5. ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA
(APBN)
Adalah Rencana keuangan tahunan pemerintahan
negara yang disetujui olehdewan perwakilan rakyat
6. TUJUAN APBN
• Sebagai pedoman penerimaan dan pengeluaran
negara dalam melaksanakan kegiatan
kenegaraan untuk meningkatkan produksi
dankesempatan kerja, dalam rangka
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan
kemakmuran bagi masyarakat
7. Fungsi alokasi, berarti bahwa anggaran negara harus
diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan
sumber daya serta meningkatkan efesiensi dan efektivitas
perekonomian.
Fungsi distribusi, berarti bahwa kebijakan anggaran negara
harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
Fungsi stabilisasi, memiliki makna bahwa anggaran
pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan
mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.
Fungsi APBN
8. • Fungsi otorisasi, mengandung arti bahwa anggaran negara
menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja
pada tahun yang bersangkutan, Dengan demikian,
pembelanjaan atau pendapatan dapat
dipertanggungjawabkan kepada rakyat.
• Fungsi perencanaan, mengandung arti bahwa anggaran
negara dapat menjadi pedoman bagi negara untuk
merencanakan kegiatan pada tahun tersebut.
• Fungsi pengawasan, berarti anggaran negara harus menjadi
pedoman untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan
pemerintah negara sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan.
Lanjutan….
9. Penerimaan Dalam Negeri :
* Penerimaan Pajak
- Pajak dalam Negeri
- Pajak Perdagangan Internasional
* Penerimaan Bukan Pajak
- Penerimaan SDA
5 Komponen Utama APBN
Pendapatan
Negara & Hibah
Belanja Negara
* Pengeluaran Rutin
* Pengeluaran Pembangunan
• Anggaran Belanja Untuk Daerah
* Dana Perimbangan
* Dana Otonomi Khusus & Penyeimbang
• Angggaran Belanja Pemerintah Pusat
Keseimbangan
Primer Keseimbangan Primer adalah realisasi pendapatan
Negara dikurangi realisasi belanja negara, diluar
Belanja pembayaran bunga utang.
Surplus/Defisit
Anggaran
Surplus atau defisit merupakan selisih antara peneri-
Maan dan pengeluaran. Pengeluaran yang melebihi
Penerimaan disebut defisit; sebaliknya penerimaan
Yang melebihi pengeluaran disebut surplus.
Pembiayaan
Dalam keadaan defisit tentunya diperlukan tambahan dana
agar kegiatan yang telah direncanakan tetap dapat
dilaksanakan. Upaya untuk menutup defisit disebut sebagai
pembiayaan defisit (deficit financing). Upaya ini dapat
dilakukan dalam berbagai bentuk misalnya (i) hutang;
(ii) menjual asset milik negara; dan (iii) memperoleh hibah.
12. PENYUSUNAN APBN
1. Prinsip Penyusunan APBN
a. Prinsip Penyusunan APBN berdasarkan
aspek Pendapatan
b. Prinsip Penyusunan APBN Berdasarkan
Aspek Pengeluaran Negara
2. Azas Penyusunan APBN
Penyusunan program pembangunan tahunan dituangkan
dalam APBN dengan berazaskan:
Kemandirian
Penghematan atau peningkatan
efisiensi dan produktivitas.
Penajaman prioritas pembangunan.
13. Asas anggaran:
• Asas anggaran surplus: pemerintah
memberlakukan anggaran dengan pendapatan
lebih besar dari belanja negara
• Asas anggaran defisit: pemerintah
memberlakukan anggaran dengan pendapatan
lebih kecil dari belanja negara
• Asas anggaran berimbang: pemerintah
memberlakukan anggaran dengan pendapatan
sama dengan belanja negara
14. 3. Landasan Hukum APBN
• UUD 1945 pasal 23 ayat (1) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
• Undang-undang Nomor 17 Tahun
2003 tentang Keuangan Negara
17. • Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, maksudnya dapat
mengetahui besarnya GNP dari tahun ke tahun,
• Menciptakan kestabilan keuangan atau moneter negara, karena dapat
mengatur jumlah uang yang beredar di masyarakat,
• Menimbulkan investasi masyarakat, karena dapat mengembangkan
industri-industri dalam negeri
• Memperlancar distribusi pendapatan, maksudnya dapat mengetahui
sumber penerimaan dan penggunaan untuk belanja pegawai dan
belanja barang, serta yang lainnya
• Memperluas kesempatan kerja, karena terdapat pembangunan
proyek-proyek negara dan investasi negara, sehingga dapat membuka
lapangan kerja yang baru dan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
Pengaruh APBN
Terhadap
Perekonomian