1. Jakarta, 08 Mei 2014
Indo Premier
Investment Management
Market Update
2. | Page 2
Perekonomian Global Berpotensi Membaik
Sumber: Bloomberg
Pertumbuhan PDB Global PMI Mengindikasikan Ekspansi Ekonomi
• Terlihat ekonomi di Eropa dan AS kian membaik. Namun China mengalami sedikit perlambatan.
• PMI yang merupakan salah satu indikator ekonomi ke depan berada di atas 50 untuk kawasan AS dan Eurozone.
• HSBC PMI China April 2014 berada di level 49.5, namun membaik dari Maret 2014 pada level 49.3.
• Dengan level PMI yang berada di atas 50 kami melihat perekonomian global akan bertumbuh secara bertahap,
namun China sedikit mengalami perlambatan.
3. • Secara historikal terlihat PMI China cenderung melambat di bulan Februari akibat dari kegiatan manufacturing
yang terhambat oleh libur panjang Tahun Baru China.
• Terlihat beberapa bulan terakhir terdapat perlambatan dari New Orders from Customers.
• Namun dengan membaiknya Consumer Confidence Index (107.9 Mar 2014 vs 103.1 Feb 2014), di ekspektasikan
PMI China berpotensi membaik dan pertumbuhan ekonomi China akan terus bertumbuh.
| Page 3
PMI China Berpotensi Membaik
Sumber: Bloomberg
PMI China terlihat melambat pada bulan Februari
4. | Page 4
Pengurangan Stimulus Ekonomi AS
Sumber: Bloomberg
• Membaiknya data – data makroekonomi AS mendorong The Fed mengumumkan untuk memulai tapering
lebih awal (Januari 2014) meskipun threshold belum tercapai. Hingga saat ini, bond buying program tersisa
$45bio setiap bulan.
• Tingkat pengangguran April 2014 menurun namun begitu juga dengan participation rate berkurang (62.8%
April 2014 vs 63.2% Maret 2014).
• Meeting The Fed terakhir (18-19 Maret 2014) memutuskan akan menggunakan ukuran kualitatif dengan
melihat ekonomi secara keseluruhan untuk menentukan kebijakan untuk menaikkan suku bunga.
• Membaiknya ekonomi di AS berpotensi membuat kegiatan ekspor Indonesia turut membaik.
Laju Inflasi Maret 2014 di 1.5% Tingkat Pengangguran April 2014 di 6.3%
5. | Page 5
Rupiah dan Neraca Perdagangan
Sumber: Bloomberg
Current Account Masih Negatif Namun Membaik
• Current Account negatif sebagai konsekuensi peningkatan impor terutama barang modal (20%) dan bahan baku
(73%), dilihat sebagai salah satu indikator yang membuat nilai tukar Rupiah terhadap USD melemah.
• Data Current Account Defisit berkurang Q4 2013 -$4018M(-1.98% dari PDB) dibandingkan Q3 2013 -$8449M(-
3.8% dari PDB).
• Pada tanggal 8 April 2014, BI Rate tetap di level 7.50% untuk menjaga stabilitas rupiah dan memastikan defisit
transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat.
• Kami melihat Current Account akan membaik seiring dengan implementasi paket kebijakan ekonomi untuk
menekan laju impor dengan menaikkan cost of financing dan melemahkan nilai tukar walaupun pertumbuhan
ekonomi akan sedikit terhambat.
6. | Page 6
Inflasi Berpotensi Mencapai Target
Sumber: Bloomberg
Trend Inflasi Menunjukkan Penurunan
• Inflasi YoY bulan April 2014 7.25%(ekspektasi analis: 7.25%).
• Deflasi MoM April 2014 -0.02% (ekspektasi analis: -0.03%).
• Deflasi April 2014 dikontribusi oleh penurunan kelompok bahan makanan 1.09% dan kelompok sandang
0.25%
• Kami melihat secara perlahan efek inflasi yang naik secara signifikan akibat dari pengurangan subsidi BBM
pada Juni 2013 telah menurun. Ke depannya inflasi tahun 2014 berpotensi kembali ke target BI 4.5% ±1.
7. | Page 7
PDB Indonesia Berpotensi Membaik
Sumber: Badan Pusat Statistik
PDB Berpotensi Membaik Seiring Dengan Membaiknya Ekonomi Global
• PDB Q1 2014 5.21% YOY(ekspektasi analis: 5.59%).
• Perlambatan PDB dikarenakan oleh perlambatan pada ekspor -0.8% YOY Q1 2014 vs 7.4% YOY Q4 2013
yang diakibatkan oleh: (1. front loading mineral ekspor pada Q4 2013; (2. Perlambatan trade volume saat
tahun baru China.
• Data trade balance Mar 2014 surplus $673M (ekspektasi $520M), dikontribusi oleh kenaikan pada ekspor
Coal (14.8%) dan CPO (12.1%).
• Kami melihat seiring dengan ekspektasi membaiknya ekonomi global, hal ini akan meningkatkan kinerja
ekspor Indonesia dan PDB berpotensi untuk tumbuh 5.8% pada tahun 2014.
