SlideShare a Scribd company logo
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 1
Asuhan Pada Klien yang Menghadapi
Kehilangan dan Kematian
Kegiatan Belajar II
1.	 Menjelaskan konsep Konsep Kehilangan
(Loss) dan Berduka
2.	 Menyebutkan tindakan untuk melewati
masa berduka
3.	 Menjelaskan konsep sakaratul maut dan ke-
matian
4.	 Menjelaskan pengkajian tanda sakaratul
maut dan kematian
5.	 Menjelaskan asuhan pada klien yang sa-
karatul maut dan kematian
TUJUAN
Pembelajaran Khusus
1.	 Konsep Kehilangan (Loss) dan Berduka
2.	 Tindakan untuk melewati masa berduka
3.	 Konsep sakaratul maut dan kematian
4.	 Pengkajian tanda sakaratul maut dan
kematian
5.	 Asuhan yang diperlukan
POKOK
Materi
Mahasiswa dapat memahami asuhan pada
klien yang mengalami kehilangan dan kema-
tian.
TUJUANPembelajaran Umum
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2
Uraian Materi
Satu hal yang perlu saudara sadari
pada kegiatan belajar ini adalah bah-
wa kehilangan dan kematian merupa-
kan suatu kejadian yang universal dan
unik dalam setiap siklus hidup manu-
sia. Semua orang pasti akan mengal-
aminya. Orang yang mengalami kehi-
langan sering merasa enggan untuk
membicarakan karena melibatkan
emosi. Orang yang akan meninggal-
pun, akan menunjukkan tanda-tanda
sudah dekatnya kematian. Demikian
juga dengan orang yang ditinggalkan-
nya, akan mengalami masa berduka.
Sebagai bagian dari tenaga kesehatan,
saudara harus memahami kondisi klien
yang sedang mengalami kehilangan
dan kematian serta bisa memberikan
dukungan.
Pernahkan saudara merasa kehilangan
sesuatu atau ada anggota keluarga
yang meninggal? Bagaimana perasaan
saudara? Pasti saudara akan merasa
sedih.
Kehilangan adalah suatu situasi aktu-
al maupun potensial yang dapat di-
alami individu ketika berpisah dengan
sesuatu yang sebelumnya ada, baik
sebagian atau keseluruhan. Dengan
kata lain, kehilangan merupakan suatu
keadaan yang dialami seseorang saat
berpisah dengan sesuatu yang diang-
gap berharga. Kehilangan merupa-
kan pengalaman yang pernah dialami
oleh setiap individu selama rentang
kehidupannya dan cenderung akan
mengalaminya kembali walaupun da-
lam bentuk yang berbeda.
Sumber kehilangan
Ketika saudara merasa kehilangan, apa
penyebabnya? Ada banyak hal yang
menyebabkan kita merasa kehilangan.
Dibawah ini sumber-sumber kehilan-
gan:
1.	 Obyek eksternal. Misalnya kehi-
langan hewan kesayangan dan
harta benda.
2.	 Lingkungan yang dikenal. Mis-
alnya pindah rumah, dirawat di
rumah sakit atau pindah peker-
jaan.
3.	 Seseorang yang berarti. Misaln-
ya kepergian suami/astri, anak,
anggota keluarga dll.
4.	 Bagian diri sendiri (loss of self).
Konsep Kehilangan (Loss)
dan Berduka
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3
Misalnya hilangnya sebagian
anggota tubuh, fungsi fisik dan
psikologis maupun gangguan
tumbuh kembang.
5.	 Kehilangan seseorang yang be-
rarti. Misal kematian salah seo-
rang anggota keluarga, teman
dekat atau adanya perpisahan.
Diantara sumber kehilangan diatas?
Yang mana yang pernah saudara ala-
mi?
Dampak kehilangan
Adanya kehilangan menimbulkan
dampak yang berbeda, antara masa
anak-anak, remaja dan orang tua.
Saudara hendaknya bisa memahami
hal ini, sehingga tidak salah member-
ikan asuhan.
1.	 Masa kanak-kanak, dampak ke-
hilangan bisa mengancam ke-
mampuan perkembangannya,
menjadi regresi dan merasa ta-
kut ditinggal.
2.	 Masa remaja, dapat mengalami
disintegrasi dalam keluarga
3.	 Dewasa tua, adanya kematian
pasangan hidup membuat se-
mangat hidupnya menurun.
Tipe Kehilangan
Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu:
1.	 Aktual atau nyata. Kehilangan tipe
ini mudah dikenal atau diidentifi-
kasi oleh orang lain, misalnya am-
putasi, kematian orang yang san-
gat berarti.
2.	 Persepsi. Kehilangan tipe ini hanya
dialami oleh individu yang men-
galaminya dan sulit dibuktikan
oleh orang lain. Misalnya saat ses-
eorang berhenti bekerja, menye-
babkan kemandirian dan kebe-
basannya menurun
Rentang Respon Kehilangan
Ketika saudara merasa kehilangan
uang saku saat masih kecil, tentu se-
dih. Masihkah saudara rasakan sampai
sekarang? Jika masih, tentu tidak sese-
dih dulu.
Menurut teori Kubler-Rose setiap
orang yang kehilangan biasanya akan
melewati fase-fase berikut:
1.	 Fase denial adalah tidak mem-
percayai kenyataan. Reaksi per-
tama adalah syok. Sering beka-
ta “itu tidak mungkin, saya tidak
percaya itu”.
2.	 Fase anger / marah. Pada fase
ini seseorang mulai sadar akan
kenyataan dan menimpakaan
kesalahan pada orang lain
kadang disertai perilaku agresif.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4
3.	 Fase bergaining / tawar- men-
awar. Seseorang akan berkata “
kenapa harus terjadi pada saya
? “ kalau saja yang sakit bukan
saya “ seandainya saya hati-hati
“.
4.	 Fase depresi. Menunjukan sikap
menarik diri, tidak mau bicara
atau putus asa. Biasanya me-
nolak makan, susah tidur, libido
menurun.
5.	 Fase acceptance, fase dimana
seseorang menerima kenyata-
an yang terjadi. Biasanya akan
berkata ” apa yang dapat saya
lakukan agar saya cepat sem-
buh”, “ yah, akhirnya saya harus
operasi “
Berduka (Grieving)
Saat ada salah seorang anggota kel-
uarga yang meninggal, hampir pasti
saudara dan anggota keluarga lainnya
akan mengalami masa berduka atau
berkabung. Berduka merupakan reaksi
emosi terhadap kehilangan yang bi-
asanya akibat perpisahan, diwujudkan
adanya perasaan sedih, gelisah, cemas,
sesak nafas, susah tidur, dan lain-lain.
Berduka merupakan respon normal
pada semua kejadian kehilangan, ter-
utama kehilangan seseorang yang
berarti dalam hidupnya. Masa berdu-
ka dan berkabung sering dipengaruhi
kebudayaan dan kebiasaan. Misalnya
tidak boleh keluar rumah sampai 3-4
bulan setelah kematian, memperingati
kematiannya setelah 7 hari, 40 hari dan
seterusnya.
Masa berduka seseorang bervariasi
antara satu orang dengan lainnya. Se-
bagaimana yang telah dijelaskan pada
bahasan kehilangan. Jika merujuk teori
Kubler Rose, respon seseorang dalam
melewati masa berduka ada beberapa
tahap yaitu tahap pengingkaran, mar-
ah, tawar menawar, depresi dan me-
nerima.Tahap-tahapan tersebut dapat
saudara baca lagi pada bahasan kehi-
langan.
Jenis Berduka
Dalam menghadapai rasa berduka, re-
spon atau reaksi seseorang berbeda
satu dengan lainnya. Ada yang segera
bangkit, namun ada yang mengalami
masa duka berkepanjangan. Umumn-
ya jenis duka yang dialami seseorang
adalah:
1.	 Berduka normal, terdiri atas
perasaan, perilaku, dan reaksi
yang normal terhadap kehilan-
gan. Misalnya, kesedihan, ke-
marahan, menangis, kesepian,
dan menarik diri dari aktivitas
untuk sementara.
2.	 Berduka antisipatif, yaitu rasa
