SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
1
Perkembangandan
KebijakanStabilisasiNilai
T
ukarRupiah
2
Alur Pemikiran
T
antanganPerekonomian
Indonesia
Domestik Eksternal
Perlambatanekonomiglobal
Penurunanhargakomoditas
Ketidakpastiankeuanganglobal
TekananNT
Rupiah
Ketidakpastian
kenaikanFFR
Kebijakan
penyesuaianNT
Yuan
Kebijakan
Stabilitas
makroekonomi
Potensigangguanstabilitas
Stabilisasi NT
Memperkuat pengelolaanlikuiditasRpdi pasaruang
Memperkuatpengelolaansupplydandemandvalas
Memperkuatkecukupancadangandevisa
Kebj. moneter prudent
&konsisten
Kebj. Makroprudensial
akomodatif
Kebijakanjangkapendek
Kebijakanjangkapanjang
Percepatanreformasi
struktural
3
T
antanganEksternal
DanRisikoyangDihadapi
Perekonomian global tampaknya belum menunjukkan perbaikan yang
signifikan
…proyeksi terakhir tidak seoptimis sebelumnya dengan beberapa risiko yang harus diwaspadai
WEO IMF 2014
2015 2016
Jan’15 April’15 Jul’15 Jan’15 April ‘15 Jul‘15
GDP
World 3.4 3.5 3.5 3.3 3.7 3.8 3.8
US 2.4 3.6 3.1 2.5 3.3 3.1 3.0
Europe 0.8 1.2 1.5 1.5 1.4 1.6 1.7
China 7.4 6.8 6.8 6.8 6.3 6.3 6.3
India 7.3 6.3 7.5 7.5 6.5 7.5 7.5
ASEAN-5 4.6 5.2 5.2 4.7 5.3 5.3 5.1
Trade Vol. World 3.2 3.8 3.7 4.1 5.3 4.7 4.4
Source: WEO, IMF
4
RISIKO EKONOMI GLOBAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
Kinerja Perekonomian Negara
Maju
AS menunjukan perbaikan, namun Jepang
dan EU masih dalam upaya pemulihan
Kinerja Perekonomian Emerging
Market
khususnya Tiongkok masih dalam fase
perlambatan
Kebijakan Moneter Negara Maju
Normalisasi The Fed dan paket kebijakan BOJ
dan ECB
Harga Komoditas Global
volatile dan cenderung melemah
Kebijakan Nilai Tukar Tiongkok
Kebijakan Devaluasi Yuan dapat mendorong
depresiasi mata uang regional
Perlambatan pertumbuhan ekonomi global menjadi fenomena
umum
…terjadi pada negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia
-2,6
-4,6
7,0
4,7 5,0
2,2 1,8
4,9
7,0
0,8
10
8
6
4
2
0
-2
-4
-6
Brazil Russia Cina Indonesia Malaysia Mexico Singapore Thailand India Taiwan
Q1 '14 Q2 '14 Q3 '14 Q4 '14 Q1 '15 Q2 '15
2,7
1,0
2,6
2,0 2,2
1,6
4
4
3
3
2
2
1
1
0
U.S Canada U.K. Australia South Korea EU
Q1 '14 Q2 '14 Q3 '14 Q4 '14 Q1 '15 Q2 '15
Pertumbuhan Ekonomi Emerging Market (% YoY)
Source:
CEIC
Perlambatan
pertumbuhanterjadi di
beberapa emerging
economies
Rilis PDB Q2 2015 beberapa
negara menunjukkan tren
menurun dibanding Q1 2015
• U.S.
• South Korea
• Canada
• Australia
• U.K
• Singapore
• Malaysia
• Thailand
• Mexico
• India
• Taiwan
• Brazil
• Russia
(2,9  2,7)
(2,5  2,2)
(2,0  1,0)
(2,4  2,0)
(2,9  2,6)
(2,8  1,7)
(5,7  4,9)
(3,1  2,8)
(2,5  2,2)
(7,5  7,0)
(3,3  0,8)
(-1,6-2,6)
(-1,9-4,6)
Pertumbuhanekonomi yang moderat terjadi di emerging market lainnya
PertumbuhanEkonomi Negara Maju (% YoY)
Slowdown continues in Q2-2015
Source:
CEIC
Amerika Serikat
--
diharapkan
menjadi motor
penggerak
perekonomian
global,
mengalami
perlambatan di
Q2-2015. Per 17
September
2015, The FED
mempertahanka
n suku bunga
acuan tetap di
level
sebelumnya
5
80
100
120
140
160
180
200
2010 2011 2014
1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7
2015
2012 2013
IMF Commodities Index
Index dalamUSD: 2005 = 100
Sumber: Bloomberg
• Harga minyak mentah Brent turun ke level terendah dalam 6 tahun sejak 2009.
• Pengaruh negatif terjadi pada negara berbasis energi maupun logam terus terjadi, seiring dengan WTI yang jatuh
ke level terendah sejak Februari 2009 dan Brent yang juga jatuh ke level terendah sejak Maret 2009, masing-
masing di bawah USD50/barel.
Sumber: Bloomberg
Harga Komoditas Dunia masih melemah
...pelemahan ekonomi Tiongkok semakin menekan harga komoditas dunia
Indeks Harga Komoditas Global Pergerakan Harga Komoditas Utama Dunia
Per 25 September 2015 (%YTD)
6
70
100
130
160
190
220
250
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015P2016P2017P2018P2019P2020P
Commodity Price Projection
Food
Agricultural
Energy
Metal
-24,1%
-16,3%
-15,9%
-15,7%
-34,7%
-19,8%
-14,8%
-6,7%
-4,6%
-3,6%
-27,8%
-25,5%
-18,5%
-10,7%
-8,9%
-6,2%
-40% -35% -30% -25% -20% -15% -10% -5% 0%
Kapas
Jagung
Kedelai
Gandum
Gula
Minyak Sawit
Emas
Perak
Biji Besi
Alumunium
Tembaga
Nickel
Gas
Minyak Mentah WTI
Minyak Mentah Brent
Batubara
Transmisi Pasar Keuangan
• Sentimen negatif pada perkembangan pasar keuangan global berdampak negative
kepada pada pelemahan harga saham dan persepsi investor
• Risiko capital outflow juga melanda EMEs, dan memberikan tekanan pada likuiditas
dan tingkat suku bunga
• Faktor-faktor tersebut memberikan tekanan pada nilai tukar
Transmisi pada Sektor Riil
• Lemahnya demand global menyebabkan penurunan kinerja ekspor
• Devaluasi Yuan membawa kompetisi perdagangan antar negara yang memiliki produk
sejenis menjadi lebih ketat, dan juga lemahnya permintaan produk Indonesia dari
Tiongkok
• Depresiasi mata uang menyebabkan tingginya biaya impor bahan baku dan barang modal
sehingga turut memberikan tekanan pada biaya produksi
• Tekanan likuiditas dan tingkat suku bunga domestik menghambat kinerja investasi
1
2
Gejolak ekonomi global berperan penting pada perkembangan ekonomi
…transmisi pengaruh ekonomi global dapat melalui beberapa jalur
7
8
Pasar Keuangan Global
Risiko di pasar keuangan global masih meningkat, yang disebabkan ketidakpastian
kenaikan suku bunga FFR dan kebijakan PBoC….
 Berdasarkan implied probability FFR terkini, kemungkinan terbesar kenaikan FFR akan
terjadi pada Maret 2016.
 Meningkatnya ketidakpastian di pasar global juga didorong oleh kebijakan devaluasi yuan
dan penerapan sistem nilai tukar yang lebih fleksibel oleh Bank Sentral Tiongkok.
Current Implied Probabilities: FFR
9
Risiko Devaluasi Yuan
Yuan diperkirakan masih akan mengalami depresiasi ….
 Bank Sentral Tiongkok (PBOC) mengadopsi sistem nilai tukar yang lebih fleksibel.
 REER Tiongkok masih overvalued dibandingkan REER mata uang negara lain.
 Kepemilikan asing di Tiongkok cukup besar.
Proyeksi Yuan (Survei Bloomberg) REER Tiongkok dan Negara Lain
4%
10%
12%
6%
As of July 2015
10
T
ekananNilaiT
ukarRupiah
Everybody Care about Rp 11
2.431
16.525
9.335
12.700
9.770
14.693
3.000
2.000
14.000
13.000
12.000
11.000
10.000
9.000
8.000
7.000
6.000
5.000
4.000
17.000
16.000
15.000
Dec-95
Dec-96
Dec-97
Dec-98
Dec-99
Dec-00
Dec-01
Dec-02
Dec-03
Dec-04
Dec-05
Dec-06
Dec-07
Dec-08
Dec-09
Dec-10
Dec-11
Dec-12
Dec-13
Dec-14
Krisis
Asia
97/9
Pergerakan Nilai Tukar
12 bln
580%
36%
2 bln
50%
28 bln
Fed Tapering
22 Mei’15
Kejatuhan Lehman
Brothers 15 Sep ‘08
Sumber: Bloomberg
Data 25 Sep’15
Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 13
Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 14
Bank Indonesia Steps Up Intervention to
Narrow Rupiah Price Gap
by Novrida ManurungYudith Ho
January 29, 2013 — 12:00 AM ICT
http://www.bloomberg.com/news/articles/2013-01-28/bank-
indonesia-steps-up-intervention-to-narrow-rupiah-price-gap
Jan. 29 (Bloomberg) -- Indonesia’s central bank stepped
up intervention in the past two weeks …. and narrow the
gap between local and overseas prices, said Hendar,
executive director for monetary policy…...“We are
increasing the supply of dollars in the currency market
to restore market confidence,” Hendar, who goes by only
one name, said in a telephone interview from Jakarta
yesterday. “This is in line with our effort to not have a
dual foreign-exchange market. We are leaning toward
seeing a narrower gap between the rupiah’s onshore and
offshore levels.”
The difference between rupiah quotes within Indonesia
and those outside reached 2.6 percent on Jan. 11, the
widest since Sept. 22, 2011. Analysts at HSBC Holdings
Plc led by Paul Mackel in Hong Kong wrote in a research
note on Jan. 11 that the “two-tiered market” for the
rupiah may prompt companies to hoard dollars and
Indonesians to prefer holding foreign currencies.
The spread declined to the least in a month after Hendar
said it has increased intervention.
Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 15
Indikator Market 16
State/ Gov
Banks
Private
Banks
JointVent.
Banks
Foreign
Banks
DomesticCorporations
Exporters, Importers,
Non Bank Fin. Inst, etc
Bank Indonesia
Individual (Include
Money Changers)
Other Foreign
Corporations
OffshoreFinancial
Institutions
Money
Brokers
Government
Domestic Non-
Banks
Domestic Banks (Market
Makers)
Offshore
Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 17
Source: LHBU Source: LHBU
• The instruments in fx market is dominated by spot transactions rather than other fx
derivatives instrument such as forward and fx-swap
• USD/IDR is still the most active traded currency, but the proportion of other
currencies pair transaction (other FX currencies against IDR and FX/FX major
currencies) tend to grow up.
Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 18
• Foreign players, particularly portfolio
investors, are significant market movers
• Foreign portfolio flow of funds mainly
related to government bonds and equity
assets portfolio Non-FDI, and FDI
Source: LHBU Source: LHBU
Source: LHBU
Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 19
1 .0 0 0
...
2 .0 0 0
7 .0 0 0
6 .0 0 0
5 .0 0 0
4 .0 0 0
8 .0 0 0
Sp ot Fw d Sw ap
Indonesia
P hilippin e s
Thailand
3.000
Malaysia
Turke y
$jt Turnover - Daily Average ($ Mill)
Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 20
21
Perkembangan Nilai Tukar Rupiah
Nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sejalan dengan kuatnya tekanan eksternal...
 Pada bulan Agustus 2015, rupiah secara rata-rata melemah sebesar 2,9% (mtm) ke level
Rp13.789 per dolar AS dari bulan sebelumnya sebesar Rp13.382 per dolar AS.
 Sumber tekanan terutama berasal dari dampak devaluasi Yuan oleh Bank Sentral Tiongkok
serta kembali meningkatnya ketidakpastian rencana kenaikan suku bunga oleh The Fed.
 Sementara dari sisi domestik, tekanan terhadap rupiah didorong oleh permintaan terhadap
dolar AS, untuk pembayaran utang luar negeri.
 Depresiasi rupiah sejalan dengan depresiasi mata uang lain di dunia, bahkan lebih rendah dari
beberapa negara peers.
Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Perbandingan Nilai Tukar Kawasan
22
Volatilitas Nilai Tukar Rupiah
Sejalan dengan perkembangan volatilitas mata uang negara peers, volatilitas rupiah
mengalami peningkatan....
 Volatilitas rupiah pada Agustus 2015 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
 Namun, volatilitas rupiah lebih rendah dari Ringgit Malaysia, Real Brasil, Lira Turki, dan Rand
Afrika Selatan.
 Bank Indonesia terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah
sesuai dengan nilai fundamentalnya. BI juga terus melakukan penguatan operasi moneter
guna mengendalikan permintaan memperkuat pasokan valas.
Volatilitas Nilai Tukar – Peer Group
Supply-Demand di Pasar Valas Membaik Signifikan pd Okt’15... 23
• Net supply NR kembali positif sejalan dengan net inflows; sementara net demand residen
menurun yg mengindikasikan pemilik valas spt eksportir mulai melepas ke pasar
 Net demand di pasar spot pada Okt-15 menurun didorong net supply non-residen, setelah sebelumnya
