SlideShare a Scribd company logo
MEKANISME PEMBUATAN
KEPUTUSAN
TABEL KEPUTUSAN
(Decision Making)
Oleh : Syamsul Anam
Pendahuluan
• Tabel keputusan (decision table) adalah tabel      yang
  digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan
  logika dalam program.
• Algoritma yang berisi keputusan bertingkat yang banyak
  sekali sangat sulit untuk digambarkan langsung dengan
  structured English atau pseudocode dan dapat dibuat
  terlebih dahulu dengan menggunakan tabel keputusan.
• Dengan demikian tabel keputusan       efektif digunakan
  bilamana kondisi yang akan diseleksi didalam rogram
  jumlahnya cukup banyak dan rumit.
Struktur Tabel Keputusan
• Struktur tabel keputusan terdiri dari empat bagian utama
 yakni :
1. Condition Stub.
2. Condition Entry.
3. Action Stub.
4. Action Entry.
Struktur Tabel Keputusan
• Condition Stub
     Bagian ini berisi kondisi yang akan diseleksi.
• Condition Entry
     Bagian ini berisi kemungkinan dari kondisi yang
    diseleksi, yaitu terpenuhi (diberi simbol „Y‟) dan tidak
    terpenuhi (diberi simbol „N‟).
• Setiap kondisi yang diseleksi akan mempunyai dua
  kemungkinan kejadian, yaitu terpenuhi dan tidak
  terpenuhi. Bila ada x kondisi yang diselesi, maka akan
  terdapat N kemungkinan kejadian, yaitu sebesarN = 2 x
Struktur Tabel Keputusan

• Action Stub
• Action stub berisi pernyataan-pernyataan yang akan
  dikerjakan baik kondisi yang diselesi terpenuhi maupun
  tidak terpenuhi.
• Action Entry
• Action entry digunakan untuk memberi tanda tindakan
  mana yang akan dilakukan dan mana yang tidak akan
  dilakukan.
Struktur Tabel Keputusan
TAHAPAN PEMBUATAN TABEL
KEPUTUSAN
• Untuk menjelaskan langkah-langkah yang dapat
  dilakukan untuk membuat tabel keputusan berikut ini
  diilustrasikan dengan sebuah contoh sebagai berikut :
• PROSES PEMESANAN
“Potongan akan        diberikan apabila pesanan barang
melebihi atau sama dengan batas unit minimal pesanan
(batas minimal pesanan untuk mendapatkan potongan).
Potongan ini hanya berlaku bagi Dealer. Bila unit barang
persediaan di gudang mencukupi, maka pesanan akan
dikirim semuanya tetapi apabila unit barang persediaan
tidak mencukupi, maka yang dikirim adalah unit barang
yang ada dan kemudian dibuatkan catatan mengenai
kekurangannya (back order)”
LANGKAH PEMBUATAN TABEL
KEPUTUSAN
1.   Menentukan kondisi yang akan diseleksi.

Dari contoh di atas terdapat 3 (tiga) buah kondisi
yang akan diseleksi yakni :

a. Apakah unit dipesan >= unit minimum potongan?
b. Apakah pemesannya dealer ?
c. Apakah unit persediaan mencukupi ?
LANGKAH PEMBUATAN TABEL
KEPUTUSAN
2. Menentukan jumlah kemungkinan kejadian yang akan
  terjadi, yaitu sebanyak :

  N = 23 = 8

3. Menentukan tindakan yang akan dilakukan.Dari contoh di
  atas, terdapat 5 (lima) tindakan yang akan dilakukan yaitu :
  a. Mendapatkan potongan.
  b. Tidak mendapatkan potongan.
  c. Kirim semua yang dipesan.
  d. Kirim yang ada saja.
  e. Buat catatan kekurangannya.
LANGKAH PEMBUATAN TABEL
KEPUTUSAN
4. Mengisi condition entry Condition    entry diisi
   sedemikian rupa,         sehingga    semua
   kemungkinan kejadian bisa terwakili, sebagai berikut :
LANGKAH PEMBUATAN TABEL
KEPUTUSAN
5. Mengisi action entry

