Tugas kelompok ini membahas model pengajaran presentasi dan penjelasan. Secara singkat, makalah ini menjelaskan konsep dasar model presentasi, dukungan teoritis dan empiris, perencanaan dan pelaksanaan, pengelolaan lingkungan belajar, serta assemen dan penilaian dari model pengajaran presentasi.
Untuk memenuhi mata kuliah telaah kurikul dan perencanaan pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Riau tahun 2017
Untuk memenuhi mata kuliah telaah kurikul dan perencanaan pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Kimia Universitas Riau tahun 2017
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction)
Ciri-ciri ,Kelemahan dan keunggulan,contoh penerepan
Strategi pembelajaran langsung dan tidak langsung alfa della
Apa yang dimaksud strategi pembelajaran Langsung (Direct Instruction) dan tidak langsung (Indirect Instruction)
Ciri-ciri ,Kelemahan dan keunggulan,contoh penerepan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Belajar sebagai karakteristik yang membedakan manusia dengan makhluk lain, merupakan aktivitas yang selalu dilakukan sepanjang hayat manusia, bahkan tiada hari tanpa belajar. Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau pengalaman-pengalaman. Salah satu ciri dari aktivitas belajar menurut para ahli pendidikan dan psikologi adalah adanya perubahan tingkah laku. Perubahan tingkah laku itu biasanya berupa penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang baru dipelajarinya, atau penguasaan terhadap keterampilan dan perubahan yang berupa sikap. Untuk mendapatkan perubahan tingkah laku tersebut, maka diperlukan tenaga pengajar yang memadai. Pengajar atau disebut juga dengan pendidik sangat berperan panting dalam proses pembelajaran. Pendidik yang baik akan mampu membawa peserta didiknya menjadi lebih baik.
Guru, instruktur atau dosen seringkali menyamakan istilah pengajaran dan pembelajaran. Padahal pengajaran lebih mengarah pada pemberian pengetahuan dari guru kepada siswa yang kadang kala berlangsung secara sepihak. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang berupaya membelajarkan siswa secara terintegrasi dengan memperhitungkan faktor lingkungan belajar, karakteristik siswa, karakteristik bidang studi serta berbagai strategi pembelajaran, baik penyampaian, pengelolaan, maupun pengorganisasian pembelajaran.
Ilmu pembelajaran menaruh perhatian pada upaya untuk meningkatkan pemahaman dan memperbaiki proses pembelajaran. Untuk memperbaiki proses pembelajaran tersebut diperlukan berbagai model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi pembelajaran. Yang dimaksud dengan kondisi pembelajaran di sini adalah tujuan bidang studi, kendala bidang studi, dan karakteristik peserta didik yang berbeda memerlukan model pembelajaran yang berbeda pula.
B. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui kemampuan yang di capai dalam pembelajaran
2. Memahami Proses pengolahan pesan.
3. Memahami danmngetahui apa yang dimaksud pengolahan pesan secara deduktif dan iduktif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kemampuan yang akan di capai dalam pembelajaran
Pendekatan Belajar dapat dilakukan di sembarang tempat, kondisi, dan waktu. Cepatnya informasi lewat radio, televisi, film, internet, surat kabar, majalah, dapat mempermudah belajar. Meskipun informasi dapat dengan mudah diperoleh, tidak dengan sendirinya seseorang terdorong untuk memperoleh pengetahuan, pengalaman, pengetahuan dan ketrampilan daripadanya. Guru profesional memerlukan pengetahuan dan keterampilan pendekatan pembelajaran agar mampu mengelola berbagai pesan sehingga siswa terbiasa belajar sepanjang hayat.
Pendekatan pembelajaran dapat berarti anutan pembelajaran yang berusaha meningkatkan kemampuan-kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik siswa dalam pengolahan pesan sehingga tercapai sasaran belajar.
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...guestc6f390
Pelaksanaan KTSP pada Pembelajaran
Sikap mental Guru sebagai fasisitator
LESSON STUDY (Jugyokenkyuu)
Tahapan Lesson Study
PLAN
Cara melakukan observasi dalam LS
Similar to Model pengajaran presentasi dan explaining (20)
LESSON STUDY SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KINERJA PEMBELAJARAN YANG DILAKUKAN G...
