Dokumen tersebut membahas tentang layanan orientasi siswa baru di sekolah yang bertujuan untuk membantu siswa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sekolah melalui pengenalan tentang organisasi, kurikulum, fasilitas, dan aturan sekolah. Dokumen selanjutnya membahas tentang objek wisata populer di Kabupaten Demak seperti Masjid Agung Demak, Makam Sunan Kalijaga, pantai Morosari dan acara budaya seperti Ruwatan dan Gre
Raven Progressive Matrices (RPM) adalah tes intelegensi yang dirancang oleh Dr. John Carlyr Raven pada tahun 1936 untuk mengukur kemampuan penalaran abstrak secara kultur netral. Terdapat beberapa jenis RPM yaitu SPM, CPM, dan APM yang masing-masing dirancang untuk kelompok usia tertentu dan mengukur aspek-aspek seperti daya abstraksi, berpikir logis, dan konsentrasi.
TES RORSCHACH merupakan tes proyektif yang menggunakan 10 kartu bercak tinta untuk mengungkapkan kepribadian seseorang. Sistem Komprehensif Exner menstandarisasi administrasi, skoring, dan interpretasi tes ini agar menjadi lebih valid dan reliabel dengan membuat kategori penentuan skor dan norma yang terpisah untuk dewasa, anak, dan remaja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Teori belajar Pavlov menjelaskan proses klasikal kondisi, di mana Pavlov menemukan bahwa respons alami (misal: air liur) dapat dikondisikan untuk merespon stimulus baru melalui penghubungan berulang stimulus alami dan stimulus baru. Eksperimennya menggunakan anjing sebagai subjek.
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatMichaelLee1007
Dokumen tersebut membahas model dan strategi pembelajaran untuk siswa berbakat, termasuk strategi pembelajaran yang berfokus pada belajar bagaimana belajar, menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, dan menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Juga dibahas model pembelajaran seperti model struktur intelek Guilford dan taksonomi Bloom serta model belajar kreatif Treffinger.
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Dokumen tersebut membahas tentang layanan orientasi siswa baru di sekolah yang bertujuan untuk membantu siswa menyesuaikan diri dengan lingkungan baru sekolah melalui pengenalan tentang organisasi, kurikulum, fasilitas, dan aturan sekolah. Dokumen selanjutnya membahas tentang objek wisata populer di Kabupaten Demak seperti Masjid Agung Demak, Makam Sunan Kalijaga, pantai Morosari dan acara budaya seperti Ruwatan dan Gre
Raven Progressive Matrices (RPM) adalah tes intelegensi yang dirancang oleh Dr. John Carlyr Raven pada tahun 1936 untuk mengukur kemampuan penalaran abstrak secara kultur netral. Terdapat beberapa jenis RPM yaitu SPM, CPM, dan APM yang masing-masing dirancang untuk kelompok usia tertentu dan mengukur aspek-aspek seperti daya abstraksi, berpikir logis, dan konsentrasi.
TES RORSCHACH merupakan tes proyektif yang menggunakan 10 kartu bercak tinta untuk mengungkapkan kepribadian seseorang. Sistem Komprehensif Exner menstandarisasi administrasi, skoring, dan interpretasi tes ini agar menjadi lebih valid dan reliabel dengan membuat kategori penentuan skor dan norma yang terpisah untuk dewasa, anak, dan remaja.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Teori belajar Pavlov menjelaskan proses klasikal kondisi, di mana Pavlov menemukan bahwa respons alami (misal: air liur) dapat dikondisikan untuk merespon stimulus baru melalui penghubungan berulang stimulus alami dan stimulus baru. Eksperimennya menggunakan anjing sebagai subjek.
Model dan strategi pembelajaran bagi siswa berbakatMichaelLee1007
Dokumen tersebut membahas model dan strategi pembelajaran untuk siswa berbakat, termasuk strategi pembelajaran yang berfokus pada belajar bagaimana belajar, menyesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, dan menekankan pada kemampuan berpikir tingkat tinggi. Juga dibahas model pembelajaran seperti model struktur intelek Guilford dan taksonomi Bloom serta model belajar kreatif Treffinger.
Menurut John Watson, perilaku yang terbentuk merupakan hasil suatu pengondisian. Hubungan berantai sederhana antara stimulus dan respon yang membentuk rangkaian kompleks perilaku. Rangkaian kompleks perilaku meliputi; pemikiran, motivasi, kepribadian, emosi dan pembelajaran. Adapun teori Rogers didasarkan pada suatu "daya hidup" yang disebut kecenderungan aktualisasi. Kecenderungan aktualisasi tersebut diartikan sebagai motivasi yang menyatu dalam setiap diri makhluk hidup dan bertujuan mengembangkan seluruh potensinya semaksimal mungkin. Jadi, makhluk hidup bukan hanya bertujuan bertahan hidup saja, tetapi ingin memperoleh apa yang terbaik bagi keberadaannya. Dari dorongan tunggal inilah, muncul keinginan-keinginan atau dorongan-dorongan lain yang disebutkan oleh psikolog lain, seperti kebutuhan untuk udara, air, dan makanan, kebutuhan akan rasa aman dan rasa cinta, dan sebagainya.
