PPT ini mencakup pembahasan tentang perkembangan anak usia 3-4 tahun ditinjau dari beberapa aspek perkembangan, seperti: fisik, bahasa, sosial emosional dan kognitif.
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
PPT ini mencakup pembahasan tentang perkembangan anak usia 3-4 tahun ditinjau dari beberapa aspek perkembangan, seperti: fisik, bahasa, sosial emosional dan kognitif.
PPT ini mencakup pembahasan tentang arti kognisi, aspek kognisi, pentingnya pengembangan kognitif, faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif, klasifikasi pengembangan kognitif, dan teori pengembangan kognitif Piaget & Vygotsky
PPT ini menjelaskan tentang perkembangan bayi (0-1 tahun) atau biasa disebut dengan periode infant,penjelasan tentang proses kelahiran, gerak refleks, dan perkembangan lainnya . .
Ini adalah materi karya ust M. Fauzil Adhim yang kami dapatkan langsung dari beliau saat menjadi pembicara di salah satu seminarnya, beliau mempersilahkan copy paste dan share ulang untuk kebaikan. ikuti udate langsung dari twitter beliau @Kupinang
silahkan semoga bermanfaat
kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda dari sebelumnya, baik berupa gagasan atau karya nyata dengan menggabung-gabungkan unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Uni Papua adalah sebuah gerakan sepakbola sosial Indonesia yang bertujuan untuk perubahan sosial. melalui sepakbola sebagai alat untuk membina anak-anak laki dan perempuan, membentuk karakter, membangun masa depan bangsa.
Uni Papua menanamkan nilai-nilai positif, bermain sepakbola, membentengi generasi muda dari bahaya sosial seperti Bahaya Narkoba, Bahaya Minuman Keras, mensosialisasikan pencegahan HIV/AIDS, membangun Perdamaian, Respek dan Toleransi, menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, Persamaan Gender, Kepedulian terhadap lingkungan hidup, Pemulihan Hubungan dalam Keluarga, mempersiapkan Para Pemimpin dengan metoda dan pelatihan sepakbola.
Uni Papua merupakan komunitas Sepakbola Sosial yang tersebar di seluruh Indonesia, komunitas dan jaringan Uni Papua juga terdapat di Finland, USA, Timor Leste dan Inggris.
Uni Papua menggunakan Sepakbola untuk Perdamaian. Mari menciptakan dan menjaga Perdamaian di tengah Perbedaan adalah sebuah keindahan. Selamat memperingati Hari Perdamaian Internasional 21 September.
www.unipapua.net
#unipapua #socialfootball #indonesia #sepakbolasosial #sepakbolakarakter #sepakbolakemanusiaan #papua #care #share #peduli #kemanusiaan #perdamaian #peace #FootballForPeace
Facebook Page : UniPapuaFootball
Instagram : Unipapuafc
Twitter : @unipapua
-AH-
PPT ini menjelaskan tentang perkembangan bayi (0-1 tahun) atau biasa disebut dengan periode infant,penjelasan tentang proses kelahiran, gerak refleks, dan perkembangan lainnya . .
Ini adalah materi karya ust M. Fauzil Adhim yang kami dapatkan langsung dari beliau saat menjadi pembicara di salah satu seminarnya, beliau mempersilahkan copy paste dan share ulang untuk kebaikan. ikuti udate langsung dari twitter beliau @Kupinang
silahkan semoga bermanfaat
kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang berbeda dari sebelumnya, baik berupa gagasan atau karya nyata dengan menggabung-gabungkan unsur-unsur yang sudah ada sebelumnya.
Uni Papua adalah sebuah gerakan sepakbola sosial Indonesia yang bertujuan untuk perubahan sosial. melalui sepakbola sebagai alat untuk membina anak-anak laki dan perempuan, membentuk karakter, membangun masa depan bangsa.
Uni Papua menanamkan nilai-nilai positif, bermain sepakbola, membentengi generasi muda dari bahaya sosial seperti Bahaya Narkoba, Bahaya Minuman Keras, mensosialisasikan pencegahan HIV/AIDS, membangun Perdamaian, Respek dan Toleransi, menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, Persamaan Gender, Kepedulian terhadap lingkungan hidup, Pemulihan Hubungan dalam Keluarga, mempersiapkan Para Pemimpin dengan metoda dan pelatihan sepakbola.
