Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...ZainulHasan13
Modul Perangkat Ajar Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Kunjungi juga
Channel kak Muzammil
https://youtube.com/channel/UCm4NRgDv1jr-jxp0X0fJU-w
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Banyak ahli yang merumuskan pengertian pengembangan kurikulum, menurut Miller dan Seler (1985:3) pengembangan kurikulum adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus menerus dimulai dari menentukan orientasi kurikulum, yakni kebijakan-kebijakan yang umum. Misalnya arah dan tujuan pendidikan, pandangan tentang hakekat kurikulum dan lainnya. Sementara itu Proses pengembangan kurikulum menurut Sagala (2000:232) ialah kebutuhan untuk menspesifikasi peranan-peranan lulusan menggambarkan kemampuan dan keterampilan yang harus dilaksanakan dalam bidang tertentu.
Mengenal framework UbD - Understanding by DesignUwes Chaeruman
UbD adalah salah satu framework yang dapat dijadikan acuan dalam merancang pembelajaran yang efekti dan bermakna. UbD memiliki tiga tahap backwrad: 1) desired result; 2 evidence; dan 3) learning experience.
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Modul dan Perangkat Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy ...ZainulHasan13
Modul Perangkat Ajar Matematika Kelas 7 Muhammad Muzammil, S. Si SMP Ibrahimy 1 Sukorejo Kurikulum Merdeka
Kunjungi juga
Channel kak Muzammil
https://youtube.com/channel/UCm4NRgDv1jr-jxp0X0fJU-w
Materi 3_Pembelajaran Asesmen SMP (Update 5 Juni 2022).pptxErwinHariKurniawan2
Pembelajaran dan Asesmen Kurikulum Merdeka. Bagaimana mengajar dan memberikan asesmen sesuai dengan panduan kurikulum merdeka bagi sekolah yang menerapkan kurikulum merdeka baik secara mandiri maupun di program sekolah penggerak
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
Ciri-ciri atau kerekteristik pembelajaran berdiferensiasi antara lain; lingkungan belajar mengundang murid untuk belajar, kurikulum memiliki tujuan pembelajaran yang didefinisikan secara jelas, terdapat penilaian berkelanjutan, guru menanggapi atau merespon kebutuhan belajar murid, dan manajemen kelas efektif.
Contoh kelas yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah ketika proses pembelajaran guru menggunakan beragam cara agar murid dapat mengeksploitasi isi kurikulum, guru juga memberikan beragam kegiatan yang masuk akal sehingga murid dapat mengerti dan memiliki informasi atau ide, serta guru memberikan beragam pilihan di mana murid dapat mendemonstrasikan apa yang mereka pelajari. Contoh kelas yang belum menerapkan pembelajaran berdiferensiasi adalah guru lebih memaksakan kehendaknya sendiri. Guru tidak memahami minat, dan keinginan murid. Kebutuhan belajar murid tidak semuanya terenuhi karena ketika proses pembelajaran menggunakan satu cara yang menurut guru sudah baik, guru tidak memberikan beragam kegiatan dan beragam pilihan.
Untuk dapat menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di kelas, hal yang harus dilakukan oleh guru antara lain:
Melakukan pemetaan kebutuhan belajar berdasarkan tiga aspek, yaitu: kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar murid (bisa dilakukan melalui wawancara, observasi, atau survey menggunakan angket, dll)
Merencanakan pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan hasil pemetaan (memberikan berbagai pilihan baik dari strategi, materi, maupun cara belajar)
Mengevaluasi dan erefleksi pembelajaran yang sudah berlangsung.
Pemetaan kebutuhan belajar merupakan kunci pokok kita untuk dapat menentukan langkah selanjutnya. Jika hasil pemetaan kita tidak akurat maka rencana pembelajaran dan tindakan yang kita buat dan lakukan akan menjadi kurang tepat. Untuk memetakan kebutuhan belajar murid kita juga memerlukan data yang akurat baik dari murid, orang tua/wali, maupub dari lingkungannya. Apalagi dimasa pandemi seperti ini, dimana murid melaksanakan PJJ sehingga interaksi secara langsung antara guru dengan murid sangat jarang. Akibatnya data yang kita kumpulkan untuk memetakan kebutuhan belajar murid sulit kita tentukan valid atau tidaknya. Dukungan dari orang tua dan murid untuk memberikan data yang lengkap dan benar sesuai kenyataan yang ada. Tidak ditambahi dan juga tidak dikurangi.