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
Modul ini membahas tentang pengumpulan dan pengolahan informasi hasil belajar siswa melalui berbagai metode seperti tes objektif, tes uraian, pengamatan, dan penilaian kinerja. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dan perkembangan belajar siswa."
Teks tersebut membahas tentang permasalahan anak usia dini, termasuk definisi permasalahan anak, jenis-jenis permasalahan yang dapat terjadi pada anak taman kanak-kanak secara fisik maupun psikososial, serta tujuan dari pembahasan tersebut untuk mengetahui dan menemukan solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut."
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGSPADAIndonesia
Dokumen tersebut membahas tentang perumusan tujuan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan hasil asesmen kebutuhan peserta didik. Terdapat penjelasan mengenai interpretasi dan identifikasi kebutuhan peserta didik berdasarkan hasil asesmen, contoh tabulasi hasil asesmen kebutuhan, serta prioritas kebutuhan yang diidentifikasi."
Dokumen tersebut membahas tentang aliran psikologi kognitif yang meliputi pengertian psikologi kognitif, prinsip dasar psikologi kognitif seperti belajar aktif, belajar lewat interaksi sosial, dan belajar lewat pengalaman sendiri, pendekatan kognitif, serta teori perkembangan psikologi kognitif menurut Piaget.
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pengukuran, asesmen, dan evaluasi. Pengukuran adalah proses kuantifikasi suatu objek, asesmen menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah upaya menentukan nilai suatu kegiatan untuk mendukung pencapaian tujuan. Ketiga istilah ini berhubungan hirarkis dimana evaluasi melibatkan pengukuran dan asesmen.
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
Terima kasih atas materinya. Saya mengerti perbedaan antara event sampling dan time sampling dalam melakukan observasi tingkah laku. Event sampling lebih fokus pada kejadian tertentu sedangkan time sampling lebih mengukur frekuensi tingkah laku dalam interval waktu tertentu.
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang membutuhkan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya. Terdapat berbagai jenis kelainan pada ABK, seperti kelainan fisik, mental, emosi, dan sosial. Faktor penyebabnya dapat berasal dari dalam diri anak maupun lingkungan sekitarnya.
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...atone_lotus
Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan kognitif anak usia akhir (6-12 tahun). Secara fisik, anak mengalami pertambahan tinggi dan berat badan, perubahan proporsi tubuh, serta tumbuhnya gigi tetap. Secara kognitif, anak memasuki tahap operasi konkret dan mampu berpikir secara lebih logis daripada sebelumnya. Perkembangan ini penting karena menentukan sosialisasi anak.
Program tahunan bimbingan konseling tahun 2015/2016 kelas X mencakup 15 kegiatan layanan bimbingan yang meliputi bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, konseling individu dan kelompok, konsultasi, mediasi, aplikasi instrumen, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, tampilan kep
Dokumen tersebut membahas konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial seperti menolong orang lain tanpa imbalan langsung. Beberapa teori yang disebutkan antara lain empathy-altruism hypothesis, negative-state relief model, dan pengaruh faktor situasional seperti kemiripan dan tanggung jawab atas kejadian."
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyalapalutu
Laporan ini membahas pengembangan instrumen penilaian pada tiga ranah yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mata pelajaran Sistem Operasi. Secara khusus membahas pengembangan tes pilihan ganda dan analisis butir soal untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya bedanya. Hasilnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi penilaian yang dapat mempermudah proses penilaian guru.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang cara tumbuhan hijau membuat makanan melalui proses fotosintesis dengan bahan tumbuhan hijau sebagai materi pembelajaran. Guru akan menjelaskan proses tersebut kepada siswa kelas 5 semester 1 selama 3 pertemuan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan teknik-teknik asesmen. Asesmen didefinisikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian siswa. Tujuan asesmen meliputi mengetahui kemampuan siswa, merancang pembelajaran, dan mengevaluasi efektivitas pembelajaran. Teknik-teknik asesmen mencakup penila
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarNaita Novia Sari
Modul ini membahas tentang pengumpulan dan pengolahan informasi hasil belajar siswa melalui berbagai metode seperti tes objektif, tes uraian, pengamatan, dan penilaian kinerja. Metode-metode tersebut digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran dan perkembangan belajar siswa."
