SlideShare a Scribd company logo
Thematic Apperception Test
(TAT)










Sejarah
Kegunaan
Dasar Pemikiran
Aspek
Prosedur
Karakteristik
Kriteria Pemilihan Kartu
Apa itu Apersepsi?
1.

2.

3.

Menyatupadukan dan mengasimilasikan
pengamatan dengan pengalaman
Kesadaran berasosiasi dengan kesan lama
sehingga munculkasn kesan baru
Tanda yang diterima individu atas objek
tertentu

Apersepsi/getaran  Panca Indera 
PERSEPSI
Sejarah Thematic Apperception
Test (TAT)
Morgan dan Murray @Harvard Psyhcological
Clinic
 Thematic Apperception Test (TAT) adalah tes yang
mengapersepsikan tema dari gambar yang ambigu
atau tidak jelas atau tidak terstruktur
 Setumpuk kartu bergambar yang mengandung
ekspresi-ekspresi yang kuat
 Di kategorikan berdasarkan gender
B  boys
G  girls
M-F  male and female

Sejarah Thematic Apperception
Test (TAT)
Tahun 1935 : Morgan Murray
30 kartu bergambar + 1 kartu kosong (blank
card)
Menggambarkan berbagai situasi sosial dan
interpersonal
Menggambarkan atau menceritakan sebuah
cerita setiap gambar kepada tester
Tahun 1938 : Murray merevisi
19 kartu bergambar dan 1 kartu kosong
Kegunaan
1.
2.

3.

Mengungkap dinamika kepribadian
Dapat digunakan untuk menafsirkan atau
menginterpretasikan segala bentuk tingkah
laku menyimpang atau abnormal
Pengantar untuk melaksanakan serangkaian
interview dalam psikoterapi
Dasar Pemikiran (Asumsi)



Sebab
(1)

(2)

Tidak semua orang
dapat
mengkomunikasikan
dengan jelas mengenai
ide dan sikapnya yang
ada dalam kesadaran
Banyak hal yang tidak
disadari oleh
seseorang, yang tidak
mampu untuk

Sehingga

(S)ambigu  (R)need &
press




pengalaman masa lalu
kebutuhan masa kini
lingkungan
Aspek yang Diungkap
1. Mental
2. Imajinasi
3. Dinamika Keluarga
4. Penyesuaian terhadap diri sendiri
5. Emosi
6. Penyesuaian Seksual
7. Behavioral
Prosedur Pelaksanaan
1. Building raport
2. Tester menyediakan tempat duduk tegak
3. Tester menyiapkan materi tes
4. Tester memberi petunjuk
5. Tester mencatat atau merekam ;

Manual Recording

Self Recording

Stenografi

Machine Recording

Hidden Microphone
Karakteristik kartu-kartu TAT

Kejelasan
struktur
konteks/situa
si orang dan
objek
tampak jelas

Situasi
kejadiannya.
Biasa atau
lur
biasa, ditinja
u dari
pengalaman
manusia
pada
umumnya

Bermanusi
a atau
tidak

Sederhana
dan rumitnya
bentuk, tanpa
memandang
sederhana
dan rumitnya
isi
Kriteria Pemilihan Kartu











Stimulus latent yang ditimbulkan
Hubungan interpersonal yang paling
dasar
Penyajian kenyataan
Intensitas
Fleksibilitas dan keraguan
Kecocokan dengan simbol-simbol
budaya
Kecocokan bagi problem-problem
No Kartu

keterangan kartu dan stimulus
latent Stimulus yang dihasilkan
Keterangan kartu

1

Gambar anak sedang memandangi
biolanya

Keinginan untuk berprestasi,
Hubungan dengan orang tua

2

Gambar wanita sedang membawa buku
dan melihat ke arah lain
Seorang
anak
laki-laki
&
anak
perempuan sedang menutupi wajahnya.
Seorang wanita sedang memegang
tubuh laki-laki, tetapi laki-laki tersebut
melihat ke arah lain.

Ambisi klien , sikap terhadap
orang tua.

Seorang wanita tua melihat ke arah
dalam ruangan.

Sikap terhadap tokoh ibu,
terutama dari segi larangan
atau pengawasan.

Gambar laki-laki muda dan wanita tua.

Konflik antara ibu dan anak
laki-laki.