Model pengajaran presentasi dan explaining
1. PRESENTING AND EXPLANING
Tugas Kelompok
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mengikuti Mata Kuliah Strategi
Pembelajaran Prodi Pendidikan Matematika
OLEH :
KELOMPOK V
SAFRIADI (20700111094)
SARLINA (20700111096)
TAUFIK SUDIRMAN (20700111111)
WINARNI (20700111114)
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2014
2. KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala yang
telah memberikan beberapa kenikmatan yang berupa Iman, Islam dan kesehatan ,
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sesuai waktunya, dengan
judul ”Presenting and explaning”
Salawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad Shallallahu ’Alaihi Wasallam Rasul yang terahir yang telah
membawa umat Islam dari alam jahiliyah menuju alam ilmiyah yang penuh
barakah ini.
Taklupa kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu dalam penulisan makalah ini , begitu juga kami mohon maaf
apabila dalam penulisan ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan sehingga
saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan.
Makassar, Mei 2014
Penulis
3. DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................... ii
DAFTRA ISI.............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Model Pengajaran Presentasi................................... 3
B. Dukungan Teoritis dan Empiris ...................................................... 6
C. Perencanaan dan Pelaksanaan ......................................................... 8
D. Mengelola Lingkungan Belajar ................................................ ...... 11
E. Assemen dan Penilaian........................................................ ……… 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 13
B. Saran................................................................................................ 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................ iv
4. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Presentasi dan penjelasan oleh guru mencakup seperenam sampai
seperempat dari keseluruhan waktu kelas. Jumlah waktu yang dikhususkan
untuk menyajikan dan menjelaskan informasi meningkat di kelas-kelas
yang lebih tinggi di tingkat sekolah dasar dan di sekolah menengah
(Dankin & Biddle, 1947; Rosenshine & Stevens, 1986; Stronge, 2002).
Beberapa pendidik berpendapat bahwa guru memberikan terlalu
banyak waktu untuk berbicara, dan selama bertahun-tahun, banyak usaha
telah dilakukan untuk menciptakan model yang bertujuan untuk
mengurangi jumlah bicara guru dan membuat pengajaran lebih berpusat
pada siswa. Sekalipun demikian, penyajian informasi tetaplah menjadi
model pengajaran yang paling popular dan jumlah waktu yang
dikhususkan untuknya tetap relative stabil dari waktu ke waktu (Cuban,
1993; Lobato,Calrke & Burns, 2005).
Popularitas dari menyajikan dan menjelaskan tidaklah mengejutkan
karena tujuan pendidikan paling banyak dianut masa kini adalah tujuan
yang terkait dengan pemrolehan dan retensi informasi. Struktur kurikulum
di sekolah disusun sebagai sains, matematka, bahasa inggris, dan ilmu-
ilmu social. Akibatnya, standard kurikulum, buku teks, dan tes juga
disusun dengan cara yang sama. Guru yang berpengalaman tahu bahwa
paparan adalah cara yang efektif untuk membantu siswa memperoleh
sejumlah informasi yang dipercaya penting untuk mereka ketahui.
Makalah ini akan memperkenalkan model pengajaran presentasi
dan menjabarkan cara menggunakannya secara efektif. Kita tidak dapat
menilai waktu yang ideal yang harus dikhususkan guru untuk model ini,
kecuali model tersebut digambarkan sebagai pendekatan pengajaran
bermakna yang digunakan di semua pelajaran dan semua tingkta kelas.
5. B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa konsep dasar dari model pengajaran presentasi?
2. Bagaimana Dukungan teoritis dan Empiris dari pengajaran presentasi?
3. Bagaimana perencanaan dan pelaksanaan dari model pengajaran
presentasi?
4. Bagaiamana mengelola lingkungan belajar?
5. Bagaimana Assemen dan penilaian dari pengajaran presentasi?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menjelaskan konsep dasar dari model pengajaran presentasi.
