SlideShare a Scribd company logo
1 of 45
PRODI KEBIDANAN MAGELANG
KEHILANGAN/LOSS
Kehilangan adalah suatu keadaan
individu yang berpisah dengan
sesuatu yang sebelumnya ada,
kemudian menjadi tidak ada, baik
terjadi sebagian atau keseluruhan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
1. Arti dari kehilangan
2. Sosial budaya
3. kepercayaan / spiritual
4. Peran seks
5. Status social ekonomi
6. kondisi fisik dan psikologi individu
TIPE KEHILANGAN
Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:
1. Aktual atau nyata
Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh
orang lain (bisa dirasakan org lain), misalnya
amputasi, kematian orang yang sangat
berarti / di cintai.
2. Persepsi
Hanya dialami oleh seseorang dan sulit
untuk dapat dibuktikan (orang lain tidak
bisa merasakan), misalnya; seseorang yang
berhenti bekerja/PHK, menyebabkan
perasaan kemandirian dan kebebasannya
menjadi menurun.
Tipe kehilangan yang lain
Fisik (Kehilangan secara fisik)
Misal Kehilangan anggota tubuh
 Psikologis
misal : kehilangan rasa nyaman, kehilangan rasa
dicintai disayangi, kehilangan rasa senang
 Anticipatory Loss (kehilangan yang bisa dicegah)
Misal hidup di daerah konflik, kehilangan dompet
dll sebenarnya bisa di cegah
JENIS KEHILANGAN
 Kehilangan seseorang yang dicintai
 Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss
of self)
 Kehilangan objek eksternal
 Kehilangan lingkungan yang sangat
dikenal
 Kehilangan kehidupan/meninggal
Sumber kehilangan
A. Kehilangan aspek diri (biopsikososial)
- Perubahan citra tubuh kehilangan fungsi tubuh
- Kehilangan ide, perasaan
- Kehilangan peran sosial (pekerjaan, kedudukan)
- Kehilangan seksualitas
B. Kehilangan suatu obyek eksternal
- Kehilangan obyek yang mempunya arti penting
- Uang/harta benda
- Rumah
- Binatang kesayangan
C. Kehilangan dari lingkungan yang telah dikenal
- Tempat, pola, suasana baru
D. Kehilangan sesuatu yang dicintai
- Perpisahan
- Cerai
- Kematian
Tanda dan Gejala
Ungkapan Kehilangan
Menangis
Gangguan tidur
Kehilangan nafsu makan
Susah konsentrasi
RENTANG RESPON KEHILANGAN
DENIAL ANGER BARGAINING DEPRESI ACCEPTANCE
1. Fase denial (penolakan)
- Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai
kenyataan
- Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya
itu terjadi ”.’
- Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare,
gangguan pernafasan, detak jantung cepat, menangis,
gelisah.
2. Fase anger / marah
- Mulai sadar akan kenyataan
- Marah diproyeksikan pada orang lain
- Reaksi fisik; muka merah, nadi cepat, gelisah, susah
tidur, tangan mengepal.
- Perilaku agresif (menyerang).
3. Fase bergaining / tawar- menawar.
-Verbalisasi; “ kenapa harus terjadi pada saya ? “
kalau saja yang sakit bukan saya “ seandainya saya
hati-hati “.
4. Fase depresi
- Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara
atau putus asa.
- Gejala ; menolak makan, susah tidur, letih,
dorongan libido menurun.
5. Fase acceptance
- Pikiran pada objek yang hilang berkurang.
- Verbalisasi ;” apa yang dapat saya lakukan agar
saya cepat sembuh”, “ yah, akhirnya saya harus
operasi “
DEFINISI
 Berduka adalah respon emosi yang
diekspresikan terhadap kehilangan
yang dimanifestasikan adanya perasaan
sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah
tidur, dan lain-lain.
 Berduka diantisipasi adalah suatu
status yang merupakan pengalaman
individu dalam merespon kehilangan
yang aktual ataupun yang dirasakan
seseorang, hubungan/kedekatan,
objek atau ketidakmampuan
fungsional sebelum terjadinya
kehilangan. Tipe ini masih dalam
batas normal.
 Berduka disfungsional adalah suatu
status yang merupakan pengalaman
