SlideShare a Scribd company logo
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode
itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian tujuan merupakan faktor utama
dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu metode.
Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas dan faktor guru
turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode. Karenanya metode mengajar itu
banyak sekali dan sulit menggolong-golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan metode
mana yang memiliki efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” di tangan
seorang guru dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan guru yang lain dan metode
yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya.
Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang satu tidak terdapat
pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu, menjadi mungkinlah untuk
mengenali berbagai macam metode yang lazim dan praktis untuk dilaksanakan dalam proses
belajar mengajar.
Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks. Mengingat kegiatan belajar mengajar
merupakan kegiatan yang kompleks, maka tidak mungkin menunjukan dan menyimpulkan
bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar
mengajar yang lainnya dalam usaha mencapai semua pelajaran, dalam situasi dan kondisi,
dan untuk selamanya. Untuk itu berikut ini akan dibahas beberapa metode yang
dimungkinkan dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan seperti metode ceramah,
metode diskusi, metode kelompok dan metode campuran.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran sosiologi ?
2. Bagaimana kedudukan metode dalam belajar mengajar?
3. Apa saja macam-macam metode mengajar, meliputi:
a. Metode ceramah
b. Metode diskusi
c. Metode kelompok
d. Metode campuran
C. Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui maksud metode pembelajaran sosiologi;
2. Untuk mengetahui kedudukan metode dalam belajar mengajar sosiologi;
3. Untuk mengetahui macam-macam metode mengajar, meliputi: metode ceramah,
metode diskusi, metode kelompok dan metode campuran.
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Metode Pembelajaran Sosiologi
Metode pembelajaran sosiologi adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang
akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau
secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang
guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat
berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling
sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada
tujuan pembelajaran.
Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode
pembelajaran sosiologi adalah sebagai berikut :
1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah
belajar siswa.
2. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut.
3. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk
mewujudkan hasil karya.
4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian
siswa.
5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan
cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.
6. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai
dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari.
B. Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar Sosiologi
Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai
suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah
guru tinggalkan adalah bagaimana memahami, kedudukan metode sebagai salah satu
komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dan analisis
yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi
extrinsic, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan.
C. Macam-Macam Metode Pembelajaran Sosiologi
Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang
menarik. Ketepatan penggunaan metode mengajar tersebut sangat tergantung kepada tujuan,
isi, proses belajar mengajar. Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode ada yang tepat
digunakan untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah
kecil. Ada juga yang tepat digunakan dalam kelas atau diluar kelas. Dibawah ini akan
diuraikan secara singkat beberapa metode mengajar.
ii
1. Metode Ceramah
Sudah sejak lama ceramah digunakan oleh para guru dengan alasan keterbatasan waktu dan
buku teks. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan menganggap metode ceramah
sebagai metode belajar-mengajar yang mudah digunakan. Kecenderungan ini bertentangan
dengan kenyataan bahwa tidak setiap guru dapat menggunakan metode ceramah dengan
benar. Metode ceramah bergantung kepada kualitas personalities guru, yakni suara, gaya
bahasa, sikap, prosedur, kelancaran, kemudahan bahasa, dan keteraturan guru dalam memberi
penjelasan: yang tidak dapat dimiliki secara mudah oleh setiap guru.
Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan
penerapan lisan oleh guru kepada siswa. agar siswa efektif dalam proses belajar mengajar
yang menggunakan metode ceramah, maka siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan
berpikir untuk memahami suatu proses dengan cara mengajukan pertanyaan, memberikan
tanggapan dan mencatat penalarannya secara sistematisi
Dari definisi metode ceramah diatas, dapat kiranya kita mendefinisikan metode ceramah
sebagai sebuah bentuk interaksi belajar-mengajar yang dilakukan melalui penjelasan dan
penuturan secara lisan oleh guru terhadap sekelompok peserta didik.
Berdasarkan definisi metode ceramah, dapat dimengerti jika guru akan menjadi pusat/titik
tumpuan keberhasilan metode ceramah. Lalu lintas pembicaraan atau komunikasi hanya
searah yakni dari guru ke para siswa. Akibat dari adanya kenyataan ini, adalah:
1) Guru-guru haruslah memiliki keterampilan menjelaskan (explaining skills), dan
2) Guru memiliki kemampuan memilih dan menggunakan alat bantu instruksional yang
tepat dan potensi untuk meningkatkan ceramah.
Kesimpulan dari kajian terhadap berbagai studi tentang metode ceramah, yakni:
1) Metode ceramah sesuai digunakan bila:
- Tujuan dasar pengajaran adalah menyampaikan informasi baru,
- Isi pelajaran langka, misalnya penemuan baru,
- Isi pelajaran harus diorganisasikan dan disajikan dalam sebuah cara khusus untuk
kelompok tertentu,
- Membangkitkan minat terhadap mata pelajaran,
- Isi pelajaran tidak diperlukan untuk diingat dalam waktu yang lama,
- Untuk mengantar penggunaan metode mengajar yang lain dan pengarahan penyelesaian
tugas-tugas belajar.
2) Metode ceramah tidak sesuai digunakan bila:
- Tujuan pengajaran bukan tujuan perolehan informasi,
- Isi pelajaran perlu diingat dalam jangka waktu yang lama,
- Isi pelajaran kompleks, rinci, atau abstrak,
1.1 Segi kebaikan metode ceramah:
a. Dalam waktu relatif singkat dapat disampaikan bahan sebanyak-banyaknya.
ii
b. Organisasi kelas lebih sederhana, tidak perlu mengadakan pengelompokkan murid-murid
seperti pada metode yang lain.
c. Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah murid cukup
besar.
d. Apabila penceramah berhasil baik, dapat menimbulkan semangat, kreasi yang
konstruktif, yang merangsang murid-murid untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan.
1.2 Segi kekurangan (negatif):
1. Guru sukar untuk mengetahui pemahaman anak terhadap bahan-bahan yang
diberikan.
2. Kadang-kadang guru sangat mengejar disampaikannya bahan yang sebanyak-
banyaknya, sehingga hanya menjadi bersifat pemompaan.
3. Pendengar cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan malahan kurang tepat
dalam mengambil kesimpulan, sebab guru menyampaikan bahan-bahan tersebut
dengan lisan.
4. Apabila penceramah tidak memperhatikan segi-segi psychologies dan didaktis dari
anak didik, ceramah dapat bersifat melantur-lantur dan membosankan. Sebaliknya
guru dapat terlalu berlebih-lebihan berusaha membangkitkan minat siswa.
Langkah-Langkah/Tahap Metode Ceramah
1. Tahap Pengembangan Ceramah
Tahap pengembangan ceramah atau tahap pembahasan utama merupakan kegiatan inti dalam
pelaksanaan pemakaian metode ceramah. Pada tahap ini penceramah atau guru menyajikan
isi pelajaran yang telah diorganisasikan sebelumnya. Faktor-faktor yang hendaknya menjadi
