SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
AA. Istri Fenny Lastari.,S.Kep.,Ns,M.Kes
 Malaria adalah infeksi parasitPlasmodium yang
dibawa oleh nyamuk Anopheles betinaParasit
tersebut masuk ke dalam tubuh manusia yang
menetap di organ hatimenyerang sel darah
merah (eritrosit)
 Penyakit menular yang dapat ditularkan melalui
gigitan nyamuk, tidak dari kontak fisik manusia ke
manusia
Penyebab Malaria
Malaria disebabkan oleh infeksi Plasmodium yang
terbawa nyamuk Anopheles betina
 Plasmodium vivax sedikit ringan dan muncul
berselang setiap tiga haribertahan di dalam hati
selama 3 tahunberpotensi untuk kambuh kembali
 Plasmodium malariae quartanagejala yang timbul
berselang setiap empat hari
 Plasmodium ovale gejala yang ditimbulkan sama
dengan malaria quartana
 Plasmodium falciparum gejala yang ditimbulkan
berselang 48 jam sekaliParasit ini dapat
menyebabkan malaria serebral yang fatalpenyebab
kematian terbanyak akibat malaria
Gejala Malaria
Orang yang terinfeksi malaria baru mengalami
gejala dalam kurun waktu 10 hari hingga 4 minggu
pasca gigitan pertama
 Sebelum Demam : lesu, malaise, sakit kepala,
nyeri sendi, demam ringan
 Triase Malaria : menggigilsuhu badan
naikberkeringat, suhu badan menurun
 Malaria Berat : Dehidrasi, malaria dengan
penurunan kesadaran, anemia berat (penurunan
HB), perdarahan, gagal ginjal, edema paru,
hypertermia
Pemeriksaan Fisik
 Pada pemeriksaan fisiksuhu tubuh ≥37,5o C
(bisa mencapai 41o C), konjungtiva anemis, sklera
ikterik, dan hepatosplenomegali
Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan darahRDT (Rapid Diagnostic
Test)mendeteksi keberadaan dan jenis parasit
yang ada di tubuhmenentukan jenis pengobatan
Pencegahan Malaria
 Gunakan kelambu ketika tidur
 Memakai pakaian serba panjang seperti celana dan
lengan panjang selama beraktivitas
 Hindari meletakkan pakaian basah di dalam rumah
karena dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk
 Lakukan langkah 3M (Menguras penampungan air,
Mengubur barang bekas, dan Mendaur ulang barang
bekas)
 Gunakan lotion anti nyamuk
 Pasang obat nyamuk dan rutin menyemprot obat
nyamuk terutama di pagi dan sore hari
 Rutin melakukan fogging
 Cholera atau kolera adalah penyakit infeksi yang
mengganggu sistem pencernaan. Gejala utama
yang dialami penderita kolera adalah diare parah
serta dehidrasi
 Kolera disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio
cholerae. Bakteri kolera hidup di alam bebas,
terutama di lingkungan perairan seperti sungai,
danau, atau sumur. Sumber penyebaran utama
bakteri kolera adalah air dan makanan yang
terkontaminasi bakteri kolera
Gejala Kolera
 Gejala utama penyakit kolera adalah diare. Diare
akibat kolera dapat dikenali dari tinja yang cair
dan berwarna putih pucat seperti susu atau air
cucian beras
 Mual dan muntah
 Dehidrasi dan kelelahan
 Elektrolit dalam tubuh tidak seimbang
 Hipoglikemia (gula darah rendah)
 Mengalami syok, seperti tekanan darah rendah,
pusing, jantung berdetak cepat
 Inkubasi 16-27 jam
Pemeriksaan Fisik
 Pada pemeriksaan fisik pasien kolera, bisa
ditemukan tanda dehidrasi karena diare
akutTanda dehidrasi dapat berupa rasa haus,
membran mukosa kering, mata cowong, kulit
teraba basah dan dingin, serta hipotensi
Pemeriksaan Feses
 Vibrio cholerae merupakan basil gram negatif
yang motil dengan flagela. Sampel feses pasien
dapat diperiksa secara mikroskopik dengan dark-
field
 Demam berdarah dengue atau DBD adalah
penyakit yang disebabkan virus dengue dan
ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Penyakit
ini akan membuat penderitanya mengalami nyeri