individu yang responnya dibesar-
besarkan saat individu kehilangan
secara aktual maupun potensial,
hubungan, objek dan
ketidakmampuan fungsional. Tipe ini
kadang-kadang menjurus ke tipikal
abnormal, atau
kesalahan/kekacauan.
TEORI PROSES BERDUKA
1. Teori Engels
Menurut Engel (1964) proses berduka mempunyai
beberapa fase yang dapat diaplokasikan pada seseorang
yang sedang berduka maupun menjelang ajal.
 Fase I (shock dan tidak percaya)
Seseorang menolak kenyataan atau kehilangan dan
mungkin menarik diri, duduk malas, atau pergi tanpa
tujuan. Reaksi secara fisik termasuk pingsan,
diaporesis, mual, diare, detak jantung cepat, tidak bisa
istirahat, insomnia dan kelelahan.
 Fase II (berkembangnya kesadaran)
Seseoarang mulai merasakan kehilangan secara
nyata/akut dan mungkin mengalami putus asa.
Kemarahan, perasaan bersalah, frustasi, depresi, dan
kekosongan jiwa tiba-tiba terjadi.
 Fase III (restitusi)
Berusaha mencoba untuk sepakat/damai dengan
perasaan yang hampa/kosong, karena kehilangan
masih tetap tidak dapat menerima perhatian yang baru
dari seseorang yang bertujuan untuk mengalihkan
kehilangan seseorang.
 Fase IV
Menekan seluruh perasaan yang negatif dan
bermusuhan terhadap almarhum. Bisa merasa bersalah
dan sangat menyesal tentang kurang perhatiannya di
masa lalu terhadap almarhum.
 Fase V
Kehilangan yang tak dapat dihindari harus mulai
diketahui/disadari. Sehingga pada fase ini diharapkan
seseorang sudah dapat menerima kondisinya.
Kesadaran baru telah berkembang.
2. Teori Kubler-Ross
Kerangka kerja yang ditawarkan oleh Kubler-Ross (1969)
adalah berorientasi pada perilaku dan menyangkut 5 tahap,
yaitu sebagai berikut:
a) Penyangkalan (Denial)
Individu bertindak seperti seolah tidak terjadi apa-apa dan
dapat menolak untuk mempercayai bahwa telah terjadi
kehilangan. Pernyataan seperti “Tidak, tidak mungkin
seperti itu,” atau “Tidak akan terjadi pada saya!” umum
dilontarkan klien.
b) Kemarahan (Anger)
Individu mempertahankan kehilangan dan mungkin
“bertindak lebih” pada setiap orang dan segala sesuatu yang
berhubungan dengan lingkungan. Pada fase ini orang akan
lebih sensitif sehingga mudah sekali tersinggung dan marah.
Hal ini merupakan koping individu untuk menutupi rasa
kecewa dan merupakan menifestasi dari kecemasannya
menghadapi kehilangan.
c. Penawaran (Bargaining)
Individu berupaya untuk membuat perjanjian dengan
cara yang halus atau jelas untuk mencegah kehilangan.
Pada tahap ini, klien sering kali mencari pendapat
orang lain.
d) Depresi (Depression)
Terjadi ketika kehilangan disadari dan timbul dampak
nyata dari makna kehilangan tersebut. Tahap depresi
ini memberi kesempatan untuk berupaya melewati
kehilangan dan mulai memecahkan masalah.
e) Penerimaan (Acceptance)
Reaksi fisiologi menurun dan interaksi sosial berlanjut.
Kubler-Ross mendefinisikan sikap penerimaan ada bila
seseorang mampu menghadapi kenyataan dari pada
hanya menyerah pada pengunduran diri atau berputus
asa. (mis. Yaa Allah maha segalanya semua atas
kehendaNya, Ya akhirnya sy harus menjalani operasi,
dll)
3. Teori Rando
Rando (1993) mendefinisikan respon berduka menjadi
3 katagori:
 Penghindaran
Pada tahap ini terjadi shock, menyangkal dan tidak
percaya.
 Konfrontasi
Pada tahap ini terjadi luapan emosi yang sangat tinggi
ketika klien secara berulang-ulang melawan kehilangan
mereka dan kedukaan mereka paling dalam dan
dirasakan paling akut.
 Akomodasi
Pada tahap ini terjadi secara bertahap penurunan
kedukaan akut dan mulai memasuki kembali secara
emosional dan sosial dunia sehari-hari dimana klien
belajar untuk menjalani hidup dengan kehidupan
mereka.
PERENCANAAN DAN TINDAKAN