perhatian guru pada tahap pengembangan ceramah, ialah:
a. Keterangan secara singkat dan jelas. Menerangkan suatu masalah dengan kata-kata
yang sederhana, kalimat pendek, tanpa banyak anak kalimat, akan mempermudah
siswa memahaminya.
b. Pergunakan papan tulis. Sebagai upaya visualisasi, pokok-pokok masalah yang
diterangkan perlu ditulis di papan tulis dengan jelas dan tertib. Cara ini juga
mempermudah dan mendorong siswa untuk mencatat.
c. Keterangan-ulang dengan menggunakan istilah atau kata-kata lain yang lebih jelas.
Cara ini akan membantu siswa yang belum dapat atau lambat menangkap isi ceramah.
Bagi siswa yang telah dapat menangkap isi ceramah, keterangan-ulang akan
menambah kejelasan tentang apa yang telah (sedikit) mereka pahami.
d. Perinci dan perluas pelajaran. Ini bisa dilakukan dengan jalan memperinci isi
pelajaran lebih lanjut, memberikan ilustrasi, memberikan keterangan tambahan,
menghubungkan dengan masalah lain, memberi beberapa contoh singkat, kongkrit
dan yang telah dikenal oleh siswa.
ii
e. Carilah balikan (feedhack) sebanyak-banyaknya selama berceramah. Guru perlu
sekali memperoleh balikan dari siswa tentang ceramah yang dilaksanakannya. Balikan
non-verbal diperoleh guru dengan memperhatikan tingkat perhatian siswa terhadap
ceramah, catatan-catatan yang dibuat siswa, atau sikap duduk siswa selama ceramah
berlangsung. Balikan verbal diperoleh oleh guru melalui kesempatan yang diberikan
kepada siswa bertanya tentang isi ceramah, atau guru yang bertanya kepada siswa
tentang isi ceramahnya.
f. Mengatur alokasi waktu ceramah. Guru hendaknya menyadari bahwa ceramah yang
terlalu lama akan membosankan siswa. Untuk mengurangi kejenuhan, guru dapat
mengatur alokasi ceramah yang diselingi kegiatan lain setelah maksimal 15 menit.
2. Tahap Akhir Ceramah
Tahap akhir ceramah atau tahap kesimpulan ceramah merupakan kegiatan terakhir dari guru
dalam pemakaian metode ceramah. Kegiatan yang dilaksanakan oleh guru pada tahapan ini
diantaranya:
a. Pembuatan rangkuman dari garis-garis besar isi pelajaran yang diceramahkan,
kegiatan ini dilakukan oleh guru bersama-sama siswa;
b. Penjelasan hubungan isi pelajaran yang diceramahkan dengan isi pelajaran
berikutnya; dan
c. Penjelasan tentang kegiatan pada pertemuan yang berikutnya.
Berdasarkan uraian tentang ceramah, tampak bahwa metode ceramah bukanlah metode yang
paling mudah untuk dilaksanakan oleh guru. Setiap guru boleh mengaku mampu
melaksanakan ceramah, tetapi tidak mampu memakai metode ceramah yang penuh makna.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan ceramah,
Tjipti Utomo dan Ruijiter menyarankan agar guru bersedia:
a. Menyadari apa yang hendak dicapai dengan ceramah yang diberikan dalam
pengajarannya,
b. Menganalisis hal-hal yang dilakukannya sebagai guru pada waktu memberikan
ceramah, dan
c. Berlatih, karena tak ada suatu perubahan pun yang berhasil dengan “sekali jadi”.
(Tjipto Utomo dan Ruijter, 1985: 196-197).
2. Metode Diskusi
Diskusi merupakan istilah yang sudah biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Seringkali kita mendengar percakapan seperti dibawah ini :
”Kalau ada masalah, mari kita diskusikan bersama” atau ”segala sesuatunya akan dapat kita
selesaikan dengan baik, bila semuanya kita diskusikan permasalahannya.”
Dari percakapan tersebut, mendapat gambaran bahwa diskusi merupakan pembicaraan antara
dua orang atau lebih untuk mencarikan suatu masalah.
ii
Walaupun telah sering kita dengar istilah diskusi dalam kehidupan sehari-hari, belum cukup
kiranya untuk memahami metode diskusi dalam kegiatan belajar-mengajar. Apakah
pengertian metode diskusi dalam kegiatan belajar-mengajar? Apakah tujuan metode diskusi,
terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, akan diuraikan dan diulas secara berturut-turut
berikut ini.
a. Pengertian metode diskusi
Diskusi adalah suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu masalah dengan maksud
untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau
untuk merampungkan keputusan bersama. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan
sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan pemahaman yang sama dalam suatu
keputusan atau kesimpulan.
Gage dan Berliner (1984: 486) mengemukakan bahwa metode diskusi sungguh-sungguh
terbuka atau bervariasi pengertiannya. Ini merupakan suatu indikasi betapa sulitnya
mendefinisikan metode diskusi secara tepat. Girlstrap dan Martin (1975: 15) mengutarakan
bawah metode diskusi merupakan suatu kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan
secara bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah, atau untuk
mencari jawaban dari suatu masalah berdasarkan semua fakta memungkinkan untuk itu.
Berdasarkan pada uraian diatas, dapat kiranya didefinisikan metode diskusi sebagai suatu
kegiatan belajar-mengajar yang membincangkan suatu topik atau masalah yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih (dapat guru dan siswa dan siswa lain). Dimana orang yang
berbincang memiliki perhatian yang sama terhadap topik atau masalah yang menjadi pokok
pembicaraan, sehingga mendapatkan berbagai alternatif jawaban terhadap topik yang
didiskusikan.
b. Tujuan Pemakaian Metode Diskusi
Apakah tujuan pendidikan yang paling baik dicapai melalui metode diskusi? Jawabannya
adalah untuk pengembangan pikiran kritis, sikap demokratis, tujuan-tujuan kognitif tingkat
tinggi, dan pengembangan sosial-emosional.
Secara terperinci tujuan pemakaian metode diskusi adalah :
a. Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan, dan
menyimpulkan pada diri siswa.
b. Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, para guru, dan bidang studi yang
dipelajari,
c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan konsep diri (self-concepts)
yang lebih positif.
d. Meningkatkan keberhasilan siswa dalam menemukan pendapat.
e. Mengembangkan sikap terhadap isu-isu kontroversial.
Dari tujuan pemakaian metode diskusi, maka dikemukakan bahwa pemakaian metode diskusi
tidak hanya sekedar untuk menyampaikan informasi kepada para siswa. Hal yang penting
ii
dari penyampaian informasi adalah terbentuknya kondisi yang menguntungkan bagi siswa
untuk mengelola perolehan belajarnya.
c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi
1) Kelebihan Metode Diskusi
Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan kegiatan belajar mengajar.
a. Metode diskusi data merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam
memberikan gagasan dan ide-ide.
b. Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap
permasalahan.
c. Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal.
Disamping itu, diskusi juga bias melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain.
2) Kelemahan Metode Diskusi
Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya:
a. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang
memiliki keterampilan berbicara
b. Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi
kabur.
c. Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang
direncanakan.
d. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak
terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga
dapat mengganggu iklim pembelajaran.
3. Metode Kelompok
Kerja kelompok merupakan salah satu metode belajar-mengajar yang memiliki kadar CBSA
yang tinggi. Metode kerja kelompok menuntut persiapan yang jauh berbeda bila
dibandingkan dengan format belajar-mengajar ekspositorik. Bagi mereka yang sudah terbiasa
dengan strategi ekspositorik, memerlukan waktu untuk berlatih menggunakan metode kerja
kelompok. Anda dapat mengkajinya melalui pembahasan berikut ini.
a. Pengertian Metode Kelompok
Istilah kelompok dapat diartikan sebagai bekerjanya sejumlah siswa, baik sebagai anggota
kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil,
untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-sama. Selain itu, kerja kelompok juga
ditandai oleh:
1) Adanya tugas bersama,
2) Pembagian tugas dalam kelompok, dan
3) Adanya kerja sama antara anggota kelompok dalam penyelesaian tugas kelompok.
Berpijak pada pengertian kerja kelompok diatas, maka metode kerja kelompok dapat
