Dokumen tersebut membahas tentang tahapan mengajarkan shalat kepada anak, yaitu: (1) fase 0-7 tahun yang berfokus pada pengenalan shalat dan motivasi spiritual, (2) fase 7-10 tahun dimana shalat wajib diajarkan dan anak dapat dihukumi bila tidak shalat, (3) fase 10 tahun keatas dimana anak sudah dewasa dan bertanggung jawab atas amal perbuatannya. Fase pertama
Kemampuan keterampilan membaca, menulis dan menghitung (calistung) pada usia ...EducationCommunity
Dalam perkembangan kemampuan anak menjadi buah bibir bagi sebagian orang tua, kalau anaknya yang masih dini sudah pintar membaca, menulis ataupun berhitung. Padahal ini adalah sudah fitrah dari anak tersebut, kita hanya sebagai pendamping yang mengarahkan akan kemampuan yang dimiliki oleh seorang anak. Dari sisi negatif, jangan merasa menjadi masalah untuk yang buah hatinya belum bisa seperti anak-anak yang seusianya, karena setiap anak membawa bakat yang berbeda serta waktu yang berbeda. Apabila kita mengarahkan dan mendampingi dengan baik, apapun dalam perkembangannya itu sudah menjadi naluri dari si anak itu sendiri.
Ceramah ini membahas tentang peranan orang tua dalam membantu keberhasilan anak, termasuk memberikan kasih sayang, mendisiplinkan dengan bijak, mengenali teman sebaya anak, serta menjadi teladan yang baik. Ceramah ini juga memberikan panduan komunikasi efektif dengan anak remaja dan mencegah anak terlibat narkoba.
Dokumen tersebut membahas mengenai cara mengetahui apakah seorang anak lelaki sudah baligh atau belum, dan menjelaskan bahwa tanda-tanda kedewasaan seseorang antara lain mimpi keluarnya mani, mencapai umur 15 tahun, atau mengalami haid (bagi perempuan). Dokumen juga membahas mengenai tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak agar menjadi insan soleh di masa remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang MITRA PEDULI center, sebuah lembaga informasi dan pelayanan psikologi keluarga dan pendidikan yang berlokasi di Semarang. Dokumen ini juga membahas tentang tugas perkembangan psikologi anak, lima bahasa kasih anak, serta pola asuh orangtua yang memadai."
Kemampuan keterampilan membaca, menulis dan menghitung (calistung) pada usia ...EducationCommunity
Dalam perkembangan kemampuan anak menjadi buah bibir bagi sebagian orang tua, kalau anaknya yang masih dini sudah pintar membaca, menulis ataupun berhitung. Padahal ini adalah sudah fitrah dari anak tersebut, kita hanya sebagai pendamping yang mengarahkan akan kemampuan yang dimiliki oleh seorang anak. Dari sisi negatif, jangan merasa menjadi masalah untuk yang buah hatinya belum bisa seperti anak-anak yang seusianya, karena setiap anak membawa bakat yang berbeda serta waktu yang berbeda. Apabila kita mengarahkan dan mendampingi dengan baik, apapun dalam perkembangannya itu sudah menjadi naluri dari si anak itu sendiri.
Ceramah ini membahas tentang peranan orang tua dalam membantu keberhasilan anak, termasuk memberikan kasih sayang, mendisiplinkan dengan bijak, mengenali teman sebaya anak, serta menjadi teladan yang baik. Ceramah ini juga memberikan panduan komunikasi efektif dengan anak remaja dan mencegah anak terlibat narkoba.