1. Membina dan meningkatkan hubungan saling
percaya dengan cara:
- Mendengarkan pasien bicara
- Memberi dorongan agar pasien mau
mengungkapkan perasaannya
- Menjawab pertanyaan pasien secara langsung,
menunjukkan sikap menerima dan empati
2. Mengenali faktor-faktor yang mungkin menghambat
dengan cara:
- Bersama pasien mendiskusikan hubungan pasien
dengan orang atau objek yang pergi atau hilang
- Menggali pola hubungan pasien dengan orang yang
berarti
3. Mengurangi atau menghilangkan faktor penghambat
dengan cara:
- Bersama pasien mengingat kembali cara mengatasi
perasaan berduka di masa lalu
- Memperkuat dukungan serta kekuatan yang dimiliki
pasien dan keluarga
- Mengenali dan menghargai sosial budaya, agama serta
kepercayaan yang dianut oleh pasien dan keluarga
dalam mengatasi perasaan kehilangan
4. Memberi dukungan terhadap repsons kehilangan
pasien dengan cara:
- Menjelaskan kepada pasien atau keluarga bahwa sikap
mengingkari, marah, tawar menawar, depresi dan
menerima adalah wajar dalam menghadapi
kehilangan
- Memberi gambaran tentang tata cara mengungkapkan
perasaan yang bisa diterima
- Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang
berarti
5. Meningkatkan rasa kebersamaan antar anggota
keluarga dengan cara:
- Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang
berarti
- Mendorong pasien untuk menggali perasaannya
bersama anggota keluarga lainnya
- Menjelaskan manfaat hubungan dengan orang lain
- Mendorong keluarga untuk mengevaluasi perasaan
dan sling mendukung satu sama lain.
6. Menentukan tahap keberadaan pasien dengan cara:
- Mengamati perilaku pasien
- Menggali pikiran dan perasaan pasien yang selalu
timbul dalam dirinya
INTERVENSI KHUSUS PER TAHAP
RESPON KEHILANGAN
1. Tahap pengingkaran
a. Memberi kesempatan pada pasien untuk
mengungkapkan perasaannya
b. Menunjukkan sikap menerima dengan ikhlas dan
mendorong pasien untuk berbagi rasa
c. Memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan
pasien tentang sakit, pengobatan dan kematian
2. Tahap marah
Mengizinkan dan mendorong pasien mengungkapkan
rasa marah secara verbal tanpa melawan kemarahan
tersebut, dengan cara:
- Menjelaskan kepada keluarga bahwa kemarahan
pasien sebenarnya tidak ditujukan kepada mereka
- Membiarkan pasien menangis
- Mendorong pasien untuk membicarakan
kemarahannya
3. Tahap tawar menawar
Membantu pasien menungkapkan rasa bersalah dan
takut dengan cara:
- Mendengarkan ungkapan dengan penuh perhatian
- Mendorong pasien untuk membicarakan rasa takut
atau rasa bersalahnya
- Membahas bersama pasien mengenai penyebab rasa
bersalah atau rasa takutnya
4. Tahap depresi
a. Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah
dan takut dengan perasaannya
- Mengamati perilaku pasien dan bersama dengannya
membahas perasaannya
- Mencegah tindakan bunuh diri atau merusak diri
b. Membantu pasien mengurangi rasa bersalah
- Menghargai perasaan pasien
- Membantu pasien menemukan dukungan yang
positif
- Memberi kesempatan untuk menangis dan
mengungkapkan perasaannya
- Bersama pasien membahas pikiran negatif yang
selalu timbul
5. Tahap penerimaan
Membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa
dielakkan dengan cara:
- Membantu keluarga mengunjungi pasien secara
teratur
- Membantu keluarga berbagi rasa
- Membahas rencana setelah masa berkabung terlewati
- Memberi informasi akurat tentang kebutuhan pasien
dan keluarga
EVALUASI
 Kemampuan untuk menghadapi atau memaknai arti
kehilangan
 Reaksi terhadap kehilangan
 Perubahan perilaku yang menerima arti kehilangan
 WASSALAAMU’ALAIKUM WAROHMATULLAHI
WABAROKATUH
 SEMOGA AKHIR KEHIDUPAN KITA YANG HUSNUL
KHOTIMAH….AAMIIN