Uni Papua merupakan komunitas Sepakbola Sosial yang tersebar di seluruh Indonesia, komunitas dan jaringan Uni Papua juga terdapat di Finland, USA, Timor Leste dan Inggris.
Uni Papua menggunakan Sepakbola untuk Perdamaian. Mari menciptakan dan menjaga Perdamaian di tengah Perbedaan adalah sebuah keindahan. Selamat memperingati Hari Perdamaian Internasional 21 September.
www.unipapua.net
#unipapua #socialfootball #indonesia #sepakbolasosial #sepakbolakarakter #sepakbolakemanusiaan #papua #care #share #peduli #kemanusiaan #perdamaian #peace #FootballForPeace
Facebook Page : UniPapuaFootball
Instagram : Unipapuafc
Twitter : @unipapua
-AH-
PengPENGENALAN BENTUK PADA TEMA LINGKUNGAN SUB TEMA RUMAHenalan bentukMar El Qibtiyah
Ā
Dunia Anak = Dunia Bermain :
Bermain merupakan kegiatan pokok dan penting untuk anak.
Bermain bagi anak mempunyai nilai yang sama dengan bekerja dan belajar bagi orang dewasa.
Pengembangan Materi Kognitif Math (Mencocokkan-Mengurutkan-Menghitung)EvaniaYafie
Ā
Anak usia dini merupakan anak pada tahapan usia 0-6 tahun, pada
masa ini dapat disebut juga masa keemasan (golden age), pada masa
keemasan ini diperlukan perhatian khusus, karena stimulus dapat
mempengaruhi perkembangan otak anak dan kemampuan akademiknya pada
masa yang akan datang. Pada tahapan ini, anak berada pada fase yang sangat
fundamental, dan pembelajaran yang diterima anak pada fase ini akan
tersimpan untuk jangka waktu yang lama, serta akan berpengaruh pada
kehidupan yang mendatang. Begitu juga pembelajaran matematika.
Kegiatan pembelajaran matematika terpadu untuk anak usia dini
memiliki peranan penting dalam mengembangkan seluruh potensi anak.
Setiap anak memiliki potensi untuk masing-masing apek perkembangan.
Salah satunya potensi matematika, oleh karena itu penting untuk
mengembangkan potensi matematika anak sejak usia dini agar berkembang
secara optimal. Pembelajaran matematika dasar mampu meningkatkan
kemampuan anak dalam memecahkan masalah, memisahkan, mengenal
konsep angka, serta kemampuan mengukur atau memperkirakan.
Pembelajaran matematika ini juga sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan
anak melanjutkan pendidikan dasar. Berdasarkan hal tersebut dalam modul
ini akan dijelaskan mengenai kognitif math mencocokkan, mengurutkan dan
membilang untuk anak usia dini.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
Ā
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
3. ALAT PERMAINAN EDUCATIF (APE) adalah :
alat permainan yang dirancang khusus untuk
kepentingan PENDIDIKAN memiliki nilai dan nuansa
untuk membentuk KONSEP POLA PIKIRAN ANAK.
Mempunyai TUJUAN, MANFAAT, HASIL
yang dapat dipergunakan untuk membantu
tumbuh kembang potensi intelegensia anak
secara optimal, baik, benar,
aman dan nyaman untuk anak.
4. Fungsi :
ļ¶ Setiap alat permainan Educatif dapat
difungsikan secara MULTI GUNA. Sekalipun
masing-masing alat memiliki kekhususan, dalam
artian mengembangkan aspek perkembangan
tertentu pada anak, tidak jarang satu alat dapat
meningkatkan lebih dari satu aspek
perkembangan.
ļ¶ Dan berfungsi untuk menumbuhkembangkan
potensi kecerdasan anak secara menyeluruh
dan terpadu
5. Manfaatnya :
Sebagian alat permainan educatif dikenal sebagai ALAT
MANIPULATIF. Manipulatif berarti menggunakan secara
terampil, dapat diperlakukan menurut kehendak dan
pemikiran serta IMAJINATIF ANAK. Belajar mengelolanya
dengan baik akan memberi kepuasan dan manfaat bagi anak, ia
juga merasa dapat menguasai (mastering) permainannya.