pada Sep-15 terjadi net demand USD3,42 miliar.
 Penurunan net demand juga terjadi di transaksi forward juga dipengaruhi net supply non-residen dan
penurunan net demand residen.
Net SDV Bulanan Transaksi SPOT Net SDV Bulanan Transaksi FORWARD
24
Rupiah, IHSG, dan Yield SBN menguat sejak awal Okt 2015...
• Sejalan membaiknya sentimen investor,
Rupiah apresiasi, setelah melemah di 5
bulan terakhir, serta diikuti kenaikan IHSG
dan penurunan yield SBN...
 Di awal Okt’15, scr rata-rata Rp menguat 5,55%
(mtd). Penguatan Rp merupakan tertinggi
dibandingkan mata uang negara kawasan. Rupiah
ditutup pada level Rp. 13.420/USD pada akhir
minggu pertama Oktober (9 Oktober 2015) menguat
… % (ptp) dibandingkan akhir September.
 IHSG pada 9 Okt meningkat menjadi 4589 dan pada 8
Okt Yield SBN menurun menjadi 8,62%
 Secara YTD-15 Rupiah melemah 10,8%.
Apre/Depre YTD-15 NT Peers
Apre/Depre Bulanan NT Peers
Grafik IHSG dan Yield
25
26
StabilitasMakroT
erjaga
Proyek
Infsrastruktur
Pemerintah
PDB
PDB
Ekspor
PDB
CAD
Downside risks PDB masih besar.
Downs risk CAD meningkat krn permintaan
domestik yg rendah yg menurunkan impor.
Inflasi
Risiko penurunan capital inflow terkait RAR
negatif dan risiko kenaikan FFR
Capital
Inflow
Baseline: Surplus FA 2015 berpotensi
lebih rendah dari proyeksi
Baseline: CAD 2015 sesuai dengan
proyeksi 2,2%
Kredit
Inestasi
Bangunan
Swasta
Downside risks Upside Risks
ElNino
Nilai
Tukar
Downside risks
Upside Risks
Ekspor
Harga
Komoditas
PBD
Tiongkok
Upside risks Downside Risks
Fed’s
Norm.
NR
ownership
RAR(-)
Downside Risks Upside risks
4.85%
ElNino
4.28%
2,2% US$16,0bn
Devaluasi
Yuan
Baseline: PDB 2015 masih sesuai
proyeksi 4.85%
Baseline: Inflasi 2015 berpotensi sedikit
lebih rendah dari proyeksi 4.29%
Risiko inflasi masih tinggi terkait dampak
depresiasi Rp & dampak El Nino.
≈
Balance of Risks 2015: Risiko instabilitas meningkat… 27
Pola Pertumbuhan PDB Kuartalan dan Tahunan
6,1 6,2 5,9 5,9 5,6 5,6 5,5 5,6 5,1 5,0 4,9 5,0 4,7 4,7
4,9
5,1
3,0
3,5
4,0
4,5
5,0
5,5
6,0
6,5
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
2012: 6,0
2013: 5,6
2014: 5,0
2015*: 4,9
Pelemahan pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan bersifat
sementara
…diperkirakan akan kembali meningkat pada paruh ke-2 tahun 2015
2012 2013 2014 2015
Faktor Pendukung Pertumbuhan PDB Indonesia Sem II-2015
• Tingginya belanja Pemerintah, terutama belanja modal & belanja barang.
• Proses lelang telah selesai di kuartal II, sehingga pembangunan proyek infrastruktur sudah dapat
berjalan & Pembayaran gaji ke 13
• Investasi semakin meningkat dengan berjalannya proyek infrastruktur
• Impor juga diperkirakan membaik seiring tingginya kebutuhan akan barang modal
• Konsumsi RT diperkirakan tetap tumbuh cukup tinggi antara lain didukung oleh kebijakan kenaikan
PTKP
• Ekspor masih belum tumbuh optimal karena perkiraan masih belum pulihnya ekonomi global
28
-3000
-2000
1000
0
-1000
2000
3000
2012-J
F
M
A
M
J
J
A
S
O
N
D
2013-J
F
M
A
M
J
J
A
S
O
N
D
2014-J
F
M
A
M
J
J
A
S
O
N
D
2015-J
F
M
A
M
J
J
A
Juta
USD
MIGAS NONMIGAS TOTAL
Perkembangan indikator utama ekonomi indonesia
…menunjukan ekonomi Indonesia masih positif didukung dengan pertumbuhan investasi yang positif dan konsisten
-15000
-10000
-5000
0
5000
10000
15000
-15000
-10000
-5000
0
5000
10000
USD mn
15000
USD mn
PMA PMDN Total
Neraca Pembayaran Indonesia
Cadangan Devisa per Agustus 2015: US$105,3 bn
Goods Income Services
Curr. Trsfs Current Account(RHS)
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber:Bank Indonesia
Neraca Perdagangan
Indonesia Perkembangan Realisasi Investasi Langsung
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2
2011 2012 2013 2014 2015
Sumber:BKPM
2013:
Trade Deficit
US$4.08bn
2014:
Trade Deficit
US$1.89bn
Jan-Aug 2015:
Trade Surplus
US$6,2bn
Q2-2015
Total Investasi Langsung Naik 16,3%
(YoY)
PMA Naik 18,2% (YoY)
PMDNNaik 16,1% (YoY)
Pergerakan Inflasi 2014 vs 2015
Sumber:BPS,
Aug Trade
Surplus:
US$0,44Bn
Aug Inflation
0,39%
(mtm);
7,18%(yoy);
2,29% (ytd).
Core
4,92% (yoy),
Admin P. :
12,32%(yoy),
Volatile F. :
9,65% (yoy).
1,07
0,26
0,43
0,93
0,47
1,50
2,46
-0,24
-0,36
0,08
0,17
-0,02
0,36
0,16
0,50
0,54
0,93
0,39
0,27
0,40
0,47
0,40
0,50
0,56
-1,00
-0,50
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des
Sumber:BPS, data diolah
0,00
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
(mtm,
%)
2014
2015
Rerata 5 tahun
Perkiraan
Realisasi diperkirakan
4,21% (yoy, ytd).
2012:
Trade Deficit
US$1.66bn
29
135
130
125
120
115
110
105
100
95
90
85
1/1/14 5/1/14 1/1/15
Dolar AS
Thailand
9/1/14
Malaysia
Indonesia
5/1/15 9/1/15
Korea Selatan
Singapura
• Depresiasi nilai tukar Rupiah seiring dengan tren
depresiasi mata uang yang dialami oleh negara-negara
lain,
• Tekanan kepada pasar saham diakibatkan oleh capital
outflow yang terjadi di sebagian besar negara berkembang
di Asia. Total capital outflow sampai dengan 25 Sept 2015
Rp12,6 T (YTD)
• Sentimen investor asing terhadap kondisi keuangan global
serta perkembangan perekonomian baik global maupun
domestik mendorong peningkatan imbal hasil SBN
Pergerakan IHSG vs Net Capital Flow
*DXY Curncy (Dollar Index): Adalah
angka indeks kekuatan mata uang US
dollar terhadap 6 mata uang utama
dunia (EUR, Yen, Pound, $ Kanada,
Krona Swedia dan Franc Swiss)
Sumber: Bloomberg
Sumber:Bloomberg
Indeks Nilai Mata Uang terhadap USD
2014 = 100
Pergerakan Nilai Tukar, Yield SUN, dan IHSG
...gejolak kondisi pasar keuangan internasional membawa sentimen negatif terhadap sebagian besar
negara berkembang di Asia
212
10.608
-5.426
5.896
-3.460 -4.089
132
-9.820
-6.682
5.220
5.519
5.288
4.983
4.164
4.209
3.000
3.500
4.000
4.500
5.000
5.500
6.000
-15.000
-10.000
-5.000
0
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
5 1423 3 1224 5 1625 6 1524 6 1827 8 1726 7 22311121 1 1021
Miliar
Rp
JanuarFiebruariMaret April Mei Juni Juli Agt Sept
NFB Kumulatif YTD NFB Kumulatif/bulan IHSG - RHS
Sumber:Bloomberg
10,5
10
9,5
9
8,5
8
7,5
7
6,5
6
1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y10Y 15Y 20Y 30Y
Perkembangan Yield SUN
31-Des-14
31-Mar-15
26-Agt-15
25-Sep-15
30
Kondisi Credit Rating Indonesia masih baik
…memberikan peluang masuknya aliran dana investor ke Indonesia
2001 2003 2005 2007 2010 2014
• 21 Mei 2015, Lembaga Pemeringkat Standard & Poor meningkatkan Outlook Peringkat Rating Indonesia dari
Stable menjadi Positive dan menegaskan kembali rating Indonesia pada level BB+
• 9 sep 2015, S&P menurunkan rating Brazil dari BBB- (investment grade) menjadi BB+ (junk) dengan outlook
negatif. Penurunan peringkat Brazil disebabkan oleh turunnya harga komoditas yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Brazil serta tantangan di sisi fiskal khususnya terkait defisit anggaran.
• Brazil merupakan negara kedua yang diturunkan credit ratingnya oleh S&P di 2015 setelah Rusia. Penurunan
rating ini diprediksi berpengaruh terhadap EMEs lainnya dan memberikan peluang terjadinya perpindahan arus
modal investor global kepada EM yang dianggap lebih stabil (termasuk Indonesia)
• Setelah sebelumnya sempat memperoleh Investment Grade dari S&P, Brazil dan Russia saat ini berada pada
peringkat yang sama dengan Indonesia (BB+). Namun Indonesia mempunyai Outlook Positif dibanding Brazil dan
Russia yang Negatif.
A+
A-
BBB
BB+
BB-
B
CCC+
CCC-
C
SD
Sovereign Credit Rating by S&P
AAA
AA
Brazil Indonesia Rusia
Investment Grade
Brazil, Russia dan Indonesiaberada pada rating yang
sama dari S&P yaityBB+
31
32
Inflasi
Sebagaimana pola koreksi harga pascalebaran, inflasi Agustus 2015 mengalami
perlambatan....
• Inflasi IHK pada Agustus 2015 tercatat sebesar 0,39% (mtm) atau 7,18% (yoy).
• Hal tersebut didorong oleh deflasi kelompok administered prices dan inflasi inti yang relatif
terkendali.
• Dengan demikian, inflasi IHK selama Januari-Agustus 2015 mencapai 2,29% (ytd).
Inflasi
Inflasi: Regional
Sumber:BPS
Peta Inflasi Daerah, Agustus 2015 (% yoy)
Inflasi Nasional:
7,18 % (yoy)
34
Aliran Modal dan Finansial
Meskipun mengalami tekanan akibat meningkatnya ketidakpastian di pasar
keuangan global, secara akumulatif aliran modal masuk hingga Agustus 2015
mencapai 3,4 miliar dolar AS....
Aliran Dana Masuk Asing
0
%
1
0
%
2
0
%
3
0
%
4
0
%
5
0
%
6
0
%
-
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
Jul-15 Aug-15 15-Sept-15
In
co
m
ingBids A
w
ard
edBid
s Fo
reignIn
co
m
ingBids Fo
reignA
w
ard
edBids %Fo
reignIn
co
m
ingBids(RH
S)
Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15
• Average foreign incoming bids 2015 is Rp5.18T
• Average incoming bids 2015 = Rp16.09T, increased from average incoming bids 2014 = Rp14.02T
• 3A5verageawarded bid 2015 = Rp7.40T, while average awarded bid 2014 = Rp6.52T.
Average Awarded
Bids 2014 = Rp6.52T
Average Incoming Bids
2014= Rp14.02T
Average Foreign
Incoming Bids 2014=
Rp4.42T
[as of September 15, 2015]
GS Primary Market Performance 2015 35
22
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
S
e
p
'
1
5
Jun'15
Mar'15
Dec'14
Sep'14
Jun'14
Mar'14
Dec'13
Sep'13
Jun'13
Mar'13
Dec'12
Sep'12
Jun'12
Mar'12
Dec'11
Sep'11
Jun'11
Mar'11
Dec'10
Sep'10
Jun'10
Mar'10
Dec'09
Sep'09
Jun'09
Mar'09
Dec'08
Sep'08
5Y 10Y 15Y
20Y
9.14(5Y),9.29(10Y),9.43(15Y),9.51(20Y)
2.98
7.91
10.9111.11
9.18
6.39
9.37
12.33
8.21
10.90
8.47
0.15 5.88 5.73 5.31
3.55 4.39
0.22
0.76
1.14 0.81
0.77
0.62
0.50
0.83
0.77
0.97
0.27
0.41 0.30
0.34 10.51460.38 0.41
3.45
6.70
8.80
7.45 7.19
4.84
4.65
0.53
3.39
6.4810.94
12.57
9.87
-
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
Triliu
n
OUTRIGHT REPO BA N K REPO BI
0
5
10
15
20
25
30
40
15-Sep-11 15-Mar-12 15-Sep-12 15-Mar-13 15-Sep-13 15-Mar-14 15-Sep-14 15-Mar-15 15-Sep-15
Spread (bid-ask) As of September 15, 2015
35
Global Financial
Crisis
Eurozone sovereign debt crisis
[In Percentage] As of September 25, 2015
Activities of the domestic bonds are growing
Yields of Benchmark Series steadily decrease
Bid Ask Spread 10 Y Government Bond Turn Over 10 Y Government Bond
As of September 15, 2015
3
5.12
7.04
5.15
14.12
12.88
10.75 10.53
-
3.00
6.00
9.00
12.00
15.00
2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Spread 9.362
bps
(ask 9.303%, bid
9.421%)
Secondary Market Performance 36
37
Note: as of September 14, 2015
Foreign Net Buy/Sell up to August (YTD) & yearly total (IDR trillion)
Investors Net Buy/Sell (IDR trillion)
Source: Bank Indonesia
• Foreign investors (Asing) recorded a
net buy of IDR67.67 trillion (year to
date). While during the year of 2014
foreign net buy reached IDR137.52
trillion.
• In August 2015 foreign investor
recorded net buy of IDR64.33 trillion,
thus during September (as of
net buy is recorded
September 14
IDR3.35 trillion.
Foreign Investor Activity 37
1
0
% 1
2
% 8
% 7
% 5
% 3
% 3
% 4
%
5
%
8
%
3
% 5
% 5
%
5
% 6
%
3
% 4
% 4
%
5
%
4
% 3
% 3
%
5
% 5
% 5
% 4
%
2
% 3
% 3
% 1
%
1
8
%
1
7
%
1
6
% 1
3
% 1
1
% 1
5
% 1
5
% 1
5
% 1
4
% 1
3
% 1
3
% 1
2
% 1
2
% 1
1
% 1
1
%
2
1
%
2
5
%
2
8
% 3
2
% 3
8
% 3
3
% 3
4
% 3
4
% 3
4
% 3
5
% 3
6
% 3
6
% 3
6
% 3
8
% 3
8
%
4
6
% 3
8
% 4
5
% 4
4
% 4
1
% 4
1
% 4
2
% 4
3
% 4
3
% 4
4
% 4
3
% 4
5
% 4
6
