Metode kualitatif diawali dengan paradigma penelitian sosial dengan pendekatan kualitatif. Cara berpikir ilmiah merupakan dasar untuk melakukan penelitian ilmiah
Metode kualitatif diawali dengan paradigma penelitian sosial dengan pendekatan kualitatif. Cara berpikir ilmiah merupakan dasar untuk melakukan penelitian ilmiah
Metode penelitian adalah rangkaian kegiatan yg sistematik & obyektif, dengan cara-cara tertentu dan terencana, dalam rangka mengkaji suatu permasalahan untuk memperoleh pengetahuan teoritik yang dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan atau digunakan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi.
Metode penelitian adalah rangkaian kegiatan yg sistematik & obyektif, dengan cara-cara tertentu dan terencana, dalam rangka mengkaji suatu permasalahan untuk memperoleh pengetahuan teoritik yang dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan atau digunakan untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi.
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan kesenganjaan antara yang di harapkan dengan yang terjadi maka rumusan masalah itu merupakan suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawaban melalui melalui pengumpulan data.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
1. Rufi'i Metodologi Penelitian 1
RANCANGAN KEGIATAN PERKULIAHAN
Pada akhir perkuliahan mahasiswa diharapkan:
• lebih memahami konsep, prinsip dan prosedur
penelitian ilmiah, khususnya penelitian kuantitatif di
bidang TEP
• mampu memberikan komentar, mengkritik dan menilai
penelitian pendidikan sesuai dengan konsep, prinsip
dan prosedur dasar penelitian ilmiah yang
dipahaminya
• mampu menggunakan konsep, prinsip dan prosedur
penelitian pendidikan guna menyusun rancangan
usulan penelitian untuk tesis
• makin menghargai makna penelitian dan tatacara
kerja ilmiah
Tujuan Perkuliahan
2. Rufi'i Metodologi Penelitian 2
1. Metode Keilmuan: pengetahuan, kebenaran ilmu
dan penelitian
2. Penelitian Ilmiah : Komponen dan prosedur
penelitian ilmiah khususnya penelitian
pembelajaran di bidang TEP.
3. Usulan Penelitian; Permasalahan, Teori,
Rancangan Metode
4. Laporan Penelitian: Pengumpulan dan Analisis
Data, Penyimpulan
Pokok Bahasan
3. Rufi'i Metodologi Penelitian 3
Topik bahasan Catatan
1
Pembukaan, diskusi program perkuliahan.
Pengetahuan, Ilmu, Metode Ilmiah dan Penelitian. Penelitian di
bidang pembelajaran .
2
Menyusun usulan penelitian : Permasalahan ilmiah, latar
belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat.
Argumentasi teori, melakukan kajian pustaka dalam
perumusan hipotesis
Tugas perorangan meringkas penelitian di bidang TEP. (Tugas
1)
3
Pendalaman tentang permasalahan penelitian. Merumusan
masalah. Teknik penelurusan kepustakaan dan pemanfaatan
internet.
4
Metode Penelitian, Populasi, Sampel, Instrumen, Pengumpulan
dan Analisis Data.
Pengumpul
an Tugas 1
5
Pelaksanaan penelitian di bidang TEP. Diskusi dan
pendalaman Bab I Pendahuluan : Latar belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Bab II. Kajian Teori dan Hipotesis.
4. Rufi'i Metodologi Penelitian 4
Topik bahasan Catatan
6
Lanjutan diksusi dan pendalaman Bab III. Metode Penelitian;
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.
Tugas perorangan menyusun pra usulan tesis (Tugas2)
7
Penggunaan Statistika dalam Pengujian Hipotesis.
Pengenalan dan latihan penggunaan berbagai software
statitika.
8
Penulisan Laporan Penelitian. Penggunaan Bahasa Indonesia
dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah
Pengumpul
an Tugas 2
9
Berbagai kajian kasus penelitian diskriptif dan
eksperimental: dalam kawasan TEP.
Umpan balik hasil pengerjaan tugas 2.
10
Arah kecenderungan penelitian TEP di masa datang. Diskusi
dan review umum.
8. Rufi'i Metodologi Penelitian 8
PERMASALAHAN PENELITIAN
• MASALAH
• HIPOTESIS
• DISAIN PENELITIAN
• PENGUKURAN
• PENGUMPULAN DATA
• ANALISIS DATA
• GENERALISASI
KEMUKAKAN APA YANG MENJADI MASALAH PENELITIAN
9. Rufi'i Metodologi Penelitian 9
PERMASALAHAN PENELITIAN YANG BAIK
DAPAT MEMBERIKAN SUMBANGAN KEPADA KHASANAH TEORI ILMU
PENGETHAUAN ATAU KEPADA PEMECAHAN MASALAH-MASALAH
PRAKTIS
KRITERIA BAIK UNTUK DITELITI BILA:
a. MASALAH TERSEBUT MEMPUNYAI KHASANAH
KEILMUAN YANG DAPAT DIPAKAI UNTUK PENGUJIAN HIPOTESIS
b. MASALAH YANG AKAN DITELITI MEMPUNYAI
KEMUNGKINAN MENDAPATKAN SEJUMLAH FAKTA
EMPIRIK YANG DIPERLUKAN GUNA PENGUJIAN
HIPOTESIS.
KEMAPUAN SI PENELITI UTK MELAKUKAN PENELITIAN
1) BEAYA, 2) WAKTU, 3) ALAT DAN BAHAN, 4) BEKAL
KEMAMPUAN TEORITIS SI PENELITI, DAN 5) PENGUASAAN
PENELITI THD METODE PENELTIAN YANG AKAN
DIGUNAKANNYA.