Dokumen tersebut membahas mengenai cara mengetahui apakah seorang anak lelaki sudah baligh atau belum, dan menjelaskan bahwa tanda-tanda kedewasaan seseorang antara lain mimpi keluarnya mani, mencapai umur 15 tahun, atau mengalami haid (bagi perempuan). Dokumen juga membahas mengenai tanggung jawab orang tua dalam mendidik anak agar menjadi insan soleh di masa remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang MITRA PEDULI center, sebuah lembaga informasi dan pelayanan psikologi keluarga dan pendidikan yang berlokasi di Semarang. Dokumen ini juga membahas tentang tugas perkembangan psikologi anak, lima bahasa kasih anak, serta pola asuh orangtua yang memadai."
Dokumen tersebut membahas tentang pergaulan sehat dan tidak sehat pada remaja. Pergaulan sehat dijelaskan sebagai interaksi normal antara individu atau kelompok yang tidak merugikan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial. Sementara itu, pergaulan tidak sehat adalah perilaku yang melewati batasan norma seperti pergaulan bebas."
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertamaRatih Aini
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran orang tua dalam memberikan pendidikan agama kepada anak, khususnya pendidikan Islam, sejak usia dini di rumah. Pendidikan orang tua meliputi mengajarkan ajaran agama, teladan yang baik, serta penanaman sifat-sifat mulia secara bertahap dan seimbang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan individu mulai dari lahir hingga akhir hayat melalui beberapa fase, dan belajar dipandang penting untuk memungkinkan perkembangan potensi seseorang.
2. Ada beberapa fase perkembangan individu menurut para ahli, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa, dengan tugas-tugas tertentu pada seti
Dokumen tersebut memberikan nasihat kepada pelajar untuk berusaha keras dalam pelajaran walaupun berasal dari keluarga biasa dengan kecerdasan biasa. Ia menekankan beberapa aspek penting untuk mencapai kecemerlangan seperti matlamat yang jelas, disiplin diri, cinta ilmu, hormat guru, usaha, taqwa dan doa. Dokumen itu juga memberi panduan kepada ibu bapa untuk mendorong anak mereka ke arah p
Dokumen tersebut membahas tentang balita dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Balita merupakan anak berusia 1-5 tahun yang memiliki masa emas untuk berkembang. Perkembangan balita dipengaruhi lingkungan dan interaksi dengan orang tua. Tujuh aspek perkembangan balita meliputi tingkah laku sosial, menolong diri, intelektual, motorik halus dan kasar, serta komunikasi pas
Skripsi ini membahas peranan penting orang tua Kristen dalam membina kecerdasan spiritual anak usia dini melalui pendidikan agama. Orang tua perlu mengajarkan ajaran Alkitab, mencontohkan sikap Kristus, serta membimbing anak menjadi murid Kristus. Tujuannya agar anak dapat memiliki tujuan hidup yang jelas berdasarkan iman.
1. Dokumen tersebut membahas tentang refleksi penulis mengenai situasi yang kurang hormat dalam keluarganya dimana orang tuanya sering membebel dan mengkritiknya.
2. Penulis menjelaskan bagaimana perlakuan orang tuanya tersebut memberikan dampak negatif terhadap kepercayaan dirinya dan prestasinya sekolah.
3. Untuk mengubah situasi tersebut, penulis berargumen bahwa ia perlu berbagi contoh-contoh
Dokumen tersebut membahas tentang peran orangtua dalam mendampingi anak belajar dengan memahami potensi kecerdasan dan gaya belajar anak, serta cara pengajaran yang sesuai dengan dominasi gaya belajar masing-masing anak.
Psikologi agama dan pendidikan Islam membahas hubungan antara sikap dan tingkah laku manusia terhadap agamanya, khususnya agama Islam. Pendidikan agama Islam penting diberikan sejak janin hingga dewasa melalui contoh orang tua, guru, dan lingkungan untuk membentuk kepribadian yang baik sesuai ajaran agama.