% 4
6
% 4
6
%
3
0
.
5
3
% 3
0
.8
0
%
3
2
.9
8
%
3
2
.
5
4
%
3
3
.6
4
%
3
5
.6
6
%
3
7
.
3
0
%
3
8
.1
3
%
4
0
.2
5
%
3
8
.6
1
%
3
8
.
3
9
%
3
9
.
6
3
%
3
8
.
9
6
%
3
7
.
7
5
%
3
7
.
7
2
%
0
.0
0
%
1
0
.0
0
%
2
0
.
0
0
% 1
0
.
0
0
3
0
.0
0
%
4
0
.0
0
%
5
0
.0
0
%
0
%
2
0
%
4
0
%
6
0
%
8
0
%
1
0
0
%
D
e
c
-
1
0D
e
c
-
1
1D
e
c
-
1
2D
e
c
-
1
3M
a
r
-
1
4J
u
n
e1
4S
e
p
-
1
4D
e
c
-
1
4 J
a
n
-
1
5M
a
r
-
1
5M
a
y
-
1
5J
u
n
-
1
5 J
u
l-15A
u
g
-
1
51
5
-
S
e
p
-
1
5
>
1
0 >
5
-1
0 >
2
-5 >
1
-2 0
-1 %
F
o
reig
n
O
w
n
e
rsh
ip
to
T
o
ta
l(R
H
S
)
Net Buyer (Seller) - Non Resident
Foreign Ownership - Proportion by Tenor
Foreign investors mostly dominated by high quality long term investors
38
1
9
.5
2
0
.6
8
2
.6
8
8
.4
4
(0.88)
1
7
.9
7
4
.2
2
(1
9
.9
8
)
2
.8
1
(1.76)
1
0
.1
3
2
3
.9
8
6
.0
8
(0
.3
7
)
4
.8
2
1
6
.
4
9
1
5
.
7
7
1
6
.1
0
2
0
.1
5
6
.4
3
1
4
.
1
6
5
7
.
9
5
1
3
.1
7
1
2
.4
9
2
1
.3
4
(1
9
.8
4
)
3
9
.4
8
6
.8
4
(3
.5
9
)
4
.1
0
6
.3
1
2
3
.0
4
(3.90)
(7.96)
2
.
9
5
0
-
0.
08
-
0.
06
-
0.
04
-
0.
02
0
.0
2
0
.0
4
0
.0
6
0
.0
8
0
.1
As of September 15, 2015
ca
p
ita
lin
flo
w
so
v
erfo
re
ig
n[R
H
S
]
(30.00)
(20.00)
(10.00)
0
.0
0
2
0
.0
0
3
0
.0
0
4
0
.0
0
5
0
.0
0
Nov-12
Jan-13
Mar-13
M
a
y
-
1
3
Jul-13
Sep-13
Nov-13
Jan-14
Mar-14
M
a
y
-
1
4
Jul-14
Sep-14
N
o
v
-
1
4
Jan-15
Mar-15
May-15
J
u
l
-
1
5
Sep-15
[In IDR Trillion]
C
a
p
ita
lInflo
w
s[L
H
S
]
Foreign Investor Activity 38
39
KebijakanJangkaPanjang
40
Prospek Perekonomian Domestik
Pertumbuhan ekonomi pada Semester II 2015 akan membaik, didukung oleh
konsistensi pemerintah dalam mendorong reformasi struktural melalui berbagai
paket kebijakan ekonomi dan realisasi proyek-proyek infrastruktur, serta
meningkatnya penyaluran kredit perbankan. Selain itu, perekonomian 2015 akan
diwarnai oleh inflasi yang berada di kisaran sasaran inflasi 2015.
Pertumbuhan
Ekonomi
Inflasi
CAD(%PDB)
2015
2,5 - 3%
4,0±1%
4,7 - 5,1%
41
Reformasi Struktural
Ke depan, percepatan realisasi belanja Pemerintah baik di kementrian/lembaga dan
untuk implementasi proyek-proyek infrastruktur menjadi kunci dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi 2015.
• Waduk
• Irigasi
Infrastruktur
Pertanian
• Listrik
Infrastruktur Energi
• Jalan
• Kereta Api
• Airport
Infrastuktur Logistik
• Perumahan
Infrastruktur
Pemukiman
Pertumbuhan Ekonomi Daerah – 2Q15 (%,yoy)
Pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah terjadi pada provinsi berbasis komoditas...
PDRB
SUMATERA
JAWA
KALIMANTAN
KTI
gPDRB negatif
PDB: 4,67%
Region Weight(%)
Sumatera 22%
Jawa 58%
Kalimanta
n 9%
KTI 11%
Rencana Pembangunan dan Investasi Infrastruktur
Monitoring Proyek Infrastruktur Prioritas
Enggano
Singkawang
Muara
Teweh
Miangas
Maratua
Tojo Una-
Una
Pohuwato
Moa
Namniwel
Taria
Kenyam
Aboy
Sultan
Hassanuddin
Banda Aceh
Belawan
Kuala Tanjung
Dumai
Batam
Pangkal
Pinang
Pontianak
Panjang
Padang
Tj. Priok
Kertajati
Cilacap
Tj. Perak
Lombok
Kupang
Palangkaraya Banjarmasin
Makassar
Maloy
Bitung
Halmahera
Sorong
Jayapura
Merauke
Ambon
Koroway
Batu
Sea toll concept as a means to
support Indonesia in becoming the
world maritime axis.
• develop 24 new seaports
• increase number of substantial
vessels (pioneer cargo,
transport vessels, pioneer
crossing vessels)
• develop 60 crossing ports
Strengthen connectivity through
air transport infrastructure
development
• develop 15 new airports
• develop air cargo facilities in
6 locations
• increase number of pioneer
airplanes
Improve transport efficiency by road
development and maintenance
• develop 2,650 km of new roads
• develop 1,000 km of new toll
roads
• rehabilitate 46,770 km of existing
road
Reduce logistic cost by improving
railway infrastructure
develop new tracks in Java, Sumatra,
Sulawesi, and Kalimantan:
 2,159 km inter-urban railways
 1,099 km urban railways
Develop urban transport
• develop Bus Rapid Transit
(BRT) in 29 cities
• develop Mass Rapid Transit
(MRT) in 6 metropolis and
17 large cities.
Achieve electrification ratio of 96.6% by
2019 through generating capacity
improvement
• develop power plants with total
capacity of 35,000 MW
Ensure efficiency of fuel
production by optimizing
domestic refineries
• build new oil refineries of
2x300,000 barrels
• Expand existing refineries in
Cilacap and Balongan
Energy Related
Logistic Related
Location of 24 new seaports
& 15 new airports
Source: Bappenas
Achieving food sovereignty through
irrigation system improvement
• develop 33 new dams and 30
hydropower plants
• expand 1 million ha irrigation
system
• rehabilitate existing irrigation
system
PLANNING TARGET: The New Government aims to achieve
economic growth of 6-7% p.a. in 2015-2019, to do so, rigorous
infrastructure development is needed
45
Project potentially ready for tender in Q3 2015
Express Line Soekarno-Hatta International Airport Access Railway
Airport Access Railway – Express Line
PROJECT SCHEDULE
Improving the accessibility from and
to Soekarno Hatta International
Airport, by fulfilling level of service of
3
m0
ax min.
trip from the airport to city
*
ci
l
l
eu
s
nt
r
a
tt
ei
o
rn
Project Technical Profile
Type: Elevated Track (dedicated)
Length of Alignment : 33.86 km
Width: Standard Gauge 1,435 mm
Type of Train : Electronic Multiple Unit (EMU)
Operating Speed : Max. 120 km per hour
Route
Halim Perdanakusuma Airport – Manggarai – Dukuh
Atas – Tanah Abang - Pluit – Soekarno Hatta
International Airport
Investment Value
~US$ 2.57 Billion
Funding scheme >> Potentially through PPP with
Government Support (VGF)*
Government Contracting Agency
Ministry of Transportation
Jul 2015
Pre-Qualification
Sep 2015
Tender
Document
Jun 2016
Contract Award
Dec 2016
Financial Close
Achieved
Oct 2015
Bidding and
Evaluation
The timetable is subject to Government approval process
*) subject to Government agreement 46
47
T
antanganKedepan
July 7, 1992 BBB- March 14, 1994 Baa3 June 1, 1997 BBB-
April 18, 1995 BBB December 21,1997 Ba1 December 23,1997 BB+
October 10, 1997 BBB- January 9, 1998 B2 January 8, 1998 BB-
December 31, 1997 BB+ March 20, 1998 B3 January 21, 1998 B+
January 9, 1998 BB September 30, 2003 B2 March 16, 1998 B-
January 27, 1998 B May 19, 2006 B1 August 1, 2002 B
March 11, 1998 B- October 22,2007 Ba3 November 20, 2003 B+
May 15, 1998 CCC+ December 23, 2008 Ba3* January 27, 2005 BB-
March 29, 1999 SD June 11, 2009 Ba3*** February 14, 2008 BB
March 30, 1999 CCC+ September 16, 2009 Ba2 January 21, 2009 BB*
September 12, 1999 CCC+ June 21, 2010 Ba2*** January 25, 2010 BB+
October 2, 2000 B- January 17, 2011 Ba1 February 24, 2011 BB+***
May 21, 2001 CCC+ January 18, 2012 Baa3 December 15, 2011 BBB-
November 2, 2001 CCC November 22,2012 BBB-*
April 23, 2002 SD November 15,2013 BBB-*
September 5, 2002 CCC+ November 13,2014 BBB-*
May 12, 2003 B-
October 8, 2003 B
December 22, 2004 B+
July 26, 2006 BB-
November 7, 2008 BB-*
October 23, 2009 BB-***
March 12, 2010 BB
April 8, 2011 BB+
April 23, 2012 BB+*
May 2, 2013 BB+**
April 28, 2014 BB+*
May 21, 2015 BB+***
Standard & Poor's M oody's Fitch
AAA Aaa AAA Extremely strong
AA+ Aa1 AA+
AA Aa2 AA Very strong
Investment
AA- Aa3 AA-
A+ A1 A+
Grade
Ratings
(IG)
Strong
A A2 A
A- A3 A-
BBB+ Baa1 BBB+
BBB Baa2 BBB Adequate
BBB- Baa3 BBB-
BB+ Ba1 BB+
BB Ba2 BB Less vulnerable
BB- Ba3 BB-
B+ B1 B+
Non- B B2 B More vulnerable
investment
B- B3 B-
Grade
CCC+ Caa1 CCC+
Ratings
CCC Caa2 CCC
Currently
vulnerable
CCC- Caa3 CCC-
CC Ca CC Currently highly
C C C vulnerable
Default
SD D RD
Default
D D
* Afirmasi Rating
** Revisi outlook dari positif menjadi stable
*** Revisi outlook dari stable menjadi positif
Perkembangan Rating Indonesia 48
Key Credit
Challenges
Institutional • Tata kelola pemerintah yang lemah dan hambatan birokrasi
• Ketertinggalan infrastruktur,ketidakpastian pengaturan danpenegakan hukum
• Kemudahandalamberbisnisyang masihberadadi bawahmedianpeers
Economic • Pendapatan perkapitayang relatif rendah
• Ketergantungan terhadap eksporkomoditas ditengahpenurunan hargakomoditas
External • CAD yang berkelanjutan.
• Terdapatrisikocapitalreversal,terkaitsensitivitaspembiayaaneksternalyangtinggi
terhadap persepsi investor asing
• Kepemilikan non-residen terhadap SUN yang cukup besar
• External vulnerabilitytinggi:terutamapeningkatan ULNswasta, pelemahanNilai
tukar, dan hedging ULN yang masih terbatas.
Fiscal • Realisasiproyek infrastrukturyang rendah.
• KomitmenPemerintahbelummaksimaldlm reformasi fiskalseperti penetapanharga
BBMdomestikyangbelumsepenuhnya mengikutihargapasar.
Monetary • Pasarkeuangandomestikyangdangkaldanvolatilemenimbulkanketergantungan
pada external financing.
Tantangan Indonesia menurut Lembaga Pemeringkat 49
Upward
Triggers
• Penguatan
kelembagaan
(institutional)
• Efektifitas
implementasi
rencana investasi
infrastruktur
• Peningkatan ketahanan
terhadap volatilitas global
• Peningkatan kualitas
belanja oleh
Pemerintah, termasuk
penetapan harga BBM
sesuai harga pasar dan
alokasi anggaran
investasi publik secara
efisien.
Pelaksanaan kebijakan
yang:
• Mendorong
resiliensi
perekonomian
terhadap tekanan
eksternal.
• Meningkatkan iklim
bisnis, serta
meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
Downward
Triggers
• Memburuknya kinerja
neraca transaksi
berjalan atau
memburuknya dana
cadangan pembiayaan
ULN (a.l. cadangan
devisa).
• Adanya pembalikan
• Meredupnya
ambisi
reformasi
sruktural
Pemerintah.
• Meningkatnya
ketidakseimban
gan
• Bias kebijakan
stabilitas di atas
pertumbuhan yang
mengarah ke
perlambatan ekonomi.
• Memburuknya
keyakinan investor
asing dan/atau
Tantangan Indonesia menurut Lembaga Pemeringkat 50
51
T
erimaKasih
52
IMF
BRAZIL INDONESIA
Budget balance (per July 2015) (7,2%) (1,2%)
Tax Ratio 14% 11%
Source:
32,34%
27,65%
16,76% 8,27%
24,31%
3,23%
0,59%
19,45%
4,72%
Brazil Indonesia
other expense
subsidies
19,85% interest expense
7,27% use of goods and services
social benefits
35,59% compensation of employee
Perbandingan kondisi fiskal Indonesia dan Brazil
…potensi Indonesia untuk terus tumbuh masih lebih besar dengan risiko yang terjaga
Perbandingan Proporsi Belanja Negara
(Rata-rata tahun 2010-2013 terhadap total belanja negara)
1
2
3
Poin-poin penting perbandingan kondisi fiskal Indonesia dengan Brazil:
1. Beban pembayaranbunga Brazil jauh lebih besar dari Indonesia, hal tersebut juga menujukkan cukup tingginya risiko utang Brazil,
khususnya dalam kondisi pasar keuangan yang bergejolak (risiko peningkatan yield).
2. Trend anggaran kesejahteraan Brazil (social transfer) jauh melebihi anggaran belanja modal (use of goods and services). Sehingga
pertumbuhan infrastruktur dan sektor riil di Brazil menjadi cenderung lambat. Hal ini berkebalikan dengan Indonesia, dimana
pembangunan infrastrukturmenjadi prioritas utama.
3. Anggaran subsidi Indonesia sejak APBNP 2015 telah direalokasikan kepada anggaranyang lebih produktif.Sehingga Indonesia
memiliki ruang fiskal yang lebih besar pada tahun ini dan yang akan datang.
4. Defisit fiskal Indonesia masih dalam batas aman dan jauh di bawah Brazil, dan tax ratio yang masih relatif rendah.
4

