Tokoh-tokoh wali songo dan ulama yang berperan dalam penyebaran agama Islam di Indonesia meliputi Sembilan Wali (Sunan Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Giri, Sunan Gresik, Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, dan Sunan Muria) serta ulama-ulama seperti Syekh Bentong, Sunan Bayat, Syekh Majagung, Sunan Prapen, dan Sunan Sendang dari Jawa, serta Datuk Ri Bandang, Datuk
3. SUNAN AMPEL (RADEN RAHMAT)
Memiliki nama asli Raden Rahmat.
Lahir di Campa pada tahun 1401 M.
Ada yang menyatakan bahwa ia berasal dari Campa, pertama Champa di
Indocina, dan kedua Jeumpa di Aceh.
Disebutkan merupakan anak dari Raja Campa Ibrahim Asmarakandi
(Maulana Malik Ibrahim) yang diutus ke Majapahit dan menetap di
Ampeldenta (Surabaya).
Pada tahun 1450, ia menikah dengan Nyi Ageng Manila, putri bupati Tuban.
Ialah yang melantik Raden Patah sebagai Sultan Demak pada tahun 1481 M.
Ia wafat pada tahun 1494 M dan dimakamkan di Ampeldenta, Surabaya.
Keberhasilah Sunan Ampel lainnya ialah melahirkan tokoh wali lainnya
seperti Sunan Giri, Sunan Kalijaga, dan putranya sendiri yang bernama
Sunan Derajat dan Sunan Bonang.
Ajaran Sunan Ampel yang terkenal adalah falsafah Mo Limo, Mo artinya
ora gelem (tidak mau) dan Limo artinya perkara lima. Jadi maksud Mo
Limo ialah tidak mau melakukan perkara lima yang terlarang, yaitu :
1. Tidak mau judi
2. Tidak mau minum-minuman yang memabukkan
3. Tidak mau minum atau menghisap candu atau ganja
4. Tidak mau mencuri
5. Tidak mau berzinah
4. SUNAN BONANG (MAKHDUM
Memiliki nama asli Makhdum Ibrahim.
Lahir pada tahun 1450 M.
Ia adalah putra Sunan Ampel dari ibunya yang bernama
Nyi Ageng Manila, putri seorang adipati di Tuban.
Setelah cukup dewasa, ia berkelana dan kemudian
menetap di Bonang (sebuah desa kecil di Lasem, Jawa
Timur).
Ajaran Sunan Bonang berusaha memadukan ajaran
ahlusunnah bergaya tasawuf dan garis salaf ortodoks.
Yang disampaikan melalui media kesenian.
Ia menguasai ilmu fiqih, usuluddin, tasawuf, seni, sastra,
dan arsitektur. Ajarannya berintikan pada filsafat isyq
IBRAHIM)
(cinta). Menurut Bonang, cinta sama dengan iman,
pengetahuan, dan kepatuhan kepada Allah SWT atau haq
al yaqqin.
Pada tahun 1525 M, Sunan Bonang wafat dan
dimakamkan di daerah Tuban.
5. SUNAN DERAJAT (MASIH MUNAT)
Memiliki nama asli Masih Munat.
Lahir pada tahun 1470 M.
Merupakan putra dari Sunan Ampel, saudara dari Sunan
Bonang.
Sunan Derajat mengubah sejumlah suluk, di antaranya Suluk
Petuah.
Ia juga menciptakan lagu “Gending Pangkur” yang sampai
sekarang lagu itu masih banyak digemari oleh masyarakat Jawa.
Pusat kegiatan dakwahnya di daerah Sedayu, Jawa Timur. Sunan
Derajat dikenal dengan kegiatan sosialnya. Ia dikenal
Sebagai seseorang yang bersahaja yang suka menolong sesama.
yang
Dialah wali yang memelopori penyantunan anak-anak
yatim,
fakir miskin, dan orang sakit.
Sunan Derajat wafat pada pertengahan abad ke-15
dan dimakamkandi Sedayu, Gresik (Jawa Timur).
6. SUNAN GIRI (RADEN PAKU)
Memiliki nama asli Raden Paku.
Lahir pada tahun 1442 M.
Ia adalah putra dari Maulana Ishak dari Blambangan, yang juga
sahabat Sunan Ampel.
Sunan Giri mendirikan pesantren di daerah Giri. Dalam waktu tiga
tahun, pesantren Giri sudah terkenal ke seluruh Nusantara,
sehingga banyak murid-muridnya yang datang dari Madura,
Kalimantan, Makassar, Lombok, dan seluruh Jawa.
Raja Majapahit sendiri memberi keleluasaan kepadanya untuk
mengatur pemerintahan karena khawatir ia melakukan
pemberontakan. Kemudian pesantren itu pun berkembang menjadi
salah satu pusat kekuasaan yang disebut Giri Kedaton.
Sunan Giri dikenal karena pengetahuannya yang luas dalam ilmu
fiqih. Maka, orang pun menyebutnya sebagai Sultan Abdul Fakih.
Kesenian Gending Pucung yang bernuansa Jawa namun syarat
dengan ajaran Islam adalah salah satu karya Sunan Giri.
Sunan Giri wafat pada tahun 1600 M dan dimakamkan di atas
Bukit Giri, dekat Gresik.
7. AGA (
SUNAN KALIJ RADEN JAKA SAID)
Memiliki nama asli Raden Jaka Said.
Lahir pada tahun 1450 M.