hebat, bahkan seluruh tulang dan persendian
seakan-akan terasa patah
 Jenis nyamuk yang menyerang di pagi dan sore
hari
 Gejala DBD umumnya ditandai dengan demam
tinggi hingga 39 derajatKondisi ini akan
bertahan selama 2-7 hari (demam akut), Sakit
kepala, Mual hingga muntah
 Tanda2 perdarahanuji tourniquet +, petekia,
epistaksis/mimisan, hematemesis, melena,
perdarahan gusi
 Setelah muncul gejala tersebutmemasuki fase
kritis selama 2-3 hari. Di fase ini, banyak orang
yang menyangka sudah sembuh karena demam
tinggi tadi sudah menurundengue shock
sindrome
Derajad Beratnya DBD
 Derajad I (ringan) demam mendadak 2-7 hari,
uji tourniquet +
 Derajad II (sedang) derajad I dengan
perdarahan kulit
 Derajad III  ditemukan tanda2 renjtan/shock
dengan nadi cepat, TD menurun
 Derajad IV  TD dan nadi tidak teratur
Jenis Pemeriksaan DBD
Pemeriksaan lab DBD menggunakan sampel
darah yang diambil dari penderita atau suspek
demam berdarah
 Tes NS1
Tes NS1 berguna untuk mendeteksi protein NS1
yang ada pada virus dengue. Selama infeksi,
protein NS1 dapat ditemukan dalam darah
penderita demam berdarah akutdilakukan pada
0 – 7 hari pasca gejala DBD muncul
 Tes Darah Lengkap
◦ Tes darah lengkap berguna untuk mencari jumlah
trombosit yang rendah serta mendeteksi penurunan
jumlah hemoglobin, hematokrit, dan sel darah merah
◦ Virus DBD bisa menurunkan jumlah trombosit hingga
dibawah 150.000 per mikroliter
◦ Jumlah trombosit dalam tubuh manusia berkisar antara
150.000-400.000 per mikroliter
 Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai
dengan demam dan nyeri sendi secara
mendadak. Virus ini menyerang dan menulari
manusia melalui gigitan nyamuk, Inkubasi 2-4
hari
 Chikungunya disebabkan oleh
virus Chikungunya yang dibawa
oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus
Gejala Chikungunya
 Gejala chikungunya akan muncul pada 3-7 hari
setelah gigitan pertama dari nyamuk yang
terinfeksi. Gejala awal chikungunya adalah
demam tinggi mencapai 39 derajat dibarengi
dengan ruam di kulit
 Nyeri sendi
 Mual dan muntah
 Nyeri kepala
 Nyeri otot
 Radang sendi
Pemeriksaan Chikungunya
 Untuk mendiagnosis chikungunyaakan
menanyakan gejala dan riwayat perjalanan pasien
 Melakukan tes darah guna menyingkirkan
kemungkinan gejala disebabkan oleh penyakit
lain, seperti demam berdarah
 Melakukan tes ELISA (Enzyme-Linked
Immunosorbent Assays)tes serologi yang
digunakan untuk mengecek keberadaan antibodi
IgM dan IgG chikungunya
 Ascariasis adalah salah satu jenis infeksi yang
disebabkan oleh cacing
 Ascariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh
infeksi cacing gelang atau Ascaris
lumbricoides. Jenis cacing ini sering ditemukan
pada tanah yang terkontaminasi dengan kotoran
manusia
 Ascariasis terjadi ketika telur cacing gelang masuk
ke dalam tubuh manusia pola hidup bersih
Gejala Ascariasis
Ketika larva cacing menginfeksi usus, gejala yang
dapat timbul adalah:
 Lemas, tidak konsentrasi
 Sakit perut hebat dan Diare
 Mual dan muntah
 Gatal pada dubur
 Buang air besar berdarah
 Hilang nafsu makan
 Berat badan turun
 Terdapat cacing pada muntahan atau feses
Ketika larva cacing gelang menginfeksi paru-paru,
gejala yang dialami penderita mirip dengan
keluhan asma atau pneumonia, antara lain:
 Demam
 Batuk terus-menerus
 Mengi
 Sesak napas
Pemeriksaan
Pemeriksaan awal ini mungkin tidak langsung
terlihat jelas. Sebab, telur cacing umumnya baru
akan terlihat di tinja pada 40 hari setelah infeksi
terjadi
 Tes Darah
Salah satu gejala yang bisa terjadi karena
ascariasis adalah naiknya kadar eosinophil, yaitu
jenis sel darah putih
14 Pemeriksaan Penyakit Infeksi dan Menular.ppt