More Related Content

Similar to 1. Moneter Aplikasi Kebijakan.pptx

Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank IndonesiaKebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank IndonesiaBambang Muliyadi
 
Meneropong Pasar Saham Indonesia di Tahun 2015
Meneropong Pasar Saham Indonesia di Tahun 2015Meneropong Pasar Saham Indonesia di Tahun 2015
Meneropong Pasar Saham Indonesia di Tahun 2015guntur3h
 
UPAYA PEMERINTAH MENEKAN INFLASI (STUDY KASUS INFLASI TAHUN 2013))
UPAYA PEMERINTAH MENEKAN INFLASI (STUDY KASUS INFLASI TAHUN 2013))UPAYA PEMERINTAH MENEKAN INFLASI (STUDY KASUS INFLASI TAHUN 2013))
UPAYA PEMERINTAH MENEKAN INFLASI (STUDY KASUS INFLASI TAHUN 2013))Hisyam Lingga
 
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modalAnalisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modalAlfon Erwin
 
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010Elly Willy
 
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global IndonesiaPerdana Wahyu Santosa
 
Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdf
Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdfAnalisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdf
Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdfpoppy251661
 
Aminullah Assagaf_P5_Ak Internasion al_6 Oktober 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P5_Ak Internasion al_6 Oktober 2021.pptxAminullah Assagaf_P5_Ak Internasion al_6 Oktober 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P5_Ak Internasion al_6 Oktober 2021.pptxAminullah Assagaf
 
IMPLIKASI DEVALUASI YUAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
IMPLIKASI DEVALUASI YUAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIAIMPLIKASI DEVALUASI YUAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
IMPLIKASI DEVALUASI YUAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIAAyu Citra Muthia
 
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016iqbal haqiqi94
 
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)Arief Anzarullah
 
IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...
IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...
IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...IGIco Advisory
 
150228 market outlook maret 2015
150228 market outlook maret 2015150228 market outlook maret 2015
150228 market outlook maret 2015Satrio Utomo
 
Sejarah Krisis Moneter di Indonesia
Sejarah Krisis Moneter di IndonesiaSejarah Krisis Moneter di Indonesia
Sejarah Krisis Moneter di IndonesiaAfrizna Kurnia Putri
 
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasionalBank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasionalYudy Yunardy
 
Indonesia Global Markets Outlook 2009
Indonesia Global Markets Outlook 2009Indonesia Global Markets Outlook 2009
Indonesia Global Markets Outlook 2009styer
 

Similar to 1. Moneter Aplikasi Kebijakan.pptx (20)

Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank IndonesiaKebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
Kebijakan Moneter Bulanan - Bank Indonesia
 
Meneropong Pasar Saham Indonesia di Tahun 2015
Meneropong Pasar Saham Indonesia di Tahun 2015Meneropong Pasar Saham Indonesia di Tahun 2015
Meneropong Pasar Saham Indonesia di Tahun 2015
 
UPAYA PEMERINTAH MENEKAN INFLASI (STUDY KASUS INFLASI TAHUN 2013))
UPAYA PEMERINTAH MENEKAN INFLASI (STUDY KASUS INFLASI TAHUN 2013))UPAYA PEMERINTAH MENEKAN INFLASI (STUDY KASUS INFLASI TAHUN 2013))
UPAYA PEMERINTAH MENEKAN INFLASI (STUDY KASUS INFLASI TAHUN 2013))
 
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modalAnalisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
Analisis faktor faktor penentu pertumbahan indonesia dan pasar modal
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Market update 20140224
Market update 20140224Market update 20140224
Market update 20140224
 
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
Makalah-keadaan-ekonomi-indonesia-tahun-2010
 
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
2017 Tantangan Risiko Global Indonesia
 
Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdf
Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdfAnalisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdf
Analisis Neraca Pembayaran Indonesia Pendekatan Model ECM.pdf
 
Aminullah Assagaf_P5_Ak Internasion al_6 Oktober 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P5_Ak Internasion al_6 Oktober 2021.pptxAminullah Assagaf_P5_Ak Internasion al_6 Oktober 2021.pptx
Aminullah Assagaf_P5_Ak Internasion al_6 Oktober 2021.pptx
 
IMPLIKASI DEVALUASI YUAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
IMPLIKASI DEVALUASI YUAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIAIMPLIKASI DEVALUASI YUAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
IMPLIKASI DEVALUASI YUAN TERHADAP PEREKONOMIAN INDONESIA
 
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
Membaca arah kebijakan ekonomi dan moneter 2016
 
T
TT
T
 
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
Analisa pengaruh neraca pembayaran. (Makalah Ekonomi Internasional)
 
Penyebab rupiah lemah
Penyebab rupiah lemahPenyebab rupiah lemah
Penyebab rupiah lemah
 
IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...
IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...
IAPD #1 Indonesia Economic Outlook Second Semester 2015 : An Early Warning on...
 