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Merajut Kisah Di Ruang Kelas Merdeka
Sebuah Video Dokumenter Persembahan dari Mahasiswa
Kampus Mengajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
Iwan Syahril
10. ANGKATAN 5 TAHUN 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
PROGRAM
KAMPUS
MENGAJAR
11. ADMINISTRASI DAN KEUANGAN
OUTLINE
GAMBARAN KAMPUS MENGAJAR
REKRUTMEN & PROSES SELEKSI
PERAN DAN TUGAS MAHASISWA, DPL, DAN
KOORDINATOR PT
PELAKSANAAN
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Tentang Program:
Kampus Mengajar merupakan kanal pembelajaran yang
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
belajar di luar kampus selama satu semester guna
melatih kemampuan menyelesaikan permasalahan
yang kompleks dengan menjadi mitra guru untuk
berinovasi dalam pembelajaran, pengembangan
strategi, dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif,
dan menyenangkan.
Luaran Program:
- Pengembangan potensi diri dan kompetensi
mahasiswa sesuai minat bakat, mengasah
keterampilan soft skills;
- Peningkatan kompetensi literasi dan numerasi siswa
di SD dan SMP.
Kampus Mengajar 1 2
3
Manfaat Program:
● Menjadi agen
perubahan pendidikan
Indonesia
● Mengasah keterampilan
hard skills dan soft
skills
● Mendapatkan rekognisi
hingga 20 sks
● Mendapatkan bantuan
biaya hidup dan kuliah
● Mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) 2
● Berkontribusi nyata bagi permasalahan pendidikan dasar
● Dosen berkesempatan untuk berkolaborasi dengan mahasiswa,
sekolah, dan guru
● Dosen memiliki ruang pengabdian untuk penerapan berbagai
kajian, inovasi, dan kreativitas dalam peningkatan mutu
pendidikan
● Siswa mendapatkan
pembelajaran dan
peningkatan literasi
dan numerasi
● Guru mendapatkan
strategi pembelajaran
yang sesuai dengan
kebutuhan siswa
● Percepatan adaptasi
teknologi
Bagi Sekolah
Bagi Mahasiswa
Bagi Perguruan Tinggi dan Dosen
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
13. Capaian Pembelajaran Program
Kampus Mengajar Angkatan 5
Memiliki kemampuan
membuat berbagai
solusi dalam
penyelesaian masalah
Memiliki kemampuan
merancang, menyusun
dan mengembangkan
strategi pembelajaran
yang kreatif, inovatif
dan menyenangkan
Memiliki rasa empati
dan kepekaan sosial
terhadap
permasalahan
kehidupan
kemasyarakatan yang
ada di sekitarnya
Memiliki kreativitas dan
inovasi dalam
berkolaborasi dengan
guru untuk
meningkatkan kualitas
pembelajaran
Memiliki
kemampuan untuk
menyampaikan ide
dalam berbagai
forum dan media
Memiliki jiwa
kepemimpinan
dalam kerja sama
tim
Memiliki
keterampilan
berpikir kritis
dalam
berkolaborasi
lintas bidang ilmu
Memiliki
kemampuan
menerima dan
menyampaikan
informasi
Memiliki
kinerja
bermutu, dan
terukur
Memelihara dan
mengembangkan
jaringan kerja,
dengan
pembimbing,
kolega, dan sejawat
Memiliki
pertahanan diri
yang baik
dalam berbagai
situasi
Memiliki kemampuan
pengambilan keputusan
secara tepat dalam
konteks di berbagai
bidang keahlian
5 6 7 8
9 10 11 12
1 2 3 4
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
15. Acuan (1):
Pengakuan Satuan
Kredit Semester
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 74/P/2021
tentang Pengakuan Satuan Kredit Semester Pembelajaran Program
Kampus Merdeka menentukan bahwa Perguruan Tinggi memberikan
pengakuan pelaksanaan pembelajaran Program Kampus Merdeka di
luar Perguruan Tinggi asal dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Pembelajaran lebih dari 16 (enam belas) minggu atau 560 (lima