Remaja mengalami perubahan fisik, psikis, dan sosial. Perubahan fisik meliputi pertumbuhan otot dan kerangka tubuh. Perubahan psikis seperti pola pikir yang semakin dewasa. Perubahan sosial seperti mencari teman di luar keluarga. Sekolah berperan penting dalam perkembangan remaja dengan memberikan pendidikan formal. Remaja mulai mempertanyakan pandangan orang tua namun belum berani menentang secara langsung
Albert Bandura desarrolló la teoría de la personalidad basada en el aprendizaje social y el determinismo recíproco. Su teoría considera que la personalidad surge de la interacción entre el ambiente, el comportamiento y los procesos psicológicos internos de una persona. Bandura también propuso que el aprendizaje ocurre a través de la observación y la modelación del comportamiento de otros.
Ken Frizzell has over 44 years of experience in manufacturing engineering, maintenance, and project management. He has extensive experience managing automation and robotic installations, plant start-ups, and maintenance operations. Currently, he works as a senior manufacturing and maintenance engineer, providing technical support and managing major equipment projects. He has held leadership roles in professional organizations and committees related to robotics, safety, and manufacturing education.
Dokumen tersebut membahas tentang pergaulan sehat dan tidak sehat pada remaja. Pergaulan sehat dijelaskan sebagai interaksi normal antara individu atau kelompok yang tidak merugikan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial. Sementara itu, pergaulan tidak sehat adalah perilaku yang melewati batasan norma seperti pergaulan bebas."
Orang tua sebagai pendidik yang utama dan pertamaRatih Aini
Dokumen tersebut membahas pentingnya peran orang tua dalam memberikan pendidikan agama kepada anak, khususnya pendidikan Islam, sejak usia dini di rumah. Pendidikan orang tua meliputi mengajarkan ajaran agama, teladan yang baik, serta penanaman sifat-sifat mulia secara bertahap dan seimbang.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan individu mulai dari lahir hingga akhir hayat melalui beberapa fase, dan belajar dipandang penting untuk memungkinkan perkembangan potensi seseorang.
2. Ada beberapa fase perkembangan individu menurut para ahli, mulai dari masa kanak-kanak, remaja, hingga dewasa, dengan tugas-tugas tertentu pada seti
Dokumen tersebut memberikan nasihat kepada pelajar untuk berusaha keras dalam pelajaran walaupun berasal dari keluarga biasa dengan kecerdasan biasa. Ia menekankan beberapa aspek penting untuk mencapai kecemerlangan seperti matlamat yang jelas, disiplin diri, cinta ilmu, hormat guru, usaha, taqwa dan doa. Dokumen itu juga memberi panduan kepada ibu bapa untuk mendorong anak mereka ke arah p
Dokumen tersebut membahas tentang balita dan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Balita merupakan anak berusia 1-5 tahun yang memiliki masa emas untuk berkembang. Perkembangan balita dipengaruhi lingkungan dan interaksi dengan orang tua. Tujuh aspek perkembangan balita meliputi tingkah laku sosial, menolong diri, intelektual, motorik halus dan kasar, serta komunikasi pas
Skripsi ini membahas peranan penting orang tua Kristen dalam membina kecerdasan spiritual anak usia dini melalui pendidikan agama. Orang tua perlu mengajarkan ajaran Alkitab, mencontohkan sikap Kristus, serta membimbing anak menjadi murid Kristus. Tujuannya agar anak dapat memiliki tujuan hidup yang jelas berdasarkan iman.
1. Dokumen tersebut membahas tentang refleksi penulis mengenai situasi yang kurang hormat dalam keluarganya dimana orang tuanya sering membebel dan mengkritiknya.
2. Penulis menjelaskan bagaimana perlakuan orang tuanya tersebut memberikan dampak negatif terhadap kepercayaan dirinya dan prestasinya sekolah.
3. Untuk mengubah situasi tersebut, penulis berargumen bahwa ia perlu berbagi contoh-contoh
Dokumen tersebut membahas tentang peran orangtua dalam mendampingi anak belajar dengan memahami potensi kecerdasan dan gaya belajar anak, serta cara pengajaran yang sesuai dengan dominasi gaya belajar masing-masing anak.