More Related Content

Similar to MATERI 13_KEHILANGAN-DAN-BERDUKAaaa.pptx

Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berdukaAskep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
adella01
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Didik Nurkantoro
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematian
agemtime
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematian
Mega Dwira
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
samsulmuarif39
 

Similar to MATERI 13_KEHILANGAN-DAN-BERDUKAaaa.pptx (20)

Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematianAsuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwakehilangan & berduka keperawatan jiwa
kehilangan & berduka keperawatan jiwa
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berdukaAskep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
 
Konsep kehilangan
Konsep kehilanganKonsep kehilangan
Konsep kehilangan
 
kehilangan.loss.ppt
kehilangan.loss.pptkehilangan.loss.ppt
kehilangan.loss.ppt
 
2
22
2
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematian
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematian
 
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNAAskep depresi AKPER PEMDA MUNA
Askep depresi AKPER PEMDA MUNA
 
3
33
3
 
Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematian
Klien yang menghadapi kehilangan dan KematianKlien yang menghadapi kehilangan dan Kematian
Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematian
 
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
308137088-DAMPAK-SAKIT-DAN-DIRAWAT-DI-RUMAH-SAKIT-pptx.pdf
 
Materi PMK Kota Jumat 24 April 2015 Sakitnya tuh di sini new
Materi PMK Kota Jumat 24 April 2015 Sakitnya tuh di sini newMateri PMK Kota Jumat 24 April 2015 Sakitnya tuh di sini new
Materi PMK Kota Jumat 24 April 2015 Sakitnya tuh di sini new
 
Konsep kehilangan,kematian dan berduka. ZHADIAN WARDANI ABDULLAH 2121016..pptx
Konsep kehilangan,kematian dan berduka. ZHADIAN WARDANI ABDULLAH 2121016..pptxKonsep kehilangan,kematian dan berduka. ZHADIAN WARDANI ABDULLAH 2121016..pptx
Konsep kehilangan,kematian dan berduka. ZHADIAN WARDANI ABDULLAH 2121016..pptx
 
Depresi makalah
Depresi makalahDepresi makalah
Depresi makalah
 
D e p r e s i
D     e    p    r    e    s    iD     e    p    r    e    s    i
D e p r e s i
 
5 tahap kesedihan
5 tahap kesedihan5 tahap kesedihan
5 tahap kesedihan
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
SalwaAplikasi
 
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandunganKimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Farmasi jakarta obat penggugur kandungan
Farmasi jakarta obat penggugur kandunganFarmasi jakarta obat penggugur kandungan
Farmasi jakarta obat penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
jualobat34
 
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
jualobat34
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
moratmaret503
 
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandunganKimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Google
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
jualobat34
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
Jual Cytotec Asli Di RIAU 081399993834
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
UmiIstiqomah4
 

Recently uploaded (20)

PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptxPPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
PPT KELOMPOK A3 HIPERKES KESELAMATAN KERJA FIX.pptx
 
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptxKonsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
Konsep Dasar keperawatan Jiwa Iskandar -Tarakan.pptx
 
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandunganKimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
Kimia Farma Pekanbaru jual obat penggugur kandungan ~ obat aborsi kandungan
 
Farmasi jakarta obat penggugur kandungan
Farmasi jakarta obat penggugur kandunganFarmasi jakarta obat penggugur kandungan
Farmasi jakarta obat penggugur kandungan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Kuta Bali
 
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdfbuku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
buku tentang terbaru stroke iskemik akut ebook.pdf
 
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
Obat Cytotec Denpasar Bali • obat penggugur kandungan Denpasar Bali 087776558899
 
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptxPPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
PPT PENYULUHAN GIZI SEIMBANG BALITA.pptx
 
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
Materi Sosialisasi Kompetensi Kader Kesehatan di Puskesmas materi 25 kompeten...
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bekasi
 
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App PerforasiCase Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
Case Report Peritonitis Generalisata ec App Perforasi
 
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ][ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
[ obat telat datang bulan obat penggugur kandungan Banjarmasin 087776558899 ]
 
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandunganKimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
Kimia Farma jakarta jual obat aborsi penggugur kandungan
 
