3. KAJIAN TEMATIS HADIST HADIST METODE PENDIDIKAN
Islam sangat menjungjung tinggi nilai penting sebuah pendidikan. Dengan pendidikan nasib sebuah bangsa akan
ditentukan. Maka ,apabila ingin merubah suatu bangsa maka pendidikanlah jalannya. Akan tetapi , didalam suatu
pendidikan ada hal penting yang harus diperhatikan., yaitu hal penting yang harus anda perhatikan adalah sebuah
metode. Karena dengan metode yang tepat sebuah ilmu akan mudah diterima oleh peserta didik.
Dalam banyak hal, Islam melalui Rasulullah telah memberikan contoh mengenai metode pembelajaran dalam
pendidikan yang bisa digunakan dan di implementasikan dalam pendidikan sesuai dengan situasi dan
kondisinya.
4. METODE YANG DILAKSANAKAN OLEH RASULULLA DIKELOMPOKKAN
MENJADI DUA BAGIAN, YAITU DALAM LINGKUP MAKRO DAN MIKRO.
AKAN TETAPI SAYA AKAN MENJELASKAN YANG MAKRO SAJA.
Metode
Rasulullah
MikroMakro
5. Metode Keteladanan
Metode kasih sayang
Metode Deduktif
Metode Perumpamaan
Metode kiasan
Metode memberi kemudahan
Metode perbandingan
6. Metode Keteladanan
Rasulullah shalat sambil membawa Umamah
Menurut Al-Asqalani Rasulullah shalat sambil membawa Umamah karena pada waktu itu orang-orang
Arab sangat membenci anak perempuan. Kemudian Rasulullah Saw memberitahukan kepada mereka
tentang kemuliaan dan kedudukan anak perempuan. Dalam hal ini , Rasulullah memberitahukan orang-
orang Arab dengan sebuah tindakan, yaitu dengan cara menggendong Umamah (Cucu Rasulullah)
Back to Home
7. Metode Kasih sayang
Rasulullah Tidak pernah membentak dan memukul
Di dalam hadist diceritakan bahwa Rasulullah memiliki sifat lemah lembut dan mengasihi orang yang
bodoh ( belum mengetahui tata cara ibadah). Ini juga diperintahkan agar pendidik berperilaku sebagai
Rasulullah dalam mendidik dengan mencontoh sikap-sikap yang telah beliau contohkan.
Sikap lemah lembut dalam pendidikan sangatlah penting. Karena kekerasan atau sikap kasar dalam
mendidik akan merusak kondisi psikologi anak didik. Selain itu, mendidik dengan sikap yang keras dan
kasar akan membuat anak didik lari dan menjauh.
Back to Home
8. Metode Deduktif
Memberitahukan pembelajaran secara global
Menurut Abi Jamrah, metode dengan memberitahukan secara global tentang suatu materi pelajaran,
akan memunculkan sifat keingintahuan pelajar tentang isi materi yang di ajarkan, sehingga lebih
mengena dihati dan memberi manfaat yang lebih besar. Namun, perlu diperhatikan juga kondisi anak
ketika akan menggunakan metode ini, jangan sampai anak menjadi bingung dalam menangkap materi
yang disampaikan oleh sang guru.
Back to Home
9. Metode perumpamaan
“Rasulullah bersabda : perumpamaan orang munafik dalam keraguan mereka seperti kambing yang
kebingungan ditengah kambing-kambing yang lain. Ia bolak baik kesana kesini” (HR. Muslim)
Menurut Ath-Thiby : orang-orang munafik karena mengikuti hawa nafsu untuk memenuhi syahwatnya,
diumpamakan seperti kambing jantan yang berada diantara dua kambing betina. Tidak tetap kepada
satu, tapi berbolak balik kepada keduanya.
Back to Home
10. Metode Kiasan
Agama mengkiaskan seorang istri sebagai ladang untuk bercocok tanam
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 223
“Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, Maka datangilah tanah tempat
bercocok tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki . Dan kerjakanlah (amal baik) untuk dirimu.”
Dalam kutipan ayat di atas , agama mengkiaskan hal-hal yang tidak lazim dengan bahasa kiasan yang
sangat indah, sehingga dengan metode kiasan tersebut akan menimbulkan rasa keingintahuan untuk
membedah makna dibalik kalimat tersebut.
Back to Home
11. Metode Memberi Kemudahan
Rasulullah bersabda : “Mudahkanlah dan jangan mempersulit. Rasulullah suka memberi
keringanan kepada ummatnya”. (HR Al-Bukhori)
Al-Asqalani mengomentari hadis tersebut dengan mengatakan oentingnya memberi kemudahan bagi
pelajar yang memiliki kesungguhan belajar. Dalam arti mengajarkan ilmu pengetahuan harus
mempertimbangkan kondisi kemampuan yang dimiliki setiap pelajar
Back to Home
12. Metode Perbandingan
Allah SWT berfirman dalam surat Asy-Syam Ayat : 8
“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketaqwaan”
Ayat diatas telah memberikan perbandingan yang cukup jelas antara jalan kefasikan dan ketaqwaan.
Mana yang akan dipilih antara kedua jalan tersebut dan mana yang akan ditempuh, antara jalan
kegagalan dan jalan kesuksesan. Metode berbandingan ini bisa digunakan untuk memancing gairah
anak dalam belajar. Sehingga mereka bisa tahu apa yang seharusnya dia lakukan dan jalan mana yang
seharusnya dia pilih. Jika ingin berhasil maka jalannya harus bekerja keras dan rajin belajar.