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5
duka yang muncul sebelum ke-
hilangan atau kematian yang
sesungguhnya terjadi. Misalnya,
ketika menerima diagnosis ter-
minal, seseorang akan memulai
proses perpisahan dan menye-
suaikan beragai urusan didunia
sebelum ajalnya tiba
3.	 Berduka yang rumit, dialami
oleh seseorang yang sulit un-
tuk maju ke tahap berikutnya,
yaitu tahap kedukaan normal.
Masa berkabung seolah-olah ti-
dak kunjung berakhir dan dapat
mengancam hubungan orang
yang bersangkutan dengan
orang lain.
4.	 Berduka tertutup, yaitu kedu-
kaan akibat kehilangan yang ti-
dak dapat diakui secara terbuka.
Misal ehilangan pasangan kare-
na AIDS, ibu yang kehilangan
bayinya saat di kandungan atau
saat melahirkan.
Dari berbagai jenis duka diatas, yang
mana pernah saudara temui? Apa ki-
ra-kira penyebabnya? Saudara bisa
mencatatnya atau menceritakan ketika
ada pertemuan dengan fasilitator.
Ketika ada keluarga yang berduka
karena ada anggota keluarganya yang
meninggal atau sakit kritis maka akan
membutuhkan dukungan dari semua
pihak. Sebagai petugas, maka saudara
perlu melakukan tidakan:
1.	 Membangkitkan harapan. Ya-
kinkan pada keluarga bahwa
perawatan terbaik sudah diber-
ikan, mengingatkan bahwa mati
adalah akhir penderitaan dan
kesakitan.
2.	 Berpartisipasi dalam memberi
perawatan, berbagi informasi
dengan petugas lain.
3.	 Memberikan dukungan mor-
al (support). Dukungan moral
membantu klien melewati ke-
marahan, kesedihan dan pe-
nolakan serta bisa digunakan
sebagai koping dengan peruba-
han yang terjadi.
4.	 Memenuhi kebutuhan spiritual.
Memberi kesempatan berdoa
sesuai kepercayaan sehingga
mendapatkan kekuatan dari Tu-
han.
Sakaratul Maut, Menjelang Ajal (Dy-
ing)
Sebelum sakaratul maut datang, ser-
ingkali klien dalam keadaan kritis dan
menderita penyakit dalam keadaan
Tindakan untuk melewati
masa berduka
Konsep sakaratul maut dan
kematian
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6
terminal. Kritis adalah suatu kondi-
si yang mana pasien dalam keadaan
gawat tetapi masih ada kemungkinan
untuk mempertahankan kehidupan.
Sedangkan terminal adalah fase akh-
ir kehidupan klien, menjelang kema-
tian (sakaratul maut), yang dapat ber-
langsung dalam waktu singkat atau
panjang. Bagi setiap orang, kematian
merupakan suatu kehilangan, yang ti-
dak dapat dihindari oleh siapa pun.
Sakaratul maut adalah kondisi pasien
menghadapi kematian yang memiliki
berbagai keinginan dan harapan.
Tanda-Tanda Klinis Menjelang Ke-
matian :
1.	 Hilang Tonus Otot : relaksasi otot
wajah, sulit berbicara, sulit mene-
lan, menurunnya aktivitas saluran
cerna ( nausea, obstipasi, disten-
si abdomen ), kontrol sfingter
menurun ( incontinensia urie &
alvi ), pergerakan berkurang.
2.	 Sirkulasi Darah Berkurang : siano-
sis ekstremitas, teraba dingin pada
pada ekstremitas, telinga dan
hidung.
3.	 Perubahan Tanda – Tanda Vital :
nadi lambat, irregular, nafas cepat,
lama-lama menjadi lambat dan
irregular, pernafasan mulut seh-
ingga membran mukosa mulut
menjadi kering.
4.	 Gangguan Sensorik : penglihatan
kabur, sensasi penciuman dan
pengecapan berkurang, penden-
garan merupakan sensorik yang
paling akhir hilang.
5.	 Perubahan Tingkat Kesadaran :
bervariasi.
6.	 Tanda-tanda Klinis Sesaat Men-
jelang Kematian : Pupil melebar,
tidak dapat bergerak, refleks hil-
ang, nadi lambat dan lemah.
7.	 Pernafasan cheyne’s stokes, men-
gorok/stridor, tekanan darah
sangat rendah, mata membuka /
menutup sebagian.
Kematian (Death) :
Adalah kondisi berhentinya perna-
pasan, nadi, tekanan darah, serta hil-
angnya respon terhadap stimulus ek-
sternal ditandai terhentinya aktivitas
listrik otak, jantung dan paru. Orang
yang ditinggalkan juga mengalami
ase kehilangan penolakan, kemarahan,
tawar-menawar, depresi dan meneri-
ma.
Perubahan Postmortal (post mortal:
setelah kematian)
Perubahan yang terjadi setelah kema-
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7
tian tubuh:
1.	 Autolysis
	 Jaringan yang mati akan dihancur-
kan oleh enzim-enzim dari liso-
som, mikroorganisme dan jaringan
akan mencair
2.	 Algor mortis (penurunan suhu)
Perubahan suhu tubuh menja-
di dingin sesuai dengan suhu
lingkungan. Tubuh yang telah mati
memerlukan waktu 24 jam hingga
48 jam untuk menjadi dingin kare-
na metabolisme terhenti
3.	 Rigor mortis (kaku mayat)
Rigor mortis adalah kekakuan sen-
di tubuh timbul setelah 2 hingga 4
jam, diawali pada otot rahang dan
keseluruh otot tubuh selama ± 9
kematian. Rigor mortis akan men-
capai puncaknya setelah 48 jam
dan kemudian menghilang selama
3-4 hari.
4.	 Livor mortis (lebam mayat)
Perubahan warna kulit, biru kehi-
tam-hitaman karena sirkulasi dar-
ah sudah tidak berjalan, sehingga
terjadi pelepasan Hb mulai dari
anggota bawah tubuh pasien pada
keadaan telentang. Lebam mayat
terjadi sesaat setelah meninggal
dan mulai 15 – 39 menit setelah
meninggal.
5.	 Pembusukan
Proses pembusukan mulai nampak
setelah 34 – 36 jam post mortal,
disebabkan oleh mekanisme kerja
mikroorganisme pembusuk, teru-
tama golongan clostridium.
Ketika ada klien yang mengalami sa-
karatul maut, maka saudara harus bisa
mengidentifikasi tanda-tandanya seh-
ingga bisa memberikan informasi ke-
pada keluarganya.
1.	 Tanda klinis
-	 hilangnya tonus otot
-	 relaksasi otot wajah
-	 kesulitan berbicara dan mene-
lan
-	 penurunan aktivitas gastroin-
testinal
-	 melemahnya tanda sirku-
lasi(dingin,nadi lambat,tekanan
darah rendah
-	 melemahnya sensasi(mata ka-
bur, penurunan tingkat kesada-
ran)
2.	 Mendekati kematian: dilatasi pu-
pil, tidak. mampu bergerak, reflek
hilang, nadi naik turun, resp.
Pengkajian tanda sakaratul
maut dan kematian
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8
cheyne stoke dan tek. drh. turun
Masalah
Masalah yang sering dihadapi oleh
klien yang akan meninggal adalah:
1.	 Ketakutan sehubungan dengan
ancaman kematian
2.	 Keputusasaan sehubungan
dengan penyakit terminal
Saat saudara mengetahui pasien men-
jelang kematian (sakaratul maut),
saudara tetap memberikan asuhan
atau tindakan. Asuhan yang perlu
saudara lakukan adalah:
1.	 Memberikan dukungan dan
mengembalikan kontrol diri pasien
dengan mengatur ruangan yang
nyaman, membatasi pengunjung
dan membantu aktivitas
2.	 Membantu pasien mengatasi
kesepian, depresi dan takut
3.	 Membantu mempertahankan
rasa aman, percaya diri, harga
diri
4.	 Membantu pasien mempertah-
ankan harapan yang dimiliki
5.	 Membantu pasien menerima
kenyataan
6.	 Memenuhi kebutuhan fisiologi
7.	 Memfasilitasi kegiatan spiritual.
Asuhan setelah kematian
Demikian juga ketika pasien sudah
meninggal, saudara harus melakukan
