SlideShare a Scribd company logo
Menggunakan
Infomasi Asesmen
OLEH:
NABILLA SYAPUTRI ADY
SATRIA ADHITAMA P
APA ITU ASESMEN?
Proses mengumpulkan informasi yang biasanya
digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan yang nantinya akan dikomunikasikan
kepada pihak-pihak terkait oleh asesor.
PROSES ASESMEN KLINIS
 Tahap Persiapan
 Tahap Input
 Tahap Pemrosesan
 Tahap Output
I. PLANNING DATA COLLECTION
PROCEDURES ( Tahap Persiapan)
 Apa yang ingin kita ketahui ?
 Usaha-usaha atau penekanan asesmen yang dilakukan
disesuaikan dengan pendekatan atau teori yang akan digunakan.
Penekanan asesmen berkaitan dengan dinamika kepribadian,
latar belakang lingkungan sosial dan keluarga, pola interaksi
dengan orang lain, persepsi terhadap diri dan realita atau riwayat
secara genetis dan fisiologi.
Tabel 1. Tingkat asesmen dan data yang berkaitan
TINGKAT ASESMEN JENIS DATA
1. Somatis Golongan darah, pola respon somatis terhadap stres, fungsi
hati, karakteristik genetis, riwayat penyakit, dsb
2. Fisik Berat/tinggi badan, jenis kelamin, warna kulit, bentuk tubuh, tipe
rambut, dsb
3. Demografis Nama, umur, tempat/tanggal lahir, alamat, nomor telepon,
pekerjaan, pendidikan, penghasilan, status perkawinan, jumlah
anak, dsb
4. Overt behavior Kecepatan membaca, koordinasi mata-tangan, kemampuan
conversation, ketrampilan bekerja, kebiasaan merokok, dsb
5. Kognitif/intelektual Respon terhadap tes intelegensi, daya pikir, respon terhadap
tes persepsi, dsb
6. Emosi/afeksi Perasaan, respon terhadap tes kepribadian, emosi saat
bercerita, dsb
7. Lingkungan Lokasi dan karakteristik tempat tinggal, deskripsi kehidupan
pernikahan, karakteristik pekerjaan, perilaku anggota keluarga
dan teman, nilai-nilai budaya dan tradisi, kondisi sosial ekonomi,
lokasi geografis, dsb
PEDOMAN PENDATAAN KASUS :
 Identifikasi data, meliputi : nama, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan,
status perkawinan, alamat, tempat tanggal lahir, umur, agama, pendidikan,
suku bangsa.
 Alasan kedatangan dan keluhan, harapan-harapan klien.
 Situasi saat ini, meliputi : di tempat tinggal, kegiatan harian, perubahan
dalam hidup yang terjadi dalam satu bulan, dsb.
 Keluarga, meliputi : deskripsi orang tua, saudara, figur lain dalam keluarga
yang dekat dengan klien (significant other), peran dalam keluarga, dsb.
 Ingatan awal, mendeskripsikan tentang kejadian dan situasi pada awal
kehidupannya.
 Kelahiran dan perkembangan, meliputi : usia saat bisa berjalan dan
berbicara, permasalahan dengan anak lain, pengaruh dari pengalaman
masa kecil, dsb.
Lanjutan
 Kondisi fisik dan kesehatan, meliputi : penyakit sejak kecil, penggunaan obat
dokter atau obat terlarang yang berturut-turut, merokok, alkohol, kebiasaan
makan atau olahraga, dsb.
 Pendidikan, meliputi : riwayat pendidikan, bidang pendidikan yang diminati,
prestasi, bidang yang dirasa sulit, dsb.
 Pekerjaan, meliputi : alasan berhenti atau pindah kerja, sikap dalam
menghadapi pekerjaan, dsb.
 Minat dan hobi, meliputi : kesenangan, ekspresi diri, hobi, dsb.
 Perkembangan seksual, meliputi : aktivitas seksual, ketepatan dalam
pemuasan kebutuhan seksual, dsb.
 Data perkawinan dan keluarga, meliputi : alasan menikah, kehidupan
perkawinan dalam budayanya, masalah selama menikah, kebiasaan dalam
rumah tangga, dsb.
Lanjutan
 Dukungan sosial, minat sosial dan komunikasi dengan orang lain, meliputi :
tingkat frekuensi untuk berhubungan dengan orang lain, kontribusi selama
berinteraksi, kesediaan menolong orang lain, dsb.
 Self description, meliputi : kekuatan dan kelemahan, daya imajinasi,
kreativitas, nilai-nilai dan ide.
 Pilihan dalam hidup, meliputi : keputusan untuk berubah, kejadian penting,
dsb.
 Tujuan dan masa depan, meliputi : harapan pada 5 – 10 tahun yang akan
datang, hal-hal yang perlu disiapkan untuk itu, kemampuan untuk
menetapkan tujuan, daya realistis berhubungan dengan waktu, dsb.
 Hal-hal lain dapat dilihat dari riwayat atau latar belakang klien.
Pedoman tersebut harus selalu disesuaikan dengan pendekatan
yang akan digunakan :
 Psikodinamika lebih memfokuskan pada pertanyaan seputar
motif bawah sadar, fungsi ego, perkembangan pada awal
kehidupan (5 tahun pertama) dan berbagai macam defense
mechanism.
 Kognitif-behavior memfokuskan pada skill, pola berpikir yang
biasa digunakan, berbagai stimulus yang mendahului serta
permasalahan perilaku yang menyertainya.
 Fenomenologi cenderung mengikuti outline asesmen dan
melihat bahwa serangkaian asesmen merupakan kolaborasi
untuk memahami klien dalam hal bagaimana klien melihat atau
mempersepsi dunia.
TUJUAN ASESMEN KLINIS
1. Klasifikasi diagnostik
 Maksud dari klasifikasi (penegakan) diagnostik yang tepat antara lain :
 Untuk menentukan jenis treatment yang tepat. Suatu treatment sangat
bergantung pada bagaimana pemahaman klinisi terhadap kondisi klien
termasuk jenis gangguannya (vermande, van den Bercken, & De Bruyn, 1996).
 Untuk keperluan penelitian. Penelitian tentang berbagai penyebab suatu
gangguan sangat bergantung kepada validitas dan reliabilitas diagnostik yang
ditegakkan.
 Memungkinkan klinisi untuk mendiskusikan gangguan dengan cara efektif
bersama profesional yang lain (Sartorius et.al, 1996).