150228 market outlook maret 2015
150228 market outlook maret 2015150228 market outlook maret 2015
150228 market outlook maret 2015
 
Sejarah Krisis Moneter di Indonesia
Sejarah Krisis Moneter di IndonesiaSejarah Krisis Moneter di Indonesia
Sejarah Krisis Moneter di Indonesia
 
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasionalBank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
Bank Payment Obligation sebagai alternatif pembayaran internasional
 
Indonesia Global Markets Outlook 2009
Indonesia Global Markets Outlook 2009Indonesia Global Markets Outlook 2009
Indonesia Global Markets Outlook 2009
 

More from padlah1984

Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .pptKebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .pptpadlah1984
 
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...padlah1984
 
KJA Goes to Campus_All for accounting SME
KJA Goes to Campus_All for accounting  SMEKJA Goes to Campus_All for accounting  SME
KJA Goes to Campus_All for accounting SMEpadlah1984
 
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logisticJenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logisticpadlah1984
 
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistikKEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistikpadlah1984
 
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaanPenggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaanpadlah1984
 
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaruPengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbarupadlah1984
 
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.pptRetensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.pptpadlah1984
 
0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdfpadlah1984
 
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdfpadlah1984
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdfpadlah1984
 
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.pptpadlah1984
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdfpadlah1984
 
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptxMateri Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptxpadlah1984
 
Materai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdfMaterai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdfpadlah1984
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxpadlah1984
 
2. Peranan Humas.ppt
2. Peranan Humas.ppt2. Peranan Humas.ppt
2. Peranan Humas.pptpadlah1984
 
pajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpadlah1984
 
1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptx1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptxpadlah1984
 
1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.ppt1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.pptpadlah1984
 

More from padlah1984 (20)

Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .pptKebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
Kebijakan Kriminal dari suatu keputusan .ppt
 
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
Pengertian Praktek Beacara pada Pengadilan Pidana Indonesia-pengadilan-pidana...
 
KJA Goes to Campus_All for accounting SME
KJA Goes to Campus_All for accounting  SMEKJA Goes to Campus_All for accounting  SME
KJA Goes to Campus_All for accounting SME
 
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logisticJenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
Jenis-Dokumen-Freight-Forwarding for logistic
 
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistikKEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen  logistik
KEPABEANAN dalam konsep tata laksana manajemen logistik
 
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaanPenggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
Penggunaan-Azas-Domunius Litis pada kewenangan kejaksaan
 
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaruPengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
Pengantar pembaharuan dari hukum pidana terbaru
 
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.pptRetensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
Retensi Kejahatan Harta Benda by Padlah Riyadi.ppt
 
0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf0.3.SPI GCG PM.pdf
0.3.SPI GCG PM.pdf
 
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
0.2. Sekretaris Perusahaan, Kehumasan GCG PM.pdf
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
 
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
7 S TRIO MOTOR BISA.ppt
 
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf0.1  Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
0.1 Perbankan, Pelaporan Keuangan dan PU. PM.pdf
 
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptxMateri Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
Materi Sosialisasi JHT Sesi 2 final.pptx
 
Materai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdfMaterai Elektronik.pdf
Materai Elektronik.pdf
 
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptxPengembangan Investasi Daerah.pptx
Pengembangan Investasi Daerah.pptx
 
2. Peranan Humas.ppt
2. Peranan Humas.ppt2. Peranan Humas.ppt
2. Peranan Humas.ppt
 
pajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptxpajak-dalam-perusahaan.pptx
pajak-dalam-perusahaan.pptx
 
1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptx1. RUPS WTI.pptx
1. RUPS WTI.pptx
 
1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.ppt1. Ekonomi_china.ppt
1. Ekonomi_china.ppt
 

Recently uploaded

Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesialangkahgontay88
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxAnissaPratiwi3
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfAgusyunus2
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaMichael Rada
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...FORTRESS
 
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptxPERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptxinichaneldhea
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBambu hoki88
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1alvinjasindo
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptJhonSutarka1
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkajaunikbetslotbankmaybank
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tanikwtkelurahanmekarsar
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx20931002
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTRikoMappedeceng1
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxMuhammadDidikJasaGb
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNajlaNazhira
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptxlulustugasakhirkulia
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.nuranisasignature
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUsayangkamuu240203
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solojasa marketing online
 

Recently uploaded (20)

Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di IndonesiaPerkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
Perkembangan Perbankan di Indonesia Perkembangan Perbankan di Indonesia
 
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docxLAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
LAPORAN HASIL OBSERVASI ENGLISH COURSE (1).docx
 
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdfPPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
PPT Klp 5 Sistem Informasi Manajemen.pdf
 
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael RadaAPAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
APAKAH LOGISTIK SIAP UNTUK PERTUMBUHAN? Michael Rada
 
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
BERKELAS!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Harga Pintu Aluminium Kamar Mandi di...
 
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptxPERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
PERAN DAN FUNGSI KOPERASI-TUGAS PPT NOVAL 2B.pptx
 
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot BesarBAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
BAMBUHOKI88 Situs Game Gacor Menggunakan Doku Mudah Jackpot Besar
 
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
MODUL PEGAJARAN ASURANSI BELUM KOMPLIT 1
 
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)pptPelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
Pelembagaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes)ppt
 
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotecabortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
abortion pills in Kuwait City+966572737505 get Cytotec
 
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama LinkajaUNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
UNIKBET : Agen Slot Resmi Pragmatic Play Ada Deposit Sesama Linkaja
 
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita taniAdministrasi Kelompok Tani  atau kelompok wanita tani
Administrasi Kelompok Tani atau kelompok wanita tani
 
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptxPernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
Pernyataan SAK 1 Pelaporan Keuangan.pptx
 
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOTSTRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
STRATEGI BERSAING MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT
 
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptxASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
ASKEP WAHAM KELOMPOK 4 vvvvvvvvvPPT.pptx
 
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdgNilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
Nilai-Waktu-Uang.pptx kdgmkgkdm ksfmkdkmdg
 
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptxBab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan   Penggajian.pptx
Bab 11 Liabilitas Jangka Pendek dan Penggajian.pptx
 
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
analisa kelayakan bisnis aspek keuangan.
 
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARUATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
ATRIUM GAMING : SLOT GACOR MUDAH MENANG 2024 TERBARU
 
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing SoloCALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
CALL/WA: 0822 348 60 166 ( TSEL ) Jasa Digital Marketing Solo
 

