Disampaikan pada Pelatihan Khusus Analis Kebijakan Tahun 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH,.MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara – LAN RI
Disampaikan pada Pelatihan Khusus Analis Kebijakan Tahun 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH,.MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara – LAN RI
Disampaikan pada Webinar “Find the Best Analysis for Strategic Policy”
Diselenggarakan oleh Pusat Penanganan Isu Strategis Kementerian Perdagangan
Jakarta, 30 September 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Peran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Webinar “Komunikasi dan Literasi Kebijakan Publik Efektif di Era Digital”, diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI
Jakarta, 21 Juni 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Suplemen Materi “Agenda Setting dan Perumusan Kebijakan”
Diklat Analisis Kebijakan Publik Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jakarta, 4-5 Maret 2013
Formulasi kebijakan sebagai bagian dalam proses kebijakan publik merupakan tahap yang paling krusial karena implementasi dan evaluasi kebijakan hanya dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam mencapai tujuan-tujuannya sebagian besar bersumber pada ketidaksempurnaan pengolaan tahap formulasi
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan Untuk Pelatihan Khusus Analis Kebijakan (PKAK)
Kerjasama Kementerian ESDM RI dan Lembaga Administrasi Negara
Jakarta, 2 November 2020
Disampaikan dalam Workshop Penyusunan Rekomendasi Hasil Litbangkes, Kementerian Kesehatan, 13 Oktober 2020
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
LAN-RI
Disampaikan pada Webinar “Find the Best Analysis for Strategic Policy”
Diselenggarakan oleh Pusat Penanganan Isu Strategis Kementerian Perdagangan
Jakarta, 30 September 2021
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Peran dan Strategi JFAK Dalam Komunikasi Kebijakan PublikTri Widodo W. UTOMO
Disampaikan pada Webinar “Komunikasi dan Literasi Kebijakan Publik Efektif di Era Digital”, diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI
Jakarta, 21 Juni 2022
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Suplemen Materi “Agenda Setting dan Perumusan Kebijakan”
Diklat Analisis Kebijakan Publik Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Jakarta, 4-5 Maret 2013
Formulasi kebijakan sebagai bagian dalam proses kebijakan publik merupakan tahap yang paling krusial karena implementasi dan evaluasi kebijakan hanya dapat dilaksanakan apabila tahap formulasi kebijakan telah selesai, disamping itu kegagalan suatu kebijakan atau program dalam mencapai tujuan-tujuannya sebagian besar bersumber pada ketidaksempurnaan pengolaan tahap formulasi
Dr. Tri Widodo W. Utomo, MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Disampaikan Untuk Pelatihan Khusus Analis Kebijakan (PKAK)
Kerjasama Kementerian ESDM RI dan Lembaga Administrasi Negara
Jakarta, 2 November 2020
Disampaikan dalam Workshop Penyusunan Rekomendasi Hasil Litbangkes, Kementerian Kesehatan, 13 Oktober 2020
Dr. Tri Widodo W. Utomo, SH.,MA
Deputi Bidang Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara
LAN-RI
Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free). Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas metode penelitian kuantitatif yang paling umum dan sering digunakan adalah korelasi, deskriptif, kasual komparatif, komparatif, eksperimen, survei, dan inferensial.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Metode Riset Kebijakan
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyrakat dan Keperawatan
Universitas Gadjah Mada
2. Deskripsi
• Modul ini memfasilitasi pemahaman pengetahuan dan
ketrampilan peserta pelatihan tentang berbagai konsep dan
mekanisme dalam pelaksanaan penelitian kebijakan melalui
pembelajaran tentang Konsep Monitoring dan Evaluasi
Kebijakan (Ex-post evaluation), metode monitoring dan
evaluasi kebijakan (ex-post evaluation), konsep ex-ante
public policy assessment, Metode- metode ex-ante public
policy assessment, logical framework, stakeholder survey,
metode pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif untuk
analisis kebijakan, use and abuse of data.
• Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya
menjelaskan berbagai pendekatan dalam metodologi
penelitian, serta mampu mengembangkan instrumen
penelitian/kajian.
3. Tujuan
Mampu menjelaskan berbagai pendekatan dalam metodologi penelitian
kebijakan , serta mampu mengembangkan instrumen penelitian/kajian.