ratus enam puluh) jam kumulatif sampai dengan 24 minggu atau
840 (delapan ratus empat puluh) jam kumulatif diberikan
pengakuan setara dengan 20 (dua puluh) sks;
2. Pembelajaran lebih dari 24 (dua puluh empat) minggu atau 840
(delapan ratus empat puluh) jam kumulatif sampai dengan
kurang dari 40 (empat puluh) minggu atau 1.400 (seribu empat
ratus) jam kumulatif diberikan pengakuan sks tambahan
sejumlah 1 (satu) sks setiap tambahan 1 (satu) minggu atau 35
(tiga puluh lima) jam kumulatif; dan
3. Pembelajaran antara 40 (empat puluh) minggu atau 1.400
(seribu empat ratus) jam kumulatif sampai dengan 48 (empat
puluh delapan) minggu atau 1.680 (seribu enam ratus delapan
puluh) jam kumulatif diberikan pengakuan setara dengan 40
(empat puluh) sks.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
16. Keilmuan Inti Prodi: agar mahasiswa
mampu menyelesaikan problem sesuai
literasi prodi
Kompetensi abad 21: agar mahasiswa mampu
menghadapi tantangan kompleks
Karakter Unggul: agar mahasiswa mampu
beradaptasi di lingkungan berubah cepat
•• Literasi Ilmiah (scientific Literacy)
•• Numeracy, Literacy, ICT, Financial,
Budaya dan kemasyarakatan
•• 4C’s (Creative, Collaborative,
Communicative, Complex problem solver)
•• Kompeten
•• Adaptif, Curious, Gigih, Inisiatif
•• Jiwa kepemimpinan, Kesadaran sosial
budaya, toleransi
Acuan (2): Bahan Kajian Keilmuan Prodi
(Body of Knowledge Prodi ), KPT, KKNI, Akreditasi
pembelajaran sepanjang hayat (lifelong learning)
karir sepanjang hayat (lifetime of career)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
17. Contoh Ilustrasi
Penyetaraan
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Jumlah sks dan MK/Kompetensi
bagi Mahasiswa Kependidikan/Non Kependidikan
Structured Form Free Form Hybrid
Kegiatan yang melatih
kemampuan
menyelesaikan
tantangan kompleks
(berfikir problem solving,
bekerja dalam tim,
kreatif, dan komunikatif
secara profesional)
2-9
Etika profesi atau mata kuliah
lain dengan CPMK 4C’s
20
Kepemimpinan,
Komunikasi,
Manajemen Waktu,
Kolaborasi dan kerja
sama, Pemecahan
masalah kompleks,
Inovasi dan
perancangan desain,
Kepedulian sosial dan
cinta tanah air,
Pengambilan
keputusan, Etika profesi,
Empati,
Jejaring/networking,
Pengembangan
masyarakat, berbagai
kegiatan
kemahasiswaan dan
mata kuliah lain
dengan CP selaras
2-9
1. Kepemimpinan
2. Komunikasi
3. Kolaborasi
4. Pemecahan masalah kompleks
5. Inovasi dan perancangan desain
6. Kepedulian sosial dan cinta tanah air
7. Etika profesi
(F)
Kegiatan mengasah
kemampuan adaptasi
(bersenyawa) dengan
lingkungan/masyarakat
yang berubah cepat
3-9
Kuliah Kerja Nyata (KKN) atau
mata kuliah lain yang CPMK
nya: kemampuan adaptasi,
rasa ingin tahu,
kepemimpinan, kesadaran
sosial dan budaya, tekun
3-6
Kuliah Kerja Nyata (KKN), aktivitas
kemahasiswaan/mata kuliah lain dengan CPMK
selaras (S)
a. Kegiatan melatih
kemampuan
integratif ragam
capaian
pembelajaran
(kulminasi skills),
b. Praktik Mengajar
3-12
Tugas Akhir, Capstone, Praktik
Kependidikan (PK), PLP, atau
mata kuliah lain dengan
CPMK integratif
3-9
Tugas Akhir, Capstone, Praktik Kependidikan
(PK), Praktek Lapang (PL), atau aktivitas
kemahasiswaan/mata kuliah lain dengan CPMK
selaras (S)
a. Menguasai literasi
digital (tidak gaptek)
b. Mengasah dan
memperluas
spektrum berfikir
3-6
Tugas akhir, mata kuliah atau
kegiatan kemahasiswaan
dengan CP yang selaras
3-9
Tugas akhir, literasi data/literasi digital,