tindakan untuk meawat jenazahnya.
1.	 Atur jenazah dalam posisi
anatomis
2.	 Singkirkan pakaian dan alat
tenun yang kotor
3.	 Lepaskan semua alat kedokter-
an
4.	 Bersihkan tubuh
5.	 Atur tangan sesuai dengan ag-
ama/kepercayaan.
6.	 Tutup kelopak mata, katupkan
rahang / mulut, tutup dengan
kapas atau kain tipis
7.	 Catat semua benda milik pasien
dan berikan keluarganya
8.	 Beri kartu atau tanda pengenal
9.	 Bungkus jenazah dengan kain
panjang
Asuhan pada Keluarga
Disamping memberikan asuhan pada
Asuhan yang diperlukan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9
klien yang telah meninggal, saudara
perlu memberikan asuhan pada kel-
uarga yang merasakan dampaknya.
Tunjukkan sikap empati saudara yaitu
ikut prihatin namun tetap memberikan
dukungan. Asuhan yang perlu saudara
lakukan adalah:
1.	 Dengarkan ekspresi keluarga
2.	 Beri kesempatan oleh bersama
jenazah
3.	 Siapkan ruangan khusus oleh
rasa berduka
4.	 Bantu keluarga oleh mem-
buat keputusan apa yang perlu
dilakukan pada jenazah
5.	 Beri dukungan jika terjadi dis-
fungsi berduka.
Apakah ada diantara saudara yag
merasa takut merawat jenazah? Se-
bagai bidan, saudara harus membuang
jauh rasa takut, karena nanti pasti akan
menjumpai kasus-kasus tertentu pada
ibu maupun anak yang beresiko men-
gakibatkan kematian. Siapa lagi yang
akan menolong kalau bukan saudara?
Nah, saudara telah menyelesaikan ke-
giatan belajar 2 pada modul 3 ini. apa-
kah saudara mengalami kesulitan? Jika
ada coba baca sekali lagi, bila tetap be-
lum mengerti tanyakan pada fasilitator.
Dengan berakhirnya kegiatan belajar
ini, berarti saudara telah menyelesaikan
seluruh pembelajaran KDK I. Saudara
akan mempelajari lanjutan mata kuliah
KDK ini pada semester II.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10
Rangkuman
Kehilangan dan kematian merupa-
kan suatu siklus kehidupan manusia
yang harus dilalui oleh setiap orang.
Keduanya merupakan pengalaman
yang tidak menyenangkan dan meli-
batkan emosional seseorang. Meski-
pun begitu tidak ada seorangpun yang
bisa menghindarinya.
Kehilangan merupakan pengalaman
yang pernah dialami oleh setiap in-
dividu selama rentang kehidupannya
dan cenderung akan berulang wa-
laupun dalam bentuk yang berbeda.
Ada berbagai sumber kehilangan yai-
tu kehilangan obyek, lingkungan yang
dikenal, bagian diri sendiri dan orang-
orang yang disayangi. Setiap individu
akan beradaptasi dengan kehilangan
yang dialami dengan melalui fase-fase
penolakan, marah, tawar menawar, de-
presi selanjutnya menerima kenyata-
an. Saat kehilangan orang-orang yang
dicintai, biasanya mengalami rasa ber-
duka.
Sakaratul maut merupakan suatu
kondisi sebelum kematian datang.
Ada penurunan berbagai fungsi tu-
buhnya seperti hilangnya tonus otot,
penurunan tanda-tanda vital dan ke-
sadaran. Oleh karena itu dukungan
kepada pasien dan keluarganya perlu
diberikan agar dapat melewati ma-
sa-masa sulit tersebut dengan ikhlas.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11
Test Formatif
1.	 Kehilangan merupakan suatu kondisi yang tidak mengenakkan karena:
a.	 Ada sesuatu yang dirasakan hilang
b.	 Hanya orang-orang tertentu yang merasakannya
c.	 Tidak akan pernah terjadi lagi jika sudah mengalaminya
d.	 Dirasakan dampaknya ketika sudah dewasa.
2.	 Dampak yang bisa terjadi pada anak remaja yang kehilangan salah satu ang-
gota tubuhnya adalah:
a.	 Rasa takut ditinggal
b.	 Mudah tersinggung
c.	 Terganggu pertumbuhan fisiknya
d.	 Mengalami kemuduran mental
3.	 Seseorang yang menyesali diri ketika mengetahui bahwa dirinya menderita
penyakit HIV Aids, berada pada fase:
a.	 Penolakan
b.	 Marah
c.	 Tawar menawar
d.	 Depresi
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12
4.	 Seorang ibu yang ditinggal mati suaminya, pasti merasa berduka dengan
sering menangis, sedih dan menarik diri dari aktivitas. Kedukaan ibu tersebut
merupakan keadaan:
a.	 Berduka normal
b.	 Berduka antisipatif
c.	 Berduka rumit
d.	 Berduka tertutup.
5.	 Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memberikan dukungan kepada orang
yang sedang berduka akibat ada anggota keluraga yang meninggal adalah:
a.	 Yakinkan bahwa semuanya karena gaya hidup sebelum sakit
b.	 Memberikan asuhan secukupnya karena sudah penyakit terminal
c.	 Mendatangkan pemuka agama untuk support spiritual
d.	 Membiarkan dulu sampai orang tersebut meminta tolong
6.	 Suatu kondisi pasien dalam keadaan gawat namun masih ada kemungkinan
mempertahankan kehidupan diistilahkan dengan:
a.	 Sakaratul maut
b.	 Penyakit terminal
c.	 Penyakit kritis
d.	 Penyakit darurat
7.	 Untuk memastikan seseorang telah meninggal, maka terdapat tanda-tanda
dibawah ini:
a.	 Warna biru kehitaman pada tubuh yang tertekan
b.	 Suhu tubuh untuk sementara meningkat
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13
c.	 Terjadi pembusukan setelah 2 jam
d.	 Timbul kekakuan otot segera setelah meninggal
8. Ketika seseorang berada pada keadaan sakaratul maut, maka tanda-tanda klin-
isnya adalah:
a.	 Berhentinya fungsi saluran cerna
b.	 Teraba hangat pada ekstremitas bawah
c.	 Tekanan darah dan frekuensi nadi rendah
d.	 Kesadaran koma
9. Saat sakaratul maut, asuhan yang diperlukan adalah:
a.	 Memberi kesempatan klien untuk sendirian
b.	 Mengurangi pemenuhan nutrisi dan cairan
c.	 Melarang pengunjung memasuki ruangan pasien
d.	 Mengatur lingkungan ruangan tenang dan nyaman
10.	 Untuk merawat pasien yang telah meninggal tindakan yang diperlukan ada-
lah berikut ini, kecuali:
a.	 Lepaskan semua peralatan pada tubuhnya
b.	 Tutup kelopak mata dan katupkan mulut dengan seutas tali
c.	 Atur jenazah dalam posisi anatomi
d.	 Tubuh tidak perlu dibersihkan, cukup ditutup dengan kain panjang
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14
Umpan Balik Dan Tindak Lanjut Kb 2
Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat
pada bagian akhir kegiatan belajar 1, kemudian hitung jumlah jawaban yang
benar! Jika jawaban yang benar adalah:
	 90% - 100%		 : baik sekali
	 80% - 89%		 : baik
	 70% -79%		 : cukup
	 kurang dari 70%			 : kurang
Kalau Saudara memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Saudara
Bagus! Saudara dapat melanjutkan ke kegiatan belajar 2. Tetapi jika pencapa-
ian Saudara kurang dari 80%, maka ulangilah kegiatan belajar 1, terutama ba-
gian-bagian yang belum Saudara kuasai !
Tugas KB 2 :
Tugas yang harus saudara lakukan setelah mempelajari kegiatan belajar tentang
kehilangan dan kematian adalah datang ke kamar jenazah terdekat dari tempat
tinggal saudara. Tanyakan kepada petugas, apa saja yang perlu dilakukan ketika
ada jenzah yang datang. Saudara bisa melakukannya secara berkelompok.