Teks tersebut membahas tentang permasalahan anak usia dini, termasuk definisi permasalahan anak, jenis-jenis permasalahan yang dapat terjadi pada anak taman kanak-kanak secara fisik maupun psikososial, serta tujuan dari pembahasan tersebut untuk mengetahui dan menemukan solusi atas permasalahan-permasalahan tersebut."
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGSPADAIndonesia
Dokumen tersebut membahas tentang perumusan tujuan layanan bimbingan dan konseling berdasarkan hasil asesmen kebutuhan peserta didik. Terdapat penjelasan mengenai interpretasi dan identifikasi kebutuhan peserta didik berdasarkan hasil asesmen, contoh tabulasi hasil asesmen kebutuhan, serta prioritas kebutuhan yang diidentifikasi."
Dokumen tersebut membahas tentang aliran psikologi kognitif yang meliputi pengertian psikologi kognitif, prinsip dasar psikologi kognitif seperti belajar aktif, belajar lewat interaksi sosial, dan belajar lewat pengalaman sendiri, pendekatan kognitif, serta teori perkembangan psikologi kognitif menurut Piaget.
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasialvinnoor
Dokumen tersebut membahas perbedaan antara pengukuran, asesmen, dan evaluasi. Pengukuran adalah proses kuantifikasi suatu objek, asesmen menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran, sedangkan evaluasi adalah upaya menentukan nilai suatu kegiatan untuk mendukung pencapaian tujuan. Ketiga istilah ini berhubungan hirarkis dimana evaluasi melibatkan pengukuran dan asesmen.
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGSiscaAdinda
Terima kasih atas materinya. Saya mengerti perbedaan antara event sampling dan time sampling dalam melakukan observasi tingkah laku. Event sampling lebih fokus pada kejadian tertentu sedangkan time sampling lebih mengukur frekuensi tingkah laku dalam interval waktu tertentu.
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Ali Murfi
Anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang membutuhkan pendidikan yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhannya. Terdapat berbagai jenis kelainan pada ABK, seperti kelainan fisik, mental, emosi, dan sosial. Faktor penyebabnya dapat berasal dari dalam diri anak maupun lingkungan sekitarnya.
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...atone_lotus
Dokumen tersebut membahas perkembangan fisik dan kognitif anak usia akhir (6-12 tahun). Secara fisik, anak mengalami pertambahan tinggi dan berat badan, perubahan proporsi tubuh, serta tumbuhnya gigi tetap. Secara kognitif, anak memasuki tahap operasi konkret dan mampu berpikir secara lebih logis daripada sebelumnya. Perkembangan ini penting karena menentukan sosialisasi anak.
Program tahunan bimbingan konseling tahun 2015/2016 kelas X mencakup 15 kegiatan layanan bimbingan yang meliputi bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier. Kegiatan-kegiatan tersebut meliputi layanan orientasi, informasi, penempatan dan penyaluran, penguasaan konten, konseling individu dan kelompok, konsultasi, mediasi, aplikasi instrumen, himpunan data, konferensi kasus, kunjungan rumah, tampilan kep
Dokumen tersebut membahas konsep dan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku prososial seperti menolong orang lain tanpa imbalan langsung. Beberapa teori yang disebutkan antara lain empathy-altruism hypothesis, negative-state relief model, dan pengaruh faktor situasional seperti kemiripan dan tanggung jawab atas kejadian."
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyalapalutu
Laporan ini membahas pengembangan instrumen penilaian pada tiga ranah yaitu pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk mata pelajaran Sistem Operasi. Secara khusus membahas pengembangan tes pilihan ganda dan analisis butir soal untuk mengetahui validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya bedanya. Hasilnya digunakan untuk mengembangkan aplikasi penilaian yang dapat mempermudah proses penilaian guru.
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang cara tumbuhan hijau membuat makanan melalui proses fotosintesis dengan bahan tumbuhan hijau sebagai materi pembelajaran. Guru akan menjelaskan proses tersebut kepada siswa kelas 5 semester 1 selama 3 pertemuan dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, tujuan, dan teknik-teknik asesmen. Asesmen didefinisikan sebagai proses untuk mendapatkan informasi yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan tentang pencapaian siswa. Tujuan asesmen meliputi mengetahui kemampuan siswa, merancang pembelajaran, dan mengevaluasi efektivitas pembelajaran. Teknik-teknik asesmen mencakup penila
Kelompok ini membahas mobilitas sosial vertikal yang merupakan pergerakan status sosial seseorang naik atau turun antara strata sosial, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal seperti usia, kesehatan, hukum, atau peristiwa politik."
Teks menjelaskan tes kepribadian berdasarkan empat tipe kepribadian menurut Florence Littauer, yaitu optimis, mudah tersinggung, melankolis, dan apatis. Tes tersebut terdiri dari 42 pertanyaan pilihan ganda untuk menentukan tipe kepribadian seseorang berdasarkan kekuatan dan kelemahan masing-masing tipe.
