Perekonomian global membaik dengan pertumbuhan PDB AS dan China, namun Eropa melambat. Inflasi dan pengangguran AS menurun. Rupiah dan obligasi stabil, namun volatil karena geopolitik. PDB Indonesia 5,2% dan diperkirakan naik menjelang pemilu. IHSG diperkirakan mencapai 5.316 akhir tahun.
1. Jakarta, 17 Juli 2014
Indo Premier
Investment Management
Market Update
2. | Page 2
Perekonomian Global Berpotensi Membaik
Sumber: Bloomberg
Pertumbuhan PDB Global PMI Mengindikasikan Ekspansi Ekonomi
• Terlihat ekonomi di AS dan China kian membaik. Namun Eropa mengalami sedikit perlambatan.
• PMI yang merupakan salah satu indikator ekonomi ke depan berada di atas 50 untuk kawasan AS, China, dan
Eurozone. Walaupun PMI China telah terlihat menunjukkan perbaikan, namun PMI Eurozone melambat
beberapa bulan terakhir meskipun masih berada di atas threshold 50.
• Dengan level PMI yang berada di atas 50, kami melihat perekonomian global akan bertumbuh secara bertahap
termasuk China dan Eropa.
3. | Page 3
Pengurangan Stimulus Ekonomi AS
Sumber: Bloomberg
• Membaiknya data – data makroekonomi AS mendorong The Fed mengumumkan untuk memulai tapering
pada Januari 2014. Hingga saat ini, bond buying program tersisa $35bio setiap bulan.
• The Fed kini menggunakan ukuran kualitatif dengan melihat ekonomi secara keseluruhan untuk
menentukan kebijakan menaikkan suku bunga setelah stimulus berakhir.
• 15 Juli 2014 ini Chair The Fed mengumumkan bahwa stimulus diperkirakan akan berakhir pada Oktober
2014, namun suku bunga akan dinaikkan seiring dengan stabilitas perbaikan pasar tenaga kerja. Dimana
diperkirakan akan naik hingga 1% pada akhir tahun 2015.
Laju Inflasi Mei 2014 di 2.1% Tingkat Pengangguran Juni 2014 di 6.1%
4. | Page 4
Rupiah dan Neraca Perdagangan
Sumber: Bloomberg
Current Account Masih Negatif Namun Membaik
• Data Current Account Defisit Q1 2014 -$4,191M (-2.06% dari PDB) dibandingkan Q4 2013 -$4,314M (-2.12% dari
PDB).
• Current Account berjalan menuju level yg lebih sehat, seiring dengan penurunan defisit neraca pendapatan dan
jasa, arus PMA yg stabil, dan peningkatan surplus transaksi modal finansial.
• Pada tanggal 10 Juli 2014, BI Rate tetap di level 7.50% untuk menjaga stabilitas rupiah dan memastikan defisit
transaksi berjalan menurun ke tingkat yang lebih sehat.
• Kami melihat Current Account akan membaik seiring dengan implementasi paket kebijakan ekonomi untuk
menekan laju impor dengan menaikkan cost of financing dan melemahkan nilai tukar walaupun pertumbuhan
ekonomi akan sedikit terhambat.
5. | Page 5
Volatilitas Rupiah diantara Fragile 5
Sumber: Bloomberg
• Tingginya volatilitas nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS beberapa pekan ini didorong oleh beberapa faktor
temporer: 1.) Ketegangan geopolitik yang terjadi di Irak; 2.)Sentimen akan ketidakpastian hasil pemilu
mendatang; 3.) Repatriasi dividen pada bulan Juni 2014.
• Ke depannya seiring dengan ekspektasi membaiknya ekonomi global sehingga mendorong kegiatan ekspor
Indonesia maupun pemilu yang berjalan lancar, Rupiah berpotensi untuk menguat kembali.
6. | Page 6
Inflasi Berpotensi Mencapai Target
Sumber: Bloomberg
Trend Inflasi Menunjukkan Penurunan
• Inflasi YoY bulan Juni 2014 6.70% (ekspektasi analis: 6.79%).
• Inflasi MoM Juni 2014 0.43% (ekspektasi analis: 0.50%).
• Inflasi pada bulan Juni 2014 mayoritas dikontribusikan oleh kenaikan harga bahan dasar makanan dan
biaya rumah tangga sebagai dampak dari naiknya tarif dasar listrik.