More Related Content

Similar to 14 Pemeriksaan Penyakit Infeksi dan Menular.ppt

Similar to 14 Pemeriksaan Penyakit Infeksi dan Menular.ppt (20)

Isu semasa denggi
Isu semasa denggiIsu semasa denggi
Isu semasa denggi
 
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11Flu+singapore+&+flu+babi.   bag.11
Flu+singapore+&+flu+babi. bag.11
 
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptxflusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
flusingaporeflubabi-140605181349-phpapp01.pptx
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptxDEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
DEMAM_BERDARAH_DENGUE_dan pencegahannyappt.pptx
 
Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatin
 
Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatin
 
Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatin
 
Presentasi penyakit_menular_pptx (1).pptx
Presentasi penyakit_menular_pptx (1).pptxPresentasi penyakit_menular_pptx (1).pptx
Presentasi penyakit_menular_pptx (1).pptx
 
Lp dbd
Lp dbdLp dbd
Lp dbd
 
Macam macam penyakit menular
Macam macam penyakit menularMacam macam penyakit menular
Macam macam penyakit menular
 
Makalah malaria fatin
Makalah malaria fatinMakalah malaria fatin
Makalah malaria fatin
 
IKA Penyakit yang lazim terjadi
IKA Penyakit yang lazim terjadiIKA Penyakit yang lazim terjadi
IKA Penyakit yang lazim terjadi
 
DBD/DHF
DBD/DHFDBD/DHF
DBD/DHF
 
Sosialisasi TB Paru
Sosialisasi TB ParuSosialisasi TB Paru
Sosialisasi TB Paru
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
Askep malaria
Askep malariaAskep malaria
Askep malaria
 
128114958 lp-febris
128114958 lp-febris128114958 lp-febris
128114958 lp-febris
 
Penyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabahPenyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabah
 
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
 

Recently uploaded

Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxfachrulshidiq3
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptxNezaPurna
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfnoviarani6
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptAcephasan2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxYudiatma1
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALBagasTriNugroho5
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 

Recently uploaded (20)

Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptxStatistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
Statistik Kecelakaan Kerja manajemen risiko kecelakaan kerja .pptx
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
1 FEB_KEBIJAKAN DAN SITUASI SURV PD3I_AK I CIKARANG.pptx
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdfKOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
KOHORT balita 2015 DI PUSKESMAS HARUS DIBUAT.pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdfJenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
Jenis-Jenis-Karakter-Pasien-Rumah-Sakit.pdf
 
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.pptANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM CARDIOVASKULER.ppt
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptxMateri 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
Materi 5.1 ASKEP pada pasien dengan HEPATITIS.pptx
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONALIMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 