diartikan sebagai format belajar-mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi antara
ii
anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan
tugas-tugas belajar secara bersama-sama.
Pengertian metode kerja kelompok yang demikian membawa konsekuensi kepada setiap guru
yang akan menggunakannya. Konsekuensi tersebut adalah guru harus benar-benar yakin
bahwa topik yang dibicarakan layak untuk digunakan dalam kerja kelompok. Tugas yang
diberikan kepada kelompok hendaknya dirumuskan secara jelas. Dalam pemakaian metoda
kerja kelompok, tugas yang diberikan dapat sama untuk setiap kelompok (tugas paralel) atau
berbeda-beda tetapi saling mengisi untuk setiap kelompok (tugas komplementer).
b) Tujuan Pemakaian Metode Kelompok
Metode Kerja Kelompok digunakan dalam proses belajar-mengajar dengan tujuan:
1. Memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama diantara para siswa,
2. Meningkatkan keterlibatan sosio-emosional dan intelektual para siswa dalam proses
belajar-mengajar yang diselenggarakan, dan
3. Meningkatkan perhatian terhadap proses dan hasil dari proses belajar-mengajar secara
berimbang.
c) Kelebihan dan Kekurangan Metode Kelompok
1) Segi Kelebihan
a. Ditinjau dari segi pendidikan, kegiatan kelompok murid-murid akan meningkatkan
kualitas kepribadian, seperti: kerjasama, toleransi, kritis, disiplin dan sebagainya.
b. Ditinjau dari segi ilmu jiwa akan timbul persaingan yang positif, karena anak-anak
lebih giat bekerja dalam kelompok masing-masing.
c. Ditinjau dari segi didaktik, bahwa anak-anak yang pandai dalam kelompoknya dapat
membantu teman-temannya yang kurang pandai, terutama dalam rangka
memenangkan “Kompetisi” antara kelompok.
2) Segi Negatif.
a. Metode kelompok memerlukan persiapan-persiapan yang agak rumit apabila
dibandingkan dengan metode yang lain; misalnya metode ceramah.
b. Apabila terjadi persaingan yang negatif, hasil pekerjaan akan lebih memburuk.
c. Bagi anak-anak yang malas ada kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompok itu dan
kemungkinan besar akan mempengaruhi kelompok itu, sehingga usaha kelompok itu
akan gagal.
d. d) Jenis-Jenis Pengelompokkan
Dalam penerapan metode Kelompok, guru dituntut untuk memiliki keterampilan melakukan
pengelompokkan terhadap para siswanya. Ada berbagai jenis cara pengelompokkan yang
dapat dilaksanakan oleh guru, cara-cara tersebut adalah:
1) Pengelompokkan didasarkan atas ketersediaan fasilitas Suatu pengelompokan yang
dilakukan karena fasilitas belajar yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah yang
ii
membutuhkan. Untuk kepentingan praktis, kelompok dibagi berdasarkan jumlah fasilitas
yang tersedia.
2) Pengelompokan atas dasar perbedaan individual dalam minat belajar
Pengelompokan ini dilaksanakan apabila untuk kepentingan perkembangan setiap siswa,
dianggap perlu untuk lebih banyak memberikan kesempatan mengembangkan minat masing-
masing.
3) Pengelompokan didasarkan atas perbedaan individual dalam kemampuan belajar.
Pengelompokan ini dilaksanakan apabila untuk kepentingan lancarnya kegiatan dibutuhkan
- Penjajagan terhadap tugas atau topik yang diberikan oleh guru,
- Pemahaman terhadap tugas atau topik kelompok, dan
- Penunaian atau penyelesaian tugas.
Sedangkan guru pada tahapan ini melakukan pengamatan, memberikan saran bila diperlukan,
dan melaksanakan penilaian kelompok yang sedang bekerja.
e) Pelaporan hasil Kerja Kelompok
Sedangkan semua kelompok menyelesaikan tugasnya, maka mereka berkewajiban untuk
melaporkan hasil kerja mereka. Laporan hasil kerja kelompok, dapat dilakukan secara lisan
atau secara tertulis.
f) Penilaian pemakaian metode Kerja Kelompok
Berdasarkan hasil Kelompok serta pelaksanaan penyelesaian hasil Kelompok serta
pelaksanaan penyelesaian tugas (proses Kelompok), guru melakukan penilaian keberhasilan
pemakaian metode Kelompok.
Prosedur pemakaian metode Kelompok, sekali lagi dapat ditegaskan bahwa variabel-variabel
penentu keberhasilan metode Kelompok dan peran guru dalam pelaksanaan Kelompok
merupakan hal penting yang perlu disadari oleh guru. Persiapan dan kesiapan guru dalam
memakai metode Kerja Kelompok, akan menentukan keberhasilannya.
4. Metode Campuran
Metode Campuran atau Electic Methods dapat diartikan campuran, kombinasi atau gado-gado
dalam bahasa Indonesia (metode-metode pilihan).
Metode electic yaitu cara menyajikan bahan pelajaran di depan kelas dengan melalui macam-
macam kombinasi beberapa metode, misalnya; metode ceramah dengan metode diskusi
bahkan dengan metode demonstrasi sekaligus dipakai/diterapkan dalam suatu kondisi
pengajaran.Oleh karena itu, metode ini campuran dari unsure-unsure yang terdapat dalam
metode-metode. Dalam praktiknya, metode campuran ini dapat diterapkan seorang guru
dalam suatu situasi pengajaran di depan kelas, dengan persiapan yang baik dan sungguh-
sungguh dalam mempraktikkan metode ini. Hal ini dikarenakan, kemampuan guru dalam
menguasai bahan itu sendiri perlu latihan-latihan praktik terus agar mampu menguasai
berbagai metode. Suatu keharusan seorang guru menguasai berbagai macam metode-metode
dan menerapkan secara bervariasi di kelas secara bersungguh sungguh.
ii
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Metode pembelajaran sosiologi adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan
pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik
secara individual atau secara kelompok.
b. Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan
dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa.
c. Metode diskusi merupakan suatu kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan
secara bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah, atau
untuk mencari jawaban dari suatu masalah berdasarkan semua fakta memungkinkan
untuk itu.
d. Metode kelompok dapat diartikan sebagai bekerjanya sejumlah siswa, baik sebagai
anggota kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok
yang lebih kecil, untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-sama.
e. Metode Campuran atau Electic Methods dapat diartikan campuran, kombinasi atau
metode-metode pilihan. Metode electic yaitu cara menyajikan bahan pelajaran di
depan kelas dengan melalui macam-macam kombinasi beberapa metode.
B. SARAN
makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang
sifatnya membangun sangat kami harapkan.
ii
DAFTAR PUSTAKA
 Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Jakarta : Quantum
teaching, 2005
 Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi,
Quantum Teaching, 2005
 http://metodecampuranelecticmethods.blogspot.com/2011/01/metode-campuran-
electic-methods.html
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil „Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT
yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan
sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga
selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW,
kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku
umatnya.
Makalah ini penulis membahas mengenai “METODE DAN TEHNIK PEMBELAJARAN
SOSIOLOGI”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem
pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya.
Raha, Juli 2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... i
DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2
A. Pengertian Metode Pembelajaran Sosiologi.................................................. 2
B. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar Sosiologi..................................2
C. Macam-macam Metode Pembelajaran Sosiologi.............................................2
BAB III PENUTUP ..................................................................................................10
A. Kesimpulan......................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11
ii
MAKALAH
METODE DAN TEHNIK PEMBELAJARAN
SOSIOLOGI
DISUSUN OLEH :
NAMA : WA HANIA
PRODI : PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
JURUSAN : SOSIOLOGI
SEMESTER : IV
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI
KELAS RAHA
2013
ii