More Related Content

What's hot

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
pjj_kemenkes
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
Hiiendry Pangestu
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareIrene Susilo
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
MeidaElliaPuspita
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminal
Valny Majid
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanUwes Chaeruman
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
Cahya
 
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargaAnalisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargayaenk_ekis
 
Pendampingan klien kritis
Pendampingan klien kritisPendampingan klien kritis
Pendampingan klien kritis
stikesby kebidanan
 
Perilaku Abnormal
 Perilaku Abnormal Perilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
pjj_kemenkes
 
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi KesehatanPengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
pjj_kemenkes
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
Widiastutiwiwi
 
Pendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautPendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul maut
Ulfa Pradipta
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Fransiska Oktafiani
 
Konsep kehilangan
Konsep kehilanganKonsep kehilangan
Konsep kehilangan
stikesby kebidanan
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
Amalia Senja
 
Askep kala iv
Askep kala ivAskep kala iv
Askep kala iv
Victorya Bambung
 

What's hot (20)

Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang AjalAsuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
Asuhan Keperawatan Klien Dengan Penyakit Terminal dan Menjelang Ajal
 
Prinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatanPrinsip prinsip etika keperawatan
Prinsip prinsip etika keperawatan
 
Juknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif CareJuknis HIV: Paliatif Care
Juknis HIV: Paliatif Care
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
Askep atresia ani
Askep atresia aniAskep atresia ani
Askep atresia ani
 
5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga5. proses skoring kep. keluarga
5. proses skoring kep. keluarga
 
Konsep pasien terminal
Konsep pasien terminalKonsep pasien terminal
Konsep pasien terminal
 
Perencanaan Keperawatan
Perencanaan KeperawatanPerencanaan Keperawatan
Perencanaan Keperawatan
 
Transkultural nursing
Transkultural nursingTranskultural nursing
Transkultural nursing
 
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargaAnalisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
 
Pendampingan klien kritis
Pendampingan klien kritisPendampingan klien kritis
Pendampingan klien kritis
 