2. Untuk menjelaskan Dukungan teoritis dan Empiris dari pengajaran
presentasi.
3. Untuk menjelaskan perencanaan dan pelaksanaan dari model
pengajaran presentasi.
4. Untuk menjelaskan bagaiamana mengelola lingkungan belajar.
5. Untuk menjelaskan Assemen dan penilaian dari pengajaran presentasi.
6. BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep dasar Pengajaran Presentasi
Presentasi dan penjelasan oleh guru mencakup seperenam sampai
seperempat dari keseluruhan waktu kelas. Jumlah waktu yang dikhususkan untuk
menyajikan dan menjelaskan informasi meningkat di kelas-kelas yang lebih tinggi
di tingkat sekolah dasar dan di sekolah menengah (Dankin & Biddle, 1947;
Rosenshine & Stevens, 1986; Stronge, 2002).
Beberapa pendidik berpendapat bahwa guru memberikan terlalu banyak
waktu untuk berbicara, dan selama bertahun-tahun, banyak usaha telah dilakukan
untuk menciptakan model yang bertujuan untuk mengurangi jumlah bicara guru
dan membuat pengajaran lebih berpusat pada siswa. Sekalipun demikian,
penyajian informasi tetaplah menjadi model pengajaran yang paling popular dan
jumlah waktu yang dikhususkan untuknya tetap relative stabil dari waktu ke
waktu (Cuban, 1993; Lobato,Calrke & Burns, 2005).
Model presentasi merupakan bagian dari model pembelajaran yang berpusat
pada guru, dimana mengharuskan guru untuk mempersiapkannya
sebelum mempresentasikan informasi baru dan secara khusus memperkuat dan
memperluas pemikiran siswa selama dan setelah presentasi
Pendekatan ini banyak dipilih oleh guru karena cocok dengan
pengetahuan sekarang tentang cara individu memperoleh, memproses dan
menyimpan informasi baru; dan berbagai komponen model ini telah dikaji dengan
seksama selama empat puluh tahun terakhir sehingga memberikan dasar
pengetahuan yang substansial, meskipun tidak selalu konsisten. Secara singkat
hasil belajar model presentasi cukup jelas dan tidak rumit dalam membantu siswa
memperoleh, mengasimilasi, menyimpan informasi baru; memperluas struktur
konseptual dan kebiasaan mendengarkan dan memikirkan informasi.
Model presentasi yang akan ditunjukkan di sini meruapakan adaptasi apa
yang kadang disebut model pengorganisasi awal. Model ini mensyaratkan guru
7. untuk memberikan siswanya pengorganisasi awal sebelum menyajikan informasi
baru dan membuat upaya khusus selama dan sesudah presentasi atau penjelasan
untuk memperkuat dan memperluas pemikiran siswa. Pendekatan ini dipilih
karena dua alasan: satu, pendekatan ini psikologi kognitif masa kini mengenai
cara individu memperoleh, memproses, dan menyimpan informasi baru. Dua,
berbagai komponen dari model tersebut telah dipelajari dengan cermat selama 40
tahun terakhir. Jadi, model tersebut mendapatkan dasar pengetahuan yang kuat.
Presentasi merupakan model yang berfokus pada guru yang terdiri atas empat fase
pokok:
1. Alurnya mulai dari usaha awal guru untuk mengklarisifikasi tujuan
pelajaran dan mempersiapkan siswa untuk belajar,
2. Penyajian pengorganisasian awal
3. Penyajian informasi baru
4. Interaksi yang bertujuan memeriksa pemahaman siswa akan informasi
baru dan memperluas dan menguatkan keterampilan berpikir mereka.
Ketika menggunakan pengajaran presentasi, guru berusaha menyususn
pembelajaran dengan ketat. Kecuali dalam fase terakhir, guru merupakan penyaji
aktif dan mengharapkan siswanya menjadi pendengar aktif. Penggunaan model
tersebut membutuhkan lingkungan pembelajran fisik yang kondusif untuk
Model Presentasi
Memperoleh dan
mengasimilasi informasi
baru
Memperluas struktur
Konseptual
Mengembangkan kebiasaan
mendengarkan dan berpikir
8. menyajikan dan mendengarkan, termasuk fasilitas teknologi multimedia yang
tepat untuk digunakan.