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
Obat Cytotec Medan ~ obat penggugur kandungan Medan 087776558899
 
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
Bahan Ajar Mata Kuliah Urinalisis Edisi Tahun 2024
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Bali
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI TANJUNG PINANG 081399993834.pdf
 
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.pptKEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
KEBIDANAN Neonatus Dengan Kelainan Bawaan.ppt
 

MATERI 13_KEHILANGAN-DAN-BERDUKAaaa.pptx

  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6. KEHILANGAN/LOSS Kehilangan adalah suatu keadaan individu yang berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, kemudian menjadi tidak ada, baik terjadi sebagian atau keseluruhan
  • 7. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI 1. Arti dari kehilangan 2. Sosial budaya 3. kepercayaan / spiritual 4. Peran seks 5. Status social ekonomi 6. kondisi fisik dan psikologi individu
  • 8. TIPE KEHILANGAN Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu: 1. Aktual atau nyata Mudah dikenal atau diidentifikasi oleh orang lain (bisa dirasakan org lain), misalnya amputasi, kematian orang yang sangat berarti / di cintai. 2. Persepsi Hanya dialami oleh seseorang dan sulit untuk dapat dibuktikan (orang lain tidak bisa merasakan), misalnya; seseorang yang berhenti bekerja/PHK, menyebabkan perasaan kemandirian dan kebebasannya menjadi menurun.
  • 9. Tipe kehilangan yang lain Fisik (Kehilangan secara fisik) Misal Kehilangan anggota tubuh  Psikologis misal : kehilangan rasa nyaman, kehilangan rasa dicintai disayangi, kehilangan rasa senang  Anticipatory Loss (kehilangan yang bisa dicegah) Misal hidup di daerah konflik, kehilangan dompet dll sebenarnya bisa di cegah
  • 10. JENIS KEHILANGAN  Kehilangan seseorang yang dicintai  Kehilangan yang ada pada diri sendiri (loss of self)  Kehilangan objek eksternal  Kehilangan lingkungan yang sangat dikenal  Kehilangan kehidupan/meninggal
  • 11. Sumber kehilangan A. Kehilangan aspek diri (biopsikososial) - Perubahan citra tubuh kehilangan fungsi tubuh - Kehilangan ide, perasaan - Kehilangan peran sosial (pekerjaan, kedudukan) - Kehilangan seksualitas B. Kehilangan suatu obyek eksternal - Kehilangan obyek yang mempunya arti penting - Uang/harta benda - Rumah - Binatang kesayangan C. Kehilangan dari lingkungan yang telah dikenal - Tempat, pola, suasana baru D. Kehilangan sesuatu yang dicintai - Perpisahan - Cerai - Kematian
  • 12. Tanda dan Gejala Ungkapan Kehilangan Menangis Gangguan tidur Kehilangan nafsu makan Susah konsentrasi
  • 13. RENTANG RESPON KEHILANGAN DENIAL ANGER BARGAINING DEPRESI ACCEPTANCE
  • 14. 1. Fase denial (penolakan) - Reaksi pertama adalah syok, tidak mempercayai kenyataan - Verbalisasi;” itu tidak mungkin”, “ saya tidak percaya itu terjadi ”.’ - Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan, detak jantung cepat, menangis, gelisah. 2. Fase anger / marah - Mulai sadar akan kenyataan - Marah diproyeksikan pada orang lain - Reaksi fisik; muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan mengepal. - Perilaku agresif (menyerang).
  • 15. 3. Fase bergaining / tawar- menawar. -Verbalisasi; “ kenapa harus terjadi pada saya ? “ kalau saja yang sakit bukan saya “ seandainya saya hati-hati “. 4. Fase depresi - Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa. - Gejala ; menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun. 5. Fase acceptance - Pikiran pada objek yang hilang berkurang. - Verbalisasi ;” apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sembuh”, “ yah, akhirnya saya harus operasi “
  • 16.
  • 17. DEFINISI  Berduka adalah respon emosi yang diekspresikan terhadap kehilangan yang dimanifestasikan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain-lain.