Teori pertukaran sosial menyatakan bahwa individu akan berinteraksi satu sama lain untuk mendapatkan ganjaran atau menghindari hukuman. Interaksi akan berlanjut jika ganjarannya melebihi biayanya. Beberapa tokoh utama teori ini adalah Homans, Blau, dan Thibaut & Kelley yang menjelaskan konsep seperti ganjaran, biaya, sumber daya, dan ketergantungan.
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiMulyati Rahman
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas pengertian pengukuran, penilaian, dan asesmen dalam pembelajaran matematika di mana pengukuran adalah proses pemberian angka, penilaian adalah proses menilai hasil belajar, dan asesmen adalah proses mengumpulkan informasi tentang hasil belajar siswa.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang teori-teori belajar kognitif yang meliputi teori Piaget tentang perkembangan kognitif anak, teori Vigotsky mengenai zona perkembangan proksimal, teori Ausubel mengenai pembelajaran bermakna, dan teori Bruner mengenai tahap-tahap belajar.
Teknik Informatika UHO Kendari menyampaikan materi tentang metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) dan contoh penerapannya untuk memilih guru berprestasi berdasarkan beberapa kriteria. Metode TOPSIS digunakan untuk menentukan alternatif terbaik dengan jarak terdekat dari solusi ideal positif dan terjauh dari solusi ideal negatif. Contoh kasus menunjukkan proses penentuan peringkat guru berprestasi menggun
1. Teori belajar kognitif melihat belajar sebagai perubahan persepsi dan pemahaman seseorang.
2. Teori ini menekankan cara orang memanfaatkan pikiran untuk belajar, mengingat, dan menggunakan pengetahuan yang telah diperoleh.
3. Beberapa pandangan teori belajar kognitif meliputi pengolahan informasi, struktur kognitif, dan proses memproses informasi.
Buku ini membahas tentang kurikulum Taman Kanak-Kanak (TK), mulai dari pengertian kurikulum, pengembangan kurikulum TK di Indonesia, komponen-komponen kurikulum TK berbasis kompetensi, hingga evaluasi kurikulum TK. Buku ini terdiri atas 12 bab yang membahas berbagai aspek kurikulum TK secara mendalam dan sistematis.
"An EAP, or employee assistance program, is a confidential, short term, counselling service for employees with personal problems that affect their work performance."
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mengenal diri sendiri dan orang lain dengan berbagai karakteristik kepribadian, serta menghargai perbedaan pendapat. Dokumen tersebut juga menyertakan penjelasan singkat mengenai empat tipe kepribadian utama (koleris, sanguinis, flematis, dan melankolis) beserta kekuatan dan kelemahan masing-masing tipe.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Makalah ini membahas tiga jenis pengaruh sosial yaitu konformitas, compliance, dan obedience yang mempengaruhi tingkah laku individu dalam masyarakat. Konformitas adalah penyesuaian diri seseorang dengan norma kelompok, compliance adalah pemenuhan permintaan orang lain, sedangkan obedience adalah kepatuhan terhadap perintah otoritas.
Langkah-langkah melakukan anamnese data subyektif pada remaja meliputi mengumpulkan informasi tentang identitas, keluhan utama, riwayat kesehatan, pola hidup, pengetahuan reproduksi, dan kondisi psikologis.
Dokumen tersebut membahas urutan penulisan laporan pendahuluan asuhan keperawatan yang meliputi cover, definisi, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, penatalaksanaan umum, asuhan keperawatan, dan daftar pustaka. Selanjutnya membahas proses pengkajian dalam keperawatan yang meliputi pengumpulan data, sumber data, jenis data, dan teknik pengump
Dokumen tersebut membahas tentang proses keperawatan yang meliputi 8 tahapan utama yaitu: 1) pengkajian keperawatan, 2) konsep dan proses klasifikasi data, 3) analisis data, 4) diagnosa keperawatan, 5) intervensi keperawatan, 6) implementasi keperawatan, 7) evaluasi keperawatan, dan 8) dokumentasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai metode dan teknik dalam melakukan pengkajian keperawatan se
Dokumen tersebut merangkum proses pengkajian keperawatan yang meliputi pengumpulan data dasar dan fokus untuk mengevaluasi status kesehatan pasien secara komprehensif dan akurat guna merencanakan diagnosis dan tindakan keperawatan yang tepat.