Ia adalah putra seorang Adipati Tuban yang bernama
Tumenggung Wilatikta.
Ia menjadi murid Sunan Bonang, kemudian menikah dengan
putri Maulana Ishak.
Sunan Kalijaga menjadi mubalig keliling dan tidak
mempunyai pusat dakwah yang tetap.
Dalam melaksanakan dakwahnya, Sunan Kalijaga
menggunakan kesenian wayang kulit yang sangat digemari
masyarakat.
Sunan Kalijaga merupakan seorang Mubalig yang ahli seni,
ahli filsafat, dan kebudayaan memiliki beberapa karya seni
hasil ciptaannya antara lain orang pertama yang merancang
baju takwa, menciptakan lagu Dandang Gula dan Semarangan,
menciptakan seni ukir bermotif dedaunan, menciptakan bedug
di masjid, memprakarsai Gerebeg Maulud, menciptakan Gong
Sekaten, dan membuat kreasi baru wayang menjadi karikatur,
digambar dan diukir pada kulit binatang.
Pada pertengahan abad ke-15, Sunan Kalijaga wafat dan di
makamkan di daerah Kadilangu, dekat Demak.
8. SUNAN KUDUS (JAFAR SADIQ)
Memiliki nama asli Jafar
Sadiq.
Lahir tahun 1400 M.
Ia adalah salah seorang panglima tentara
Demak.
Kemudian ia mengembara ke Tanah Suci, Mekkah untuk
memperdalam agama Islam. Sekembali dari Mekkah, ia
mendirikan pusat keagamaan yang diberi nama Kudus, diambil
dari nama al- quds (Palestina), sehingga ia lebih dikenal dengan
sebutan Sunan Kudus.
Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah
dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu-Buddha. Hal itu
terlihat dari arsitektur masjid Kudus.
unan Kudus seorang yang ahli dalam bidang tauhid, hadis, fiqih
dan lainnya. Ia juga terkenal sebagai pujangga yang mengarang
cerita pendek yang berfalsafah dan bernapaskan keagamaan.
Peninggalan yang termasyhur adalah Masjid Kudus (1549
M).
Menaranya berbentuk candi, dan sering disebut Masjid
Menara.
Dalam bidang kesenian ia dikenal sebagai pencipta
Gending Asmarandana.
Pada tahun 1550, Sunan Kudus wafat dan dimakamkan di
daerah Kudus
9. iki nama asli n woto u n
aid
nama Dewi Sorah. Dewi h ah k
Sunan Giri
engah)
Sunan Muria kwah n kan
n at u pa an. Ia
ng sinom dan nti
unan a ng n a di n
na
h apa pun nya
u t da hun 1560 M dan kan
as Gunung Muria
SUNAN MURIA
Memil
(RADEN PRAWOTO)
Rade Pra ata Rade Umar
S
Ia
ber
.
adalah putra Sunan Kalijaga
Sora
dari
adal
istrinya yang
adi kandung
.
kegiatannya di
.
berda
Pusat
T
lereng Gunung Muria (Jawa
denga mengguna media
kesenia
gendi
raky yait beru gamel menciptakan
kina .
Muri seri berpera jug
konflik
Kesultana Demak
dikenal
sebagai
sebagai
masala
Belia
at
penengah dalam ista . Ia
pribadi
bet
yang mampu memecahkan berbagai
rumit
ta
.
wafa pa dimakam di
.
10. SUNAN GUNUNG JATI
(SYARIF HIDAYATULLAH)
Memiliki nama asli Syarif Hidayatullah.
Lahir sekitar 1450 M.
Ayahnya adalah Syarif Abdullah bin Nur Alam bin Jamaluddin
Akbar, seorang Mubaligh dan Musafir besar dari Gujarat, India
yang sangat dikenal sebagai Syekh Maulana Akbar bagi kaum
Sufi di tanah air. Ibu Sunan Gunung Jati adalah Nyai Rara
Santang (Syarifah Muda'im) yaitu putri dari Sri Baduga Maharaja
Prabu Siliwangi dari Nyai Subang Larang, dan merupakan adik
dari Kian Santang dan Pangeran Walangsungsang yang bergelar
Cakrabuwana / Cakrabumi atau Mbah Kuwu Cirebon Girang
yang berguru kepada Syekh Datuk Kahfi, seorang Muballigh asal
Baghdad bernama asli Idhafi Mahdi binAhmad.
Pusat kegiatan dakwahnya berada di daerah Gunung Jati,
Cirebon, Jawa Barat.
Pada tahun 1570 M, Sunan Gunung Jati wafat dan dimakamkan
di Gunung Jati, Cirebon.
11. TOKOH ULAMA
1) Tokoh ulama dari Jawa.
a) Syekh Bentong dengan daerah dakwah di Gunung Lawu
b) Sunan Bayat yang banyak menyebarkan Islam di daerah Klaten dan
sekitarnya
c) Syekh Majagung, Sunan Prapen, dan Sunan Sendang yang
berperan dalam pendidikan pondok pesantren di daerah
2) Tokoh ulama dari luar Jawa
Jawa
a) Datuk Ri Bandang yang menyebarkan agama Islam di daerah
Makassar
b) Datuk Sulaeman yang menyebarkan agama Islam di daerah
Sulawesi
c) Tuan Tunggang Parangang dan Penghulu Demak yang
Islam di Kalimantan.
menyebarkan