• Ekspektasi ke depannya, inflasi akan lebih melandai setelah bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
7. | Page 7
PDB Indonesia Berpotensi Membaik
Sumber: Badan Pusat Statistik
PDB Berpotensi Membaik Seiring Dengan Membaiknya Ekonomi Global
• PDB Q1 2014 5.21% YOY(ekspektasi analis: 5.59%), dikarenakan oleh perlambatan pada ekspor -0.8% YOY
Q1 2014 vs 7.4% YOY Q4 2013 yang diakibatkan oleh: (1. front loading mineral ekspor pada Q4 2013; (2.
Perlambatan trade volume saat tahun baru China.
• Sementara, data trade balance Mei 2014 surplus $70M ( April 2014: -$1960M, ekspektasi -$100M),
dikontribusi oleh kenaikan ekspor CPO sebesar 73% mom dan ekspor manufaktur yang meningkat sebesar
3% yoy seiring dengan pulihnya ekonomi negara – negara maju di dunia.
• Kami melihat seiring dengan ekspektasi membaiknya ekonomi global, hal ini berpotensi untuk
meningkatkan ekonomi Indonesia ke depannya dan PDB berpotensi untuk tumbuh 5.3% pada tahun 2014.
8. | Page 8
Yield Curve AS Flattening
Sumber: Bloomberg
Yield Curve AS yang Flattening Yield Spread antara 10-tahun UST dengan TIPS
• Ekspektasi suku bunga di AS masih akan dijaga tetap rendah. Hal ini terlihat dari yield curve yang menjadi lebih
flat dibandingkan akhir tahun 2013.
• Hal ini juga dikonfirmasi dari spread UST dan TIPS yang terlihat cenderung flat.
• Ekspektasi jangka pendek kedepannya, The Fed masih akan menetapkan kebijakan stimulus yang akomodatif
hingga pasar tenaga kerja di Amerika menunjukkan perbaikan secara stabil.
9. | Page 9
Yield USD Gov Bonds & UST Berkorelasi Positif
Sumber: Bloomberg
Yield Curve USD Gov Bonds Menurun Yield USD Gov Bonds 10Y dan UST 10Y
• Grafik diatas menunjukkan hubungan yield antara USD Gov Bonds 10 tahun & UST 10 tahun berkorelasi positif.
• Terlihat yield UST dan USD Gov Bonds cenderung flat. Hal ini didorong oleh ekspektasi suku bunga AS yang akan
dijaga tetap rendah dan ekspektasi inflasi Indonesia menurun.
• Ekspektasi jangka pendek kedepannya suku bunga di Amerika masih akan tetap akomodatif seiring dengan
menunggu perbaikan pasar tenaga kerja. Namun jangka panjangnya, suku bunga berpotensi dinaikkan hingga 1%
secara bertahap sampai akhir tahun 2015.
10. | Page 10
Yield Curve Obligasi Pemerintah Domestik
Sumber: Bloomberg
Yield Curve SUN Berpotensi Menurun Yield SUN 2 tahun & 10 tahun
• Beberapa pekan terakhir yield obligasi cenderung flat, seiring dengan BI rate yang masih ditahan tetap pada 7.5%.
• Seiring dengan ekspektasi inflasi yang ke depannya menurun, dan transaksi berjalan yang membaik yield obligasi
berpotensi turun secara bertahap.
11. | Page 11
Kepemilikan Asing di Obligasi Mencapai Level Tertinggi
Sumber: Depkeu & KSEI
Kepemilikan Asing di SBN Kepemilikan Asing di Obligasi Korporasi
• Sejak awal 2014, kepemilikan asing di SBN bertambah Rp79.02T
• Hasil lelang SBN terakhir: Target indikatif lelang SBN pada 8 Juli 2014 sebesar 10T, penawaran yang masuk Rp 22.29T
dan yang diserap pemerintah sebesar Rp 15T (bid to cover ratio 1.5x).
• Tingkat yield saat ini dilihat atraktif oleh asing, hal ini yang memicu pertumbuhan kepemilikan asing di SUN.
• Seiring dengan ekspektasi inflasi yang ke depannya menurun, kepemilikan asing pada obligasi berpotensi meningkat
secara bertahap.
12. | Page 12
Menuju Pemilihan Umum 2014
• Dua pemilihan umum terakhir (2004 dan 2009) terlihat mempengaruhi peningkatan dua komponen utama
PDB Indonesia: pengeluaran pemerintah (± 8% dari PDB) dan konsumsi domestik (± 55% dari PDB) pada
periode sebelumnya.
• Pemilu menjadi salah satu faktor yang bisa mendongkrak PDB Indonesia pada tahun 2014 dan hal ini
diharapkan dapat memberikan efek positif pada pasar saham Indonesia.