Tiga faktor utama dalam Teori Kognitif Sosial yaitu Orang (Person), Perilaku (Behavior), dan Lingkungan (Environment). Teori ini menjelaskan bahwa perilaku seseorang dipengaruhi oleh interaksi antara ketiga faktor tersebut. Teori ini juga menjelaskan pentingnya self-efficacy dan harapan hasil dalam menentukan kemungkinan seseorang untuk melakukan perilaku tertentu. Model tahapan perubahan perilaku terdiri dari 6 t
1. Dokumen tersebut membahas konsep dasar pengkajian keperawatan pada pasien karsinoma mammae. Pengkajian mencakup data yang dikumpulkan melalui wawancara, riwayat kesehatan, pengkajian fisik, pemeriksaan laboratorium dan diagnostik. Hasil pengkajian digunakan untuk menetapkan diagnosis keperawatan dan perencanaan tindakan.
Kb 2 as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasanpjj_kemenkes
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan, meliputi pengkajian, penetapan diagnosis, tindakan keperawatan, evaluasi, dan dokumentasi. Tindakan keperawatan untuk pasien dan keluarga pasien dijelaskan secara rinci.
Teori terapi realiti yang dikembangkan oleh William Glasser berfokus pada tanggungjawab individu atas tingkah lakunya sendiri dan kemampuannya untuk memilih tingkah laku yang bermakna bagi memenuhi kebutuhannya. Terapi bertujuan membantu klien belajar cara-cara baru untuk memenuhi kebutuhannya secara efektif.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
2. APA ITU ASESMEN?
Proses mengumpulkan informasi yang biasanya
digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan yang nantinya akan dikomunikasikan
kepada pihak-pihak terkait oleh asesor.
4. I. PLANNING DATA COLLECTION
PROCEDURES ( Tahap Persiapan)
Apa yang ingin kita ketahui ?
Usaha-usaha atau penekanan asesmen yang dilakukan
disesuaikan dengan pendekatan atau teori yang akan digunakan.
Penekanan asesmen berkaitan dengan dinamika kepribadian,
latar belakang lingkungan sosial dan keluarga, pola interaksi
dengan orang lain, persepsi terhadap diri dan realita atau riwayat
secara genetis dan fisiologi.
5. Tabel 1. Tingkat asesmen dan data yang berkaitan
TINGKAT ASESMEN JENIS DATA
1. Somatis Golongan darah, pola respon somatis terhadap stres, fungsi
hati, karakteristik genetis, riwayat penyakit, dsb
2. Fisik Berat/tinggi badan, jenis kelamin, warna kulit, bentuk tubuh, tipe
rambut, dsb
3. Demografis Nama, umur, tempat/tanggal lahir, alamat, nomor telepon,
pekerjaan, pendidikan, penghasilan, status perkawinan, jumlah
anak, dsb
4. Overt behavior Kecepatan membaca, koordinasi mata-tangan, kemampuan
conversation, ketrampilan bekerja, kebiasaan merokok, dsb
5. Kognitif/intelektual Respon terhadap tes intelegensi, daya pikir, respon terhadap
tes persepsi, dsb
6. Emosi/afeksi Perasaan, respon terhadap tes kepribadian, emosi saat
bercerita, dsb
7. Lingkungan Lokasi dan karakteristik tempat tinggal, deskripsi kehidupan
pernikahan, karakteristik pekerjaan, perilaku anggota keluarga
dan teman, nilai-nilai budaya dan tradisi, kondisi sosial ekonomi,
lokasi geografis, dsb
6. PEDOMAN PENDATAAN KASUS :
Identifikasi data, meliputi : nama, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan,
status perkawinan, alamat, tempat tanggal lahir, umur, agama, pendidikan,
suku bangsa.
Alasan kedatangan dan keluhan, harapan-harapan klien.
Situasi saat ini, meliputi : di tempat tinggal, kegiatan harian, perubahan
dalam hidup yang terjadi dalam satu bulan, dsb.
Keluarga, meliputi : deskripsi orang tua, saudara, figur lain dalam keluarga
yang dekat dengan klien (significant other), peran dalam keluarga, dsb.
Ingatan awal, mendeskripsikan tentang kejadian dan situasi pada awal
kehidupannya.
Kelahiran dan perkembangan, meliputi : usia saat bisa berjalan dan
berbicara, permasalahan dengan anak lain, pengaruh dari pengalaman
masa kecil, dsb.
7. Lanjutan
Kondisi fisik dan kesehatan, meliputi : penyakit sejak kecil, penggunaan obat
dokter atau obat terlarang yang berturut-turut, merokok, alkohol, kebiasaan
makan atau olahraga, dsb.
Pendidikan, meliputi : riwayat pendidikan, bidang pendidikan yang diminati,
prestasi, bidang yang dirasa sulit, dsb.
Pekerjaan, meliputi : alasan berhenti atau pindah kerja, sikap dalam
menghadapi pekerjaan, dsb.
Minat dan hobi, meliputi : kesenangan, ekspresi diri, hobi, dsb.
Perkembangan seksual, meliputi : aktivitas seksual, ketepatan dalam
pemuasan kebutuhan seksual, dsb.