Pada intinya anak benar-benar memahami konsep-konsep yang
terkandung didalam ALAT PERMAINAN EDUCATIF ITU.
Kesemuanya terjadi tanpa PAKSAAN, berarti apa yang
dilakukan anak didasarkan atas motivasi yang muncul dalam
dirinya. Memberikan kesempatan bagi Orang Tua, Guru,
Pengasuh untuk mempelajari ā Ketrampilan ā Kognitif
( memori, atensi, persepsi dan berpikir ) Motorik ( halus dan
kasar ), Emosi, Sosial, Afektif, Menstimulasi otak kanan dan kiri
secara seimbang
6. Out-put (Hasil Yang Diharapkan) :
Seperti halnya ketika anak bermain pada umumnya, bermain dengan APE (Alat
Permainan Edukatif) akan memberikan kesempatan bagi para pendidik dan tenaga
kependidikan untuk mempelajari āKeterampilanā :
āŗMotorik
āŗEMOSI
āŗSosial
āŗKognitif (memori, ATENSI, persepsi dan
berpikir)
7. Analis
Mengukur kuantitatif
Menduga
Berkhayal
Spekulasi
Mengambil risiko
Tidka sabaran
Melanggar aturan
Menyukai kejutan
Selalu ingin tahu
B
ORGANIZ
E
Sumber: The Whole Brain Business Book (1996)
A
B
D
C
Sensitif
Suka mengajar
Tersentuh
Suportif
Ekspresif
Emosional
Banyak bicara
Merasakan
Analis
Mengukur kuantitatif
Logis
Kritis
Realistis
Menyukai angka
Tahu mengenai uang
Tahu cara kerja semua hal
Bertindak preventif
Menciptakan prosedur
Menyelesaikan pekerjaan
Dapat diandalkan
Mengatur
Rapi
Tepat waktu
Terencana
Bermain dengan APE
menstimulasi otak kanan & Kiri anak secara bersamaan
(SADAR BERPERILAKU BAIK)
8. Syarat -syarat APE :
1. Ditujukan terutama untuk anak-anak usia pra sekolah dan berfungsi
mengembangkan berbagai aspek PERKEMBANGAN KECERDASAN serta
MOTORIK ANAK.
2. Dapat digunakan dalam berbagai cara, maksudnya dapat dimainkan dengan
bermacam-macam tujuan, manfaat dan menjadi bermacam-macam
bentuk
3. Segi keamanan sangat diperhatikan mulai dari pemilihan bahan, teknologi,
teknis, bentuk disain dan pembuatan sampai penggunaan cat.
4. Membuat anak terlibat secara Aktif.
5. Bersifat Konstuktif ( membangun ).
6. Didesain dan dibuat sesuai dengan tahapan perkembangan anak,
kebutuhan dan jenis permainan.
7. Memotivasi anak untuk bereksplorasi dan berkreasi.
8. Benar secara ilmu, baik berkualitas, kuat serta aman jika dimainkan anak
dan nyaman digunakan.
9. Jenis :
Alat Permainan dapat dipergunakan DI DALAM DAN DI LUAR RUANGAN,
disesuaikan dengan :
USIA ANAK
KETERSEDIAAN BAHAN
CARA PEMANFAATAN
APE dapat diperoleh melalui :
1. APE dari Tubuh Kita (Seluruh anggota tubuh dan Panca Indra)
2. APE dari Lingkungan (Air, Tanah, Pasir laut, Tumbuh-tumbuhan dll)
3. APE dari Rancangan dan Produksi (Balok, Puzzle, Doll House, Meronce dll)
4. APE dari Teman Bermain (Bermain Ular tangga, Petak Umpet dll)
10. Kenapa Alat Permainan Educatif ?
APE selalu dirancang dengan PEMIKIRAN YANG DALAM
sehingga anak mampu mengembangkan PENALARANNYA.
Biasanya 3 variabel yang terpenting dalam APE yaitu
UKURAN, BENTUK DAN WARNANYA dibuat dengan rancangan
tertentu, sehingga bila anak salah mengerjakan dia
pulalah yang segera menyadarinya dan membetulkannya.