Pendekatan multiaxial
 Axis I : Gangguan klinis & kondisi lain yang mungkin menjadii fokus
klinis
 Axis II : Gangguan kepribadian & mental retardasi
 Axis III : Kondisi medis umum
 Axis IV : Problem psikososial dan lingkungan
 Axis V : GAF (Global Assessment of Functioning) -> rating terhadap
fungsi psikologis, sosial dan pekerjaan dalam satu tahun terakhir
TUJUAN ASESMEN KLINIS
Deskripsi
 Para klinisi beranggapan bahwa untuk memahami content dari perilaku
klien secara utuh maka harus mempertimbangkan juga tentang context
sosial, budaya dan fisik klien. Hal itu menyebabkan asesmen diharapkan
dapat mendeskripsikan kepribadian seseorang secara lebih utuh dengan
melihat pada person-environtment interactions. Dalam fungsinya sebagai
sarana untuk melakukan deskripsi terhadap kepribadian seseorang secara
utuh, di dalam asesmen harus terdapat antara lain : motivasi klien, fungsi
intrapsikis, respon terhadap tes, pengalaman subjektif, pola interaksi,
kebutuhan (needs) dan perilaku. Dengan menggunakan pendekatan
deskriptif tersebut memudahkan klinisi untuk mengukur perilaku pra
treatment, merencanakan jenis treatment dan mengevaluasi perubahan
perilaku pasca treatment.
TUJUAN ASESMEN KLINIS
Prediksi
 Tujuan asesmen yang ketiga adalah untuk memprediksi perilaku
seseorang. Misalnya klinisi diminta oleh perusahaan, kantor
pemerintah atau militer untuk menyeleksi seseorang yang tepat bagi
suatu posisi kerja tertentu. Dalam kasus tersebut, klinisi akan
melakukan asesmen dengan mengumpulkan dan menguji data
deskriptif yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk melakukan
prediksi dan seleksi.
Klinisi kadang dihadapkan pada situasi untuk memprediksi hal-hal yang
berbahaya, misalnya pertanyaan seperti “Apakah si A akan bunuh diri ?”,
“Apakah si B tidak akan menyakiti orang lain setelah keluar dari RS?”. Pada saat
itu klinisi harus menentukan jawaban “ya” atau “tidak”. Prediksi klinisi tentang
“berbahaya” atau “tidak berbahaya” dapat dievaluasi dengan empat
kemungkinan jawaban.
 True positive, jika prediksi klinisi berbahaya dan ternyata klien menunjukkan
perilaku berbahaya.
 True negative, jika prediksi klinisi tidak berbahaya dan ternyata klien
menunjukkan perilaku yang tidak berbahaya.
 False negative, jika prediksi klinisi tidak berbahaya tetapi klien menunjukkan
perilaku berbahaya.
 False positive, jika prediksi klinisi berbahaya tetapi klien menunjukkan
perilaku tidak berbahaya.
II. COLLECTING ASSESSMENT DATA
 Bagaimana seharusnya kita mencari tahu tentang hal itu ?
SUMBER ASESMEN DATA
 Ada empat macam yaitu : interview, tes, observasi dan life record.
 Interview merupakan dasar dalam asesmen dan merupakan sumber yang
sangat luas. Ada beberapa kelebihan interview antara lain:
 Merupakan hal biasa dalam interaksi sosial sehingga memungkinkan untuk
mengumpulkan sampel tentang perilaku verbal atau non verbal individu bersama-
sama.
 Tidak membutuhkan peralatan atau perlengkapan khusus dan dapat dilakukan
dimanapun juga.
 Mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi. Klinisi bebas untuk melakukan inquiry
(pendalaman) terhadap topik pembicaraan yang mungkin dapat membantu
proses asesmen.
 Tetapi interview dapat terdistorsi oleh karakteristik dan pertanyaan
interviewer, karakteristik klien dan oleh situasi pada saat interview
berlangsung.
1. INTERVIEW
 Seperti interview, tes juga memberikan sampel perilaku individu, hanya saja
dalam tes stimulus yang direspon klien lebih terstandardisasikan daripada
interview. Bentuk tes yang sudah standar tersebut membantu untuk
mengurangi bias yang mungkin muncul selama proses asesmen
berlangsung. Respon yang diberikan biasanya dapat diubah dalam bentuk
skor dan dibuat analisis kuantitatif. Hal itu membantu klinisi untuk
memahami klien. Skor yang didapat kemudian diinterpretasi sesuai dengan
norma yang ada.
2. TES
 Tujuan observasi adalah untuk mengetahui lebih jauh di luar apa yang dikatakan klien.
Banyak yang mempertimbangkan bahwa observasi langsung mempunyai tingkat validitas
yang tertinggi dalam asesmen. Hal itu berhubungan dengan kelebihan observasi antara lain:
 Observasi dilakukan secara langsung dan mempunyai kemampuan untuk menghindari
permasalahan yang muncul selama interview dan tes seperti masalah memori, jenis
respon, motivasi dan bias situasional.
 Relevansinya terhadap perilaku yang menjadi topik utama. Misalnya perilaku agresif
anak dapat diobservasi sebagaimana perilaku yang ditunjukkan dalam lingkungan
bermain dimana masalah itu telah muncul.
 Observasi dapat mengases perilaku dalam konteks sosialnya. Misalnya untuk memahami
seorang pasien yang kelihatan depresi setelah dikunjungi keluarganya, akan lebih
bermakna dengan mengamati secara langsung daripada bertanya, “Apakah Anda
pernah depresi?”.
 Dapat mendeskripsikan perilaku secara khusus dan detail. Misalnya untuk mengetahui
tingkat gairah seksual seseorang dapat diobservasi dengan banyaknya cairan vagina
yang keluar atau observasi melalui bantuan kamera.
3. OBSERVASI
 Asesmen yang dilakukan melalui data-data yang dimiliki seseorang baik berupa ijazah
sekolah, arsip pekerjaan, catatan medis, tabungan, buku harian, surat, album foto, catatan