3BF &
3GF
4

5

6BM
7BM &
7GF

Putus asa, Kesedihan,
Depresi, konflik.
·Situasi konflik dalam rumah
tangga, Sikap terhadap jenis
kelamin lain (aspek seksual)

Gambar pria tua memandang pria muda. Sikap ayah terhadap anak laki-laki
atau terhadap sesama jenis Sikap
Gambar wanita tua memandang wanita
Ibu terhadap anak perempuan atau
muda
terhadap sesama jenis.
Continue
No
Kartu
8BM &
8GF
9BM

Keterangan Kartu

Stimulus yang dihasilkan

Gambar pria & wanita muda sedang
melamun.

Ambisi positif (kemampuan
merancang masa depan)
Hubungan teman sesama
jenis
Sikap
terhadap

Gambar 4 pria muda sedang tidur di atas
rumput.

kehidupan seksual.
10

Gambar kepala seorang wanita muda bersandar dibahu seorang pria.

Hubungan antara lawan jenis atau Hubungan dengan
orang tua.

11

Gambar suatu jalan menyusuri jurang yang dalam diantara batu cadas terjal.
Diatas jalan ada gambaran yang tidak jelas.

Ketakutan terhadap agresi atau rasa ingin tahu klien
yang
besar
terhadap
hal-hal
yang
berbahaya/mengancam.

Gambar wanita muda dan wanita tua.

Hubungan antara wanita yang
berbeda umur.
Masalah seksual

12 F
13 MF
13B
14

Gambar laki-laki dan wanita.
Gambar anak laki-laki duduk di pintu

Perasaan kesepian dan tidak
berarti.
Gambar bayangan seorang pria (atau Ambisi
dan
pengaturan
wanita) pada jendela yang terang. Gambar rencana menghadapi masa
sisanya seluruhnya gelap.
depan.
Continu
e
No
Kartu
15

16

17 BM

18BM
19

20

Keterangan kartu

Stimulus yang dihasilkan

Gambar seorang pria kurus dengan Ide-ide
mengenai
kesusahan,
tangan terpadu berdiri diantara batu kematian, dan permusuhan.
nisan.
Blank Card
Pantulan dari timbunan kecemasan
atau ambisi yang telah menumpuk
pada cerita sebelumnya.
Gambar laki-laki sedang bergelayut di Tingkat masalah/konflik yang belum
seutas tali.
dapat diatasi
Seorang pria dipegang erat dari Perasaan tidak berdaya.
belakang oleh tiga tangan.
Gambar
yang
menyeramkan, Keinginan akan rasa aman, caramelukiskan
kumpulan
awan cara yang dapat mengatasi frustasi
menyelimuti pondok yang tertutup yang ditimbulkan oleh lingkungan.
salju di pedesaan.
Gambar remang-remang seorang pria Kesepian, keragu-raguan, agresi,
Beberapa Contoh Kartu TAT
Analisa Dalam TAT








Tokoh atau Hero
Need
Press
Konflik
Akhir cerita
Tema
TES RORSCHACH
TES RORSCHACH
 Sejarah
 Kartu
 Sistem Komprehensif Exner
Sejarah


Diciptakan oleh seorang psikiater
Swiss bernama Hermann
Rorschach pada tahun 1921
dalam monografnya
Psychodiagnostik.



Dalam
psychodiagnostic, Rorschach
menulis bahwa dia telah
menyeleksi satu seri bercak tinta
yang terdiri dari 10 kartu dari
beribu-ribu kartu yang telah
dicobakan.



Asumsi dasar atau dasar
pemikiran dari Rorschach dalam
mengembangkan alat ukur
kepribadian proyektif dengan
teknik noda tinta ini adalah
bahwa ada hubungan antara
Bentuk bercak tinta yang banyak arti
(ambiguous) dan tidak berstruktur
(unstructured) memberi banyak kesempatan
bagi subjek untuk mempersepsi secara
personal.
Kartu I (Akromatik)


Kartu ini memiliki
bercak besar yang
berwarna hitam hitam
ke abu-abuan dengan
empat lubang putih
yang menyolok di
tengah . Reaksi
pertama subjek
biasanya akan
menggunakan
keseluruhan bercak
dan melihatnya
sebagai makhluk
Kartu IV (Akromatik)