B. Dukungan teoritis dan Empiris
Terdapat beberapa perangkat gagasan yang saling melengkapi yang
memberikan dukungan teoritis dan empiris untuk pengajaran presentasi. Hal
tersebut meliputi :
1) Konsep struktur pengetahuan
Sebagian besar, pengetahuan dunia disusun berdasarkan berbagai
bidang studi yang disebut disiplin. Sejarah merupakan contoh disiplin yang
menyusun pengetahuan menggunakan konsep waktu, biologi
mengorganisasi informasi dan gagasan mengenai makhluk hidup, dan
fisika mengenai dunia fisik. Pengelompokan mata pelajaran oleh
departemen akademis pada katalog perguruan tinggi adalah satu ilustrasi
mengenai banyaknya disiplin yang ada.
Disiplin-disiplin tersebut merupakan sumber daya yang digunakan
sebagian besar guru dan pengembang kurikulum dalam membuat
keputusan mengenai keputusan pengetahuan apa yang seharusnya
diajarkan kepada siswa. Lebih dari 50 tahun lalu, Ralph Tyler (1949)
menyatakan hal ini :
Dari sudut pandang kurikulum, disiplin seharusnya dipandang
sebagai sumber daya yang dapat digunakan bagi pendidikan siswa.
Jadi, kita ingin memahami sumber daya ini sebaik-baiknya.
Disiplin-disiplin ini bukanlah semata-mata kumpulan fakta
ensiklopedia yang harus dihafalkan, melainkan merupakan upaya
aktif untuk memahami sebagian dunia atau kehidupan.
2) Psikologi pembelajaran lisan yang bermakna
Menurut Ausubel, guru harus menciptakan dua kondisi:
Menyajikan materi pembelajaran dam bentuk yang secara potensial
bermakna, dengan gagasan dan prinsip utama dan penyatu, sesuai
9. dengan keilmuan modern, ditekankan dan bukan hanya didaftar
sebagai fakta.
Mencari cara memasukkan materi pembelajaran yang baru kepada
pengetahuan awal siswa dan menyiapkan pikiran siswa sehingga
mereka dapat menerima informasi baru.
3) Psikologi kognitif dan pemprosesan informasi
Gagasan ini membantu menjelaskan bagaimana seharusnya
informasi disajikan kepada siswa telah muncul dari bidang psikologi
kognitif yang berkembang dengan pesat, dan teori-teori pemprosesan
informasi kerangka acuannya penting bagi guru karena memberikan
langkah berpikir mengenai cara bagaimana pikiran bekerja serta cara
memperoleh, mengorganisasi dan mempresentasikan pengetahuan dalam
sistem memori.
Dukungan Empiris
Dasar pengetahuan mengenai menyajikan dan menjelaskan
informasi kepada pembelajaran telah dikembangakan oleh para peneliti
yang bekerja diberbagai bidang, khususnya psikologi kognitif dan
pemrosesan informasi. Penelitian lain dating dari kajian mengenai
pengajaran dan telah berfokus pada topik-topik seperti membuka
pelajaran, penggunaan pengetahuan awal dan pengorganisasi awal.
Pengetahuan awal telah banyak dilakukan penelitian tentang pengaruh
pengetahuan awal terhadap belajar membaca, belajar menggunakan
tentang pengaruh pengetahuan awal terhadap belajar membaca, belajar
menggunakan informasi baru, dan belajar menulis. Secara umum,
penelitian ini menunjukkan pentingnya pengetahuan awal siswa bagi
pembelajaran informasi baru dan pemrosesan keterampilan baru.
Prosedur yang membantu siswa dalam menggunakan pengetahuan
awalnya adalah induksi atau membuka pelajaran. Membuka pelajaran
merupakan teknik yang digunakan guru pada awal presentasi untuk
menyiapkan siswa belajar dan membuat kaitan komunikatif antar
pengetahuan awal pembelajar dan informasi yang akan disajikan.
