."
Dokumen tersebut membahas tentang diet ginjal dan saluran kemih serta beberapa penyakit ginjal. Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan cairan, elektrolit, dan bahan organik dalam tubuh. Diet khusus diperlukan untuk mengontrol energi, protein, cairan, natrium, kalium, dan fosfor bagi pasien dengan gangguan fungsi ginjal seperti sindroma nefrotik, gagal ginjal akut, kronis, terminal, at
Dokumen tersebut membahas tentang dasar dietetik yang mencakup pengertian diet, fungsi makanan dalam perawatan orang sakit, tujuan terapi diet, pengaturan makanan orang sakit, dasar penentuan diet bagi orang sakit, dan standar makanan rumah sakit seperti makanan biasa, lunak, saring, cair, dan lewat pipa.
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis diet yang diberikan kepada pasien berdasarkan gangguan sistem tubuh dan penyakitnya. Terdapat diet makanan biasa, makanan lunak, makanan saring, makanan cair jernih, cair penuh, cair kental, serta diet khusus untuk pemeriksaan keseimbangan lemak dan kolonoskopi.
Dokumen tersebut membahas tentang diet penyakit jantung, yang bertujuan untuk memberikan makanan yang cukup tanpa membebani jantung serta menurunkan berat badan. Terdapat beberapa jenis diet seperti diet rendah garam, rendah kolesterol dan lemak terbatas untuk menangani penyakit jantung serta mencegah penimbunan garam atau air.
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahsusi wartini
Dokumen tersebut membahas tentang diet yang dianjurkan untuk penyakit jantung dan pembuluh darah serta stroke. Diet disarankan untuk menurunkan kadar lemak darah, mengurangi berat badan, dan memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan mempertimbangkan kondisi medis mereka. Diet dibedakan menjadi beberapa tipe tergantung gejala pasien dan disarankan mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak tak jenuh, s
Makalah ini membahas tentang berbagai jenis makanan khusus untuk pasien, mulai dari makanan berbasis nasi, bubur nasi, makanan lunak hingga formula khusus. Jenis makanan ditentukan berdasarkan kondisi pasien dan tujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi serta menyesuaikan kemampuan pencernaan. Metode pemberian makanan juga disesuaikan, mulai dari oral hingga enteral dan parenteral.
Diet demam thypoid bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan makanan lunak rendah serat. Diet ini menyertakan makanan yang cukup kalori, protein, vitamin, dan cairan serta menghindari makanan yang mengandung banyak serat, gas, dan sulit dicerna.
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
1) Diet pada penyakit jantung dan pembuluh darah bertujuan untuk menurunkan risiko penyakit dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol serta meningkatkan serat.
2) Diet stroke bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien serta memperbaiki efek stroke dengan memberikan makanan sesuai tahap pemulihan pasien.
Dokumen tersebut membahas tentang standar makanan rumah sakit yang terdiri dari makanan umum, khusus, dan diet pemeriksaan. Jenis makanan umum meliputi makanan biasa, lunak, saring, dan cair yang disesuaikan dengan kondisi pasien. Diet khusus misalnya TETP, rendah garam, dan diabetes bertujuan memenuhi kebutuhan gizi pasien. Diet pemeriksaan seperti benzidine, kecap, dan bowl digunakan untuk mempersiapkan p
Dokumen tersebut membahas empat jenis bentuk makanan yang diberikan kepada pasien di rumah sakit berdasarkan kebutuhan gizi dan kondisi medis, yaitu: makanan biasa, makanan lunak, makanan saring, dan makanan cair. Setiap jenis makanan memiliki persyaratan, tujuan pemberian, dan indikasi yang berbeda-beda.