Bercak tinta pada kartu
ini menimbulkan kesan
besar, berat, utuh, atau
massive. Kartu ini
berwarna hitam dengan
shading yang kuat dan
jelas
bentuknya, sehingga
sering membingungkan
subjek. Respon yang
sering muncul pada
kartu ini adalah
monster, raksasa,gorila
yang sedang duduk
atau berjalan
mendekat.
Kartu V (Akromatik)


Bentuk bercak dalam
kartu ini sangat
jelas, hampit semua
berwarna hitam pekat
rata, dengan shading
tidak kuat.
Kebanyakan subjek
akan mudah
memberikan
respon, terutama bagi
yang mengalami
kesulitan memberikan
respon pada kartu
sebelumnya.
Kartu VI (Akromatik)


Kartu ini disebut
sebagai sex
card, karena bagian
atas sering dipersepsi
sebagai alat kelamin
pria ; di bagian bawah
dipersepsi sebagai
alat kelamin wanita ;
dan bagian lain yang
menimbulkan kesan
hal-hal yang
berhubungan dengan
organ seksual
Kartu VII (Akromatik)


Bercak tinta pada
kartu ini mempunyai
kesan ringan dan
lembut. Warnanya
abu-abu muda
dengan sedikit bagian
agak gelap di bagian
tengah bawah. Kartu
ini memungkinkan
subjek memberi
respon secara
keseluruhan berupa
awan dan asap.
Kartu II (Kromatik)
Pada kartu ini, subjek
memberi jawaan
dengan menggunkan
bagian bercak secara
terpisah. Subjek
dengan kemampuan
mengorganisir, mamp
u melihat bercak
secara keseluruhan.
Bagian yang
berwarna hitam
sering direspon
sebagai manusia atau
binatang yang sedang
bergerak.
Kartu III (Kromatik)


Kartu ini terdiri dari dua
bagian berwarna hitam
kebau-abuan yang
terpisah dan dihubungkan
dengan warna abu-abu
muda. Di antara kedua
bagian itu terdapat bercak
merah. Kartu ini tampak
terpisah-pisah secara jelas
dan lebih sugestif,
sehingga lebih mudah bagi
subjek untuk memberikan
respon. Oleh karena itu,
kartu ini sering disebut
sebagai “kartu penolong”
(recovery card)
Kartu VIII (Kromatik)




Kartu ini adalah kartu
yang seleruhnya
berwarna. Bentuk
bercak agak kecil,
menyatu dengan
beberapa bagian
yang jelas dan
terpisah.
Bagian samping
berwarna merah
muda sering direspon
sebagai bentuk
binatang berkaki
empat yang sedang
bergerak.
Kartu IX (Kromatik)


Bercak tinta pada kartu ini
menimbulkan kesan besar
dibandingkan dengan
bercak pada kartu-kartu
yang lain. Namun, bentuk
atau strukturnya tidak
jelas, sehingga sulit untuk
membedakan bagianbagiannya. Warna-warna
saling bertumpang tindih
atau tercampur. Struktur
mengalami kesulitan untuk
memberi jawaban secara
keseluruhan.
Kartu X (Kromatik)


Pada kartu ini, warnawarna tersebar secara
terpisah, sehingga sulit
bagi subjek untuk
melihat bercak sebagai
suatu yang utuh.
Subjek yang memiliki
kemampuan
mengorganisasikan
bercak dengan
baik, akan
memunculkan respon
palet seorang pelukis
atau pemandangan
dibawah laut.
SISTEM KOMPREHENSIF
EXNER








Pada tahun 1960an, Tes Rorschach menjadi kurang dihargai
sebagai instrumen psikometri. Disebabkan karena kelemahan
metode tes itu sendiri, sehingga lama-kelamaan hasil tes
Rorschach dianggap tidak memadai. Kemudian John E
Exner, Jr, Samuel Beck, dan Bruno Klopfer mencoba
memperbaiki metode dan membuatnya menjadi satu sistem
tunggal. Usaha ini mereka lakukan selama hampir 25 tahun, dan
mereka berhasil menempatkan Tes Rorschach memiliki dasar
psikometri yang kuat. Usaha yang mereka lakukan adalah :
1. membuat administrasi tes, sistem skoring, dan interpretasi
yang terstandar dan diseleksi atas dasar perbandingan empiris
2. mengkodofikasikan respon pada beberapa kategori penentuan
skor yang berbeda, meliputi lokasi, determinan,kualitas
bentuk, isi, aktivitas organisasional, dan popularitas
3. membuat norma tes untuk orang dewasa, anak-anak, dan
remaja secara terpisah

