Dokumen tersebut membahas tentang permainan edukatif untuk anak normal dan berkebutuhan khusus, termasuk definisi alat permainan edukatif, fungsi dan manfaatnya, jenis-jenisnya sesuai usia anak, serta contoh-contoh permainan edukatif.
Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...DindaSafitri13
Bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakiki pada masa anak-anak. Kegiatan bermain anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan kepribadiannya.
Pentingnya Permainan Ular Naga Untuk Meningkatkan Sikap Sosial Pada Anak Usia...DindaSafitri13
Bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakiki pada masa anak-anak. Kegiatan bermain anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan kepribadiannya.
Terminologi bermain, melekat pada realitasnya, artinya seorang-orang akan merasakannya ketika melakukan. Hampir setiap orang dapat dipastikan paham akan makna bermain, tanpa harus mencari ensiklopedi, orang jadi mengerti. Hal ini dikarenakan bermain itu adalah bagian hidup dari manusia.
Bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan, oleh karenanya harus difungsikan dengan optimal, serta dimanfaatkan untuk berbagai tujuan
Proses pembelajaran seharusnya, memainkan fungsi-fungsi permainan, karena tujuan membelajarkan seorang orang akan tercapai manakala berada pada kondisi yang menyenangkan. Beberapa fenomena menunjukkan kepada kita, yakni munculnya sinyalemen negative kepada dunia pendidikan. Selanjutnya fenomena itu menjadikan seorang Paulo Fraire menorehkan potret empirinya, ke dalam buku “Pendidikan yang Menindas” [Pedagogy oppressed]. Fenomena itu terkesan dan mengesankan bahwa pendidikan seperti memenjara siswa. Oleh karenanya anak perlu dibebaskan, demikian kata Ivan Illich. Bahkan Nail Postman mengatakan bahwa pembelajaran merupakan aktivitas subversive
Terminologi bermain, melekat pada realitasnya, artinya seorang-orang akan merasakannya ketika melakukan. Hampir setiap orang dapat dipastikan paham akan makna bermain, tanpa harus mencari ensiklopedi, orang jadi mengerti. Hal ini dikarenakan bermain itu adalah bagian hidup dari manusia.
Bermain merupakan aktivitas yang menyenangkan, oleh karenanya harus difungsikan dengan optimal, serta dimanfaatkan untuk berbagai tujuan
Proses pembelajaran seharusnya, memainkan fungsi-fungsi permainan, karena tujuan membelajarkan seorang orang akan tercapai manakala berada pada kondisi yang menyenangkan. Beberapa fenomena menunjukkan kepada kita, yakni munculnya sinyalemen negative kepada dunia pendidikan. Selanjutnya fenomena itu menjadikan seorang Paulo Fraire menorehkan potret empirinya, ke dalam buku “Pendidikan yang Menindas” [Pedagogy oppressed]. Fenomena itu terkesan dan mengesankan bahwa pendidikan seperti memenjara siswa. Oleh karenanya anak perlu dibebaskan, demikian kata Ivan Illich. Bahkan Nail Postman mengatakan bahwa pembelajaran merupakan aktivitas subversive
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. Kelompok 2
1. Annisa Mapario
2. Dwi Kartika
3. Lastri Maranatha S
4. M.Rasyid Ridha
5. Putri Balqis
6. Reza Nurmala Sari
7. Siti Karina
8. Yuliana Saputri
3. Pengertian Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif dan Inovatif pada anak
Menurut Mayke Sugianto. T dalam Badru Zaman, dkk (2007 : 63) alat
permainan edukatif (APE) adalah permainan yang sengaja dirancang secara
khusus untuk kepentingan pendidikan. Sementara Badru Zaman (2007 : 63)
menyatakan bahwa APE untuk anak adalah alat permainan yang dirancang
untuk tujuan meningkatkan aspek-aspek perkembangan anak .
Sedangkan Adams (1975) berpendapat bahwa permainan edukatif
adalah semua bentuk permainan yang dirancang untuk memberikan
pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para pemainnya,
termasuk permainan tradisional dan moderen yang diberi muatan
pendidikan dan pengajaran Atas dasar pengertian itu, permainan yang
dirancang untuk memberi informasi atau menanamkan sikap tertentu,
misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan kegotongroyongan,
termasuk dalam kategori permainan edukatif karena permainan itu
memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif (Adams, 1975).
Dengan demikian, tidak menjadi soal apakah permainan itu merupakan
permainan asli yang khusus dirancang untuk pendidikan ataukah
permainan lama yang diberi nuansa atau dimanfaatkan untuk pendidikan.
4. Konsep Alat Permainan Edukatif (APE)
Alat Permainan Edukatif (APE) adalah sarana untuk merangsang anak dalam
mempelajari sesuatu tanpa anak menyadarinya, baik menggunakan teknologi moderen,
konvensional maupun tradisional. Latar belakang dibuatnya APE adalah sebagai upaya
merangsang kemampuan fisik motorik anak (aspek psikomotor), kemampuan sosial
emosional (aspek afektif) serta kemampuan kecerdasan (kognisi).