Data perkawinan dan keluarga, meliputi : alasan menikah, kehidupan
perkawinan dalam budayanya, masalah selama menikah, kebiasaan dalam
rumah tangga, dsb.
8. Lanjutan
Dukungan sosial, minat sosial dan komunikasi dengan orang lain, meliputi :
tingkat frekuensi untuk berhubungan dengan orang lain, kontribusi selama
berinteraksi, kesediaan menolong orang lain, dsb.
Self description, meliputi : kekuatan dan kelemahan, daya imajinasi,
kreativitas, nilai-nilai dan ide.
Pilihan dalam hidup, meliputi : keputusan untuk berubah, kejadian penting,
dsb.
Tujuan dan masa depan, meliputi : harapan pada 5 – 10 tahun yang akan
datang, hal-hal yang perlu disiapkan untuk itu, kemampuan untuk
menetapkan tujuan, daya realistis berhubungan dengan waktu, dsb.
Hal-hal lain dapat dilihat dari riwayat atau latar belakang klien.
9. Pedoman tersebut harus selalu disesuaikan dengan pendekatan
yang akan digunakan :
Psikodinamika lebih memfokuskan pada pertanyaan seputar
motif bawah sadar, fungsi ego, perkembangan pada awal
kehidupan (5 tahun pertama) dan berbagai macam defense
mechanism.
Kognitif-behavior memfokuskan pada skill, pola berpikir yang
biasa digunakan, berbagai stimulus yang mendahului serta
permasalahan perilaku yang menyertainya.
Fenomenologi cenderung mengikuti outline asesmen dan
melihat bahwa serangkaian asesmen merupakan kolaborasi
untuk memahami klien dalam hal bagaimana klien melihat atau
mempersepsi dunia.
10. TUJUAN ASESMEN KLINIS
1. Klasifikasi diagnostik
Maksud dari klasifikasi (penegakan) diagnostik yang tepat antara lain :
Untuk menentukan jenis treatment yang tepat. Suatu treatment sangat
bergantung pada bagaimana pemahaman klinisi terhadap kondisi klien
termasuk jenis gangguannya (vermande, van den Bercken, & De Bruyn, 1996).
Untuk keperluan penelitian. Penelitian tentang berbagai penyebab suatu
gangguan sangat bergantung kepada validitas dan reliabilitas diagnostik yang
ditegakkan.
Memungkinkan klinisi untuk mendiskusikan gangguan dengan cara efektif
bersama profesional yang lain (Sartorius et.al, 1996).
11. Pendekatan multiaxial
Axis I : Gangguan klinis & kondisi lain yang mungkin menjadii fokus
klinis
Axis II : Gangguan kepribadian & mental retardasi
Axis III : Kondisi medis umum
Axis IV : Problem psikososial dan lingkungan
Axis V : GAF (Global Assessment of Functioning) -> rating terhadap
fungsi psikologis, sosial dan pekerjaan dalam satu tahun terakhir
12. TUJUAN ASESMEN KLINIS
Deskripsi
Para klinisi beranggapan bahwa untuk memahami content dari perilaku
klien secara utuh maka harus mempertimbangkan juga tentang context
sosial, budaya dan fisik klien. Hal itu menyebabkan asesmen diharapkan
dapat mendeskripsikan kepribadian seseorang secara lebih utuh dengan
melihat pada person-environtment interactions. Dalam fungsinya sebagai
sarana untuk melakukan deskripsi terhadap kepribadian seseorang secara
utuh, di dalam asesmen harus terdapat antara lain : motivasi klien, fungsi
intrapsikis, respon terhadap tes, pengalaman subjektif, pola interaksi,
kebutuhan (needs) dan perilaku. Dengan menggunakan pendekatan
deskriptif tersebut memudahkan klinisi untuk mengukur perilaku pra
treatment, merencanakan jenis treatment dan mengevaluasi perubahan
perilaku pasca treatment.
13. TUJUAN ASESMEN KLINIS
Prediksi
Tujuan asesmen yang ketiga adalah untuk memprediksi perilaku
seseorang. Misalnya klinisi diminta oleh perusahaan, kantor
pemerintah atau militer untuk menyeleksi seseorang yang tepat bagi
suatu posisi kerja tertentu. Dalam kasus tersebut, klinisi akan
melakukan asesmen dengan mengumpulkan dan menguji data
deskriptif yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk melakukan
prediksi dan seleksi.
14. Klinisi kadang dihadapkan pada situasi untuk memprediksi hal-hal yang
berbahaya, misalnya pertanyaan seperti “Apakah si A akan bunuh diri ?”,
“Apakah si B tidak akan menyakiti orang lain setelah keluar dari RS?”. Pada saat
itu klinisi harus menentukan jawaban “ya” atau “tidak”. Prediksi klinisi tentang
“berbahaya” atau “tidak berbahaya” dapat dievaluasi dengan empat
kemungkinan jawaban.