More Related Content

What's hot

Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Vivia Maya Rafica
 
RMIB.pptx
RMIB.pptxRMIB.pptx
RMIB.pptx
ReadkRobbani
 
Metode Eksperimen dalam Psikologi
Metode Eksperimen dalam PsikologiMetode Eksperimen dalam Psikologi
Metode Eksperimen dalam Psikologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
Dwiayu Citra Putriani
 
TKV dan TKF.pptx
TKV dan TKF.pptxTKV dan TKF.pptx
TKV dan TKF.pptx
EmierZulhilmi1
 
CFIT & PM
CFIT & PM CFIT & PM
CFIT & PM
FahrulRosyid1
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiSeta Wicaksana
 
Tes bakat
Tes bakatTes bakat
Tes bakat
Irha Magfirahh
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Vivia Maya Rafica
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Wulandari Rima Kumari
 
Administrasi psikotes 2
Administrasi psikotes 2Administrasi psikotes 2
Administrasi psikotes 2
Seta Wicaksana
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
State University of Makassar
 
Tat & rorschach Full
Tat & rorschach FullTat & rorschach Full
Tat & rorschach FullDD's Dindils
 
Tes ist
Tes istTes ist
Tes ist
Lisa Sasmita
 
02 sejarah tes psikologis
02 sejarah tes psikologis02 sejarah tes psikologis
02 sejarah tes psikologis
Musa Hutauruk
 
TES KEPRIBADIAN / INVENTORI
TES KEPRIBADIAN / INVENTORITES KEPRIBADIAN / INVENTORI
TES KEPRIBADIAN / INVENTORIDD's Dindils
 
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiJenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiazizyzy09
 
Tambahan psikodiagnostik
Tambahan psikodiagnostikTambahan psikodiagnostik
Tambahan psikodiagnostik
Ai Nurhasanah
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommNaeya Hasbi
 

What's hot (20)

Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav JungPertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
Pertemuan ke-10 Carl Gustav Jung
 
RMIB.pptx
RMIB.pptxRMIB.pptx
RMIB.pptx
 
Metode Eksperimen dalam Psikologi
Metode Eksperimen dalam PsikologiMetode Eksperimen dalam Psikologi
Metode Eksperimen dalam Psikologi
 
Persepsi Sosial
Persepsi SosialPersepsi Sosial
Persepsi Sosial
 
Tes kepribadian
Tes kepribadianTes kepribadian
Tes kepribadian
 
TKV dan TKF.pptx
TKV dan TKF.pptxTKV dan TKF.pptx
TKV dan TKF.pptx
 
CFIT & PM
CFIT & PM CFIT & PM
CFIT & PM
 
Psikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasiPsikodiagnostik observasi
Psikodiagnostik observasi
 
Tes bakat
Tes bakatTes bakat
Tes bakat
 
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan TemperamenPertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
Pertemuan ke-2 Tipologi berdasarkan Temperamen
 
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCKPsikologi Kepribadian HANS EYSENCK
Psikologi Kepribadian HANS EYSENCK
 
Administrasi psikotes 2
Administrasi psikotes 2Administrasi psikotes 2
Administrasi psikotes 2
 
Tes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitifTes kognitif & nonkognitif
Tes kognitif & nonkognitif
 
Tat & rorschach Full
Tat & rorschach FullTat & rorschach Full
Tat & rorschach Full
 
Tes ist
Tes istTes ist
Tes ist
 
02 sejarah tes psikologis
02 sejarah tes psikologis02 sejarah tes psikologis
02 sejarah tes psikologis
 
TES KEPRIBADIAN / INVENTORI
TES KEPRIBADIAN / INVENTORITES KEPRIBADIAN / INVENTORI
TES KEPRIBADIAN / INVENTORI
 
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasiJenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
Jenis observasi (2)- data yg dpr diobservasi
 