pengembangan inovasi, kegiatan
kemahasiswaan atau mata kuliah lain dengan
CPMK selaras (S)
Jumlah 20 20 20
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
18. Rincian Waktu
Kegiatan
Mahasiswa
Kampus Mengajar
Kegiatan Pembelajaran Materi
Durasi waktu dan
jumlah sks
Pembekalan 1. Pembelajaran literasi dan numerasi (19.5 + 19.5)
2. Visi nasional (7.5)
3. Soft skills (13.5)
4. Isu terkini (8)
5. Materi kolaborasi saat penugasan (2)
70 jam
Penugasan di SD atau SMP
-
Immersive/Personalized
Learning, Project-based
Learning (PjBL)
1. Observasi dan need assessment sekolah (10 + 3)
2. Melaksanakan Asesmen Kompeten Minimum (AKM) Kelas
bersama proktor sekolah (18)
3. Melaksanakan Forum Koordinasi dengan Sekolah untuk
merancang rencana program dengan DPL dan Guru
Pamong (6)
4. Melaksanakan implementasi program aksi kolaborasi, baik
dalam lingkup kelas maupun sekolah (540)
577 jam
Berpartisipasi dalam
kegiatan koordinasi
dengan Tim Program -
Collaborative Learning
1. Forum Komunikasi dan Koordinasi Mahasiswa (FKKM) (9)
2. Coaching clinic (10)
3. Sharing session inspiratif (4)
23 jam
Penyusunan laporan -
Communicating
1. Penyusunan mingguan (termasuk laporan minggu
pertama sebagai laporan awal), dan laporan akhir (18+6)
2. Penilaian mandiri dan penilaian teman sejawat (4)
3. Sharing session bersama dengan DPL (18)
46 jam
Jumlah waktu 716 jam
Jumlah sks (berdasar Kepmen No 74 Tahun 2021) setara dengan 20 sks
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
20. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Dari seluruh perguruan tinggi negeri dan
swasta dalam lingkup Kemendikbudristek,
untuk turut berpartisipasi dalam program
Kampus Mengajar angkatan 5.
Masa Pendaftaran:
01 s/d 13 November 2022
Kalau bukan kita, siapa lagi…Kalau tidak sekarang, kapan lagi…
Kampus Mengajar Angkatan 5 Tahun 2023
Daftarkan Dirimu Sekarang!
Untuk pertanyaan lebih lanjut dapat
disampaikan melalui fitur chat helpdesk di
laman:
https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/pro
gram/mengajar
Terbuka kesempatan luas bagi:
18.000
Mahasiswa D3, D4/Sarjana
Terapan, dan Sarjana;
1.800
Dosen Pembimbing Lapangan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
21. Rekapitulasi Peserta Kampus Mengajar
Mahasiswa
Kampus Mengajar
❏ KM Perintis: 2.390
❏ KM 1 : 14.621
❏ KM 2 : 21.710
❏ KM 3 : 16.736
❏ KM 4 : 14.504
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
22. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Sorotan Aktivitas Program Kampus Mengajar
Berhasil Menerjunkan Lebih dari
70.000 Mahasiswa
Sejak diluncurkan pada tahun 2020, program
Kampus Mengajar menerima lebih dari 150.000
mahasiswa pendaftar dari 955 perguruan tinggi,
dan lebih dari 70.000 mahasiswa menjadi peserta
program Kampus Mengajar dan diterjunkan ke
lebih dari 15.000 sekolah di seluruh wilayah
Indonesia.
1
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Sorotan Aktivitas Program Kampus Mengajar
Dampak Pelaksanaan Program bagi
Peningkatan Literasi dan Numerasi
di Sekolah
Melalui pelaksanaan Asesmen Kompetensi
Minimum Kelas, diketahui bahwa pembelajaran
selama 3 bulan melalui program Kampus Mengajar
angkatan 3 setara dengan pembelajaran selama:
Literasi
❏ 3.6 bulan untuk SD kelas 5
❏ 4.2 bulan untuk SMP kelas 8
Numerasi
❏ 14.8 bulan untuk SD kelas 5
❏ 10.8 bulan untuk SMP kelas 8
2
Mayoritas mahasiswa
menyatakan persetujuan atas
peningkatan kepemimpinan
karena mengikuti program KM.
