3. www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
A. LANDASAN EMPIRIK
1. Banyak siswa hanya mampu menyajikan tingkat
hapalan yang baik terhadap materi ajar yang
diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak
memahaminya.
2. Sebagian besar dari siswa tidak mampu
menghubungkan antara apa yang mereka pelajari
dengan bagaimana pengetahuan tersebut akan
dipergunakan/dimanfaatkan.
3. Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep
akademik sebagaimana mereka biasa diajarkan yaitu
dengan menggunakan sesuatu yang abstrak dan
metode ceramah.
4. www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
PERMASALAHANNYA ?
1. Bagaimana menemukan cara terbaik untuk
menyampaikan berbagai konsep yang
diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu,
sehingga semua siswa dapat menggunakan
dan mengingatnya lebih lama konsep
tersebut ?
2. Bagaimana setiap mata pelajaran dipahami
sebagai bagian yang saling berhubungan dan
membentuk satu pemahaman yang utuh ?
5. www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
3. Bagaimana seorang guru dapat berkomunikasi
secara efektif dengan siswanya yang selalu
bertanya-tanya tentang alasan dari sesuatu,
arti dari sesuatu, dan hubungan dari apa yang
mereka pelajari ?
4. Bagaimana siswa dapat membuka wawasan
berpikir yang beragam dari siswa, sehingga
mereka dapat mempelajari berbagai konsep
dan mampu mengkaitkannya dengan kehidupan
nyata, sehingga dapat membuka berbagai pintu
kesempatan selama hidupnya ?
LANJUTAN PERMASALAHANNYA
6. B. PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
7. www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
1. PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
Pembelajaran berbasis masalah adalah
strategi pembelajaran yang menggunakan
masalah dunia nyata sebagai suatu konteks
bagi peserta didik untuk belajar tentang
cara berpikir kritis-analitis-sistematis-logis
(divergent) dan keterampilan pemecahan
masalah serta memperoleh pengetahuan dan
konsep esensial dari materi pelajaran.
8. www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
Ciri Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Merupakan aktivitas pembelajaran tidak hanya
sekedar mengharapkan siswa mendengarkan,
mencatat, kemudian menghapal materi pembelajaran,
melainkan peserta didik harus aktif berpikir,
berkomunikasi, mencari dan mengolah data, dan
akhirnya menyimpulkan.
2. Aktivitas pembelajaran harus diarahkan untuk
menyelesaikan masalah. SPBM menempatkan masalah
sebagai fokus pembelajaran, tanpa masalah tidak
mungkin terjadi proses pembelajaran.
3. Pemecahan masalah dilakukan dengan menggunakan
pendekatan berpikir ilmiah (deduktif-induktif;
sistematik-empirik).
9. www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
Pemilihan Bahan Pembelajaran
1. Bahan pembelajaran memuat isu-isu yang
mengandung konflik (conflict issue).
2. Bahan pembelajaran yang dipilih harus bersifat
familiar dengan siswa dan berhubungan dengan
kepentingan orang banyak (universal), sehingga
terasa manfaatnya.
3. Bahan pembelajaran yang dipilih harus mendukung
pencapaian tujuan atau kompetensi yang harus
dikuasai oleh peserta didik.
4. Bahan pembelajaran yang dipilih harus sesuai minat
peserta didik, sehingga mereka merasa perlu
mempelajarinya.
10. www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
Fokus Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Orientasikan peserta didik kepada
masalah pembelajaran.
2. Mengorganisasi peserta didik untuk
belajar.
3. Membimbing penyelidikan individual dan
kelompok.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya.
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah.
11. Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Masalah
1. Konsep Dasar (Basic Concept)
Pendidik memberikan konsep dasar,
petunjuk, referensi, atau link dan skill
yang diperlukan dalam pembelajaran
tersebut. Hal ini dimaksudkan agar
peserta didik lebih cepat masuk dalam
atmosfer pembelajaran dan mendapatkan
‘peta’ yang akurat tentang arah dan
tujuan pembelajaran
1111
12. Dalam langkah ini fasilitator
menyampaikan skenario atau
permasalahan dan peserta didik
melakukan berbagai kegiatan
brainstorming dan semua anggota
kelompok mengungkapkan pendapat, ide,
dan tanggapan terhadap skenario secara
bebas, sehingga dimungkinkan muncul
berbagai macam alternatif pendapat.