10. Guru juga membantu siswa mengaktifkan pengetahuan awal
dengan memberikan isyarat. Isyarat memberikan petunjuk mengenai apa
yang akan dialami siswa atau apa yang diharapkan untuk dipelajari siswa.
Kadang guru memberikan isyarat dengan dengan memberi tahu mereka
apa yang akar mereka lihat atau dengar. Di waktu lain, guru memberi
isyarat dengan menanyakan pertanyaan yang membangkitkan pengetahuan
awal siswa.
Penggunaan pengorganisasi awal
Menurut Ausubel, penggunaan pengorganisasi awal sebagai alat
untuk membantu membuat informasi menjadi bermakna bagi siswa. Bagi
Ausubel, pengorganisasi awal terdiri atas penyataan-pernyataan yang
dibuat guru tepat sebelum presentasi materi pelajaran sebenarnya.
Pengorganisasian awal membantu siswa menggunakan pengetahuan
awalnya seperti yang dilakukan oleh pembukaan pelajaran. Akan tetapi,
pengorganisasi awal berbeda karena lebih terikat dengan informasi
selanjutnya dan memberikan pegangan bagi pembelajaran berikutnya.
Guru menggunakan pengorganisasi awal untuk membantu
membuat informasi lebih bermakna bagi siswa dengan menghubungkan
pengetahuan awal dengan pengetahuan baru.
C. Perencanaan dan Pelaksanaan Pelajaran Presentasi
1. Perencanaan Presentasi
Kecuali untuk orang-orang yang sangat pemalu, sangatlah mudah bagi
seseorang untuk tampil di hadapan sekelompok siswa dan berbicara selama
20-30 menit. Namun, demikian, berbicara bukanlah mengajar. Membuat
keputusan mengenai konten apa yang dimasukkan dalam presentasi dan cara
mengorganisasikan konten, sehingga logis dan bernmakna bagi siswa
membutuhkan persiapan yang lama di pihak guru. Terdapat empat tugas
perencanaan yang terpenting:
Memilih tujuan dan konsep untuk presentasi.
Mengenali pengetahuan awal siswa
11. Memilih pengorganisasian awal yang tepat
Merencanakan penggunaan waktu dan ruang.
a. Pemilihan Tujuan dan isi
Pemilihan tujuan dan konten dari guru membantu siswa
memperoleh pengethauan baru, seorang guru dapat memilih untuk
menggunakan presentasi karena alasan-alasan lain. Misalnya, presentasi
yang disampaikan dengan penuh semangat dan antusiasme dapat
menyulut minat siswa akan topik tersebut dan memotivasi mereka untuk
belajar. Terkadang guru menggunakan presentasi untuk meringkas topik,
mensintesisnya, dan menyatukannya untuk siswa. Tujuan pembelajaran
presentasi diutamakan untuk mendapatkan pengetahuan deklaratif.
Contoh siswa mampu mendifinisikan arti fotosintesis, mampu
menyebutkan aturan-aturan dasar permainan sepak bola, dll. Pemilihan
konten presentasi dapat menggunakan prinsip power yang
menyatakan hanya konsep penting dan paling kuat yang seharusnya
diajarkan dan bukan yang menarik tapi tidak penting bagi mata pelajaran.
Sedangkan menurut prinsip ekonomi merekomendasikan bahwa guru
menghindari kekacauan verbal dan membatasi presentasi dengan jumlah
informasi minimum. Peta konsep juga bermanfaat bagi seorang
guru untuk membantu menyampaikan jenis ide dan bagi
siswa memberikan gambaran untuk memahami hubungan diantara ide-
ide.
b. Kekuatan dan Ekonomi
Konsep ini digunakan guru ketika memilih konten atau materi untuk
dimasukkan dalam presentasi. Konsep kekuatan mengatakan bahwa hanya
konsep yang paling penting dan berkuasa yang seharusnya diajarkan,
daripada konsep yang diminati, tetapi tidak penting bagi pemahaman
pelajaran. Konsep ekonomi menyarankan bahwa guru menyingkir dari
kekacauan lisan dan membatasi presentasi mereka pada jumlah informasi
minimum. Mencapai ekonomi dan kekuatan dalam presentasi tidak sangat
tergantung pada gaya penyampaian guru seperti halnya perencanaan.