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAHpjj_kemenkes
Modul ini membahas diet yang tepat untuk penderita penyakit jantung dan pembuluh darah. Topik utama meliputi faktor risiko penyakit jantung, diet umum pencegahan, diet dislipidemia, diet jantung, dan diet stroke. Diet disarankan mengurangi lemak jenuh, meningkatkan serat, dan mengendalikan kolesterol serta trigliserida untuk mencegah penyakit tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, fungsi, dan jenis-jenis diet. Terdapat empat jenis diet yaitu diet padat, lunak, saring, dan cair yang dibedakan berdasarkan tekstur makanannya. Dokumen juga memberikan contoh menu makanan dan bahan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi untuk masing-masing jenis diet.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis diet dan hubungannya dengan penyakit. Terdapat diet biasa untuk pasien tanpa gangguan sistem tubuh, diet lunak untuk pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, serta diet cair untuk pasien yang sulit makan."
Dokumen tersebut membahas tentang diet ginjal dan saluran kemih serta beberapa penyakit ginjal. Fungsi utama ginjal adalah memelihara keseimbangan cairan, elektrolit, dan bahan organik dalam tubuh. Diet khusus diperlukan untuk mengontrol energi, protein, cairan, natrium, kalium, dan fosfor bagi pasien dengan gangguan fungsi ginjal seperti sindroma nefrotik, gagal ginjal akut, kronis, terminal, at
Dokumen tersebut membahas tentang dasar dietetik yang mencakup pengertian diet, fungsi makanan dalam perawatan orang sakit, tujuan terapi diet, pengaturan makanan orang sakit, dasar penentuan diet bagi orang sakit, dan standar makanan rumah sakit seperti makanan biasa, lunak, saring, cair, dan lewat pipa.
JENIS DIET DAN HUBUNGANNYA DENGAN PENYAKIT pjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis diet yang diberikan kepada pasien berdasarkan gangguan sistem tubuh dan penyakitnya. Terdapat diet makanan biasa, makanan lunak, makanan saring, makanan cair jernih, cair penuh, cair kental, serta diet khusus untuk pemeriksaan keseimbangan lemak dan kolonoskopi.
Dokumen tersebut membahas tentang diet penyakit jantung, yang bertujuan untuk memberikan makanan yang cukup tanpa membebani jantung serta menurunkan berat badan. Terdapat beberapa jenis diet seperti diet rendah garam, rendah kolesterol dan lemak terbatas untuk menangani penyakit jantung serta mencegah penimbunan garam atau air.
Diit pada penyakit jantung dan pembuluh darahsusi wartini
Dokumen tersebut membahas tentang diet yang dianjurkan untuk penyakit jantung dan pembuluh darah serta stroke. Diet disarankan untuk menurunkan kadar lemak darah, mengurangi berat badan, dan memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan mempertimbangkan kondisi medis mereka. Diet dibedakan menjadi beberapa tipe tergantung gejala pasien dan disarankan mengandung karbohidrat kompleks, protein, lemak tak jenuh, s
Makalah ini membahas tentang berbagai jenis makanan khusus untuk pasien, mulai dari makanan berbasis nasi, bubur nasi, makanan lunak hingga formula khusus. Jenis makanan ditentukan berdasarkan kondisi pasien dan tujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi serta menyesuaikan kemampuan pencernaan. Metode pemberian makanan juga disesuaikan, mulai dari oral hingga enteral dan parenteral.
Diet demam thypoid bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan makanan lunak rendah serat. Diet ini menyertakan makanan yang cukup kalori, protein, vitamin, dan cairan serta menghindari makanan yang mengandung banyak serat, gas, dan sulit dicerna.
Modul ini membahas tentang pengantar ilmu gizi bagi perawat, meliputi pengertian ilmu gizi, ruang lingkupnya, penyebab gangguan gizi, dan proses pencernaan makanan."
Modul ini membahas tentang kebutuhan zat gizi pada berbagai tingkat usia, khususnya pada ibu hamil dan menyusui. Zat-zat gizi penting bagi ibu hamil dan menyusui meliputi protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, dan air."