True positive, jika prediksi klinisi berbahaya dan ternyata klien menunjukkan
perilaku berbahaya.
True negative, jika prediksi klinisi tidak berbahaya dan ternyata klien
menunjukkan perilaku yang tidak berbahaya.
False negative, jika prediksi klinisi tidak berbahaya tetapi klien menunjukkan
perilaku berbahaya.
False positive, jika prediksi klinisi berbahaya tetapi klien menunjukkan
perilaku tidak berbahaya.
15. II. COLLECTING ASSESSMENT DATA
Bagaimana seharusnya kita mencari tahu tentang hal itu ?
SUMBER ASESMEN DATA
Ada empat macam yaitu : interview, tes, observasi dan life record.
16. Interview merupakan dasar dalam asesmen dan merupakan sumber yang
sangat luas. Ada beberapa kelebihan interview antara lain:
Merupakan hal biasa dalam interaksi sosial sehingga memungkinkan untuk
mengumpulkan sampel tentang perilaku verbal atau non verbal individu bersama-
sama.
Tidak membutuhkan peralatan atau perlengkapan khusus dan dapat dilakukan
dimanapun juga.
Mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi. Klinisi bebas untuk melakukan inquiry
(pendalaman) terhadap topik pembicaraan yang mungkin dapat membantu
proses asesmen.
Tetapi interview dapat terdistorsi oleh karakteristik dan pertanyaan
interviewer, karakteristik klien dan oleh situasi pada saat interview
berlangsung.
1. INTERVIEW
17. Seperti interview, tes juga memberikan sampel perilaku individu, hanya saja
dalam tes stimulus yang direspon klien lebih terstandardisasikan daripada
interview. Bentuk tes yang sudah standar tersebut membantu untuk
mengurangi bias yang mungkin muncul selama proses asesmen
berlangsung. Respon yang diberikan biasanya dapat diubah dalam bentuk
skor dan dibuat analisis kuantitatif. Hal itu membantu klinisi untuk
memahami klien. Skor yang didapat kemudian diinterpretasi sesuai dengan
norma yang ada.
2. TES
18. Tujuan observasi adalah untuk mengetahui lebih jauh di luar apa yang dikatakan klien.
Banyak yang mempertimbangkan bahwa observasi langsung mempunyai tingkat validitas
yang tertinggi dalam asesmen. Hal itu berhubungan dengan kelebihan observasi antara lain:
Observasi dilakukan secara langsung dan mempunyai kemampuan untuk menghindari
permasalahan yang muncul selama interview dan tes seperti masalah memori, jenis
respon, motivasi dan bias situasional.
Relevansinya terhadap perilaku yang menjadi topik utama. Misalnya perilaku agresif
anak dapat diobservasi sebagaimana perilaku yang ditunjukkan dalam lingkungan
bermain dimana masalah itu telah muncul.
Observasi dapat mengases perilaku dalam konteks sosialnya. Misalnya untuk memahami
seorang pasien yang kelihatan depresi setelah dikunjungi keluarganya, akan lebih
bermakna dengan mengamati secara langsung daripada bertanya, “Apakah Anda
pernah depresi?”.
Dapat mendeskripsikan perilaku secara khusus dan detail. Misalnya untuk mengetahui
tingkat gairah seksual seseorang dapat diobservasi dengan banyaknya cairan vagina
yang keluar atau observasi melalui bantuan kamera.
3. OBSERVASI
19. Asesmen yang dilakukan melalui data-data yang dimiliki seseorang baik berupa ijazah
sekolah, arsip pekerjaan, catatan medis, tabungan, buku harian, surat, album foto, catatan
kepolisian, penghargaan, dsb. Banyak hal dapat dipelajari dari life record tersebut.
Pendekatan ini tidak meminta klien untuk memberi respon yang lebih banyak seperti
melalui interview, tes atau observasi. Selama proses ini, data dapat lebih terhindar dari
distorsi memori, jenis respon, motivasi atau faktor situasional. Contohnya, klinisi ingin
mendapatkan informasi tentang riwayat pendidikan klien. Data tentang transkrip nilai
selama sekolah mungkin dapat lebih memberikan informasi yang akurat tentang hal itu
daripada bertanya ,”Bagaimana saudara di sekolah?”. Buku harian yang ditulis selama
periode kehidupan seseorang juga dapat memberikan informasi tentang perasaan,
harapan, perilaku atau detail suatu situasi yang mana hal itu mungkin terdistorsi karena
lupa selama interview. Dengan merangkum informasi yang di dapat tentang pikiran dan
tingkah laku klien selama periode kehidupan yang panjang, life records memberikan suatu
sarana bagi klinisi untuk memahami klien dengan lebih baik.
4. LIFE RECORD
20. III. PROCESSING ASSESSMENT DATA
Bagaimana seharusnya data-data tersebut dikombinasikan ?