12. Bahkan, presentasi yang diorganisasi dengan baik yang dibacakan dengan
nada menoton dapat lebih efektif dalam menghasilkan pembelajran siswa
daripada presentasi dinamis yang tidka memiliki gagasan yang berkuasa,
meskipun siswa mungkin lebih menyukai presentasi yang terakhir ini.
c. Pemetaan Konseptual
Peta konseptual membantu memperjelas kepada guru jenis-jenis gagasan
untuk diajarakan dan peta tersebut memberikan siswa suatu gambaran
untuk memahami hubungan antar gagasan.
d. Pengenalan Pengetahuan Awal Siswa
Informasi yang diberikan didalam presentasi didasarkan perkiraan guru
akan struktur kognitif yang ada pada siswanya dan pengetahuan awal
mereka akan seseuatu. Seperti halnya banyak aspek pengajaran lain, tidak
ada tautan yang jelas atau formula yang mudah dikuti oleh guru.
e. Struktur Kognitif
Agar materi baru bermakna bag siswa, guru harus menemukan cara untuk
menghubungkannya dengan apa yang sudah diketahu siswa.
f. Perkembangan Intelektual
Perkembangan intelektual siswa adalah factor yang sangat penting untuk
dipertimbangkan ketika merencanakan suatu presentasi. Gagasan
mengenai cara siswa berkembang secara intelektual dapat membantu guru
ketika mereka merencanakan suatu presentasi tertentu, akan tetapi
gagasan-gagasan tersebut tidak bias memberikan solusi konkrit karena
beberapa alasan.
g. Mendiagnosa pengetahuan siswa sebelumnya
Informasi yang diberikan dalam presentasi didasarkan pada
perkiraan guru tentang struktur kognitif yang sudah ada dan pengetahuan
yang dimiliki siswa tentang subyek tertentu. Tidak ada aturan yang tegas
atau formula yang mudah yang dapat dilakukan guru untuk memeriksa
pengetahuan siswa sebelumnya. Guru dapat menggunakan asesmen
untuk mengetahui perkembangan siswa. Sedangkan dalam pembelajaran
guru dapat menggunakan induksi atau establishing set untuk memeriksa
13. pengetahuan siswa. Siswa memiliki prior knowledge, perkembangan
intelektual, gaya belajar dan intelegensia yang berbeda sehingga guru
perlu menyesuaikan presentasi dan penjelasan agar sesuai dengan
kebutuhan dan latar belakang siswa antara lain dengan penggunaan
gambar dan ilustrasi, isyarat dan contoh.
Memilih advance organizer yang tepat
Advance organizer merupakan scaffolding intelektual (bantuan yang
diberikan kepada siswa selama tahap awal dan siswa yang selanjutnya
berpikir sendiri atau mandiri), selain itu membantu siswa melihat
gambaran umum dari materi yang akan dipresentasikan. Berikut ini
merupakan contoh advance organizer mengenai materi matematika: “
Materi tentang penarikan kesimpulan, gambaran umum yang berkaitan
dengan penarikan kesimpulan yang diberikan oleh guru sebelum masuk
materi yaitu lampu lalulintas. Apabila nyala lampu berwarna merah
maka tandanya semua kendaraan berhenti.” Dari gambaran umum
tersebut siswa diharuskan mandiri dan berpikir sendiri bagaimana jika
dikaitkan dengan materi penarikan kesimpulan.