Tambahan psikodiagnostik
Tambahan psikodiagnostikTambahan psikodiagnostik
Tambahan psikodiagnostik
 
teori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich frommteori kepribadian Erich fromm
teori kepribadian Erich fromm
 

Tat & rorschach full

  • 1. Thematic Apperception Test (TAT)        Sejarah Kegunaan Dasar Pemikiran Aspek Prosedur Karakteristik Kriteria Pemilihan Kartu
  • 2. Apa itu Apersepsi? 1. 2. 3. Menyatupadukan dan mengasimilasikan pengamatan dengan pengalaman Kesadaran berasosiasi dengan kesan lama sehingga munculkasn kesan baru Tanda yang diterima individu atas objek tertentu Apersepsi/getaran  Panca Indera  PERSEPSI
  • 3. Sejarah Thematic Apperception Test (TAT) Morgan dan Murray @Harvard Psyhcological Clinic  Thematic Apperception Test (TAT) adalah tes yang mengapersepsikan tema dari gambar yang ambigu atau tidak jelas atau tidak terstruktur  Setumpuk kartu bergambar yang mengandung ekspresi-ekspresi yang kuat  Di kategorikan berdasarkan gender B  boys G  girls M-F  male and female 
  • 4. Sejarah Thematic Apperception Test (TAT) Tahun 1935 : Morgan Murray 30 kartu bergambar + 1 kartu kosong (blank card) Menggambarkan berbagai situasi sosial dan interpersonal Menggambarkan atau menceritakan sebuah cerita setiap gambar kepada tester Tahun 1938 : Murray merevisi 19 kartu bergambar dan 1 kartu kosong
  • 5. Kegunaan 1. 2. 3. Mengungkap dinamika kepribadian Dapat digunakan untuk menafsirkan atau menginterpretasikan segala bentuk tingkah laku menyimpang atau abnormal Pengantar untuk melaksanakan serangkaian interview dalam psikoterapi
  • 6. Dasar Pemikiran (Asumsi)   Sebab (1) (2) Tidak semua orang dapat mengkomunikasikan dengan jelas mengenai ide dan sikapnya yang ada dalam kesadaran Banyak hal yang tidak disadari oleh seseorang, yang tidak mampu untuk Sehingga (S)ambigu  (R)need & press    pengalaman masa lalu kebutuhan masa kini lingkungan
  • 7. Aspek yang Diungkap 1. Mental 2. Imajinasi 3. Dinamika Keluarga 4. Penyesuaian terhadap diri sendiri 5. Emosi 6. Penyesuaian Seksual 7. Behavioral
  • 8. Prosedur Pelaksanaan 1. Building raport 2. Tester menyediakan tempat duduk tegak 3. Tester menyiapkan materi tes 4. Tester memberi petunjuk 5. Tester mencatat atau merekam ;  Manual Recording  Self Recording  Stenografi  Machine Recording  Hidden Microphone
  • 9. Karakteristik kartu-kartu TAT Kejelasan struktur konteks/situa si orang dan objek tampak jelas Situasi kejadiannya. Biasa atau lur biasa, ditinja u dari pengalaman manusia pada umumnya Bermanusi a atau tidak Sederhana dan rumitnya bentuk, tanpa memandang sederhana dan rumitnya isi
  • 10. Kriteria Pemilihan Kartu        Stimulus latent yang ditimbulkan Hubungan interpersonal yang paling dasar Penyajian kenyataan Intensitas Fleksibilitas dan keraguan Kecocokan dengan simbol-simbol budaya Kecocokan bagi problem-problem
  • 11. No Kartu keterangan kartu dan stimulus latent Stimulus yang dihasilkan Keterangan kartu 1 Gambar anak sedang memandangi biolanya Keinginan untuk berprestasi, Hubungan dengan orang tua 2 Gambar wanita sedang membawa buku dan melihat ke arah lain Seorang anak laki-laki & anak perempuan sedang menutupi wajahnya. Seorang wanita sedang memegang tubuh laki-laki, tetapi laki-laki tersebut melihat ke arah lain. Ambisi klien , sikap terhadap orang tua. Seorang wanita tua melihat ke arah dalam ruangan. Sikap terhadap tokoh ibu, terutama dari segi larangan atau pengawasan. Gambar laki-laki muda dan wanita tua. Konflik antara ibu dan anak laki-laki. 3BF & 3GF 4 5 6BM 7BM & 7GF Putus asa, Kesedihan, Depresi, konflik. ·Situasi konflik dalam rumah tangga, Sikap terhadap jenis kelamin lain (aspek seksual) Gambar pria tua memandang pria muda. Sikap ayah terhadap anak laki-laki atau terhadap sesama jenis Sikap Gambar wanita tua memandang wanita Ibu terhadap anak perempuan atau muda terhadap sesama jenis.