  • 18.  Berduka diantisipasi adalah suatu status yang merupakan pengalaman individu dalam merespon kehilangan yang aktual ataupun yang dirasakan seseorang, hubungan/kedekatan, objek atau ketidakmampuan fungsional sebelum terjadinya kehilangan. Tipe ini masih dalam batas normal.
  • 19.  Berduka disfungsional adalah suatu status yang merupakan pengalaman individu yang responnya dibesar- besarkan saat individu kehilangan secara aktual maupun potensial, hubungan, objek dan ketidakmampuan fungsional. Tipe ini kadang-kadang menjurus ke tipikal abnormal, atau kesalahan/kekacauan.
  • 20. TEORI PROSES BERDUKA 1. Teori Engels Menurut Engel (1964) proses berduka mempunyai beberapa fase yang dapat diaplokasikan pada seseorang yang sedang berduka maupun menjelang ajal.  Fase I (shock dan tidak percaya) Seseorang menolak kenyataan atau kehilangan dan mungkin menarik diri, duduk malas, atau pergi tanpa tujuan. Reaksi secara fisik termasuk pingsan, diaporesis, mual, diare, detak jantung cepat, tidak bisa istirahat, insomnia dan kelelahan.  Fase II (berkembangnya kesadaran) Seseoarang mulai merasakan kehilangan secara nyata/akut dan mungkin mengalami putus asa. Kemarahan, perasaan bersalah, frustasi, depresi, dan kekosongan jiwa tiba-tiba terjadi.
  • 21.  Fase III (restitusi) Berusaha mencoba untuk sepakat/damai dengan perasaan yang hampa/kosong, karena kehilangan masih tetap tidak dapat menerima perhatian yang baru dari seseorang yang bertujuan untuk mengalihkan kehilangan seseorang.  Fase IV Menekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan terhadap almarhum. Bisa merasa bersalah dan sangat menyesal tentang kurang perhatiannya di masa lalu terhadap almarhum.  Fase V Kehilangan yang tak dapat dihindari harus mulai diketahui/disadari. Sehingga pada fase ini diharapkan seseorang sudah dapat menerima kondisinya. Kesadaran baru telah berkembang.
  • 22. 2. Teori Kubler-Ross Kerangka kerja yang ditawarkan oleh Kubler-Ross (1969) adalah berorientasi pada perilaku dan menyangkut 5 tahap, yaitu sebagai berikut: a) Penyangkalan (Denial) Individu bertindak seperti seolah tidak terjadi apa-apa dan dapat menolak untuk mempercayai bahwa telah terjadi kehilangan. Pernyataan seperti “Tidak, tidak mungkin seperti itu,” atau “Tidak akan terjadi pada saya!” umum dilontarkan klien. b) Kemarahan (Anger) Individu mempertahankan kehilangan dan mungkin “bertindak lebih” pada setiap orang dan segala sesuatu yang berhubungan dengan lingkungan. Pada fase ini orang akan lebih sensitif sehingga mudah sekali tersinggung dan marah. Hal ini merupakan koping individu untuk menutupi rasa kecewa dan merupakan menifestasi dari kecemasannya menghadapi kehilangan.
  • 23. c. Penawaran (Bargaining) Individu berupaya untuk membuat perjanjian dengan cara yang halus atau jelas untuk mencegah kehilangan. Pada tahap ini, klien sering kali mencari pendapat orang lain. d) Depresi (Depression) Terjadi ketika kehilangan disadari dan timbul dampak nyata dari makna kehilangan tersebut. Tahap depresi ini memberi kesempatan untuk berupaya melewati kehilangan dan mulai memecahkan masalah. e) Penerimaan (Acceptance) Reaksi fisiologi menurun dan interaksi sosial berlanjut. Kubler-Ross mendefinisikan sikap penerimaan ada bila seseorang mampu menghadapi kenyataan dari pada hanya menyerah pada pengunduran diri atau berputus asa. (mis. Yaa Allah maha segalanya semua atas kehendaNya, Ya akhirnya sy harus menjalani operasi, dll)
  • 24. 3. Teori Rando Rando (1993) mendefinisikan respon berduka menjadi 3 katagori:  Penghindaran Pada tahap ini terjadi shock, menyangkal dan tidak percaya.  Konfrontasi Pada tahap ini terjadi luapan emosi yang sangat tinggi ketika klien secara berulang-ulang melawan kehilangan mereka dan kedukaan mereka paling dalam dan dirasakan paling akut.  Akomodasi Pada tahap ini terjadi secara bertahap penurunan kedukaan akut dan mulai memasuki kembali secara emosional dan sosial dunia sehari-hari dimana klien belajar untuk menjalani hidup dengan kehidupan mereka.
