3. Perang Dingin antara Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok
Timur (Uni Soviet) sangat mengkhawatirkan bagi negara-negara
di dunia.
Perkembangan persenjataan serta nuklir dari Amerika Serikat
dan Uni Soviet menyebabkan kecemasan dunia internasional
akan meletusnya Perang Dunia III.
Untuk mengantisipasi adanya konflik yang lebih lanjut pada
Perang Dingin, pihak internasional berupaya untuk meredakan
Perang Dingin.
Berikut upaya-upaya untuk meredakan Perang Dingin :
4. Upaya oleh negara berkembang
Perebutan kekuasaan antara Blok Barat dan
Blok Timur dalam Perang Dingin banyak
berdampak pada kondisi pilitik dan keamanan
di negara berkembang.
Untuk meredam gejolak politik dan keamanan
dunia akibat Perang Dingin, negara
berkembang membentuk Gerakan Non Blok.
Gerakan Non Blok adalah bentuk sikap netral
negara berkembang dalam Perang Dingin yang
menyatakan tidak memihak pada Blok Barat
maupun Blok Timur.
5. Gerakan ini diikuti oleh lebih dari 120 negara
di Asia dan Afrika. Indonesia merupakan salah
satu negara yang menjadi pencetus dari
Gerakan Non Blok serta memfasilitasi
pertemuan antar negara berkembang pada
Konferensi Asia Afrika 1955.
Upaya oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa
(PBB)
PBB sebagai organisasi internasional yang
menaungi kepentingan bangsa-bangsa di
6. Dalam perjanjian tersebut diatur
tentang pembatasan anti rudal
balistik di negara Amerika Serikat
dan Uni Soviet
Resolusi tersebut berisi tentang pembatasan kepemilikan
Nuklir dan penggunaannya sebagai senjata. Resolusi ini
disetujui oleh seluruh anggota PBB termasuk Amerika Serikat
dan Uni Soviet yang sedang berkonflik.
Upaya diplomasi Hubungan Amerika Serikat dan Uni Seviet
mulai menunjukan hal positif pada sekitar tahun 1970an.
7. Dalam buku Perang Dingin (2018) karya Argda
Wahyu Nur Cahyo, Amerika Serikat dan Uni
Soviet saling menempuh pendekatan diplomasi
dalam memecahkan masalah. Presiden Richard
Nixon (Amerika Serikat) dan Leonid Brezhnev
(Uni Soviet) melakukan perjanjian SALT
(Strategic Arms Limitation Treaty) di Finlandia
pada 1969.