KM meningkatkan
kemampuan mahasiswa
untuk berinteraksi dengan
orang lain.
Mayoritas mahasiswa
menyatakan persetujuan atas
peningkatan kapasitas berpikir
karena mengikuti program KM.
KM meningkatkan kemampuan
mahasiswa untuk
mengembangkan berbagai
alternatif sudut pandang
sebelum bersikap.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
24. Linimasa Program Kampus Mengajar Angkatan 5
Program Kampus Mengajar angkatan 5 akan dilaksanakan pada Bulan Februari - Juni 2023
menyesuaikan dengan kalender pembelajaran semester ganjil tahun ajaran 2023/2024
Pendaftaran Seleksi
1 - 13 Nov 2022
14 Nov 2022 - 1 Jan 2023
Penugasan
19 Jun 2023
20 Feb - 16 Jun 2023
Penarikan
Mahasiswa
Pengumuman
2 Jan 2023
Koordinasi dengan
Disdik dan sekolah
Pembekalan
23 Jan - 16 Feb 2023
Pelepasan
Mahasiswa
17 Feb 2023
24 Jan - 17 Feb 2023
Penempatan
2 - 20 Jan 2023
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
25. Rekrutmen dan Proses Seleksi
Academy University
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
26. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Syarat Peserta Kampus Mengajar
Mahasiswa aktif baik akademik maupun vokasi
Berasal dari program studi yang terakreditasi pada
PTN dan PTS di bawah naungan Kemendikbudristek
Berada di paling rendah semester 4 pada saat
pelaksanaan program
Memiliki IPK minimal 3,00
Mahasiswa
1
2
3
4
● Mengunggah Surat Pakta Integritas
5
● Memperoleh Surat Rekomendasi dari pimpinan perguruan
tinggi, minimal ditandatangani oleh Wakil Dekan
6
Mengunggah Transkrip Nilai IPK
Mengunggah Surat Izin Orang Tua
Mengunggah Surat Keterangan Sehat
Mengunggah sertifikat prestasi, pengalaman mengajar,
dan/atau pengalaman berorganisasi jika ada
7
8
9
10
● Belum pernah ditetapkan sebagai peserta program
Kampus Mengajar angkatan sebelumnya
11
● Bersedia mengikuti program hingga selesai
12
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Dokumen Persyaratan
Peserta Kampus Mengajar
Dosen
● Dosen aktif baik akademik maupun vokasi
● Berasal dari program studi yang terakreditasi pada Perguruan
Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di bawah
naungan Kemendikbudristek
● Mengunggah Surat Pakta Integritas
● Memperoleh Surat Rekomendasi dari pimpinan perguruan
tinggi, minimal ditandatangani oleh Wakil Dekan
● Mengunggah dokumen pengalaman pengabdian masyarakat
atau pembimbingan mahasiswa jika ada
● Tidak sedang mengikuti program Kampus Merdeka yang lain
pada saat mendaftar
● Bersedia menjalankan peran sebagai DPL dengan baik dan
bertanggung jawab
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
28. Syarat Koordinator PT
Kampus Mengajar
01
Memperoleh Surat Rekomendasi dari
pimpinan perguruan tinggi, minimal
ditandatangani oleh Wakil Dekan
Koordinator PT wajib mendaftarkan diri jika
ada mahasiswanya yang mendaftar di
program Kampus Mengajar 5
03
Berasal dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN)
dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di
bawah naungan Kemendikbudristek
02
04 Bersedia menjalankan peran sebagai
koordinator PT dengan baik dan
bertanggung jawab
Link pendaftaran
https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/mengajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
30. Mekanisme Seleksi Mahasiswa
Pendaftar
(mahasiswa
S1, D4, D3)
Seleksi
Administrasi
Seleksi
Verifikasi
Berkas
Dokumen
Tes Literasi Numerasi
Mahasiswa yang
lulus memilih
sekolah sasaran
Pakta Integritas
Rekomendasi
PT
1
2
Izin Orang Tua
Keterangan
Sehat
3
4
Program Studi
Terakreditasi
Min. Semester 4