Perilaku Abnormal
 Perilaku Abnormal Perilaku Abnormal
Perilaku Abnormal
 
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi KesehatanPengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
Pengkajian Kebutuhan Promosi Kesehatan
 
Konsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan AdaptasiKonsep Stress dan Adaptasi
Konsep Stress dan Adaptasi
 
Pendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul mautPendampingan pasien sakaratul maut
Pendampingan pasien sakaratul maut
 
Pendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam KeperawatanPendelegasian Dalam Keperawatan
Pendelegasian Dalam Keperawatan
 
Sistem rujukan
Sistem rujukanSistem rujukan
Sistem rujukan
 
Konsep kehilangan
Konsep kehilanganKonsep kehilangan
Konsep kehilangan
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Askep kala iv
Askep kala ivAskep kala iv
Askep kala iv
 

Similar to Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematian

Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & KematianAsuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
pjj_kemenkes
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Komunikasi Keperawatan Paliatif.pptx
Komunikasi Keperawatan Paliatif.pptxKomunikasi Keperawatan Paliatif.pptx
Komunikasi Keperawatan Paliatif.pptx
NsHyanOktodiaBasukiM
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
Ulfa Pradipta
 
Kehilangan dan berduka
Kehilangan dan berdukaKehilangan dan berduka
Kehilangan dan berduka
Satriawansyah Urbaya
 
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berdukaAskep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
adella01
 
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJALASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
pjj_kemenkes
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianMega Dwira
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianagemtime
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
KhanzaAresha
 
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematianAsuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematian (20)

Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & KematianAsuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
Asuhan Pada Klien Yang Menghadapi Kehilangan & Kematian
 
1
11
1
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA Bab i AKPER PEMKAB MUNA
Bab i AKPER PEMKAB MUNA
 
Kb 2
Kb 2Kb 2
Kb 2
 
Komunikasi Keperawatan Paliatif.pptx
Komunikasi Keperawatan Paliatif.pptxKomunikasi Keperawatan Paliatif.pptx
Komunikasi Keperawatan Paliatif.pptx
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Askep jiwa bu asminarsih AKPER PEMKAB MUNA
Askep jiwa bu asminarsih AKPER PEMKAB MUNA Askep jiwa bu asminarsih AKPER PEMKAB MUNA
Askep jiwa bu asminarsih AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep jiwa bu asminarsih
Askep jiwa bu asminarsihAskep jiwa bu asminarsih
Askep jiwa bu asminarsih
 
Kehilangan dan berduka
Kehilangan dan berdukaKehilangan dan berduka
Kehilangan dan berduka
 
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berdukaAskep pada klien dengan kehilangan dan berduka
Askep pada klien dengan kehilangan dan berduka
 
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJALASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT TERMINAL DAN MENJELANG AJAL
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematian
 
asuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematianasuhan kehilangan dan kematian
asuhan kehilangan dan kematian
 
Berduka dan kehilangan
Berduka dan kehilanganBerduka dan kehilangan
Berduka dan kehilangan
 
Tugaskyu jiwa,,, AKPER PEMKAB MUNA
Tugaskyu jiwa,,, AKPER PEMKAB MUNA Tugaskyu jiwa,,, AKPER PEMKAB MUNA
Tugaskyu jiwa,,, AKPER PEMKAB MUNA
 
Tugaskyu jiwa,,,
Tugaskyu jiwa,,,Tugaskyu jiwa,,,
Tugaskyu jiwa,,,
 
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematianAsuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
Asuhan pada pasien dengan masalah kehilangan dan kematian
 
Kb 2 modul 4 kdm ii
Kb 2 modul 4 kdm iiKb 2 modul 4 kdm ii
Kb 2 modul 4 kdm ii
 

More from pjj_kemenkes

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
pjj_kemenkes
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
pjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
pjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