Pengaruh Pemilu terhadap Komponen Utama PDB
Sumber: Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia
0%
1%
2%
3%
4%
5%
6%
7%
-15%
-10%
-5%
0%
5%
10%
15%
20%
25%
30%
35%
Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Pengeluaran Pemerintah (%) Investasi (%) Konsumsi Domestik - Kanan (%)
13. | Page 13
Pergerakan PDB dan IHSG (2005 – 2013)
• Grafik di atas memperlihatkan pergerakan antara Produk Domestik Bruto Indonesia dengan IHSG hingga
31 Maret 2014 yang berkorelasi positif.
• Untuk Q1 tahun 2014, PDB Indonesia tumbuh 5.21% YOY (ekspektasi analis: 5.59%). Seiring dengan
ekspektasi ekonomi global membaik kedepannya, kinerja ekspor Indonesia berpotensi membaik dan PDB
akan tumbuh lebih pesat.
Pertumbuhan PDB dan IHSG
Sumber: Bloomberg, diolah
350
400
450
500
550
600
650
700
750
-
500
1,000
1,500
2,000
2,500
3,000
3,500
4,000
4,500
5,000
5,500
Pertumbuhan PDB dan IHSG
IHSG - Kiri PDB (USD Billion) - Kanan
14. | Page 14
IHSG Pada Tahun Pemilu
• Secara historikal terlihat bahwa IHSG dan terutama sektor infrastruktur mengalami kenaikan yang signifikan
pada tahun pemilu 2004 maupun 2009.
• Sektor infrastruktur di Indonesia masih mempunyai potensi yang sangat besar mengingat alokasi
pembiayaan infrastruktur terhadap PDB Indonesia sebesar 2%, dimana negara-negara tetangga sekitar 4-
5% terhadap PDB.
• Dengan adanya jajaran pemerintahan baru yang dapat mendukung sektor infrastruktur, kami optimis
bahwa sektor ini berpotensi untuk mencetak imbal hasil yang signifikan.
Historikal IHSG pada tahun pemilu 2004 dan 2009
Sumber: Bloomberg
15. | Page 15
Hasil Quick Count beberapa Lembaga Survey
• Mengacu kepada rilis hasil hitung cepat pilpres kemarin, delapan lembaga survey yang menyatakan
pasangan nomor dua unggul, sementara pasangan nomor urut satu diunggulkan oleh empat lembaga
survey lainnya.
• Walaupun pilpres 2014 telah usai, namun ketidakpastian dari hasil pemilihan presiden berpotensi
mengakibatkan terjadinya volatilitas yang relatif tinggi pada pasar saham, setidaknya sampai dengan hasil
real count dari KPU selesai pada tanggal 22 Juli 2014 mendatang.
• Ekspektasi ke depannya, walaupun jika presiden yang terpilih tidak sesuai harapan pelaku pasar, namun
dengan jajaran pemerintahan yang solid, maka perekonomian Indonesia berpotensi untuk menjadi lebih
baik lagi.
Hasil Quick Count Sementara
16. | Page 16
Pasar Saham Indonesia di Sekitar Tahun Pemilu (1/2)
• Secara historikal pemilu menjadi katalis positif bagi pasar saham Indonesia pada tahun 2004 maupun
2009.
• Kami melihat bahwa yang terutama diuntungkan adalah sektor infrastruktur dan konsumsi.
Pemilu Katalis Positif Bagi Pasar Saham Indonesia
Sumber: Bloomberg
17. | Page 17
Pasar Saham Indonesia di Sekitar Tahun Pemilu (2/2)
• Kami optimis bahwa pemilihan presiden tahun ini akan tetap memberikan dampak positif bagi IHSG
terutama jika presiden yang terpilih sesuai dengan ekspektasi pasar.
• Seiring dengan ekspektasi ke depannya nilai tukar Rupiah akan lebih menguat pasca pilpres, sektor
consumer juga akan lebih diuntungkan.
Pemilu Katalis Positif Bagi Pasar Saham Indonesia
Sumber: Bloomberg
18. JCI target (bottom up approach)
total coverage 72.31%
current level 4,845.42
PE(x)
bearish case -12.7% 4,230.05 13.56
base case 9.7% 5,316.30 16.70
bullish case 21.7% 5,896.88 18.90
| Page 18
Target Indeks 2014
• IHSG berpotensi mencapai 5,316.30 pada akhir 2014 (base case).
• Potensi tersebut didukung oleh kontribusi konsumsi, investasi dan pengeluaran pemerintah yang tinggi pada
struktur PDB Indonesia sehingga lebih tahan terhadap krisis global.