More Related Content

What's hot

Paper tangram
Paper tangramPaper tangram
Paper tangram
Eipusta
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori
Muhammad Rusdil Fikri
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
RawindyAuliiaHapsari
 
Organisasi kurikulum
Organisasi kurikulumOrganisasi kurikulum
Organisasi kurikulum
titiwerdhy
 
BELAJAR SEBAGAI PERUBAHAN TINGKAH LAKU
BELAJAR SEBAGAI PERUBAHAN TINGKAH LAKU BELAJAR SEBAGAI PERUBAHAN TINGKAH LAKU
BELAJAR SEBAGAI PERUBAHAN TINGKAH LAKU
Rosida Marasabessy
 
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-CMakalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
eviy ana
 
Pembelajaran Holistik
Pembelajaran HolistikPembelajaran Holistik
Pembelajaran Holistik
Semarang State University
 
Modul 5 kb 1
Modul 5 kb 1Modul 5 kb 1
Modul 5 kb 1
kasmuddin nanang
 
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptxPPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
AldaHafisah
 
RPL Tipe Gaya Belajar
RPL Tipe Gaya BelajarRPL Tipe Gaya Belajar
RPL Tipe Gaya Belajar
isti18
 
Laporan hasil observasi pembelajaran
Laporan hasil observasi pembelajaranLaporan hasil observasi pembelajaran
Laporan hasil observasi pembelajaran
Dedy Hadi
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Operator Warnet Vast Raha
 
TEORI BELAJAR AUSUBEL
TEORI BELAJAR AUSUBELTEORI BELAJAR AUSUBEL
TEORI BELAJAR AUSUBEL
harishmwddh
 
9 pedoman observasi
9 pedoman observasi9 pedoman observasi
9 pedoman observasi
MTs Nurul Huda Sukaraja
 
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SDmacam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
Emira 'bishae'
 
pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netra
endang zr
 
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netra
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netraKarakteristik dan pendidikan anak tuna netra
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netraAdiputra Chandra R
 
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docxTuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
ZURISPINK
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Naita Novia Sari
 

What's hot (20)

Paper tangram
Paper tangramPaper tangram
Paper tangram
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori
 
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).docTopik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
Topik 1-3 Ruang Kolaborasi Proyek Kepemimpinan (1).doc
 
Organisasi kurikulum
Organisasi kurikulumOrganisasi kurikulum
Organisasi kurikulum
 
BELAJAR SEBAGAI PERUBAHAN TINGKAH LAKU
BELAJAR SEBAGAI PERUBAHAN TINGKAH LAKU BELAJAR SEBAGAI PERUBAHAN TINGKAH LAKU
BELAJAR SEBAGAI PERUBAHAN TINGKAH LAKU
 
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-CMakalah hasil observasi sekolah SLB-C
Makalah hasil observasi sekolah SLB-C
 
Pembelajaran Holistik
Pembelajaran HolistikPembelajaran Holistik
Pembelajaran Holistik
 
Modul 5 kb 1
Modul 5 kb 1Modul 5 kb 1
Modul 5 kb 1
 
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptxPPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
PPT EVALUASI PEMBELAJARAN IPA SD KEL 8.pptx
 
RPL Tipe Gaya Belajar
RPL Tipe Gaya BelajarRPL Tipe Gaya Belajar
RPL Tipe Gaya Belajar
 
Teknik Dasar Sepak Bola
Teknik Dasar Sepak BolaTeknik Dasar Sepak Bola
Teknik Dasar Sepak Bola
 
Laporan hasil observasi pembelajaran
Laporan hasil observasi pembelajaranLaporan hasil observasi pembelajaran
Laporan hasil observasi pembelajaran
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkap
 
TEORI BELAJAR AUSUBEL
TEORI BELAJAR AUSUBELTEORI BELAJAR AUSUBEL
TEORI BELAJAR AUSUBEL
 
9 pedoman observasi
9 pedoman observasi9 pedoman observasi
9 pedoman observasi
 
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SDmacam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
macam-macam teks menurut kurikulum 2013 untuk kls 2 SD
 
pendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netrapendidikan anak tuna netra
pendidikan anak tuna netra
 
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netra
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netraKarakteristik dan pendidikan anak tuna netra
Karakteristik dan pendidikan anak tuna netra
 
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docxTuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
Tuton_Latihan Uji Kompetensi 3.docx
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 

Viewers also liked

Bentuk Metode Pembelajaran sosiologi
Bentuk Metode Pembelajaran sosiologiBentuk Metode Pembelajaran sosiologi
Bentuk Metode Pembelajaran sosiologi
afifahdhaniyah
 
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
Sofyan Saputra
 
Pemetaan sk-kd-sosiologi-sma-pamotan(2)
Pemetaan sk-kd-sosiologi-sma-pamotan(2)Pemetaan sk-kd-sosiologi-sma-pamotan(2)
Pemetaan sk-kd-sosiologi-sma-pamotan(2)
Fatkhur Rozi Kung
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Abdul Jamil
 
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikanTujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikanSanti Susanti
 
sosiologi pendidikan
sosiologi pendidikansosiologi pendidikan
sosiologi pendidikan
galaxyfee
 
Sosiologi xi; prota
Sosiologi xi; protaSosiologi xi; prota
Sosiologi xi; prota
Fahdisjro Nyoy
 
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...guest533a419
 
Sosiologi XI; Silabus (Kur. 2013)
Sosiologi XI; Silabus (Kur. 2013)Sosiologi XI; Silabus (Kur. 2013)
Sosiologi XI; Silabus (Kur. 2013)
Fakhrudin Sujarwo
 
Kurikulum LKMM
Kurikulum LKMMKurikulum LKMM
Kurikulum LKMM
Nasruddin Asnah
 
Project based learning
Project based learningProject based learning
Project based learning
Yuhana Krisnawati
 
Model pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstualModel pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstual
joelief
 
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHBIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
Ana Onana
 
Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)
Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)
Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)Fakhrudin Sujarwo
 
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Almateus Nanang Rudiatmoko
 
RPP SMA Sosiologi Kelas XI
RPP SMA Sosiologi Kelas XIRPP SMA Sosiologi Kelas XI
RPP SMA Sosiologi Kelas XI
Diva Pendidikan
 
RPP SMA Sosiologi Kelas XII
RPP SMA Sosiologi Kelas XIIRPP SMA Sosiologi Kelas XII
RPP SMA Sosiologi Kelas XII
Diva Pendidikan
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
SlideShare
 

Viewers also liked (20)

Bentuk Metode Pembelajaran sosiologi
Bentuk Metode Pembelajaran sosiologiBentuk Metode Pembelajaran sosiologi
Bentuk Metode Pembelajaran sosiologi
 
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
8 model-pembelajaran-saintifik-mp-sosiologi
 
Pemetaan sk-kd-sosiologi-sma-pamotan(2)
Pemetaan sk-kd-sosiologi-sma-pamotan(2)Pemetaan sk-kd-sosiologi-sma-pamotan(2)
Pemetaan sk-kd-sosiologi-sma-pamotan(2)
 
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologiModel Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
Model Pembelajaran Saintifik Mapel sosiologi
 
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikanTujuan, subjek, objek, metode pendidikan
Tujuan, subjek, objek, metode pendidikan
 
sosiologi pendidikan
sosiologi pendidikansosiologi pendidikan
sosiologi pendidikan
 
Sosiologi xi; prota
Sosiologi xi; protaSosiologi xi; prota
Sosiologi xi; prota
 
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
Upaya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran pkn dengan menggunakan m...
 