Klien yang menghadapi kehilangan dan Kematian

  • 1. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 1 Asuhan Pada Klien yang Menghadapi Kehilangan dan Kematian Kegiatan Belajar II 1. Menjelaskan konsep Konsep Kehilangan (Loss) dan Berduka 2. Menyebutkan tindakan untuk melewati masa berduka 3. Menjelaskan konsep sakaratul maut dan ke- matian 4. Menjelaskan pengkajian tanda sakaratul maut dan kematian 5. Menjelaskan asuhan pada klien yang sa- karatul maut dan kematian TUJUAN Pembelajaran Khusus 1. Konsep Kehilangan (Loss) dan Berduka 2. Tindakan untuk melewati masa berduka 3. Konsep sakaratul maut dan kematian 4. Pengkajian tanda sakaratul maut dan kematian 5. Asuhan yang diperlukan POKOK Materi Mahasiswa dapat memahami asuhan pada klien yang mengalami kehilangan dan kema- tian. TUJUANPembelajaran Umum
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 2 Uraian Materi Satu hal yang perlu saudara sadari pada kegiatan belajar ini adalah bah- wa kehilangan dan kematian merupa- kan suatu kejadian yang universal dan unik dalam setiap siklus hidup manu- sia. Semua orang pasti akan mengal- aminya. Orang yang mengalami kehi- langan sering merasa enggan untuk membicarakan karena melibatkan emosi. Orang yang akan meninggal- pun, akan menunjukkan tanda-tanda sudah dekatnya kematian. Demikian juga dengan orang yang ditinggalkan- nya, akan mengalami masa berduka. Sebagai bagian dari tenaga kesehatan, saudara harus memahami kondisi klien yang sedang mengalami kehilangan dan kematian serta bisa memberikan dukungan. Pernahkan saudara merasa kehilangan sesuatu atau ada anggota keluarga yang meninggal? Bagaimana perasaan saudara? Pasti saudara akan merasa sedih. Kehilangan adalah suatu situasi aktu- al maupun potensial yang dapat di- alami individu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan. Dengan kata lain, kehilangan merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang saat berpisah dengan sesuatu yang diang- gap berharga. Kehilangan merupa- kan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap individu selama rentang kehidupannya dan cenderung akan mengalaminya kembali walaupun da- lam bentuk yang berbeda. Sumber kehilangan Ketika saudara merasa kehilangan, apa penyebabnya? Ada banyak hal yang menyebabkan kita merasa kehilangan. Dibawah ini sumber-sumber kehilan- gan: 1. Obyek eksternal. Misalnya kehi- langan hewan kesayangan dan harta benda. 2. Lingkungan yang dikenal. Mis- alnya pindah rumah, dirawat di rumah sakit atau pindah peker- jaan. 3. Seseorang yang berarti. Misaln- ya kepergian suami/astri, anak, anggota keluarga dll. 4. Bagian diri sendiri (loss of self). Konsep Kehilangan (Loss) dan Berduka
  • 3. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 3 Misalnya hilangnya sebagian anggota tubuh, fungsi fisik dan psikologis maupun gangguan tumbuh kembang. 5. Kehilangan seseorang yang be- rarti. Misal kematian salah seo- rang anggota keluarga, teman dekat atau adanya perpisahan. Diantara sumber kehilangan diatas? Yang mana yang pernah saudara ala- mi? Dampak kehilangan Adanya kehilangan menimbulkan dampak yang berbeda, antara masa anak-anak, remaja dan orang tua. Saudara hendaknya bisa memahami hal ini, sehingga tidak salah member- ikan asuhan. 1. Masa kanak-kanak, dampak ke- hilangan bisa mengancam ke- mampuan perkembangannya, menjadi regresi dan merasa ta- kut ditinggal. 2. Masa remaja, dapat mengalami disintegrasi dalam keluarga 3. Dewasa tua, adanya kematian pasangan hidup membuat se- mangat hidupnya menurun. Tipe Kehilangan Kehilangan dibagi dalam 2 tipe yaitu: 1. Aktual atau nyata. Kehilangan tipe ini mudah dikenal atau diidentifi- kasi oleh orang lain, misalnya am- putasi, kematian orang yang san- gat berarti. 2. Persepsi. Kehilangan tipe ini hanya dialami oleh individu yang men- galaminya dan sulit dibuktikan oleh orang lain. Misalnya saat ses- eorang berhenti bekerja, menye- babkan kemandirian dan kebe- basannya menurun Rentang Respon Kehilangan Ketika saudara merasa kehilangan uang saku saat masih kecil, tentu se- dih. Masihkah saudara rasakan sampai sekarang? Jika masih, tentu tidak sese- dih dulu. Menurut teori Kubler-Rose setiap orang yang kehilangan biasanya akan melewati fase-fase berikut: 1. Fase denial adalah tidak mem- percayai kenyataan. Reaksi per- tama adalah syok. Sering beka- ta “itu tidak mungkin, saya tidak percaya itu”. 2. Fase anger / marah. Pada fase ini seseorang mulai sadar akan kenyataan dan menimpakaan kesalahan pada orang lain kadang disertai perilaku agresif.
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 4 3. Fase bergaining / tawar- men- awar. Seseorang akan berkata “ kenapa harus terjadi pada saya ? “ kalau saja yang sakit bukan saya “ seandainya saya hati-hati “. 4. Fase depresi. Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa. Biasanya me- nolak makan, susah tidur, libido menurun. 5. Fase acceptance, fase dimana seseorang menerima kenyata- an yang terjadi. Biasanya akan berkata ” apa yang dapat saya lakukan agar saya cepat sem- buh”, “ yah, akhirnya saya harus operasi “ Berduka (Grieving) Saat ada salah seorang anggota kel- uarga yang meninggal, hampir pasti saudara dan anggota keluarga lainnya akan mengalami masa berduka atau berkabung. Berduka merupakan reaksi emosi terhadap kehilangan yang bi- asanya akibat perpisahan, diwujudkan adanya perasaan sedih, gelisah, cemas, sesak nafas, susah tidur, dan lain-lain. Berduka merupakan respon normal pada semua kejadian kehilangan, ter- utama kehilangan seseorang yang berarti dalam hidupnya. Masa berdu- ka dan berkabung sering dipengaruhi kebudayaan dan kebiasaan. Misalnya tidak boleh keluar rumah sampai 3-4 bulan setelah kematian, memperingati kematiannya setelah 7 hari, 40 hari dan seterusnya. Masa berduka seseorang bervariasi antara satu orang dengan lainnya. Se- bagaimana yang telah dijelaskan pada bahasan kehilangan. Jika merujuk teori Kubler Rose, respon seseorang dalam melewati masa berduka ada beberapa tahap yaitu tahap pengingkaran, mar- ah, tawar menawar, depresi dan me- nerima.Tahap-tahapan tersebut dapat saudara baca lagi pada bahasan kehi- langan. Jenis Berduka Dalam menghadapai rasa berduka, re- spon atau reaksi seseorang berbeda satu dengan lainnya. Ada yang segera bangkit, namun ada yang mengalami masa duka berkepanjangan. Umumn- ya jenis duka yang dialami seseorang adalah: 1. Berduka normal, terdiri atas perasaan, perilaku, dan reaksi yang normal terhadap kehilan- gan. Misalnya, kesedihan, ke- marahan, menangis, kesepian, dan menarik diri dari aktivitas untuk sementara. 2. Berduka antisipatif, yaitu rasa
