Dokumen tersebut membahas tentang turunnya beberapa ayat Al Qur'an berkaitan dengan kasus pencurian baju perang oleh Thu'mah bin Ubairiq. Ayat-ayat tersebut mengingatkan agar tidak membela orang-orang yang berkhianat serta menjelaskan bahwa segala perbuatan manusia akan diketahui oleh Allah meskipun tersembunyi dari manusia. Dokumen juga menjelaskan berbagai saksi yang akan menyaksikan per
1. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran,
supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan
kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena
(membela) orang-orang yang khianat, dan mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan janganlah kamu berdebat (untuk
membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa, mereka bersembunyi dari
manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah, padahal Allah beserta mereka,
ketika pada suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang Allah tidak redhai.
Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan.
Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk (membela)
mereka dalam kehidupan dunia ini. Maka siapakah yang akan mendebat Allah untuk
(membela) mereka pada hari kiamat? Atau siapakah yang jadi pelindung mereka (terhadap
siksa Allah)? (An Nisaa : 105-109)
Ayat diatas turun berkaitan dengan Thu'mah bin Ubairiq yang mencuri baju perang.
Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Al 'Aufi dari Ibnu Abbas bahwa sekelompok
kalangan Anshar berperang bersama rasulullah saw, lalu sebagain baju perang di antara
mereka di curi, di duga pencurinya adalah seorang dari Anshar. Maka pemilik baju perang
yang kehilangan mendatangi Rasulullah saw dan berkata : Sesungguhnya Thu'mah bin
Ubairiq mencuri baju perangku. Ketika pencuri itu mengetahui ia di tuduh, lalu ia
menyimpan baju itu di rumah seorang laki-laki yang tidak tahu masalah apa-apa. Dan ia
berkata kepada keluarganya, sesungguhnya aku menyembunyikan baju perang di rumah
seseorang dan engkau akan mendapatkannya di sana. Lalu mereka mendatangi rasulullah
saw dimalam hari. Mereka berkata, Ya Nabi Allah, susungguhnya saudara kami tidak
mencuri, tapi pencurinya adalah si fulan. Kami sudah mengetahuinya secara jelas. Maka
bersihkanlah nama baik keluarga kami itu di depan orang-orang dan belalah ia, karena jika
ia tidak di jaga oleh Allah dengan sebabmu, ia pasti akan binasa, lalu Rasulullah saw
berdiri di depan orang-orang untuk membebaskannya dan membersihkan nama baiknya,
maka Allah swt menurunkan,
2. Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu
mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu
menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat, dan
mohonlah ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan
janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya
Kemudian Allah berfirman kepada orang yang datang kepada Rasulullah saw dengan
menyembunyikan kedustaan
mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah
Yaitu orang-orang yang datang kepada Rasulullah saw untuk menyembunyikan ke
dustaan. Kemudian dia berfirman,
Dan barangsiapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa, kemudian dituduhkannya kepada orang
yang tidak bersalah, maka sesungguhnya ia telah berbuat suatu kebohongan dan dosa yang nyata. (An
Nisaa : 112)
Yaitu pencuri dan orang-orang yang membela pencuri
Lebih lanjut Allah menjelaskan firmannya
mereka bersembunyi dari manusia, tetapi mereka tidak bersembunyi dari Allah
ini merupakan penyangkalan terhadap orang-orang munafik yang berupaya
menyembunyikan karakter busuk mereka dari orang lain agar mereka tidak di sangkal.
Akan tetapi perihal mereka itu akan tampak oleh Allah , karena Allah maha mengetahui
rahasia-rahasia mereka, serta apa yang ada di dalam batin mereka, untuk itulah Allah swt
berfirman,
Padahal Allah beserta mereka, ketika suatu malam mereka menetapkan keputusan rahasia yang
Allah tidak ridhoi, dan Adalah Allah maha meliputi (IlmuNya) terhadap apa yang kamu kerjakan
Ayat ini merupakan ancaman untuk mereka,
Kemudian Allah swwt berfirman,
Beginilah kamu, kamu sekalian adalah orang-orang yang berdebat untuk (membela) mereka dalam
kehidupan dunia.
3. Kalaupun mereka menang di dunia dengan apa yang mereka tampakkan untuk membela
mereka didepan para hakim yang berhukum dengan Zhahir dan memang para hakim itu
diperintahkan demikian, lalu apa yang akan mereka perbuat kelak pada hari kiamat,
takkala berada didepan Mahkamah Allah swt yang mengetahui semua rahasia yang
terlihat dan tersembunyi. Saat itu, siapa lagi yang dapat mewakili untuk membela
pengakuan mereka. Artinyatidak ada seorangpun yang mampu membelanya, untuk Allah
swt berfirman, Atau siapakah yang menjadi pelindung mereka.