• Action entry diisi kolom demi kolom dari kolom pertama sampai
  kolom ke N.
• Misalnya untuk kolom yang pertama, semua kondisi terpenuhi,
  yaitu unit yang dipesan melebihi unit minimum potongan,
  pemesannya adalah dealer dan unit persediaan mencukupi,
        maka tindakan       yang akan dilakukan
        adalah mendapatkan potongan dan kirim semua yang
  dipesan.
• Pada kolom      pertama  ini   kemudian    baris   tindakan
  mendapatkan potongan dan baris tindakan kirim semua yang
  dipesan diberi tanda sembarang (misalnya “x”). Lakukan cara
  yang sama untuk masing-masing rules sampai kolom ke N (8).
LANGKAH PEMBUATAN TABEL
KEPUTUSAN
• Hasilnya adalah :
LANGKAH PEMBUATAN TABEL
KEPUTUSAN
• Rule  nomor    5 dan 7 dapat          digabung, karena
 tindakannya sama, demikian juga rule nomor 6 dan 8
 dapat juga digabung, sihingga tabel keputusan menjadi :
LANGKAH PEMBUATAN TABEL
KEPUTUSAN
• Terlihat rule nomor 5 dan 7 serta rule 6 dan 8 hasil
 gabungan menunjukan baik itu dealer maupun tidak
      sudah tidak berpengaruhlagi, karena unit yang
 dipesan sudah lebih kecil dari unit minimum yang
 mendapatkan potongan
LANGKAH PEMBUATAN TABEL
KEPUTUSAN
• Bentuk structured English nya sebagai berikut :


• IF unit dipesan lebih besar atau sama dengan unit minimum potongan dan pemesannya dealer dan unit
    persediaan mencukupi
              THEN       mendapat potongan kirim semua yang dipesan
•   ELSE IF unit dipesan lebih besar atau sama dengan unit minimum potongan dan pemesannya dealer dan
    unit persediaan tidak mencukupi
              THEN       mendapat potongan dan kirim yang yang ada saja buat catatan kekurangannya
•   ELSE IF unit dipesan lebih besar atau sama dengan unit minimum potongan dan pemesannya bukan
    dealer dan unit persediaan mencukupi
              THEN       tidak mendapat potongan kirim semua yang dipesan
•   ELSE IF unit dipesan lebih besar atau sama dengan unit minimum potongan dan pemesannya bukan
    dealer dan unit persediaan tidak mencukupi
              THEN       tidak mendapat potongan kirim yang yang ada saja buat catatan kekurangannya
•   ELSE IF unit dipesan lebih kecil dari unit minimum potongan dan unit persediaan mencukupi
              THEN       tidak mendapat potongan kirim semua yang dipesan
•   ELSE IF unit dipesan lebih kecil dari unit minimum potongan dan unit persediaan tidak mencukupi
              THEN       tidak mendapat potongan kirim yang yang ada saja buat catatan kekurangannya

More Related Content

What's hot

Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonLilies DLiestyowati
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Raden Maulana
 
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
SariWahyuningsih4
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
Stephanie Isvirastri
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Mikha_135
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
Irma Asyatun
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Muhammad Rafi Kambara
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
Trisnadi Wijaya
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratIr. Zakaria, M.M
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
Ketut Swandana
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
Grani Ramadhani
 
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Harya Wirawan
 
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak PastiKeputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Bobby Prasetianto
 
Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
farah fauziah
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
Universitas Qomaruddin, Gresik, Indonesia
 
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekAlgoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Laili Wahyunita
 

What's hot (20)

Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus PoissonContoh soal Teori antrian khusus Poisson
Contoh soal Teori antrian khusus Poisson
 
Materi P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi NormalMateri P3_Distribusi Normal
Materi P3_Distribusi Normal
 
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
Beberapa distribusi peluang diskrit (1)
 
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
Analisis Sistem Informasi Penjualan Alfamart
 
Distribusi sampling
Distribusi samplingDistribusi sampling
Distribusi sampling
 
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro EkonomiRingkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
Ringkasan Rumus dalam Teori Mikro dan Makro Ekonomi
 
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
Variabel acak dan nilai harapan (Statistik Ekonomi II)
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 
Distribusi poisson
Distribusi poissonDistribusi poisson
Distribusi poisson
 
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva PhillipsInflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
Inflasi, Pengangguran, dan Kurva Phillips
 
Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadratTabel t, z dan f dan chi kuadrat
Tabel t, z dan f dan chi kuadrat
 
Stat d3 7
Stat d3 7Stat d3 7
Stat d3 7
 
Elastisitas
ElastisitasElastisitas
Elastisitas
 
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidiMatematika ekonomi - pajak dan subsidi
Matematika ekonomi - pajak dan subsidi
 
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak PastiKeputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
Keputusan Pembelian Dalam Kondisi Tidak Pasti
 
Bab 15 regresi
Bab 15 regresiBab 15 regresi
Bab 15 regresi
 
Analisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusanAnalisis pohon kepputusan
Analisis pohon kepputusan
 
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANGVARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
VARIABEL RANDOM & DISTRIBUSI PELUANG
 
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendekAlgoritma pencarian lintasan jalur terpendek
Algoritma pencarian lintasan jalur terpendek
 