Sosiologi XI; Silabus (Kur. 2013)
Sosiologi XI; Silabus (Kur. 2013)Sosiologi XI; Silabus (Kur. 2013)
Sosiologi XI; Silabus (Kur. 2013)
 
Kurikulum LKMM
Kurikulum LKMMKurikulum LKMM
Kurikulum LKMM
 
Project based learning
Project based learningProject based learning
Project based learning
 
Model pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstualModel pembelajaran kontekstual
Model pembelajaran kontekstual
 
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAHBIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
BIDANG-BIDANG PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
 
Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)
Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)
Sosiologi X; RPP (Kurikulum 2013)
 
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
Analisis skl, ki kd, silabus dan ppm-1-4-16
 
RPP SMA Sosiologi Kelas XI
RPP SMA Sosiologi Kelas XIRPP SMA Sosiologi Kelas XI
RPP SMA Sosiologi Kelas XI
 
RPP SMA Sosiologi Kelas XII
RPP SMA Sosiologi Kelas XIIRPP SMA Sosiologi Kelas XII
RPP SMA Sosiologi Kelas XII
 
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
2015 Upload Campaigns Calendar - SlideShare
 
What to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShareWhat to Upload to SlideShare
What to Upload to SlideShare
 
Getting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShareGetting Started With SlideShare
Getting Started With SlideShare
 

Similar to Metode dan tehnik pembelajaran sosiologi

Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
JunikaPurnama1
 
Makalah metode ceramah
Makalah metode ceramahMakalah metode ceramah
Makalah metode ceramah
jentapanani
 
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Khusnul Kotimah
 
Makalah metode pembelajaran pkn sd
                Makalah metode pembelajaran pkn sd                Makalah metode pembelajaran pkn sd
Makalah metode pembelajaran pkn sdetto kono
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
yuni dwinovika
 
Bahasa Indonesia tentang metode pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang metode pembelajaranBahasa Indonesia tentang metode pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang metode pembelajaran
odhias
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
QueenDaresa
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
Ali Akbar TA
 
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayuTugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Yusri Sairi
 
Metodik Khusus Pengajaran PAI.pptx
Metodik Khusus Pengajaran PAI.pptxMetodik Khusus Pengajaran PAI.pptx
Metodik Khusus Pengajaran PAI.pptx
Iing Salim purnama
 
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARMakalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
Sri Wiji Lestari
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
33335
 
Kaedah1
Kaedah1Kaedah1
Kaedah1
Azie Zaki
 
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
dea nindria imansari
 
Strategi Pembelajaran
Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
Ameilya P P
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori
Potpotya Fitri
 
20 macam macam metode pembelajaran
20 macam macam metode pembelajaran20 macam macam metode pembelajaran
20 macam macam metode pembelajaran
I Nyoman Werna
 
Soal 2 sbm 2007-2010
Soal 2 sbm 2007-2010Soal 2 sbm 2007-2010
Soal 2 sbm 2007-2010FKIP UNHALU
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Khoer Barcelona
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Derye Prayoga
 

Similar to Metode dan tehnik pembelajaran sosiologi (20)

Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026Makalah metode pembelajaran a1 c317026
Makalah metode pembelajaran a1 c317026
 
Makalah metode ceramah
Makalah metode ceramahMakalah metode ceramah
Makalah metode ceramah
 
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
Revisi MAKALAH penggunaan metode dalam pembelajaran dan strategi pembelajaran...
 
Makalah metode pembelajaran pkn sd
                Makalah metode pembelajaran pkn sd                Makalah metode pembelajaran pkn sd
Makalah metode pembelajaran pkn sd
 
Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran Analisis Materi Pembelajaran
Analisis Materi Pembelajaran
 
Bahasa Indonesia tentang metode pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang metode pembelajaranBahasa Indonesia tentang metode pembelajaran
Bahasa Indonesia tentang metode pembelajaran
 
Pengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan AjarPengembangan Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar
 
Makalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaranMakalah metode pembelajaran
Makalah metode pembelajaran
 
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayuTugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
Tugasan kaedah pengajaran dan pembelajaran bahasa melayu
 
Metodik Khusus Pengajaran PAI.pptx
Metodik Khusus Pengajaran PAI.pptxMetodik Khusus Pengajaran PAI.pptx
Metodik Khusus Pengajaran PAI.pptx
 
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJARMakalah METODE POKOK MENGAJAR
Makalah METODE POKOK MENGAJAR
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Kaedah1
Kaedah1Kaedah1
Kaedah1
 
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematikatugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
tugas akhir mata kuliah standar belajar matematika
 
Strategi Pembelajaran
Strategi PembelajaranStrategi Pembelajaran
Strategi Pembelajaran
 
Strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositoriStrategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori
 
20 macam macam metode pembelajaran
20 macam macam metode pembelajaran20 macam macam metode pembelajaran
20 macam macam metode pembelajaran
 
Soal 2 sbm 2007-2010
Soal 2 sbm 2007-2010Soal 2 sbm 2007-2010
Soal 2 sbm 2007-2010
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]
 
Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]Stategi belajar mengajar]
Stategi belajar mengajar]
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
Operator Warnet Vast Raha
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
Operator Warnet Vast Raha
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Operator Warnet Vast Raha
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
Operator Warnet Vast Raha
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
Operator Warnet Vast Raha
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
Operator Warnet Vast Raha
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Operator Warnet Vast Raha
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
Operator Warnet Vast Raha
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
Operator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Metode dan tehnik pembelajaran sosiologi

