Mazmur dan kitab-kitab lain dalam Alkitab menunjukkan bahwa penderitaan dipandang sebagai pengalaman universal manusia, namun juga dijelaskan dalam konteks relasi manusia dengan Allah yang mahakuasa dan adil."
11. PENDERITAAN ADALAH
PENGALAMAN UNIVERSAL
MANUSIA
pengalaman penderitaan dipandang
sebagai pengalaman subyektif atau
pribadi.
Dua reaksi: menghindari dan
menghadapi
19. Mazmur Daud, ketika ia lari dari Absalom, anaknya.
(3-2)YaTUHAN, betapa banyaknya lawanku! Banyak
orang yang bangkit menyerang aku;
2 (3-3) banyak orang yang berkata tentang aku:
"Baginya tidak ada pertolongan dari pada Allah." Sela
3 (3-4)Tetapi Engkau,TUHAN, adalah perisai yang
melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku dan yang
mengangkat kepalaku.
4 (3-5) Dengan nyaring aku berseru kepadaTUHAN,
dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.
Sela
20. 5 (3-6)Aku membaringkan diri, lalu tidur; aku
bangun, sebabTUHAN menopang aku!
6 (3-7) Aku tidak takut kepada puluhan ribu
orang yang siap mengepung aku.
7 (3-8) Bangkitlah,TUHAN, tolonglah aku, ya
Allahku!Ya, Engkau telah memukul rahang
semua musuhku, dan mematahkan gigi
orang-orang fasik.
8 (3-9) DariTUHAN datang pertolongan.
Berkat-Mu atas umat-Mu! Sela
21. Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Rusa di kala fajar. Mazmur Daud.
(22-2) Allahku,Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?Aku
berseru, tetapi Engkau tetap jauh dan tidak menolong aku.
2 (22-3) Allahku, aku berseru-seru pada waktu siang, tetapi Engkau tidak
menjawab, dan pada waktu malam, tetapi tidak juga aku tenang.
3 (22-4) Padahal EngkaulahYang Kudus yang bersemayam di atas puji-
pujian orang Israel.
4 (22-5) Kepada-Mu nenek moyang kami percaya; mereka percaya, dan
Engkau meluputkan mereka.
5 (22-6) Kepada-Mu mereka berseru-seru, dan mereka terluput; kepada-
Mu mereka percaya, dan mereka tidak mendapat malu.
6 (22-7)Tetapi aku ini ulat dan bukan orang, cela bagi manusia, dihina
oleh orang banyak.
7 (22-8) Semua yang melihat aku mengolok-olok aku, mereka
mencibirkan bibirnya, menggelengkan kepalanya:
8 (22-9) "Ia menyerah kepadaTUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya,
biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?"
22. 9 (22-10)Ya, Engkau yang mengeluarkan aku
dari kandungan; Engkau yang membuat aku
aman pada dada ibuku.
10 (22-11) Kepada-Mu aku diserahkan sejak
aku lahir, sejak dalam kandungan ibuku
EngkaulahAllahku.
11 (22-12) Janganlah jauh dari padaku, sebab
kesusahan telah dekat, dan tidak ada yang
menolong.
23. 12 (22-13) Banyak lembu jantan mengerumuni aku; banteng-
banteng dari Basan mengepung aku;
13 (22-14) mereka mengangakan mulutnya terhadap aku seperti
singa yang menerkam dan mengaum.
14 (22-15) Seperti air aku tercurah, dan segala tulangku terlepas
dari sendinya; hatiku menjadi seperti lilin, hancur luluh di dalam
dadaku;
15 (22-16) kekuatanku kering seperti beling, lidahku melekat pada
langit-langit mulutku; dan dalam debu maut Kauletakkan aku.
16 (22-17) Sebab anjing-anjing mengerumuni aku, gerombolan
penjahat mengepung aku, mereka menusuk tangan dan kakiku.
17 (22-18) Segala tulangku dapat kuhitung; mereka menonton,
mereka memandangi aku.