  • 25. PERENCANAAN DAN TINDAKAN 1. Membina dan meningkatkan hubungan saling percaya dengan cara: - Mendengarkan pasien bicara - Memberi dorongan agar pasien mau mengungkapkan perasaannya - Menjawab pertanyaan pasien secara langsung, menunjukkan sikap menerima dan empati
  • 26. 2. Mengenali faktor-faktor yang mungkin menghambat dengan cara: - Bersama pasien mendiskusikan hubungan pasien dengan orang atau objek yang pergi atau hilang - Menggali pola hubungan pasien dengan orang yang berarti
  • 27. 3. Mengurangi atau menghilangkan faktor penghambat dengan cara: - Bersama pasien mengingat kembali cara mengatasi perasaan berduka di masa lalu - Memperkuat dukungan serta kekuatan yang dimiliki pasien dan keluarga - Mengenali dan menghargai sosial budaya, agama serta kepercayaan yang dianut oleh pasien dan keluarga dalam mengatasi perasaan kehilangan
  • 28. 4. Memberi dukungan terhadap repsons kehilangan pasien dengan cara: - Menjelaskan kepada pasien atau keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar menawar, depresi dan menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan - Memberi gambaran tentang tata cara mengungkapkan perasaan yang bisa diterima - Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti
  • 29. 5. Meningkatkan rasa kebersamaan antar anggota keluarga dengan cara: - Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti - Mendorong pasien untuk menggali perasaannya bersama anggota keluarga lainnya - Menjelaskan manfaat hubungan dengan orang lain - Mendorong keluarga untuk mengevaluasi perasaan dan sling mendukung satu sama lain.
  • 30. 6. Menentukan tahap keberadaan pasien dengan cara: - Mengamati perilaku pasien - Menggali pikiran dan perasaan pasien yang selalu timbul dalam dirinya
  • 31. INTERVENSI KHUSUS PER TAHAP RESPON KEHILANGAN 1. Tahap pengingkaran a. Memberi kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan perasaannya b. Menunjukkan sikap menerima dengan ikhlas dan mendorong pasien untuk berbagi rasa c. Memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan pasien tentang sakit, pengobatan dan kematian
  • 32. 2. Tahap marah Mengizinkan dan mendorong pasien mengungkapkan rasa marah secara verbal tanpa melawan kemarahan tersebut, dengan cara: - Menjelaskan kepada keluarga bahwa kemarahan pasien sebenarnya tidak ditujukan kepada mereka - Membiarkan pasien menangis - Mendorong pasien untuk membicarakan kemarahannya
  • 33. 3. Tahap tawar menawar Membantu pasien menungkapkan rasa bersalah dan takut dengan cara: - Mendengarkan ungkapan dengan penuh perhatian - Mendorong pasien untuk membicarakan rasa takut atau rasa bersalahnya - Membahas bersama pasien mengenai penyebab rasa bersalah atau rasa takutnya
  • 34. 4. Tahap depresi a. Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan takut dengan perasaannya - Mengamati perilaku pasien dan bersama dengannya membahas perasaannya - Mencegah tindakan bunuh diri atau merusak diri b. Membantu pasien mengurangi rasa bersalah - Menghargai perasaan pasien - Membantu pasien menemukan dukungan yang positif - Memberi kesempatan untuk menangis dan mengungkapkan perasaannya - Bersama pasien membahas pikiran negatif yang selalu timbul
  • 35. 5. Tahap penerimaan Membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa dielakkan dengan cara: - Membantu keluarga mengunjungi pasien secara teratur - Membantu keluarga berbagi rasa - Membahas rencana setelah masa berkabung terlewati - Memberi informasi akurat tentang kebutuhan pasien dan keluarga
  • 36. EVALUASI  Kemampuan untuk menghadapi atau memaknai arti kehilangan  Reaksi terhadap kehilangan  Perubahan perilaku yang menerima arti kehilangan
  • 37.
  • 38.
  • 39.
  • 40.
  • 41.
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.  WASSALAAMU’ALAIKUM WAROHMATULLAHI WABAROKATUH  SEMOGA AKHIR KEHIDUPAN KITA YANG HUSNUL KHOTIMAH….AAMIIN