kepolisian, penghargaan, dsb. Banyak hal dapat dipelajari dari life record tersebut.
Pendekatan ini tidak meminta klien untuk memberi respon yang lebih banyak seperti
melalui interview, tes atau observasi. Selama proses ini, data dapat lebih terhindar dari
distorsi memori, jenis respon, motivasi atau faktor situasional. Contohnya, klinisi ingin
mendapatkan informasi tentang riwayat pendidikan klien. Data tentang transkrip nilai
selama sekolah mungkin dapat lebih memberikan informasi yang akurat tentang hal itu
daripada bertanya ,”Bagaimana saudara di sekolah?”. Buku harian yang ditulis selama
periode kehidupan seseorang juga dapat memberikan informasi tentang perasaan,
harapan, perilaku atau detail suatu situasi yang mana hal itu mungkin terdistorsi karena
lupa selama interview. Dengan merangkum informasi yang di dapat tentang pikiran dan
tingkah laku klien selama periode kehidupan yang panjang, life records memberikan suatu
sarana bagi klinisi untuk memahami klien dengan lebih baik.
4. LIFE RECORD
III. PROCESSING ASSESSMENT DATA
 Bagaimana seharusnya data-data tersebut dikombinasikan ?
 Bagaimana asesor dapat meminimalkan bias selama interpretasi data ?
 Didasarkan pada teori apa yang akan digunakan : psikoanalisa, behavioral
atau fenomenologi.
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya dalam asesmen adalah
menentukan arti dari data tersebut. Jika informasi tersebut sekiranya berguna
dalam pancapaian tujuan asesmen, maka informasi itu akan dipindahkan dari
data kasar menjadi format interpretatif. Langkah tersebut biasanya disebut
pemrosesan data asesmen atau clinical judgment.
Contoh:
 Seorang Mahasiswi menelan 25 tablet obat penenang sebelum tidur tadi
malam di sebuah hotel, tapi berhasil diselamatkan oleh karyaman hotel yang
akhirnya membawanya ke RS.
1. Data dilihat sebagai sampel dari perilaku klien. Kemungkinan judgment :
 Klien mempunyai cara potensial untuk melakukan pembunuhan secara medis
 Klien tidak ingin diselamatkan sebab tidak ada seorangpun yang tahu tentang
usaha bunuh diri tersebut sebelum hal itu terjadi.
 Dalam situasi yang sama, klien mungkin akan mencoba bunuh diri lagi.
Disini dapat dilihat, bahwa data berupa usaha bunuh diri dilihat
sebagai contoh dari apa yang dilakukan klien dalam situasi seperti itu.
Tidak ada usaha untuk mengetahui mengapa dia mencoba bunuh diri.
Jika dilihat sebagai sampel, akan didapat kesimpulan tingkat rendah.
Teori yang mendasarinya adalah behavioral.
2. Data dilihat sebagai korelasi dengan aspek lain dalam hidup klien.
Kemungkinan judgment :
 Klien sepertinya seorang mahasiswi masih single dan mengalami kesepian.
 Klien saat itu mungkin mengalami depresi.
 Klien kurang mendapatkan dukungan emosi dari teman dan keluarganya.
Ada kombinasi antara :
1). Fakta tentang perilaku klien.
2). Pengetahuan klinisi tentang apa yang sekiranya dapat dikorelasikan dengan
perilaku klien. Disini kesimpulan yang diambil berada pada tingkat yang lebih
tinggi.
Kesimpulannya didasarkan pada data-data pendukung yang ada di luar data
asli seperti hubungan antara bunuh diri, usia, jenis kelamin, dukungan sosial,
dan depresi. Semakin kuat pemahaman terhadap hubungan antar variabel,
maka kesimpulan yang di dapat semakin akurat. Pendekatan ini bisa didasarkan
pada beragam teori.
3. Data dilihat sebagai tanda (sign) yang lain, untuk mengetahui karakteristik
kilen yang masih kurang jelas. Kemungkinan judgment :
 Dorongan agresif klien berubah menyerang diri sendiri.
 Perilaku klien merefleksikan adanya konflik intrapsikis.
 Perilaku minum obat merupakan manifestasi adanya kebutuhan untuk
ditolong yang tidak disadarinya.
Kesimpulan yang didapat berada pada tingkat paling tinggi. Teori yang
mendasari pendekatan ini adalah psikoanalisa atau fenomenologi.
IV. Tahap Output
 Siapa yang akan diberi laporan asesmen dan tujuannya
apa ?
 Bagaimanakah asesmen akan mempengaruhi klien yang
di ases ?
Hasil dari asesmen biasanya akan ditulis menjadi sebuah laporan
asesmen. Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi suatu laporan asesmen
yaitu : jelas, relevan dengan tujuan dan berguna.
1. Jelas : Kriteria pertama yang harus dipenuhi adalah laporan itu harus jelas.
Tanpa kriteria ini, relevansi dan kegunaan laporan tidak dapat dievaluasi.
Ketidakjelasan laporan psikologis merupakan suatu masalah karena
kesalahan interpretasi dapat menyebabkan kesalahan pengambilan
keputusan.
2. Relevan dengan tujuan :Laporan asesmen harus relevan dengan tujuan
yang sudah ditetapkan pada awal asesmen. Jika tujuan awalnya adalah
untuk mengklasifikasikan perilaku klien maka informasi yang relevan dengan
hal itu harus lebih ditekankan.
3. Berguna :Laporan yang ditulis diharapkan dapat memberikan sesuatu
informasi tambahan yang penting tentang klien. Kadang terdapat juga
laporan yang mempunyai validitas tambahan yang rendah.
Misalnya klinisi menyimpulkan bahwa klien mempunyai kecenderungan
agresifitas tinggi, tapi data kepolisian mencatat bahwa klien tersebut
telah berulang kali ditahan karena kasus kekerasan. Informasi yang
diberikan klinisi tidak memberikan suatu hal penting lainnya dari klien.