10. Rufi'i Metodologi Penelitian 10
MERUMUSKAN MASALAH
RANGSANGAN INTELEKTUAL
PENELITIAN ILMIAH
KESENJANGAN ANTARA APA YANG SEHARUSNYA DENGAN
APA YANG SENYATANYA
SITUASI YG MELINGKUPI
LAYAK, PENTING, UNTUK DITELITI ATAU TIDAK
FISHER DKK (1983)
KESENJANGAN ANTARA YANG ADA DAN YANG SEHARUSNYA
PERTANYAAN MENGENAI MENGAPA KESENJANGAN ADA
PALING TIDAK ADA DUA JAWABAN YANG MUNGKIN DAN
MASUK AKAL
11. Rufi'i Metodologi Penelitian 11
KRITERIA RUMUSAN MASALAH
1. MASALAH DIRUMUSKAN DGN JELAS TIDAK SAMAR-
SAMAR TIDAK MEMUNGKINKAN ADANYA
PENAKSIRAN GANDA
2. MEMUNGKINKAN DILAKUKAN PENGUJIAN SECARA
EMPIRIK
3. MASALAH MENGGAMBARKAN HUBUNGAN ANTAR
DUA VARIABEL ATAU LEBIH. (MENDESKRIPSIKAN)
12. Rufi'i Metodologi Penelitian 12
MENEMUKAN MASALAH
1. PENGALAMAN
2. DEDUKSI DARI TEORI
3. LITERATUR YANG BERKAITAN
13. Rufi'i Metodologi Penelitian 13
KRITERIA PENTINGNYA MASALAH
1. SECARA IDEAL, MASALAH SEHARUSNYA
MERUPAKAN MASALAH YANG PEMECAHANNYA
AKAN MEMBERIKAN KONTRIBUSI BAGI
KHASANAH PENGETAHUAN.
2. MASALAH SEHARUSNYA MERUPAKAN MASALAH
YANG AKAN MENGARAH PADA MASALAH BARU
DAN PENELITIAN LEBIH LANJUT.
3. MASALAH HARUS MERUPAKAN MASALAH YANG
DAPAT DITELITI.
14. Rufi'i Metodologi Penelitian 14
KRITERIA PENTINGNYA MASALAH
4. MASALAH HARUS COCOK DENGAN PENELITINYA SECARA
KHUSUS
MENARIK MINAT PENELITI DAN PENELITI SENDIRI ANTUSIAS.
MASALAHNYA BERADA DALAM BIDANG PENGETAHUAN DAN
PENGALAMAN PENELITI.
MASALAH HARUS BERADA DALAM SITUASI DIMANA PENELITI FISIBEL
BERADA DIDALAMNYA UNTUK MENEMUKANNYA.
MASALAH HARUS MERUPAKAN MASALAH YANG DAPAT DITELITI DAN
DAPAT DISELESAIKAN DALAM WAKTU TERSEDIA.
15. Rufi'i Metodologi Penelitian 15
1. Rumusan Masalah, Penting Untuk Penuntun Langkah
Selanjutnya.
2. Rumusan Masalah yang Baik:
a. Kalimat bertanya
b. Padat makna
c. Petunjuk pengumpulan data
d. Sinkron dengan judul penelitian
3. Rumusan Masalah ada Dua Macam:
a. Deskriptif
b. Inferensial
Perumusan Masalah
16. Rufi'i Metodologi Penelitian 16
MASALAH PENELITIAN
MASALAH PENELITIAN:
• SUATU PERTANYAN YANG MENYATAKAN
SUATU SITUASI YANG MEMERLUKAN
PEMBAHASAN, PENYELIDIKAN, ATAU
PEMECAHAN
• SUATU PERTANYAAN YANG MENANYAKAN
BAGAIMANA VARIABEL BERHUBUNGAN
17. Rufi'i Metodologi Penelitian 17
HIPOTESIS
SUATU PERNYATAAN YANG BERBENTUK DUGAAN
TENTANG HUBUNGAN ANTARA DUA VARIABEL ATAU
LEBIH.
HIPOTESIS SELALU DINYATAKAN DALAM KALIMAT
DEKLARATIF YANG MENYATAKAN SECARA UMUM
ATAU SPESIFIK HUBUNGAN ANTARA VARIABEL DAN
VARIABEL.
18. Rufi'i Metodologi Penelitian 18
DUA KRITERIA HIPOTESIS ATAU
RUMUSAN HIPOTESIS YANG BAIK
• MENYATAKAN HUBUNGAN ANTARA VARIABEL
DAN VARIABEL
• MEMILIKI IMPLIKASI BAHWA PERNYATAAN
TERSEBUT DAPAT DIUJI.
19. Rufi'i Metodologi Penelitian 19
CONTOH HIPOTESIS:
• BELAJAR BERKELOMPOK MENINGKATKAN
PEROLEHAN ANGKA KEMAJUAN BELAJAR (RELATIF
MUDAH DIUJI).
• PELATIHAN FUNGSI MENTAL TIDAK ADA
PENGARUHNYA TERHADAP BELAJAR FUNGSI
MENTAL TERSEBUT DI MASA YANG AKAN DATANG
(SULIT DIUJI SECARA EMPIRIK).
20. Rufi'i Metodologi Penelitian 20
PENTINGNYA MASALAH DAN
HIPOTESIS
• MERUPAKAN ALAT KERJA TEORI. HIPOTESIS DAPAT
DITURUNKAN DARI TEORI ATAU HIPOTESIS LAIN.
• DAPAT DIUJI ATAU DIPERLIHATKAN BENAR ATAU
SALAH SECARA EMPIRIK.
• PIRANTI YANG AMPUH (POWERFUL) UNTUK
PENGEMBANGAN PENGETAHUAN (TIDAK ADA ILMU
TANPA HIPOTESIS)
21. Rufi'i Metodologi Penelitian 21
MANFAAT (VIRTUES) MASALAH
DAN HIPOTESIS
• MENGARAHKAN PENYELIDIKAN
(INVESTIGATION)
• MEMUNGKINKAN PENELITI MENURUNKAN
MANIFESTASI EMPIRIK KHUSUS YANG
DISIRATKAN OLEH MASALAH DAN HIPOTESIS
22. Rufi'i Metodologi Penelitian 22
PERBEDAAN ANTARA MASALAH
DAN HIPOTESIS
• MASALAH LEBIH BERSIFAT UMUM/LUAS DAN
HIPOTESIS LEBIH BERSIFAT KHUSUS/SEMPIT.