1
2
VCat
(Value Clarification Test)
Indikator akademik
Survei Kebinekaan
Indikator karakter
IPK Min 3.00
3
Transkrip IPK
5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
32. Mahasiswa
memasukkan data
domisili dan preferensi
sekolah
Mekanisme Pemetaan Sekolah
Mahasiswa dinyatakan
lulus dan melakukan
konfirmasi menerima
program di laman MBKM
Mahasiswa diarahkan
pada platform
pemetaan sekolah
penempatan
Mahasiswa login dengan
akun MBKM
Mahasiswa diberikan 5
pilihan sekolah
Mahasiswa memilih 2
sekolah prioritas*
Tim program Kampus
Mengajar melakukan
pengecekan dan
penyesuaian data**
Tim program
mengumumkan
penempatan final
*Pilihan 1 merupakan sekolah utama pilihan mahasiswa, pilihan 2 bersifat rekomendasi
**Tim program berhak memindahkan sekolah apabila sekolah prioritas yang dipilih tidak terpenuhi kuotanya
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
33. Kampus Mengajar Angkatan 5 menyasar sekolah yang paling
membutuhkan dukungan untuk meningkatkan literasi numerasi yang
diidentifikasi berdasarkan Data Dapodik dan Hasil Asesmen Nasional
tahun 2021
Data Dapodik dan
AN 2021
Data Dapodik dan
AN 2021
SD
SMP
Sekolah terpilih
divalidasi oleh
Dinas Pendidikan
Kota/Kabupaten
Sekolah sasaran*
terpilih
*Catatan: jumlah sekolah menyesuaikan dengan jumlah peserta
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
34. Peran dan Tugas Peserta
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
35. Peran dan Tugas Mahasiswa Kampus Mengajar
Melaporkan kegiatan selama
mengikuti Kampus Mengajar melalui
laporan mingguan dan laporan akhir
program
4
5
2
3
Membantu guru dalam
pelaksanaan pembelajaran tatap
muka di sekolah, khususnya dalam
pembelajaran literasi dan numerasi
Membantu sekolah melaksanakan
adaptasi teknologi dalam proses
pembelajaran
Mendukung kepala sekolah dalam bidang
administrasi dan manajerial sekolah yang
berkaitan dengan program
Sosialisasi produk pembelajaran
Kemendikbudristek (Kurikulum Merdeka,
Platform Merdeka Mengajar (PMM), AKM
Kelas, dan Rapor Pendidikan)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
1
36. Mendampingi mahasiswa untuk
berkoordinasi dengan Dinas
Pendidikan dan sekolah
Peran dan Tugas Dosen Pendamping
Lapangan Kampus Mengajar
Membimbing, memberikan umpan balik,
dan memberikan persetujuan untuk
laporan awal mahasiswa melalui laman
Kampus Merdeka
Melakukan sharing session dengan
kelompok mahasiswa bimbingan
minimum 2 minggu sekali
Melakukan komunikasi dengan guru pamong dan
sekolah minimum 2x selama program
Mereviu, memberikan umpan
balik, dan memberikan
persetujuan untuk laporan
mingguan dan laporan akhir
mahasiswa melalui laman
Kampus Merdeka
Membuat laporan kegiatan
pembimbingan selama
program Kampus Mengajar
melalui laporan mingguan di
laman Kampus Merdeka
Berkoordinasi dengan tim
program dalam melakukan
pembimbingan selama kegiatan
program Kampus Mengajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
37. Peran dan Tugas Koordinator PT
Kampus Mengajar
● Memastikan mahasiswa dan DPL dari PT siap bertugas di lokasi yang ditetapkan;
● Melakukan sosialisasi informasi dari Kemendikbudristek ke mahasiswa dan DPL;
● Mengakomodasi kebutuhan administratif persuratan dari PT (surat tugas, SPTJM,
berita acara, kontrak);
● Menampung pertanyaan, saran, dan masukan dari mahasiswa dan DPL dan
menyampaikan perihal tersebut ke tim program Kampus Mengajar;
● Memfasilitasi koordinasi (sharing session) dengan mahasiswa dan DPL setiap
bulan;
● Mengingatkan dan memastikan DPL telah melakukan pembimbingan dan