Psikologi agama dan pendidikan Islam membahas hubungan antara sikap dan tingkah laku manusia terhadap agamanya, khususnya agama Islam. Pendidikan agama Islam penting diberikan sejak janin hingga dewasa melalui contoh orang tua, guru, dan lingkungan untuk membentuk kepribadian yang baik sesuai ajaran agama.
Remaja mengalami perubahan fisik, psikis, dan sosial. Perubahan fisik meliputi pertumbuhan otot dan kerangka tubuh. Perubahan psikis seperti pola pikir yang semakin dewasa. Perubahan sosial seperti mencari teman di luar keluarga. Sekolah berperan penting dalam perkembangan remaja dengan memberikan pendidikan formal. Remaja mulai mempertanyakan pandangan orang tua namun belum berani menentang secara langsung
Albert Bandura desarrolló la teoría de la personalidad basada en el aprendizaje social y el determinismo recíproco. Su teoría considera que la personalidad surge de la interacción entre el ambiente, el comportamiento y los procesos psicológicos internos de una persona. Bandura también propuso que el aprendizaje ocurre a través de la observación y la modelación del comportamiento de otros.
Ken Frizzell has over 44 years of experience in manufacturing engineering, maintenance, and project management. He has extensive experience managing automation and robotic installations, plant start-ups, and maintenance operations. Currently, he works as a senior manufacturing and maintenance engineer, providing technical support and managing major equipment projects. He has held leadership roles in professional organizations and committees related to robotics, safety, and manufacturing education.
El derecho laboral colectivo surgió con la Revolución Industrial, cuando los trabajadores carecían de protecciones legales. Organizaron sindicatos para defender sus intereses a través de la negociación colectiva y la huelga. Con el tiempo, los países adoptaron leyes que establecían salarios mínimos, jornadas laborales de 8 horas y prestaciones sociales. En Venezuela, la ley laboral formal comenzó en 1917 y se fue desarrollando a través de varias leyes en las décadas siguientes, reconociendo finalmente el derecho de asoci
El documento describe los pasos para inscribirse en la universidad, que incluyen retirar documentos de la institución anterior, sacar copias, tomar un autobús a la torre Loreto, entregar documentos y datos personales, esperar la planilla de inscripción y regresar otro día si es necesario. También describe los pasos para tomarse la foto del carnet universitario, como tomar un autobús a la universidad, ubicar dónde se toma la foto, esperar turno, tomarse la foto y esperar que entreguen el carnet o reg
Erickson fue un psicoanalista alemán que desarrolló la teoría del desarrollo psicosocial. Propuso 8 etapas del desarrollo, desde la infancia hasta la vejez, en las que el individuo enfrenta crisis que deben resolverse para alcanzar una identidad psicosocial saludable. Cada etapa se caracteriza por un conflicto básico que, de resolverse positivamente, permite avanzar al siguiente nivel de desarrollo. Erickson también enfatizó los factores socioculturales en la formación de la personalidad.
This document describes a course called Scientific Inquiry developed at California State University to help non-science majors meet writing proficiency requirements. The course aims to engage students in writing that replicates how writing is used in science, such as having, remembering, sharing, vetting, and stabilizing ideas, rather than focusing on scientific writing conventions. Examples are provided of how student notebooks from this course resemble scientist notebooks, with sketches, questions, reflections on experiments and ideas. A rubric is developed based on what students notice in scientist notebooks to guide requirements for their own notebooks, balancing subjective elements like curiosity with objective elements like dated entries. The results are notebooks that look scientific and students report valuing for representing their work.
The document discusses intercontextuality and its role in transfer of knowledge. It defines intercontextuality as invoking contexts outside of the classroom in scientifically meaningful ways during class activities. This may foster transformative experiences where students notice, use, and value ideas from class in other contexts. Near transfer across similar contexts is easier than far transfer across different contexts. The document argues that designing classroom activities to highlight intercontextuality and position ideas as tentative may support transfer by making contexts more flexible and knowledge accountable to future situations.