Setelah Rasulullah saw mengetahui bahwa yang mencuri baju perang adalah Thu'mah bin
Ubairiq, maka Allah swt menurunkan hukuman untuk pelaku pencurian dengan
menurunkan firmannya,
Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan
Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-
pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya
Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya Allah-lah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi,
disiksa-Nya siapa yang dikehendaki-Nya dan diampuni-Nya bagi siapa yang dikehendaki-
Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (Al Maaidah : 38-40)
Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah
atau mendustakan ayat-ayat-Nya? Orang-orang itu akan memperoleh bahagian yang telah
ditentukan untuknya dalam Kitab (Lauh Mahfuzh); hingga bila datang kepada mereka
utusan-utusan Kami (malaikat) untuk mengambil nyawanya, (di waktu itu) utusan Kami
bertanya: "Di mana (berhala-berhala) yang biasa kamu sembah selain Allah?" Orang-
orang musyrik itu menjawab: "Berhala-berhala itu semuanya telah lenyap dari kami," dan
mereka mengakui terhadap diri mereka bahwa mereka adalah orang-orang yang kafir.(Al
'Araaf : 37)
Dusta Atas nama Rasulullah saw
*
Diriwayatkan daripada Abu Hurairah r.a katanya: Rasulullah s.a.w bersabda: Sesiapa yang
sengaja mendustakan aku, maka bersedialah untuk menerima azab api Neraka *
4. *
Diriwayatkan daripada al-Mughirah r.a katanya: Aku mendengar Rasulullah s.a.w pernah
bersabda: Sesungguhnya pendustaan terhadapku adalah tidak sama dengan pendustaan
yang dilakukan terhadap seseorang kerana orang yang sengaja mendustakanku akan
disediakan baginya azab dari api Neraka *
Contoh dusta Atas nama Rasul :
Rasulullah saw bersabda : Janganlah kamu memuja-mujaku berlebih, lebihan,
seperti orang nasrani memuja Isa putra Maryam, karena aku hanyalah
seorang hamba, maka katakanlah, hamba Allah dan Utusannya. (Hr Bukhari)
Contoh berdusta , Berdoa dengan keras ketika selesai menunaikan
sholat.
Berdo`alah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.(Al
'Araaf : 55)
Dari Abu Musa al Asy'ari ia berkata, orang-orang mengangkat suara mereka
sambil berdoa, kemudian Rasulullah saw bersabda, hai sekalian manusia,
kasihanilah diri kalian, sesungguhnya kalian tidak berdoa kepada Rabb yang
tuli dan juga tidak jauh, sesungguhnya yang kalian seu itu adalah maha
mendengar dan dekat dengan kalian. (Hr Bukhari)
Dusta dengan sesama Manusia
5. *
Diriwayatkan daripada Abdullah bin Mas'ud r.a katanya: Sesungguhnya Nabi Muhammad
s.a.w pernah barsabda: Perhatikan! Aku akan terangkan kepada kamu apakah dia al-
Adhhu? Ianya adalah umpatan yang biasa diucapkan di kalangan orang ramai.
Sesungguhnya Nabi Muhammad s.a.w juga pernah bersabda: Seseorang yang biasa
berlaku jujur, maka beliau akan dicatat sebagai orang yang jujur. Sebaliknya orang yang
biasa berbohong (berdusta) maka beliau akan dicatat sebagai pembohong *
Cara menghidari Dusta yaitu kita harus menyadari bahwa Allah mempunyai
Saksi-saksi untuk mengungkap ke dustaan kita.
Ketika Allah bertanya kepada seorang yang durjana pada hari hisab, Allah bertanya
kepadanya, Wahai fulan bukankah aku telah memuliakanmu sebagai manusia,
menjadikanmu pemimpin di bumi, menjadikanmu berpasang-pasangan, menundukkan
kuda dan unta untukmu agar dapat kamu kendarai, membiarkanmu memimpin dan
berkuasa, ia menjawab, ya benar wahai tuhanku, Allah bertanya lagi, apakah kamu
menyangka kamu akan bertemu denganKu ? ia menjawab, ya tuhanku karena Aku telah
beriman kepadaMu, kepada kitabMu kepada rasul-rasulMu, dan aku telah mendirikan
sholat, shaum, dan bersedeqah, ia terus memuji Allah dengan kebaikan-kebaikan
sebanyak mungkin, lalu Allah berkata kepadanya sudah cukup, kemudian Allah berkata
kepadanya, sekarang kami akan menghadirkan saksi bagimu, maka iapun bertanya-tanya
dalam dirinya, siapakah yang akan menjadi saksi atas dirinya ? lalu mulutnya ditutup rapat,
dan dikatakan kepada pahanya, bicaralah kamu, maka berbicaralah pahanya, dagingnya,
dan tulangnya tentang amal perbuatannya. Demikianlah anggota badannya sendiri
6. berbicara untuk menyangkal apa yang di katakan oleh dirinya, itulah dia orang munafik.
(Hr Muslim)
Allah swt menjelaskan bahwa Anggota badannya yang akan menjadi saksi :
Dan (ingatlah) hari (ketika) musuh-musuh Allah digiring ke dalam neraka lalu mereka
dikumpulkan (semuanya). Sehingga apabila mereka sampai ke neraka, pendengaran,
penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang telah
mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka: "Mengapa kamu menjadi
saksi terhadap kami?" Kulit mereka menjawab: "Allah yang menjadikan segala sesuatu
pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata, dan Dia-lah yang
menciptakan kamu pada kali yang pertama dan hanya kepada-Nyalah kamu
dikembalikan.(Fushshilat : 19-21)
pada hari (ketika), lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa
yang dahulu mereka kerjakan.(An Nuur : 24)
Saksi Dari Malaikat :
Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka
mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al Infithaar : 10-12)
Saksi Dari Kitab Amalannya.
Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang yang bersalah ketakutan
terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab
apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia
mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan
Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun". (Al Kahfi : 49)
"Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab
terhadapmu."(Al Israa : 14)
Saksi dari Bumi
pada hari itu bumi menceritakan beritanya, (Zalzalah : 4)
Rasululullah saw membacakan ayat diatas dan bertanya kepada para sahabat, tahukah
kalian apakah beritanya itu ?, para sahabat menjawab, Allah dan rasulnya yang
mengetahui, beliau bersabda : sesungguhnya berita itu adalah bumi bersaksi atas segala
perbuatan manusia atau umat diatas bumi ini dengan mengatakan, bahwa fulan
melakukan ini dan itu, dan inilah berita yang di ceritakan bumi. (Hr Tirmidzi)
7. Saksi Dari Rasul
Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang
saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai
saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).(An Nisa : 41)