  • 1. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Metode adalah cara yang fungsinya sebagai alat untuk mencapai tujuan. Makin baik metode itu, makin efektif pula pencapaian tujuan. Dengan demikian tujuan merupakan faktor utama dalam menetapkan baik tidaknya penggunaan suatu metode. Dalam hal metode mengajar, selain faktor tujuan, murid, situasi, fasilitas dan faktor guru turut menentukan efektif tidaknya penggunaan suatu metode. Karenanya metode mengajar itu banyak sekali dan sulit menggolong-golongkannya. Lebih sulit lagi menetapkan metode mana yang memiliki efektifitas paling tinggi. Sebab metode yang “kurang baik” di tangan seorang guru dapat menjadi metode yang “baik sekali” di tangan guru yang lain dan metode yang baik akan gagal di tangan guru yang tidak menguasai teknik pelaksanaannya. Namun demikian, ada sifat-sifat umum yang terdapat pada metode yang satu tidak terdapat pada metode yang lain. Dengan mencari ciri-ciri umum itu, menjadi mungkinlah untuk mengenali berbagai macam metode yang lazim dan praktis untuk dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks. Mengingat kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang kompleks, maka tidak mungkin menunjukan dan menyimpulkan bahwa suatu metode belajar mengajar tertentu lebih unggul dari pada metode belajar mengajar yang lainnya dalam usaha mencapai semua pelajaran, dalam situasi dan kondisi, dan untuk selamanya. Untuk itu berikut ini akan dibahas beberapa metode yang dimungkinkan dapat digunakan dalam pembelajaran pendidikan seperti metode ceramah, metode diskusi, metode kelompok dan metode campuran. B. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Apa yang dimaksud dengan metode pembelajaran sosiologi ? 2. Bagaimana kedudukan metode dalam belajar mengajar? 3. Apa saja macam-macam metode mengajar, meliputi: a. Metode ceramah b. Metode diskusi c. Metode kelompok d. Metode campuran C. Tujuan Penulisan Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui maksud metode pembelajaran sosiologi; 2. Untuk mengetahui kedudukan metode dalam belajar mengajar sosiologi; 3. Untuk mengetahui macam-macam metode mengajar, meliputi: metode ceramah, metode diskusi, metode kelompok dan metode campuran.
  • 2. ii BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Metode Pembelajaran Sosiologi Metode pembelajaran sosiologi adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode, maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan pembelajaran. Syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran sosiologi adalah sebagai berikut : 1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat, atau gairah belajar siswa. 2. Metode yang digunakan dapat merangsang keinginan siswa untuk belajar lebih lanjut. 3. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya. 4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa. 5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi. 6. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari. B. Kedudukan Metode Dalam Belajar Mengajar Sosiologi Kegiatan belajar mengajar yang melahirkan interaksi unsur-unsur manusiawi adalah sebagai suatu proses dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Salah satu usaha yang tidak pernah guru tinggalkan adalah bagaimana memahami, kedudukan metode sebagai salah satu komponen yang ikut ambil bagian bagi keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Dan analisis yang dilakukan, lahirlah pemahaman tentang kedudukan metode sebagai alat motivasi extrinsic, sebagai strategi pengajaran dan sebagai alat untuk mencapai tujuan. C. Macam-Macam Metode Pembelajaran Sosiologi Memilih berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses belajar mengajar yang menarik. Ketepatan penggunaan metode mengajar tersebut sangat tergantung kepada tujuan, isi, proses belajar mengajar. Ditinjau dari segi penerapannya, metode-metode ada yang tepat digunakan untuk siswa dalam jumlah besar dan ada yang tepat untuk siswa dalam jumlah kecil. Ada juga yang tepat digunakan dalam kelas atau diluar kelas. Dibawah ini akan diuraikan secara singkat beberapa metode mengajar.
  • 3. ii 1. Metode Ceramah Sudah sejak lama ceramah digunakan oleh para guru dengan alasan keterbatasan waktu dan buku teks. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan menganggap metode ceramah sebagai metode belajar-mengajar yang mudah digunakan. Kecenderungan ini bertentangan dengan kenyataan bahwa tidak setiap guru dapat menggunakan metode ceramah dengan benar. Metode ceramah bergantung kepada kualitas personalities guru, yakni suara, gaya bahasa, sikap, prosedur, kelancaran, kemudahan bahasa, dan keteraturan guru dalam memberi penjelasan: yang tidak dapat dimiliki secara mudah oleh setiap guru. Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa. agar siswa efektif dalam proses belajar mengajar yang menggunakan metode ceramah, maka siswa perlu dilatih mengembangkan keterampilan berpikir untuk memahami suatu proses dengan cara mengajukan pertanyaan, memberikan tanggapan dan mencatat penalarannya secara sistematisi Dari definisi metode ceramah diatas, dapat kiranya kita mendefinisikan metode ceramah sebagai sebuah bentuk interaksi belajar-mengajar yang dilakukan melalui penjelasan dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap sekelompok peserta didik. Berdasarkan definisi metode ceramah, dapat dimengerti jika guru akan menjadi pusat/titik tumpuan keberhasilan metode ceramah. Lalu lintas pembicaraan atau komunikasi hanya searah yakni dari guru ke para siswa. Akibat dari adanya kenyataan ini, adalah: 1) Guru-guru haruslah memiliki keterampilan menjelaskan (explaining skills), dan 2) Guru memiliki kemampuan memilih dan menggunakan alat bantu instruksional yang tepat dan potensi untuk meningkatkan ceramah. Kesimpulan dari kajian terhadap berbagai studi tentang metode ceramah, yakni: 1) Metode ceramah sesuai digunakan bila: - Tujuan dasar pengajaran adalah menyampaikan informasi baru, - Isi pelajaran langka, misalnya penemuan baru, - Isi pelajaran harus diorganisasikan dan disajikan dalam sebuah cara khusus untuk kelompok tertentu, - Membangkitkan minat terhadap mata pelajaran, - Isi pelajaran tidak diperlukan untuk diingat dalam waktu yang lama, - Untuk mengantar penggunaan metode mengajar yang lain dan pengarahan penyelesaian tugas-tugas belajar. 2) Metode ceramah tidak sesuai digunakan bila: - Tujuan pengajaran bukan tujuan perolehan informasi, - Isi pelajaran perlu diingat dalam jangka waktu yang lama, - Isi pelajaran kompleks, rinci, atau abstrak, 1.1 Segi kebaikan metode ceramah: a. Dalam waktu relatif singkat dapat disampaikan bahan sebanyak-banyaknya.
  • 4. ii b. Organisasi kelas lebih sederhana, tidak perlu mengadakan pengelompokkan murid-murid seperti pada metode yang lain. c. Guru dapat menguasai seluruh kelas dengan mudah, walaupun jumlah murid cukup besar. d. Apabila penceramah berhasil baik, dapat menimbulkan semangat, kreasi yang konstruktif, yang merangsang murid-murid untuk melaksanakan suatu tugas/pekerjaan. 1.2 Segi kekurangan (negatif): 1. Guru sukar untuk mengetahui pemahaman anak terhadap bahan-bahan yang diberikan. 2. Kadang-kadang guru sangat mengejar disampaikannya bahan yang sebanyak- banyaknya, sehingga hanya menjadi bersifat pemompaan. 3. Pendengar cenderung menjadi pasif dan ada kemungkinan malahan kurang tepat dalam mengambil kesimpulan, sebab guru menyampaikan bahan-bahan tersebut dengan lisan. 4. Apabila penceramah tidak memperhatikan segi-segi psychologies dan didaktis dari anak didik, ceramah dapat bersifat melantur-lantur dan membosankan. Sebaliknya guru dapat terlalu berlebih-lebihan berusaha membangkitkan minat siswa. Langkah-Langkah/Tahap Metode Ceramah 1. Tahap Pengembangan Ceramah Tahap pengembangan ceramah atau tahap pembahasan utama merupakan kegiatan inti dalam pelaksanaan pemakaian metode ceramah. Pada tahap ini penceramah atau guru menyajikan isi pelajaran yang telah diorganisasikan sebelumnya. Faktor-faktor yang hendaknya menjadi perhatian guru pada tahap pengembangan ceramah, ialah: a. Keterangan secara singkat dan jelas. Menerangkan suatu masalah dengan kata-kata yang sederhana, kalimat pendek, tanpa banyak anak kalimat, akan mempermudah siswa memahaminya. b. Pergunakan papan tulis. Sebagai upaya visualisasi, pokok-pokok masalah yang diterangkan perlu ditulis di papan tulis dengan jelas dan tertib. Cara ini juga mempermudah dan mendorong siswa untuk mencatat. c. Keterangan-ulang dengan menggunakan istilah atau kata-kata lain yang lebih jelas. Cara ini akan membantu siswa yang belum dapat atau lambat menangkap isi ceramah. Bagi siswa yang telah dapat menangkap isi ceramah, keterangan-ulang akan menambah kejelasan tentang apa yang telah (sedikit) mereka pahami. d. Perinci dan perluas pelajaran. Ini bisa dilakukan dengan jalan memperinci isi pelajaran lebih lanjut, memberikan ilustrasi, memberikan keterangan tambahan, menghubungkan dengan masalah lain, memberi beberapa contoh singkat, kongkrit dan yang telah dikenal oleh siswa.