  • 12. Continue No Kartu 8BM & 8GF 9BM Keterangan Kartu Stimulus yang dihasilkan Gambar pria & wanita muda sedang melamun. Ambisi positif (kemampuan merancang masa depan) Hubungan teman sesama jenis Sikap terhadap Gambar 4 pria muda sedang tidur di atas rumput. kehidupan seksual. 10 Gambar kepala seorang wanita muda bersandar dibahu seorang pria. Hubungan antara lawan jenis atau Hubungan dengan orang tua. 11 Gambar suatu jalan menyusuri jurang yang dalam diantara batu cadas terjal. Diatas jalan ada gambaran yang tidak jelas. Ketakutan terhadap agresi atau rasa ingin tahu klien yang besar terhadap hal-hal yang berbahaya/mengancam. Gambar wanita muda dan wanita tua. Hubungan antara wanita yang berbeda umur. Masalah seksual 12 F 13 MF 13B 14 Gambar laki-laki dan wanita. Gambar anak laki-laki duduk di pintu Perasaan kesepian dan tidak berarti. Gambar bayangan seorang pria (atau Ambisi dan pengaturan wanita) pada jendela yang terang. Gambar rencana menghadapi masa sisanya seluruhnya gelap. depan.
  • 13. Continu e No Kartu 15 16 17 BM 18BM 19 20 Keterangan kartu Stimulus yang dihasilkan Gambar seorang pria kurus dengan Ide-ide mengenai kesusahan, tangan terpadu berdiri diantara batu kematian, dan permusuhan. nisan. Blank Card Pantulan dari timbunan kecemasan atau ambisi yang telah menumpuk pada cerita sebelumnya. Gambar laki-laki sedang bergelayut di Tingkat masalah/konflik yang belum seutas tali. dapat diatasi Seorang pria dipegang erat dari Perasaan tidak berdaya. belakang oleh tiga tangan. Gambar yang menyeramkan, Keinginan akan rasa aman, caramelukiskan kumpulan awan cara yang dapat mengatasi frustasi menyelimuti pondok yang tertutup yang ditimbulkan oleh lingkungan. salju di pedesaan. Gambar remang-remang seorang pria Kesepian, keragu-raguan, agresi,
  • 15.
  • 16.
  • 17.
  • 18. Analisa Dalam TAT       Tokoh atau Hero Need Press Konflik Akhir cerita Tema
  • 19. TES RORSCHACH TES RORSCHACH  Sejarah  Kartu  Sistem Komprehensif Exner
  • 20. Sejarah  Diciptakan oleh seorang psikiater Swiss bernama Hermann Rorschach pada tahun 1921 dalam monografnya Psychodiagnostik.  Dalam psychodiagnostic, Rorschach menulis bahwa dia telah menyeleksi satu seri bercak tinta yang terdiri dari 10 kartu dari beribu-ribu kartu yang telah dicobakan.  Asumsi dasar atau dasar pemikiran dari Rorschach dalam mengembangkan alat ukur kepribadian proyektif dengan teknik noda tinta ini adalah bahwa ada hubungan antara
  • 21. Bentuk bercak tinta yang banyak arti (ambiguous) dan tidak berstruktur (unstructured) memberi banyak kesempatan bagi subjek untuk mempersepsi secara personal.
  • 22. Kartu I (Akromatik)  Kartu ini memiliki bercak besar yang berwarna hitam hitam ke abu-abuan dengan empat lubang putih yang menyolok di tengah . Reaksi pertama subjek biasanya akan menggunakan keseluruhan bercak dan melihatnya sebagai makhluk
  • 23. Kartu IV (Akromatik)  Bercak tinta pada kartu ini menimbulkan kesan besar, berat, utuh, atau massive. Kartu ini berwarna hitam dengan shading yang kuat dan jelas bentuknya, sehingga sering membingungkan subjek. Respon yang sering muncul pada kartu ini adalah monster, raksasa,gorila yang sedang duduk atau berjalan mendekat.