This document discusses strategies for teaching writing in science courses. It presents examples of activities used in a composition science course including: lab notebooks, whiteboards, peer feedback through "silent science", presentations through "gallery walks", and formal papers. These activities are designed to help students learn to write through practice and feedback by engaging in the writing processes that scientists use.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak melaksanakan shalat sejak dini. Rasulullah Saw bersabda untuk mengajarkan anak shalat pada umur tujuh tahun dan memaksa mereka pada umur sepuluh tahun. Orang tua bertanggung jawab untuk mengajarkan dan memantau pelaksanaan shalat anak.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan karakteristik anak hiperaktif dan menganalisis metode bimbingan dan konseling Islam dalam menanamkan kedisiplinan shalat dhuha pada anak hiperaktif. Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasilnya menunjukkan bahwa anak hiperaktif memiliki masalah disiplin dalam shalat berjamaah dan metode yang digunakan terdiri atas pembias
1. Orang tua memainkan peran penting dalam membentuk kepribadian anak melalui kebiasaan sehari-hari yang dicontohkan.
2. Sekolah mendukung peran orang tua dalam pendidikan anak dengan menyediakan ilmu pengetahuan tambahan.
3. Mendidik anak dengan baik membawa pahala besar bagi orang tua, termasuk doa anak setelah kematian orang tua.
Kebimbaan merupakan materi dasar yang pertama wajib sahabat biMBA pahami karena disini akan membahas biMBA sebagai proses menumbuhkan KARAKTER MINAT BELAJAR anak (sejak usia dini) melalui metode biMBA yang disosialisasikan dan diterapkan di biMBA-AIUEO, demi membangun Generasi Pembelajar Mandiri Sepanjang Hayat.
Proposal ini merencanakan kegiatan Pembinaan Karakter Diri (PKD) untuk siswa SMK Negeri 5 Kota Tangerang Selatan pada 26-27 November 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa siswa, melatih amalan keagamaan seperti shalat malam, dan membentuk karakter generasi Z yang shaleh. Kegiatan mencakup ceramah, diskusi, senam pagi, dan ibadah bersama. Diharapkan dapat membangun sik
Islamic parenting merupakan pengasuhan anak sesuai ajaran Islam dengan tujuan memberikan kebaikan dunia dan akhirat. Terdapat berbagai komponen Islamic parenting seperti menjadi suri teladan yang baik, memberi pengarahan pada waktu tepat, bersikap adil, menunaikan hak anak, mendoakan anak, membantu anak berbakti, tidak marah dan mencela anak, serta memberikan pendidikan yang baik. Konsep ini telah ada sejak zaman Nabi
Amalan solat fardhu di kalangan pelajar pismp semester 3Nazmi Lestari
Dokumen ini membahasikan kajian tentang amalan solat fardhu di kalangan pelajar PISMP Semester 3 di IPG Kampus Ilmu Khas. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui tahap kefahaman dan pengamalan solat serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelajar untuk melaksanakan solat. Soal selidik digunakan untuk mengumpul data dari 30 responden."
Ringkasan dokumen ini adalah:
1. Pendidikan diri anak berkaitan dengan lingkungan dan agar sesuai dengan fitrah Allah
2. Orang tua perlu melakukan beberapa hal pada anak yang baru lahir seperti mengumandangkan adzan, memberi nama, dan mengaqiqahkan
3. Ketika anak berumur 7 tahun, orang tua perlu memerintahkan anak shalat dan jika tidak mau, didik dengan nasehat atau perintah keras.