More Related Content

What's hot

Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Naita Novia Sari
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Operator Warnet Vast Raha
 
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGMateri 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
SPADAIndonesia
 
Kognitif (Psikologi Umum)
Kognitif (Psikologi Umum)Kognitif (Psikologi Umum)
Kognitif (Psikologi Umum)
atone_lotus
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
alvinnoor
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi pptMelz Mutz
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
SiscaAdinda
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Ali Murfi
 
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
atone_lotus
 
Kode Etik Psikologi Indonesia, Amerika, Eropa
Kode Etik Psikologi Indonesia, Amerika, EropaKode Etik Psikologi Indonesia, Amerika, Eropa
Kode Etik Psikologi Indonesia, Amerika, Eropa
Ernita Mijil
 
Program tahunan bk
Program tahunan bkProgram tahunan bk
Program tahunan bk
Naneun Imnida
 
Perilaku Prososial
Perilaku PrososialPerilaku Prososial
Perilaku Prososial
Muhammad Akhyar
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konselingBentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Zakki Nurul Amin
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
Nur Agustin Mufarokhah
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiIrvan Khoerul
 
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyaPengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
lapalutu
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran ipa kelas 5
Rencana pelaksanaan pembelajaran ipa kelas 5Rencana pelaksanaan pembelajaran ipa kelas 5
Rencana pelaksanaan pembelajaran ipa kelas 5
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (20)

Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
Makalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkapMakalah permasalahan anak tk lengkap
Makalah permasalahan anak tk lengkap
 
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELINGMateri 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Materi 1 M1 KB 4: PERUMUSAN TUJUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
 
Kognitif (Psikologi Umum)
Kognitif (Psikologi Umum)Kognitif (Psikologi Umum)
Kognitif (Psikologi Umum)
 
Makalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan NontesMakalah Tes dan Nontes
Makalah Tes dan Nontes
 
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan EvaluasiPerbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
Perbedaan Pengukuran, Asesmen dan Evaluasi
 
Intelegensi ppt
Intelegensi pptIntelegensi ppt
Intelegensi ppt
 
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLINGPertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
Pertemuan 3-EVENT SAMPLING & TIME SAMPLING
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Makalah Psikologi Pendidikan : Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
 
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
Aspek Perkembangan Fisik dan Kognitif Usia Kanak-Kanak Akhir (Psikologi Perke...
 
Kode Etik Psikologi Indonesia, Amerika, Eropa
Kode Etik Psikologi Indonesia, Amerika, EropaKode Etik Psikologi Indonesia, Amerika, Eropa
Kode Etik Psikologi Indonesia, Amerika, Eropa
 
Program tahunan bk
Program tahunan bkProgram tahunan bk
Program tahunan bk
 
Perilaku Prososial
Perilaku PrososialPerilaku Prososial
Perilaku Prososial
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konselingBentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
Bentuk bentuk layanan bimbingan dan konseling
 
Jenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaianJenis dan bentuk penilaian
Jenis dan bentuk penilaian
 
Makalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologiMakalah kode etik psikologi
Makalah kode etik psikologi
 
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnyaPengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
Pengembangan instrumen penilaian dan analisisnya
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran ipa kelas 5
Rencana pelaksanaan pembelajaran ipa kelas 5Rencana pelaksanaan pembelajaran ipa kelas 5
Rencana pelaksanaan pembelajaran ipa kelas 5
 

Viewers also liked

Makalah Asesmen
Makalah AsesmenMakalah Asesmen
Makalah Asesmen
Agoesdwybima Salim
 
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahliAda beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli
dhimas123
 
Tugas ilmu pengetahuan sosial
Tugas ilmu pengetahuan sosialTugas ilmu pengetahuan sosial
Tugas ilmu pengetahuan sosial
Mochamad Ridho
 
Teori penetrasi
Teori penetrasiTeori penetrasi
Teori penetrasi
Teddy Ayomi
 
Kecerdasan sosial emosi
Kecerdasan sosial emosiKecerdasan sosial emosi
Kecerdasan sosial emosi
amira nurfahmida
 
Kuis kepribadian menurut florence littauer
Kuis kepribadian menurut florence littauerKuis kepribadian menurut florence littauer
Kuis kepribadian menurut florence littauer
mochammad rasyiid
 
teori pertukaran sosial
teori pertukaran sosialteori pertukaran sosial
teori pertukaran sosial
Suff Fyee
 
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiPengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Mulyati Rahman
 
Rencana penilaian autentik baru
Rencana penilaian autentik baruRencana penilaian autentik baru
Rencana penilaian autentik baru
Puryanto SS
 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosial
Teddy Ayomi
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
Lia Destiani
 
Kuliah SPK : Metode TOPSIS
Kuliah SPK : Metode TOPSISKuliah SPK : Metode TOPSIS
Kuliah SPK : Metode TOPSIS
Mutmainnah Muchtar
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
rima melati
 
Strategi pembelajaran di TK
Strategi pembelajaran di TKStrategi pembelajaran di TK
Strategi pembelajaran di TK
Mohammad Fauziddin
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Linda
mulyaparlinda
 
Employee Assistance Program
Employee Assistance ProgramEmployee Assistance Program
Employee Assistance Program
Seta Wicaksana
 
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Adillah Putri
 
Tipe kepribadian isfj
Tipe kepribadian isfjTipe kepribadian isfj
Tipe kepribadian isfj
remajaaceh
 
Mengenal 4 Jenis Personality
Mengenal 4 Jenis PersonalityMengenal 4 Jenis Personality
Mengenal 4 Jenis Personality
bams_cool
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
Munna Hab
 

Viewers also liked (20)

Makalah Asesmen
Makalah AsesmenMakalah Asesmen
Makalah Asesmen
 
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahliAda beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli
 
Tugas ilmu pengetahuan sosial
Tugas ilmu pengetahuan sosialTugas ilmu pengetahuan sosial
Tugas ilmu pengetahuan sosial
 
Teori penetrasi
Teori penetrasiTeori penetrasi
Teori penetrasi
 
Kecerdasan sosial emosi
Kecerdasan sosial emosiKecerdasan sosial emosi
Kecerdasan sosial emosi
 
Kuis kepribadian menurut florence littauer
Kuis kepribadian menurut florence littauerKuis kepribadian menurut florence littauer
Kuis kepribadian menurut florence littauer
 
teori pertukaran sosial
teori pertukaran sosialteori pertukaran sosial
teori pertukaran sosial
 