8. | Page 8
Yield Curve AS Flattening
Sumber: Bloomberg
Yield Curve AS yang Flattening Yield Spread antara 10-tahun UST dengan TIPS
• Ekspektasi suku bunga di AS masih akan dijaga tetap rendah. Hal ini terlihat dari yield curve yang menjadi lebih
flat dibandingkan akhir tahun 2013.
• Hal ini juga dikonfirmasi dari spread UST dan TIPS yang terlihat menurun.
• The Fed masih akan menetapkan kebijakan stimulus yang akomodatif, namun ke depannya akan mulai
menaikkan suku bunga 6 bulan setelah stimulus berakhir.
• Hal ini berpotensi mendorong yield curve AS menjadi lebih curam.
9. | Page 9
Yield USD Gov Bonds & UST Berkorelasi Positif
Sumber: Bloomberg
Yield Curve USD Gov Bonds Menurun Yield USD Gov Bonds 10Y dan UST 10Y
• Grafik diatas menunjukkan hubungan yield antara USD Gov Bonds 10 tahun & UST 10 tahun berkorelasi positif.
• Terlihat yield UST cenderung flat dan USD Gov Bonds cenderung menurun. Hal ini didorong oleh ekspektasi suku
bunga AS yang akan dijaga tetap rendah dan ekspektasi inflasi Indonesia menurun.
• Ekspektasi jangka panjangnya (2015) seiring dengan ekspektasi suku bunga AS akan dinaikkan, yield UST 10 tahun
berpotensi naik dan hal ini akan diikuti dengan kenaikan yield USD Gov Bonds 10 tahun.
10. | Page 10
Yield Curve Obligasi Pemerintah Domestik
Sumber: Bloomberg
Yield Curve SUN Berpotensi Menurun Yield SUN 2 tahun & 10 tahun
• Beberapa pekan terakhir yield obligasi sedikit meningkat akibat dari pelemahan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar
AS sebagai akibat dari PDB Indonesia yang berada di bawah ekspektasi.
• Seiring dengan ekspektasi inflasi yang ke depannya menurun, dan transaksi berjalan yang membaik yield obligasi
berpotensi turun secara bertahap. Hal ini juga dikonfirmasi dari spread antara Yield SUN 2 tahun & 10 tahun yang
menyempit.
11. | Page 11
Kepemilikan Asing di Obligasi Mencapai Level Tertinggi
Sumber: Depkeu & KSEI
Kepemilikan Asing di SBN Kepemilikan Asing di Obligasi Korporasi
• Sejak awal 2014, kepemilikan asing di SBN bertambah Rp53.63T
• Hasil lelang SBN terakhir: Target indikatif lelang SBN 29 April 2014 sebesar Rp 8 triliun, penawaran yang masuk Rp
16.9 triliun dan yang diserap pemerintah sebesar Rp 8 triliun (2.1x bid to cover ratio).
• Tingkat yield saat ini dilihat atraktif oleh asing, hal ini yang memicu pertumbuhan kepemilikan asing di SUN.
• Seiring dengan ekspektasi inflasi yang ke depannya menurun, kepemilikan asing pada obligasi berpotensi meningkat
secara bertahap.
12. | Page 12
Menuju Pemilihan Umum 2014
• Dua pemilihan umum terakhir (2004 dan 2009) terlihat mempengaruhi peningkatan dua komponen utama
PDB Indonesia: pengeluaran pemerintah (± 8% dari PDB) dan konsumsi domestik (± 55% dari PDB) pada
periode sebelumnya.
• Pemilu menjadi salah satu faktor yang bisa mendongkrak PDB Indonesia pada tahun 2014 dan hal ini
diharapkan dapat memberikan efek positif pada pasar saham Indonesia.
Pengaruh Pemilu terhadap Komponen Utama PDB
Sumber: Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
-15%
-10%
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pengeluaran Pemerintah (%) Investasi (%) Konsumsi Domestik - Kanan (%)
13. | Page 13
Pergerakan PDB dan IHSG (2005 – 2013)
• Grafik di atas memperlihatkan pergerakan antara Produk Domestik Bruto Indonesia dengan IHSG
hingga Mei 2014 yang berkorelasi positif.
• Pada Q1 2014, PDB Indonesia tumbuh 5.21% YOY (ekspektasi analis: 5.59%). Seiring dengan ekspektasi
ekonomi global membaik kedepannya, kinerja ekspor Indonesia berpotensi membaik dan PDB akan
tumbuh lebih pesat.
Pertumbuhan PDB dan IHSG
Sumber: Bloomberg, diolah
350
400
450
500
550
600
650
700
750
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,500
5,000
5,500
Pertumbuhan PDB dan IHSG
IHSG - Kiri PDB (USD Billion) - Kanan
14. | Page 14
IHSG Pada Tahun Pemilu
• Secara historikal terlihat bahwa IHSG terutama sektor infrastruktur dan konsumsi mengalami kenaikan yang
signifikan pada tahun pemilu 2004 maupun 2009.