Viewers also liked

Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
KuliahKita
 
Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuan
ahmad haidaroh
 
04 pemodelan spk
04 pemodelan spk04 pemodelan spk
04 pemodelan spk
Abrianto Nugraha
 
02 sistem pengambilan-keputusan_revised
02 sistem pengambilan-keputusan_revised02 sistem pengambilan-keputusan_revised
02 sistem pengambilan-keputusan_revised
Abrianto Nugraha
 
Teori keputusan decision tree ketidakpastian_gtr2013
Teori keputusan decision tree ketidakpastian_gtr2013Teori keputusan decision tree ketidakpastian_gtr2013
Teori keputusan decision tree ketidakpastian_gtr2013Gusti Rusmayadi
 
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASIPENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
Mandiri Sekuritas
 
Analisis Sistem Informasi [Materi I]
Analisis Sistem Informasi [Materi I]Analisis Sistem Informasi [Materi I]
Analisis Sistem Informasi [Materi I]
Erikson Hutabarat
 
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan SistemLangkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
Retrina Deskara
 
Tahapan analisis dan perancangan sistem informasi
Tahapan analisis dan perancangan sistem informasiTahapan analisis dan perancangan sistem informasi
Tahapan analisis dan perancangan sistem informasiStemada Kediri
 
Declaración anual México 2016
Declaración anual México 2016Declaración anual México 2016
Declaración anual México 2016
Rankia
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistemguestb7aaaf1e
 

Viewers also liked (11)

Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
Matematika Diskrit - 10 pohon - 04
 
Modul 4 representasi pengetahuan
Modul 4   representasi pengetahuanModul 4   representasi pengetahuan
Modul 4 representasi pengetahuan
 
04 pemodelan spk
04 pemodelan spk04 pemodelan spk
04 pemodelan spk
 
02 sistem pengambilan-keputusan_revised
02 sistem pengambilan-keputusan_revised02 sistem pengambilan-keputusan_revised
02 sistem pengambilan-keputusan_revised
 
Teori keputusan decision tree ketidakpastian_gtr2013
Teori keputusan decision tree ketidakpastian_gtr2013Teori keputusan decision tree ketidakpastian_gtr2013
Teori keputusan decision tree ketidakpastian_gtr2013
 
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASIPENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
PENGERTIAN ANALISIS SISTEM INFORMASI
 
Analisis Sistem Informasi [Materi I]
Analisis Sistem Informasi [Materi I]Analisis Sistem Informasi [Materi I]
Analisis Sistem Informasi [Materi I]
 
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan SistemLangkah - Langkah Perencanaan Sistem
Langkah - Langkah Perencanaan Sistem
 
Tahapan analisis dan perancangan sistem informasi
Tahapan analisis dan perancangan sistem informasiTahapan analisis dan perancangan sistem informasi
Tahapan analisis dan perancangan sistem informasi
 
Declaración anual México 2016
Declaración anual México 2016Declaración anual México 2016
Declaración anual México 2016
 
Perancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa SistemPerancangan dan Analisa Sistem
Perancangan dan Analisa Sistem
 