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen MulyatiPengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
Pengukuran, penilaian dan assesmen Mulyati
 
Rencana penilaian autentik baru
Rencana penilaian autentik baruRencana penilaian autentik baru
Rencana penilaian autentik baru
 
Teori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosialTeori pertukaran sosial
Teori pertukaran sosial
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
 
Kuliah SPK : Metode TOPSIS
Kuliah SPK : Metode TOPSISKuliah SPK : Metode TOPSIS
Kuliah SPK : Metode TOPSIS
 
Teori belajar kognitif
Teori belajar kognitifTeori belajar kognitif
Teori belajar kognitif
 
Strategi pembelajaran di TK
Strategi pembelajaran di TKStrategi pembelajaran di TK
Strategi pembelajaran di TK
 
Tugas Power Point Linda
Tugas Power Point LindaTugas Power Point Linda
Tugas Power Point Linda
 
Employee Assistance Program
Employee Assistance ProgramEmployee Assistance Program
Employee Assistance Program
 
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Daftar Tarif PPh dan Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
 
Tipe kepribadian isfj
Tipe kepribadian isfjTipe kepribadian isfj
Tipe kepribadian isfj
 
Mengenal 4 Jenis Personality
Mengenal 4 Jenis PersonalityMengenal 4 Jenis Personality
Mengenal 4 Jenis Personality
 
psikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosialpsikologi sosial - pengaruh sosial
psikologi sosial - pengaruh sosial
 

Similar to Menggunakan informasi assesmen (nabilla dan satria)

power point diagnosa prognosa dalam BK
power point diagnosa prognosa dalam BKpower point diagnosa prognosa dalam BK
power point diagnosa prognosa dalam BK
khomisah
 
Model dan NIlai Promkes.ppt
Model dan NIlai Promkes.pptModel dan NIlai Promkes.ppt
Model dan NIlai Promkes.ppt
TirzaSabrina
 
Pengkajian Data Subjektif
Pengkajian Data SubjektifPengkajian Data Subjektif
Pengkajian Data Subjektif
pjj_kemenkes
 
Urutan penulisan laporan pendahuluan
Urutan penulisan laporan pendahuluanUrutan penulisan laporan pendahuluan
Urutan penulisan laporan pendahuluan
oenkimmy
 
Ilmu keperawatan dasar iii
Ilmu keperawatan dasar iiiIlmu keperawatan dasar iii
Ilmu keperawatan dasar iii
STIKES GRAHA MEDIKA
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Amalia Senja
 
Perspektif kmb
Perspektif kmbPerspektif kmb
Perspektif kmbmateri-x2
 
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6matiolestari
 
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdfMateri 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
ArieGardaNandjaya
 
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi KesehatanPengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
Okawardhana
 
Kb 2 as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
Kb 2   as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasanKb 2   as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
Kb 2 as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
pjj_kemenkes
 
DAMPAK INTERVENSI KELOMPOK COGNITIVE BEHAVORIAL THERAPY DAN KELOMPOK DUKUNGAN...
DAMPAK INTERVENSI KELOMPOK COGNITIVE BEHAVORIAL THERAPY DAN KELOMPOK DUKUNGAN...DAMPAK INTERVENSI KELOMPOK COGNITIVE BEHAVORIAL THERAPY DAN KELOMPOK DUKUNGAN...
DAMPAK INTERVENSI KELOMPOK COGNITIVE BEHAVORIAL THERAPY DAN KELOMPOK DUKUNGAN...
Ratih Aini
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
pjj_kemenkes
 
TEORI REALITI
TEORI REALITITEORI REALITI
TEORI REALITI
Sigmund Fai
 
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE 6.ppt
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE 6.pptPENGKAJIAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE 6.ppt
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE 6.ppt
KianSantang21
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
adityajtkln
 

Similar to Menggunakan informasi assesmen (nabilla dan satria) (20)

power point diagnosa prognosa dalam BK
power point diagnosa prognosa dalam BKpower point diagnosa prognosa dalam BK
power point diagnosa prognosa dalam BK
 
Model dan NIlai Promkes.ppt
Model dan NIlai Promkes.pptModel dan NIlai Promkes.ppt
Model dan NIlai Promkes.ppt
 
Pengkajian Data Subjektif
Pengkajian Data SubjektifPengkajian Data Subjektif
Pengkajian Data Subjektif
 
Urutan penulisan laporan pendahuluan
Urutan penulisan laporan pendahuluanUrutan penulisan laporan pendahuluan
Urutan penulisan laporan pendahuluan
 
Ilmu keperawatan dasar iii
Ilmu keperawatan dasar iiiIlmu keperawatan dasar iii
Ilmu keperawatan dasar iii
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
Perspektif kmb
Perspektif kmbPerspektif kmb
Perspektif kmb
 
Metode penelitian dalam psikologi klinis
Metode penelitian dalam psikologi klinisMetode penelitian dalam psikologi klinis
Metode penelitian dalam psikologi klinis
 
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
Kepribadian dan-pembelajaran kel 6
 
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdfMateri 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
Materi 3_Attitude, Belief, and Behavior.pdf
 
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi KesehatanPengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
 
Metode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi KesehatanMetode Dalam Promosi Kesehatan
Metode Dalam Promosi Kesehatan
 
Askep ca mamae
Askep ca mamaeAskep ca mamae
Askep ca mamae
 
Kb 2 as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
Kb 2   as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasanKb 2   as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
Kb 2 as kep pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan
 
DAMPAK INTERVENSI KELOMPOK COGNITIVE BEHAVORIAL THERAPY DAN KELOMPOK DUKUNGAN...
DAMPAK INTERVENSI KELOMPOK COGNITIVE BEHAVORIAL THERAPY DAN KELOMPOK DUKUNGAN...DAMPAK INTERVENSI KELOMPOK COGNITIVE BEHAVORIAL THERAPY DAN KELOMPOK DUKUNGAN...
DAMPAK INTERVENSI KELOMPOK COGNITIVE BEHAVORIAL THERAPY DAN KELOMPOK DUKUNGAN...
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
 