Target IHSG 2014: Bottom Up Approach
Sumber: Bloomberg, IPIM
20. | Page 20
Kesimpulan
• Perekonomian global, terutama AS dan China berangsur membaik, hanya ekonomi kawasan
Eurozone yang sedikit mengalami perlambatan.
• Current Account ke depannya diharapkan akan kembali ke level yang sehat seiring dengan
paket kebijakan ekonomi yang diambil pemerintah dan perekonomian global yang membaik.
• Secara historikal, pemilu memberikan dampak positif bagi pasar saham Indonesia. Kami
melihat IHSG berpotensi mencapai level 5,316.30 pada akhir 2014 (base case).
22. | Page 22
Kinerja Reksa Dana Saham (15 Juli‘14)
Sumber: Bloomberg, Investor Daily
• Untuk investor yang tidak ingin terexpose terlalu besar pada volatilitas di pasar bisa disarankan untuk
memanfaatkan ETF R-LQ45X dan ETF IDX30.
23. | Page 23
Kinerja Reksa Dana Saham (15 Juli ‘14)
Sumber: Bloomberg, Investor Daily
• ETF Syariah JII dapat menjadi pilihan alternatif investasi apabila capres – cawapres nomor satu yang terpilih,
, di mana pasangan nomor satu tersebut menekankan program pembangunan agribisnis, mining, dan
energy. ETF Syariah JII mempunyai eksposur ke Mining & Energy 7.18% dan Agri 2.95%.
• ETF XISI juga bisa menjadi alternatif investasi, terutama bila pasangan capres dan cawapres nomor dua yang
terpilih, karena pasangan nomor dua menekankan pada program pembangunan infrastruktur. Selain itu,
potensi infrastruktur di Indonesia masih besar untuk dibangun, mengingat alokasi pembiayaan infrastruktur
terhadap PDB Indonesia masih baru sekitar 2%.
24. | Page 24
Kinerja Reksa Dana Saham (15 Juli ‘14)
Sumber: Bloomberg, Investor Daily
• Premier Makro Plus merupakan produk Reksa Dana Saham yang baru diluncurkan oleh IPIM pada tanggal
05 September 2013.
• Untuk investor yang masih percaya kondisi variabel makroekonomi Indonesia akan lebih baik lagi dan ingin
diuntungkan dengan setiap perubahan makroekonomi variabel tersebut, bisa disarankan untuk masuk
Makroplus.
25. | Page 25
Kinerja Reksa Dana Campuran (15 Juli ‘14)
Sumber: Bloomberg, Investor Daily
• Sebagai Reksa Dana Campuran, Premier Campuran Fleksibel memiliki peluang untuk memberikan imbal
hasil yang lebih besar sekaligus membatasi kerugian kedepannya.
• Investor juga dapat disarankan untuk masuk RPCF, bagi yang mempunyai strategi untuk meminimalkan
risiko volatilitas yang tinggi dengan memanfaatkan alokasi asset yang optimal.
26. - THANK YOU -
PT Indo Premier Investment Management
Wisma GKBI Lt.7 Suite 719
Jl. Jenderal Sudirman No.28
Jakarta 10210
Telp: +6221-5793.1260
Fax: +6221-5793.1222
27. DISCLAIMER
This document has been prepared based on the information and data received from the Company. The information and data presented in this
document has not been independently verified. No representation, warranty, express or implied, is made as to, and no reliance should be
placed on, the fairness, accuracy, completeness or correctness of the information and opinions in this presentation. None of the Company or
any of its agents or advisers, or any of their respective affiliates, advisers or representatives, undertake to update or revise any statement,
whether as a result of new information, future events or otherwise and none of them shall have any liability (in negligence or otherwise for any
loss howsoever arising from any use of this presentation or its contents.
This document is strictly confidential to the recipient, may not be reproduced, retransmitted or further distributed to any other person or entity,
in any form, in whole or in part for any purpose. The information contained in this presentation is for informational purposes only and does not
constitute an offer or invitation to sell or the solicitation of an offer to make investment in the Company. This document should not, nor should
anything contained in it, for the basis, or be relied upon in any connection with any such contract of commitment whatsoever, and does not
constitute a recommendation regarding investment in the Company. This document is intended only for the recipient of the document and may
not be retransmitted or distributed by them to any other persons.
This document should not be treated as advice relating to legal, taxation, financial, accounting or investment matters. By reading this
document you (i) acknowledge that you will be solely responsible for your own assessment of the market and the market position of the
Company and of the risks and merits of any investment in the Company, and that you will conduct your own analysis and be solely responsible
for forming your own view of the potential future performance of Company’s business and (ii) agree to be bound by the foregoing terms and to
keep this presentation and the information
contained herein confidential.