14 Pemeriksaan Penyakit Infeksi dan Menular.ppt

  • 1. AA. Istri Fenny Lastari.,S.Kep.,Ns,M.Kes
  • 2.  Malaria adalah infeksi parasitPlasmodium yang dibawa oleh nyamuk Anopheles betinaParasit tersebut masuk ke dalam tubuh manusia yang menetap di organ hatimenyerang sel darah merah (eritrosit)  Penyakit menular yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk, tidak dari kontak fisik manusia ke manusia
  • 3. Penyebab Malaria Malaria disebabkan oleh infeksi Plasmodium yang terbawa nyamuk Anopheles betina  Plasmodium vivax sedikit ringan dan muncul berselang setiap tiga haribertahan di dalam hati selama 3 tahunberpotensi untuk kambuh kembali  Plasmodium malariae quartanagejala yang timbul berselang setiap empat hari  Plasmodium ovale gejala yang ditimbulkan sama dengan malaria quartana  Plasmodium falciparum gejala yang ditimbulkan berselang 48 jam sekaliParasit ini dapat menyebabkan malaria serebral yang fatalpenyebab kematian terbanyak akibat malaria
  • 4. Gejala Malaria Orang yang terinfeksi malaria baru mengalami gejala dalam kurun waktu 10 hari hingga 4 minggu pasca gigitan pertama  Sebelum Demam : lesu, malaise, sakit kepala, nyeri sendi, demam ringan  Triase Malaria : menggigilsuhu badan naikberkeringat, suhu badan menurun  Malaria Berat : Dehidrasi, malaria dengan penurunan kesadaran, anemia berat (penurunan HB), perdarahan, gagal ginjal, edema paru, hypertermia
  • 5. Pemeriksaan Fisik  Pada pemeriksaan fisiksuhu tubuh ≥37,5o C (bisa mencapai 41o C), konjungtiva anemis, sklera ikterik, dan hepatosplenomegali Pemeriksaan Diagnostik  Pemeriksaan darahRDT (Rapid Diagnostic Test)mendeteksi keberadaan dan jenis parasit yang ada di tubuhmenentukan jenis pengobatan
  • 6. Pencegahan Malaria  Gunakan kelambu ketika tidur  Memakai pakaian serba panjang seperti celana dan lengan panjang selama beraktivitas  Hindari meletakkan pakaian basah di dalam rumah karena dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk  Lakukan langkah 3M (Menguras penampungan air, Mengubur barang bekas, dan Mendaur ulang barang bekas)  Gunakan lotion anti nyamuk  Pasang obat nyamuk dan rutin menyemprot obat nyamuk terutama di pagi dan sore hari  Rutin melakukan fogging
  • 7.  Cholera atau kolera adalah penyakit infeksi yang mengganggu sistem pencernaan. Gejala utama yang dialami penderita kolera adalah diare parah serta dehidrasi  Kolera disebabkan oleh infeksi bakteri Vibrio cholerae. Bakteri kolera hidup di alam bebas, terutama di lingkungan perairan seperti sungai, danau, atau sumur. Sumber penyebaran utama bakteri kolera adalah air dan makanan yang terkontaminasi bakteri kolera
  • 8. Gejala Kolera  Gejala utama penyakit kolera adalah diare. Diare akibat kolera dapat dikenali dari tinja yang cair dan berwarna putih pucat seperti susu atau air cucian beras  Mual dan muntah  Dehidrasi dan kelelahan  Elektrolit dalam tubuh tidak seimbang  Hipoglikemia (gula darah rendah)  Mengalami syok, seperti tekanan darah rendah, pusing, jantung berdetak cepat  Inkubasi 16-27 jam
  • 9. Pemeriksaan Fisik  Pada pemeriksaan fisik pasien kolera, bisa ditemukan tanda dehidrasi karena diare akutTanda dehidrasi dapat berupa rasa haus, membran mukosa kering, mata cowong, kulit teraba basah dan dingin, serta hipotensi Pemeriksaan Feses  Vibrio cholerae merupakan basil gram negatif yang motil dengan flagela. Sampel feses pasien dapat diperiksa secara mikroskopik dengan dark- field
  • 10.  Demam berdarah dengue atau DBD adalah penyakit yang disebabkan virus dengue dan ditularkan lewat nyamuk Aedes aegypti. Penyakit ini akan membuat penderitanya mengalami nyeri hebat, bahkan seluruh tulang dan persendian seakan-akan terasa patah  Jenis nyamuk yang menyerang di pagi dan sore hari