Beberapa fungsi APE antara lain :
1. Mengajar menjadi lebih mudah dan cepat diterima anak
2. Melatih konsentrasi anak
3. Mampu mengatasi keterbatasan waktu dan tempat
4. Membangkitkan emosi
5. Menambah daya ingat
6. Menjamin atmosfir pembelajaran yang kondusif
5. Meet Our
Team
Fungsi Peralatan Untuk Kegiatan Kreatif Anak
Memilih mainan untuk anak memang tidak selalu mudah. Karena kalau tidak
teliti dan salah memilih, kita bisa terjebak. Bukannya mendidik, tetapi justru
memanjakan.
Ciri-ciri peralatan yang baik di antaranya:
1. Desain Mudah dan Sederhana
2. Multifungsi (Serba Guna)
3. Menarik
4. Berukuran Besar
5. Awet
6. Sesuai Kebutuhan
7. Tidak Membahayakan
8. Mendorong Anak untuk Bermain Bersama
9. Mengembangkan Daya Fantasi
10. Bukan Karena Kelucuan dan Kebagusannya
6. Jenis Program Alat Permainan Edukatif (APE)
Jenis latihan yang disesuaikan dengan perkembangan anak dikembangkan oleh Maria
Montessori (1870-1952). Tujuan dari pendidikan Montessori adalah perkembangan individu.
Program-program Montessori lebih mengkonsentrasikan pada pengembangan keterampilan-
keterampilan intelektual umum dari pada konsep-konsep mata pelajaran tertentu. Sekolah-
sekolah Montessori sering menggunakan perabot sekolah yang disesuaikan dengan ukuran
peserta didik dan materi belajar yang dirancang khusus. Penekanannya adalah pada jenis latihan
yang disesuaikan dengan perkembangan anak dikembangkan oleh Maria Montessori (1870-
1952).
Tujuan dari pendidikan Montessori adalah perkembangan individu. Program-program
Montessori lebih mengkonsentrasikan pada pengembangan keterampilan-keterampilan
intelektual umum dari pada konsep-konsep mata pelajaran tertentu. Sekolah-sekolah Montessori
sering menggunakan perabot sekolah yang disesuaikan dengan ukuran peserta didik dan materi
belajar yang dirancang khusus. Penekanannya adalah pada bagian dari program Head Start
menyeluruh. Head Start merupakan bagian dari program Presiden Lyndon Johnson dalam
memerangi kemiskinan, suatu upaya untuk membuat terobosan memutus lingkaran kemiskinan.
7. Mainan Edukatif
Stimulasi diperlukan untuk dapat membuat koneksi antar saraf yang terhubung dan
membuka wawasan anak. Dalam mendukung stimulasi maka dapat mengenalkan anak pada
mainan mainan edukatif. Mainan edukatif dapat merangsang daya pikir dan kemampuan
anak anda. Sehingga anak dapat memiliki kemampuan memecahkan masalah dan
kosentrasi.Anda dapat memilih jenis permainan yang dapat memberikan pendidikan dan
pembelajaran kepada anak. Mainan yang bersifat edukatif membantu anak tumbuh kembang
optimal apalagi pada usia balita yang membutuhkan rangsangan motorik dalam
perkembangannya.
Manfaat Permainan Untuk Anak
Permainan untuk anak anak dapat memacu ide dan menggunakan
kemampuan berkhayal juga kreativitas dengan membantu perkembangan
kognitif dan memberikan kontribusi pada perkembangan intelegen anak.
Dengan bermain maka dapat dijadikan kegiatan yang spontan dan dapat
memberikan pembelajaran tanpa anak merasa terbebani.
8. Contoh Alat Permainan Edukatif (APE) Pada Anak Normal
Usia 4-5 Tahun
1. Permainan Menggambar Kata
2. Berhitung
3. Permainan Dadu
9. 01 02 03
05
06
Your Text
Here
Your Text
Here
Your Text
Here
Your Text
Here
Your Text
Here
0 Your Text
Here
4. Siklus Hidup Kupu-Kupu 5. Junior Scrabble
6. Bermain Origami
10. Usia 6-7 tahun
1. Bermain sendiri (Independent play)
2. Permainan mengamati (Onlooker play)
3. Permainan paralel (parallel play)
12. Usia 8-9 tahun
1. Mainan untuk memecahkan masalah
2. Mainan mengasah kemampuan motorik
13. Usia 10-12 tahun
1. Mainan untuk mengasah seni dan kreativitas
2. Mainan edukatif saintifik
14. Berikut ini adalah beberapa pilihan permainan edukatif untuk anak
autisme/berkebutuhan khusus usia 4-12 Tahun
1. Mainan Susun Bangun
2. Gelembung Sabun
3. Mainan Multisensori