  • 5. ii e. Carilah balikan (feedhack) sebanyak-banyaknya selama berceramah. Guru perlu sekali memperoleh balikan dari siswa tentang ceramah yang dilaksanakannya. Balikan non-verbal diperoleh guru dengan memperhatikan tingkat perhatian siswa terhadap ceramah, catatan-catatan yang dibuat siswa, atau sikap duduk siswa selama ceramah berlangsung. Balikan verbal diperoleh oleh guru melalui kesempatan yang diberikan kepada siswa bertanya tentang isi ceramah, atau guru yang bertanya kepada siswa tentang isi ceramahnya. f. Mengatur alokasi waktu ceramah. Guru hendaknya menyadari bahwa ceramah yang terlalu lama akan membosankan siswa. Untuk mengurangi kejenuhan, guru dapat mengatur alokasi ceramah yang diselingi kegiatan lain setelah maksimal 15 menit. 2. Tahap Akhir Ceramah Tahap akhir ceramah atau tahap kesimpulan ceramah merupakan kegiatan terakhir dari guru dalam pemakaian metode ceramah. Kegiatan yang dilaksanakan oleh guru pada tahapan ini diantaranya: a. Pembuatan rangkuman dari garis-garis besar isi pelajaran yang diceramahkan, kegiatan ini dilakukan oleh guru bersama-sama siswa; b. Penjelasan hubungan isi pelajaran yang diceramahkan dengan isi pelajaran berikutnya; dan c. Penjelasan tentang kegiatan pada pertemuan yang berikutnya. Berdasarkan uraian tentang ceramah, tampak bahwa metode ceramah bukanlah metode yang paling mudah untuk dilaksanakan oleh guru. Setiap guru boleh mengaku mampu melaksanakan ceramah, tetapi tidak mampu memakai metode ceramah yang penuh makna. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan ceramah, Tjipti Utomo dan Ruijiter menyarankan agar guru bersedia: a. Menyadari apa yang hendak dicapai dengan ceramah yang diberikan dalam pengajarannya, b. Menganalisis hal-hal yang dilakukannya sebagai guru pada waktu memberikan ceramah, dan c. Berlatih, karena tak ada suatu perubahan pun yang berhasil dengan “sekali jadi”. (Tjipto Utomo dan Ruijter, 1985: 196-197). 2. Metode Diskusi Diskusi merupakan istilah yang sudah biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Seringkali kita mendengar percakapan seperti dibawah ini : ”Kalau ada masalah, mari kita diskusikan bersama” atau ”segala sesuatunya akan dapat kita selesaikan dengan baik, bila semuanya kita diskusikan permasalahannya.” Dari percakapan tersebut, mendapat gambaran bahwa diskusi merupakan pembicaraan antara dua orang atau lebih untuk mencarikan suatu masalah.
  • 6. ii Walaupun telah sering kita dengar istilah diskusi dalam kehidupan sehari-hari, belum cukup kiranya untuk memahami metode diskusi dalam kegiatan belajar-mengajar. Apakah pengertian metode diskusi dalam kegiatan belajar-mengajar? Apakah tujuan metode diskusi, terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut, akan diuraikan dan diulas secara berturut-turut berikut ini. a. Pengertian metode diskusi Diskusi adalah suatu kegiatan kelompok untuk memecahkan suatu masalah dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan lebih teliti tentang sesuatu, atau untuk merampungkan keputusan bersama. Dalam diskusi tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali dengan pemahaman yang sama dalam suatu keputusan atau kesimpulan. Gage dan Berliner (1984: 486) mengemukakan bahwa metode diskusi sungguh-sungguh terbuka atau bervariasi pengertiannya. Ini merupakan suatu indikasi betapa sulitnya mendefinisikan metode diskusi secara tepat. Girlstrap dan Martin (1975: 15) mengutarakan bawah metode diskusi merupakan suatu kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan secara bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah, atau untuk mencari jawaban dari suatu masalah berdasarkan semua fakta memungkinkan untuk itu. Berdasarkan pada uraian diatas, dapat kiranya didefinisikan metode diskusi sebagai suatu kegiatan belajar-mengajar yang membincangkan suatu topik atau masalah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih (dapat guru dan siswa dan siswa lain). Dimana orang yang berbincang memiliki perhatian yang sama terhadap topik atau masalah yang menjadi pokok pembicaraan, sehingga mendapatkan berbagai alternatif jawaban terhadap topik yang didiskusikan. b. Tujuan Pemakaian Metode Diskusi Apakah tujuan pendidikan yang paling baik dicapai melalui metode diskusi? Jawabannya adalah untuk pengembangan pikiran kritis, sikap demokratis, tujuan-tujuan kognitif tingkat tinggi, dan pengembangan sosial-emosional. Secara terperinci tujuan pemakaian metode diskusi adalah : a. Mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan, dan menyimpulkan pada diri siswa. b. Mengembangkan sikap positif terhadap sekolah, para guru, dan bidang studi yang dipelajari, c. Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah dan konsep diri (self-concepts) yang lebih positif. d. Meningkatkan keberhasilan siswa dalam menemukan pendapat. e. Mengembangkan sikap terhadap isu-isu kontroversial. Dari tujuan pemakaian metode diskusi, maka dikemukakan bahwa pemakaian metode diskusi tidak hanya sekedar untuk menyampaikan informasi kepada para siswa. Hal yang penting
  • 7. ii dari penyampaian informasi adalah terbentuknya kondisi yang menguntungkan bagi siswa untuk mengelola perolehan belajarnya. c. Kelebihan dan Kekurangan Metode Diskusi 1) Kelebihan Metode Diskusi Ada beberapa kelebihan metode diskusi, manakala diterapkan kegiatan belajar mengajar. a. Metode diskusi data merangsang siswa untuk lebih kreatif khususnya dalam memberikan gagasan dan ide-ide. b. Dapat melatih untuk membiasakan diri bertukar pikiran dalam mengatasi setiap permasalahan. c. Dapat melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapat atau gagasan secara verbal. Disamping itu, diskusi juga bias melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain. 2) Kelemahan Metode Diskusi Selain beberapa kelebihan, diskusi juga memiliki beberapa kelemahan, di antaranya: a. Sering terjadi pembicaraan dalam diskusi dikuasai oleh 2 atau 3 orang siswa yang memiliki keterampilan berbicara b. Kadang-kadang pembahasan dalam diskusi meluas, sehingga kesimpulan menjadi kabur. c. Memerlukan waktu yang cukup panjang, yang kadang-kadang tidak sesuai dengan yang direncanakan. d. Dalam diskusi sering terjadi perbedaan pendapat yang bersifat emosional yang tidak terkontrol. Akibatnya, kadang-kadang ada pihak yang merasa tersinggung, sehingga dapat mengganggu iklim pembelajaran. 3. Metode Kelompok Kerja kelompok merupakan salah satu metode belajar-mengajar yang memiliki kadar CBSA yang tinggi. Metode kerja kelompok menuntut persiapan yang jauh berbeda bila dibandingkan dengan format belajar-mengajar ekspositorik. Bagi mereka yang sudah terbiasa dengan strategi ekspositorik, memerlukan waktu untuk berlatih menggunakan metode kerja kelompok. Anda dapat mengkajinya melalui pembahasan berikut ini. a. Pengertian Metode Kelompok Istilah kelompok dapat diartikan sebagai bekerjanya sejumlah siswa, baik sebagai anggota kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-sama. Selain itu, kerja kelompok juga ditandai oleh: 1) Adanya tugas bersama, 2) Pembagian tugas dalam kelompok, dan 3) Adanya kerja sama antara anggota kelompok dalam penyelesaian tugas kelompok. Berpijak pada pengertian kerja kelompok diatas, maka metode kerja kelompok dapat diartikan sebagai format belajar-mengajar yang menitikberatkan kepada interaksi antara