1. Moneter Aplikasi Kebijakan.pptx

  • 2. 2 Alur Pemikiran T antanganPerekonomian Indonesia Domestik Eksternal Perlambatanekonomiglobal Penurunanhargakomoditas Ketidakpastiankeuanganglobal TekananNT Rupiah Ketidakpastian kenaikanFFR Kebijakan penyesuaianNT Yuan Kebijakan Stabilitas makroekonomi Potensigangguanstabilitas Stabilisasi NT Memperkuat pengelolaanlikuiditasRpdi pasaruang Memperkuatpengelolaansupplydandemandvalas Memperkuatkecukupancadangandevisa Kebj. moneter prudent &konsisten Kebj. Makroprudensial akomodatif Kebijakanjangkapendek Kebijakanjangkapanjang Percepatanreformasi struktural
  • 4. Perekonomian global tampaknya belum menunjukkan perbaikan yang signifikan …proyeksi terakhir tidak seoptimis sebelumnya dengan beberapa risiko yang harus diwaspadai WEO IMF 2014 2015 2016 Jan’15 April’15 Jul’15 Jan’15 April ‘15 Jul‘15 GDP World 3.4 3.5 3.5 3.3 3.7 3.8 3.8 US 2.4 3.6 3.1 2.5 3.3 3.1 3.0 Europe 0.8 1.2 1.5 1.5 1.4 1.6 1.7 China 7.4 6.8 6.8 6.8 6.3 6.3 6.3 India 7.3 6.3 7.5 7.5 6.5 7.5 7.5 ASEAN-5 4.6 5.2 5.2 4.7 5.3 5.3 5.1 Trade Vol. World 3.2 3.8 3.7 4.1 5.3 4.7 4.4 Source: WEO, IMF 4 RISIKO EKONOMI GLOBAL YANG HARUS DIPERHATIKAN Kinerja Perekonomian Negara Maju AS menunjukan perbaikan, namun Jepang dan EU masih dalam upaya pemulihan Kinerja Perekonomian Emerging Market khususnya Tiongkok masih dalam fase perlambatan Kebijakan Moneter Negara Maju Normalisasi The Fed dan paket kebijakan BOJ dan ECB Harga Komoditas Global volatile dan cenderung melemah Kebijakan Nilai Tukar Tiongkok Kebijakan Devaluasi Yuan dapat mendorong depresiasi mata uang regional
  • 5. Perlambatan pertumbuhan ekonomi global menjadi fenomena umum …terjadi pada negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia -2,6 -4,6 7,0 4,7 5,0 2,2 1,8 4,9 7,0 0,8 10 8 6 4 2 0 -2 -4 -6 Brazil Russia Cina Indonesia Malaysia Mexico Singapore Thailand India Taiwan Q1 '14 Q2 '14 Q3 '14 Q4 '14 Q1 '15 Q2 '15 2,7 1,0 2,6 2,0 2,2 1,6 4 4 3 3 2 2 1 1 0 U.S Canada U.K. Australia South Korea EU Q1 '14 Q2 '14 Q3 '14 Q4 '14 Q1 '15 Q2 '15 Pertumbuhan Ekonomi Emerging Market (% YoY) Source: CEIC Perlambatan pertumbuhanterjadi di beberapa emerging economies Rilis PDB Q2 2015 beberapa negara menunjukkan tren menurun dibanding Q1 2015 • U.S. • South Korea • Canada • Australia • U.K • Singapore • Malaysia • Thailand • Mexico • India • Taiwan • Brazil • Russia (2,9  2,7) (2,5  2,2) (2,0  1,0) (2,4  2,0) (2,9  2,6) (2,8  1,7) (5,7  4,9) (3,1  2,8) (2,5  2,2) (7,5  7,0) (3,3  0,8) (-1,6-2,6) (-1,9-4,6) Pertumbuhanekonomi yang moderat terjadi di emerging market lainnya PertumbuhanEkonomi Negara Maju (% YoY) Slowdown continues in Q2-2015 Source: CEIC Amerika Serikat -- diharapkan menjadi motor penggerak perekonomian global, mengalami perlambatan di Q2-2015. Per 17 September 2015, The FED mempertahanka n suku bunga acuan tetap di level sebelumnya 5
  • 6. 80 100 120 140 160 180 200 2010 2011 2014 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 10 1 4 7 2015 2012 2013 IMF Commodities Index Index dalamUSD: 2005 = 100 Sumber: Bloomberg • Harga minyak mentah Brent turun ke level terendah dalam 6 tahun sejak 2009. • Pengaruh negatif terjadi pada negara berbasis energi maupun logam terus terjadi, seiring dengan WTI yang jatuh ke level terendah sejak Februari 2009 dan Brent yang juga jatuh ke level terendah sejak Maret 2009, masing- masing di bawah USD50/barel. Sumber: Bloomberg Harga Komoditas Dunia masih melemah ...pelemahan ekonomi Tiongkok semakin menekan harga komoditas dunia Indeks Harga Komoditas Global Pergerakan Harga Komoditas Utama Dunia Per 25 September 2015 (%YTD) 6 70 100 130 160 190 220 250 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015P2016P2017P2018P2019P2020P Commodity Price Projection Food Agricultural Energy Metal -24,1% -16,3% -15,9% -15,7% -34,7% -19,8% -14,8% -6,7% -4,6% -3,6% -27,8% -25,5% -18,5% -10,7% -8,9% -6,2% -40% -35% -30% -25% -20% -15% -10% -5% 0% Kapas Jagung Kedelai Gandum Gula Minyak Sawit Emas Perak Biji Besi Alumunium Tembaga Nickel Gas Minyak Mentah WTI Minyak Mentah Brent Batubara
  • 7. Transmisi Pasar Keuangan • Sentimen negatif pada perkembangan pasar keuangan global berdampak negative kepada pada pelemahan harga saham dan persepsi investor • Risiko capital outflow juga melanda EMEs, dan memberikan tekanan pada likuiditas dan tingkat suku bunga • Faktor-faktor tersebut memberikan tekanan pada nilai tukar Transmisi pada Sektor Riil • Lemahnya demand global menyebabkan penurunan kinerja ekspor • Devaluasi Yuan membawa kompetisi perdagangan antar negara yang memiliki produk sejenis menjadi lebih ketat, dan juga lemahnya permintaan produk Indonesia dari Tiongkok • Depresiasi mata uang menyebabkan tingginya biaya impor bahan baku dan barang modal sehingga turut memberikan tekanan pada biaya produksi • Tekanan likuiditas dan tingkat suku bunga domestik menghambat kinerja investasi 1 2 Gejolak ekonomi global berperan penting pada perkembangan ekonomi …transmisi pengaruh ekonomi global dapat melalui beberapa jalur 7
  • 8. 8 Pasar Keuangan Global Risiko di pasar keuangan global masih meningkat, yang disebabkan ketidakpastian kenaikan suku bunga FFR dan kebijakan PBoC….  Berdasarkan implied probability FFR terkini, kemungkinan terbesar kenaikan FFR akan terjadi pada Maret 2016.  Meningkatnya ketidakpastian di pasar global juga didorong oleh kebijakan devaluasi yuan dan penerapan sistem nilai tukar yang lebih fleksibel oleh Bank Sentral Tiongkok. Current Implied Probabilities: FFR
  • 9. 9 Risiko Devaluasi Yuan Yuan diperkirakan masih akan mengalami depresiasi ….  Bank Sentral Tiongkok (PBOC) mengadopsi sistem nilai tukar yang lebih fleksibel.  REER Tiongkok masih overvalued dibandingkan REER mata uang negara lain.  Kepemilikan asing di Tiongkok cukup besar. Proyeksi Yuan (Survei Bloomberg) REER Tiongkok dan Negara Lain 4% 10% 12% 6% As of July 2015
  • 13. Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 13
  • 14. Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 14
  • 15. Bank Indonesia Steps Up Intervention to Narrow Rupiah Price Gap by Novrida ManurungYudith Ho January 29, 2013 — 12:00 AM ICT http://www.bloomberg.com/news/articles/2013-01-28/bank- indonesia-steps-up-intervention-to-narrow-rupiah-price-gap Jan. 29 (Bloomberg) -- Indonesia’s central bank stepped up intervention in the past two weeks …. and narrow the gap between local and overseas prices, said Hendar, executive director for monetary policy…...“We are increasing the supply of dollars in the currency market to restore market confidence,” Hendar, who goes by only one name, said in a telephone interview from Jakarta yesterday. “This is in line with our effort to not have a dual foreign-exchange market. We are leaning toward seeing a narrower gap between the rupiah’s onshore and offshore levels.” The difference between rupiah quotes within Indonesia and those outside reached 2.6 percent on Jan. 11, the widest since Sept. 22, 2011. Analysts at HSBC Holdings Plc led by Paul Mackel in Hong Kong wrote in a research note on Jan. 11 that the “two-tiered market” for the rupiah may prompt companies to hoard dollars and Indonesians to prefer holding foreign currencies. The spread declined to the least in a month after Hendar said it has increased intervention. Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 15
  • 17. State/ Gov Banks Private Banks JointVent. Banks Foreign Banks DomesticCorporations Exporters, Importers, Non Bank Fin. Inst, etc Bank Indonesia Individual (Include Money Changers) Other Foreign Corporations OffshoreFinancial Institutions Money Brokers Government Domestic Non- Banks Domestic Banks (Market Makers) Offshore Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 17
  • 18. Source: LHBU Source: LHBU • The instruments in fx market is dominated by spot transactions rather than other fx derivatives instrument such as forward and fx-swap • USD/IDR is still the most active traded currency, but the proportion of other currencies pair transaction (other FX currencies against IDR and FX/FX major currencies) tend to grow up. Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 18
  • 19. • Foreign players, particularly portfolio investors, are significant market movers • Foreign portfolio flow of funds mainly related to government bonds and equity assets portfolio Non-FDI, and FDI Source: LHBU Source: LHBU Source: LHBU Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 19
  • 20. 1 .0 0 0 ... 2 .0 0 0 7 .0 0 0 6 .0 0 0 5 .0 0 0 4 .0 0 0 8 .0 0 0 Sp ot Fw d Sw ap Indonesia P hilippin e s Thailand 3.000 Malaysia Turke y $jt Turnover - Daily Average ($ Mill) Gambaran Umum Pasar Valas Domestik 20
  • 21. 21 Perkembangan Nilai Tukar Rupiah Nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sejalan dengan kuatnya tekanan eksternal...  Pada bulan Agustus 2015, rupiah secara rata-rata melemah sebesar 2,9% (mtm) ke level Rp13.789 per dolar AS dari bulan sebelumnya sebesar Rp13.382 per dolar AS.  Sumber tekanan terutama berasal dari dampak devaluasi Yuan oleh Bank Sentral Tiongkok serta kembali meningkatnya ketidakpastian rencana kenaikan suku bunga oleh The Fed.  Sementara dari sisi domestik, tekanan terhadap rupiah didorong oleh permintaan terhadap dolar AS, untuk pembayaran utang luar negeri.  Depresiasi rupiah sejalan dengan depresiasi mata uang lain di dunia, bahkan lebih rendah dari beberapa negara peers. Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Perbandingan Nilai Tukar Kawasan
  • 22. 22 Volatilitas Nilai Tukar Rupiah Sejalan dengan perkembangan volatilitas mata uang negara peers, volatilitas rupiah mengalami peningkatan....  Volatilitas rupiah pada Agustus 2015 lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.  Namun, volatilitas rupiah lebih rendah dari Ringgit Malaysia, Real Brasil, Lira Turki, dan Rand Afrika Selatan.  Bank Indonesia terus berada di pasar untuk melakukan upaya stabilisasi nilai tukar rupiah sesuai dengan nilai fundamentalnya. BI juga terus melakukan penguatan operasi moneter guna mengendalikan permintaan memperkuat pasokan valas. Volatilitas Nilai Tukar – Peer Group
  • 23. Supply-Demand di Pasar Valas Membaik Signifikan pd Okt’15... 23 • Net supply NR kembali positif sejalan dengan net inflows; sementara net demand residen menurun yg mengindikasikan pemilik valas spt eksportir mulai melepas ke pasar  Net demand di pasar spot pada Okt-15 menurun didorong net supply non-residen, setelah sebelumnya pada Sep-15 terjadi net demand USD3,42 miliar.  Penurunan net demand juga terjadi di transaksi forward juga dipengaruhi net supply non-residen dan penurunan net demand residen. Net SDV Bulanan Transaksi SPOT Net SDV Bulanan Transaksi FORWARD