18 (22-19) Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan
mereka membuang undi atas jubahku.
24. 19 (22-20)Tetapi Engkau,TUHAN, janganlah
jauh; ya kekuatanku, segeralah menolong
aku!
20 (22-21) Lepaskanlah aku dari pedang, dan
nyawaku dari cengkeraman anjing.
21 (22-22) Selamatkanlah aku dari mulut
singa, dan dari tanduk banteng. Engkau telah
menjawab aku!
25. 22 (22-23) Aku akan memasyhurkan nama-Mu kepada
saudara-saudaraku dan memuji-muji Engkau di tengah-
tengah jemaah:
23 (22-24) kamu yang takut akanTUHAN, pujilah Dia, hai
segenap anak cucuYakub, muliakanlah Dia, dan gentarlah
terhadap Dia, hai segenap anak cucu Israel!
24 (22-25) Sebab Ia tidak memandang hina ataupun
merasa jijik kesengsaraan orang yang tertindas, dan Ia
tidak menyembunyikan wajah-Nya kepada orang itu, dan
Ia mendengar ketika orang itu berteriak minta tolong
kepada-Nya.
25 (22-26) Karena Engkau aku memuji-muji dalam jemaah
yang besar; nazarku akan kubayar di depan mereka yang
takut akan Dia.
26. 26 (22-27) Orang yang rendah hati akan makan dan kenyang, orang yang
mencariTUHAN akan memuji-muji Dia; biarlah hatimu hidup untuk
selamanya!
27 (22-28) Segala ujung bumi akan mengingatnya dan berbalik kepada
TUHAN; dan segala kaum dari bangsa-bangsa akan sujud menyembah di
hadapan-Nya.
28 (22-29) SebabTuhanlah yang empunya kerajaan, Dialah yang
memerintah atas bangsa-bangsa.
29 (22-30)Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah semua orang
sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang
turun ke dalam debu, dan orang yang tidak dapat menyambung hidup.
30 (22-31) Anak-anak cucu akan beribadah kepada-Nya, dan akan
menceritakan tentangTUHAN kepada angkatan yang akan datang.
31 (22-32) Mereka akan memberitakan keadilan-Nya kepada bangsa yang
akan lahir nanti, sebab Ia telah melakukannya.
27. Nyanyian. Mazmur bani Korah. Untuk pemimpin biduan. Menurut
lagu: Mahalat Leanot. Nyanyian pengajaran Heman, orang Ezrahi.
(88-2)YaTUHAN, Allah yang menyelamatkan aku, siang hari aku
berseru-seru, pada waktu malam aku menghadap Engkau.
2 (88-3) Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah
telinga-Mu kepada teriakku;
3 (88-4) sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku
sudah dekat dunia orang mati.
4 (88-5) Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke
liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan.
5 (88-6) Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti
orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang
tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.
6 (88-7)Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah,
dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.
28. 7 (88-8) Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala
pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku. Sela
8 (88-9)Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku,
telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku
tertahan dan tidak dapat keluar;
9 (88-10) mataku merana karena sengsara. Aku telah
berseru kepada-Mu, yaTUHAN, sepanjang hari, telah
mengulurkan tanganku kepada-Mu.
10 (88-11) Apakah Kaulakukan keajaiban bagi orang-orang
mati? Masakan arwah bangkit untuk bersyukur kepada-
Mu? Sela
11 (88-12) Dapatkah kasih-Mu diberitakan di dalam kubur,
dan kesetiaan-Mu di tempat kebinasaan?
29. 12 (88-13) Diketahui orangkah keajaiban-keajaiban-Mu
dalam kegelapan, dan keadilan-Mu di negeri segala lupa?
13 (88-14)Tetapi aku ini, yaTUHAN, kepada-Mu aku
berteriak minta tolong, dan pada waktu pagi doaku
datang ke hadapan-Mu.
14 (88-15) Mengapa, yaTUHAN, Kaubuang aku,
Kausembunyikan wajah-Mu dari padaku?