• Pada tahun pemilu 2004 terlihat mengalami volatilitas yang lebih tinggi daripada tahun pemilu 2009 yang
dikarenakan terjadinya dua putaran untuk pemilihan presiden 2004.
• Ekspektasi kedepannya pasar saham akan mengalami volatilitas tinggi jika terjadi dua putaran pada
pemilihan presiden 2014, namun jika presiden yang terpilih sesuai harapan IHSG maupun sektor
infrastruktur dan konsumsi berpotensi mencapai level tertingginya lagi.
Historikal IHSG pada tahun pemilu 2004 dan 2009
Sumber: Bloomberg
15. | Page 15
Pasar Saham Indonesia di Sekitar Tahun Pemilu (1/2)
• Secara historikal pemilu menjadi katalis positif bagi pasar saham Indonesia pada tahun 2004 maupun
2009.
• Kami melihat bahwa yang terutama diuntungkan adalah sektor infrastruktur dan konsumsi.
Pemilu Katalis Positif Bagi Pasar Saham Indonesia
Sumber: Bloomberg
16. | Page 16
Pasar Saham Indonesia di Sekitar Tahun Pemilu (2/2)
• Kami melihat bahwa meskipun pemilihan presiden berlangsung dua putaran, hal tersebut tetap
memberikan dampak positif bagi IHSG terutama jika presiden yang terpilih sesuai dengan ekspektasi
pasar.
Pemilu Katalis Positif Bagi Pasar Saham Indonesia
Sumber: Bloomberg
17. JCI target (bottom up approach)
total coverage 79.7%
current level 4,842.50
Scenario Upside TP PE(x)
bearish case -4.6% 4,618.12 13.59
base case 6.4% 5,153.17 15.16
bullish case 18.0% 5,715.01 16.81
JCI target (bottom up approach)
total coverage 79.7%
January 2014 level 4,317.96
Scenario Upside TP PE (x)
bearish case 7.0% 4,618.13 13.59
base case 19.3% 5,153.17 15.16
bullish case 32.4% 5,715.01 16.81
| Page 17
Target Indeks 2014
• IHSG berpotensi mencapai 5,153.17 pada akhir 2014 (base case).
• Potensi tersebut didukung oleh kontribusi konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah yang tinggi pada
struktur PDB Indonesia sehingga lebih tahan terhadap krisis global.
Target IHSG 2014: Bottom Up Approach
Sumber: Bloomberg, IPIM
Target IHSG 2014: Bottom Up Approach
Sumber: Bloomberg, IPIM
19. | Page 19
Kesimpulan
• Perekonomian AS dan Euro cenderung membaik. Perekonomian di China walaupun
mengalami sedikit perlambatan tetapi berpotensi membaik.
• Current Account ke depannya diharapkan akan kembali ke level yang sehat seiring dengan
paket kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah.
• Secara historikal, pemilu memberikan dampak positif bagi pasar saham Indonesia.Kami
melihat IHSG berpotensi mencapai level 5,153.17 pada akhir 2014 (base case).
• Seiring dengan ekspektasi pertumbuhan PDB Indonesia dan ekspektasi pemilu yang berjalan
sesuai harapan, IHSG berpotensi memberikan imbal hasil positif yang signifikan di tahun 2014.
20. - THANK YOU -
PT Indo Premier Investment Management
Wisma GKBI Lt.7 Suite 719
Jl. Jenderal Sudirman No.28
Jakarta 10210
Telp: +6221-5793.1260
Fax: +6221-5793.1222
21. DISCLAIMER
This document has been prepared based on the information and data received from the Company. The information and data presented in this
document has not been independently verified. No representation, warranty, express or implied, is made as to, and no reliance should be
placed on, the fairness, accuracy, completeness or correctness of the information and opinions in this presentation. None of the Company or
any of its agents or advisers, or any of their respective affiliates, advisers or representatives, undertake to update or revise any statement,
whether as a result of new information, future events or otherwise and none of them shall have any liability (in negligence or otherwise for any
loss howsoever arising from any use of this presentation or its contents.
This document is strictly confidential to the recipient, may not be reproduced, retransmitted or further distributed to any other person or entity,
in any form, in whole or in part for any purpose. The information contained in this presentation is for informational purposes only and does not
constitute an offer or invitation to sell or the solicitation of an offer to make investment in the Company. This document should not, nor should
anything contained in it, for the basis, or be relied upon in any connection with any such contract of commitment whatsoever, and does not
constitute a recommendation regarding investment in the Company. This document is intended only for the recipient of the document and may
not be retransmitted or distributed by them to any other persons.
This document should not be treated as advice relating to legal, taxation, financial, accounting or investment matters. By reading this
document you (i) acknowledge that you will be solely responsible for your own assessment of the market and the market position of the
Company and of the risks and merits of any investment in the Company, and that you will conduct your own analysis and be solely responsible
for forming your own view of the potential future performance of Company’s business and (ii) agree to be bound by the foregoing terms and to
keep this presentation and the information
contained herein confidential.