  • 24. 24 Rupiah, IHSG, dan Yield SBN menguat sejak awal Okt 2015... • Sejalan membaiknya sentimen investor, Rupiah apresiasi, setelah melemah di 5 bulan terakhir, serta diikuti kenaikan IHSG dan penurunan yield SBN...  Di awal Okt’15, scr rata-rata Rp menguat 5,55% (mtd). Penguatan Rp merupakan tertinggi dibandingkan mata uang negara kawasan. Rupiah ditutup pada level Rp. 13.420/USD pada akhir minggu pertama Oktober (9 Oktober 2015) menguat … % (ptp) dibandingkan akhir September.  IHSG pada 9 Okt meningkat menjadi 4589 dan pada 8 Okt Yield SBN menurun menjadi 8,62%  Secara YTD-15 Rupiah melemah 10,8%. Apre/Depre YTD-15 NT Peers Apre/Depre Bulanan NT Peers Grafik IHSG dan Yield
  • 25. 25
  • 27. Proyek Infsrastruktur Pemerintah PDB PDB Ekspor PDB CAD Downside risks PDB masih besar. Downs risk CAD meningkat krn permintaan domestik yg rendah yg menurunkan impor. Inflasi Risiko penurunan capital inflow terkait RAR negatif dan risiko kenaikan FFR Capital Inflow Baseline: Surplus FA 2015 berpotensi lebih rendah dari proyeksi Baseline: CAD 2015 sesuai dengan proyeksi 2,2% Kredit Inestasi Bangunan Swasta Downside risks Upside Risks ElNino Nilai Tukar Downside risks Upside Risks Ekspor Harga Komoditas PBD Tiongkok Upside risks Downside Risks Fed’s Norm. NR ownership RAR(-) Downside Risks Upside risks 4.85% ElNino 4.28% 2,2% US$16,0bn Devaluasi Yuan Baseline: PDB 2015 masih sesuai proyeksi 4.85% Baseline: Inflasi 2015 berpotensi sedikit lebih rendah dari proyeksi 4.29% Risiko inflasi masih tinggi terkait dampak depresiasi Rp & dampak El Nino. ≈ Balance of Risks 2015: Risiko instabilitas meningkat… 27
  • 28. Pola Pertumbuhan PDB Kuartalan dan Tahunan 6,1 6,2 5,9 5,9 5,6 5,6 5,5 5,6 5,1 5,0 4,9 5,0 4,7 4,7 4,9 5,1 3,0 3,5 4,0 4,5 5,0 5,5 6,0 6,5 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 2012: 6,0 2013: 5,6 2014: 5,0 2015*: 4,9 Pelemahan pertumbuhan ekonomi Indonesia diharapkan bersifat sementara …diperkirakan akan kembali meningkat pada paruh ke-2 tahun 2015 2012 2013 2014 2015 Faktor Pendukung Pertumbuhan PDB Indonesia Sem II-2015 • Tingginya belanja Pemerintah, terutama belanja modal & belanja barang. • Proses lelang telah selesai di kuartal II, sehingga pembangunan proyek infrastruktur sudah dapat berjalan & Pembayaran gaji ke 13 • Investasi semakin meningkat dengan berjalannya proyek infrastruktur • Impor juga diperkirakan membaik seiring tingginya kebutuhan akan barang modal • Konsumsi RT diperkirakan tetap tumbuh cukup tinggi antara lain didukung oleh kebijakan kenaikan PTKP • Ekspor masih belum tumbuh optimal karena perkiraan masih belum pulihnya ekonomi global 28
  • 29. -3000 -2000 1000 0 -1000 2000 3000 2012-J F M A M J J A S O N D 2013-J F M A M J J A S O N D 2014-J F M A M J J A S O N D 2015-J F M A M J J A Juta USD MIGAS NONMIGAS TOTAL Perkembangan indikator utama ekonomi indonesia …menunjukan ekonomi Indonesia masih positif didukung dengan pertumbuhan investasi yang positif dan konsisten -15000 -10000 -5000 0 5000 10000 15000 -15000 -10000 -5000 0 5000 10000 USD mn 15000 USD mn PMA PMDN Total Neraca Pembayaran Indonesia Cadangan Devisa per Agustus 2015: US$105,3 bn Goods Income Services Curr. Trsfs Current Account(RHS) Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber:Bank Indonesia Neraca Perdagangan Indonesia Perkembangan Realisasi Investasi Langsung Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 2011 2012 2013 2014 2015 Sumber:BKPM 2013: Trade Deficit US$4.08bn 2014: Trade Deficit US$1.89bn Jan-Aug 2015: Trade Surplus US$6,2bn Q2-2015 Total Investasi Langsung Naik 16,3% (YoY) PMA Naik 18,2% (YoY) PMDNNaik 16,1% (YoY) Pergerakan Inflasi 2014 vs 2015 Sumber:BPS, Aug Trade Surplus: US$0,44Bn Aug Inflation 0,39% (mtm); 7,18%(yoy); 2,29% (ytd). Core 4,92% (yoy), Admin P. : 12,32%(yoy), Volatile F. : 9,65% (yoy). 1,07 0,26 0,43 0,93 0,47 1,50 2,46 -0,24 -0,36 0,08 0,17 -0,02 0,36 0,16 0,50 0,54 0,93 0,39 0,27 0,40 0,47 0,40 0,50 0,56 -1,00 -0,50 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nop Des Sumber:BPS, data diolah 0,00 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50 3,00 (mtm, %) 2014 2015 Rerata 5 tahun Perkiraan Realisasi diperkirakan 4,21% (yoy, ytd). 2012: Trade Deficit US$1.66bn 29
  • 30. 135 130 125 120 115 110 105 100 95 90 85 1/1/14 5/1/14 1/1/15 Dolar AS Thailand 9/1/14 Malaysia Indonesia 5/1/15 9/1/15 Korea Selatan Singapura • Depresiasi nilai tukar Rupiah seiring dengan tren depresiasi mata uang yang dialami oleh negara-negara lain, • Tekanan kepada pasar saham diakibatkan oleh capital outflow yang terjadi di sebagian besar negara berkembang di Asia. Total capital outflow sampai dengan 25 Sept 2015 Rp12,6 T (YTD) • Sentimen investor asing terhadap kondisi keuangan global serta perkembangan perekonomian baik global maupun domestik mendorong peningkatan imbal hasil SBN Pergerakan IHSG vs Net Capital Flow *DXY Curncy (Dollar Index): Adalah angka indeks kekuatan mata uang US dollar terhadap 6 mata uang utama dunia (EUR, Yen, Pound, $ Kanada, Krona Swedia dan Franc Swiss) Sumber: Bloomberg Sumber:Bloomberg Indeks Nilai Mata Uang terhadap USD 2014 = 100 Pergerakan Nilai Tukar, Yield SUN, dan IHSG ...gejolak kondisi pasar keuangan internasional membawa sentimen negatif terhadap sebagian besar negara berkembang di Asia 212 10.608 -5.426 5.896 -3.460 -4.089 132 -9.820 -6.682 5.220 5.519 5.288 4.983 4.164 4.209 3.000 3.500 4.000 4.500 5.000 5.500 6.000 -15.000 -10.000 -5.000 0 5.000 10.000 15.000 20.000 25.000 5 1423 3 1224 5 1625 6 1524 6 1827 8 1726 7 22311121 1 1021 Miliar Rp JanuarFiebruariMaret April Mei Juni Juli Agt Sept NFB Kumulatif YTD NFB Kumulatif/bulan IHSG - RHS Sumber:Bloomberg 10,5 10 9,5 9 8,5 8 7,5 7 6,5 6 1Y 2Y 3Y 4Y 5Y 6Y 7Y 8Y 9Y10Y 15Y 20Y 30Y Perkembangan Yield SUN 31-Des-14 31-Mar-15 26-Agt-15 25-Sep-15 30
  • 31. Kondisi Credit Rating Indonesia masih baik …memberikan peluang masuknya aliran dana investor ke Indonesia 2001 2003 2005 2007 2010 2014 • 21 Mei 2015, Lembaga Pemeringkat Standard & Poor meningkatkan Outlook Peringkat Rating Indonesia dari Stable menjadi Positive dan menegaskan kembali rating Indonesia pada level BB+ • 9 sep 2015, S&P menurunkan rating Brazil dari BBB- (investment grade) menjadi BB+ (junk) dengan outlook negatif. Penurunan peringkat Brazil disebabkan oleh turunnya harga komoditas yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Brazil serta tantangan di sisi fiskal khususnya terkait defisit anggaran. • Brazil merupakan negara kedua yang diturunkan credit ratingnya oleh S&P di 2015 setelah Rusia. Penurunan rating ini diprediksi berpengaruh terhadap EMEs lainnya dan memberikan peluang terjadinya perpindahan arus modal investor global kepada EM yang dianggap lebih stabil (termasuk Indonesia) • Setelah sebelumnya sempat memperoleh Investment Grade dari S&P, Brazil dan Russia saat ini berada pada peringkat yang sama dengan Indonesia (BB+). Namun Indonesia mempunyai Outlook Positif dibanding Brazil dan Russia yang Negatif. A+ A- BBB BB+ BB- B CCC+ CCC- C SD Sovereign Credit Rating by S&P AAA AA Brazil Indonesia Rusia Investment Grade Brazil, Russia dan Indonesiaberada pada rating yang sama dari S&P yaityBB+ 31
  • 32. 32 Inflasi Sebagaimana pola koreksi harga pascalebaran, inflasi Agustus 2015 mengalami perlambatan.... • Inflasi IHK pada Agustus 2015 tercatat sebesar 0,39% (mtm) atau 7,18% (yoy). • Hal tersebut didorong oleh deflasi kelompok administered prices dan inflasi inti yang relatif terkendali. • Dengan demikian, inflasi IHK selama Januari-Agustus 2015 mencapai 2,29% (ytd). Inflasi
  • 33. Inflasi: Regional Sumber:BPS Peta Inflasi Daerah, Agustus 2015 (% yoy) Inflasi Nasional: 7,18 % (yoy)
  • 34. 34 Aliran Modal dan Finansial Meskipun mengalami tekanan akibat meningkatnya ketidakpastian di pasar keuangan global, secara akumulatif aliran modal masuk hingga Agustus 2015 mencapai 3,4 miliar dolar AS.... Aliran Dana Masuk Asing
  • 35. 0 % 1 0 % 2 0 % 3 0 % 4 0 % 5 0 % 6 0 % - 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 Jul-15 Aug-15 15-Sept-15 In co m ingBids A w ard edBid s Fo reignIn co m ingBids Fo reignA w ard edBids %Fo reignIn co m ingBids(RH S) Jan-14 Feb-14 Mar-14 Apr-14 May-14 Jun-14 Jul-14 Aug-14 Sep-14 Oct-14 Nov-14 Jan-15 Feb-15 Mar-15 Apr-15 May-15 Jun-15 • Average foreign incoming bids 2015 is Rp5.18T • Average incoming bids 2015 = Rp16.09T, increased from average incoming bids 2014 = Rp14.02T • 3A5verageawarded bid 2015 = Rp7.40T, while average awarded bid 2014 = Rp6.52T. Average Awarded Bids 2014 = Rp6.52T Average Incoming Bids 2014= Rp14.02T Average Foreign Incoming Bids 2014= Rp4.42T [as of September 15, 2015] GS Primary Market Performance 2015 35
  • 36. 22 20 18 16 14 12 10 8 6 4 2 S e p ' 1 5 Jun'15 Mar'15 Dec'14 Sep'14 Jun'14 Mar'14 Dec'13 Sep'13 Jun'13 Mar'13 Dec'12 Sep'12 Jun'12 Mar'12 Dec'11 Sep'11 Jun'11 Mar'11 Dec'10 Sep'10 Jun'10 Mar'10 Dec'09 Sep'09 Jun'09 Mar'09 Dec'08 Sep'08 5Y 10Y 15Y 20Y 9.14(5Y),9.29(10Y),9.43(15Y),9.51(20Y) 2.98 7.91 10.9111.11 9.18 6.39 9.37 12.33 8.21 10.90 8.47 0.15 5.88 5.73 5.31 3.55 4.39 0.22 0.76 1.14 0.81 0.77 0.62 0.50 0.83 0.77 0.97 0.27 0.41 0.30 0.34 10.51460.38 0.41 3.45 6.70 8.80 7.45 7.19 4.84 4.65 0.53 3.39 6.4810.94 12.57 9.87 - 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 Triliu n OUTRIGHT REPO BA N K REPO BI 0 5 10 15 20 25 30 40 15-Sep-11 15-Mar-12 15-Sep-12 15-Mar-13 15-Sep-13 15-Mar-14 15-Sep-14 15-Mar-15 15-Sep-15 Spread (bid-ask) As of September 15, 2015 35 Global Financial Crisis Eurozone sovereign debt crisis [In Percentage] As of September 25, 2015 Activities of the domestic bonds are growing Yields of Benchmark Series steadily decrease Bid Ask Spread 10 Y Government Bond Turn Over 10 Y Government Bond As of September 15, 2015 3 5.12 7.04 5.15 14.12 12.88 10.75 10.53 - 3.00 6.00 9.00 12.00 15.00 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Spread 9.362 bps (ask 9.303%, bid 9.421%) Secondary Market Performance 36
  • 37. 37 Note: as of September 14, 2015 Foreign Net Buy/Sell up to August (YTD) & yearly total (IDR trillion) Investors Net Buy/Sell (IDR trillion) Source: Bank Indonesia • Foreign investors (Asing) recorded a net buy of IDR67.67 trillion (year to date). While during the year of 2014 foreign net buy reached IDR137.52 trillion. • In August 2015 foreign investor recorded net buy of IDR64.33 trillion, thus during September (as of net buy is recorded September 14 IDR3.35 trillion. Foreign Investor Activity 37