Karbohidrat yang berlebih dapat mempengaruhi kesehatan karena dapat meningkatkan resiko penyakit tertentu, seperti obesitas, diabetes mellitus, jantung koroner, dll
Dokumen tersebut merangkum tentang dislipidemia yang didefinisikan sebagai kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Faktor risiko dislipidemia meliputi riwayat keluarga, obesitas, diet kaya lemak, kurang olah raga, penyalahgunaan alkohol, merokok, dan diabetes. Diet dislipidemia bertujuan menurunkan kadar lemak dan kolesterol dengan mengurangi konsumsi lemak jenu
Pertemuan VII_ Dietetik Penyakit Tidak Menular_ DislipidemiaTsiompahGREG
Materi presentasi ini diberikan kepada mahasiswa semester V Poltekkes Kemenkes Kaltim sesuai RPS mata kuliah Dietetik Penyakit tidak Menular.
dalam materi akan membahas tentang gambaran umum lipid, pengaruh kelaianan metabolisme lipid, dan penatalaksanaan gizi sesuai PAGT.
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai dislipidemia. Ringkasannya adalah: Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Penanganannya meliputi terapi diet, latihan fisik, dan obat-obatan. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet pasien dislipidemia antara lain tingkat pengetahuan dan pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan diet bagi penderita diabetes mellitus. Prinsip utama pengaturan diet ini adalah mengatur asupan karbohidrat, protein, lemak, serat, garam, dan alkohol sesuai dengan anjuran untuk mencapai kontrol glukosa darah dan berat badan yang optimal. Diet diabetes bertujuan menjaga keseimbangan gizi untuk mencegah komplikasi akut maupun kronis penyakit diabetes.
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus yang mencakup definisi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, faktor risiko, diagnosis, dan penatalaksanaan. Diabetes melitus adalah gangguan metabolisme karbohidrat yang disebabkan oleh kekurangan produksi insulin oleh pankreas. Penatalaksanaannya meliputi diet, aktivitas fisik, dan pengobatan farmasi seperti obat hipoglikemik dan insulin.
Diabetes mellitus adalah penyakit kronis yang menyebabkan gangguan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan produksi atau kerja insulin yang tidak memadai sehingga menyebabkan kadar gula darah tinggi. Gejalanya antara lain sering buang air kecil, dahaga, selalu lapar, dan penurunan berat badan. Diagnosanya didasarkan pada gejala klinis dan hasil pemeriksaan kadar gula dar
Dokumen tersebut membahas tentang diabetes melitus, definisi, epidemiologi, faktor risiko, gejala, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan meliputi edukasi, terapi gizi, latihan, dan terapi farmakologi seperti obat oral dan insulin. Prognosis pasien diabetes akan baik jika mengikuti penatalaksanaan secara teratur.
Dokumen tersebut membahas penatalaksanaan dislipidemia yang meliputi faktor risiko seperti umur, riwayat keluarga, merokok, hipertensi, kadar HDL rendah, kategori risiko, therapeutic lifestyle changes seperti diet rendah lemak dan karbohidrat tinggi, manajemen berat badan, aktivitas fisik, serta terapi farmakologis jika terapi non-farmakologis tidak membaik selama 3-6 bulan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, patofisiologi, klasifikasi, gejala, diagnosa dan faktor risiko penyakit diabetes melitus; (2) Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang bergantung pada insulin dan tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin; (3) Diagnosa diabetes dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah saat puasa dan setelah makan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, patofisiologi, klasifikasi, gejala, diagnosa dan faktor risiko penyakit diabetes melitus; (2) Terdapat dua tipe utama diabetes yaitu tipe 1 yang bergantung pada insulin dan tipe 2 yang tidak bergantung pada insulin; (3) Diagnosa diabetes dapat dilakukan dengan pemeriksaan kadar glukosa darah saat puasa dan setelah makan.
Klb 4.5 cara mengisi daftar isi kasus pelayanan kesehatanljjkesehatanpael
Dokumen tersebut memberikan langkah-langkah untuk menemukan dan merekam data kasus penyakit menular di unit pelayanan kesehatan, meliputi menetapkan kriteria kasus, mempersiapkan daftar isian kasus, mengumpulkan data dari register unit pelayanan dan saat pasien berobat, serta contoh daftar isian kasus campak.