Tujuan Khusus:
• Mampu menjelaskan berbagai pendekatan (positivist vs nonpositivist)
dalam metodologi penelitian/kajian
• Mampu menghubungkan teknik-teknik dalam pendekatan positivist dan
non-positivist
• Mampu mengembangkan logical framework dalam disain analis
kebijakan
• Mampu mendemonstrasikan pemahaman mengenai metode-metode
pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif dalam instrumen
pengumpulan data untuk analisis kebijakan
• Mampu mendesain teknik pengumpulan data dari pendekatan positivist
atau non-positivist.
4. Keilmiahan suatu riset:
Observable (dapat
diamati)
Repeatable (dapat
diulang oleh orang lain
dengan hasil yang sama)
Measurable (dapat
diukur dengan indikator
kuantitatif)
Testable (dapat diuji
kebenarannya)
Predictable (dapat
diramalkan hasilnya)
5. Jenis riset:
Riset Dasar/ Teoritis
• Mengembangkan teori
Riset Terapan
• Memecahkan suatu persoalan tertentu
Riset Kebijakan
6. Ciri Riset Kebijakan
Ciri riset
kebijakan:
Merespon masalah publik
Menyederhanakan masalah
Hasilnya dikaitkan dengan rumusan kebijakan
Pragmatis digunakan untuk mempengaruhi pengambil
kebijakan
Riset yang cepat
Rekomendasi merupakan hal-hal yang dapat dilaksanakan
Jembatan antara dunia teori dan praktis
7. No Positivistik/ kuantitatif Naturalistik/ kualitatif
1 Objektif Subjektif
2 Kausalitas (ada hubungan sebab
akibat)
3 Bersifat ilmiah kontekstual
4 Bersifat deduktif Bersifat induktif
5 Metode penelitian yang digunakan
bersifat terstruktur
Penelitia merupakan bagian dari
pembuat realitas yang diamati
6 Data yang dikumpulkan bersifat
kuantitatif
Data yang dkumpulkan bersifat naratif
7 Hasil penelitian bersifat replicable
8 Penelitian kuantitatif selama ini
dikatkan dengan dua metode
pengumpulan data: survey dan
eksperimen
Penelitian selama ini dikaitkan dengan
beberapa metode pengumpulan data
yaitu: etnografi, grounded theory, studi
kasus, penelitian phenomenology, dan
penelitian naratif.
Perbedaan riset kebijakan positivistik dan
naturalistik
8. Riset kebijakan positivistic (Kuantitatif)
Menentukan topik;
Merumuskan apa
masalah yang akan
diteliti;
Mendesain dan
teknik pengumpulan
data
Membangun teori,
hipotesis, dan
model;
Menentukan bentuk
dan skala
pengukuran;
Menentukan data
dan cara pengolahan
dengan statistik
• Unsur-unsur dalam penelitian kualitatif
9. Penelitian Naturalistik (Kualitatif).
Prosedur pengumpulan data yang ketat.
Framework yang sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif.
Memilih pendekatan penelitian kualitatif (etnografi, grounded theory, studi
kasus, penelitian phenomenologi, dan penelitian naratif).
Satu fokus perhatian terlebih dahulu dan dapat berkembang ke fokus yang
lain
Berbagai level abstraksi dalam melakukan analisis data;
Menggunakan bahasa yang persuasif
Peneliti harus memegang teguh etika
10. Daftar Pustaka
• Clarence, Emma. (2002). “Technology Reinvented: The New Evidence
Based Policy Movement”. Public Policy and Administrative, V.17(13).
Pp.1-11.
• Dunn, William N. (2003). Public Policy Analysis: An Introduction.
Englewood Cliffs, NJ: Prentice Hall.
• Purwanta, Erwan Agus dan Sulistyastuti, Dyah Ratih. (2007). Metode
Penelitian Kuantitatif untuk Administrasi Publik dan Masalah Sosial.
Yogyakarta: Gava media.
• Creswell, John, W. (1994). Qualitative Inquiry and Research Design:
Choosing Among Five Approaches. London: Sage Publication.
• Creswell, John, W. (2007). Qualitative Inquiry and Research Design:
Choosing Among Five Approaches. London: Sage Publication.
• Neuman, W. Lawrence. (1997). Social Research Methods: Qualitative
and Quantitative Approaches. Toronto: Allyn and Bacon.
• Nutley, S dan Webb, J. (200). ‘Evidence and The Policy Process’ in H.T.O
Davies, S.M. Nutley and P.Smith (eds). What Works? Evidence-based
policy and practice in public services. (Bristol: Policy Paper).