15 (88-16) Aku tertindas dan menjadi inceran maut sejak
kecil, aku telah menanggung kengerian dari pada-Mu, aku
putus asa.
16 (88-17) Kehangatan murka-Mu menimpa aku,
kedahsyatan-Mu membungkamkan aku,
17 (88-18) mengelilingi aku seperti air banjir sepanjang
hari, mengepung aku serentak.
30. Mazmur ratapan menempatkan penderitaan
dalam konteks relasi dengan Allah yang terus
berlangsung baik secara personal maupun
komunal.
Maksud utama dari mazmur ratapan adalah
memperlihatkan tindakanAllah yang
mahakuasa dalam menyelamatkan umat
Allah dari penderitaan.
32. “Mengapa aku menderita?” atau “Perbuatan
salah apakah yang mengakibatkan
penderitaan ini?”
Orang benar akan mendapat ganjaran dan
orang jahat akan dihukum.
33. Seluruh kitab kecuali Pengkhotbah dan Ayub
menerima Hukum Retribusi
Refleksi dari sejarah Israel:Tidak taat berarti
dihukum dengan penderitaan (Pembuangan)
34. 3 Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya,
tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya.
5 Jalan orang saleh diratakan oleh kebenarannya,
tetapi orang fasik jatuh karena kefasikannya.
8 Orang benar diselamatkan dari kesukaran, lalu
orang fasik menggantikannya.
10 Bila orang benar mujur, beria-rialah kota, dan
bila orang fasik binasa, gemuruhlah sorak-sorai.
11 Berkat orang jujur memperkembangkan kota,
tetapi mulut orang fasik meruntuhkannya.
35. 18 Orang fasik membuat laba yang sia-sia, tetapi
siapa menabur kebenaran, mendapat pahala
yang tetap.
19 Siapa berpegang pada kebenaran yang sejati,
menuju hidup, tetapi siapa mengejar kejahatan,
menuju kematian.
21 Sungguh, orang jahat tidak akan luput dari
hukuman, tetapi keturunan orang benar akan
diselamatkan.27 Siapa mengejar kebaikan,
berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa
mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.
36. hukum retribusi tidak bisa berlaku untuk
semua kasus.
Jika dalam kenyataan hidup, orang benar
mendapat penderitaan, dan orang jahat
mendapat kesejahteraan, bagaimana hal itu
dijelaskan?
38. ”dalam hidup ini, ada orang saleh yang binasa
dalam kesalehannya, ada orang fasik yang
hidup lama dalam kejahatannya” (Pkh 7:15)
“Janganlah terlalu saleh, janganlah
perilakumu terlalu berhikmat; mengapa
engkau akan membinasakan dirimu sendiri?
(Pkh 7:16)
“Janganlah terlalu fasik, janganlah bodoh!
Mengapa engkau mau mati sebelum
waktumu?” (Pkh 7:17)
39. Apa yang mendasari keraguan Pengkhotbah
terhadap hukum retribusi adalah kenyataan
bahwa setiap orang itu mati: “nasib orang
sama” (Pkh 9:2,3). Kematian adalah takdir
setiap manusia, entah itu baik atau jahat,
benar atau fasik, bersih atau najis, taat atau
tidak taat.
41. Orang Saleh dan Benar,Taat kepadaAllah
PenderitaanAyub disebabkan karena campur
tangan Iblis untuk menguji manusia, dengan
persetujuan Allah.
Kehilangan harta milik dan menderita
penyakit
Ayub tetap saleh dan tidak mempersalahkan
Allah
42. “Dengan telanjang
aku keluar dari
kandungan ibuku,
dengan telanjang
juga aku akan
kembali ke
dalamnya.TUHAN
yang memberi,
TUHAN yang
mengambil,
terpujilah nama
TUHAN!” (Ayb
1:21).
Engkau berbicara
seperti
perempuan gila!
Apakah kita mau
menerima yang
baik dari Allah,
tetapi tidak mau
menerima yang
buruk?” (Ayb
2:10).