Mekanisme pembuatan keputusan

  • 2. Pendahuluan • Tabel keputusan (decision table) adalah tabel yang digunakan sebagai alat bantu untuk menyelesaikan logika dalam program. • Algoritma yang berisi keputusan bertingkat yang banyak sekali sangat sulit untuk digambarkan langsung dengan structured English atau pseudocode dan dapat dibuat terlebih dahulu dengan menggunakan tabel keputusan. • Dengan demikian tabel keputusan efektif digunakan bilamana kondisi yang akan diseleksi didalam rogram jumlahnya cukup banyak dan rumit.
  • 3. Struktur Tabel Keputusan • Struktur tabel keputusan terdiri dari empat bagian utama yakni : 1. Condition Stub. 2. Condition Entry. 3. Action Stub. 4. Action Entry.
  • 4. Struktur Tabel Keputusan • Condition Stub Bagian ini berisi kondisi yang akan diseleksi. • Condition Entry Bagian ini berisi kemungkinan dari kondisi yang diseleksi, yaitu terpenuhi (diberi simbol „Y‟) dan tidak terpenuhi (diberi simbol „N‟). • Setiap kondisi yang diseleksi akan mempunyai dua kemungkinan kejadian, yaitu terpenuhi dan tidak terpenuhi. Bila ada x kondisi yang diselesi, maka akan terdapat N kemungkinan kejadian, yaitu sebesarN = 2 x
  • 5. Struktur Tabel Keputusan • Action Stub • Action stub berisi pernyataan-pernyataan yang akan dikerjakan baik kondisi yang diselesi terpenuhi maupun tidak terpenuhi. • Action Entry • Action entry digunakan untuk memberi tanda tindakan mana yang akan dilakukan dan mana yang tidak akan dilakukan.
  • 7. TAHAPAN PEMBUATAN TABEL KEPUTUSAN • Untuk menjelaskan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk membuat tabel keputusan berikut ini diilustrasikan dengan sebuah contoh sebagai berikut : • PROSES PEMESANAN “Potongan akan diberikan apabila pesanan barang melebihi atau sama dengan batas unit minimal pesanan (batas minimal pesanan untuk mendapatkan potongan). Potongan ini hanya berlaku bagi Dealer. Bila unit barang persediaan di gudang mencukupi, maka pesanan akan dikirim semuanya tetapi apabila unit barang persediaan tidak mencukupi, maka yang dikirim adalah unit barang yang ada dan kemudian dibuatkan catatan mengenai kekurangannya (back order)”
  • 8. LANGKAH PEMBUATAN TABEL KEPUTUSAN 1. Menentukan kondisi yang akan diseleksi. Dari contoh di atas terdapat 3 (tiga) buah kondisi yang akan diseleksi yakni : a. Apakah unit dipesan >= unit minimum potongan? b. Apakah pemesannya dealer ? c. Apakah unit persediaan mencukupi ?
  • 9. LANGKAH PEMBUATAN TABEL KEPUTUSAN 2. Menentukan jumlah kemungkinan kejadian yang akan terjadi, yaitu sebanyak : N = 23 = 8 3. Menentukan tindakan yang akan dilakukan.Dari contoh di atas, terdapat 5 (lima) tindakan yang akan dilakukan yaitu : a. Mendapatkan potongan. b. Tidak mendapatkan potongan. c. Kirim semua yang dipesan. d. Kirim yang ada saja. e. Buat catatan kekurangannya.
  • 10. LANGKAH PEMBUATAN TABEL KEPUTUSAN 4. Mengisi condition entry Condition entry diisi sedemikian rupa, sehingga semua kemungkinan kejadian bisa terwakili, sebagai berikut :
  • 11. LANGKAH PEMBUATAN TABEL KEPUTUSAN 5. Mengisi action entry • Action entry diisi kolom demi kolom dari kolom pertama sampai kolom ke N. • Misalnya untuk kolom yang pertama, semua kondisi terpenuhi, yaitu unit yang dipesan melebihi unit minimum potongan, pemesannya adalah dealer dan unit persediaan mencukupi, maka tindakan yang akan dilakukan adalah mendapatkan potongan dan kirim semua yang dipesan. • Pada kolom pertama ini kemudian baris tindakan mendapatkan potongan dan baris tindakan kirim semua yang dipesan diberi tanda sembarang (misalnya “x”). Lakukan cara yang sama untuk masing-masing rules sampai kolom ke N (8).
  • 13. LANGKAH PEMBUATAN TABEL KEPUTUSAN • Rule nomor 5 dan 7 dapat digabung, karena tindakannya sama, demikian juga rule nomor 6 dan 8 dapat juga digabung, sihingga tabel keputusan menjadi :
  • 14. LANGKAH PEMBUATAN TABEL KEPUTUSAN • Terlihat rule nomor 5 dan 7 serta rule 6 dan 8 hasil gabungan menunjukan baik itu dealer maupun tidak sudah tidak berpengaruhlagi, karena unit yang dipesan sudah lebih kecil dari unit minimum yang mendapatkan potongan
  • 15. LANGKAH PEMBUATAN TABEL KEPUTUSAN • Bentuk structured English nya sebagai berikut : • IF unit dipesan lebih besar atau sama dengan unit minimum potongan dan pemesannya dealer dan unit persediaan mencukupi THEN mendapat potongan kirim semua yang dipesan • ELSE IF unit dipesan lebih besar atau sama dengan unit minimum potongan dan pemesannya dealer dan unit persediaan tidak mencukupi THEN mendapat potongan dan kirim yang yang ada saja buat catatan kekurangannya • ELSE IF unit dipesan lebih besar atau sama dengan unit minimum potongan dan pemesannya bukan dealer dan unit persediaan mencukupi THEN tidak mendapat potongan kirim semua yang dipesan • ELSE IF unit dipesan lebih besar atau sama dengan unit minimum potongan dan pemesannya bukan dealer dan unit persediaan tidak mencukupi THEN tidak mendapat potongan kirim yang yang ada saja buat catatan kekurangannya • ELSE IF unit dipesan lebih kecil dari unit minimum potongan dan unit persediaan mencukupi THEN tidak mendapat potongan kirim semua yang dipesan • ELSE IF unit dipesan lebih kecil dari unit minimum potongan dan unit persediaan tidak mencukupi THEN tidak mendapat potongan kirim yang yang ada saja buat catatan kekurangannya