memberikan persetujuan laporan mahasiswa;
● Berkoordinasi dengan Kaprodi dan DPA untuk pengakuan sks program Kampus
Mengajar;
● Menyampaikan informasi kebijakan program Kampus Mengajar ke pimpinan PT;
dan
● Melakukan konsolidasi dan pelaporan pengembalian dana mahasiswa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
39. 3
2
1
Tahapan Pelaksanaan Kampus Mengajar
Pra Penugasan
1. Pembekalan:
A. Pembekalan DPL
B. Pembekalan koordinator PT
C. Pembekalan mahasiswa
2. Forum Komunikasi dan Koordinasi
bersama DPL, mahasiswa, dan
koordinator PT
3. Koordinasi dengan Dinas
Pendidikan Kab/Kota dan sekolah
sasaran
4. Mahasiswa berkoordinasi dengan
prodi terkait rencana konversi sks
Awal Penugasan:
1. Observasi sekolah dan pengisian
baseline survey
2. Pre test literasi dan numerasi AKM Kelas
3. Perancangan program dan
pelaksanaan Forum Komunikasi dan
Koordinasi Sekolah (FKKS)
4. Pengisian Need Assessment sekolah
Saat Penugasan:
1. Implementasi program aksi kolaborasi
tingkat kelas maupun sekolah
2. Mengikuti FKK, coaching clinic, dan
sharing session inspiratif
3. Penilaian tengah penugasan
4. Post test AKM Kelas
Akhir Penugasan:
1. Penilaian akhir penugasan
2. Mengisi endline survey
3. Penyusunan laporan akhir
4. Penyelesaian administrasi
1. Rekognisi/pengakuan
penyetaraan hasil belajar
sebesar 20 sks
2. Keberlanjutan program
yang dilakukan melalui
diseminasi oleh DPL dan
mahasiswa di PT
masing-masing
Penugasan Pasca Penugasan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
40. 40
Alur Setelah Pengumuman Penerimaan
Menunjukan bukti
penerimaan sebagai peserta
Kampus Mengajar kepada
Dosen Penasihat Akademik
(DPA)
Berkoordinasi dengan prodi
dan DPA untuk memetakan
Mata Kuliah (MK) yang dapat
mengakui hasil belajar
Kampus Mengajar
Melakukan pengisian Kartu
Rencana Studi (KRS)
Memastikan persetujuan di
Sistem Informasi Akademik
(SIAK)
Program berjalan
Mahasiswa memberikan
hasil penilaian program KM4
kepada Program Studi dan
DPA
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
41. Pendidikan Inklusi
Pencegahan 3 Dosa Besar
dalam Pendidikan
Implementasi Kurikulum
Merdeka
Profil Pelajar Pancasila
Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM) Kelas
Pedagogi Sekolah
Pembelajaran Literasi dan
Numerasi
Perancangan Rencana Aksi
Kolaborasi
Resilience with Growth
Mindset
Pengetahuan Keterampilan Soft Skills
Rapor Pendidikan
Manajemen dan
Administrasi sekolah
Jadwal pembekalan:
25 Januari - 16 Februari
2023
Platform Merdeka Mengajar
Gerakan Literasi dan
Numerasi Sekolah
Facilitating Skills
Analytical Thinking, Creative
Problem Solving
Financial Literacy
Komunikasi dan Adaptasi
Budaya
Teknik Menulis Cerita
Bermakna
Topik
Pembekalan
bagi
Mahasiswa
SPADA DIKTI
Administrasi
Perpustakaan dan Pojok
Baca
Teknik Foto dan Video yang
Bermakna
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
42. Pelanggaran yang dilakukan oleh
Mahasiswa, DPL, dan Koordinator PT
atas ketentuan-ketentuan yang
diberlakukan atas Program Kampus
Mengajar dapat diberikan sanksi
berupa:
Sanksi
Teguran
1
Penundaan pembayaran biaya hidup, bantuan biaya
kuliah, dan honor
2
Pemberhentian sebagai peserta program,
DPL, Koordinator PT
3
Pemblokiran untuk mengikuti Program
Kampus Mengajar di periode berikutnya
4
Pengembalian dana
5
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
43. Click to edit Master title style
Connect
with us!
kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/
@kampusmengajar
Terima Kasih
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi