Penelitian dapat dilakukan dengan metode kualitatif, kuantitatif, atau tindakan kelas. Penelitian kualitatif menggunakan data deskriptif sedangkan kuantitatif menggunakan data kuantitatif dan hipotesis. Tindakan kelas melibatkan guru dalam meningkatkan pembelajaran melalui siklus refleksi. Semua metode melibatkan langkah-langkah seperti mengidentifikasi masalah, merancang penelitian, mengumpul
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
oleh neneng
Nurwaningsih
(06081281520066)
Nurwaningsih30@gmail.com
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2017
semoga bermanfaat
Plagiarism atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Menurut Permendiknas (No. 17/2010), plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
Yunita Djamalu
naura@poligon.ac.id
Plagiarism atau sering disebut plagiat adalah penjiplakan atau pengambilan karangan, pendapat, dan sebagainya dari orang lain dan menjadikannya seolah karangan dan pendapat sendiri. Menurut Permendiknas (No. 17/2010), plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai.
Yunita Djamalu
naura@poligon.ac.id
Action research merupakan model penelitian yang sekaligus berpraktik dan berteori atau menggabungkan teori sekaligus melaksanakan dalam praktik. Action research bertujuan untuk memberikan kontribusi baik pada tataran praktis kepedulian terhadap masalah yang dihadapi manusia saat ini maupun agenda sasaran (pengembangan) ilmu sosial secara bersama. Untuk melaksanakan dua tujuan sekaligus, dibutuhkan kolaborasi aktif antara peneliti dan klien (anggota sistem/objek peneliti), maka perlu menekankan pentingnya pembelajaran bersama (co-learning) sebagai aspek pokok proses riset (O’Brien,1998).
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Penelitian Menurut Jenis Data Dan Analisis
1. Penelitian kualitatif
peneltian yang menggunakan data kualitatif (data
yang berbentuk data, kalimat, skema, dan gambar).
Penelitian kualitatif ini lebih diarahkan kepada
deskriptif suatu objek yang akan diteliti tampa
melakukan uji tertentu dan biasanya penelitian
kualitatif ini juga tidak diharuskan menggunakan
hipotesis
Creswell (20017:246), yang dimaksud dengan
penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak
dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan
prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi (pengukuran).
3.
4. Proses Penelitian Kualitatif
1.Tahap pertama adalah tahap Orientasi atau deskripsi
dengan grand tour question. Pada tahap ini peneliti
mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan
ditanyakan
2. Tahap kedua adalah tahap reduksi/fokus, peneliti
mereduksi segala informasi yang telah diperoleh pada tahap
pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu.
3. Tahap ketiga adalah tahap selection. Pada tahap ini
peneliti menguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi
lebih rinci.
5. Tahapan Penelitian Kualitatif
(1) Tahap Deskripsi: Memasuki situasi sosial: ada
tempat, aktor dan situasi sosial. Kesmpulan-
penemuan : Informasi deskriptif.
(2) Tahap Reduksi: Menetukan fokus :memilih
diantara yang telah di deskripsikan.
Kesimpulan-penemuan :Informasi komparatif.
(3) Tahap Seleksi: Mengurai fokus: Menjadi
komponen yang lebih rinci. Kesimpulan-
menemukan: Informasi assosiatif.
6. 2. Penelitian Kuantitatif
Creswell (2017:69) Penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang
menggunakan data kuantitatif (data
yang berbentuk angka atau data
yang diangkakan.
Tujuan Penelitian Kuantitatif adalah
mengembangkan dan menggunakan model-model
matematis, teori-teori dan hipotesis yang dikaitkan
dengan fenomena alam.
8. 1. Mengidentifikasi Masalah
Mengidentifikasi masalah adalah mencari masalah yang
paling relevan dan menarik untuk diteliti.
1. Sumber Masalah
Masalah dapat diperoleh dari sumber-sumber sebagai
berikut:
(1) Bacaan, terutama bacaan yang berisi laporan penelitian
(2) Seminar, diskusi dan lain-lain pertemuan ilmiah
(3) Pernyataan pemegang otoritas
(4) Pengamatan sepintas
(5) Pengalaman pribadi
(6) Perasaan intuitif.
2. Memilih Masalah/Pembatasan
Dalam mengidentifikasi masalah
biasanya dijumpai lebih dari satu
masalah, dan tidak semua masalah
dapat/layak diteliti.
3. Merumuskan Masalah
Setelah masalah diidentifkasi
dan dipilih/dibatasi, selanjutnya
masalah tersebut hendaknya:
(1) Dirumuskan dalam kalimat
tanya (?) yang padat dan jelas.
(2) Memberikan petunjuk
tentang kemungkinan
pengumpulan data guna
menjawab pertanyaan dalam
rumusan tersebut.
9. 2. Penyusunan Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah konstruksi
berfikir yang bersifat logis dengan
argumentasi yang konsisten dengan
pengetahuan sebelumnya yang telah berhasil
disusun. Kerangka berfikir berarti
menduduk-perkarakan masalah dalam
kerangka teoritis (theoritical framework) atau
disebut juga proses deduktif.
10. Untuk menyusun kerangka
pemikiran
1. Cari teori-teori, konsep-konsep
dan generalisasi-generalisasi yang
relevan untuk dijadikan landasan
teoritis dalam penelitian.
2. Dari teori-teori, konsep-konsep dan
generalisasi tersebut, lakukan
perincian analisis melalui penalaran
deduktif.
11. 3. merumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban
sementara terhadap masalah
penelitian, yang jawabannya
harus diuji. Hipotesis
dirangkum atau diturunkan
dari kerangka
pemikiran/kesimpulan teoritis.
Ada dua jenis hipotesis:
Hipotesis verifikatif, yaitu hipotesis yang mengubungkan
atau mempetautan dua veriabel atau lebih untuk diuji.
12. 4. Menguji Hipotesis Secara Empirik
(1) Menguji dengan alat statistik inverensial
dan statistik deskriptif, untuk membuktikan
apakah teori-teori tersebut teruji secara
meyakinkan (significant) atau tidak
berdasarkan hasil uji fakta-fakta secara
empirik (Penelitian Kuantitatif).
(2) Menguji dengan tanpa statistis
untuk mencari pemaknaan
(Penelitian Kualitatif)
13. 3. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research)
Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan guru dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap
tindakan tindakan yang dilakukannya itu, serta memperbaiki kondisi dimana
praktek-praktek pembelajaran tersebut dilakukan.
14. Karakteristik PTK
a. An Inquiry on Practice From Within · Kegiatan PTK dipicu oleh
permasalahan praktis yang dihayati dalam pelaksanaan tugas sehari-hari oleh
guru dalam PBM · PTK bersifat “practive driven and action driven “ , yaitu
untuk memperbaiki praktek secara langsung disini-sekarang.
b. Collaborative Effort Between School Teacher and
Teacher Educator · PTK dapat dilakukan dengan
sistem kolaborasi (kemitraan) antara guru disekolah
yang bersangkutan atau anatara guru – dosen, atau
guru antar sekolah.
c. A Refrective Practice, Made Public · Penegenalan
masalah serta upaya yang dirancang untuk
mengatasinya dan efektivitas penerapannya
dilakukan secara lebih explisit dan sistematis.
15. Ciri-ciri Penelitian Tindakan Kelas PTK)
Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual
dalam dunia kerja.
Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-
perkembangan baru yang lebih baik, lebih empirik dalam arti bahwa penelitian tersebut lebih
mendasarkan pada observasi aktual dan data mengenai tingkah laku, dan tidak berdasarkan pada
pendapat subjektif yang didasarkan pada pengalaman masa lampau.
Fleksibel dan adaptif, membolehkan perubahan-perubahan
selama penelitian, dan mengorbankan kontrol untuk
kepentingan onthespot experimentation and inovasi
Meskipun sistematis, penelitian tindakan ketertiban ilmiah,
karena validitas internal dan eksternal adalah lemah.
16. Tujuan PTK
a. Untuk meningkatkan kemantapan rasional dalam
melaksanakan tugasnya, karena ”improve practice here
and now”.
b. Untuk memperdalam tindakan yang dilakukan , karena
memperbaiki proses PBM dan meningkatkan
profesionalisasi guru.
c. Untuk memperbaiki kondisi praktek pembelajaran dan
program sekolah pada umumnya
17. Manfaat Peneltian Tindakan Kelas
a. Menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru
b. Adanya inovasi pendidikan karena guru semakin diberdayakan dalam meningkatkan
profesionalisasinya secara mandiri.
c. Membuat Guru semakin percaya diri dan lebih berani mengambil risiko dengan
mencoba hal-hal yang baru, sehingga semakin banyak pengetahuan dan teori yang
dibangunnya sendiri berdasarkan pengalaman.
d. Guru tidak mudah puas diri, sehingga guru selalu terdorong untuk melakukan tugas
dengan lebih baik.
e. Menumbuhkan inovasi pembelajaran dari bawah, karena guru benar-benar mencari
pemecahan masalah berangkat dari realitas permasalahan yang dihayati di kelas.
f. Bermanfaat bagi perbaikan kurikulum, karena kurikulum bisa disusun berdasarkan
informasi dari lapangan.
18. Prinsip-prinsip PTK
a. Pekerjaan utama guru adalah mengajar. Oleh sebab itu PTK tidak
mengganggu komitmennya sebagai pengajar.
b. Metode pengumpulan data tidak menuntut waktu yang berlebihan dari guru.
Oleh sebab itu, tidak mengganggu proses PBM.
c. Metode yang digunakan harus cukup reliabel, sehingga guru dapat
merumuskan masalah dan merumuskan hipotesisnya.
d. Masalah penelitian yang diusahakan oleh guru seharusnya merupakan
masalah yang cukup merisaukan. Karena itu, pendorong utama PTK adalah
komitmen profesional untuk memberikan layanan yang terbaik pada siswa.
e. Guru harus bersikap konsisten menaruh kepedulian yang tinggi terhadap etika
pekerjaannya.
f. Permasalahan tidak dilihat dalam konteks kelas atau mata pelajaran tertentu
melainkan dalam konteks luas , yaitu sekolah secara keseluruhan. Oleh sebab itu,
PTK sebaiknya melibatkan dua orang guru sekolah atau lebih.
19. Prosedur Pelaksanaan PTK
Prosedur Pelaksanaan PTK Setelah dilakukan
refleksi atau perenungan yang mencakup
analisis, sisntesis, dan penilaian terhadap hasil
pengamatan
Sistematika PTK (Suryana,
2010:46)
20. Tahapan Pelaksanan Tindakan Kelas
Seperti telah dikemukakan bahwa PTK adalah [prosedur
pengkajian melalui sistem berdaur dari berbagai kegiatan.
lima tahapan pelaksanaan penelitian
tindakan, yaitu :
(1) Pengembangan fokus
masalah penelitian
(2) Perencanaan Tindakan
(3) Pelaksanaan tindakan dan
observasi
(4) Analisis dan refleksi
(5) Perencanaan tindakan
lanjut.
21. Penelitian Ilmiah atau Metode Ilmiah
Nazir (1988) dalam buku Metode
Penelitian, menyimpulkan bahwa
penelitian dengan menggunakan metode
ilmiah, sekurang-kurangnya dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Merumuskan serta mendefinisikan masalah Langkah pertama dalam
meneliti adalah menetapkan masalah yang akan dipecahkan. Untuk
menghilangkan keragu-raguan, masalah tersebut didefinisikan serta
jelas. Sampai ke mana luas masalah yang akan dipecahkan.
1
22. Mengadakan studi kepustakaan
Langkah kedua adalah mencari data yang tersedia yang pernah ditulis
peneliti sebelumnya yang ada hubungannya dengan masalah yang
ingin dipecahkan. mencari bahan di perpustakaan merupakan hal
yang tak dapat dihindari oleh seorang peneliti.
2
3
Memformulasikan hipotesa
Setelah diperoleh informasi mengenai hasil penelitian ahli lain
yang ada sangkut pautnya dengan masalah yang ingin
dipecahkan, maka tiba saatnya peneliti memformulasikan
hipotesa-hipotesa untuk penelitian
23. 4
5
Menentukan model untuk menguji hipotesa
Setelah hipotesa-hipotesa ditetapkan, langkah selanjutnya adalah
merumuskan cara-cara untuk menguji hipotesa tersebut. Pada ilmu-ilmu
sosial yang telah lebih berkembang, seperti ilmu ekonomi misalnya,
pengujian hipotesa didasarkan pada kerangka analisa (analytical
framework) yang telah ditetapkan.
Mengumpulkan data
Peneliti memerlukan data untuk menguji hipotesa. Data tersebut
yang merupakan fakta yang digunakan untuk menguji hipotesis
perlu dikumpulkan.
Teknik pengumpulan data akan menjadi berbeda tergantung dari
masalah yang dipilih serta metode yang digunakan.
24. Menyusun, menganalisa, dan memberikan interpretasi
Setelah data terkumpul, peneliti menyusun data untuk mengadakan
analisa. Sebelum analisa dilakukan, data tersebut disusun lebih
dahulu untuk mempermudah analisa.
6
Membuat generalisasi dan kesimpulan
Setelah tafsiran diberikan, maka peneliti membuat generalisasi dari
penemuan-penemuan, dan selanjutnya memberikan beberapa
kesimpulan
7
Membuat laporan ilmiah
Langkah akhir dari suatu penelitian ilmiah adalah membuat laporan
ilmiah tentang hasil-hasil yang diperoleh dari penelitian tersebut.
Penulisan secara ilmiah mempunyai teknik tersendiri pula.
8
26. Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, menguji dan
pengembangkan ilmu pengetahuan. Melalui penelitian ilmiah,
masalah yang terdapat di lingkungan masyarakat dapat
dipecahkah, diselesaikan serta masalah atau kesenjangan
tersebut dapat diantisipasi melalui penelitian. Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam mengambil topik permasalah
peneltian yaitu topik yang diangkat adalah benar-benar
dibutuhkan atau bersifat urgen.
KESIMPULAN