  • 5. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 5 duka yang muncul sebelum ke- hilangan atau kematian yang sesungguhnya terjadi. Misalnya, ketika menerima diagnosis ter- minal, seseorang akan memulai proses perpisahan dan menye- suaikan beragai urusan didunia sebelum ajalnya tiba 3. Berduka yang rumit, dialami oleh seseorang yang sulit un- tuk maju ke tahap berikutnya, yaitu tahap kedukaan normal. Masa berkabung seolah-olah ti- dak kunjung berakhir dan dapat mengancam hubungan orang yang bersangkutan dengan orang lain. 4. Berduka tertutup, yaitu kedu- kaan akibat kehilangan yang ti- dak dapat diakui secara terbuka. Misal ehilangan pasangan kare- na AIDS, ibu yang kehilangan bayinya saat di kandungan atau saat melahirkan. Dari berbagai jenis duka diatas, yang mana pernah saudara temui? Apa ki- ra-kira penyebabnya? Saudara bisa mencatatnya atau menceritakan ketika ada pertemuan dengan fasilitator. Ketika ada keluarga yang berduka karena ada anggota keluarganya yang meninggal atau sakit kritis maka akan membutuhkan dukungan dari semua pihak. Sebagai petugas, maka saudara perlu melakukan tidakan: 1. Membangkitkan harapan. Ya- kinkan pada keluarga bahwa perawatan terbaik sudah diber- ikan, mengingatkan bahwa mati adalah akhir penderitaan dan kesakitan. 2. Berpartisipasi dalam memberi perawatan, berbagi informasi dengan petugas lain. 3. Memberikan dukungan mor- al (support). Dukungan moral membantu klien melewati ke- marahan, kesedihan dan pe- nolakan serta bisa digunakan sebagai koping dengan peruba- han yang terjadi. 4. Memenuhi kebutuhan spiritual. Memberi kesempatan berdoa sesuai kepercayaan sehingga mendapatkan kekuatan dari Tu- han. Sakaratul Maut, Menjelang Ajal (Dy- ing) Sebelum sakaratul maut datang, ser- ingkali klien dalam keadaan kritis dan menderita penyakit dalam keadaan Tindakan untuk melewati masa berduka Konsep sakaratul maut dan kematian
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 6 terminal. Kritis adalah suatu kondi- si yang mana pasien dalam keadaan gawat tetapi masih ada kemungkinan untuk mempertahankan kehidupan. Sedangkan terminal adalah fase akh- ir kehidupan klien, menjelang kema- tian (sakaratul maut), yang dapat ber- langsung dalam waktu singkat atau panjang. Bagi setiap orang, kematian merupakan suatu kehilangan, yang ti- dak dapat dihindari oleh siapa pun. Sakaratul maut adalah kondisi pasien menghadapi kematian yang memiliki berbagai keinginan dan harapan. Tanda-Tanda Klinis Menjelang Ke- matian : 1. Hilang Tonus Otot : relaksasi otot wajah, sulit berbicara, sulit mene- lan, menurunnya aktivitas saluran cerna ( nausea, obstipasi, disten- si abdomen ), kontrol sfingter menurun ( incontinensia urie & alvi ), pergerakan berkurang. 2. Sirkulasi Darah Berkurang : siano- sis ekstremitas, teraba dingin pada pada ekstremitas, telinga dan hidung. 3. Perubahan Tanda – Tanda Vital : nadi lambat, irregular, nafas cepat, lama-lama menjadi lambat dan irregular, pernafasan mulut seh- ingga membran mukosa mulut menjadi kering. 4. Gangguan Sensorik : penglihatan kabur, sensasi penciuman dan pengecapan berkurang, penden- garan merupakan sensorik yang paling akhir hilang. 5. Perubahan Tingkat Kesadaran : bervariasi. 6. Tanda-tanda Klinis Sesaat Men- jelang Kematian : Pupil melebar, tidak dapat bergerak, refleks hil- ang, nadi lambat dan lemah. 7. Pernafasan cheyne’s stokes, men- gorok/stridor, tekanan darah sangat rendah, mata membuka / menutup sebagian. Kematian (Death) : Adalah kondisi berhentinya perna- pasan, nadi, tekanan darah, serta hil- angnya respon terhadap stimulus ek- sternal ditandai terhentinya aktivitas listrik otak, jantung dan paru. Orang yang ditinggalkan juga mengalami ase kehilangan penolakan, kemarahan, tawar-menawar, depresi dan meneri- ma. Perubahan Postmortal (post mortal: setelah kematian) Perubahan yang terjadi setelah kema-
  • 7. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 7 tian tubuh: 1. Autolysis Jaringan yang mati akan dihancur- kan oleh enzim-enzim dari liso- som, mikroorganisme dan jaringan akan mencair 2. Algor mortis (penurunan suhu) Perubahan suhu tubuh menja- di dingin sesuai dengan suhu lingkungan. Tubuh yang telah mati memerlukan waktu 24 jam hingga 48 jam untuk menjadi dingin kare- na metabolisme terhenti 3. Rigor mortis (kaku mayat) Rigor mortis adalah kekakuan sen- di tubuh timbul setelah 2 hingga 4 jam, diawali pada otot rahang dan keseluruh otot tubuh selama ± 9 kematian. Rigor mortis akan men- capai puncaknya setelah 48 jam dan kemudian menghilang selama 3-4 hari. 4. Livor mortis (lebam mayat) Perubahan warna kulit, biru kehi- tam-hitaman karena sirkulasi dar- ah sudah tidak berjalan, sehingga terjadi pelepasan Hb mulai dari anggota bawah tubuh pasien pada keadaan telentang. Lebam mayat terjadi sesaat setelah meninggal dan mulai 15 – 39 menit setelah meninggal. 5. Pembusukan Proses pembusukan mulai nampak setelah 34 – 36 jam post mortal, disebabkan oleh mekanisme kerja mikroorganisme pembusuk, teru- tama golongan clostridium. Ketika ada klien yang mengalami sa- karatul maut, maka saudara harus bisa mengidentifikasi tanda-tandanya seh- ingga bisa memberikan informasi ke- pada keluarganya. 1. Tanda klinis - hilangnya tonus otot - relaksasi otot wajah - kesulitan berbicara dan mene- lan - penurunan aktivitas gastroin- testinal - melemahnya tanda sirku- lasi(dingin,nadi lambat,tekanan darah rendah - melemahnya sensasi(mata ka- bur, penurunan tingkat kesada- ran) 2. Mendekati kematian: dilatasi pu- pil, tidak. mampu bergerak, reflek hilang, nadi naik turun, resp. Pengkajian tanda sakaratul maut dan kematian
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 8 cheyne stoke dan tek. drh. turun Masalah Masalah yang sering dihadapi oleh klien yang akan meninggal adalah: 1. Ketakutan sehubungan dengan ancaman kematian 2. Keputusasaan sehubungan dengan penyakit terminal Saat saudara mengetahui pasien men- jelang kematian (sakaratul maut), saudara tetap memberikan asuhan atau tindakan. Asuhan yang perlu saudara lakukan adalah: 1. Memberikan dukungan dan mengembalikan kontrol diri pasien dengan mengatur ruangan yang nyaman, membatasi pengunjung dan membantu aktivitas 2. Membantu pasien mengatasi kesepian, depresi dan takut 3. Membantu mempertahankan rasa aman, percaya diri, harga diri 4. Membantu pasien mempertah- ankan harapan yang dimiliki 5. Membantu pasien menerima kenyataan 6. Memenuhi kebutuhan fisiologi 7. Memfasilitasi kegiatan spiritual. Asuhan setelah kematian Demikian juga ketika pasien sudah meninggal, saudara harus melakukan tindakan untuk meawat jenazahnya. 1. Atur jenazah dalam posisi anatomis 2. Singkirkan pakaian dan alat tenun yang kotor 3. Lepaskan semua alat kedokter- an 4. Bersihkan tubuh 5. Atur tangan sesuai dengan ag- ama/kepercayaan. 6. Tutup kelopak mata, katupkan rahang / mulut, tutup dengan kapas atau kain tipis 7. Catat semua benda milik pasien dan berikan keluarganya 8. Beri kartu atau tanda pengenal 9. Bungkus jenazah dengan kain panjang Asuhan pada Keluarga Disamping memberikan asuhan pada Asuhan yang diperlukan