Contoh lain: “ saya akan memberikan informasi tentang jenis-jenis
makanan yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi dengan baik. Sebelum
itu saya ingin memberi ide kepada kalian yang akan
membantu memahami berbagai makanan yang sudah kalian makan
dengan mengatakan bahwa makanan tersebut dapat
diklasifikasikan menjadi lima golongan utama yaitu lemak,
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Makanan tersebut berisi
unsur-unsur tertentu seperti karbon dan nitrogen. Makanan yang kita
makan juga mengandung unsur-unsur yang terdapat dalam golongan
makanan tersebut. Sekarang saya akan membicarakan diet seimbang
yang dibutuhkan tubuh. Saya ingin kalian memperhatikan tarmasuk
golongan manakah makanan yang kita makan?”
Merencanakan penggunaan waktu dan ruang
14. Hal-hal yang harus diperhatikan guru yaitu memastikan waktu
dialokasikan sesuai dengan kemampuan dan sikap siswa di kelas dan
memotivasi siswa agar mereka tetap memperhatikan selama
pembelajaran. Selain itu guru juga mengelola ruang, penataan ruang
tradisional paling cocok dengan kelas yang menggunakan papan tulis,
OHP atau proyektor.
2. Melaksanaan Presentasi
a. Menyampaikan Tujuan Pembelajaran dan menyiapkan siswa
Tujuan pembelajaran dapat disampaikan dipapan tulis, newsprint chart
atau display. Menyiapkan siswa untuk belajar dapat dilakukan dengan
memberikan establishing set dan isyarat (cues) kepada siswa.
b. Mempresentasikan advance organizer
Guru memastikan advance organizer dilakukan terpisah dari kegiatan
introduksi dan presentasi materi. Advance organizer dipresentasikan
kepada siswa menggunakan format visual tertentu seperti OHP atau power
point image. Siswa harus memahami advance organizer sehingga harus
diajarkan kepada siswa.
c. Mempresentasikan Materi belajar
Menyampaikan materi dilaksanakan setelah direncanakan dan
dipresentasikan dengan cara efektif, memperhatikan kejelasan, explaining
links, contoh-contoh, teknik rule-explaining rule, penggunaan transisi dan
antusiasme.
d. Memantau dan memeriksa pemahaman
Untuk memantau pemahaman siswa guru dapat melakukan metode
informal selama presentasi misalnya isyarat verbal dan non verbal
misalnya siswa bingung, diam dan kerutan kening sebagai tanda siswa
tidak paham, sedangkan mengangguk, tersenyum dan mata melebar takjub
merupakan tanda pemahaman sedang terjadi. Secara formal guru
dapat meminta respon siswa tentang materi yang baru disampaikan.
D. Mengelola Lingkungan Belajar
15. Di suatu pelajaran presentasi, guru buasanya menyususn lingkungan
belajar yang sangat ketat. Dalam tahap awal pelajaran, guru merupakan
penyaji aktif dan mengharapkan siswa menjadi pendengar aktif. Penngunaan
yang tepat dari model ini mensyaratkan kondisi yang baik untuk menyajikan
dan mendengarkan situasi yang tenang dengan visilibilitas yang baik,
temasuk fasilitas yang tepat untuk penggunaan multimedia. Keberhasilan
model tersebut tergantung bagaimana siswa termotivasi untuk memperhatikan
apa yang dilakukan guru dan mendengarkan apa yang dikatakan guru.
Pada awal pelajaran guru berperan sebagai presenter aktif dan
berharap siswa menjadi pendengar aktif. Kesuksesan model ini bergantung
dari motivasi siswa untuk melihat serta mendengarkan presentasi. Model ini
membutuhkan aturan yang mengatur pembicaraan siswa, pacing (langkah)
yang baik dan metode untuk mengatur perilaku siswa pada saat presentasi,
misalnya siswa yang melakukan kegiatan lain atau berbicara dengan teman
sebelahnya.
E. Asesmen (Penilaian) dan Evaluasi
Penilaian pembelajaran siswa merupakan tugas penting pasca
instruksional untuk pelajaran presentasi. Model presentasi sangat cocok untuk
menyampaikan informasi baru kepada siswa dan membantu menyimpan
informasi tersebut dalam memori mereka. Sehingga strategi evaluasi yang
tepat adalah menguji perolehan dan retensi pengetahuan siswa. Faktor yang
perlu diperhatikan dalam menguji pengetahuan siswa adalah menguji semua
tingkat pengetahuan dan bukan hanya sekedar mengingat informasi, guru juga
seharusnya mengkomunikasikan kepada siswa apa yang mau diujikan dan
lakukan pengujian segera setelah selesai topik jangan menunggu mid atau
semester.
16. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapun keseimpulan dari materi kelompok ini adalah sebagai
berikut:
1. Konsep dasar Pengajaran Presentasi
Model presentasi merupakan adaptasi dari
model Advance Organizer yang mengharuskan guru untuk
mempersiapkannya sebelum mempresentasikan informasi baru dan
secara khusus memperkuat dan memperluas pemikiran siswa selama
dan setelah presentasi. Model Presentasi merupakan adaptasi dari
model Advance Organizer yang mengharuskan guru untuk
mempersiapkannya sebelum mempresentasikan informasi baru dan
secara khusus memperkuat dan memperluas pemikiran siswa selama
dan setelah presentasi.
2. Dukungan teoritis dan Empiris
Terdapat beberapa perangkat gagasan yang saling melengkapi yang
memberikan dukungan teoritis dan empiris untuk pengajaran
presentasi. Hal tersebut meliputi : konsep struktur pengetahuan,
psikologi pembelajaran lisan yang bermakna, Psikologi kognitif dan
pemprosesan informasi.
3. Perencanaan dan Pelaksanaan Pelajaran Presentasi
a. Perencanaan presentasi: pemilihan tujuan dan isi, kekuatan dan
ekonomi, Pemetaan Konseptual, pengenalan pengetahuan awal
siswa, struktur kognitif , perkembangan intelektual dan
mendiagnosa pengetahuan siswa sebelumnya
b. Melaksanaan Presentasi: menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menyiapkan siswa, mempresentasikan advance organizer,
17. mempresentasikan materi belajar serta memantau dan memeriksa
pemahaman
4. Mengelola Lingkungan Belajar
Di suatu pelajaran presentasi, guru buasanya menyususn lingkungan
belajara yang sangat ketat. Dalam tahap awal pelajaran, guru
merupakan penyaji aktif dan mengharapkan siswa menjadi pendengar
aktif. Penngunaan yang tepat dari model ini mensyaratkan kondisis
yang baik untuk menyajikan dan mendengarkan situasi yang tenang
dengan visilibilitas yang baik, temasuk fasilitas yang tepat untuk
penggunaan multimedia. Keberhasilan model tersebut tergantung
bagaimana siswa termotivasi untuk memperhatikan apa yang
dilakukan guru dan mendengarkan apa yang dikatakan guru.
5. Asesmen (Penilaian) dan Evaluasi
Model presentasi sangat cocok untuk menyampaikan informasi baru
kepada siswa dan membantu menyimpan informasi tersebut dalam
memori mereka. Sehingga strategi evaluasi yang tepat adalah menguji
perolehan dan retensi pengetahuan siswa. Faktor yang perlu
diperhatikan dalam menguji pengetahuan siswa adalah menguji semua
tingkat pengetahuan dan bukan hanya sekedar mengingat informasi,
guru juga seharusnya mengkomunikasikan kepada siswa apa yang mau
diujikan dan lakukan pengujian segera setelah selesai topik jangan
menunggu mid atau semester.
B. Saran
Adapun saran yang dapat kami sampaikan kepada pembaca, dan
masyarakat yaitu makalah kami masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu
kami meminta kepada para pembaca untuk menyempurnakan isi, bahan dan
masih banyak lagi hal-hal yang lainnya dan semoga makalah kami bisa
bermanfaat guna menambah ilmu pengetahuan.
18. DAFTAR ISI
Arends, Richard I. 2012. Learning To Teach. Americas, New York: McGraw-
Hill Companies.
http://widyareinventing.blogspot.com/2011/12/model-pembelajaran-presentasi-
dan_25.html
http://missevi.wordpress.com/2011/08/20/metode-presentasi-dalam-proses-
pembelajaran/