43. Ayub sebagai orang yang memberontak dan
nyaris berkata yang tidak sepatutnya kepada
Allah.
Ayub bergumul dengan masalah teodise atau
keadilanAllah.
Allah dipandang telah berbuat tidak adil
terhadap dirinya yang tidak melakukan
kesalahan dan dosa apapun terhadapAllah.
45. Elifas berkata “Yang telah kulihat ialah bahwa
orang yang membajak kejahatan dan menabur
kesusahan, ia menuainya juga” (Ayb 4:8).
Bildad berkata: “Allah tidak menolak orang
yang saleh, dan Ia tidak memegang tangan
orang yang berbuat jahat. Ia masih akan
membuat mulutmu tertawa dan bibirmu
bersorak-sorak” (Ayb 8:20-21).
46. Sementara Zofar menegaskan bahwaAllah
menghukum orang-orang jahat: “Apabila Ia
(Allah) lewat, melakukan penangkapan, dan
mengadakan pengadilan, siapa dapat
menghalangi-Nya? Karena Ia mengenal penipu
dan melihat kejahatan tanpa mengamat-
amatinya (Ayb 11:10-11).
47.
48. Ayub menderita dan berdasarkan ajaran para
leluhur bahwa penderitaan adalah hukuman
atas dosa, maka mereka melihat Ayub telah
melakukan dosa dan supaya tidak dihukum,
maka Ayub harus mohon ampun di hadapan
Allah dan bertobat.
49.
50. Kesalahan pertama, mereka hanya melihat
fakta lahiriah bahwaAyub menderita dan
tidak menyelami pergumulan berat yang
dialamiAyub
Kesalahan kedua, mereka mengidentikkan
penderitaan sebagai hukuman. Padahal,
siapa yang tahu pikiranAllah mengenai
penderitaan?Apakah Allah berpikir bahwa
penderitaan itu sebuah hukuman?
51. Allah tidak memberi alasan mengapaAyub
menderita.Allah tidak berbicara tentang
hukum retribusi. Dia hanya memperlihatkan
kepadaAyub kekuasaan dan kebijaksanaan-
Nya yang ada dalam setiap ciptaan-Nya. Dia
juga menegur sahabat-sahabatAyub yang
telah berbicara tidak tepat tentangAllah dan
rahasia-Nya.
52. Pertama, penderitaan orang benar
merupakan batu ujian bagi imannya apakah
orang setia atau tidak.
Kedua, penderitaan tidak selalu terkait
dengan hukuman atas dosa
Ketiga, penderitaan adalah sebuah jalan
untuk berjumpa denganAllah dalam wajah-
Nya yang gelap.
53. Dalam penderitaan, Allah tampaknya tidak hadir
atau sedang diam. Meskipun demikian, Allah
tetap ada dan memperhatikan manusia yang
menderita. Allah mungkin sedang menunggu
saat atau kesempatan yang tepat untuk
berbicara dan bertindak. Sekalipun Allah
tampaknya tidak hadir, orang diminta untuk
tetap beriman dengan cara tetap menjalin
komunikasi dan relasi dengannya apapun itu
bentuknya: jengkel, marah, berharap, pasrah,
dsb. Hanya dalam penderitaan akan terlihat
sejauh mana kesejatian iman seseorang.
54. Hukum retribusi tidak berlaku untuk semua
kasus penderitaan.Tidak semua penderitaan
merupakan hukuman atas dosa. Penderitaan
orang saleh dan benar menggagalkan hukum
retribusi. Berhadapan dengan penderitaan
yang tidak bisa dijelaskan dengan hukum
retribusi, sebaiknya orang lebih berpasrah
kepadaAllah dan seperti Ayub menunggu
dalam kesabaran saat Allah akan berkata dan
bertindak dan membalikkan semua keadaan.
55. Penderitaan adalah batu ujian hidup beriman.
Penderitaan adalah caraAllah berbicara
dengan manusia dalam ketidakhadiran-Nya.
Penderitaan adalah jalan terbaik untuk
mendekatkan manusia dengan Allah.