Tetapi sebaliknya bila alat tersebut menimbulkan
FRUSTRASI (KECEWA) atau KEMARAHAN yang tidak
terkendali, maka jelaslah alat tersebut terlalu sulit bagi
anak, dan sebaliknya pula alat tersebut disimpan untuk
digunakan pada kesempatan lain.
11. ALAT PERMAINAN EDUCATIF (APE)
yang tidak tepat dan BAIK UNTUK ANAK :
1.BERBAHAYA
2.PILIHAN ORANG TUA
3.TERLALU SEDIKIT JENISNYA
4.MEMILIH ALAT PERMAINAN SESUAI USIA
KRONOLOGIS ANAK
5.Alat permainan terlalu RUMIT untuk anak
6.Alat permainan terlalu MUDAH untuk anak
7.Alat permainan terlalu RAPUH
12. SALAH SATU JENIS APE YANG
TERBAIK BAGI
PENDIDIKAN ANAK DINI USIA
ADALAH BALOK
13. NILAI EDUCATIF APE DAPAT MENGEKSPLORASI
KEMAMPUAN KECERDASAN JAMAK (MULTIPLE
INTELEGENSI) DAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK
ļ¶ Kecerdasan linguistik (cerdas kosakata)
ļ¶ Kecerdasan logika dan matematika (cerdas angka dan
rasional)
ļ¶ Kecerdasan spasial (cerdas ruang/tempat/gambar)
ļ¶ Kecerdasan kinestetika-raga (cerdas raga)
ļ¶ Kecerdasan musik (cerdas musik)
ļ¶ Kecerdasan interpersonal (cerdas orang)
ļ¶ Kecerdasan intrapersonal (cerdas diri)
ļ¶ Kecerdasan naturalis (cerdas alam)
ļ¶ Kecerdasan Spritual
14. Mengamati1 Menanya2
Mencari
Informasi
3 Menalar4 Mengomunikasikan5
PROSES PENDEKATAN SAINTIFIK
MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF
1. MENGAMATI
Mengamati dengan menggunakan seluruh alat indera sehingga
merasakan sensasi
Yang ditimbulkan dari benda tersebut kemampuan berpikir
2. MENANYA
Menanya sebagai proses memberi ruang kepada anak untuk
menumbuhkan rasa ingin
Tahu terhadap benda yang diamatinya. Rasa ingin tahu sebagai
pendorong bagi anak untuk
melakukan langkah berikutnya, yaitu
15. 3. MENGUMPULKAN INFORMASI
Sebagai cara menjawab rasa keingintahuannya. Proses pengumpulan informasi
dilakukan dengan melibatkan seluruh sumber belajar yang ada di lingkungan, tidak
hanya terbatas
Dari guru, tetapi dapat dari buku, internet, orang tua, pelaksana profesi, dan
sebagainya. Langkah
Selanjutnya adalah
4. MENALAR
Yakni mengolah informasi yang sudah terkumpul untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang muncul sebelumnya. Proses menalar merupakan bagian
penting
Dalam rangka membangun pengetahuan baru yang dihubungkan dengan pengetahuan
yang
dimiliki sebelumnya. Hasil proses menalar anak memiliki pemahaman baru tentang suatu
konsep.
Tahap berikutnya
5. MENGOMUNIKASIKAN
Gagasan dan pemahaman tentang pengetahuan tentang konsep baru yang
dituangkan
ke dalam berbagai hasil karya berupa lisan, seni, balok, dan lainnya.
17. Pendahuluan
Balok adalah potongan āpotongan kayu yang polos (tanpa di
cat) sama tebalnya dan dengan panjang dua kali atau empat kali
sama besarnya dengan satu unit balok.
Sedikit bentuk kurva, bentuk silinder dan setengah dari
potongan-potongan balok juga disediakan. Tetapi semua dengan
panjang yang sama yang sesuai dengan ukuran-ukuran balok-
balok dasar (UNIT)
Balok-balok ini ditemukan oleh Caroline Pratt, seorang pendiri
sekolah CITI DAN COUNTRY, digunakan di sekolah Plygroup dan
TK yang sekarang disebut HARRIET JOHNSON Nursery School.
Harriet mengelola / memimpin sekolah itu pada tahun 1914
sampai beliau meninggal.