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan  pada Kelompok KhususDokumentasi Keperawatan  pada Kelompok Khusus
Dokumentasi Keperawatan pada Kelompok Khusus
 
TEORI REALITI
TEORI REALITITEORI REALITI
TEORI REALITI
 
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE 6.ppt
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE 6.pptPENGKAJIAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE 6.ppt
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PERTEMUAN KE 6.ppt
 
Teknik komunikasi
Teknik komunikasiTeknik komunikasi
Teknik komunikasi
 

Recently uploaded

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 

Menggunakan informasi assesmen (nabilla dan satria)

  • 2. APA ITU ASESMEN? Proses mengumpulkan informasi yang biasanya digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan yang nantinya akan dikomunikasikan kepada pihak-pihak terkait oleh asesor.
  • 3. PROSES ASESMEN KLINIS  Tahap Persiapan  Tahap Input  Tahap Pemrosesan  Tahap Output
  • 4. I. PLANNING DATA COLLECTION PROCEDURES ( Tahap Persiapan)  Apa yang ingin kita ketahui ?  Usaha-usaha atau penekanan asesmen yang dilakukan disesuaikan dengan pendekatan atau teori yang akan digunakan. Penekanan asesmen berkaitan dengan dinamika kepribadian, latar belakang lingkungan sosial dan keluarga, pola interaksi dengan orang lain, persepsi terhadap diri dan realita atau riwayat secara genetis dan fisiologi.
  • 5. Tabel 1. Tingkat asesmen dan data yang berkaitan TINGKAT ASESMEN JENIS DATA 1. Somatis Golongan darah, pola respon somatis terhadap stres, fungsi hati, karakteristik genetis, riwayat penyakit, dsb 2. Fisik Berat/tinggi badan, jenis kelamin, warna kulit, bentuk tubuh, tipe rambut, dsb 3. Demografis Nama, umur, tempat/tanggal lahir, alamat, nomor telepon, pekerjaan, pendidikan, penghasilan, status perkawinan, jumlah anak, dsb 4. Overt behavior Kecepatan membaca, koordinasi mata-tangan, kemampuan conversation, ketrampilan bekerja, kebiasaan merokok, dsb 5. Kognitif/intelektual Respon terhadap tes intelegensi, daya pikir, respon terhadap tes persepsi, dsb 6. Emosi/afeksi Perasaan, respon terhadap tes kepribadian, emosi saat bercerita, dsb 7. Lingkungan Lokasi dan karakteristik tempat tinggal, deskripsi kehidupan pernikahan, karakteristik pekerjaan, perilaku anggota keluarga dan teman, nilai-nilai budaya dan tradisi, kondisi sosial ekonomi, lokasi geografis, dsb
  • 6. PEDOMAN PENDATAAN KASUS :  Identifikasi data, meliputi : nama, jenis kelamin, pekerjaan, penghasilan, status perkawinan, alamat, tempat tanggal lahir, umur, agama, pendidikan, suku bangsa.  Alasan kedatangan dan keluhan, harapan-harapan klien.  Situasi saat ini, meliputi : di tempat tinggal, kegiatan harian, perubahan dalam hidup yang terjadi dalam satu bulan, dsb.  Keluarga, meliputi : deskripsi orang tua, saudara, figur lain dalam keluarga yang dekat dengan klien (significant other), peran dalam keluarga, dsb.  Ingatan awal, mendeskripsikan tentang kejadian dan situasi pada awal kehidupannya.  Kelahiran dan perkembangan, meliputi : usia saat bisa berjalan dan berbicara, permasalahan dengan anak lain, pengaruh dari pengalaman masa kecil, dsb.
  • 7. Lanjutan  Kondisi fisik dan kesehatan, meliputi : penyakit sejak kecil, penggunaan obat dokter atau obat terlarang yang berturut-turut, merokok, alkohol, kebiasaan makan atau olahraga, dsb.  Pendidikan, meliputi : riwayat pendidikan, bidang pendidikan yang diminati, prestasi, bidang yang dirasa sulit, dsb.  Pekerjaan, meliputi : alasan berhenti atau pindah kerja, sikap dalam menghadapi pekerjaan, dsb.  Minat dan hobi, meliputi : kesenangan, ekspresi diri, hobi, dsb.  Perkembangan seksual, meliputi : aktivitas seksual, ketepatan dalam pemuasan kebutuhan seksual, dsb.  Data perkawinan dan keluarga, meliputi : alasan menikah, kehidupan perkawinan dalam budayanya, masalah selama menikah, kebiasaan dalam rumah tangga, dsb.
  • 8. Lanjutan  Dukungan sosial, minat sosial dan komunikasi dengan orang lain, meliputi : tingkat frekuensi untuk berhubungan dengan orang lain, kontribusi selama berinteraksi, kesediaan menolong orang lain, dsb.  Self description, meliputi : kekuatan dan kelemahan, daya imajinasi, kreativitas, nilai-nilai dan ide.  Pilihan dalam hidup, meliputi : keputusan untuk berubah, kejadian penting, dsb.  Tujuan dan masa depan, meliputi : harapan pada 5 – 10 tahun yang akan datang, hal-hal yang perlu disiapkan untuk itu, kemampuan untuk menetapkan tujuan, daya realistis berhubungan dengan waktu, dsb.  Hal-hal lain dapat dilihat dari riwayat atau latar belakang klien.
  • 9. Pedoman tersebut harus selalu disesuaikan dengan pendekatan yang akan digunakan :  Psikodinamika lebih memfokuskan pada pertanyaan seputar motif bawah sadar, fungsi ego, perkembangan pada awal kehidupan (5 tahun pertama) dan berbagai macam defense mechanism.  Kognitif-behavior memfokuskan pada skill, pola berpikir yang biasa digunakan, berbagai stimulus yang mendahului serta permasalahan perilaku yang menyertainya.  Fenomenologi cenderung mengikuti outline asesmen dan melihat bahwa serangkaian asesmen merupakan kolaborasi untuk memahami klien dalam hal bagaimana klien melihat atau mempersepsi dunia.