  • 38. 1 0 % 1 2 % 8 % 7 % 5 % 3 % 3 % 4 % 5 % 8 % 3 % 5 % 5 % 5 % 6 % 3 % 4 % 4 % 5 % 4 % 3 % 3 % 5 % 5 % 5 % 4 % 2 % 3 % 3 % 1 % 1 8 % 1 7 % 1 6 % 1 3 % 1 1 % 1 5 % 1 5 % 1 5 % 1 4 % 1 3 % 1 3 % 1 2 % 1 2 % 1 1 % 1 1 % 2 1 % 2 5 % 2 8 % 3 2 % 3 8 % 3 3 % 3 4 % 3 4 % 3 4 % 3 5 % 3 6 % 3 6 % 3 6 % 3 8 % 3 8 % 4 6 % 3 8 % 4 5 % 4 4 % 4 1 % 4 1 % 4 2 % 4 3 % 4 3 % 4 4 % 4 3 % 4 5 % 4 6 % 4 6 % 4 6 % 3 0 . 5 3 % 3 0 .8 0 % 3 2 .9 8 % 3 2 . 5 4 % 3 3 .6 4 % 3 5 .6 6 % 3 7 . 3 0 % 3 8 .1 3 % 4 0 .2 5 % 3 8 .6 1 % 3 8 . 3 9 % 3 9 . 6 3 % 3 8 . 9 6 % 3 7 . 7 5 % 3 7 . 7 2 % 0 .0 0 % 1 0 .0 0 % 2 0 . 0 0 % 1 0 . 0 0 3 0 .0 0 % 4 0 .0 0 % 5 0 .0 0 % 0 % 2 0 % 4 0 % 6 0 % 8 0 % 1 0 0 % D e c - 1 0D e c - 1 1D e c - 1 2D e c - 1 3M a r - 1 4J u n e1 4S e p - 1 4D e c - 1 4 J a n - 1 5M a r - 1 5M a y - 1 5J u n - 1 5 J u l-15A u g - 1 51 5 - S e p - 1 5 > 1 0 > 5 -1 0 > 2 -5 > 1 -2 0 -1 % F o reig n O w n e rsh ip to T o ta l(R H S ) Net Buyer (Seller) - Non Resident Foreign Ownership - Proportion by Tenor Foreign investors mostly dominated by high quality long term investors 38 1 9 .5 2 0 .6 8 2 .6 8 8 .4 4 (0.88) 1 7 .9 7 4 .2 2 (1 9 .9 8 ) 2 .8 1 (1.76) 1 0 .1 3 2 3 .9 8 6 .0 8 (0 .3 7 ) 4 .8 2 1 6 . 4 9 1 5 . 7 7 1 6 .1 0 2 0 .1 5 6 .4 3 1 4 . 1 6 5 7 . 9 5 1 3 .1 7 1 2 .4 9 2 1 .3 4 (1 9 .8 4 ) 3 9 .4 8 6 .8 4 (3 .5 9 ) 4 .1 0 6 .3 1 2 3 .0 4 (3.90) (7.96) 2 . 9 5 0 - 0. 08 - 0. 06 - 0. 04 - 0. 02 0 .0 2 0 .0 4 0 .0 6 0 .0 8 0 .1 As of September 15, 2015 ca p ita lin flo w so v erfo re ig n[R H S ] (30.00) (20.00) (10.00) 0 .0 0 2 0 .0 0 3 0 .0 0 4 0 .0 0 5 0 .0 0 Nov-12 Jan-13 Mar-13 M a y - 1 3 Jul-13 Sep-13 Nov-13 Jan-14 Mar-14 M a y - 1 4 Jul-14 Sep-14 N o v - 1 4 Jan-15 Mar-15 May-15 J u l - 1 5 Sep-15 [In IDR Trillion] C a p ita lInflo w s[L H S ] Foreign Investor Activity 38
  • 40. 40 Prospek Perekonomian Domestik Pertumbuhan ekonomi pada Semester II 2015 akan membaik, didukung oleh konsistensi pemerintah dalam mendorong reformasi struktural melalui berbagai paket kebijakan ekonomi dan realisasi proyek-proyek infrastruktur, serta meningkatnya penyaluran kredit perbankan. Selain itu, perekonomian 2015 akan diwarnai oleh inflasi yang berada di kisaran sasaran inflasi 2015. Pertumbuhan Ekonomi Inflasi CAD(%PDB) 2015 2,5 - 3% 4,0±1% 4,7 - 5,1%
  • 41. 41 Reformasi Struktural Ke depan, percepatan realisasi belanja Pemerintah baik di kementrian/lembaga dan untuk implementasi proyek-proyek infrastruktur menjadi kunci dalam mendorong pertumbuhan ekonomi 2015. • Waduk • Irigasi Infrastruktur Pertanian • Listrik Infrastruktur Energi • Jalan • Kereta Api • Airport Infrastuktur Logistik • Perumahan Infrastruktur Pemukiman
  • 42. Pertumbuhan Ekonomi Daerah – 2Q15 (%,yoy) Pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah terjadi pada provinsi berbasis komoditas... PDRB SUMATERA JAWA KALIMANTAN KTI gPDRB negatif PDB: 4,67% Region Weight(%) Sumatera 22% Jawa 58% Kalimanta n 9% KTI 11%
  • 43. Rencana Pembangunan dan Investasi Infrastruktur
  • 45. Enggano Singkawang Muara Teweh Miangas Maratua Tojo Una- Una Pohuwato Moa Namniwel Taria Kenyam Aboy Sultan Hassanuddin Banda Aceh Belawan Kuala Tanjung Dumai Batam Pangkal Pinang Pontianak Panjang Padang Tj. Priok Kertajati Cilacap Tj. Perak Lombok Kupang Palangkaraya Banjarmasin Makassar Maloy Bitung Halmahera Sorong Jayapura Merauke Ambon Koroway Batu Sea toll concept as a means to support Indonesia in becoming the world maritime axis. • develop 24 new seaports • increase number of substantial vessels (pioneer cargo, transport vessels, pioneer crossing vessels) • develop 60 crossing ports Strengthen connectivity through air transport infrastructure development • develop 15 new airports • develop air cargo facilities in 6 locations • increase number of pioneer airplanes Improve transport efficiency by road development and maintenance • develop 2,650 km of new roads • develop 1,000 km of new toll roads • rehabilitate 46,770 km of existing road Reduce logistic cost by improving railway infrastructure develop new tracks in Java, Sumatra, Sulawesi, and Kalimantan:  2,159 km inter-urban railways  1,099 km urban railways Develop urban transport • develop Bus Rapid Transit (BRT) in 29 cities • develop Mass Rapid Transit (MRT) in 6 metropolis and 17 large cities. Achieve electrification ratio of 96.6% by 2019 through generating capacity improvement • develop power plants with total capacity of 35,000 MW Ensure efficiency of fuel production by optimizing domestic refineries • build new oil refineries of 2x300,000 barrels • Expand existing refineries in Cilacap and Balongan Energy Related Logistic Related Location of 24 new seaports & 15 new airports Source: Bappenas Achieving food sovereignty through irrigation system improvement • develop 33 new dams and 30 hydropower plants • expand 1 million ha irrigation system • rehabilitate existing irrigation system PLANNING TARGET: The New Government aims to achieve economic growth of 6-7% p.a. in 2015-2019, to do so, rigorous infrastructure development is needed 45
  • 46. Project potentially ready for tender in Q3 2015 Express Line Soekarno-Hatta International Airport Access Railway Airport Access Railway – Express Line PROJECT SCHEDULE Improving the accessibility from and to Soekarno Hatta International Airport, by fulfilling level of service of 3 m0 ax min. trip from the airport to city * ci l l eu s nt r a tt ei o rn Project Technical Profile Type: Elevated Track (dedicated) Length of Alignment : 33.86 km Width: Standard Gauge 1,435 mm Type of Train : Electronic Multiple Unit (EMU) Operating Speed : Max. 120 km per hour Route Halim Perdanakusuma Airport – Manggarai – Dukuh Atas – Tanah Abang - Pluit – Soekarno Hatta International Airport Investment Value ~US$ 2.57 Billion Funding scheme >> Potentially through PPP with Government Support (VGF)* Government Contracting Agency Ministry of Transportation Jul 2015 Pre-Qualification Sep 2015 Tender Document Jun 2016 Contract Award Dec 2016 Financial Close Achieved Oct 2015 Bidding and Evaluation The timetable is subject to Government approval process *) subject to Government agreement 46
  • 48. July 7, 1992 BBB- March 14, 1994 Baa3 June 1, 1997 BBB- April 18, 1995 BBB December 21,1997 Ba1 December 23,1997 BB+ October 10, 1997 BBB- January 9, 1998 B2 January 8, 1998 BB- December 31, 1997 BB+ March 20, 1998 B3 January 21, 1998 B+ January 9, 1998 BB September 30, 2003 B2 March 16, 1998 B- January 27, 1998 B May 19, 2006 B1 August 1, 2002 B March 11, 1998 B- October 22,2007 Ba3 November 20, 2003 B+ May 15, 1998 CCC+ December 23, 2008 Ba3* January 27, 2005 BB- March 29, 1999 SD June 11, 2009 Ba3*** February 14, 2008 BB March 30, 1999 CCC+ September 16, 2009 Ba2 January 21, 2009 BB* September 12, 1999 CCC+ June 21, 2010 Ba2*** January 25, 2010 BB+ October 2, 2000 B- January 17, 2011 Ba1 February 24, 2011 BB+*** May 21, 2001 CCC+ January 18, 2012 Baa3 December 15, 2011 BBB- November 2, 2001 CCC November 22,2012 BBB-* April 23, 2002 SD November 15,2013 BBB-* September 5, 2002 CCC+ November 13,2014 BBB-* May 12, 2003 B- October 8, 2003 B December 22, 2004 B+ July 26, 2006 BB- November 7, 2008 BB-* October 23, 2009 BB-*** March 12, 2010 BB April 8, 2011 BB+ April 23, 2012 BB+* May 2, 2013 BB+** April 28, 2014 BB+* May 21, 2015 BB+*** Standard & Poor's M oody's Fitch AAA Aaa AAA Extremely strong AA+ Aa1 AA+ AA Aa2 AA Very strong Investment AA- Aa3 AA- A+ A1 A+ Grade Ratings (IG) Strong A A2 A A- A3 A- BBB+ Baa1 BBB+ BBB Baa2 BBB Adequate BBB- Baa3 BBB- BB+ Ba1 BB+ BB Ba2 BB Less vulnerable BB- Ba3 BB- B+ B1 B+ Non- B B2 B More vulnerable investment B- B3 B- Grade CCC+ Caa1 CCC+ Ratings CCC Caa2 CCC Currently vulnerable CCC- Caa3 CCC- CC Ca CC Currently highly C C C vulnerable Default SD D RD Default D D * Afirmasi Rating ** Revisi outlook dari positif menjadi stable *** Revisi outlook dari stable menjadi positif Perkembangan Rating Indonesia 48
  • 49. Key Credit Challenges Institutional • Tata kelola pemerintah yang lemah dan hambatan birokrasi • Ketertinggalan infrastruktur,ketidakpastian pengaturan danpenegakan hukum • Kemudahandalamberbisnisyang masihberadadi bawahmedianpeers Economic • Pendapatan perkapitayang relatif rendah • Ketergantungan terhadap eksporkomoditas ditengahpenurunan hargakomoditas External • CAD yang berkelanjutan. • Terdapatrisikocapitalreversal,terkaitsensitivitaspembiayaaneksternalyangtinggi terhadap persepsi investor asing • Kepemilikan non-residen terhadap SUN yang cukup besar • External vulnerabilitytinggi:terutamapeningkatan ULNswasta, pelemahanNilai tukar, dan hedging ULN yang masih terbatas. Fiscal • Realisasiproyek infrastrukturyang rendah. • KomitmenPemerintahbelummaksimaldlm reformasi fiskalseperti penetapanharga BBMdomestikyangbelumsepenuhnya mengikutihargapasar. Monetary • Pasarkeuangandomestikyangdangkaldanvolatilemenimbulkanketergantungan pada external financing. Tantangan Indonesia menurut Lembaga Pemeringkat 49
  • 50. Upward Triggers • Penguatan kelembagaan (institutional) • Efektifitas implementasi rencana investasi infrastruktur • Peningkatan ketahanan terhadap volatilitas global • Peningkatan kualitas belanja oleh Pemerintah, termasuk penetapan harga BBM sesuai harga pasar dan alokasi anggaran investasi publik secara efisien. Pelaksanaan kebijakan yang: • Mendorong resiliensi perekonomian terhadap tekanan eksternal. • Meningkatkan iklim bisnis, serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi Downward Triggers • Memburuknya kinerja neraca transaksi berjalan atau memburuknya dana cadangan pembiayaan ULN (a.l. cadangan devisa). • Adanya pembalikan • Meredupnya ambisi reformasi sruktural Pemerintah. • Meningkatnya ketidakseimban gan • Bias kebijakan stabilitas di atas pertumbuhan yang mengarah ke perlambatan ekonomi. • Memburuknya keyakinan investor asing dan/atau Tantangan Indonesia menurut Lembaga Pemeringkat 50
  • 52. 52 IMF BRAZIL INDONESIA Budget balance (per July 2015) (7,2%) (1,2%) Tax Ratio 14% 11% Source: 32,34% 27,65% 16,76% 8,27% 24,31% 3,23% 0,59% 19,45% 4,72% Brazil Indonesia other expense subsidies 19,85% interest expense 7,27% use of goods and services social benefits 35,59% compensation of employee Perbandingan kondisi fiskal Indonesia dan Brazil …potensi Indonesia untuk terus tumbuh masih lebih besar dengan risiko yang terjaga Perbandingan Proporsi Belanja Negara (Rata-rata tahun 2010-2013 terhadap total belanja negara) 1 2 3 Poin-poin penting perbandingan kondisi fiskal Indonesia dengan Brazil: 1. Beban pembayaranbunga Brazil jauh lebih besar dari Indonesia, hal tersebut juga menujukkan cukup tingginya risiko utang Brazil, khususnya dalam kondisi pasar keuangan yang bergejolak (risiko peningkatan yield). 2. Trend anggaran kesejahteraan Brazil (social transfer) jauh melebihi anggaran belanja modal (use of goods and services). Sehingga pertumbuhan infrastruktur dan sektor riil di Brazil menjadi cenderung lambat. Hal ini berkebalikan dengan Indonesia, dimana pembangunan infrastrukturmenjadi prioritas utama. 3. Anggaran subsidi Indonesia sejak APBNP 2015 telah direalokasikan kepada anggaranyang lebih produktif.Sehingga Indonesia memiliki ruang fiskal yang lebih besar pada tahun ini dan yang akan datang. 4. Defisit fiskal Indonesia masih dalam batas aman dan jauh di bawah Brazil, dan tax ratio yang masih relatif rendah. 4