18. Program Kreativitas Bermain Susun Balok secara
spontan merupakan suatu proses belajar yang tepat
untuk anak. Harriet Johnson mengatakan :
Balok-balok ini sesuai dengan kreativitas anak bisa menjadi media
seni. Mereka adalah ilmuwan-ilmuwan kecil yang ingin sekali
menjelajah dunia yang dapat mereka andalkan ; para seniman
kecil menggunakan desain/bentuk polanya sendiri ; sesuai dengan
1) bentuk 2) ukuran 3) warna dan pengulangannya.
Hal yang menarik dari permainan balok adalah banyak
pengalaman-pengalaman yang menarik dapat dituangkan anak-
anak secara kreatif dalam membangun balok-balok tersebut,
apalagi dengan didorong/diarahkan guru/fasilitator atau orang
tua.
Oleh karena itu, sebuah simulasi Kreativitas Bermain Susun Balok
merupakan sarana untuk memperkenalkan manfaat Bermain Balok
kepada anak dengan metode Bermain sambil belajar
19. Anak Dini Usia ( 2-8 tahun )
Sasaran
Perlengkapan
1. Balok
Adalah potongan-potongan kayu yang polos (tanpa
dicat), sama tebalnya dan dengan panjang dua kali
atau empat kali sama besarnya dengan satu unit
balok. Sedikit bentuk kurva, bentuk silinder dan
setengah dari potongan-potongan
balok juga disediakan, tetapi semua dengan panjang
yang sama yang sesuai dengan ukuran balok-balok
dasar.
20.
21. 2. Alas Bermain
Alas bermain berguna agar anak bermain pada koridor
yang telah ditentukan, alas ini berbentuk segitiga,
lingkaran, persegipanjang dan bujur sangkar. Dimana akan
terdapat 5 alas dengan 1 alas untuk 1 kelompok yang
berisi 6 anak.
22. 3. Peserta Permainan Balok
Peserta dari Anak dengan didampingi oleh Fasilitator dari
guru atau orang tua
24. Tujuan dan Manfaat bermain Balok
1) Mutu
2) Hormat
3) Jujur
4) bersih
5) Kasih Sayang
6) Sabar
7) Syukur
8) Ikhlas
9) Disiplin
1) Tanggung jawab
2) Khusyu
3)Rajin
4)Berfikir Positif
5)Ramah
6)Rendah Hati
7)Taqwa
8)Istiqomah
9)Qonaah
I. Membangun 18 sikap
25. 3. Perkembangan Kognisi
- Persepsi (daya tangkap)
- Phisycal-Knowledge (Bila anak bermain dengan
benda tersebut membuat anak mengetahui sesuatu)
- Representational Knowledge (kemampuan untuk menampilkan apa yang
dia ketahui melalui kegiatan dan ucapan)
- Critical Thinking (berfikir kritis)
- Conventional Knowledge (hukum-hukum yang berlaku dikehidupan sosial)
II. Membangun 6 Domain
(area perkembangan yang saling berhubungan)
1. Perkembangan estetik
Fokus perkembangan
- Mendapatkan kesenangan
- Stimulasi
- Kecakapan untuk memahami,
(misalnya Persoalan)
- Kepuasan
2. Perkembangan Afeksi
- Rasa percaya diri
- Otonomi/ Kemandirian
- Inisiatif/ Arahan diri
- Industri (kerja keras, tekun
dan rajin dalam pekerjaan)
- Konsep diri (self concept)
- Self Esteem (penghargaan
diri)
26. 4. Perkembangan Bahasa
- Keterampilan mendengar (Listening)
- Bahasa receptive/Bahasa yang dapat di pahami
(memahami)
- Bahasa ekspresif/Bahasa yang diucapkan
(mengungkapkan)
- Menulis (Writing)
- Membaca (Reading)
5. Perkembangan Psikomotor
- Kesadaran pada tubuh (Body
Awareness)
- Perkembangan Motorik Kasar
- Perkembangan Motorik Halus
(kesehatan Fisik)