  • 10. TUJUAN ASESMEN KLINIS 1. Klasifikasi diagnostik  Maksud dari klasifikasi (penegakan) diagnostik yang tepat antara lain :  Untuk menentukan jenis treatment yang tepat. Suatu treatment sangat bergantung pada bagaimana pemahaman klinisi terhadap kondisi klien termasuk jenis gangguannya (vermande, van den Bercken, & De Bruyn, 1996).  Untuk keperluan penelitian. Penelitian tentang berbagai penyebab suatu gangguan sangat bergantung kepada validitas dan reliabilitas diagnostik yang ditegakkan.  Memungkinkan klinisi untuk mendiskusikan gangguan dengan cara efektif bersama profesional yang lain (Sartorius et.al, 1996).
  • 11. Pendekatan multiaxial  Axis I : Gangguan klinis & kondisi lain yang mungkin menjadii fokus klinis  Axis II : Gangguan kepribadian & mental retardasi  Axis III : Kondisi medis umum  Axis IV : Problem psikososial dan lingkungan  Axis V : GAF (Global Assessment of Functioning) -> rating terhadap fungsi psikologis, sosial dan pekerjaan dalam satu tahun terakhir
  • 12. TUJUAN ASESMEN KLINIS Deskripsi  Para klinisi beranggapan bahwa untuk memahami content dari perilaku klien secara utuh maka harus mempertimbangkan juga tentang context sosial, budaya dan fisik klien. Hal itu menyebabkan asesmen diharapkan dapat mendeskripsikan kepribadian seseorang secara lebih utuh dengan melihat pada person-environtment interactions. Dalam fungsinya sebagai sarana untuk melakukan deskripsi terhadap kepribadian seseorang secara utuh, di dalam asesmen harus terdapat antara lain : motivasi klien, fungsi intrapsikis, respon terhadap tes, pengalaman subjektif, pola interaksi, kebutuhan (needs) dan perilaku. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif tersebut memudahkan klinisi untuk mengukur perilaku pra treatment, merencanakan jenis treatment dan mengevaluasi perubahan perilaku pasca treatment.
  • 13. TUJUAN ASESMEN KLINIS Prediksi  Tujuan asesmen yang ketiga adalah untuk memprediksi perilaku seseorang. Misalnya klinisi diminta oleh perusahaan, kantor pemerintah atau militer untuk menyeleksi seseorang yang tepat bagi suatu posisi kerja tertentu. Dalam kasus tersebut, klinisi akan melakukan asesmen dengan mengumpulkan dan menguji data deskriptif yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk melakukan prediksi dan seleksi.
  • 14. Klinisi kadang dihadapkan pada situasi untuk memprediksi hal-hal yang berbahaya, misalnya pertanyaan seperti “Apakah si A akan bunuh diri ?”, “Apakah si B tidak akan menyakiti orang lain setelah keluar dari RS?”. Pada saat itu klinisi harus menentukan jawaban “ya” atau “tidak”. Prediksi klinisi tentang “berbahaya” atau “tidak berbahaya” dapat dievaluasi dengan empat kemungkinan jawaban.  True positive, jika prediksi klinisi berbahaya dan ternyata klien menunjukkan perilaku berbahaya.  True negative, jika prediksi klinisi tidak berbahaya dan ternyata klien menunjukkan perilaku yang tidak berbahaya.  False negative, jika prediksi klinisi tidak berbahaya tetapi klien menunjukkan perilaku berbahaya.  False positive, jika prediksi klinisi berbahaya tetapi klien menunjukkan perilaku tidak berbahaya.
  • 15. II. COLLECTING ASSESSMENT DATA  Bagaimana seharusnya kita mencari tahu tentang hal itu ? SUMBER ASESMEN DATA  Ada empat macam yaitu : interview, tes, observasi dan life record.
  • 16.  Interview merupakan dasar dalam asesmen dan merupakan sumber yang sangat luas. Ada beberapa kelebihan interview antara lain:  Merupakan hal biasa dalam interaksi sosial sehingga memungkinkan untuk mengumpulkan sampel tentang perilaku verbal atau non verbal individu bersama- sama.  Tidak membutuhkan peralatan atau perlengkapan khusus dan dapat dilakukan dimanapun juga.  Mempunyai tingkat fleksibilitas yang tinggi. Klinisi bebas untuk melakukan inquiry (pendalaman) terhadap topik pembicaraan yang mungkin dapat membantu proses asesmen.  Tetapi interview dapat terdistorsi oleh karakteristik dan pertanyaan interviewer, karakteristik klien dan oleh situasi pada saat interview berlangsung. 1. INTERVIEW
  • 17.  Seperti interview, tes juga memberikan sampel perilaku individu, hanya saja dalam tes stimulus yang direspon klien lebih terstandardisasikan daripada interview. Bentuk tes yang sudah standar tersebut membantu untuk mengurangi bias yang mungkin muncul selama proses asesmen berlangsung. Respon yang diberikan biasanya dapat diubah dalam bentuk skor dan dibuat analisis kuantitatif. Hal itu membantu klinisi untuk memahami klien. Skor yang didapat kemudian diinterpretasi sesuai dengan norma yang ada. 2. TES
  • 18.  Tujuan observasi adalah untuk mengetahui lebih jauh di luar apa yang dikatakan klien. Banyak yang mempertimbangkan bahwa observasi langsung mempunyai tingkat validitas yang tertinggi dalam asesmen. Hal itu berhubungan dengan kelebihan observasi antara lain:  Observasi dilakukan secara langsung dan mempunyai kemampuan untuk menghindari permasalahan yang muncul selama interview dan tes seperti masalah memori, jenis respon, motivasi dan bias situasional.  Relevansinya terhadap perilaku yang menjadi topik utama. Misalnya perilaku agresif anak dapat diobservasi sebagaimana perilaku yang ditunjukkan dalam lingkungan bermain dimana masalah itu telah muncul.  Observasi dapat mengases perilaku dalam konteks sosialnya. Misalnya untuk memahami seorang pasien yang kelihatan depresi setelah dikunjungi keluarganya, akan lebih bermakna dengan mengamati secara langsung daripada bertanya, “Apakah Anda pernah depresi?”.  Dapat mendeskripsikan perilaku secara khusus dan detail. Misalnya untuk mengetahui tingkat gairah seksual seseorang dapat diobservasi dengan banyaknya cairan vagina yang keluar atau observasi melalui bantuan kamera. 3. OBSERVASI