  • 24. Kartu V (Akromatik)  Bentuk bercak dalam kartu ini sangat jelas, hampit semua berwarna hitam pekat rata, dengan shading tidak kuat. Kebanyakan subjek akan mudah memberikan respon, terutama bagi yang mengalami kesulitan memberikan respon pada kartu sebelumnya.
  • 25. Kartu VI (Akromatik)  Kartu ini disebut sebagai sex card, karena bagian atas sering dipersepsi sebagai alat kelamin pria ; di bagian bawah dipersepsi sebagai alat kelamin wanita ; dan bagian lain yang menimbulkan kesan hal-hal yang berhubungan dengan organ seksual
  • 26. Kartu VII (Akromatik)  Bercak tinta pada kartu ini mempunyai kesan ringan dan lembut. Warnanya abu-abu muda dengan sedikit bagian agak gelap di bagian tengah bawah. Kartu ini memungkinkan subjek memberi respon secara keseluruhan berupa awan dan asap.
  • 27. Kartu II (Kromatik) Pada kartu ini, subjek memberi jawaan dengan menggunkan bagian bercak secara terpisah. Subjek dengan kemampuan mengorganisir, mamp u melihat bercak secara keseluruhan. Bagian yang berwarna hitam sering direspon sebagai manusia atau binatang yang sedang bergerak.
  • 28. Kartu III (Kromatik)  Kartu ini terdiri dari dua bagian berwarna hitam kebau-abuan yang terpisah dan dihubungkan dengan warna abu-abu muda. Di antara kedua bagian itu terdapat bercak merah. Kartu ini tampak terpisah-pisah secara jelas dan lebih sugestif, sehingga lebih mudah bagi subjek untuk memberikan respon. Oleh karena itu, kartu ini sering disebut sebagai “kartu penolong” (recovery card)
  • 29. Kartu VIII (Kromatik)   Kartu ini adalah kartu yang seleruhnya berwarna. Bentuk bercak agak kecil, menyatu dengan beberapa bagian yang jelas dan terpisah. Bagian samping berwarna merah muda sering direspon sebagai bentuk binatang berkaki empat yang sedang bergerak.
  • 30. Kartu IX (Kromatik)  Bercak tinta pada kartu ini menimbulkan kesan besar dibandingkan dengan bercak pada kartu-kartu yang lain. Namun, bentuk atau strukturnya tidak jelas, sehingga sulit untuk membedakan bagianbagiannya. Warna-warna saling bertumpang tindih atau tercampur. Struktur mengalami kesulitan untuk memberi jawaban secara keseluruhan.
  • 31. Kartu X (Kromatik)  Pada kartu ini, warnawarna tersebar secara terpisah, sehingga sulit bagi subjek untuk melihat bercak sebagai suatu yang utuh. Subjek yang memiliki kemampuan mengorganisasikan bercak dengan baik, akan memunculkan respon palet seorang pelukis atau pemandangan dibawah laut.
  • 32. SISTEM KOMPREHENSIF EXNER     Pada tahun 1960an, Tes Rorschach menjadi kurang dihargai sebagai instrumen psikometri. Disebabkan karena kelemahan metode tes itu sendiri, sehingga lama-kelamaan hasil tes Rorschach dianggap tidak memadai. Kemudian John E Exner, Jr, Samuel Beck, dan Bruno Klopfer mencoba memperbaiki metode dan membuatnya menjadi satu sistem tunggal. Usaha ini mereka lakukan selama hampir 25 tahun, dan mereka berhasil menempatkan Tes Rorschach memiliki dasar psikometri yang kuat. Usaha yang mereka lakukan adalah : 1. membuat administrasi tes, sistem skoring, dan interpretasi yang terstandar dan diseleksi atas dasar perbandingan empiris 2. mengkodofikasikan respon pada beberapa kategori penentuan skor yang berbeda, meliputi lokasi, determinan,kualitas bentuk, isi, aktivitas organisasional, dan popularitas 3. membuat norma tes untuk orang dewasa, anak-anak, dan remaja secara terpisah