6. Perkembangan Sosial
- Keterampilan
- Keterampilan Sosial
- Sosialisasi
28. PHYSICAL DEVELOPMENT
PERKEMBANGAN FISIK ANAK
a. Persepsi Visual
b. Koordinasi Gerakan Mata dan Tangan
c. Cara Manipulasi Gerakan tangan dan
Kaki
d. Perkembangan motorik halus dan
kasar
29. SOCIAL STUDIES
PERKEMBANGAN ILMU SOSIAL ANAK
a. Saling ketergantungan dengan orang lain (kerjasama
dan gotong royong)
b. Representasi simbolik
c. Menghargai orang lain dan pekerjaan sendiri
d. Pemetaan
e. Jaring-jaring satu sama lain (keterkaitan & keterikatan)
f. Cara mempolakan sesuatu
30. SOCIAL EMOTIONAL
PERKEMBANGAN EMOSI DAN SOSIAL ANAK
a. Perasaan mampu memiliki kecakapan dan kemampuan
untuk berkompetisi
b. Kerjasama
c. Penghargaan terhadap pekerjaan orang lain
d. Rasa percaya diri
e. Kemandirian
f. Inisiatif
31. MATHEMATICS
PERKEMBANGAN LOGIKA MATEMATIKA ANAK
A. Kemampuan dan memiliki strategi yang baik :
ā¢ Variabel Utama untuk Mengembangkan Bentuk (simetris/tidak
simetris dan pemetaan)
ā¢ Ukuran (tidak sama/lebih/kurang/sama dengan)
ā¢ Ruang (belajar tentang objek/Topologi dan cara proyeksi)
B. Klasifikasi
C. Urutan, Angka, Pecahan, Panjang, Ketinggian, Lebar,
Kedalaman dan Pengukuran (Volume, Area/Daerah)
32. SCIENCE
PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN ANAK
a. Gravitasi
b. Stabilitas
c. Berat
d. Keseimbangan
e. Sistem
f. Eksperimen (B/S)
g. Cara berpikir Induktif
h. Penemuan-penemuan di objek
lapangan
a. Interaksi antar kekuatan
balok satu sama lain
b. Rendah dan tinggi
c. Curam
d. Landai
33. LANGUAGE ARTS
PERKEMBANGAN KETERAMPILAN BAHASA ANAK
a. Bagaimana cara melakukan dan mengerjakannya
membaca, pengenalan bentuk, membedakan bentuk-bentuk,
hubungan antar ukuran, tanda-tanda, penamaan dan arah
b. Pertanyaan tentang konsep-konsep
c. Saling bertukar pikiran
d. Perencanaan terhadap bentuk bangunan
e. Memberi nama kepada bangunan
f. Fungsi dari bangunan
g. Cerita tentang apa yang sedang dibangun
h. menggambarnya
35. Syarat - syarat balok
ā¢ Terbuat dari kayu yang ringan ( kayu pinus/cemara, kayu
karet)bersih kokoh dan aman
ā¢ Berwarna natural (warna kayu )
ā¢ Terdiri atas beragam bentuk geometri
ā¢ Dapat saling dihubungkan satu sama lain( Interlocking)
ā¢ Tidak memiliki sudut yang tajam ( tumpul )
ā¢ Menggunakan cat/finishing yang tidak beracun
ā¢ Memiliki presisi yang akurat
ā¢ Memiliki kadar air 10 ā 12% (MC)
ā¢ Terhindar dari cacat kayu ( mata hati,
blustin, melengkung )
ā¢ Memiliki warna yang menarik untuk anak
(khusus balok warna)
36. Jumlah balok berdasarkan usia
ā¢ 1 Tahun ( 15 ā 40 pcs per anak )
ā¢ 2 Tahun ( 50 ā 60 pcs per anak
ā¢ 3 ā 5 Tahun ( 80 ā 100 pcs peranak )
ā¢ 6 ā 8 Tahun (500 pcs per anak dan variasi bentuk dan ukuran
lebih komplek
Tiga Tahapan Bermain Balok
ā¢ Bemain Sensorimotor
ā¢ Bermain Dramatisasi ( Peran )
ā¢ Bermain Konstruksi ( cair ā struktur )
( Piaget, Smilansky, Erikson & Vygotsky )
37. Pelaksanaan Sentra Balok
1. Persiapan Guru
2. Penataan lingkungan bermain
3. Pijakan awal bermain
Aturan Bermain balok :