Bagaimana asesor dapat meminimalkan bias selama interpretasi data ?
Didasarkan pada teori apa yang akan digunakan : psikoanalisa, behavioral
atau fenomenologi.
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya dalam asesmen adalah
menentukan arti dari data tersebut. Jika informasi tersebut sekiranya berguna
dalam pancapaian tujuan asesmen, maka informasi itu akan dipindahkan dari
data kasar menjadi format interpretatif. Langkah tersebut biasanya disebut
pemrosesan data asesmen atau clinical judgment.
21. Contoh:
Seorang Mahasiswi menelan 25 tablet obat penenang sebelum tidur tadi
malam di sebuah hotel, tapi berhasil diselamatkan oleh karyaman hotel yang
akhirnya membawanya ke RS.
1. Data dilihat sebagai sampel dari perilaku klien. Kemungkinan judgment :
Klien mempunyai cara potensial untuk melakukan pembunuhan secara medis
Klien tidak ingin diselamatkan sebab tidak ada seorangpun yang tahu tentang
usaha bunuh diri tersebut sebelum hal itu terjadi.
Dalam situasi yang sama, klien mungkin akan mencoba bunuh diri lagi.
Disini dapat dilihat, bahwa data berupa usaha bunuh diri dilihat
sebagai contoh dari apa yang dilakukan klien dalam situasi seperti itu.
Tidak ada usaha untuk mengetahui mengapa dia mencoba bunuh diri.
Jika dilihat sebagai sampel, akan didapat kesimpulan tingkat rendah.
Teori yang mendasarinya adalah behavioral.
22. 2. Data dilihat sebagai korelasi dengan aspek lain dalam hidup klien.
Kemungkinan judgment :
Klien sepertinya seorang mahasiswi masih single dan mengalami kesepian.
Klien saat itu mungkin mengalami depresi.
Klien kurang mendapatkan dukungan emosi dari teman dan keluarganya.
23. Ada kombinasi antara :
1). Fakta tentang perilaku klien.
2). Pengetahuan klinisi tentang apa yang sekiranya dapat dikorelasikan dengan
perilaku klien. Disini kesimpulan yang diambil berada pada tingkat yang lebih
tinggi.
Kesimpulannya didasarkan pada data-data pendukung yang ada di luar data
asli seperti hubungan antara bunuh diri, usia, jenis kelamin, dukungan sosial,
dan depresi. Semakin kuat pemahaman terhadap hubungan antar variabel,
maka kesimpulan yang di dapat semakin akurat. Pendekatan ini bisa didasarkan
pada beragam teori.
24. 3. Data dilihat sebagai tanda (sign) yang lain, untuk mengetahui karakteristik
kilen yang masih kurang jelas. Kemungkinan judgment :
Dorongan agresif klien berubah menyerang diri sendiri.
Perilaku klien merefleksikan adanya konflik intrapsikis.
Perilaku minum obat merupakan manifestasi adanya kebutuhan untuk
ditolong yang tidak disadarinya.
Kesimpulan yang didapat berada pada tingkat paling tinggi. Teori yang
mendasari pendekatan ini adalah psikoanalisa atau fenomenologi.
25. IV. Tahap Output
Siapa yang akan diberi laporan asesmen dan tujuannya
apa ?
Bagaimanakah asesmen akan mempengaruhi klien yang
di ases ?
26. Hasil dari asesmen biasanya akan ditulis menjadi sebuah laporan
asesmen. Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi suatu laporan asesmen
yaitu : jelas, relevan dengan tujuan dan berguna.
1. Jelas : Kriteria pertama yang harus dipenuhi adalah laporan itu harus jelas.
Tanpa kriteria ini, relevansi dan kegunaan laporan tidak dapat dievaluasi.
Ketidakjelasan laporan psikologis merupakan suatu masalah karena
kesalahan interpretasi dapat menyebabkan kesalahan pengambilan
keputusan.
2. Relevan dengan tujuan :Laporan asesmen harus relevan dengan tujuan
yang sudah ditetapkan pada awal asesmen. Jika tujuan awalnya adalah
untuk mengklasifikasikan perilaku klien maka informasi yang relevan dengan
hal itu harus lebih ditekankan.
3. Berguna :Laporan yang ditulis diharapkan dapat memberikan sesuatu
informasi tambahan yang penting tentang klien. Kadang terdapat juga
laporan yang mempunyai validitas tambahan yang rendah.
27. Misalnya klinisi menyimpulkan bahwa klien mempunyai kecenderungan
agresifitas tinggi, tapi data kepolisian mencatat bahwa klien tersebut
telah berulang kali ditahan karena kasus kekerasan. Informasi yang
diberikan klinisi tidak memberikan suatu hal penting lainnya dari klien.