  • 19.  Asesmen yang dilakukan melalui data-data yang dimiliki seseorang baik berupa ijazah sekolah, arsip pekerjaan, catatan medis, tabungan, buku harian, surat, album foto, catatan kepolisian, penghargaan, dsb. Banyak hal dapat dipelajari dari life record tersebut. Pendekatan ini tidak meminta klien untuk memberi respon yang lebih banyak seperti melalui interview, tes atau observasi. Selama proses ini, data dapat lebih terhindar dari distorsi memori, jenis respon, motivasi atau faktor situasional. Contohnya, klinisi ingin mendapatkan informasi tentang riwayat pendidikan klien. Data tentang transkrip nilai selama sekolah mungkin dapat lebih memberikan informasi yang akurat tentang hal itu daripada bertanya ,”Bagaimana saudara di sekolah?”. Buku harian yang ditulis selama periode kehidupan seseorang juga dapat memberikan informasi tentang perasaan, harapan, perilaku atau detail suatu situasi yang mana hal itu mungkin terdistorsi karena lupa selama interview. Dengan merangkum informasi yang di dapat tentang pikiran dan tingkah laku klien selama periode kehidupan yang panjang, life records memberikan suatu sarana bagi klinisi untuk memahami klien dengan lebih baik. 4. LIFE RECORD
  • 20. III. PROCESSING ASSESSMENT DATA  Bagaimana seharusnya data-data tersebut dikombinasikan ?  Bagaimana asesor dapat meminimalkan bias selama interpretasi data ?  Didasarkan pada teori apa yang akan digunakan : psikoanalisa, behavioral atau fenomenologi. Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya dalam asesmen adalah menentukan arti dari data tersebut. Jika informasi tersebut sekiranya berguna dalam pancapaian tujuan asesmen, maka informasi itu akan dipindahkan dari data kasar menjadi format interpretatif. Langkah tersebut biasanya disebut pemrosesan data asesmen atau clinical judgment.
  • 21. Contoh:  Seorang Mahasiswi menelan 25 tablet obat penenang sebelum tidur tadi malam di sebuah hotel, tapi berhasil diselamatkan oleh karyaman hotel yang akhirnya membawanya ke RS. 1. Data dilihat sebagai sampel dari perilaku klien. Kemungkinan judgment :  Klien mempunyai cara potensial untuk melakukan pembunuhan secara medis  Klien tidak ingin diselamatkan sebab tidak ada seorangpun yang tahu tentang usaha bunuh diri tersebut sebelum hal itu terjadi.  Dalam situasi yang sama, klien mungkin akan mencoba bunuh diri lagi. Disini dapat dilihat, bahwa data berupa usaha bunuh diri dilihat sebagai contoh dari apa yang dilakukan klien dalam situasi seperti itu. Tidak ada usaha untuk mengetahui mengapa dia mencoba bunuh diri. Jika dilihat sebagai sampel, akan didapat kesimpulan tingkat rendah. Teori yang mendasarinya adalah behavioral.
  • 22. 2. Data dilihat sebagai korelasi dengan aspek lain dalam hidup klien. Kemungkinan judgment :  Klien sepertinya seorang mahasiswi masih single dan mengalami kesepian.  Klien saat itu mungkin mengalami depresi.  Klien kurang mendapatkan dukungan emosi dari teman dan keluarganya.
  • 23. Ada kombinasi antara : 1). Fakta tentang perilaku klien. 2). Pengetahuan klinisi tentang apa yang sekiranya dapat dikorelasikan dengan perilaku klien. Disini kesimpulan yang diambil berada pada tingkat yang lebih tinggi. Kesimpulannya didasarkan pada data-data pendukung yang ada di luar data asli seperti hubungan antara bunuh diri, usia, jenis kelamin, dukungan sosial, dan depresi. Semakin kuat pemahaman terhadap hubungan antar variabel, maka kesimpulan yang di dapat semakin akurat. Pendekatan ini bisa didasarkan pada beragam teori.
  • 24. 3. Data dilihat sebagai tanda (sign) yang lain, untuk mengetahui karakteristik kilen yang masih kurang jelas. Kemungkinan judgment :  Dorongan agresif klien berubah menyerang diri sendiri.  Perilaku klien merefleksikan adanya konflik intrapsikis.  Perilaku minum obat merupakan manifestasi adanya kebutuhan untuk ditolong yang tidak disadarinya. Kesimpulan yang didapat berada pada tingkat paling tinggi. Teori yang mendasari pendekatan ini adalah psikoanalisa atau fenomenologi.
  • 25. IV. Tahap Output  Siapa yang akan diberi laporan asesmen dan tujuannya apa ?  Bagaimanakah asesmen akan mempengaruhi klien yang di ases ?
  • 26. Hasil dari asesmen biasanya akan ditulis menjadi sebuah laporan asesmen. Ada tiga kriteria yang harus dipenuhi suatu laporan asesmen yaitu : jelas, relevan dengan tujuan dan berguna. 1. Jelas : Kriteria pertama yang harus dipenuhi adalah laporan itu harus jelas. Tanpa kriteria ini, relevansi dan kegunaan laporan tidak dapat dievaluasi. Ketidakjelasan laporan psikologis merupakan suatu masalah karena kesalahan interpretasi dapat menyebabkan kesalahan pengambilan keputusan. 2. Relevan dengan tujuan :Laporan asesmen harus relevan dengan tujuan yang sudah ditetapkan pada awal asesmen. Jika tujuan awalnya adalah untuk mengklasifikasikan perilaku klien maka informasi yang relevan dengan hal itu harus lebih ditekankan. 3. Berguna :Laporan yang ditulis diharapkan dapat memberikan sesuatu informasi tambahan yang penting tentang klien. Kadang terdapat juga laporan yang mempunyai validitas tambahan yang rendah.
  • 27. Misalnya klinisi menyimpulkan bahwa klien mempunyai kecenderungan agresifitas tinggi, tapi data kepolisian mencatat bahwa klien tersebut telah berulang kali ditahan karena kasus kekerasan. Informasi yang diberikan klinisi tidak memberikan suatu hal penting lainnya dari klien.