a. Balok untuk membangun
b. Membangun diatas alas
c. Mengambil balok secukupnya
d. Start-Finish lancar
e. Bermain tepat waktu
f. Beres-beres
4. Pijakan Saat main balok (Individual)
5. Beres-beres
6. Recalling
38. Ada 5 Continum Pendampingan
guru/orang tua
diwaktu anak bermain
a. Pengamatan (visual looking on)
b. Pernyataan tidak langsung (non direktive Statement)
c. Pernyataan (question) sifatnya membangun
d. Physical Intervention (Interfensi Fisik)
e. Directive Statement (Langsung)
39. Keterlibatan anak dan dukungan secara kontinum
Menyusun
menara balok
Membawa Balok
Menyusun
Menara tinggi
Dan merobohkan
Mendorong menara
Menyusun menara
Dua balok
Menyusun menara
Dengan anak lain
Membangun bekerja
Sama dengan lain
Menggabungkan
Balok dengan mainan
Yang lain
Terus menerus menerus
Menambahkan bangunan
Untuk menambah kesulitan
Menggunakan balok untuk
Memecahkan masalah
Khusus dirancang dengan
balok
Rendah Tahap keterlibatan Anak
Tinggi
Tinggi Tahap Dukungan Guru Rendah
Membimbing
Tangan anak
melalui mainan
Yang diminati
Menganjurkan
Anak secara fisik
untuk main
Menganjurkan
anak secara lisan
untuk main
Mengarahkan
Sebuah permainan
Dengan dua anak
Menghilangkan
Keterlibatan
Setelah mendorong
Anak untuk main
Menyusun sebuah
Masalah untuk
Diatasi Anak
Dengan balok
40. Macam-macam Balok
ā¢ Balok Unit
ā¢ Balok Hollow
- Standart (besar)
- Yunior (kecil)
ā¢ Balok Meja
ā¢ Balok untuk Small Muscle activity ;
- Lego, cuisenaire rods
- Geoblock
- Dll.
44. BERMAIN BALOK
BRAM MOERSAS/ANDI CHANDRA MEUTIA
Tak-kotak 3x
Ada kotak, ada bulat dan segitiga
Juga masih ada bentuk-bentuk lainnya
Menyusun kotak-kotak sambil asah otak
Dipermainan ini
Bermain balok 2x
Menyusun balok membentuk sesuka kita
Bermain balok tak berwarna
Kita harus hafal bentuknya
Dengan balok meyusun membentuk masjid
Bertaman indah semua dari kayu
Terbayang berjamaāah bersama ibu dan ayah
Ceria bermain balok
Pasang copot 2X dipasang dicopot
Pasang copot 2x pasang copot
45. Our Client
UNICEF, UNESCO, MERCY CORPS, Plan Indonesia, Direktorat PAUDNI Kemendiknas dan
Propinsi, Kementrian Sosial, Kementerian Agama, Kementerian Perindustrian,
Kementerian Perdagangan, PKK, BKKBN, ESQ, Universitas Negeri Jakarta, Lab School
Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Al-Azhar Indonesia, UHAMKA, Bunda
Ganesha ITB, Taman Pintar, Habibie Centre,dll.
Organisasi :IGTKI, IGRA, BPTKI, GOPTKI,HIMPAUDI, KOWANI, IGI, PEMBINA PGRI,dll
Foundation: Aisyiah, Muslimat NU, Al Bayinah-Banda Aceh, Qalbun Salim Masjid Istiqlal,
St Ursula Katedral, Don Bosco, PB Sudirman Cijantung, Kartika AD, Angkasa AU,
Bhayangkari, Athirah Makassar, Sabilal Mutadin Banjar Masin, Yaa Bunnaya Surabaya,
Al-Falah Cibubur, Fajar Hidayah Cibubur, YARSI Jakarta, Al Ihzar Pondok Labu, High
Scope, Jakarta Islamic Centre, Madania, Al-Azhar Pusat Jakarta, IKAL Bulog, Cikal
Harapan, Nurul Fikri Depok, Salman Alfarisi Bandung, Gagas Ceria Bandung, Mutiara
Bunda Bandung, Global Jaya, Rumah Perubahan, Darunnajah, Daqu Kids, Khadijatur
Kubro Banjar Masin, dll.