  • 9. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 9 klien yang telah meninggal, saudara perlu memberikan asuhan pada kel- uarga yang merasakan dampaknya. Tunjukkan sikap empati saudara yaitu ikut prihatin namun tetap memberikan dukungan. Asuhan yang perlu saudara lakukan adalah: 1. Dengarkan ekspresi keluarga 2. Beri kesempatan oleh bersama jenazah 3. Siapkan ruangan khusus oleh rasa berduka 4. Bantu keluarga oleh mem- buat keputusan apa yang perlu dilakukan pada jenazah 5. Beri dukungan jika terjadi dis- fungsi berduka. Apakah ada diantara saudara yag merasa takut merawat jenazah? Se- bagai bidan, saudara harus membuang jauh rasa takut, karena nanti pasti akan menjumpai kasus-kasus tertentu pada ibu maupun anak yang beresiko men- gakibatkan kematian. Siapa lagi yang akan menolong kalau bukan saudara? Nah, saudara telah menyelesaikan ke- giatan belajar 2 pada modul 3 ini. apa- kah saudara mengalami kesulitan? Jika ada coba baca sekali lagi, bila tetap be- lum mengerti tanyakan pada fasilitator. Dengan berakhirnya kegiatan belajar ini, berarti saudara telah menyelesaikan seluruh pembelajaran KDK I. Saudara akan mempelajari lanjutan mata kuliah KDK ini pada semester II.
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 10 Rangkuman Kehilangan dan kematian merupa- kan suatu siklus kehidupan manusia yang harus dilalui oleh setiap orang. Keduanya merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan meli- batkan emosional seseorang. Meski- pun begitu tidak ada seorangpun yang bisa menghindarinya. Kehilangan merupakan pengalaman yang pernah dialami oleh setiap in- dividu selama rentang kehidupannya dan cenderung akan berulang wa- laupun dalam bentuk yang berbeda. Ada berbagai sumber kehilangan yai- tu kehilangan obyek, lingkungan yang dikenal, bagian diri sendiri dan orang- orang yang disayangi. Setiap individu akan beradaptasi dengan kehilangan yang dialami dengan melalui fase-fase penolakan, marah, tawar menawar, de- presi selanjutnya menerima kenyata- an. Saat kehilangan orang-orang yang dicintai, biasanya mengalami rasa ber- duka. Sakaratul maut merupakan suatu kondisi sebelum kematian datang. Ada penurunan berbagai fungsi tu- buhnya seperti hilangnya tonus otot, penurunan tanda-tanda vital dan ke- sadaran. Oleh karena itu dukungan kepada pasien dan keluarganya perlu diberikan agar dapat melewati ma- sa-masa sulit tersebut dengan ikhlas.
  • 11. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 11 Test Formatif 1. Kehilangan merupakan suatu kondisi yang tidak mengenakkan karena: a. Ada sesuatu yang dirasakan hilang b. Hanya orang-orang tertentu yang merasakannya c. Tidak akan pernah terjadi lagi jika sudah mengalaminya d. Dirasakan dampaknya ketika sudah dewasa. 2. Dampak yang bisa terjadi pada anak remaja yang kehilangan salah satu ang- gota tubuhnya adalah: a. Rasa takut ditinggal b. Mudah tersinggung c. Terganggu pertumbuhan fisiknya d. Mengalami kemuduran mental 3. Seseorang yang menyesali diri ketika mengetahui bahwa dirinya menderita penyakit HIV Aids, berada pada fase: a. Penolakan b. Marah c. Tawar menawar d. Depresi
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 12 4. Seorang ibu yang ditinggal mati suaminya, pasti merasa berduka dengan sering menangis, sedih dan menarik diri dari aktivitas. Kedukaan ibu tersebut merupakan keadaan: a. Berduka normal b. Berduka antisipatif c. Berduka rumit d. Berduka tertutup. 5. Hal-hal yang bisa kita lakukan untuk memberikan dukungan kepada orang yang sedang berduka akibat ada anggota keluraga yang meninggal adalah: a. Yakinkan bahwa semuanya karena gaya hidup sebelum sakit b. Memberikan asuhan secukupnya karena sudah penyakit terminal c. Mendatangkan pemuka agama untuk support spiritual d. Membiarkan dulu sampai orang tersebut meminta tolong 6. Suatu kondisi pasien dalam keadaan gawat namun masih ada kemungkinan mempertahankan kehidupan diistilahkan dengan: a. Sakaratul maut b. Penyakit terminal c. Penyakit kritis d. Penyakit darurat 7. Untuk memastikan seseorang telah meninggal, maka terdapat tanda-tanda dibawah ini: a. Warna biru kehitaman pada tubuh yang tertekan b. Suhu tubuh untuk sementara meningkat
  • 13. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 13 c. Terjadi pembusukan setelah 2 jam d. Timbul kekakuan otot segera setelah meninggal 8. Ketika seseorang berada pada keadaan sakaratul maut, maka tanda-tanda klin- isnya adalah: a. Berhentinya fungsi saluran cerna b. Teraba hangat pada ekstremitas bawah c. Tekanan darah dan frekuensi nadi rendah d. Kesadaran koma 9. Saat sakaratul maut, asuhan yang diperlukan adalah: a. Memberi kesempatan klien untuk sendirian b. Mengurangi pemenuhan nutrisi dan cairan c. Melarang pengunjung memasuki ruangan pasien d. Mengatur lingkungan ruangan tenang dan nyaman 10. Untuk merawat pasien yang telah meninggal tindakan yang diperlukan ada- lah berikut ini, kecuali: a. Lepaskan semua peralatan pada tubuhnya b. Tutup kelopak mata dan katupkan mulut dengan seutas tali c. Atur jenazah dalam posisi anatomi d. Tubuh tidak perlu dibersihkan, cukup ditutup dengan kain panjang
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Kembali ke : Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif 14 Umpan Balik Dan Tindak Lanjut Kb 2 Cocokkan jawaban saudara dengan kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir kegiatan belajar 1, kemudian hitung jumlah jawaban yang benar! Jika jawaban yang benar adalah: 90% - 100% : baik sekali 80% - 89% : baik 70% -79% : cukup kurang dari 70% : kurang Kalau Saudara memiliki tingkat pencapaian 80% ke atas, maka hasil Saudara Bagus! Saudara dapat melanjutkan ke kegiatan belajar 2. Tetapi jika pencapa- ian Saudara kurang dari 80%, maka ulangilah kegiatan belajar 1, terutama ba- gian-bagian yang belum Saudara kuasai ! Tugas KB 2 : Tugas yang harus saudara lakukan setelah mempelajari kegiatan belajar tentang kehilangan dan kematian adalah datang ke kamar jenazah terdekat dari tempat tinggal saudara. Tanyakan kepada petugas, apa saja yang perlu dilakukan ketika ada jenzah yang datang. Saudara bisa melakukannya secara berkelompok.