Tujuan mempelajari materi ini adalah agar mampu menjelaskan langkah-langkah analisis epidemiologi deskriptif pada KLB penyakit menular. Dokumen ini membahas tentang etiologi, sumber penularan, dan cara mengetahui sumber serta cara penularan suatu KLB melalui pembandingan angka serangan antar kelompok, pelacakan kontak penderita, dan studi analitik membandingkan kelompok terkait dan tidak terkait sumber penularan.
Dokumen tersebut memberikan instruksi langkah demi langkah untuk menginput dan mencari data pasien dalam program epidemiologi lapangan. Langkahnya meliputi memuat file database, menginput 10 rekaman pasien, menavigasi antar rekaman, dan mencari rekaman berdasarkan kriteria tertentu seperti lokasi kejadian.
Latihan ini mengajarkan cara melakukan analisis data dasar di Epi Info seperti membaca file proyek, menampilkan daftar variabel, membuat line listing, mengurutkan line listing berdasarkan variabel tertentu, memilih record berdasarkan kriteria, dan membatalkan pengaturan sort dan select. Langkah-langkahnya meliputi membuka menu Analysis, membaca file proyek, menggunakan perintah Read, Display, List, Sort, Select, dan Cancel Sort serta Cancel Select.
Dokumen ini memberikan instruksi tentang analisis data lanjutan menggunakan perintah ROUTEOUT, FREQ, dan TABLES di Epi Info. Meliputi cara menyimpan hasil analisis ke file HTML khusus, menghitung frekuensi variabel diare dan mual serta menyatukannya dengan variabel lain, dan membuat tabel silang antara variabel sebab dan akibat seperti semur daging dengan mual dan muntah. Tujuannya agar peserta mampu memahami kegunaan perint
Dokumen tersebut membahas konsep dasar keperawatan yang mencakup falsafah dan paradigma keperawatan. Falsafah keperawatan dijelaskan sebagai keyakinan perawat dalam memberikan perawatan berdasarkan nilai-nilai keperawatan, sedangkan paradigma keperawatan didefinisikan sebagai pandangan global yang dianut oleh komunitas keperawatan dalam menghubungkan berbagai teori dan membangun kerangka kerja keperawatan. Dokumen ini juga menjel
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan keperawatan yang mencakup pengertian, tujuan, kegiatan dalam diagnosis keperawatan seperti menentukan prioritas masalah, kriteria hasil, merumuskan rencana tindakan, dan menetapkan rasional rencana tindakan keperawatan. Dokumen ini memberikan panduan lengkap tentang proses perencanaan keperawatan mulai dari penilaian, diagnosis, perumusan tujuan dan rencana tindakan, hing
Dokumen tersebut membahas tentang konsep proses keperawatan yang terdiri dari lima tahap yaitu pengkajian, diagnosa, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Proses keperawatan digunakan untuk merencanakan pelayanan keperawatan, menangani respon pasien, dan memenuhi kebutuhan dasar manusia. Tujuannya adalah meningkatkan kualitas pelayanan dan mengatasi masalah terkait kebutuhan dasar pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF
Modul iii gizi kb 2
1. Kebutuhan Gizi pada Pasien dengan
Berbagai Gangguan Sistem Tubuh
Semester 01
Kegiatan Belajar I
DIET PADA PENYAKIT
JANTUNG DAN PEMBULUH
DARAH
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
2. Penyakit jantung dan pembuluh darah
diawali dengan perubahan fraksi lipid
dalam plasma
Dislipidemia
3. Kelainan metabolisme lipid yang ditandai
dengan peningkatan atau penurunan fraksi
lipid dalam plasma . Kelainan fraksi lipid yang
utama adalah kenaikan kadar kolesterol total,
terutama LDL ( low density liporotein) dan
trigliserida darah, serta penurunan kadar
kolesterol HDL (high density lipoprotein)
Dislipidemia
4. Menurut densitas nya kolesterol terdiri dari :
1) VLDL ( very low density lipoprotein),
2) Trigliserida,
3) LDL 4)
4) HDL.