  • 8. ii anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-tugas belajar secara bersama-sama. Pengertian metode kerja kelompok yang demikian membawa konsekuensi kepada setiap guru yang akan menggunakannya. Konsekuensi tersebut adalah guru harus benar-benar yakin bahwa topik yang dibicarakan layak untuk digunakan dalam kerja kelompok. Tugas yang diberikan kepada kelompok hendaknya dirumuskan secara jelas. Dalam pemakaian metoda kerja kelompok, tugas yang diberikan dapat sama untuk setiap kelompok (tugas paralel) atau berbeda-beda tetapi saling mengisi untuk setiap kelompok (tugas komplementer). b) Tujuan Pemakaian Metode Kelompok Metode Kerja Kelompok digunakan dalam proses belajar-mengajar dengan tujuan: 1. Memupuk kemauan dan kemampuan kerjasama diantara para siswa, 2. Meningkatkan keterlibatan sosio-emosional dan intelektual para siswa dalam proses belajar-mengajar yang diselenggarakan, dan 3. Meningkatkan perhatian terhadap proses dan hasil dari proses belajar-mengajar secara berimbang. c) Kelebihan dan Kekurangan Metode Kelompok 1) Segi Kelebihan a. Ditinjau dari segi pendidikan, kegiatan kelompok murid-murid akan meningkatkan kualitas kepribadian, seperti: kerjasama, toleransi, kritis, disiplin dan sebagainya. b. Ditinjau dari segi ilmu jiwa akan timbul persaingan yang positif, karena anak-anak lebih giat bekerja dalam kelompok masing-masing. c. Ditinjau dari segi didaktik, bahwa anak-anak yang pandai dalam kelompoknya dapat membantu teman-temannya yang kurang pandai, terutama dalam rangka memenangkan “Kompetisi” antara kelompok. 2) Segi Negatif. a. Metode kelompok memerlukan persiapan-persiapan yang agak rumit apabila dibandingkan dengan metode yang lain; misalnya metode ceramah. b. Apabila terjadi persaingan yang negatif, hasil pekerjaan akan lebih memburuk. c. Bagi anak-anak yang malas ada kesempatan untuk tetap pasif dalam kelompok itu dan kemungkinan besar akan mempengaruhi kelompok itu, sehingga usaha kelompok itu akan gagal. d. d) Jenis-Jenis Pengelompokkan Dalam penerapan metode Kelompok, guru dituntut untuk memiliki keterampilan melakukan pengelompokkan terhadap para siswanya. Ada berbagai jenis cara pengelompokkan yang dapat dilaksanakan oleh guru, cara-cara tersebut adalah: 1) Pengelompokkan didasarkan atas ketersediaan fasilitas Suatu pengelompokan yang dilakukan karena fasilitas belajar yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah yang
  • 9. ii membutuhkan. Untuk kepentingan praktis, kelompok dibagi berdasarkan jumlah fasilitas yang tersedia. 2) Pengelompokan atas dasar perbedaan individual dalam minat belajar Pengelompokan ini dilaksanakan apabila untuk kepentingan perkembangan setiap siswa, dianggap perlu untuk lebih banyak memberikan kesempatan mengembangkan minat masing- masing. 3) Pengelompokan didasarkan atas perbedaan individual dalam kemampuan belajar. Pengelompokan ini dilaksanakan apabila untuk kepentingan lancarnya kegiatan dibutuhkan - Penjajagan terhadap tugas atau topik yang diberikan oleh guru, - Pemahaman terhadap tugas atau topik kelompok, dan - Penunaian atau penyelesaian tugas. Sedangkan guru pada tahapan ini melakukan pengamatan, memberikan saran bila diperlukan, dan melaksanakan penilaian kelompok yang sedang bekerja. e) Pelaporan hasil Kerja Kelompok Sedangkan semua kelompok menyelesaikan tugasnya, maka mereka berkewajiban untuk melaporkan hasil kerja mereka. Laporan hasil kerja kelompok, dapat dilakukan secara lisan atau secara tertulis. f) Penilaian pemakaian metode Kerja Kelompok Berdasarkan hasil Kelompok serta pelaksanaan penyelesaian hasil Kelompok serta pelaksanaan penyelesaian tugas (proses Kelompok), guru melakukan penilaian keberhasilan pemakaian metode Kelompok. Prosedur pemakaian metode Kelompok, sekali lagi dapat ditegaskan bahwa variabel-variabel penentu keberhasilan metode Kelompok dan peran guru dalam pelaksanaan Kelompok merupakan hal penting yang perlu disadari oleh guru. Persiapan dan kesiapan guru dalam memakai metode Kerja Kelompok, akan menentukan keberhasilannya. 4. Metode Campuran Metode Campuran atau Electic Methods dapat diartikan campuran, kombinasi atau gado-gado dalam bahasa Indonesia (metode-metode pilihan). Metode electic yaitu cara menyajikan bahan pelajaran di depan kelas dengan melalui macam- macam kombinasi beberapa metode, misalnya; metode ceramah dengan metode diskusi bahkan dengan metode demonstrasi sekaligus dipakai/diterapkan dalam suatu kondisi pengajaran.Oleh karena itu, metode ini campuran dari unsure-unsure yang terdapat dalam metode-metode. Dalam praktiknya, metode campuran ini dapat diterapkan seorang guru dalam suatu situasi pengajaran di depan kelas, dengan persiapan yang baik dan sungguh- sungguh dalam mempraktikkan metode ini. Hal ini dikarenakan, kemampuan guru dalam menguasai bahan itu sendiri perlu latihan-latihan praktik terus agar mampu menguasai berbagai metode. Suatu keharusan seorang guru menguasai berbagai macam metode-metode dan menerapkan secara bervariasi di kelas secara bersungguh sungguh.
  • 10. ii BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan paparan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Metode pembelajaran sosiologi adalah cara-cara atau teknik penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. b. Metode ceramah adalah suatu cara mengajar atau penyajian materi melalui penuturan dan penerapan lisan oleh guru kepada siswa. c. Metode diskusi merupakan suatu kegiatan dimana sejumlah orang membicarakan secara bersama-sama melalui tukar pendapat tentang suatu topik atau masalah, atau untuk mencari jawaban dari suatu masalah berdasarkan semua fakta memungkinkan untuk itu. d. Metode kelompok dapat diartikan sebagai bekerjanya sejumlah siswa, baik sebagai anggota kelas secara keseluruhan atau sudah terbagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil, untuk mencapai suatu tujuan tertentu secara bersama-sama. e. Metode Campuran atau Electic Methods dapat diartikan campuran, kombinasi atau metode-metode pilihan. Metode electic yaitu cara menyajikan bahan pelajaran di depan kelas dengan melalui macam-macam kombinasi beberapa metode. B. SARAN makalah ini masih memiliki berbagai jenis kekurangan olehnya itu kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan.
  • 11. ii DAFTAR PUSTAKA  Ahmad Sabri, Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Jakarta : Quantum teaching, 2005  Hafni Ladjid, Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi, Quantum Teaching, 2005  http://metodecampuranelecticmethods.blogspot.com/2011/01/metode-campuran- electic-methods.html
  • 12. ii KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil „Alamin segala Puji dan Syukur Penulis Panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayahnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini, Namun penulis menyadari makalah ini belum dapat dikatakan sempurna karena mungkin masih banyak kesalahan-kesalahan. Shalawat serta salam semoga selalu dilimpahkan kepada junjunan kita semua habibana wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya. Makalah ini penulis membahas mengenai “METODE DAN TEHNIK PEMBELAJARAN SOSIOLOGI”, dengan makalah ini penulis mengharapkan agar dapat membantu sistem pembelajaran. Penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Akhir kata penulis ucapkan terimakasih atas segala perhatiannya. Raha, Juli 2013 Penyusun
  • 13. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................... i DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 A. Latar Belakang.................................................................................................1 B. Rumusan Masalah............................................................................................1 C. Tujuan..............................................................................................................1 BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 2 A. Pengertian Metode Pembelajaran Sosiologi.................................................. 2 B. Kedudukan Metode dalam Belajar Mengajar Sosiologi..................................2 C. Macam-macam Metode Pembelajaran Sosiologi.............................................2 BAB III PENUTUP ..................................................................................................10 A. Kesimpulan......................................................................................................10 B. Saran................................................................................................................10 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................11
  • 14. ii MAKALAH METODE DAN TEHNIK PEMBELAJARAN SOSIOLOGI DISUSUN OLEH : NAMA : WA HANIA PRODI : PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH JURUSAN : SOSIOLOGI SEMESTER : IV UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KENDARI KELAS RAHA 2013
  • 15. ii