Diskusi kelompok membahas pendidikan seksual kepada anak, dengan memberikan 12 tips bagi orang tua dalam berbicara tentang seks dengan anak secara Islami, mulai dari memberikan pendidikan sejak dini, sesuai usia anak, menjadi teladan bagi anak, serta melibatkan pihak sekolah.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. Mengajarkan Sholat Pada Anak
JIC – Shalat adalah ajaran dan amalan terpenting dalam Islam. Shalat juga satu-satunya kewajiban dalam
Islam yang wajib diperintahkan kepada orang yang belum wajib melakukannya. Adalah Rasulullah saw
yang mengisyaratkan hal itu. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah, Abu Daud, Ad-
Daruquthni, Al-Hakim, Baihaqi, dan Ahmad, Rasulullah saw menegaskan, “Suruhlah anak-anak kalian
untuk shalat bila mereka telah berumur 7 tahun. Pukullah mereka karena tidak shalat bila telah berumur
10 tahun. Pisahkanlah mereka dari tempat tidur kalian.”
Dalam Islam, usia minimal baligh adalah 9 tahun. Setelah mencapai usia ini, maka seorang anak telah
dinilai dewasa dan mandiri di hadapan Allah swt. Seluruh tingkah laku dan amal perbuatannya menjadi
tanggung jawabanya sendiri. Dia mulai menorehkan pahala untuk kebaikan yang dilakukannya, dan dosa
untuk maksiat yang diperbuatnya.
Namun berkenaan dengan perintah shalat, hadits di atas menyebut angka 7 tahun sebagai permulaan
pembelajaran shalat. Dengan kata lain, shalat wajib diajarkan kepada anak-anak kecil yang belum baligh,
minimal ketika mereka sudah menginjak 7 tahun. Kewajiban mengajarkan shalat kepada anak yang
belum wajib melakukannya menunjukkan betapa pentingnya shalat dalam kehidupan seorang muslim.
Shalat wajib diajarkan meskipun belum wajib dikerjakan.
Lalu bagaimana shalat seharusnya diajarkan? Merujuk pada hadits shalat di atas, maka pembelajaran
shalat dapat diurutkan ke dalam tiga fase, yaitu fase 0 – 7 tahun, fase 7 – 10 tahun, dan fase 10 –
dewasa.
Fase 0 – 7 tahun
Fase ini merupakan fase yang sangat menentukan dalam pembelajaran shalat. Target pembelajaran
pada fase ini adalah mengenalkan shalat kepada anak, dan mengenalkan kepada siapa shalat dilakukan.
Sebagai fase pengenalan, pembentukan motivasi adalah porsi terbesar yang harus diberikan kepada
anak.
Pada tahap inilah motivasi-motivasi spiritual kepada anak ditanamkan. Selain mengenal shalat, dengan
motivasi spiritual anak juga akan mengenal Allah swt yang kepada-Nya shalat dilakukan. Pada tahap ini
anak belum diberi hukuman bila tidak shalat, sebab kalau pun tidak shalat anak belum dinilai berdosa
atau membangkang terhadap Allah swt.
2. Hal-hal yang perlu dikenalkan mengenai shalat kepada anak dimulai dari adanya ibadah shalat dalam
Islam, nama-nama shalat, waktu shalat, bilangan rakaat shalat, tempat shalat, dan tata-cara shalat.
Pengenalan ini adalah upaya membentuk kesiapan anak sehingga ketika dia mencapai usaia 7 tahun dan
mulai diperintah shalat, anak sudah memiliki kesiapan secara mental dan emosional. Dengan demikian
perintah shalat pada fase itu, bukan lagi sebatas doktrinasi yang otoriter, namun penyadaran akan
motivasi yang telah dibangun selam 3 – 4 tahun lamanya.
Namun demikian, yang terpenting harus dikenalkan sejak dini kepada anak pada fase ini adalah jawaban
dari mengapa harus shalat dan kepada siapa shalat dipersembahkan. Melalui metode dialog yang penuh
keakraban anak dikenalkan tentang peranan-peranan Allah swt dalam hidupnya. Bahwa Allah swt
adalah penciptanya, yang memberinya anggota tubuh lengkap, yang menjaganya dari bencana, yang
memberinya rejeki sehingga bisa makan, minum dan berpakaian, merupakan kata-kata kunci
mengenalkan Allah swt pada anak.