Karakteristik Kilomikron VLDL IDL LDL HDL
Densitas (g/mL) <0,95 0,95-1,006 1,006-1,019 1,019-1,063 1,063-1,210
Asal usus Hati & usus Hati Hati Hati & usus
Peran fisiologis pengangkutanTAG
s diet
Pengangkutan TAGs
endogen
Prekursor LDL transportasi
utama
lipoprotein-
cholestrerol
Membalikkan
pengangkutan
kolesterol
Atherogenicity
relatif
0 + +++ ++++ Tdk berhub dg
aterosklerosis
TAG
Kolesterol
90
5
60
10
40
30
10
50
5
20
Fosfolipid
Protein
3
2
18
10
20
10
15
25
25
50
Tabel : Karakteristik dan Fungsi Lipoprotein Plasma
5. Usia, Diet tinggi lemak jenuh & kolesterol, Genetik,
Hormon seks endogen (hormon ini tidak terdapat pada
wanita postmenopause sehingga meningkatkan risiko PJK),
Steroid eksogen , Obat-obatan (beta bloker; diuretik
Thiazide), Berat Badan, Toleransi Glukosa, Tingkat aktivitas
fisik, dan Penyakit (DM, Tiroid, Liver)
Faktor- faktor yang
berpengaruh terhadap
Kadar Kolesterol
6. Terjadi bila ada timbunan (plak) yang
mengandung lipoprotein, kolesterol dan
sisa-sisa jaringan, dan terbentuknya
kalsium pada intima, atau permukaan
dalam bagian pembuluh darah
Penyakit jantung koroner
(PJK)
“
7. 4Faktor risiko kategori I adalah faktor risiko yang
apabila diintervensi telah terbukti menurunkan
kejadian PJK ,
empat golongan faktor risiko
Faktor risiko kategori III adalah faktor risiko yang
memerlukan bukti tambahan untuk menentukan
apakah intervensi dapat mengurangi risiko
Faktor risiko kategori II adalah faktor risiko yang
apabila di intervensi cenderung untuk menurunkan
resiko PJK
Faktor risiko kategori IV dimana faktor risiko
tidak dapat dimodifikasi .
9. Penderita penyakit Diabetes Mellitus
Faktor risiko kategori II
terdiri dari
Aktivitas fisik tidak aktif
Kolesterol HDL tidak normal
Obesitas, dan
Status menopause
10. Faktor psikososial
Faktor risiko kategori III
terdiri dari
Triasilgliserol/ Trigliserol tidak normal
Mengalami stress oksidatif
Konsumsi alkohol
12. Konsumsi asam lemak jenuh , negara
dengan asupan asam lemak jenuh tinggi
dan tingkat serum kolesterol tinggi
memiliki angka kematian karena PJK yang
tinggi pula
Faktor diet yang berhubungan
dengan PJK
13. Rekomendasi dari AHA (American Heart Association) adalah
jumlah konsumsi lemak total kurang dari 30% dari total
kalori. Faktor diet yang lain adalah diet serat .
15. Vitamin E adalah konsentrasi antioksidan paling tinggi yang
dibawa oleh LDL yaitu 2-30 kali lebih besar daripada oksidan lainnya
16. Fungsi utama vitamin E adalah mencegah
oksidasi PUFA (Poliunsaturated Fatty Acyd)
dalam membran sel, menghambat oksidasi
LDL sehingga menunda atherogenesis.