  • 11.  Gejala DBD umumnya ditandai dengan demam tinggi hingga 39 derajatKondisi ini akan bertahan selama 2-7 hari (demam akut), Sakit kepala, Mual hingga muntah  Tanda2 perdarahanuji tourniquet +, petekia, epistaksis/mimisan, hematemesis, melena, perdarahan gusi  Setelah muncul gejala tersebutmemasuki fase kritis selama 2-3 hari. Di fase ini, banyak orang yang menyangka sudah sembuh karena demam tinggi tadi sudah menurundengue shock sindrome
  • 12. Derajad Beratnya DBD  Derajad I (ringan) demam mendadak 2-7 hari, uji tourniquet +  Derajad II (sedang) derajad I dengan perdarahan kulit  Derajad III  ditemukan tanda2 renjtan/shock dengan nadi cepat, TD menurun  Derajad IV  TD dan nadi tidak teratur
  • 13. Jenis Pemeriksaan DBD Pemeriksaan lab DBD menggunakan sampel darah yang diambil dari penderita atau suspek demam berdarah  Tes NS1 Tes NS1 berguna untuk mendeteksi protein NS1 yang ada pada virus dengue. Selama infeksi, protein NS1 dapat ditemukan dalam darah penderita demam berdarah akutdilakukan pada 0 – 7 hari pasca gejala DBD muncul
  • 14.  Tes Darah Lengkap ◦ Tes darah lengkap berguna untuk mencari jumlah trombosit yang rendah serta mendeteksi penurunan jumlah hemoglobin, hematokrit, dan sel darah merah ◦ Virus DBD bisa menurunkan jumlah trombosit hingga dibawah 150.000 per mikroliter ◦ Jumlah trombosit dalam tubuh manusia berkisar antara 150.000-400.000 per mikroliter
  • 15.  Chikungunya adalah infeksi virus yang ditandai dengan demam dan nyeri sendi secara mendadak. Virus ini menyerang dan menulari manusia melalui gigitan nyamuk, Inkubasi 2-4 hari  Chikungunya disebabkan oleh virus Chikungunya yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus
  • 16. Gejala Chikungunya  Gejala chikungunya akan muncul pada 3-7 hari setelah gigitan pertama dari nyamuk yang terinfeksi. Gejala awal chikungunya adalah demam tinggi mencapai 39 derajat dibarengi dengan ruam di kulit  Nyeri sendi  Mual dan muntah  Nyeri kepala  Nyeri otot  Radang sendi
  • 17. Pemeriksaan Chikungunya  Untuk mendiagnosis chikungunyaakan menanyakan gejala dan riwayat perjalanan pasien  Melakukan tes darah guna menyingkirkan kemungkinan gejala disebabkan oleh penyakit lain, seperti demam berdarah  Melakukan tes ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assays)tes serologi yang digunakan untuk mengecek keberadaan antibodi IgM dan IgG chikungunya
  • 18.  Ascariasis adalah salah satu jenis infeksi yang disebabkan oleh cacing  Ascariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing gelang atau Ascaris lumbricoides. Jenis cacing ini sering ditemukan pada tanah yang terkontaminasi dengan kotoran manusia  Ascariasis terjadi ketika telur cacing gelang masuk ke dalam tubuh manusia pola hidup bersih
  • 19. Gejala Ascariasis Ketika larva cacing menginfeksi usus, gejala yang dapat timbul adalah:  Lemas, tidak konsentrasi  Sakit perut hebat dan Diare  Mual dan muntah  Gatal pada dubur  Buang air besar berdarah  Hilang nafsu makan  Berat badan turun  Terdapat cacing pada muntahan atau feses
  • 20. Ketika larva cacing gelang menginfeksi paru-paru, gejala yang dialami penderita mirip dengan keluhan asma atau pneumonia, antara lain:  Demam  Batuk terus-menerus  Mengi  Sesak napas
  • 21. Pemeriksaan Pemeriksaan awal ini mungkin tidak langsung terlihat jelas. Sebab, telur cacing umumnya baru akan terlihat di tinja pada 40 hari setelah infeksi terjadi  Tes Darah Salah satu gejala yang bisa terjadi karena ascariasis adalah naiknya kadar eosinophil, yaitu jenis sel darah putih