1212
2. Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
13. Peserta didik mencari berbagai sumber yang dapat
memperjelas isu yang sedang diinvestigasi. Sumber yang
dimaksud dapat dalam bentuk artikel tertulis yang
tersimpan di perpustakaan, halaman web, atau bahkan
pakar dalam bidang yang relevan.
Tahap investigasi memiliki dua tujuan utama, yaitu: (1)
agar peserta didik mencari informasi dan mengembangkan
pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah
didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan
dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan
informasi tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami.
1313
3. Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
14. 4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan
pendalaman materi dalam langkah pembelajaran
mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya
peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya
untuk mengklarifikasi capaiannya dan
merumuskan solusi dari permasalahan kelompok.
Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan
dengan cara peserta didik berkumpul sesuai
kelompok dan fasilitatornya.
1414
16. www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
PEMBELAJARAN BERBASIS PROJEK
Pembelajaran berbasis proyek/tugas
(Project-Based Learning) adalah strategi
pembelajaran yang ditandai dengan
pengelolaan lingkungan belajar yang
memungkinkan siswa dapat melakukan
penyelidikan terhadap masalah autentik
termasuk pendalaman materi dari suatu topik
mata pelajaran, dan melaksanakan tugas
bermakna lainnya.
17. www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
1. Pembelajaran ini memperkenalkan siswa untuk bekerja
secara mandiri dalam mengkonstruksi hasil
pembelajarannya, dan mengkulminasikannya dalam
produk nyata.
2. Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa diberikan
tugas atau projek yang kompleks, cukup sulit, lengkap,
tetapi realistik dan kemudian diberikan bantuan
secukupnya agar mereka dapat menyelesaikan tugas
mereka.
3. Keuntungan yang dapat diperoleh melalui penerapan
strategi pembelajaran berbasis proyek/tugas ini adalah
berkembangnya kompetensi nurturant seperti
kreativitas, kemandirian, kepercayaan diri, dan daya
analisis.
Ciri Pembelajaran Berbasis Projek
18. Memonitor kemajuan peserta didik
Menaruh perhatian pada tingkat kesulitan
Menganekaragamkan tugas-tugas
Membuat tugas bermakna, jelas, dan
menantang
www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
Tugas Guru Pembelajaran Berbasis Proyek
19. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk
belajar, mendorong kemampuan mereka untuk
melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk
dihargai.
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.
Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil
memecahkan problem-problem yang kompleks.
Meningkatkan kolaborasi.
Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan komunikasi.
Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam
mengelola sumber.
Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
20. Memberikan pengalaman kepada peserta didik
pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek,
dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk menyelesaikan tugas.
Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta
didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang
sesuai dunia nyata.
Melibatkan para peserta didik untuk belajar mengambil
informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki,
kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata.
Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan,
sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses
pembelajaran.
Keuntungan Pembelajaran Berbasis Proyek
21. Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan
masalah.
Membutuhkan biaya yang cukup banyak
Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas
tradisional, di mana instruktur memegang peran
utama di kelas.
Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
Peserta didik yang memiliki kelemahan dalam
percobaan dan pengumpulan informasi akan
mengalami kesulitan.
Ada kemungkinan peserta didik yang kurang aktif
dalam kerja kelompok.
Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing
kelompok berbeda, dikhawatirkan peserta didik tidak
bisa memahami topik secara keseluruhan
Hambatan Pembelajaran Berbasis Proyek
22. Beberapa contoh pemberian tugas:
Menggubah syair lagu dan bernyanyi
Bermain peran
Menggambar dan mengarang
Menulis prosa, puisi, pantun, gurindam
Mengisi teka-teki
Mengajukan pertanyaan penelitian
Membuat rangkuman/sinopsis
Mendemonstrasikan hasil temuan
Mencari pemecahan soal-soal Matematika
Membuat soal cerita
Mengukur panjang, berat, suhu
Merencanakan dan melakukan percobaan
Merencanakan dan melakukan penelitian
sederhana
Membuat buku harian
Membuat kamus
Melakukan simulasi dengan komputer
Mengelompokkan sambil mengenali ciri benda
Mengumpulkan dan mengoleksi benda dengan
karakteristiknya
Membuat komik
Membuat ramalan dan berekstrapolasi
Membuat grafik, diagram, chart atau grafik
Membuat jurnal
Menyiapkan dan melaksanakan pameran
www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
Menggunakan alat (alat ukur, alat potong, alat tulis)
Praktek menjadi khatib atau pendeta
Praktek berceramah
Membuat poster
Membuat model (seperti kotak, silinder, kubus,
segitiga, lingkaran)
Menata pajangan
Menata buku perpustakaan
Membuat daftarpertanyaan untuk wawancara
Melakukan wawancara
Membuat denah
Membuat catatan hasil penjelasan hasil pengamatan
Mencari informasi dari ensiklopedia
Melakukan musyawarah
Mengunjungi dan menemukan alamat web-site
Bernegosiasi
Mendiskusikan wacana dari media cetak/media
elektronik
Membuat cerita gambar
Membuat resensi buku
Mengkritisi suatu artikel
Mengkaji pola tulisan suatu artikel
Menulis artikel ilmiah popular
Membuat kamus
Membuat ensiklopedia
24. www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo
PEMBELAJARAN BERBASIS PENEMUAN
Pembelajaran discovery adalah
metode pembelajaran yang
pertama kali dikembangkan oleh
Bruner (1966) di mana peserta
didik didorong untuk mengalami,
melakukan percobaan, dan
menemukan sendiri prinsip-prinsip
dan konsep yang diajarkan.
25. Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning guru berperan
sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada
siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru
harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar
siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah
kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student
oriented.
Dalam Discovery Learning, hendaknya guru harus memberikan
kesempatan muridnya untuk menjadi seorang problem solver,
seorang scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak
disajikan dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk
melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi,
membandingkan, mengkategorikan, menganalisis,
mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat
kesimpulan-kesimpulan.
Tugas Guru
26. Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya,
karena memperoleh kepercayaan bekerjasama dengan yang
lainnya.
Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan)
karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu
atau pasti.
Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;
Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada
situasi proses belajar yang baru;
Dapat membangkitkan curiosity, minat, dan motivasi siswa
untuk terus belajar sampai dapat menemukan jawaban.
Dapat belajar memecahkan problem secara mandiri dan
mengembangkan keterampilan berpikir kritis sebab mereka
harus menganalisis dan mengutak-atik informasi.
Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
27. Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif
sendiri;
Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan
hipotesis sendiri;
Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik;
Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang;
Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa
menuju pada pembentukan manusia seutuhnya;
Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa;
Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan
berbagai jenis sumber belajar;
Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan
individu.
Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan
28. Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran
untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan
mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau
mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang
tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan
menimbulkan frustasi.
Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang
banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk
membantu mereka menemukan teori atau pemecahan
masalah lainnya.
Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat
buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa
dengan cara-cara belajar yang lama.
Kelemahan Model Pembelajaran Penemuan
29. Tahapan Pembelajaran Discovery
1. Sajikan situasi teka-teki (puzzling situation) yang sesuai dengan tahapan
perkembangan siswa.
2. Jelaskan prosedur discovery dan sajikan masalah.
3. Minta siswa mengumpulkan informasi melalui observasi atau berdasar
pengalaman masing-masing.
4. Minta siswa menganalisis dan menyajikan hasil dalam bentuk tulisan, gambar,
bagan, tabel, atau karya lain.
5. Minta siswa mengkomunikasikan dan menyajikan hasil karyanya, misalnya
dalam bentuk penyajian di kelas, menempelkan di majalah dinding, menulis di
koran, dsb.
6. Dalam penyajian di kelas, bangkitkan tanggapan dan penjelasan siswa lain.
7. Minta tanggapan balik (Counter-sugestions) dan selidiki tanggapan siswa.
8. Hadapkan mereka dengan demontrasi tambahan untuk mengeksplorasi lebih
jauh fenomena.
9. Ciptakan lingkungan yang dapat menerima jawaban salah tapi masuk akal.
10. Selalu minta siswa memberi alasan atas jawaban-jawaban mereka. Sajikan
tugas-tugas yang berkaitan kemudian cermati dan beri balikan atas
pemikiran-pemikiran yang diajukan siswa.
www.themegallery.comwww.themegallery.com Company LogoCompany Logo