17. Pencegahan penyakit jantung koroner rekomendasi
asupan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
nutrisi Rekomendasi asupan
Lemak jenuh Kurang dari 7% dr total kalori
Lemak tak jenuh ganda >10% dr total kalori
Lemak tak jenuh tunggal >20% dr total kalori
Lemak total 25-35% dr total kalori
Karbohidrat 50% - 60% dr total kalori
Serat 20-30 g/hr
Protein Sekitar 15% dr total kalori
Total kalori (energi) Seimbang antara asupan dan penggunaan energi utk mempertahankan BB tetap normal atau
mencegah peningkatan BB
18. Menurunkan berat badan bila kegemukan
Tujuan diet
Dislipidemia
Mengubah jenis dan asupan lemak makanan
Menurunkan asupan kolesterol makanan
Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks
dan menurunkan asupan karbohidrat
sederhana
19. Energi yang dibutuhkan disesuaikan
menurut berat badan dan aktivitas fisik
Syarat Diet Dislipidemia
25. Diet Dislipidemia Tahap I, mengandung
kolesterol dan lemak jenuh lebih tinggi,
Jenis Diet
Indikasi Pemberian&
Ada 2 jenis tipe diet
Diet Dislipidemia Tahap II,
mengandung kolesterol dan lemak jenuh
lebih rendah
26. Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan,
dimana jantung secara berangsur kehilangan kemampuannya
untuk melakukan fungsi secara normal
27. 1) Memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan karja jantung,
2) Menurunkan berat badan bila terlalu
gemuk.
3) Mencegah atau menghilangkan penimbunan
garam atau air
Tujuan Diet Penyakit Jantung adalah
28. Diet Jantung I, Diet jantung I diberikan kepada pasien
penyakit jantung seperti Myocard Infarct (MCI) atau
Dekompensatio Cardis berat.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
29. Diet Jantung II, Diet Jantung II diberikan
dalam bentuk makanan saring atau lunak.
30. Diet Jantung III, Diet Jantung III diberikan
dalam bentuk makanan lunak atau biasa.
31. Diet Jantung IV, Diet Jantung IV diberikan
dalam bentuk makanan biasa.
32. Stroke atau penyakit peredaran darah otak
adalah kerusakan pada bagian otak yang
terjadi bila pembuluh darah yang
membawa oksigen dan zat-zat gizi
kebagian otak tersumbat atau pecah
Diet Penyakit Stroke
33. 1) Memberikan makanan secukupnya untuk
memenuhi kebutuhan gizi pasien dengan
memperhatikan keadaan dan komplikasi penyakit
Tujuan Diet stroke
2) Memperbaiki keadaan stroke, seperti disfagia,
pneumonia, kelainan ginjal, dan dekubotus
3) Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
34. Energi cukup, yaitu 25-45 kkal. Pada fase akut
energi diberikan 1100-1500 kkal/hari
Syarat-syarat
Diet Stroke
Protein cukup, yaitu 0,8-1 g/kgBB
1
2
35. Fase akut adalah keadaan tidak sadarkan diri atau kesadaran
menurun.
Jenis diet
Berdasarkan tahapannya Diet stroke dibagi
menjadi dua fase, yaitu:
Indikasi Pemberian&
Fase akut (24-48 Jam)
36. Fase pemulihan adalah fase dimana pasien sudah sadar
dan tidak mengalami gangguan fungsi menelan (disgafia)
Fase Pemulihan
Jenis diet
Indikasi Pemberian&
37. Diet Stroke I diberikan pada pasien dalam fase akut
atau bila ada gangguan fungsi menelan.
Diet Stroke I
38. Sumber Karbohidrat : Maizena, tepung beras, tepung hunkwe, dan sagu
Sumber protein hewani : Susu whole dan skim; telur ayam 3-4 butir/minggu
Sumber protein nabati : Susu kedelai, sari kacang hijau, dan susu tempe.
Sumber lemak: Margarin, minyak jagung
Buah : Sari buah yang dibuat dari jeruk, pepaya, tomat, sirsak, dan
apel.
Minuman : Teh encer, sirup, air gula, madu dan kaldu.
Bahan Makanan yang diajurkan
pada diet stroke I adalah
39. Diet ini diberikan sebagai perpindahan dari Diet
Stroke I atau kepada pasien pada fase pemulihan.
Diet Stroke II
41. Diet Stroke II A diberikan Makanan
Cair ditambah bubur saring 1700
kkal,
Diet Stroke
IIdibagi dalam tiga tahap
Diet Stroke II B diberikan Makanan
Lunak 1900 kkal, dan
Diet Stroke II C diberikan Makanan
Biasa 2100 kkal.
1
2
3