• MASALAH TIDAK BISA SECARA LANGSUNG DIUJI
TANPA DIRUMUSKAN LEBIH DAHULU MENJADI
HIPOTESIS.
• MASALAH ADALAH PERTANYAAN DAN HIPOTESIS
ADALAH PERNYATAAN.
23. Rufi'i Metodologi Penelitian 23
CONTOH MASALAH
• APAKAH IBU-IBU DARI KELAS SOSIAL YANG
BERBEDA MENGGUNAKAN CARA MENDIDK
YANG BERBEDA?
• APAKAH ADA PENGARUH PEMBERIAN
INSENTIF YANG BERBEDA TERHADAP
KINERJA MENGAJAR GURU?
24. Rufi'i Metodologi Penelitian 24
MASALAH HIPOTESIS
• APAKAH KECEMASAN
MEMPENGARUHI KEMAJUAN
BELAJAR?
• APAKAH KONDISI
LINGKUNGAN YANG KUMUH
(GHETTO) MENYEBABKAN
KENAKALAN REMAJA?
• KECEMASAN MENGHADAPI
UJIAN MENURUNKAN HASIL
UJIAN.
• TINGKAT KENAKALAN ANAK
LEBIH TINGGI PADA
LINGKUNGAN KUMUH
DARIPADA LINGKUNGAN
TIDAK KUMUH.
25. Rufi'i Metodologi Penelitian 25
Rumusan Masalah
1. Rumusan Masalah Deskriptif:
a. Tanpa Hipotesis
b. Tanpa Uji Statistika Inferensial
2. Rumusan Masalah Inferensial
a. Ada Hipotesis
b. Ada Uji Statistika Inferensial
c. Ada Pengaruh atau Hubungan
Variabel satu dengan Lainnya
27. 1. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar
antara siswa yang belajar dengan model
pembelajaran kontekstual dan
konvensional?
2. Apakah terdapat perbedaan prestasi belajar
antara gaya belajar visual dan kinestetik?
3. Apakah terdapat interaksi antara model
pembelajaran dan gaya belajar dengan
prestasi belajar?
Rufi'i Metodologi Penelitian 27
Perumusan Masalah
28. 1. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara
siswa yang belajar dengan model
pembelajaran kontekstual dan
konvensional.
2. Terdapat perbedaan prestasi belajar antara
gaya belajar visual dan kinestetik.
3. Terdapat interaksi antara model
pembelajaran dan gaya belajar dengan
prestasi belajar.
Rufi'i Metodologi Penelitian 28
Hipotesis
29. Rufi'i Metodologi Penelitian 29
TEKNIK PENELUSURAN KEPUSTAKAAN
KAPAN MELAKUKAN TELAAH PUSTAKA
MEMPERTAJAM TOPIKNYA
MEMPERLUAS PERSPEKTIF DAN MEMPERTAJAM
PERTANYAAN
MEMUSATKAN INFORMASI YANG RELEVAN
MENEMUKAN SUMBER ACUAN
INDEKS
PELACAKAN KOMPUTER
BIBLIOGRAFI
KONFERENSI PROFESIONAL
TERBITAN DALAM PROSES
ARTIKEL JURNAL
KOLEKSI DAN TELAAH DALAM BUNGA RAMPAI
30. Rufi'i Metodologi Penelitian 30
MEMBACA PUSTAKA
MENENTUKAN KEGAYUTAN BAHAN
MENGUMPULKAN DAN MERINGKAS INFORMASI
MENGATUR DAN MELAPORKAN TELAAH PUSTAKA
PENDEKATAN
TEKNIK PENELUSURAN KEPUSTAKAAN
31. Rufi'i Metodologi Penelitian 31
TEORI-TEORI YANG ADA YANG MENDASARI MASALAH
PENELITIAN TSB.
KONTROVERSI POKOK TENTANG PERSOALAN, DAN
TENTANG MASALAHNYA.
TEMUAN-TEMUAN UTAMA DALAM BIDANG TSB., OLEH
SIAPA, DAN KAPAN.
PENELITIAN YANG DAPAT DIANGGAP LEBIH BAIK, DAN
MENGAPA.
DESKRIPSI TENTANG JENIS PENELITIAN YANG DAPAT
MEMBERIKAN DASAR BAGI TEORI DAN KONTROVERSI
YANG ADA.
KRITIKAN TENTANG KARYA DALAM BIDANG TERKAIT.
DASAR PEMIKIRAN DAN TUJUAN PENELITIAN YANG
DIUSULKAN.
MELAPORKAN HASIL TELAAH PUSTAKA
32. Rufi'i Metodologi Penelitian 32
CARA PENULISAN
Cara Penulisan, digunakan sistem nama tahun.
Produktivitas adalah … … … (Handoko, 1996).
Bila pernyataan sangat penting menurut Kotler (1990)
Produktivitas adalah … … ….
Penulis lebih dari dua, penulis I diikuti dkk, atau
et al.
Menurut Soeratno dkk (1986) Hipotesis adalah …
Bila penulisnya dua, ditulis semua
Menurut Cooper dan Emory (1995) Metode Penelitian
Bisnis adalah … … ….
33. Rufi'i Metodologi Penelitian 33
Penulisan nama dalam daftar kepustakaan sesuai dengan
nama dalam teks penulis I dibalik, II dst. tidak dibalik
Penulis Diurutkan Menurut Abjad dan Tanpa Gelar
Untuk tanpa penulis tuliskan nama lembaganya
Cooper, D.R. and. C.W. Emory. 1995. Business Research
Methods. 5th Ed Richard D. Irwin, Inc. New York.
Soeratno dan L. Arsyad. 1988. Metodologi Penelitian
Untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Pertama. BPFE
Yogyakarta.
CARA PENULISAN
34. Rufi'i Metodologi Penelitian 34
• Kerangka Teori Dari Studi Kepustakaan
• Memudahkan Pemahaman Hipotesis
UPAH (X1)
PENDIDIKAN (X2) PRODUKTIVITAS (Y)
MASA KERJA (X3)
Penyusunan Kerangka Konseptual
35. Rufi'i Metodologi Penelitian 35
Hipotesis Penelitian
• Kata Hipo : - Lemah
• Tesis : - Pernyataan
• Hipotesis Tidak Selalu Ada
• Hipotesis Yang Baik :
– Pernyataan tanpa diawali kata diduga
– Informatif
– Dapat diuji
– Sinkron dengan rumusan masalah
• I s i :
– Pengaruh
– Hubungan
– Perbedaan
– Penulisan tidak boleh bentuk H0 dan H1
36. Rufi'i Metodologi Penelitian 36
Klasifikasi, dan Definisi Operasional Variabel
• Variabel suatu konsep yang nilainya
bervariasi.
• Fungsi:
– Variabel sebab
– Variabel penghubung
– Variabel tergantung
37. Rufi'i Metodologi Penelitian 37
Klasifikasi Variabel
SEBAB ANTARA AKIBAT
Variabel Bebas
Variabel Moderator Variabel Antara Variabel Tergantung
Variabel Kendali
Variabel Random
38. Rufi'i Metodologi Penelitian 38
Contoh:
GAYA PERILAKU PRODUKTIVITAS
KEPEMIMP. KERJA
Gaya Kepemimpinan : - Variabel Bebas
Perilaku Kerja : - Variabel Antara
Produktivitas : - Variabel Tergantung
Moderator : - Kebisingan
Kendali : - Kelamin
Random : - Tinggi Badan
- B B
39. Rufi'i Metodologi Penelitian 39
1. PROBABILITY SAMPLING (DENGAN RANDOMISASI)
2. NON PROBABILITY SAMPLING
1. PROBABILITY SAMPLING
a. SIMPLE RANDOM SAMPLING (RAMBANG LUGAS)
b. STRATIFIED RANDOM SAMPLING
c. POPORTIONAL STRATIFIED RANDOM SAMPLING
d. SYSTEMATIC RANDOM SAMPLING
e. CLUSTER SAMPLING
41. Rufi'i Metodologi Penelitian 42
1.Yakinlah bahwa anda mempunyai file
data yang aktif dan terbuka
2.Klik data – pilih kasus
3.Klik kasus random sampel
4.Klik tombol sampel
5.Dalam kotak petunjuk yang terdapat
dalam gambar 4.1 tentukan jumlah
persentase yang diinginkan. Klik
continue, lalu OK
42. Rufi'i Metodologi Penelitian 43
1. Bagilah populasi itu dengan jumlah sampel yang
diinginkan. Dalam hal ini 50/10=5. Kemudian pilihlah
setiap nomor kelima dari daftar itu
2. Sebagai point awal pilihlah satu nama dari daftar
secara acak. Lakukan ini dengan”metode mata
tertutup dan menunjuk” atau jika nama itu diberi
nomor gunakan satu atau dua digit dari nomor yang
berurutan pada uang kertas dollar. Uang kertas dollar
yang digunakan dalam contoh ini mempunyai dua digit
pertama yaitu 43, kemudian digunakan sebagai point
awal.
3. Sekali point awal itu telah ditentukan, pilihlah setiap
nama kelima. Dalam contoh ini gunakan nama-nama
dalam tabel 4.1. Dan mulailah Heather (43), sampel ini
akan terdiri dari Ellie (48), (3), (8), (13) …(38).
Contoh: untuk memilih 10 nama dari 50 daftar
43. Rufi'i Metodologi Penelitian 44
1. Semua pria dan wanita didaftar secara terpisah.
2. Setiap anggota kelompok menerima satu nomor. Dalam
hal ini, para pria diberi nomor 01 hingga 30 dan wanita
diberi nomer 01 hingga 20.
3. Dari table random numbers, 4 wanita dipilih secara
random dari kedua puluh wanita yang ada dalam daftar
tsb.dengan menggunakan prosedur sebelumnya.
4. Dari tabel random numbers, 6 pria dipilih/seleksi secara
random dari 30 pria yang ada didalam daftar.
Jika terdapat 50 nama dalam satu populasi yang terdiri
dari 20 wanita dan 30 pria, atau 40% wanita dan 60% pria,
maka
45. Rufi'i Metodologi Penelitian 46
Cluster sampling adalah penghemat waktu yang luar
biasa, tetapi harus diyakini bahwa unit–unit (dalam
hal ini adalah orang yang mengunjungi dokter anak)
adalah cukup homogen, sehingga perbedaan-
perbedaan dalan unit itu sendiri tidak mnyebabkan
timbulnya suatu bias. Sebagai contoh, jika seorang
dokter anak menolak untuk mengimunisasi anak – anak
sebelum usia tertentu, maka hal ini akan
mendatangkan sebuah bias yang ingin dihindari
46. Rufi'i Metodologi Penelitian
47
Populasi
a b a b a b a b a b
a b a b a b a b a b
a b a b a b a b a b
a b a b a b a b a b
a b a b a b a
a b a b a b a
a b a b a b a
randomsampling
Rancangan random sampling
47. Rufi'i Metodologi Penelitian
48
Stratifikasi
Randomisasi
a b c a b c a b c
a b c a b c a b c
a b c a b c a b c
a b c a b c a b c
aa bb cc
aa bb cc
aa bb cc
a a a a
a a a a
a a a a
b b b b
b b b b
b b b b
c c c c
c c c c
c c c c
Populasi
Strata 1 Strata 2 Strata 3
48. Rufi'i Metodologi Penelitian
49
a b c a b c a b c
a b c a b c a b c
a b c a b c a b c
a b c a b c a b c
a
a
a
a
a
b
b
b
b
b
c
c
c
c
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
a
b
c
Populasi
Stratified Sampling
Strata Cluster
49. Rufi'i Metodologi Penelitian
50
a b
c d
e 1
a b
c d
e 2
a b
c d
e 3
a b
c d
e 4
a b c
d e
Randomisasi
Cluster
Randomisasi Sampel
e b a
c d 12
d b c
a c 11
c e b
a d 10
b a d
d e 9
d b a
e c 8
e b c
d a 7
d e c
a b 6
a c b
e d 5
c a b
a d 4
b c a
d e 3
c b a
e d 2
a b c
d e 1
50. Rufi'i Metodologi Penelitian 51
NON-PROBABILITY SAMPLING
Teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang atau kesempatan yang
sama untuk setiap unsur atau anggota
populasinya untuk dipilih menjadi sampel
artinya generalisasi berlaku untuk
keseluruhan.
52. Rufi'i Metodologi Penelitian 53
Convenience Sampling
NEIL J. SALKIND
Teknik atau cara pengambilan sampel
yang mudah dilakukan.
Tidak secara acak dan
Kurang mewakili populasi,
Terbatas pada jumlah tertentu.
Misal
Kuesioner yang diberikan pelatih sepakbola pada team
nya
53. Rufi'i Metodologi Penelitian 54
Quote sampling
NEIL J. SALKIND
Sampel yang diseleksi berdasarkan
karakteristik yang dinginkan
Tidak secara acak
Terjadi pada stratified sampling yang
proporsional
Hasilnya kurang tepat.
55. Rufi'i Metodologi Penelitian 56
Sampling Sistematis
Sampel ini diambil berdasarkan urutan tertentu
dari populasi yang telah diberi nomor urut.
Misalnya
Nomor urut: 1 – 100, pengambilan sampel dapat dilakukan
dari nomor ganjil atau nomor genap atau kelipan bilangan
tertentu, kita misalkan kelipan 5, maka sampel yang diambil
adalah: 1, 5, 10, 15, 10....dst.
56. Rufi'i Metodologi Penelitian 57
Sampling Kuota
Teknik ini untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Misalnya
Penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan
masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan:
Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang, jadi jika jumlah sampel
yang didapat belum mencapai sejumlah 500 orang maka penelitian
tersebut belum selesai, karena belum mencapai kuota.
57. Rufi'i Metodologi Penelitian 58
Sampling Aksidental
Teknik pengambilan sampel ini berdasarkan
kebetulan artinya siapa saja yang lewat dan
dianggap cocok sebagai sumber data.
Misalnya
Menanyai siapa saja yang dijumpainya di jalan untuk
ditanyai pendapatnya tentang kenaikan harga, peraturan
lalu-lintas, keluarga berencana dan sebagainya.
58. Rufi'i Metodologi Penelitian 59
Purposive Sampling
Sampel diambil dengan pertimbangan tertentu artinya peneliti memilih
betul yang sesuai dengan ciri-ciri spesifik yang dimiliki oleh sampel (
Sampel ini dipilih dengan ciri-ciri yang esensial dari populasi), sampel ini
cukup representatif, lebih cocok untuk penelitian kualitatif atau penelitian
yang tidak melakukan generalisasi.
Misalnya
Penelitian tentang kualitas makanan, maka sampelnya
diambil dari orang yang ahli makanan.
59. Rufi'i Metodologi Penelitian 60
Snowball Sampling
Sampel dimulai dengan kelompok kecil dan kemudian membesar, (bola
salju) artinya Sampel pertama dipilih peneliti 1 atau 2 orang, apabila
dirasa belum lengkap data yang dikumpulkan maka kemudian sampel
tersebut diminta untuk menunjuk temannya masing-masing demikian
seterusnya.
Misalnya
Peneliti ingin mengetahui siapa provokator kerusuhan.
Bagaimana dokter mengetahui tentang pemakaian obat baru.
Bagaimana orang menanamkan modal.
Bagaimana cara membeli rumah apartemen.
60. Rufi'i Metodologi Penelitian 61
Saturation Sampling
(Sampel Jenuh dan Padat)
pengambilan sampel ini dilakukan apabila semua
anggota populasi dijadikan sampel atau jumlah
populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang atau
penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan
kesalahan yang sangat kecil.
Misalnya
Semua guru di suatu sekolah atau semua doktor di suatu
kota.
61. Rufi'i Metodologi Penelitian 62
Sample, Ukuran Sampel dan Kesalahan Sampling
Seberapa besar jumlah sampel ?
Memperkirakan ukuran sampel
1. Pada umumnya diperlukan jumlah sampel yang besar,
bila
2. Jumlah keberbedaan dalam suatu kelompok adalah
besar.
3. Perbedaan antara dua kelompok adalah semakin
mengecil.
62. Rufi'i Metodologi Penelitian 63
1. Umunnya, jumlah sampel yang lebih besar (dengan alasan
tertentu), adalah semakin kecil error sampling yang
didapat dan penelitian yang dilakukan semakin baik.
2. Jika ingin menggunakan beberapa sub group/ kelompok 2
kecil dalam suatu populasi ( laki, perempuan yang berusia
10 th, sehat dan yang tidak sehat dari lingkungan
pedesaan), pastikan bahwa seleksi yang dilakukan pada
dasarnya adalah dalam jumlah besar.
3. Jika survey atau kuesioner diposkan ( dan diketahui apa
yang akan terjadi dengan hal itu), lebihkanlah jumlah
sampel yang dipilih,40% hingga 50% untuk menghindari
resiko hilang dan responden tdak mengembalikan
4. Ingat !! bahwa jumlah sampel yang besar adalah baik,
tetapi keakuratan dan kesesuaian adalah lebih baik.
Jangan membuang tenaga, uang dan waktu yang
berharga untuk mendapatkan sampel yang lebih banyak
dari yang diperlukan.
63. Rufi'i Metodologi Penelitian 64
INSTRUMEN YANG VALID :
- Bisa mengukur tentang apa yang bisa diukur.
- Contoh menimbang berat badan akan valid bila
digunakan timbangan badan dan tidak valid jika
digunakan meteran.
64. Rufi'i Metodologi Penelitian 65
INSTRUMEN YANG RELIABEL :
- Adalah instrumen yang menghasilkan ukuran yang
konsisten
- Selain sahih dan handal instrumen harus praktis,
ringkas, jelas dan ekonomis.
- Data yang masuk ke dinas sering tidak diuji validitas
dan reliabilitasnya.
- Untuk memahami tentang validitas dan reliabilitas
terlebih dahulu perlu pendalaman tentang data.
65. Rufi'i Metodologi Penelitian 66
INSTRUMEN
YANG BAIK
VALID
Mengukur apa yg
hendak diukur
VALIDITAS
INTERNAL
RASIONAL
KONSTRUK
VALIDITY
(TEORI)
KONSULTASI
AHLI
CONTENT
VALIDITY
Ranc/Program
Yg telah ada
Membandingkan
Program yg ada
Konsultasi Ahli
VALIDITAS
EKSTERNAL
Fakta-fakta Empiris
Yg telah terbukti
Dibandingkan
Dengan standar
yang telah
terjadi
RELIABEL
Stability
Equivalent
Gabungan di atas
Test-Retest
Kelompok
sama
Waktu berbeda
Test Beda
Waktu sama
66. Rufi'i Metodologi Penelitian 67
Jenis Validitas Penjelasan Cara mengukurnya
Validitas isi Mengukur seberapa tepat item-item bisa
mewakili keseluruhan item (substansi)
dari yang diukur
Penilaian ahli (experts)
V. kriteria
Concurrent
Predictive
Mengukur seberapa tepat
tesmengestimasi suatu kriteria
Mengukur seberapa tepat tes
memprediksi suatu kriteria
Pilih kriteria dan korelasikan
skor tes dengan skor kriteria
saat itu
Pilih kriteria dan korelasikan
skor tes dengan skor kriteria
saat yang akan datang
Validitas
konstruk
Mengukur seberapa tepat tes mengukur
variabel (teori) yang melandasi konstruk
Mengukur (asses) landasan
teoritis konstruk yang menjadi
dasar pembuatan tes dan
korelasikan skornya dengan
skor tes
67. Rufi'i Metodologi Penelitian 68
TIPE-TIPE
RELIABILITAS
YG DIUKUR METODE COEFISIEN
RELIABILITAS
DINYATAKAN
SEBAGAI
TEST – RETEST
(STABILITY)
Berikan tes yang sama
pada kelompok yang sama
pada waktu berbeda
rtest1 – test2
PARALLEL FORM (EQUIVALENCE) Berikan 2 bentuk tes yg
berbeda dari tes yg sama
pada kelompok yang sama
rform1 – form2
INTER – RATER (AGREEMENT) Berikan 2 penilai yang
sama & tentukan jumlah
kecocokan keduanya
persentase
kecocokan
INTERNAL
CONSISTENCY
CONSISTENCY Korelasikan performan tiap
item dengan keseluruhan
performan siswa
•Cronbach’s alpha
•Kuder-Richardson
68. Rufi'i Metodologi Penelitian 69
Masing-masing butir pertanyaan dikorelasikan
dengan skor total. Signifikansi r digunakan Uji t
atau r dibandingkan dengan r ( n – 2 )
2
r1
2-nr
t
Korelasi
Sederhana
Ho : = 0
H1 : ≠ 0
Bermakna bila:
t ≥ t / 2 ( n – 2 )
2y2yn2x2xn
yxxyn
r
1. Korelasi Pearson
atau bila r ≥ ra (n – 2) berarti signifikan.
Bila digunakan komputer asalkan p < 0,05
berarti signifikan.
70. Rufi'i Metodologi Penelitian 71
Butir 1 dengan Skor Total
Resp. X Y XY
A 3 34 102
B 4 30 120
C 2 20 40
D 2 20 40
E 4 34 136
F 3 31 93
G 4 34 136
H 2 18 36
I 4 34 136
J 3 31 93
x = 31 y = 286 xy = 932
x2
= 103 y2
= 8570 n = 10
228685700123110310
2863193210
r
= 0,87
71. Rufi'i Metodologi Penelitian 72
t 0,05 (8) = 1,86 SAHIH
atau
r = 0,87
r0,05 (8) = 0,43 SAHIH
99,4
87,01
2-0187,0
t
2
72. Rufi'i Metodologi Penelitian 73
RELIABILITAS
1. Teknik Ukur Ulang
2. Teknik Sekali Ukur
a. Genap Gasal
b. Belah Tengah
c. Belah Acak
d. Kuder Richardson (cocok untuk data dikotom)
digunakan analisis varian
e. Hoyd (digunakan analisis varian)
f. Alpha Cronbach (digunakan korelasi alpha)
g. Analisis Faktor Konfirmatori
Hasil uji bila 1 - residu yang diperoleh signifikan
berarti handal
73. Rufi'i Metodologi Penelitian 74
1). Teknik Genap Gasal butir pertanyaan dikelompokkan
jadi dua
I. Kelompok Genap
II. Kelompok Gasal
Kelompok I dikorelasikan dengan II
r1
r2
rgg
74. Rufi'i Metodologi Penelitian 75
• Signifikansi rgg sama dengan Signifikansi Validitas
• Contoh:
– Dari Uji Validitas Butir 5 Gugur, yang sahih saja yang diuji.
– Buat Butir Baru 1 - 9
Resp.
BUTIR GASAL (x) BUTIR GENAP (y)
1 3 5 7 9 x 2 4 6 8 y
78. Rufi'i Metodologi Penelitian 79
STATISTIK vs STATISTIKA
STATISTIK
Diber Nama Statistik
Yang Bersangkutan
Tabel, Diagram, Sejenisnya
Menggambarkan Persoalan
Kumpulan Fakta
STATISTIKA
Pengetahuan
Pembuatan Keputusan Beralasan
Cara-cara
Pengumpulan, Pengolahan
Penganalisisan, Penyimpulan
89. Rufi'i Metodologi Penelitian 90
UJI KORELASI
UJI KORELASI DATA BERSKALA NOMINAL
VS NOMINAL KOEF.KONTINGENSI
KOEF. PHI
VS ORDINAL KOEF. ETA KUADRAT
VS INT./RATIO KOR. POINT SERIAL
UJI KORELASI DATA BERSKALA ORDINAL
VS
1 ORDINAL KORELASI SPEARMAN
KOR. KENDALL-TAU
2 ORDINAL UKOR. KENDALL-KONKORDAN
2 ORD. DG PENGENDAL. K.KENDALL -PARTIAL
3/+ ORDINAL KOR. KENDALL-KONKORDAN
90. Rufi'i Metodologi Penelitian 91
INT./RATIO KORELASI SERIAL
UJI KORELASI DATA BERSKALA INTERVAL ATAU RATIO
INTERVAL ATAU RATIO VS INTERVAL ATAU RATIO
UJI NON PARAMETRIK KORELASI SPEARMAN *
KORELASI SERIAL **
UJI PARAMETRIK
2 VAR. KORELASI KOR. PRODUCT MOMENT
PREDIKSI ANAREG. TUNGGAL
3/+ VAR. KORELASI KOR.PRODUCT MOMENT GANDA
PREDIKSI ANAREG GANDA
2 VAR + K KENDALI KORELASI PARTIAL
91. Rufi'i Metodologi Penelitian 92
PENELITIAN KUALITATIF
PENELITIAN KUALITATIF ADALAH
• PENELITIAN YANG MENYELIDIKI KUALITAS
HUBUNGAN, AKTIVITAS, SITUASI ATAU BAHAN
• PENEKANAN LEBIH BESAR DIBERIKAN PADA
PEMERIAN SECARA HOLISTIK DAN RINCI
(DETAIL) TENTANG APA YANG TERJADI DALAM
SUATU KEGIATAN ATAU SITUASI
92. Rufi'i Metodologi Penelitian 93
CIRI-CIRI PENELITIAN KUALITATIF
1. SUMBER DATA LANGSUNG ADALAH SITUASI
ALAMIAH DAN PENELITI MERUPAKAN
INSTRUMEN UTAMA
2. DATA KUALITATIF DIRUMUSKAN DALAM
BENTUK KATA-KATA ATAU GAMBAR-
GAMBAR
3. LEBIH MENARUH PERHATIAN PADA PROSES
DI SAMPING PRODUK
4. CENDERUNG MENGANALISIS DATA SECARA
INDUKTIF
5. PERHATIAN UTAMA PENELITI KUALITATIF
ADALAH BAGAIMANA ORANG MEMBERIKAN
MAKNA TERHADAP KEHIDUPANNYA.
93. Rufi'i Metodologi Penelitian 94
PERBEDAAN ANTARA PENELITIAN
KUANTITATIF DAN KUALITATIF
PENELITIAN KUANTITATIF
1. LEBIH MENYUKAI (L.M.)
PERUMUSAN HIPOTESIS PADA
PERMULAAN STUDI
2. L.M. PEMBERIAN DEFINISI
PADA PERMULAAN STUDI
3. DATA DIREDUSIR MENJADI
SKOR ANGKA
PENELITIAN KUALITATIF
1. LEBIH MENYUKAI (L.M.)
PERUMUSAN HIPOTESIS YANG
MUNCUL SEMENTARA
PENELITIAN BERKEMBANG
2. L.M. PEMBERIAN DEFINISI
DALAM KONTEKS. SEMENTARA
PENELITIAN BERKEMBANG
3. L.M. PEMERIAN YANG
BERSIFATNARATIF
94. Rufi'i Metodologi Penelitian 95
PERBEDAAN PENEL. KUANTITATIF
DAN KUALITATIF (LANJUTAN)
4. BANYAK PERHATIAN DIBERIKAN
PADA PENGUKURAN DAN
PERBAIKAN RELIABILITAS SKOR
YANG DIPEROLEH DARI
INSTRUMEN
5. PENGUKURAN VALIDITAS
MELALUI BERBAGAI PROSEDUR
MELALUI MEMPERCAYAI INDEKS
STATISTIK
6. L.M. TEKNIK RAMBANG DALAM
MEMPEROLEH SAMPEL YANG
BERARTI
7. L.M. PEMERIAN PROSEDUR
SECARA CERMAT (PRECISE)
4. L.M. MENGASUMSIKAN BAHWA
RELIABILITAS KESIMPULAN
TELAH CUKUP MEMADAI
5. MENGUKUR VALIDITAS MELALUI
PENGECEKAN SILANG SUMBER-
SUMBER INFORMASI
(TRIANGULASI)
6. L.M. SAMPEL DARI INFORMAN
AHLI (SAMPEL PURPOSIVE)
7. L.M. PEMERIAN PROSEDUR
SECARA NARATIF/LITRARY
95. Rufi'i Metodologi Penelitian 96
PERBEDAAN PENEL. KUANTITATIF
DAN KUALITATIF (LANJUTAN)
8. L.M. PENGONTROLAN VAR.
EKSTRA MELALUI DESAIN
ATAU STATISTIK
9. L.M. PENGENDALIAN BIAS
PROSEDURAL MELALUI
DESAIN KHUSUS
10. L.M. HASIL PENELITIAN
DIIKHTISARKAN SECARA
STATISTIK
8. L.M. ANALISIS LOGIS DALAM
MENGENDALIKAN ATAU
MEMPERHITUNGKAN VAR.
EKSTRA
9. TERUTAMA MEMPERCAYAI
PENGENDALIAN BIAS
PROSEDURAL PADA
(KEMAMPUAN) PENELITINYA
10. L.M. PEMAPARAN HASIL-HASIL
PENELITIAN SECARA NARATIF
96. Rufi'i Metodologi Penelitian 97
PERBEDAAN PENEL. KUANTITATIF
DAN KUALITATIF (LANJUTAN)
11. L.M. MEMECAH MASALAH
YANG KOMPLEKS MENJADI
BAGIAN-BAGIAN KHUSUS
UNTUK DIANALISIS
12. KESEDIAAN UNTUK
MEMANIPULASI ASPEK-ASPEK
ATAU KONDISI-KONDISI DALAM
MEMPELAJARI PHENOMENA
YANG KOMPLEKS
11. L.M. PEMERIAN YANG BERSIFAT
HOLISTIK TERHADAP MASALAH
(PHENOMENA) YANG
KOMPLEKS
12. TIDAK INGIN MEMPENGARUHI
PHENOMENA YANG TERJADI
SECARA ALAMIAH
97. Rufi'i Metodologi Penelitian 98
CIRI UTAMA PENELITIAN
KUALITATIF (PATTON, 1990)
1. NATURALISTIC INQUIRY
2. INDUCTIVE ANALYSIS
3. HOLISTIC PERSPECTIVE
4. QUALITATIVE DATA
5. PERSONAL CONTACT AND INSIGHT
6. DYNAMIC SYSTEM
7. UNIQUE CASE ORIENTATION
8. CONTEXT SENSITIVITY
9. EMPATHIIC NEUTRALITY
10. DESIGN FLEXIBILITY
98. Rufi'i Metodologi Penelitian 99
LANGKAH-LANGKAH DALAM
MELAKUKAN PENELITIAN
KUALITATIF (SATU VERSI)
1. MENGIDENTIFIKASI PHENOMENA YANG
DITELITI
2. MENGIDENTIFIKASI PARTISIPAN DALAM
PENELITIAN
3. PERUMUSAN HIPOTESIS
4. PENGUMPULAN DATA
5. ANALISIS DATA
6. PENARIKAN KESIMPULAN
99. Rufi'i Metodologi Penelitian 100
TEKNIK-TEKNIK YANG
DIPERGUNAKAN DALAM
PENELITIAN KUALITATIF
1. OBSERVASI
• COMPLETE PARTICIPANT
• PARTICIPANT AS OBSERVER
• OBSERVER AS PARTICIPANT
• COMPLETE OBSERVER
2. WAWANCARA
• STRUCTURED
• SEMI-STRUCTURED
• INFORMAL
100. Rufi'i Metodologi Penelitian 101
JENIS PERTANYAAN WAWANCARA
• BACKGROUND (DEMOGRAPHIC QUESTIONS)
• KNOWLEDGE QUESTION
• EXPERIENCE OR BEHAVIOR QUESTIONS
• OPINION OR VALUE QUESTIONS
• FEELINGS QUESTIONS
• SENSORY QUESTION
101. Rufi'i Metodologi Penelitian 102
PERILAKU YANG DIPERLUKAN
DALAM MELAKUKAN WAWANCARA
• MENGHORMATI BUDAYA KELOMPOK YANG DIWAWANCARAI
• MENGHORMATI INDIVIDU YANG DIWAWANCARAI
• BERSIKAPLAH SECARA WAJAR
• TANYAKAN PERTANYAAN YANG SAMA DENGAN CARA YANG BERBEDA
• MINTA PADA YANG DIWAWANCARAI UNTUK MENGULANG JAWABAN
ATAU PERTANYAANNYA BILAMANA ADA KERAGUAN TENTANG
KELENGKAPAN KOMENTARNYA
• VARIASIKAN SIAPA YANG MENGENDALIKAN ALUR KOMUNIKASI
(INTERVIEWER/WEE)
• BELAJAR UNTUK MENUNGGU (JAWABAN, PENJELASAN, ATAU
KOMENTAR)
102. Rufi'i Metodologi Penelitian 103
TEKNIK-TEKNIK YANG DIPERGUNAKAN
DALAM PENELITIAN KUALITATIF
(LANJUTAN)
3. ANALISIS DOKUMEN
ANALISIS ISI VISUAL (VISUAL CONTENT) DARI
SUATU DOKUMEN, SEPERTI: BUKU TEKS,
ESSAY, SURAT KABAR, NOVEL, ARTIKEL
MAJALAH, BUKU MASAK, PIDATO POLITIK,
ADVERTENSI, GAMBAR, DSB.
103. Rufi'i Metodologi Penelitian 104
LANGKAH-LANGKAH DALAM
ANALISIS DOKUMEN
• PILIH DAN SUSUN DOKUMEN YANG AKAN
DIANALISIS
• DEFINISIKAN SECERMAT MUNGKIN ASPEK ISI
DOKUMEN YANG INGIN DITELITI
• RUMUSKAN KATEGORI-KATEGORI YANG
RELEVAN
104. Rufi'i Metodologi Penelitian 105
BENTUK-BENTUK PENELITIAN KUALITATIF
DALAM PENELITIAN PENDIDIKAN
1. PARTICIPANT OBSERVATION
– OVERT (TAMPAK NYATA)
– COVERT (TIDAK TAMPAK SECARA NYATA
2. NONPARTICIPANT OBSERVATION
• NATURALISTIC OBSERVATION
• SIMULATION
• CASE STUDIES
3. ETHNOGRAPHIC
MENGGABUNGKAN BENTUK OBSERVASI IKUT SERTA DAN
OBSERVASI TIDAK IKUT SERTA DALAM UPAYA UNTUK
MEMPEROLEH GAMBARAN YANG HOLISTIK TENTANG SESUATU
MASYARAKAT TERTENTU, KELOMPOK, LEMBAGA, LATAR, ATAU
SITUASI