Selanjutnya shalat dikenalkan kepada anak sebagai ungkapan terima kasih kepada Allah swt yang telah
begitu baik kepadanya. Shalat adalah kendaraan yang akan membawa anak bertemu Allah swt, seperti
juga dia berkendaraan mobil untuk bertemu dengan keluarga atau tempat yang disenanginya. Kalimat-
kalimat tersebut adalah contoh bagaimana shalat dikenalkan kepada anak sebagai sesuatu yang perlu
dan menarik untuknya. Kalimat-kalimat dialog ini dapat dikembangkan dengan memperhatikan pola
pikir dan perkembangan mental anak.
Karena fase ini lebih berorientasi pada pengenalan shalat maka motivasi materil, intimidasi, dan
hukuman sangat penting untuk dihindari dan dijauhkan dari pembelajaran shalat kepada anak. Motivasi
materil seperti shalat lah nanti Ayah beri uang, Ayo shalat nanti Ibu belikan mainan, dan sejenisnya akan
merusak pemahaman anak tentang shalat.
Motivasi seperti ini sangat berbahaya bagi anak, karena bukan spiritualisasi yang dibangun, melainkan
materialisasi. Begitu pula mengintimidasi anak dengan hukuman atau bahkan menghukumnya karena
tidak shalat, akan berakibat pencitraan shalat sebagai beban berat dan menakutkan bagi anak. Dialog
dan pengenalan, adalah kata kunci pada fase ini.
Bagaimana bila dengan dialog dan pengenalan itu, anak tidak serta merta melakukan shalat? Harus
diakui masih banyak orang tua yang memiliki pola pikir instan dan menempuh cara-cara yang instan
pula. Mengadopsi istilah dalam pembelajaran bahasa, setiap anak akan mengalami sebuah proses yang
disebut dengan silent periode atau masa sunyi.
Pada masa sunyi ini anak menangkap informasi, menyimpannya dalam ingatan, dan mengolahnya
menjadi sebuah konsep, dan mengubahnya menjadi sebuah potensi. Setelah masa ini terlewati, maka
3. anak akan masuk ke dalam periode bunyi, di mana dia mulai menunjukkan respon terhadap motivasi
yang telah diterimanya.
Konsep silent periode dapat juga dianalogikan dengan menyiram bunga. Bunga yang disiram tidak serta
merta memunculkan bunga atau langsung mekar, melainkan diisapnya dulu air siraman itu, diendapkan
dan diolah menjadi energi. Selang beberapa hari, barulah berbunga, mekar, dan menebar pesona.
Seperti itulah seharusnya pembelajaran shalat kepada anak dipahami. Dalam konteks pembelajaran
shalat, dialog dan pengenalan itu akan berbekas dalam diri anak untuk masa depannya. Anggaplah fase
0 – 7 ini adalah silent periode anak dalam mengenal dan memahami shalat. Bersabar dan berpikir positif
tentang anak akan sangat membantu orang tua dalam menjalani periode ini.
Dengan pengenalan dan motivasi spiritual sebagai target pembelajaran, maka penguasaan fiqih shalat
tidak menjadi ukuran komitmen anak terhadap shalat. Dalam fase ini sangat mungkin cara anak shalat
masih sangat kacau, jauh dari tata cara shalat yang benar. Hal seperti ini tidak lah menjadi masalah
sebagai upaya pengenalan. Pada fase ini, sekadar mau shalat saja sudah merupakan prestasi anak yang
patut diapresiasi. Pengenalan fiqih shalat yang terlalu dini, apalagi dengan pendekatan yang kaku dan
instruktif, malah akan membuat anak resistan terhadap ajakan shalat.
Sumber: Islampos